PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Taksonomi
Taksonomi berasal dari bahasa yunani taxis yang berarti pengaturan
dan nomos yang berarti ilmu pengetahuan.1Taksonomi dapat diartikan
sebagai sistem klasifikasi,2 berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang
mendasari klasifikasi. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih
umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Semua hal
yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian, sampai pada kemampuan
berfikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
B. Pengertian Pendidikan
3
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia : "pendidikann proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan
mendidik;"
Menurut Undang-Undang adalah:
C. Taksonomi Pendidikan
Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan
ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar
Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah:
penalaran, penghayatan, dan pengamalan.
4
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan
pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa
domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut
dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan
secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai
tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
penjelaskan ketiga domain tersebut adalah:
1. Ranah Kognitif
a. Pengetahuan ( Knowledge ).
b. Pemahaman ( Comprehension ).
5
c. Aplikasi ( Application ).
d. Analisis ( Analysis ).
e. Sintesis ( Synthesis ).
f. Evaluasi ( Evaluation )
6
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
a. Penerimaan ( Receiving/Attending ).
b. Tanggapan ( Responding ).
c. Penghargaan ( Valuing ).
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek,
fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari
serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
d. Pengorganisasian ( Organization )
3
Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001)
7
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor).
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain
berdasarkan domain yang dibuat Bloom.
♦ Meniru
♦ Memanipulasi
♦ Pengalamiahan
8
♦ Artikulasi
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu “tassein” yang berarti
untuk mengklasifikasi dan “nomos” yang berarti aturan. Taksonomi dapat
diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang
mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan
kejadian, sampai pada kemampuan berfikir dapat diklasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. Sugono, Dendy. Sukesi Adiwimarta, Sri. Lapoliwa, Hans. dkk.
Edisi III 2005 “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Jakarta: Balai Pustaka.
Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001)
http://oregonstate.edu/instruct/coursedev/models/id/taxonomy/#table
http://en.wikipedia.org/wiki/Bloom%27s_Taxonomy
http://www.google.co.id/search?q=intitle%3Ataksonomi+penddikan&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
11