Anda di halaman 1dari 20

FITOKIMIA

W
4 A
L
I
D
Identifikasi dan Cara Kerja

Identifikasi senyawa fitokimia merupakan suatu metode yang penting untuk memberikan gambaran
mengenai suatu golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang akan diteliti.
Identifikasi senyawa fitokimia dapat dilakukan dengan skrining fitokimia dan menggunakan alat.

Skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dan endapan menggunakan
suatu pereaksi.
Identifikasi sediaan Ekstrak

1. Nama ekstrak
2. Nama latin tumbuhan
3. Nama Indonesia tumbuhan
4. Bagian tumbuhan yang digunakan.

Tujuannya :
Memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas
Identifikasi simplisia dapat dilakukan dengan cara :

1. Organoleptis :

a. Bentuk
Contoh : Padat, serbuk kering, kental, cair

b. Warna
Contoh : Hitam, merah, ungu, hijau, kuning, coklat, coklat kemerahan

c. Bau
Aromatik, tidak berbau,

d. Rasa
Pahit, manis, kecut, kelat
2 Skrening Fitokimia

Adalah suatu metode tahap pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui kandungan
senyawa kimia / senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak tanaman.

Dilakukan dengan menggunakan reagen pendeteksi golongan untuk mengetahui adanya


Senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan obat antara lain :
a. Flavonoid
b. Alkaloid
c. Tanin
d. Saponin
e. Terpenoid dan lain-lain
Reagen yang biasa digunakan untuk identifikasi :

1. Dragendraff
2. Mayer
3. Liberman – Boucherdat
4. Sitroborat
5. Salkowski
6. Vanilin / sulfat

Pembatan dapat dilihat pada Farmakope herbal edisi II tahun 2017 halaman 553
3. Kromatografi

a. Kromatografi Kertas (KK)

b. Kromatografi Colom (KC)

c. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

d. Kromatografi Gas (KG)

e. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)


a. Kromatografi kertas

Manfaat kromatografi kertas :

1. Untuk memisahkan senyawa yang bersifat polar dan non polar.

2. Memisahkan asam amino.

3. Penentuan senyawa organik pada sampel.

4. Penentuan senyawa biokimia pada urine manusia.

5. Untuk pemisahan hormon, obat dan pengawet.

6. Untuk evaluasi komponen anorganik seperti garam dan ion kompleks.


b. Kromatografi Colom (KC)

Jenis Jenis Kromatografi Kolom

1. Kromatografi kolom terbuka

2. Kromatografi kolom tertutup

3. Kromatografi kolom vakum

Manfaat kromatografi kolom :

1. Pemurnian / isolasi senyawa bahan alam / Preparatif

2. Analisis kuantitatif (sedikit)


c. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Manfaat kromatografi lapis tipis :

1. Pemurnian / isolasi senyawa bahan alam / Preparatif

2. Pemisahan senyawa berdasarkan warna dan fluorisensi

3. Pemisahan senyawa organik


Faktor retardasi ( Rf ) adalah perbandingan jarak yang ditempuh fase gerak mulai garis
awal hingga akhir dengan jarak pergerakan senyawa kimia yang telah terpisah.
d. Kromatografi Gas (KG)

Fase gerak biasanya menggunakan


gas helium, nitrogen dan lainnya.
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke
detektor disebut sebagi waktu retensi.

Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat sampel diinjeksikan pada titik dimana
tampilan menunjukkan tinggi puncak maksimum untuk senyawa itu.

Manfaat kromatografi gas :

1. Identifikasi senyawa organik yang mudah menguap


2. Analisa kualitatif dalam campuran
3. Analisa kuantitatif dalam campuran
4. Analisis senyawa golongan Fenol (Terutama menggunakan GC - MS )
e. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau sering di sebut High Performance Liquid
Chromatography (HPLC)

Manfaat KCKT / HPLC adalah :


1. Memisahkan senyawa yang tidak mudah menguap
2. Memurnikan senyawa campuran
3. Pemeriksaan senyawa organik dan an organik
4. Biasanya digunakan untuk memeriksa senyawa
yang memiliki bobot molekul tinggi.
4. Spetrofotometer UV - Vis

Spektrofotometer UV-Vis adalah instrumen analitik yang digunakan untuk mengukur daya
absorbansi suatu cairan yang memiliki gugus kromofor terhadap panjang gelombang cahaya
tertentu.

Spektroskopi UV-Vis dapat digunakan untuk menentukan total fenolik ekstrak (280 nm),
flavones (320 nm), asam fenolik (360 nm), dan total anthosianid (520 nm).
5. Infra Red (IR)

Beberapa frequensi diserap sampel yang akan radiasi dan mengakibatkan virasi/ getaran.

Dari vibrasi tersebut akan menunjukkan ikatan :


C
C–C N-H
C=C
C –
O C
=O
-O – H
O=H
F form Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah alat
o analisis resolusi tinggi untuk mengidentifikasi
u kandungan kimia danmenguraikan senyawa
r struktural.
i
e
r

T
r
a
n
s
6. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti – Nuclear Magnetic Resonance (NMR)

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (NMR) terkait dengan sifat-sifat magnetik dari
inti atom tertentu, terutama inti atom hidrogen, proton, karbon, dan isotop karbon.

Untuk menentukan gambaran mengenai gugus fungsional dalam molekul organik

Contoh :
Penentuan molekul Lidocain
Sekian dan terimakasih
Pustaka

Metode Fitokimia, J.B Harborn, 1987. ITB, Bandung

Senyawa alam metabolit sekunder, Teori konsep dan teknik pemurniannya. Azis. S.2014

Kimia Organik Bahan Alam, Leni Heliawati, 2018. Universitas Pakuan Bogor.

Farmakope Indonesia, Jilid III, 1979. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Farmakope Herbal, Jilid II, 2017. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Fitokimia, Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrening Fitokimia, Julianto, UII Press, 2019.

Anda mungkin juga menyukai