TUGAS 5
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN
ANTRAKINON
(Ekstrak Rheum officinale
L.)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitokimia
KELOMPOK : 5
KELAS: A
1. Nor Salsabila Mayasari (202010410311001)
2. Athaya Zelvy Swardini (202010410311015)
3. Putri Ratnasari (202010410311043)
4. Maratus Sholehah (202010410311270)
DOSEN PEMBIMBING:
Apt. Siti Rofida, S.Si, M.Farm.
Apt. Amaliyah Dina Anggraeni, M.Farm.
Apt. Dita Ayu Winata, S. Farm
Dhea Aulia, S. Farm
2.1.6 Harga Rf
KLT dengan penyerap penukar ion dapat digunakan
untuk pemisahan senyawa polar. Zat yang memiliki kepolaran
yang sama dengan fase diam akan cenderung tertahan dan nilai
Rfnya paling kecil pada identifikasi noda/penampakan noda,
jika noda sudah berwarna dapat langsung diperiksa dan
ditentukan harga Rfnya. Harga Rf yangdiperoleh pada KLT
tidak tetap jika dibandingkan dengan yang diperoleh pada
kromatografi kertas (Ii, 2014).
Oleh karena itu, pada lempeng sama disamping
kromatogram dari zat yang diperiksa perlu dibuat kromatogram
dari zat pembanding kimia lebih baik dengan kadar yang
berbeda-beda (Ii, 2014).
(Ii, 2014).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polygonales
Famili : Polygonaceae
Genus : Rheum
(Jefri,2018)
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Cawan porselen
3. Batang pengaduk
4. Plat KLT
5. Lampu UV
6. Pipet tetes
7. Pipet kapiler
8. Corong
9. Kertas saring
10. Chamber
Bahan :
1. Aquadest
2. KOH 5N
3. H2O2 encer
4. Toluene
5. Ammonia pekat
6. Asam asetat glasial
7. Etil asetat
BAB III
A. Reaksi Warna
1) Uji Borntrager
3. Fase toluena diambil dan dibagi menjadi dua sebagai larutan VIA
dan VIB.
1. Sampel ditotolkan pada fase diam. Uji kromatografi lapis tipis ini
menggunakan ; Fase diam : Kiesel Gel 254 Fase Gerak : Toluena-
Etil asetet-Asam asetat glasial (75:24:1) Penampak noda : Larutan
KOH 10% dalam metanol.
1) Uji Borntrager
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Sinar uv 254 nm
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan identifkasi senyawa
golongan antrakinan yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya senyawa
golongan antrakinan pada ekstrak Rheum officinale L . atau tanaman kelembak
secara kualitatif. Pada pengamatan di lakukan uji reaksi warna dan KLT pada reaksi
warna dibagi menjadi 2 metode uji yaitu uji borntrager dan uji modifikasi borntriger.
Pangujian reaksi warna yang pertama yaitu uji norntriger, uji ini menggunakan elstrak
officinale L atau tanaman kelembak yang di ekstraksi dengan 10ml aquadest lalu
disaring. Setelah itu filtrat dieksresi dengan 5ml tolune dalm coronh pisah dan di
lalukan 2 kali (larutan VA dan VIA) lalu larutan VA digunakan sebagai blanko dan
untuk plat KLT.
Pada larutan VA ditambahkan ammonia pekat 1ml lalu dikocok, pemberian
ammonia berfungsi sebagai suasana basa sehingga dapat menghidrolisi. Glikosida
dan mengolsidasi antranol menjadi antrakuinon, pada hasil uji ini didapatkan hasil
realsi positif karena dalam larutan menimbulkan warna merah yang menunjukan
bahwa larutan mengandung adanya senyawa antrakinon. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa adanya senyawa antrakinon pada uni brontiger ditandai dengan timbulnya
warna merah, jika larutan di tambah dengan ammonia maka larutan tersebut akan
berubah warna menjadi merah untuk antrakinon dan kuning untuk antron dan
diantron.
Pengujian reaksi warna yang kedua yaitu modifikasi brontiger. Uji ini menggunakan
ekstrak Rheum officinale L. Atau tanaman kelembak di tambahkan dengan 5 ml KOH
0,5N dan H2O2 encer, penambahan KOH bertujuan untuk menghidrolisis glikosisa
antron dan antranol serta membentuk garam kalium dengan aglikon sedangkan
penambahan H2O2 digunakan untuk mempercepat oksidasi antron atau antranol
menjadi antrakuinon. Setelah itu dipanaskan di penangas air selama 3 menit
kemudian di saring, dilakukan pemanasan untuk melarutkan antrakinon agar terpisah
dari sirupus simplex. Filtrat ditambah asam asetat grasial 1ml dan di ekstrasi dengan
5ml tolune. Kemudian fase tolune yang berada diatas diambil dan dibagi menjadi 2
( laritan VIA dan VIB) larutan VIA digunakan sebagai blanko.
Pada laritan VIB ditambahkan ammonia pekat 1ml pada hasil modifikasi
borntiger didapatkan hasil positif karena timbulnya larutan berearna merah muda atau
pink pekat pada laposan alkalis yang menunjukan adanya senyawa antrakinon.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa adanya senyawa antrakinon ditandai dengan
terdapatnya laposan alkalis berwarna pink atau merah muda. Jika larutan di
tambahkan dengan ammonia maka larutan tersebut akan berubah warna menjadi
merah untuk antrakuinon dan kuning untuk antron dan diantron.
Selanjutnya uji Kromatograpi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam kiesel gel
GF 254, fase fese gerak toluena : etil asetat glasial (75 : 24 : 1) dan penampak noda
larutan KOH 10% dalam metanol, pada penotolan di plat KLT larutan VA ditotolkan
pada lempeng sebelah kiri dan larutan VIA ditotolkan pada lempeng sebelah kanan.
Lalu diamati di awh sinat uv 254 nm dan 356 nm untuk melihat noda yang muncul,
kemudian diberikan penampak noda larutan KOH 10% dalam metanol untuk
memperjelas noda yang tampak. Kemudian ditunggu sampai kering hingga terlihat
penampak noda berwarna kuning, kuning coklat, merah ungu, atau hijau ungu.
Berdasarkan hasil percobaan lafa uji KLT didapatkan hasil positif yang
menunjukan noda berearna merah ungu pada plat KLT setelah diberikan penampak
noda yang anrtinya mengandung senyawa antrakinon. Pada uji kali ini dapat nilai Rf
masing masing noda pada plat KLT sebesar 0,31 ; 0,65 ; 0,29 ; dan 0,65 nilai Rf
tersebut masuk rentang sesuai dengan teori bahwa bilai Rf berkisar antara 0 dan 1 dan
nilai Rf terbaik antara 0,2 - 0,8 untuk Rf relatif pada ditemsi
BAB 5
KESMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum kelompok kami dapat disimpulkan bahwa
1. Pada uji identifikasi senyawa golongan antrakinon pada ekstrak Rheum officiale L.
menguunakan 2 pengujian yaiitu reaksi warna borntriger dan uji modifikasi
borntrger dan KLT.
2. Pada pengujian reaksi warna, uji borntriger menunjukan hasil positif mengandung
adanya senyawa anrakinon dibuktian dalam larutan menimbulkan warna merah.
3. Pada pengujian reaksi warna uji modifikasi borntriger menunjukan hasil positif
mengandung adanya senyawa antrakinon dibuktikan ada timbulnya larutan
berwarna merah muda atau pink pekat pada lapisan alkalis.
4. Pada uji KLT didapatkan hasil positif yang menunjukan noda berwarna merah
ungu yang artinya mengandung senyawa antrakinon.
DAFTAR PUSTAKA
(2018).Isolasikuinondari akarkelembak.1–
31.
Senyawa, I., Antrakinon, G., Rheum, E., Studiawan, D. H., Si, M.,
Rakhmawati, D., Si, M.,Rofida, S., Si, S., & Farm, M.
(2015). Laporan praktikum v fitokimia.
1
Asam asetat glasial (CH3COOH) =
100 𝑥 20 𝑚𝑙 = 0,2 𝑚𝑙
1
Asam asetat glasial (CH3COOH) =
100 𝑥 30 𝑚𝑙 = 0,3 𝑚𝑙