A. Informasi Umum
Nama penyusun : Muhammad Athaillah
Asal Instansi : SMA Negeri 1 Meureudu
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang sekolah : SMA Kelas : XI (Sebelas)
Kata Kunci : Pemerintahan demokrasi parlementer
Kode Perangkat : Sej. F. LIS. 11.9.1
Jumlah Peserta : 31
Moda : Tatap Muka
Alokasi waktu : 2 JP x 6 pertemuan ( 620 menit)
B. Tujuan Pembelajaran
1. Meningkatkan imam dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia
Selalu bersyukur terhadap karunia tuhan yang mana esa atas rahmat tuhan yang
telah diberikan sehingga bangsa indonesia dapat merdeka dan berdiri menjadi
sebuah negara yang berdaulat.
2. Berkhebinekaan Global
Mengambil pelajaran dari peritiwa orde baru bahwa untuk menjadi negara yang
maju maka kita harus berani berubah mengambil nilai-nilai positif dari bangsa
lain sehingga bisa terwujudnya negara yang lebih maju.
3. Mandiri
• Mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan guru secara mandiri.
• Meneladani sikap mandiri dan tegas seperti tokoh-tokoh pemimpin
bangsa dalam mengatasi negara dan bangsa yang mengalami ujian
disintegri bangsa.
4. Integritas
• Menumbuhka nilai kejuuran kepada siswa dengan mengerjakan evaluasi
dan tugas-tugas belajarnya.
• Meneladani para pemimpin bangsa sebagai pejuang yang sabar, rela
berkorban dan pantang menyerah demi memperjuangkan keutuhannya
NKRI..
5. Kritis
Dapat memetik pelajaran dari kejadian-kejadian yang terjadi pada masa orde baru
bahwa untuk menjadi negara yang maju maka pemerintah tidak boleh membatasi
kebebasan berpendapat masyarakat.
6. Kreatif
Kreatif dalam memilih sumber belajar sebagai bahan diskusi kelompok sehingga
menghasilkan materi hasil diskusi dapat dipertanggungjawabkan.
7. Gotong Royong
Berkalaborasi dalam diskusi kelompok dengan saling menghargai pendapat orang lain
dan tidak memaksakan pendapatnya diterima oleh orang lain.
D. Sarana Prasarana
1. Laptop
2. Jaringan internet
3. LCD
4. Buku sejarah
H. Model pembelajaran
Pembelajaran : Tatap Muka
Model : Grup Investigation
Metode : Diskusi kelompok
1. Materi ajar
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Palementer
1950-1959
2. Sistem Kepartaian
Partai politik merupakan suatu kelompok terorganisir yang anggotaanggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan dibentuknya partai politik adalah untuk
memperoleh, merebut dan mempertahankan kekuasaan secara konstitusional. Jadi munculnya
partai politik erat kaitannya dengan kekuasaan. Pasca-proklamasi kemerdekaan, pemerintahan
RI memerlukan adanya lembaga parlemen yang berfungsi sebagai perwakilan rakyat sesuai
dengan amanat UUD 1945. Keberadaan parlemen, dalam hal ini DPR dan MPR, tidak terlepas
dari kebutuhan adanya perangkat organisasi politik, yaitu partai politik. Berkaitan dengan hal
tersebut, pada 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan Partai
Nasional Indonesia sebagai partai tunggal, namun keinginan Presiden Soekarno tidak dapat
diwujudkan. Gagasan pembentukan partai baru muncul lagi ketika pemerintah mengeluarkan
maklumat pemerintah pada tanggal 3 November 1945. Melalui maklumat inilah gagasan
pembentukan partai-partai politik dimunculkan kembali dan berhasil membentuk partai-partai
politik baru.
Sistem kepartaian yang dianut pada masa Demokrasi Liberal adalah multi partai.
Pembentukan partai politik ini menurut Mohammad Hatta agar memudahkan dalam
mengontrol perjuangan lebih lanjut. Hatta juga menyebutkan bahwa pembentukan partai
politik ini bertujuan untuk mudah dapat mengukur kekuatan perjuangan kita dan untuk
mempermudah meminta tanggung jawab kepada pemimpin-pemimpin barisan perjuangan.
Walaupun pada kenyataannya partai-partai politik tersebut cenderung untuk memperjuangkan
kepentingan golongan daripada kepentingan nasional. Partai-partai politik yang ada saling
bersaing, saling mencari kesalahan dan saling menjatuhkan. Partai-partai politik yang tidak
memegang jabatan dalam kabinet dan tidak memegang peranan penting dalam parlemen sering
melakukan oposisi yang kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang
memerintah. Hal inilah yang menyebabkan pada era ini sering terjadi pergantian kabinet,
kabinet tidak berumur panjang sehingga programprogramnya tidak bisa berjalan sebagaimana
mestinya yang menyebabkan terjadinya instabilitas nasional baik di bidang politik, sosial
ekonomi maupun keamanan.
3. Pemilihan Umum 1955
Pelaksanaan pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang
akan duduk dalam Parlemen dan Dewan Konstituante. Pemilihan umum ini diikuti oleh partai-
partai politik yang ada serta oleh kelompok perorangan. Pemilihan umum ini sebenarnya sudah
dirancang sejak Kabinet Ali Sastroamidjojo I (31 Juli 1953-12 Agustus 1955) dengan
membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat dan Daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan
umum tidak dilaksanakan pada masa Kabinet Ali I karena terlanjur jatuh. Kabinet pengganti
Ali I yang berhasil menjalankan pemilihan umum, yaitu Kabinet Burhanuddin Harahap.
umum 1955 dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama untuk memilih anggota parlemen
yang dilaksanakan pada 29 September 1955 dan tahap kedua untuk memilih anggota Dewan
Konstituante (badan pembuat UndangUndang Dasar) dilaksanakan pada 15 Desember 1955.
Pada pemilu pertama ini 39 juta rakyat Indonesia memberikan suaranya di kotak-kotak suara.
Pemilihan Umum 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Keberhasilan
penyelenggaraan pemilihan umum ini menandakan telah berjalannya demokrasi di kalangan
rakyat. Rakyat telah menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil-wakil mereka. Banyak
kalangan yang menilai bahwa Pemilihan Umum 1955 merupakan pemilu yang paling
demokratis yang dilaksanakan di Indonesia. Presiden Soekarno dalam pidatonya di Istana
Negara dan Parlemen pada 17 Agustus 1955 menegaskan bahwa “pemilihan umum jangan
diundurkan barang sehari pun, karena pada pemilihan umum itulah rakyat akan menentukan
hidup kepartaian kita yang tidak sewajarnya lagi, rakyatlah yang menjadi hakim”.
Penegasan ini dikeluarkan karena terdapat suara-suara yang meragukan terlaksananya
pemilu sesuai dengan jadwal semula. Dalam proses Pemilihan Umum 1955 terdapat 100 partai
besar dan kecil yang mengajukan calon-calonnya untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan 82 partai besar dan kecil untuk Dewan Konstituante. Selain itu masih ada 86 organisasi
dan perseorangan akan ikut dalam pemilihan umum. Dalam pendaftaran pemilihan tidak
kurang dari 60% penduduk Indonesia yang mendaftarkan namanya (kurang lebih 78 juta),
angka yang cukup tinggi yang ikut dalam pesta demokrasi yang pertama. (Feith, 1999).
Pemilihan Umum 1955 selain memilih anggota DPR juga memilih anggota Dewan
Konstituate. Pemilihan Umum anggota Dewan Konstituante dilaksanakan pada 15 Desember
1955. Dewan Konstituante bertugas untuk membuat Undang-undang Dasar yang tetap, untuk
menggantikan UUD Sementara 1950. Hal ini sesuai dengan ketetapan yang tercantum dalam
pasal 134 UUD Sementara 1950 yang berbunyi, “Konstituante (Sidang Pembuat Undang-
Undang Dasar) bersama-sama pemerintah selekaslekasnya menetapkan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia yang akan menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara ini”.
Keanggotaaan Dewan Konstituante terdiri atas anggota hasil pemilihan umum dan yang
diangkat oleh pemerintah. Pemeritah mengangkat anggota Konstituante jika ada golongan
penduduk minoritas yang turut dalam pemilihan umum tidak memperoleh jumlah kursi
sejumlah yang ditetapkan dalam UUDS 1950. Kelompok minoritas yang ditetapkan jumlah
kursi minimal adalah golongan Cina dengan 18 kursi, golongan Eropa dengan 12 kursi dan
golongan Arab 6 kursi. Dalam sidang-sidang Dewan Konstituante yang berlangsung sejak
tahun 1956 hingga Dekret Presiden 5 Juli 1959 tidak menghasilkan apa yang diamanatkan oleh
UUDS 1950. Dewan memang berhasil menyelesaikan bagian-bagian dari rancangan UUD,
namun terkait dengan masalah dasar negara, Dewan Konstituante tidak berhasil menyelesaikan
perbedaan yang mendasar di antara usulan dasar negara yang ada.
Pertemuan Ke 2
Jenis kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa 10 menit
bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
4. Apresiasi dan motivasi pembelajaran pada hari
ini
Kegiatan inti 1. Peserta didik diberi pertanyaan pematik 70 menit
bagaimanakah sistem pemerintahan di
Indonesia pada masa demokrasi parlementer?
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan materi
secara umum tentang sistem pemerintahan
Indonesia pada masa pemerintahan demokrasi
parlementer
3. Guru menggunakan metode diskusi kelompok
untuk membahas mengapa Indonesia
menggunakan dua sistem pemerintahan yang
berbeda.
4. Peserta didik secara kelompok menyusun hasil
dari materi yang dijelaskan.
5. Peserta ddik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
Penutup 1. Kesimpulan dari materi hari ini 10 menit
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru.
3. Evaluasi kegiatan pembelajaran hari ini
Pertemuan ke 3
Jenis kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa 10 menit
bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
4. Apresiasi dan motivasipembelajaran pada hari
ini
Kegiatan inti 1. Peserta didik diberi pertanyaan pematik apa 70 menit
tujuan dari dibentuknya sistem kepartaian di
Indonesia pada masa demokrasi parlementer ?
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan materi
secara umum tentang sistem kepartaian yang
dianut pada masa liberal
3. Guru menggunakan metode diskusi kelompok
untuk membahas bagaimana sistem partai pada
masa demokrasi liberal.
4. Peserta didik secara kelompok menyusun hasil
dari materi yang dijelaskan.
5. Peserta ddik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
Penutup 6. Kesimpulan dari materi hari ini 10 menit
7. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru.
8. Evaluasi kegiatan pembelajaran hari ini
Pertemuan 4
Jenis kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa 10 menit
bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
4. Apresiasi dan motivasi pembelajaran pada hari
ini
Kegiatan inti 1. Peserta didik diberi pertanyaan pematik 70 menit
bagaimanakah proses pemilihan umum pada
tahun 1955?
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan materi
secara umum tentang pelaksanaan pemilihan
umum tahun1955.
3. Guru menggunakan metode diskusi kelompok
untuk membahas tjuan dilakukannya pemilihan
umum tahunj 1955
4. Peserta didik secara kelompok menyusun hasil
dari materi yang dijelaskan.
5. Peserta ddik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
Penutup 6. Kesimpulan dari materi hari ini 10 menit
7. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru.
8. Evaluasi kegiatan pembelajaran hari ini
Pertemuan 5
Jenis kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa 10 menit
bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
4. Apresiasi dan motivasi pembelajaran pada hari
ini
Kegiatan inti 1. Peserta didik diberi pertanyaan pematik 70 menit
bagaimanakah upaya pembangunan ekonomi
pada masa liberal ?
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan materi
secara umum tentang pemikiran ekonomi
nasional
3. Guru menggunakan metode diskusi kelompok
untuk membahas struktur ekonomi Indonesia
pada masa liberal
4. Peserta didik secara kelompok menyusun hasil
dari materi yang dijelaskan.
5. Peserta ddik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
Penutup 1. Kesimpulan dari materi hari ini 10 menit
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru.
3. Evaluasi kegiatan pembelajaran hari ini
Pertemuan 6
Jenis kegiatan Kegiatan yang dilakukan Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa 10 menit
bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Kesepakatan aturan dalam kegiatan
pembelajaran pada hari ini
4. Apresiasi dan motivasi pembelajaran pada hari
ini
Kegiatan inti 1. Peserta didik diberi pertanyaan pematik 70 menit
bagaimanakah perkembangan ekonomi
Indonesia ?
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan materi
secara umum tentang dampak kebijakan
ekonomi pada masa liberal di Indonesia.
3. Guru menggunakan metode diskusi kelompok
untuk membahas impek pemberlakukan
ekonomi pada masa demokrasi liberal terhadap
kehidupan masyarakat.
4. Peserta didik secara kelompok menyusun hasil
dari materi yang dijelaskan.
5. Peserta ddik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
Penutup 1. Kesimpulan dari materi hari ini 10 menit
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak
dipahami pada guru.
3. Evaluasi kegiatan pembelajaran hari ini
N. Refleksi Guru
• Apakah guru sudah memberikan perhatian kepada peserta didik yang belum aktif dalam
diskusi?
• Kesulitan apa yang dialami guru selama mengajar?
• Dibutuhkan penanaman karakter kepada peserta didik yang ada di setiap materi ajar
• Apakah semua murid yang mengikuti pelajaran sudah memahami semua materi?
• Perlu adanya langkah nyata dari guru untuk memperbaiki proses belajar.
2. penilaian Kelompok
• Rubrik penilaian
No Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Keaktifan diskusi/ debat
a. Aktif memberi masukan
pemikiran
b. mendengarkan pendapat
orang lain
2 Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi dalam
diskusi/ debat
b. Ide/gagasan adalah original
No Indikator Rubrik
1 Kelengkapan materi 3 = lengkap
1 = kurang lengkap
0 = tidak ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan ramburambu
yang diberikan
1 = tidak sesuai rambu-rambu
yang diberikan 0 = tidak ada
Link Literasi
https://amp.kompas.com/stori/read/2021/04/16/161915979/keadaan-politik-pada-masa-
demokrasi-liberal
https://kids.grid.id/amp/473512816/5-kondisi-politik-masa-penerapan-sistem-
demokrasi-liberal-di-indonesia
https://amp.tirto.id/sejarah-politik-masa-demokrasi-liberal-pemerintahan-dan-
kepartaian-gntU
https://repositori.kemdikbud.go.id/20604/1/Kelas%20XII_Sejarah%20Indonesia_KD%
203.3.pdf
Q. Tugas pengayaan
https://katadata.co.id/amp/intan/berita/61b9a5485652b/sejarah-demokrasi-liberal-di-
indonesia-serta-pengertian-dan-cirinya/
https://pasla.jambiprov.go.id/pengertian-dan-sejarah-demokrasi-liberal-di-indonesia/
R. Tugas Remedial
• Bagi peserta didik yang nilainya kurang dari batas minimal.
• Peserta didik akan diberikan buku teks mengenai Indonesia pada masa demokrasi
liberal
• Kemudian peserta didik membuat tugas remedian dalam bentuk resume tulis tangan di
double folio
Tugas Remedial
• Bagi peserta didik yang nilainya kurang dari batas minimal.
• Peserta didik akan diberikan buku teks mengenai Indonesia pada masa demokrasi
liberal
• Kemudian peserta didik membuat tugas remedian dalam bentuk resume tulis tangan di
double folio
Lampiran
Lembar Kerja Peserta Didik
Sistem dan Struktur Politik Ekonomi indonesia masa Orde Baru
Kelas:
Kelompok:
Anggota kelompok: 1..................................
2..................................
3..................................
Petunjuk kegiatan
• Buatlah 5 kelompok dalam kelas
• Kelompok berdiskusi mengenai materi yang telah di ajarkan guru
• Dselama diskususi penilaian meliputi keaktifan, kreativitas, mendengarkan, orientasi,
dan hasil diskusi runtut.
• Pertayaan dan Hasil diskusi kemudian ditulis pada kolom dibawah ini.
Pertanyaan Jawaban