Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN DASAR-DASAR AGRONOMI

ACARA II

“PENGENALAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN


(SAPROTAN BAHAN)”

Disusun Oleh:

Nama: Eva Angelique

NPM: E1D022076

Shift: Ab 2

Dosen Pembimbing: Prof. Widodo

Co-ass: Franto Edward Damanik (E1J020003)

LABORATORIUM AGRONOMI

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk melaksanakan kegiatan pertanian diperlukan berbagai jenis bahan dan


alat penolong dalam proses produksi pertanian, mulai dari pengolahan tanah hingga
pengolahan pasca panen tanaman. Untuk mencapai hasil yang tinggi dan keuntungan
yang tinggi di bidang pertanian, Anda harus mampu menentukan jumlah dan jenis
input dengan benar. Penggunaan teknologi tepat guna memungkinkan Anda
menghemat konsumsi input tanpa mengurangi hasil pertanian, sehingga keuntungan
meningkat. Sektor pertanian merupakan salah satu dari sekian banyak potensi sumber
daya alam yang perlu dirancang, dikelola dan dikelola sebaik-baiknya. Tugas pokok
pembangunan pertanian tidak hanya mencakup pengembangan diversifikasi dan
intensifikasi pertanian, tetapi juga reklamasi pertanian, namun yang tidak kalah
pentingnya adalah tersedianya inventarisasi sumber daya pertanian yang ada,
termasuk teknologi yang ramah pengguna.

Sarana produksi pertanian telah digunakan sejak lama dan perkembangannya


mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya sarana produksi
pertanian masih sederhana dan terbuat dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungan
kita, seperti pupuk. Jika sebelumnya hanya diketahui pupuk alami tanpa campur
tangan manusia, seperti kompos, saat ini jenis pupuk yang digunakan berbeda. pupuk
yang dikembangkan dan terkenal seperti urea dll.

Struktur produksi pertanian dapat dikelompokkan menurut peran, tujuan dan


sifatnya. Bahan adalah barang yang diperlukan konsumen untuk digunakan sebagai
komponen dalam setiap tahapan proses produksi, antara lain: benih, pupuk, pestisida,
zat pengatur tumbuh (ZPT), pembenah tanah dan lain-lain.

Setiap bahan mempunyai sifat (sifat khusus) yang berbeda-beda, tergantung


pada jenis bahan pembuatnya serta bentuk dan susunan alat/bahan tersebut, sehingga
cocok untuk aplikasi tertentu. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung terhadap alat/bahan, membaca informasi pada label kemasan produk, atau
melalui media lain.
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pengenalan sarana produksi pertanian ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mendiskripsikam karakteristik berbagai jenis sarana produksi


pertanian (saprotan).

2. Mahasiswa dapat memilih dengan tepat kebutuhan jenis saprotan yang akan
digunakan untuk kegiatan usaha pertanian.

3. Mahasiswa mampu menggunakan saprotan dengan baik dan benar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sarana produksi dalam pertanian terdiri dari alat-alat pertanian, pupuk dan
pestisida. Pupuk sangat diperlukan juga untuk pertumbuhan tanaman karena akan
membantu proses pertumbuhan tanaman, dengan pemberian pupuk sesuai dengan
dosis yang di berikan akan membuat tanaman lebih subur lagi. Pestisida digunakan
untuk membasmi hama dan penyakit, dengan menggunakan pestisida yang berlebihan
maka akan membuat tanaman mati dan hama tananman menjadi resisten/tahan akan
kekebalan tubuhnya. Pengembangan teknologi pada sistem pertanian konvensional
tidak berbasis sumber daya lokal. Petani yang menjadi pemakai. Setelah besusah
payanh selama beberapa generasi petani mengembangkan benih dari proses bercocok
tanamannya, benih tersebut diotak atik secara revolusioner oleh para pendukung
revolusi hijau sehingga lahirlah benih-benih hibrida dan benih-benih yang mengalami
modifikasi genetika. Benih-benih tersebut tidak boleh dan tidak bisa di perbanyak
oleh petani karena didukung oleh seperangkat undangan-undangan yang mengatur
hak paten. Tantangan pengembangan pertanian oerganik saat ini adalah industrialisasi
sarana produksi pertanian orgsnik tidak berbasis sumber daya lokal, baik sumber daya
manusia, sumber daya alam, sumber daya sosial, sumber daya keuangan maupun
sumber daya infrastruktur yang dimiliki petani. (Academia.edu, 2014)

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau


tanamanuntuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik
( mineral ). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku
yangdiperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen
sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun
demikian,ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah
materialsuplemen.Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut,agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit
atauterlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat
diberikanlewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik
adalah kompos.Macam ± macam pupuk Dalam praktek sehari-hari, pupuk biasa
dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan
sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.Pupuk
berdasarkan sumber bahanDilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok
besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk alami (bahasa Inggris: manure) dan (2)
pupuk kimia atau pupuk buatan (Ing. fertilizer ).Pestisida adalah bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat,atau membasmi organisme
pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang Diberi akhiran cide
("pembasmi").Sasarannya bermacam macam,seperti serangga, tikus, gulma, burung,
mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak
selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun".
(Libra, 2013)
Sarana produksi selain dipengaruhi benih, juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor lainnya, faktor lain yang mempengaruhi adalah pestisida, pestisida merupakan
zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan musuh-musuh
tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu
insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida,
dan nematisida.Selain pestisida, faktor lain yang berpengaruh adalah inokulan,
inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembang biakkan ke tanaman baru,
inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa, yang memerlukan
inokulasi bakteri rhizobium. Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan
tanaman legum dalam bentuk simbiosis mutualisme. Tidak dapat dipungkiri bahwa
semakin baik sarana produksi yang ada, maka semakin baik pula hasil yang didapat
bagi pertanian, terutama di Indonesia. Saat ini Indonesia sudah cukup baik
menerapkan sarana produksi, hanya saja efisiensi pengunaaannya dan langkah kerja
yang dipakai kurang maksimal sehingga hasil yang didapat dari budidaya tanaman
juga kurang maksimal seperti yang kita harapkan. Untuk itu kita sebagai mahasiswa
pertanian diharapkan agar serius dalam perkuliahan, agar nantinya kita dapat menjadi
generasi penerus bangsa yang dapat mengangkat nama baik negara kita yang
bersektor di bidang pertanian. (Roris, 2013)
BAB III

BAHAN DAN METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang kami pakai dalam praktikum adalah alat dan bahan yang
tersedia di laboratorium agronomi. Alat saprotan yang kami amati yaitu cangkul dna
penyemprot tanaman. Bahan saprotan yang kami amati yaitu insektisida, pupuk, dan
pestisida yang tersedia di laboratorium.

3.2 Metode Praktikum

Praktikum dilaksanakan dalam bentuk observasi deskriptif terhadap Saprotan


sebagai objek pengamatan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikan.Objek
yang diamati berupa beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprodi yang
tersedia di laboratorium agronomi.

Pelaksanaan :

1. Disiapkan kertas, dibuat table pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan.


Ditulis identitas praktikum pada lembar kertas tersebut.

2. Diambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah dipersiapkan.

3. Diamati secara seksama karakteristik objek pengamatan.

4. Dilakukan pencatatan / gambar secara tepat, lengkap dan sistematis terhadap


informasi yang diketahui dari objek tersebut.

5. Dirapikan kembali ruang dan meja yang telah digunakan untuk praktikum.

6. Dikumpulkan hasil kerja dan pengamatan ke Co. Asisten sebagai laporan setelah
praktikum hari yang bersangkutan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Bahan dan Alat

NO. Nama Saprotan Fungsi Komposisi Karakter Keterangan


dan Gambar Utama Alat atau
(Alat dan (unsur, Bahan
Bahan) bahan aktif,
bag.alat,
dsb)

1. (Herbisida) Mengendalikan Oksifluorfen Larutan Dosis : 1-2


gulma pada 240 g/l liter/ha
Goal 240 EC tanaman padi,
kedelai, dll.

2. (Insektisida) Untuk Carbofuran Granula Ambil sedikit


mengendalikan 3% butiran
Furadan 3 GR segala jenis granula
hama pada furadan,
tanaman kemudian
pangan. taburkan
pada media
tanaman.

33. (Fungisida) Mengendalikan Metiram WG M3


penyakit pada 70%
Polycom 70WG tanaman
bawang merah,
cabai, padi dan
tomat.

4. TSP Untuk memacu P205 44- Butiran Butiran


perkembangan 46% dengan
tanaman. warna abu-
abu.

5. KCL Sebagai K20 50% Kristal Berbentuk


pengantar seperti kristal
glukosa ke dan berwarna
dalam tanah. merah atau
putih.

6. Urea Membantu Nitrogen Butiran Butiran


daun 46% kristal seperti kristal
mengandung berwarna
lebih banyak putih atau
klorofil. berbentuk
prill.

7. Zeolit Mengatasi Kation alkali Bubuk Berbentuk


kesuburan bubuk atau
tanah yang seperti
menurun. tepung
berwarna
putih.

8. AGROGIBB 40 Untuk Asam larutan Berbentuk


SL merangsang giberelat 40 cairan.
pembungaan g/l
serentak.
Gibberellic
Acid (GA3)

9. Ethrel 480 SL Zat pengatur Etefon 480 Larutan Berbentuk


tumbuh g/l cairan.
tanaman.

10. Atonik 6.5 L Merangsang Natrium Larutan Berbentuk


pertumbuhan para- cairan.
akar dan tunas nitrofenol
tanaman 30g/l

Natrium
orto-
nitrofenol
2.9g/l

Natrium 5-
nitroguaiakol
1.0g/l

Natrium 2-4
dinitrofenol
0.5g/l

11. Gibgro 20 T Untuk Asam Tablet Berbentuk


pembelahan sel giberelat tablet.
(GA3) 20%

12. Bibit Kedelai - - Biji Kelas benih


kedalai
adalah benih
sebar, daya
kecambahnya
70%, kaddar
air 11%, dan
benih murni
97%.

13. Benih Padi - - Biji Kelas benih


padi sebar
Br, daya
kecabah
91%, dan
benih murni
99,8%.

14. Benih Jagung - - Biji Kelas benih


jagung sebar
Br, daya
kecambah
85%, kadar
air 12,5%,
dan benih
murni 98%.

15. Benih Kacang - - Biji Kelas benih


Hijau kacang hijau
sebar Br,
daya
kecambah
70%, kadar
air 11%, dan
benih murni
97%.

16. Kacang Tanah - - Biji Kelas benih


kacang tanah
sebar Br,
daya
kecambah
70%, kadar
air 11%, dan
benih murni
97%.

4.2 Pembahasan

Terdapat banyak sarana produksi pertanian yang tersedia mulai dari berbagai jenis
benih, pupuk, pestisida, dan insektisida tanaman.

1. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan pada substrat atau


tanaman.memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman sehingga dapat berbuah dengan
baikbaik-baik saja. Bahan pupuknya bisa organik atau anorganik (mineral). Berbagai
pupuksuplemen makanan dan pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan
tanaman dan perkembangannyaherbal dan suplemen nutrisi seperti hormon tumbuhan
membuat prosesnya lebih mudah Metabolisme. Namun pupuk bisa digunakan,
terutama pupuk buatan, banyak materi tambahan ditambahkan. Perhatian disarankan
saat menerapkan pupuk. Kebutuhan tanaman sebanyakbuah agar tanaman tidak
mendapat nutrisi yang terlalu banyak.Makanan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak
dapat membahayakan tanaman.diberikan melalui tanah atau disemprotkan ke daun.
Beberapa pupuk kami gunakan yaitu, pupuk urea putih, NPK dan pupuk TSP, dan
zeloit sebagai pupuk.

2. Pestisida adalah zat yang digunakan untuk mengendalikan,


mempertahankan, menarik atau menghilangkan organisme pengganggu. Nama ini
berasal dari parasit (“wabah”) itu Angkamempunyai akhiran cid (“perusak”).
Sasarannya berbeda-beda, misalnya serangga, tikus,gulma, burung, mamalia, ikan
atau mikroorganisme dianggap berbahaya.Bergantung pada, pestisida dapat berupa:
insektisida (serangga), fungisida (jamur/jamur),Rodentisida (hewan pengerat),
herbisida (gulma), akarisida (tungau), bakterisida(bakteri). Insektisida yang kami
jelaskan adalah Furadan 3GR. Fungisida yang kami jelaskan adalah Polycom 70 WG.
Sementara itu, herbisida yang kami jelaskan adalah Goal 240 EC. Masing-masing
mempunyai fungsi, bahan aktif dan jenis bahan. Di semua nama bahan pestisida
mengandung EC, dan WG. EC berarti dapat diemulsiKonsentrat atau bentuk cair
pekat. Formulasi WG ini berbentuk butiran berbentuk butiran halus (micro granule)
seperti formulasi G, namun kandungan bahan aktifnya relatif lebih tinggi dan dalam
penggunaannya harus diencerkan terlebih dahulu dengan air, diaplikasikan dengan
cara disemprotkan.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Jenis sarana produksi pertanian yaitu bahan. Bahan berfungsi untuk membantu
untuk menghindari atau menjaga tanaman dari serangan hama dan sebagai bahan
tanam seperti benih terong, jangung dan kacang panjang, ada juga untuk
membantu pertumbuhan tanaman, antara lain : Goal 240 EC, Furadan 3 GR,
Polycom 70 WG, TSP, KCL,Urea, dan Zeolit.

2. Sarana produksi pertanian terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk,
pestisida, zat pengatur tumbuh dan lain-lain. Pestisida dan pupuk dapat dilihat
karakteristiknya dari wujud atau karakter bahannya. Digolongkan dalam beberapa
karakter bahan, ada yang berwujud cairan, butiran dan tepung.

3. Pemilihan saprotan yang tepat bagi mengolah lahan maupun mengolah


tanaman dapat dilihat dari fungsi, dan komponen utama unsur bagian alat, bahan
aktif dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Academia.2014. http://www.academia.edu/6850201/Lampiran_sarana_produksi_pert
anian. Diakses pada 16 oktober 2014

Libra. 2013. http://librapangrib.blogspot.com/2013/03/sarana-produksi.html. Diakses


pada 16 oktober 2014

Marsono, Paulus Sigit. 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya :
Jakarta

Roris.2013.http://tujuhbelasdesember.blogspot.com/2013/05/laporan-
praktikum.html.Diakses pada 16 oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai