Anda di halaman 1dari 9

R.

SANIA FITRI (2001103010031)


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (31)
PSAK 22,23,24 DAN 48

(PSAK) No. 22
AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA

Definisi

Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang
terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with)
perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
 Akuisisi (Acquisiton)
 pengakuisisi (acquirer)
 Penyatuan Kepemilikan (Uniting of interest/Pooling of Interest)
 Pengendalian (Control)
 Kepemilikan Minoritas (Minority interest)
 Nilai wajar (fair value)
 Tanggal akuisisi adalah tanggal pada saat kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan
yang diakuisisi (acquiree) secara efektif beralih ke perusahaan pengakuisisi (acquirer).
Akuisisi (Acquisition)
Meskipun salah satu dari perusahaan yang bergabung tidak memiliki lebih dari 50% hak suara
pada perusahaan lain, perusahaan pengakuisisi mungkin tetap dapat diidentifikasi apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memperoleh:
(a) kekuasaan (power) lebih dari 50% hak suara atas perusahaan yang lain tersebut berdasarkan
perjanjian dengan investor lain;
(b) kekuasaan (power) untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan lain tersebut
berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(c) kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota pengurus perusahaan
yang lain tersebut;
(d) kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi perusahaan yang lain
tersebut.
Reverse Acquisition
Perusahaan mengeluarkan sahamnya yang berhak suara (voting shares) dalam jumlah tertentu
sehingga menyebabkan pengendalian perusahaan atas perusahaan gabungan beralih ke pemegang
saham perusahaan yang sahamnya telah diakuisisi. Akuisisi ini disebut Reverse Acquisition.
Penyatuan Kepemilikan (Uniting of interest)
Para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama berbagi risiko dan manfaat atas
perusahaan gabungan tersebut adalah penyatuan kepemilikan (uniting of interest). Untuk mencapai
pembagian risiko dan manfaat secara seimbang antar perusahaan yang bergabung maka:
(a) mayoritas dari saham berhak suara perusahaan yang bergabung dipertukarkan atau digabungkan;
(b) nilai wajar suatu perusahaan tidak berbeda secara signifikan dengan nilai wajar perusahaan
lainnya;
(c) para pemegang saham setiap perusahaan tetap mempertahankan hak suara dan kepemilikan yang
seimbang dalam perusahaan gabungan, relatif sama dengan sebelum perusahaan bergabung.
Biaya Perolehan (Cost of Acquisition)
Suatu akuisisi harus dibukukan sebesar biaya perolehan, yaitu jumlah kas atau aktiva setara kas
yang dibayar atau nilai wajar (pada tanggal pertukaran) aktiva lain yang diberikan oleh perusahaan
pengakuisisi, sebagai imbalan atas perolehan kendali atas aktiva neto perusahaan lain, ditambah
biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi tersebut.
Pengakuan Aktiva dan Kewajiban yang Dapat Diidentifikasi Aktiva dan kewajiban yang diperoleh
harus dibukukan secara terpisah jika:
(a) besar kemungkinan (probable) bahwa segala manfaat terkait pada masa yang akan datang akan
mengalir ke atau dari perusahaan pengakuisisi; dan
(b) tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya.
Alokasi Biaya Perolehan (Allocation of Cost of Allocation) Aktiva dan kewajiban yang diakui harus
diukur dengan menjumlahkan:
(a) nilai wajar aktiva dan kewajiban teridentifikasi yang diperoleh pada tanggal transaksi pertukaran
sepanjang kepemilikan (interest) perusahaan pengakuisisi diperoleh melalui transaksi pertukaran;
dan
(b) hak minoritas atas Nilai tercatat aktiva dan kewajiban anak perusahaan sebelum tanggal akuisisi.
Pembelian Saham Secara Bertahap (Successive Share Purchases)
Suatu akuisisi mungkin terdiri serangkaian transaksi pertukaran, misalnya dengan pembelian
secara bertahap (successive purchase) di bursa efek. Jika akuisisi dilakukan secara bertahap
(successive purchases), nilai wajar aktiva dan kewajiban teridentifikasi dapat berbeda-beda pada
setiap tanggal transaksi pertukaran.
Goodwill yang Timbul dari Suatu Akuisisi
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi masa manfaat goodwill meliputi:
(a) ramalan umur bisnis atau industri yang bersangkutan;
(b) pengaruh keusangan produk, perubahan dalam permintaan dan faktor ekonomi lainnya;
(c) ekspektasi sisa masa kerja para manajer, atau kelompok karyawan yang menjalankan tugas
penting;
(d) antisipasi tindakan para pesaing atau calon pesaing; dan
(e) ketentuan hukum, peraturan yang berlaku atau ketentuan kontraktual yang mempengaruhi masa
manfaat goodwill.
Goodwill Negatif yang Timbul dari Akuisisi
Jika biaya perolehan (cost of the acquisition) lebih rendah dari bagian (interest) pengakuisisi atas
nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi pada tanggal transaksi,
Perubahan Kemudian Biaya Perolehan (Acquisition Cost)
Jika tidak terjadi kenaikan biaya perolehan, tidak dilakukan penyesuaian terhadap goodwill atau
goodwill negatif.
Identifikasi Kemudian atau Perubahan Nilai atas Aktiva dan Kewajiban
Nilai tercatat (carrying amount) aktiva dan kewajiban yang diperoleh harus disesuaikan, jika
setelah akuisisi, terdapat bukti tambahan yang dapat digunakan untuk mengestimasi nilai aktiva dan
kewajiban yang telah dibukukan pada saat akuisisi terjadi.
Penyatuan Kepemilikan
Suatu penyatuan kepemilikan (uniting of interests) harus dibukukan dengan menggunakan
metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method).

Pengungkapan

Untuk penggabungan usaha yang merupakan akuisisi, pengungkapan tambahan berikut dalam
laporan keuangan harus dibuat pada periode terjadinya akuisisi:
(a) persentase saham berhak suara yang diperoleh;
(b) biaya perolehan (acquisition cost) dan penjelasan tentang harga beli yang telah dibayar atau
terhutang secara kontinjen (contingently payable); dan
(c) sifat dan jumlah penyisihan untuk beban restrukturisasi dan beban penutupan pabrik yang timbul
akibat akuisisi dan diakui pada tanggal akuisisi.

Laporan keuangan harus mengungkapkan:


(a) perlakuan akuntansi goodwill termasuk periode amortisaslnya;
(b) apabila masa manfaat goodwill lebih dari lima tahunt penjelasan tentang alasan dan
pertimbangan yang digunakan;
(c) apabila goodwill tidak diamortisasikan dengan metode garis lurust metode yang digunakan serta
alasan kenapa metode tersebut dianggap lebih tepat daripada metode garis lurus;
(d) rekonsiliasi goodwill pada saat awal dan akihr periode
(PSAK) No. 23
PENDAPATAN
Definisi
Menurut PSAK 23, pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomik yang timbul
dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Perusahaan dapat memperoleh
pendapatan (arus kas masuk) melalui 3 cara, yaitu: Penjualan Barang (Termasuk barang dagangan dan
aset spesifik), Penjualan Jasa, Bunga, Royalti

Pengukuran Pendapatan

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jumlah
pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembeli
atau pengguna aset tersebut.

Tingkat bunga tersirat yang digunakan adalah yang paling mudah ditentukan antara:

a. tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari penerbit dengan penilaian kredit yang
sama.
b. tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai saat ini
dari barang atau jasa.

Pengidentifikasian Transaksi

Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah pada setiap
transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut
pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah dari transaksi tunggal, agar
mencerminkan substansi dari transaksi tersebut.

Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:

a. entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pembeli;
b. entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas
barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
c. jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
d. kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
kepada entitas tersebut; dan
e. biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur
dengan andal.

Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, transaksi tersebut adalah
penjualan dan pendapatan yang diakui. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat
ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada entitas. Pendapatan dan beban
sehubungan dengan transaksi yang sama atau peristiwa lain diakui secara bersamaan, proses ini
biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan beban.

Penjualan Jasa
Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

a. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.


b. kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut dapat diperoleh
entitas.
c. tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal.
d. biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur
dengan andal.

Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut
sebagai metode persentase penyelesaian. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat
ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh entitas. Entitas pada umumnya dapat
membuat estimasi yang andal setelah entitas mencapai persetujuan mengenai hal-hal berikut dengan
pihak lain dalam transaksi:

a. hak yang dapat dipaksakan dari masing-masing pihak terkait dengan jasa yang disediakan dan
diterima para pihak.
b. imbalan yang dipertukarkan.
c. cara dan persyaratan penyelesaian.

Entitas menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal jasa yang diberikan. Bergantung
pada sifat transaksi, metode tersebut dapat meliputi:

a. survei pekerjaan yang telah dilaksanakan.


b. jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa yang harus
dilakukan.
c. proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya transaksi
tersebut.

Bunga, Royalti, dan Dividen

Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalti, dan dividen diakui atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf 30, jika:

a. kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
entitas.
b. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

Royalti diakui sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan dan pendapatan juga umumnya diakui
sesuai dengan dasar tersebut kecuali, dengan memperhatikan hakikat perjanjian, akan lebih sesuai
untuk mengakui pendapatan atas dasar sistematik dan rasional yang lain. Pendapatan diakui hanya
jika kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh
entitas.

Pengungkapan

Suatu Entitas mengungkapkan pendapatan dalam laporan keuangan, sebagai berikut :

a. kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode yang
digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang melibatkan pemberian jasa.
b. jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut,
termasuk pendapatan yang berasal dari: penjualan barang. penjualan jasa. Bunga. Royalti.
Dividen
c. jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap
kategori signifikan dari pendapatan.

(PSAK) No. 24
IMBALAN KERJA

Tujuan: 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengakui: (a) liabilitas ketika pekerja telah memberikan
jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan (b) beban
ketika entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja
yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Ruang Lingkup

02. Pernyataan ini diterapkan oleh pemberi kerja untuk akuntansi seluruh imbalan kerja, kecuali hal-
hal yang telah diatur dalam PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham.

04. Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh imbalan kerja, termasuk yang diberikan: (a) berdasarkan
program formal atau perjanjian formal lain antara entitas dan pekerja individual, serikat pekerja, atau
perwakilan pekerja; (b) berdasarkan peraturan perundang-undangan atau pengaturan industri di mana
entitas disyaratkan untuk ikut serta pada program nasional, industri, atau program multipemberi kerja
lain; atau (c) oleh praktik informal yang menimbulkan kewajiban konstruktif. Praktik informal akan
menimbulkan kewajiban konstruktif jika entitas tidak memiliki alternatif realistis selain membayar
imbalan kerja.

IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK

09. Imbalan kerja jangka pendek mencakup hal-hal sebagai berikut, jika diharapkan akan diselesaikan
seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja memberikan
jasa: (a) upah, gaji, dan iuran jaminan sosial; (b) cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar; (c)
bagi laba dan bonus; dan (d) imbalan nonmoneter (seperti pelayanan kesehatan, rumah, mobil, dan
barang atau jasa yang diberikan cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja yang ada saat ini.

Pengakuan dan Pengukuran Seluruh Imbalan Kerja Jangka Pendek

11. Ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada entitas dalam suatu periode akuntansi, entitas
mengakui jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar
sebagai imbalan atas jasa tersebut: (a) sebagai liabilitas (beban akrual), setelah dikurangi jumlah yang
telah dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah yang tidak didiskonto dari imbalan
tersebut, maka entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar di muka) selama
pembayaran tersebut akan menimbulkan, sebagai contoh, pengurangan pembayaran di masa depan
atau pengembalian kas. (b) sebagai beban, kecuali jika SAK mensyaratkan atau mengizinkan imbalan
tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset (lihat, sebagai contoh, PSAK 14: Persediaan dan PSAK
16: Aset Tetap).

Pengungkapan
25. Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik mengenai imbalan kerja
jangka pendek, SAK mungkin mensyaratkan pengungkapan tersebut. Sebagai contoh, PSAK 7:
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk
personil manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan
beban imbalan kerja.

IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IURAN PASTI

50. Akuntansi program iuran pasti adalah cukup jelas karena kewajiban entitas pelapor untuk setiap
periode ditentukan oleh jumlah yang dibayarkan pada periode tersebut. Sebagai konsekuensi, tidak
dibutuhkan asumsi aktuarial untuk mengukur kewajiban atau beban dan tidak ada kemungkinan
keuntungan atau kerugian aktuarial. Selain itu, kewajiban tersebut diukur dengan dasar tidak
terdiskonto, kecuali jika kewajiban tersebut tidak diharapkan untuk diselesaikan seluruhnya dalam
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya.

Pengakuan dan Pengukuran

51. Ketika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode, entitas mengakui iuran
terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja: (a) sebagai liabilitas (beban akrual), setelah
dikurangi dengan iuran yang telah dibayar. Jika iuran yang telah dibayar tersebut melebihi iuran
terutang untuk jasa sebelum akhir periode pelaporan, maka entitas mengakui kelebihan tersebut
sebagai aset (beban dibayar di muka) sepanjang kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran
iuran masa depan atau pembayaran kembali dalam bentuk kas. (b) sebagai beban, kecuali jika PSAK
lain mensyaratkan atau mengizinkan iuran tersebut untuk dimasukkan dalam biaya perolehan aset
(sebagai contoh, lihat PSAK 14: Persediaan dan PSAK 16: Aset Tetap).

Pengungkapan: 53. Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran

IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IMBALAN PASTI

55. Akuntansi untuk program imbalan pasti kompleks karena disyaratkan adanya asumsi aktuarial
untuk mengukur kewajiban dan beban dan terdapat kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian
aktuarial. Selain itu, kewajiban diukur dengan menggunakan dasar terdiskonto karena kemungkinan
kewajiban tersebut baru terselesaikan beberapa tahun setelah pekerja memberikan jasanya.

IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAIN

153. Imbalan kerja jangka panjang lain mencakup akun berikut, jika tidak diharapkan akan
diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan saat pekerja
memberikan jasa terkait: (a) cuti berbayar jangka panjang seperti cuti besar atau cuti sabbatical; (b)
penghargaan masa kerja (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain; (c) imbalan cacat permanen:
(d) bagi laba dan bonus; dan (e) remunerasi tangguhan.

Pengakuan dan Pengukuran

156. Untuk imbalan kerja jangka panjang lain, entitas mengakui total nilai neto dari jumlah berikut
dalam laba rugi kecuali jika SAK mensyaratkan atau mengizinkan jumlah tersebut untuk termasuk
dalam biaya perolehan aset: (a) biaya jasa (lihat paragraf 66-112); (b) biaya bunga neto atas liabilitas
(aset) imbalan pasti neto (lihat paragraf 123-126); dan (c) pengukuran kembali liabilitas (aset)
imbalan pasti neto (lihat paragraf 127-130).
Pengungkapan

158. Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan yang spesifik mengenai imbalan
kerja jangka panjang lain, namun SAK mungkin mensyaratkan pengungkapan spesifik tersebut.
Sebagai contoh, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai
imbalan kerja untuk personil manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan
pengungkapan atas beban imbalan kerja.

KETENTUAN TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF: 172. Entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015.

PENARIKAN: 177a. Pernyataan ini menggantikan PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja.

(PSAK) No. 24
PENURUNAN NILAI ASET

01. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat
tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika
jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.
Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk
mengakui rugi penurunan nilai. Pernyataan ini juga menentukan kapan entitas membalik rugi
penurunan nilai dan menetapkan pengungkapan

Ruang Lingkup

02. Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai seluruh aset, kecuali: (a) persediaan
(PSAK 14: Persediaan); (b) aset yang timbul dari kontrak konstruksi (PSAK 34: Kontrak Konstruksi);
(c) aset pajak tangguhan (PSAK 46: Pajak Penghasilan); (d) aset yang timbul dari imbalan kerja
(PSAK 24: Imbalan Kerja); (e) aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55:
Instrumen Keuangan: keuangan dan pengukuran, (f) properti investasi yang diukur pada nilai wajar
(PSAK 13: Properti Investasi): (g) aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultur dalam ruang
lingkup PSAK 69: Agrikultur yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; (h) biaya
akuisisi tangguhan dan aset takberwujud yang timbul dari hak kontraktual asuradur berdasarkan
kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 62: Kontrak Asuransi; dan (i) aset tidak
lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

IDENTIFIKASI ASET YANG MUNGKIN MENGALAMI PENURUNAN NILAI

07 Paragraf 08-17 menetapkan kapan jumlah terpulihkan ditentukan. Persyaratan ini penggunakan
istilah "aset" tetapi berlaku sama untuk aset individual atau unit penghasil kas. Paragraf lain dari
Pernyataan ini disusun sebagai berikut: a) paragraf 18-57 menjelaskan persyaratan pengukuran jumlah
terpulihkan Persyaratan ini juga menggunakan istilah "aset tetapi berlaku sama untuk aset individual
dan unit penghasil kas dan goodwill. (b) paragraf 58-108 menjelaskan persyaratan pengakuan dan
pengukuran rugi penurunan penghasil kas nilai Pengakuan dan pengukuran rugi penurunan nilai untuk
aset individual selain goodwill diatur dalam paragraf 58-64. Paragraf 65-108 mengatur pengakuan dan
pengukuran rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas dan goodwill. (c) paragraf 109-116
menjelaskan persyaratan pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya untuk
aset atau unit penghasil kas. Sebagai penegasan kembali. persyaratan ini mengunakan istilah "aset"
tetapi berlaku sama untuk aset individual atau unit penghasil kas. Persyaratan tambahan untuk aset
individual dijelaskan di paragraf 117-121, untuk unit penghasil kas di paragraf 122 dan 123, dan
untuk goodwill di paragraf 124 dan 125. (d) paragraf 126-133 menetapkan informasi yang
diungkapkan mengenai rugi penurunan nilai dan pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset dan unit
penghasil kas. Paragraf 134-137 menetapkan persyaratan pengungkapan tambahan untuk unit
penghasil kas yang mendapatkan alokasi goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat
takterbatas untuk tujuan pengujian penurunan nilai.

PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN

18. Pernyataan ini mendefinisikan jumlah terpulihkan sebagai jumlah yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakaia Paragraf 19-57
menjelaskan persyaratan untuk mengukur jumlah terpulihkan Persyaratan menggunakan istilah "aset"
tetapi berlaku sama untuk aset individual atau unit penghasil kas.

19. Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai dari aset tidak selalu p ditentukan keduanya.
Jika salah satu jumlahnya melebihi jumlah tercatat aset, maka asset tersebut tidak mengalami
penurunan nilai dan tidak perlu dilakukan estimasi jumlah lainny

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN RUGI PENURUNAN NILAI

58. Paragraf 59-64 menjelaskan persyaratan pengakuan dan pengukuran rugi penurunan nilai untuk
aset individual selain goodwill. Pengakuan dan pengukuran rugi penurunan nilai untuk unit penghasil
kas dan goodwill diuraikan di paragraf 65-108.

60. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah revaluasian
sesuai dengan Pernyataan lain (sebagai contoh, sesuai dengan del revaluasi di PSAK 16: Aset Tetap).
Setiap rugi penurunan nilai aset revaluasian perlakukan sebagai penurunan revaluasi sesuai dengan
Pernyataan lain tersebut.

UNIT PENGHASIL KAS DAN GOODWILL

65. Paragraf 66-108 dan Lampiran Cmenjelaskan persyaratan untuk mengidentifika unit penghasil kas
yang mana suatu aset tercakup dan menentukan jumlah tercatat dari, da mengakui rugi penurunan
nilai atas, unit penghasil kas dan goodwill

Identifikasi Unit Penghasil Kas yang mana Aset Tercakup

66. Jika terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, ma jumlah terpulihkan
diestimasi untuk aset individual tersebut. Jika tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan aset
individual, maka entitas menentukan jad terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup
(unit penghasil kas dari tersebut).

PEMBALIKAN RUGI PENURUNAN NILAI

109. Paragraf 110-116 menjelaskan persyaratan untuk membalik rugi penurunan na yang telah diakui
untuk aset atau unit penghasil kas pada periode sebelumnya. Persyaratani menggunakan istilah "aset"
tetapi diterapkan sama terhadap aset individual atau unit penghal kas. Tambahan persyaratan untuk
aset individual dijelaskan di paragraf 117-121, untuk un penghasil kas di paragraf 122 dan 123, dan
untuk goodwill di paragraf 124 dan 125.

PENGUNGKAPAN
126. Untuk setiap kelas aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini: (a) jumlah rugi penurunan nilai
yang diakui dalam laba rugi selama periode dan pos laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain yang di dalamnya tercakup rugi (b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam
laba rugi selama periode penurunan nilai. dan pos laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain yang di dalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik. (c) jumlah rugi penurunan nilai atas
aset revaluasian yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain selama periode. (d) jumlah
pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam penghasilan komprehensif
lain selama periode.

KETENTUAN TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF

139. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dida pada atau setelah tanggal
1 Januari 2015. Entitas menerapkan Pernyataan ini secars prospek wmasuk untuk goodwill dan aset
takberwujud yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal efektif Pernyataan ini dan untuk aset
lain yang diperoleh sebelum tanggal efektif Pernyataan ini.

PENARIKAN: 141 Pernyataan ini menggantikan PSAK 48 (2009); Penurunan Nilai Aset.

Anda mungkin juga menyukai