ERSITAS DARMAA GU
(
32
Beban angin harus dianggap bekerja secara merata pada seluruh bangunan atas.
Gaya nominal ultimit dan daya layan jembatan akibat angin tergantung kecepatan
angin rencana seperti berikut:
Apabila suatu kendaraan sedang berada diatas jembatan, beban garis merata
tambahan arah horisontal harus diterapkan pada permukaan lantai seperti diberikan
dengan rumus:
E, =Rx W. (2.11)
Dimana:
Wt = berat total struktur terdiridari beban matidan hidup yang sesuai (KN)
Koefisien respon elastik Csm diperoleh dari peta percepatan batuan dasar dan
spektra percepatan sesuai dengan daerah gempa dan periode ulang gempa rencana.
Koefisien percepatan yang diperoleh berdasarkan peta gempa dikalikan dengan
suatu faktor amplifikasi sesuai dengan kondisi tanah sampai kedalaman 30 m di
bawah struktur jembatan (Badan Standardisasi Nasional(BSN), 2016).
1.0-123
12-1.53
08-099
tahun 09-109
75 2833:2016)
130* dalam
(PGA)
7% 06-0°9
07-089
terlampaui SNI
dasar
genmpa,
batuan
probabilitas
04-059
03-069
beban
di
puncak
120* untuk terhadap
SB 025- percepatan
0.3903-04
g
dasar jembatan
115
C
batuan
Peta
Perencanaan
d 015-02 2.16
g 02-025g
horisontal
110
C Gambar
puncak (Sumber:
01-0159
Percepatan
000
1
750
KOmees
<C05
500
125
230
SE
tahun2530
g
4E
75
dalam
% 1520g 20-259
terlanpsui
10129
probabiitae
1.2-59
2833:2016)
130°
E dasar
untuh batuan
C91.09
(80.99
SB
SNI
125'E dasar di
detikgempa,
batuan
90.7-0.80.2
060.79
beban
di
percepatan
120°
E 6%) terhadap
(rodaman
0.4-059
0.5069
spektra
jembatan
115: detik
0.2 respon
getar 025-039
0.3-043 (Sumber:
Perencanaan
Peta
periode
110E
Puntanuk
2.17
pads 015-02 Gambar
g 020259
horieontal
106
E
000 percapatan
159
0.10
00501g
1
760
KAanete reepons
N
<035g
Spekirum
260
t%
tahun
75 15-20g
daiam
7%
terlampaui
10-129
12-199
probabiitas
08-099 2833:2016)
130E U9-109
dasar
untuk batuan
SB SNI
123E dasar 06-079 di gempa,
detik
batuan
1 beban
percepatan
di
E 5%) 0.4-0.5g
120° U.5-069 terhadap
(redaman
spektra
jembatan
115E detik 025-03g
U3-0.409
respon
1.0
getar Perencanaan
Peta
periode
Porsena 015-029 2.18
02-059
pada Gambar
(Sumber:
Fasadonar
horisontal
1g
005-0
U1-0159
1900 percepatan
750
respons <U05g
Kaees
N 900
Spektrum
125
250
37
Klasifikasi situs pada pasal iniditentukan untuk lapisan setebal 30 m sesuai dengan
yang didasarkan pada korelasi dengan hasil penyelidikan tanah lapangan dan
laboratorium.
Pada tabel diatas, N adalah hasil uji penetrasi standar dengan lapisan tanah sebagai
besaran pembobotnya dan harus dihitung sesuai dengan persamaan berikut:
N= (2.12)
Keterangan:
Keterangan:
dengan
SI =parameter respons spektra percepatan gempa untuk periode 1detik
probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun.
Sos=F,Ss
S. =So/T
So1=F,S:
A,=FrsaPGA
00,2 1
T, =SovSos Periode (detik)
T, =0.2T,
1. Untuk periode lebih kecil dari To, koefisien respons gempa elastik (C'sm)
didapatkan dari persamaan berikut:
As . (2.16)
Csm = (SDs - A_)+
To
Gsm = T ...(2.17)
Keterangan:
Sos = nilai spektra permukaan tanah pada periode pendek (T-0,2 detik)
Ts Sp1
Sps
risiko seismik dan digunakan untuk penentuan metode analisis, panjang tumpuan
minimum, detail perencanaan kolom, serta prosedur desain fondasi dan kepala
jembatan.
Tabel 2.8 Zona gempa
Koefisien percepatan (Sb) Zona gempa
Sp1 s0,1S
0,15 < Sp1s 0,30 2
0,30,SpI S0,50 3
Sp1 >0,50 4
(Sumber: Perencanaan jembatan terhadap beban gempa, SNI 2833:2016)
Gaya gempa rencana pada bangunan bawah dan hubungan antara elemen struktur
ditentukan dengan cara membagi gaya gempa elastis dengan faktor modifikasi
respon (R) sesuaidengan Tabel 6dan Tabel 7. Sebagai alternatif penggunaan faktor
Rpada Tabel 7untuk hubungan struktur, sambungan monolit antara elemen struktur
atau struktur, seperti hubungan kolom ke fondasitelapak dapat direncanakan untuk
menerima gaya maksimum akibat plastifikasi kolom atau kolom majemuk yang
berhubungan (Badan Sandardisasi Nasional (BSN), 2016).
Apabila digunakan analisis dinamik riwayat waktu, maka faktor modifikasi respon
(R) diambil sebesar 1 untuk seluruh jenis bangunan bawah dan hubungan antar
elemen struktur.
Tabel 2.9 Faktor modifikasi respon (R)untuk bangunan bawah
Bangunan bawah Kate gori kepe ntingan
Sangat penting Penting Lainnya
Piar tipe dnding 1,5 1,5 2,0
Tiangkokom beton bertuang
Tiang vertikal 1,5 2,0 3.0
Tiang mring 1,5 2,0
Kokom tunggal I,5 2,0 3,0
Tang baja dan komposit
|Tiang vertikal 1,5 3,5 5,0
Tiang miring 1,5 2,0 3,0
Kobm majemuk 1,5 3,5 5,0
Catatan :
Pilar tipe dinding dapat direncanakan sebagai kolom tunggal dalam arah subu lemah pilar
Tabel 2.10 Faktor modifikasi respon (R) untuk hubungan antar elemen struktur
Keterangan:
Nasional
beban tambahan ini harus nol (Badan Standardisasi
pengurangan dari
(BSN), 2016).
dengan menggunakan
Tekanan tanah lateral akibat pengaruh gempa dapat dihitung
Mononobe dan Okabe. Adapun
pendckatan pseudostatis yang dikembangkan oleh
asumsidasar yang digunakan yaitu sebagai berikut:
sehingga memberikan
1. Kepala jembatan bebas berdeformasi sedemikian
dan
kondisi tekanan aktif untuk timbul. Bila kepala jembatan kaku terkekang
akan lebih besar
tidak dapat bergerak, maka tekanan tanah yang diperoleh
dibandingkan dengan hasil analisis Mononobe-Okabe.
Formula gaya tekan tanah akibat pengaruh gempa (EAE) yaitu sebagai berikut:
dengan nilai koefisien tekanan aktif seismik (KAE) adalah sebagai berikut:
-2
cos² ($-0-B,) sin(8+¢) sin(o-0-i)
KAE = cos8 cos²p, cos(8+0+B,) .... (2.2)
ycos(ö+0+p,) cos(i-0,))
Keterangan:
-berat jenis tanah (kN/m')
H, - tinggi tanah (m)
45
zona aktif
bidang
kegagalan
zona aktf
Dinding gravitasi -B,
6
bidang
kegagalan
Dinding kantilever
CATATAN (1) Sumbol yang terihat hanya untuk beban nominal, siboB untuk beban rencana
menggunakan tanda bintang. untuk: Pus = berat sendiri nominal, Pus = berat sendirt
rencana
Faktor Beban
Jangka Ku;Ms;
Waktu Ks,;Ms; Biasa Terkurangi
Baja, aluminium 0,9
Beton pracetak 1,2 0,85
Tetap I,3 0,75
Beton dicor ditempat
Kayu 14 0.7
(Sumber: Standar Pembebanan Jembatan, RSNIT-02-2005)