GKKA-I SIDOARJO Pokok Perenungan (Imamat 7:22- 27) IMAMAT 7:23 “Katakanlah kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan.”
Bacaan hari ini merupakan bagian
penutup dari serangkaian peraturan tentang berbagai macam kurban yang dipersembahkan kepada Allah. Di bagian ini, kita membaca dua peraturan penting: pertama, umat Israel dilarang memakan lemak dari kurban binatang (ayat 22) dan kedua, umat dilarang memakan darah dari kurban tersebut (ayat 26-27). Mengapa demikian? Larangan memakan lemak dan darah merupakan salah satu corak khas dalam pemahaman iman bangsa Israel kuno. Mereka mengenal konsep makanan-makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. Bahkan, pada Imamat 11 kita juga dapat menemukan daftar hewan yang dianggap najis dan tahir yang juga boleh dikonsumsi atau tidak. Namun, pada perikop ini TUHAN secara tegas dan spesifik melarang bangsa Israel memakan lemak serta darah hewan, secara khusus dari daftar binatang-binatang yang digunakan untuk dipersembahkan sebagai kurban kepada TUHAN. Meski demikian, bukan berarti mereka menjadi anti sepenuhnya terhadap lemak maupun darah hewan-hewan tersebut. Mereka tetap mendapatkan toleransi untuk mengoptimalkan lemak dan darah itu untuk berbagai keperluan domestik asalkan tidak untuk dikonsumsi.
Dalam budaya Israel, lemak adalah
bagian terbaik seekor binatang. Oleh sebab itu sesuai dengan ketentuan Allah, lemak kurban harus dibakar sebagai kurban persembahan kepada Allah (Ul 12:23). Sekaligus juga secara simbolis, tidak memakan darah berarti menghargai kehidupan. Karena sesungguhnya darah kurban binatang melambangkan pengurbanan Kristus di salib. Darah yang dicurahkan di mezbah melambangkan pemberian terbaik Allah bagi umat-Nya untuk keselamatan dunia. Dengan tidak makan darah, umat menghargai kehidupan sekaligus mengakui Allah sudah memberikan terbaik buat mereka.
Makna dari semuanya adalah
bagaimana uamt belajar taat akan kehendak TUHAN dan belajar untuk memberikan yang terbaik bagi-Nya. Apalagi TUHAN sudah memberikan yang terbaik bagi umat-Nya, yakni pengampunan dosa di dalam karya keselamatan Sang Anak Domba, yakni Yesus. Kasih-Nya memulihkan hubungan kita dengan Allah Bapa dan sesama. Dengan menghayati makna tersebut, kita menjalankan hukum kasih yang diajarkan Kristus. Hukum kasih itu kita terapkan dengan selalu memberikan yang terbaik kepada Allah. Kita memberi dari hati yang penuh ketaatan, serta mensyukuri pemberian terbaik dari Allah dengan hidup taat untuk kemuliaan TUHAN. #BeDisciplesToLoveJesus# POKOK DOA: 1. Doakan setiap aparat keamaaan baik itu TNI dan POLRI dalam menjaga keamaanan bangsa dan negara kita menjelang PEMILU 2024 supaya tetap kondusif. 2. Doakan setiap kepala keluarga di Gereja kita yang sedang berjuang bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya supaya Tuhan memberikan kekuatan dan kesehatan agar dapat menjalankan perannya dengan baik. 3. Doakan setiap misionaris yang berada di ladang pelayanan supaya Tuhan menggerakkan pribadi, gereja atau lembaga supaya memperhatikan para misionaris ini baik dari segi dana, kesehatan dan kerohanian mereka.