id/2015/08/31/peran-ibu-dalam-menjaga-kesehatan-keluarga/
31 August 2015
Islam memerintahkan kita untuk menjaga kebersihan. Islam pun menganjurkan kita untuk
hidup sehat. Kebiasaan hidup sehat tidak muncul begitu saja, tetapi merupakan perilaku yang
harus ditanamkan sejak anggota keluarga masih kecil. Di sinilah ibu memiliki peran yang
sangat besar.
Islam telah memerintahkan kepada orangtua untuk mengkhitan anak-anaknya, menganjurkan
untuk makan tidak berlebihan sehingga kekenyangan. Islam melarang kita untuk makan dan
minum sambil berdiri dan sebagainya. Di sinilah pentingnya peran ibu untuk membiasakan
hidup sehat kepada anak-anaknya. Rasulullah saw. bersabda, Janganlah kalian minum sambil
berdiri. Siapa lupa sehingga minum sambil berdiri maka hendaklah ia berusaha untuk
memuntahkannya. (HR Ahmad).
Beliau pun bersabda, Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut.
Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya.
Namun, jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan,
sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.
5. Menyediakan makanan yang halal, baik dan bergizi bagi anggota keluarganya.
Membuat dan menyediakan makanan yang sehat, bergizi dan tetap enak untuk dinikmati serta
sesuai dengan standar dari pola hidup sehat merupakan amalan yang disukai Allah SWT.
Apalagi jika dalam anggota keluarga tersebut terdapat anak kecil atau orangtua yang
membutuhkan makanan khusus sesuai dengan umur dan kondisi tubuh mereka (Lihat: QS alBaqarah [2]: 172).
6. Memiliki pengetahuan tentang pengobatan walaupun sedikit.
Hal ini penting terutama berkaitan dengan pertolongan pertama. Ibu juga harus memiliki
keyakinan yang kuat bahwa Allahlah Yang Maha Penyembuh (QS asy-Syuara [26]: 80) serta
memahami bahwa berobat adalah sunnah hukumnya. Rasul saw. bersabda, Sesungguhnya
Allah menurunkan penyakit dan obatnya serta menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya.
Karena itu berobatlah kalian, tetapi jangan dengan yang haram. (HR Abu Dawud).
Penutup
Demikianlah, Islam memerintahkan orangtua, terutama ibu, untuk berperan dalam menjaga
kesehatan keluarganya. Kondisi ini akan bisa terlaksana dengan baik ketika sistem Islam
diterapkan secara sempurna dalam institusi Khilafah.
Sayang, kondisi kita saat ini sangat jauh dari ideal karena saat ini kita hidup dalam sistem
kapitalis yang bertentangan dengan Islam. sistem kapitalis memandang bahwa kesehatan
bukan hak setiap individu, melainkan menjadi hak istimewa bagi seseorang yang sanggup
membayar biaya kesehatan.
Negara tidak berfungsi sebagai penjamin kebutuhan rakyat.
Negara hanya perantara bagi penyedia layanan kesehatan untuk dijual. Karena itu biaya
dokter tinggi, harga obat mahal, biaya pengadaan dan pemeliharaan alat-alat dan sarana
kesehatan dibebankan kepada konsumen. Layanan kesehatan menjadi diskriminatif, bukan
lagi menjadi hak bagi setiap orang. Mereka yang miskin tidak akan sanggup membayar
layanan kesehatan yang berkualitas. Pada akhirnya rakyat dibiarkan untuk menanggung
kesehatan keluarganya.
Bagaimanapun kesehatan merupakan hal yang penting bagi siapapun. Karena itu Islam
menempatkan pelayanan kesehatan sebagai hak setiap warga negara. Oleh karena itu, ketika
saat ini negara abai terhadap pelayanan kesehatan bagi rakyatnya, maka kesulitanlah yang
dialami oleh rakyatnya, baik individu maupun keluarga.
Seorang ayah maupun ibu dalam keluarga tentu saja tidak bisa untuk tidak perduli akan kondisi
kesehatan anak-anaknya atau anggota keluarga yang lainnya. Seorang ayah maupun ibu
tidak akan leluasa menjalankan perannya sebagai orang yang bertanggung jawab bagi
kesehatan anggota keluarganyasaat negara menyerahkan seratus persen urusan kesehatan
rakyat kepada individu.
Karena itu tidak ada alasan lagi untuk tetap melanggengkan penerapan sistem kapitalis yang
telah menyengsarakan rakyatnya karena pengabaian mereka terhadap urusan rakyat. Tidak
ada pilihan lain kecuali segera berusaha menegakkan Khilafah yang melayani kebutuhan asasi
rakyatnya dengan cuma-cuma dan berkualitas. Hidup dalam naungan Khilafah adalah pilihan
logis selain menjadi kewajiban bagi umat untuk mewujudkannya.
WalLhu alam bi ash-shawwb. [Najmah Saiidah; (Lajnah Tsaqafiyah DPP MHTI)]
Najmah Saiidah; (Lajnah Tsaqafiyah DPP MHTI)
Baca juga :
1.
2.
TALK SHOW TANTANGAN KELUARGA SAKINAH ABAD 21, KHILAFAH MENJAGA KELUARGA SAKINAH DARI
KEHANCURAN
3.
Motivasi Ramadhan Kelima belas: Hanya Khilafah Yang Menjaga Islam, Menjaga Tanah Air, Menjaga Nyawa,
Kehormatan dan Harta Benda Rakyat, Baik Muslim maupun non-Muslim
4.
5.
Peran Dunia Pendidikan dalam Menyelamatkan Generasi Muda dari Pergaulan Bebas