Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN UTS SPK

1. Perbedaan antara Sistem Informasi Manajeman dengan Sistem Pendukung Keputusan

Perbedaan Sistem Informasi Sustem Pendukung


Manajemen Keputusan
Tujuan Utama Sistem Informasi Sistem Pendukung
Manajemen (SIM): SIM Keputusan (SPK): SPK, di
dirancang untuk sisi lain, dirancang khusus
mengumpulkan, untuk membantu
menyimpan, mengelola, pengambilan keputusan
dan menyajikan data dan dalam situasi yang
informasi yang relevan kompleks atau tidak
untuk membantu dalam terstruktur. SPK
operasi sehari-hari dan menyediakan alat dan
manajemen tingkat teknik analisis data yang
operasional dan menengah. canggih untuk membantu
Tujuan utama dari SIM manajer dan pengambil
adalah memberikan keputusan dalam
informasi historis dan saat mengevaluasi berbagai
ini kepada manajer dalam alternatif dan memilih
rangka melacak dan solusi terbaik.
mengelola operasi rutin
organisasi.
Jenis Informasi SIM biasanya
SPK menghasilkan
menghasilkan informasi
informasi yang lebih
deskriptif yang berfokus analitis dan proaktif. Ini
pada data historis dan saat
melibatkan analisis data
ini, seperti laporan
yang lebih mendalam dan
keuangan, laporan
sering kali menggunakan
inventaris, atau laporan model matematika atau
produksi. Informasi yang statistik untuk membantu
dihasilkan oleh SIM
dalam pengambilan
cenderung lebih statis dankeputusan. Informasi yang
berfokus pada apa yang dihasilkan oleh SPK
sudah terjadi. berfokus pada apa yang
mungkin terjadi di masa
depan dan bagaimana
tindakan yang diambil saat
ini akan memengaruhi
hasil tersebut.
Tingkat Pengambilan SIM biasanya digunakan SPK lebih relevan untuk
Keputusan oleh manajer pada tingkat manajer tingkat atas yang
operasional dan menengah terlibat dalam pengambilan
dalam organisasi. Mereka keputusan strategis. SPK
memberikan dukungan bagi membantu mereka dalam

1
pengambilan keputusan mengatasi masalah yang
yang lebih rutin dan kompleks dan strategis
terfokus pada operasi yang memerlukan
sehari-hari. pertimbangan yang
mendalam dan analisis data
yang lebih mendalam.
Contoh Aplikasi Contoh aplikasi SIM Contoh aplikasi SPK
meliputi sistem meliputi sistem prediksi
perencanaan sumber daya penjualan, sistem
perusahaan (Enterprise rekomendasi produk, dan
Resource Planning - ERP), sistem manajemen
sistem manajemen portofolio investasi
inventaris, dan sistem
manajemen kepegawaian.

2. 4 (empat) alasan mengapa perusahaan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan


terutama dalam pengambilan keputusan-keputusan yang lebih strategis :
a. Analisis data yang lebih mendalam
SPK memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis data yang lebih
mendalam dan rumit. Ini mencakup pemodelan statistik, analisis prediksi, dan
penafsiran data besar (big data) untuk mengidentifikasi tren, peluang, dan
ancaman yang mungkin tidak terlihat dengan mudah melalui pendekatan
pengambilan keputusan tradisional. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang
data, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan informasi yang
lebih akurat.
b. Pengambilan keputusan yang cepat dan responsif
SPK memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dan
lingkungan bisnis dengan lebih cepat. Dengan alat analisis real-time, manajer
tingkat atas dapat mengakses informasi terbaru dan merencanakan tindakan
responsif. Hal ini sangat penting dalam lingkungan bisnis yang dinamis di mana
kecepatan tindakan sering menjadi kunci kesuksesan.
c. Penghemat biaya dan sumber daya
Dengan menggunakan SPK, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk
mengoptimalkan operasi mereka, mengurangi pemborosan, dan mengelola
sumber daya dengan lebih efisien. Ini dapat mengarah pada penghematan biaya
yang signifikan dan peningkatan profitabilitas. SPK membantu dalam
mengidentifikasi area di mana investasi dapat memberikan pengembalian terbaik.
d. Dukungan dalam pengambilan keputusan bersama
SPK memfasilitasi pengambilan keputusan kolaboratif di perusahaan. Manajer
dari berbagai departemen dapat menggunakan sistem ini untuk mengidentifikasi
dampak keputusan strategis pada berbagai aspek bisnis. Ini membantu
meminimalkan silo informasi dan meningkatkan koordinasi antara departemen,
yang merupakan hal penting dalam pengambilan keputusan strategis yang
kompleks.

2
3. Yang membuat manajemen menggunakan dukungan komputerisasi adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan efisiensi
Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak manajemen memungkinkan
otomatisasi sejumlah tugas dan proses operasional. Hal ini dapat menghasilkan
peningkatan efisiensi dalam operasi sehari-hari perusahaan. Manajemen dapat
dengan cepat mengakses informasi yang diperlukan, mengelola inventaris,
melakukan analisis data, dan membuat laporan dengan lebih efisien. Ini
menghemat waktu dan sumber daya, yang merupakan alasan utama mengapa
perusahaan mengadopsi solusi terkomputerisasi.
b. Peningkatan akurasi
Dukungan terkomputerisasi juga membantu meningkatkan akurasi pengolahan
data dan informasi. Manusia rentan terhadap kesalahan manusia, tetapi sistem
komputer cenderung lebih konsisten dan akurat dalam menjalankan tugas-tugas
rutin. Ini sangat penting dalam pengambilan keputusan, terutama dalam
pengambilan keputusan strategis di mana kesalahan dapat memiliki dampak yang
signifikan.
c. Pengambilan keputusan yang lebih baik
Sistem komputer terkadang dapat menyediakan wawasan dan analisis yang
mendalam melalui alat seperti SPK. Ini memungkinkan manajemen untuk
membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data dan bukti yang kuat.
Pengambilan keputusan yang didukung oleh data yang akurat dan analisis yang
mendalam dapat membantu perusahaan mencapai tujuan strategisnya dengan
lebih baik.
4. Tahapan pada intelligence, design, choice, dan implementation :
a. Intelligence
Tahap ini melibatkan pengumpulan data dan informasi yang relevan. Pada tahap
ini, perusahaan mengidentifikasi masalah atau peluang yang memerlukan
pengambilan keputusan. Data-data yang diperlukan untuk mendukung keputusan
dikumpulkan dari berbagai sumber. Data ini bisa berupa data internal (misalnya
data penjualan, persediaan, atau keuangan) dan data eksternal (misalnya data
pasar, data pesaing, atau data cuaca). Tujuan utama dari tahap ini adalah
memastikan bahwa ada pemahaman yang kuat tentang situasi yang sedang
dihadapi.
b. Design
Pada tahap perancangan, sistem SPK direncanakan dan dirancang. Ini mencakup
pemilihan metode analisis, model matematis, algoritma, dan perangkat lunak yang
sesuai untuk memproses data yang telah dikumpulkan. Selain itu, perancangan
mencakup pembuatan antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna untuk
berinteraksi dengan sistem dengan mudah. Perancangan juga mempertimbangkan
bagaimana hasil analisis akan disajikan kepada pengguna, seperti laporan atau
visualisasi data.
c. Choice

3
Tahap ini melibatkan pemilihan alternatif atau keputusan yang harus dibuat
berdasarkan hasil analisis yang dihasilkan oleh sistem. Pengguna SPK
menganalisis hasil dari model dan metode yang telah dirancang pada tahap
sebelumnya. Mereka mempertimbangkan berbagai opsi dan mengidentifikasi
solusi yang paling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini adalah tahap di
mana keputusan strategis sebenarnya diambil.
d. Implementation
Setelah keputusan diambil, tahap implementasi melibatkan penerapan tindakan
yang diperlukan untuk menerapkan keputusan tersebut dalam operasi nyata. Ini
bisa melibatkan mengubah proses bisnis, mengalokasikan sumber daya, mengatur
rencana tindakan, dan mengukur dampak keputusan. Tahap ini juga melibatkan
pemantauan untuk memastikan bahwa keputusan yang diimplementasikan
memberikan hasil yang diharapkan.
5. Penjelasan dan contoh Database Management System, Data Directory, dan Query
Facility
a. Database Management System
 Penjelasan
DBMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
mengakses basis data. Ini memungkinkan organisasi untuk membuat,
mengelola, memelihara, dan mengamankan data dalam satu tempat.
DBMS memastikan data tersedia, terorganisasi dengan baik, dan mudah
diakses oleh pengguna sistem, termasuk sistem pendukung keputusan.
 Contoh
MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server adalah contoh DBMS yang sering
digunakan dalam pengelolaan data dalam berbagai jenis aplikasi, termasuk
SPK.
b. Data Directory
 Penjelasan
Direktori data adalah katalog atau sistem penamaan yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengatur, dan mencari data dalam basis data atau
penyimpanan data. Ini memungkinkan pengguna untuk dengan cepat
menemukan dan mengakses data yang mereka butuhkan.
 Contoh
Misalnya, dalam sistem manajemen data dalam SPK, sebuah direktori data
dapat digunakan untuk mengidentifikasi letak file atau tabel yang berisi
data penjualan bulanan. Pengguna dapat mencari data ini dalam direktori
dan dengan cepat mengakses informasi yang mereka butuhkan.
c. Query Facility
 Penjelasan
Query Facility adalah alat atau antarmuka yang digunakan untuk
mengajukan permintaan (query) terhadap basis data. Pengguna SPK dapat
menggunakan fasilitas ini untuk mengambil data yang relevan, melakukan

4
analisis, dan mendapatkan hasil yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan.

5
 Contoh
Misalnya, seorang manajer menggunakan query facility dalam SPK untuk
mengajukan pertanyaan seperti "Tampilkan laporan penjualan tahunan
untuk produk X dalam wilayah Y." Sistem akan mengambil data yang
sesuai dari basis data dan menampilkan laporan yang dihasilkan kepada
pengguna.
6. Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik yang bisa dikembangkan
a. Perencanaan Penawaran Mata Kuliah
Sebuah DSS dapat digunakan untuk membantu universitas atau perguruan tinggi
dalam perencanaan penawaran mata kuliah. Ini dapat mengintegrasikan data
historis tentang pilihan mata kuliah mahasiswa, preferensi dosen, dan kebutuhan
kurikulum. Dengan data ini, sistem dapat memberikan rekomendasi tentang mata
kuliah apa yang sebaiknya ditawarkan di setiap semester. Hal ini akan membantu
dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya akademik.
b. Pemetaan Jadwal
DSS dapat digunakan untuk mengoptimalkan penyusunan jadwal kuliah. DSS
dapat mempertimbangkan preferensi dosen, ketersediaan ruang kuliah, dan
preferensi mahasiswa dalam menentukan jadwal yang paling efisien. Dengan
demikian, jadwal kuliah dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mengurangi
tumpang tindih dan konflik dalam jadwal.
c. Manajemen Kinerja Mahasiswa
Dalam konteks manajemen akademik, DSS dapat digunakan untuk
mengidentifikasi mahasiswa yang berisiko rendah dalam mencapai tujuan
akademik mereka. Sistem dapat memantau kinerja akademik mahasiswa
berdasarkan data nilai, absensi, dan faktor-faktor lain. Dengan data ini, universitas
dapat memberikan dukungan tambahan atau mengidentifikasi program-program
yang perlu ditingkatkan.
d. Manajemen Keuangan Akademik
DSS dapat membantu dalam mengelola anggaran akademik dan mengoptimalkan
alokasi sumber daya. Sistem dapat menyediakan perkiraan anggaran yang
diperlukan untuk berbagai program akademik, membantu dalam pemantauan
pengeluaran, dan memberikan wawasan keuangan yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
e. Rekrutmen Mahasiswa
DSS dapat digunakan untuk merencanakan strategi rekrutmen mahasiswa. Ini
dapat memungkinkan institusi untuk menganalisis data historis dan tren untuk
mengidentifikasi daerah-daerah geografis atau program-program akademik yang
memerlukan perhatian lebih dalam upaya rekrutmen.
7. Penjelasan dan contoh masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur beserta
pendukungnya
a. Masalah semi terstruktur
 Penjelasan

6
Masalah semi terstruktur adalah masalah di mana sebagian informasi
tersedia dan terstruktur dengan baik, sementara sebagian informasi lainnya
tidak terstruktur dan memerlukan interpretasi atau analisis tambahan. Ini
berada di antara masalah yang benar-benar terstruktur dan benar-benar
tidak terstruktur.
 Contoh
 Perencanaan produksi
Sebuah perusahaan manufaktur memiliki data terstruktur tentang
pesanan yang masuk, inventaris bahan baku, dan kapasitas mesin
yang tersedia (terstruktur). Namun, perubahan permintaan
mendadak atau masalah mesin yang tak terduga adalah masalah
yang tidak terstruktur dan memerlukan keputusan adaptif.
 Analisis keuangan
Seorang analis keuangan memiliki data terstruktur tentang laporan
keuangan perusahaan (terstruktur). Namun, perkiraan perubahan
pasar atau dampak peristiwa politik terhadap investasi adalah
masalah yang tidak terstruktur.
 Pendukung masalah semi terstruktur
 Perangkat lunak analisis data seperti Microsoft Excel atau
perangkat lunak analitik yang dapat memproses dan menganalisis
data terstruktur.
 Sistem Pendukung Keputusan (DSS) yang dapat membantu dalam
menganalisis data dan menghasilkan rekomendasi berdasarkan data
tersebut.
 Penggunaan metode analisis statistik dan matematis untuk
mengatasi bagian yang terstruktur dan tidak terstruktur dari
masalah.
b. Masalah tidak terstruktur
 Penjelasan
Masalah tidak terstruktur adalah masalah di mana informasi yang relevan
sangat terbatas atau bahkan tidak ada, dan tidak ada panduan atau metode
yang jelas untuk mencapai solusi. Masalah semacam ini seringkali
memerlukan interpretasi subjektif dan pengambilan keputusan kreatif.
 Contoh
 Krisis manajemen
Menangani krisis perusahaan yang muncul secara mendadak dan
tidak dapat diprediksi dengan baik, seperti wabah penyakit,
bencana alam, atau isu publik yang mendadak.
 Inovasi produk
Menciptakan produk baru yang benar-benar inovatif yang belum
ada sebelumnya. Proses inovasi seringkali tidak memiliki panduan
yang jelas dan memerlukan kreativitas tinggi.
 Pendukung masalah tidak terstruktur

7
 Kreativitas dan pengalaman manusia dalam menangani masalah
ini.
 Diskusi dan kolaborasi tim untuk menghasilkan ide dan solusi
baru.

Anda mungkin juga menyukai