B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik sudah memahami materi kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
2. Peserta didik mampu melakukan analisis sederhana saat di berikan sebuah gambar atau
video
Peserta Didik Reguler/ Tipikal Umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
Jumlah Peserta Didik 32 orang
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran yang dilaksanakan, diharapkan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pola kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya Masyarakat
Indonesia masa pendudukan VOC.
2. Menganalisis kronologi pendirian hingga kehancuran VOC.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat menjelaskan kondisi Indonesia masa penguasaan VOC
2. Memahami bagaimana lini masa VOC
3. Guna sejarah dalam kehidupan sehari – hari Bangsa Indonesia
4. Peserta didik mampu menyajikan hasil analisis terhadap permasalahan yang diberikan.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Coba sebutkan nama-nama Perusahaan raksasa di zaman sekarang!
2. Tahukah kalian, jika VOC mengembalikan semua asetnya ke Indonesia, maka Indonesia
akan jadi negara sultan?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 (2 X 45 menit)
PENDAHULUAN 1. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(20 menit) (salam, berdoa, presensi)
2. Apersepsi: Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/ tema/ kegiatan di kelas XI
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4. Guru menampilkan video pembelajaran mengenai
persaingan dagang Belanda-Inggris di Nusantara.
5. Melakukan tes diagnostik
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan
7. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
KEGIATAN INTI 1. Penentuan Pertanyaan Mendasar
(55 menit) • Guru menunjukkan pengaruh sebuah Perusahaan
terhadap kehidupan suatu daerah.
• Peserta didik dipersilahkan untuk menggali sendiri semua
hal tentang VOC ditambah sumber tambahan power point
dari guru.
2. Mendesain Perencanaan Projek
• Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok
kerja.
• Guru memberikan contoh materi Sejarah yang di jadikan
yel yel untuk memudahkan pemahaman.
3. Menyusun Jadwal
• Peserta didik melakukan observasi data dari sumber yang
mereka dapatkan dan mulai meyusun rencana pembuatan
yel-yel dengan tema Masa Pendudukan VOC di Indonesia.
4. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Projek
• Guru melakukan monitoring ke semua kelompok guna
memastikan tidak adanya hambatan dalam proyek
pembuatan yel-yel
• Guru jmengecek persentase kesiapan kelompok untuk
presentasi hasil proyek pada pertemuan berikutnya.
KEGIATAN PENUTUP 1. Membuat simpulan pembelajaran
(15 menit) 2. Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
PERTEMUAN 2 (2 X 45 menit)
PENDAHULUAN 1. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan(salam,
(10 menit) berdoa, presensi)
2. Apersepsi: Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/ tema/ kegiatan di pertemuan
sebelumnya
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Melakukan Tes Diagnostik.
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan
6. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan
KEGIATAN INTI 1. Menguji hasil
(65 menit) • Guru mempersilahkan semua kelompok mempresentasikan
hasil yel-yel yang telah mereka kerjakan.
• Setiap kelompok juga menjadi tim penilai kesesuaian yel-yel
dengan pemahaman materi yang sudah mereka dapatkan.
2. Mengevaluasi Pengalaman
• Guru mempersilahkan setiap kelompok memberikan
tanggapannya terhadap presentator.
• Guru memandu kegiatan diskusi sehingga mendapatkan hasil
yang diharapkan.
2. Pengayaan
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai
Kompetensi.
b. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
G. REFLEKSI
Refleksi dilaksanakan secara lisan.
Mengetahui,
Keterangan:
a. M : Mandiri
b. Kr : Kreatif
c. BK : Bernalar Kritis
d. GT : Gotong Royong
Catatan
a. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 : Sangat Baik
75 : Baik
50 : Cukup
25 : Kurang
b. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
c. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 400 : 4 = 100
d. Kode nilai/ predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
PERTEMUAN 2
Keterangan:
• Vereenidge Oost Indische Compagnie atau yang biasa di singkat VOC merupakan
perusahaan dagang asal Belanda yang pernah menguasai atau memonopoli sebagian
kegiatan perdagangan di Nusantara pada abad ke 17.
• SEJARAH BERDIRINYA VOC
▪ Ramainya arus kedatangan kapal-kapal dagang yang berasal dari Belanda memicu
timbulnya persaingan antar sesama pedagang Belanda di Indonesia.
▪ Majunya usaha perdagangan Belanda di Indonesia ini di sebabkan Belanda faham
betul komuditas yang di minati pasar Indonesia pada masa itu, di dukung pula oleh
sifat bangsa Indonesia yang terbuka terhadap kedatangan bangsa asing.
▪ Tidak perlu waktu lama bagi para pedagang Belanda untuk menguasai pasar
Indonesia, dalam kurun beberapa tahun saja sejak ketibaan mereka yang peratama
tahun 1596, sudah banyak kelompok pedagang yang berhasil melaksanakan sistem
monopoli perdagangan.
▪ Pada tanggal 20 Oktyober 1602 VOC resmi berdiri sebagai sebuah badan usaha milik
negara setelah keluarnya surat izin (Octroi) yang dikeluarkan oleh pemerintah
kerajaan Belanda berkat desakan dari pangeran Mauritz dengan Pieter Both sebagai
gubernur jendral
• KEJAYAAN VOC
▪ Setelah menjadi sebuah badan yang resmi di bawah pemerintah, VOC berkembang
sangat pesat. Pada tahun 1603 VOC sudah berhasil memperoleh izin mendirikan
kantor dagang di Banten, dan Maluku tahun 1610.
▪ Perkembangan VOC ini di dukung pulan oleh sikap konsisten Belanda yang
melibatkan senjata dan tantara Perusahaan dalam proses perdagangan serta
penerapan taktik Devide et Impera.
▪ Pieter Both kemudian memilih Jayakarta sebagai basis administrasi Belanda untuk
Indonesia. Pada tahun 1611, VOC diberikan izin untuk mendirikan bangunan kayu
sebagai kantor di tepi sungai Ciliwung, bangunan itu di namakan Nassau Huis.
▪ Pengganti Pieter Both adalah Jan Pieterszoon Coen. Pada masa pemerintahannya,
Pieterszoon juga mendirikan bangunan kantor yang dinamakan Mauritius Huis yang
di kelilingi tembok setinggi 7 meter dan di lengkapi persenjataan untuk menyerang
kaum pribumi agar dapat menguasai Jayakarta secara utuh.
▪ Setelah menguasai seluruh kota, Pieterszoon atau J.P Coen kemudian menamai kota
itu dengan nama Nieuwe Hollandia akan tetapi de Heeren Zeventien menamai
Jayakarta dengan nama Batavia, sesuai dengan nama nenek moyang orang Belanda,
bangsa Batavir atau Bataaf.
▪ Kondisi ini membuat Belanda kian kokoh di puncak. VOC berhasil mengendalikan
hampir semua sektor perdagangan yang menjadi sumber pemasukan yang besar
bagi kerajaan Belanda.
▪ Total aset yang dimilikinya mencapai angka sangat fantastis yakni 100 kuadriliun
rupiah
▪ ( 1 kuadriliun = 1000 triliun). Semua itu merupakan hasil keuntungan yang didapat
dari perdagangan di Hindia Timur, Afrika dan Karibia. Totalnya kekayaannya
sekarang seperti gabungan 20 perusahaan tersebsar di dunia sekarang.
• KEHANCURAN VOC
▪ Sejak tahun 1780-an terjadi peningkatan biaya dan penurunan hasil penjualan
rempah-rempah yang menyebabkan kerugian di dalam tubuh VOC.
▪ Kerugian ini juga ditambah dengan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme didalam
kalangan pegawai VOC itu sendiri.
▪ Lemahnya pengawasan administrasi menyebabkan keuntungan yang ditransfer ke
Belanda menjadi berkurang dikarenakan tindakan korupsi oleh para pegawai VOC.
▪ Kontrak VOC jatuh tempo pada tanggal 31 desember 1799 tidak di perpanjang.
▪ Secara resmi VOC di bubarkan, semua aset termasuk hutang sebesar 134 juta
gulden menjadi milik pemnerintah Kerajaan Belanda.