Anda di halaman 1dari 41

KRITERIA

DESAIN TEKNIS
MATA KULIAH PERANCANGAN GEOMETRI JALAN
Ir. FREDY JHON PHILIP SITORUS, S.T., M.T.
Ir. GALIH WULANDARI SUBAGYO, S.T. M.T
PERTEMUAN 4
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Mampu untuk menyeimbangkan prinsip: sintesa antara aspek lingkungan, ekonomi dan
sosial
 Mampu untuk memperhatikan secara lengkap dan obyektif berbagai aspek terkait yang
perlu dipertimbangkan dalam lingkup perencanaan, perancangan, dan pengoperasian
sistem transportasi perkotaan
 Mampu menerapkan prosedur, kriteria dan hal-hal pokok dalam perencanaan trase jalan
 Mampu melakukan perhitungan alinemen horizontal dan vertikal untuk tipe jalan
perkotaan dan jalan antar kota
 Mampu merancang kurva kombinasi alinemen vertikal dan horizontaL
 Mampu menganalisis & merancang geometri jalan, baik rural area maupun urban area
sebagai salah satu kemampuan dasar yang diperlukan dalam perancangan jalan.
DESKRIPSI
Pada mata kuliah ini akan mempelajari mengenai pengertian, peran, dan permasalahan dalam
perancangan geometrik jalan; definisi dan klasifikasi jalan dan kendaraan rencana;
karakteristik kecepatan; Persyaratan teknis jalan dan kriteria perencanaan teknis jalan,
Jarak pandangan henti dan jarak pandang menyiap; Konsep perancangan jalan
berkeselamatan (forgiving road, self explaining road, self regulating road); Alinyemen
horizontal dan vertikal dalam perancangan geometrik jalan (interpretasi peta topografi,
diagram superelevasi, jari-jari tikungan, jenis tikungan, lengkung peralihan, pelebaran
perkerasan pada tikungan, indikator keselamatan pada tikungan, potensi kecelakaan
berkendaraan yang dipicu penyimpangan desain teknis jalan di lapangan (Road Safety
Inspection (RSI) & Road Safety Audit (RSA)), pengenalan dampak lingkungan akibat
pembangunan jalan dan solusi penanganannya.
KOMPOSISI
PENILAIAN

 TUGAS 35%
 UTS 25%
 UAS 40%
SILABUS
WEEK 1 WEEK 2 WEEK 3
Klasifikasi dan fungsi jalan Bagian-bagian jalan Prinsip jalan yang
Pengertian, peran, dan isu Rumija, ruwasja, rumaja, berkeselamatan,
penting dalam perancangan Bagian penampang jalan, Lajur Pengentahuan rekayasa
geometrik jalan dan jalur lalu lintas,, Fasilitas keselamatan jalan
pejalan kaki Potensi kecelakaan dan prinsip
dasar perancangan jalan yang
WEEK 4 berkeselamatan

Kriteria desain teknis : WEEK 5


Volume lalu lintas dan Kriteria perencanaan
WEEK 6
kendaraan rencana, Kriteria geometri
desain teknis : Jarak Gaya sentrifugal dan Dasar-dasar lengkung
pandang dan jarak ruang sentripetal di tikungan, Gaya horizontal, Perancangan
bebas samping di tikungan gesek melintang, distribusi lengkung
Kendaraan rencana, Jarak superelevasi Alinyemen horizontal Jenis
pandang henti dan menyiap, lengkung horizontal Jari-jari
kebebasan samping di tikungan, Lengkung peralihan
tikungan
CONT…
WEEK 7 WEEK 8 WEEK 9
Contoh perhitungan lengkung Ujian Tengah Semester Kriteria Perencanaan
horizontal Geometri : Alinyemen
Pelebaran jalan di lengkung vertical
WEEK 11
Tikungan gabungan. Contoh Landai maksimum dan panjang
perhitungan desain lengkung Koordinasi alinyemen vertikal kritis, Tipe Lengkung vertikal,
horisontal dan horizontal Lajur pendakian
Koordinasi alinyemen
horizontal dan vertikal,
Pemilihan trase yang baik
WEEK 10
WEEK 12
Contoh perhitungan lengkung
Dasar-dasar perencanaan
vertical
geometri simpang, Faktor
Contoh perhitungan Desain
yang mempengaruhi desain
lengkung vertikal
simpang
Geometrik simpang : simpang
sebidang dan tak sebidang,
bundaran
CONT…
WEEK 13 WEEK 14 WEEK 15
Elemen geometri simpang Drainase jalan Ketentuan Ketentuan teknis drainase
Drainase jalan raya, Bagian- teknis drainase jalan jalan
bagian drainase jalan Contoh perencanaan drainase Desain bangunan pelengkap
Analisis perhitungan drainase jalan permukaan jalan dan perlengkapan jalan
permukaan jalan

WEEK 16
Ujian Akhir Semester
PERATURAN
DI DALAM KELAS

Pertanyaan yang berhubungan dengan mata kuliah terkait


akan Saya respon apabila bertanya didalam kelas, Saya tidak
merespon jika bertanya melalui japri whatsapp atau pun
media sosial yang lainnya.
Kriteria desain utama
01 Kecepatan rencana dan kelas pengguna jalan

02 Kriteria desain teknis


Volume rencana dan kendaraan desain

AGENDA
Jenis jarak pandang
03 Jarak pandang henti/mendahului/aman

04 Ruang Bebas samping di tikungan


Volume rencana dan kendaraan desain
KRITERIA DESAIN TEKNIS :
VOLUME LALU LINTAS DAN
KENDARAAN RENCANA
Kriteria desain utama
01 Kecepatan rencana dan kelas pengguna jalan

Kriteria desain teknis


02 Volume rencana dan kendaraan desain
ELEMEN KRITERIA DESAIN
Kriteria desain geometrik ELEMEN KRITERIA DESAIN
jalan adalah parameter-
parameter geometrik yang
nilainya ditetapkan pada awal KRITERIA DESAIN UTAMA KRITERIA DESAIN TEKNIS
desain dan menjadi dasar LAINNYA
 Kecepatan rencana
untuk menetapkan desain  Kelas pengguna jalan  Tipe jalan
elemen - elemen geometrik  Jenis perkerasan
lainnya. Kriteria desain  Ruang jalan
dibedakan menjadi dua, yaitu  Geometrik pada Bangunan
kriteria desain utama, dan pelengkap jalan dan
perlengkapan jalan
kriteria desain teknis lainnya
yang elemen - elemennya
ditetapkan berdasarkan
kriteria desain utama.
KRITERIA DESAIN UTAMA
KECEPATAN RENCANA (VD)
Pemilihan VD yang definitif tergantung kepada visi VISI DAN
atau kebutuhan membangun jalan, pilihan terbaik
KETERSEDIAAN
adalah VD tertinggi dalam rentang
penggolongannya, tetapi konsekuensinya adalah DANA
membutuhkan biaya tertinggi.
KASUS : pemerintah provinsi W akan membangun suatu segmen jalan di luar kota melalui
medan jalan berbukit, yang merupakan segmen pada jaringan yang menghubungkan Ibukota
propinsi dengan Ibukota kabupaten
 Jalan Lokal Primer dengan kelas jalan I atau II atau III, dengan spesifikasi JALAN
SEDANG.
LIHAT  Tipe jalan 2/2-TT, tergantung pada arus lalu lintas yang harus dilayani.
TABEL  Penetapan selanjutnya dari opsi-opsi tersebut tergantung kepada pilihan VD dan
besarnya lalu lintas yang harus dilayani oleh jalan tersebut, baik volume desainnya
maupun jenis kendaraan desainnya.
CONT…
KASUS : pemerintah
provinsi W akan
membangun suatu segmen
jalan di luar kota melalui
medan jalan berbukit,
yang merupakan segmen
pada jaringan yang
menghubungkan Ibukota
propinsi dengan Ibukota
kabupaten

Jalan Lokal Primer


dengan kelas jalan I
atau II atau III,
dengan spesifikasi
JALAN SEDANG.

Tipe jalan 2/2-TT,


tergantung pada arus
lalu lintas yang harus
dilayani.
Penetapan selanjutnya
dari opsi-opsi tersebut
tergantung kepada
pilihan VD dan besarnya
lalu lintas yang harus
dilayani oleh jalan
tersebut, baik volume
desainnya maupun jenis
kendaraan desainnya.
Kecepatan operasional

CONT… faktanya
kecepatan
berbeda dengan
desain sebagai
akibat dari faktor- faktor
Pertimbangan utama karakter pengemudi dan
dalam memilih VD kendaraan tersebut di atas.
Desain jalan harus
adalah: mempertimbangkan faktor -
faktor tersebut yang
03 mungkin mempengaruhi
02 penetapan atau mengubah
elemen - elemen geometrik
01 04 05 jalan, agar kecepatan desain
dan kecepatan operasional
tidak jauh berbeda,
sehingga kinerja jalan yang
diharapkan bisa tercapai.

01 02 04
kendaraan melintas dengan Mempertimbangkan Mempertimbangkan
aman dan nyaman pada fungsi jalan dan kharakter pengemudi
batas-batas kecepatan dipilih VD tertinggi
operasional yang dari rentang nilai VD
ditentukan, dalam cuaca yang diizinkan
yang cerah, arus lalu lintas
yang kepadatannya sedang, 03 Mempertimbangkan
medan jalan (datar,
05 Pada ruas jalan yang akan ditingkatkan di masa yang akan
datang atau pelaksanaan konstruksi bertahap, maka VD
dan gangguan dari jalan bukit, dan gunung). yang dipilih hendaknya yang sesuai dengan VD di masa
masuk yang dapat yang akan akan datang
diabaikan
CONT…

Berdasarkan kriteria desain utama tersebut yang menetapkan : 1) VD, 2) kelandaian memanjang
sesuai kelas jalan, 3) Radius tikungan (sebagai fungsi dari VD, superelevasi, dan kekesatan
melintang), dan 4) Radius lengkung vertikal (sebagai fungsi dari VD dan K), maka dapat mulai
didesain garis alinemen harizontal dan alinemen vertikal untuk mendapatkan alternatif-
alternatif alinemen.
CONT…
KRITERIA DESAIN TEKNIS
 Elemen kriteria desain teknis geometri
merupakan turunan selanjutnya dari
kriteria desain utama yang tujuannya
adalah menetapkan dimensi penampang
melintang jalan yang meliputi jalur lalu
lintas, bahu, median (jika ada), pilihan
perkerasan jalan, dan ruang jalan.

 Masukan utama dalam menetapkan dimensi


penampang melintang jalan adalah volume
lalu lintas desain yang ditetapkan melalui penampang melintang jalan
suatu kajian transportasi atau dari analisis
terhadap data lalu lintas yang tersedia
KRITERIA DESAIN TEKNIS
ARUS LALU LINTAS & JAM DESAIN
• Jalur lalu lintas harus didesain agar mampu
melayani arus lalu lintas yang direpresentasikan
oleh qJD, sesuai dengan kualitas pelayanan yang
diharapkan selama umur desainnya • Proyeksi Volume Lalu Lintas
jalur lalu lintas
• Beban Lalu Lintas (Cesa)
• qJD ditetapkan dari LHRT tahun berjalan yang desain perkerasan
diproyeksikan sesuai dengan usia
desain/pelayanan geometrik (umumnya 20 tahun)
ke akhir tahun desain. Kecuali pada konstruksi
yang didesain bertahap, akhir tahun konstruksi
bertahap adalah akhir tahun tahap yang sedang
dianalisis.

• LHRT pada tahun awal dapat diperoleh dari


survei langsung pada jalan yang akan
ditingkatkan atau dari suatu kajian transportasi
untuk jalan baru yang sebelumnya tidak ada
CONT…
Arus lalu lintas jam desain (qJD)
arus lalu lintas per jam dalam satuan
SMP/Jam yang menjadi dasar desain
𝒏 (penetapan) tipe jalan, yang
𝑳𝑯𝑹𝑻𝑫 = 𝑳𝑯𝑹𝑻𝑻𝑩 × (𝟏 + 𝒊) besarnya ditentukan dari LHRTD dan
faktor K
𝒒𝑱𝑫 = 𝑳𝑯𝑹𝑻𝑫 × K
LHRTD : volume lalu lintas harian rata rata tahunan desain
LHRTB : volume lalu lintas harian rata-rata pada tahun berjalan
I : faktor pertumbuhan lalu lintas (5,5% s.d. 10% )
N : Umur desain (thn)
K : faktor jam desain,
nilai tipikalnya adalah 8% - 11% = LALU LINTAS PADAT
7% - 15% = LALU LINTAS KURANG PADAT

Berdasarkan qJD ini ditetapkan penampang melintang jalan termasuk tipe


jalan Tabel berikut dapat digunakan untuk pemilihan tipe jalan dan dimensi
badan jalan masing-masing untuk jalan Antarkota, jalan Perkotaan, dan
Jalan bebas hambatan
CONT…
Tabel 5-3. Pilihan kriteria desain teknis dalam menetapkan tipe jalan sesuai
dengan qJD dan pilihan tipe perkerasan untuk jalan antar kota
CONT… Tabel 5-4. Pilihan kriteria desain teknis dalam menetapkan tipe jalan sesuai dengan
qJD dan pilihan tipe perkerasan untuk jalan Perkotaan
CONT… Tabel 5-5. Pilihan kriteria desain teknis dalam menetapkan tipe jalan sesuai dengan qJD
dan pilihan tipe perkerasan untuk jalan bebas hambatan
CONT…
• Umur desain geometrik jalan paling sedikit 20 tahun dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara umur desain geometrik dengan umur desain elemen-elemen
jalan yang lain, termasuk jembatan, perkerasan jalan, sistem drainase, dan
bangunan utilitas. Perkerasan jalan baru memiliki umur desain seperti
ditunjukkan dalam Tabel.
CONT…

2
KENDARAAN DESAIN
Semua elemen geometrik jalan harus Kendaraan Besar
dapat melayani semua pergerakan
Memiliki tinggi mata pengemudi yang
kendaraan yang diwakili oleh kendaraan
lebih tinggi, kecepatannya
desain yang dipilih. Ada dua karakteristik dipengaruhi oleh kelandaian jalan,
utama kendaraan desain. Perbedaan dan kemampuan berakselerasinya
utamanya adalah: lebih rendah (sehingga jarak

1
pengeremannya lebih panjang);
Kendaraan penumpang (sedan, memerlukan lajur yang lebih lebar,
minibus/mikrobus, pickup/truk kecil) radius tikungan yang lebih besar,
pelebaran lajur di tikungan yang
Memiliki tinggi mata pengemudi yang lebih lebih besar untuk mengakomodasi
rendah, kecepatannya relatif kurang terpengaruh jalur lapak roda dan jalur ruang
oleh kelandaian jalan, dan dapat berakselerasi bebas vertikal badan kendaraan
lebih cepat (sehingga jarak pengeremannya lebih
pendek).
CONT…
UU no.22/2009 pasal 19
 JALAN KELAS I harus mampu dilalui oleh kendaraan paling besar dengan klasifikasi Kendaraan Besar
(termasuk kendaraan dengan klasifikasi Kendaraan Sedang dan Kendaraan Kecil).
 JALAN KELAS II harus mampu dilalui oleh kendaraan bermotor paling besar dengan klasifikasi
Kendaraan Sedang (Kendaraan Besar dilarang masuk tetapi Kendaraan Kecil boleh masuk)
 JALAN KELAS III hanya dapat dilalui oleh paling besar oleh kendaraan dengan klasifikasi Kendaraan
Kecil yang artinya Kendaraan Besar dan Kendaraan Sedang tidak boleh masuk.

Kelas
Fungsi Jalan Lebar (mm) Panjang (mm) Tinggi (mm) MST (ton)
jalan
Arteri
I < 2500 < 18000 < 4200 10
kolektor
Arteri,kolektor,
II < 2100 < 12000 < 4200 8
lokal, lingkungan
Arteri,kolektor,
III < 2100 < 9000 < 3500 8
lokal, lingkungan
CONT…
CONT…
KRITERIA DESAIN TEKNIS :
JARAK PANDANG & JARAK RUANG
BEBAS SAMPING DI TIKUNGAN
Jenis jarak pandang
03 Jarak pandang henti/mendahului/aman
Ruang Bebas samping di tikungan
04 Volume rencana dan kendaraan desain
Pengemudi membutuhkan jarak
pandang yang cukup agar
pengemudi dapat memahami dan
bereaksi terhadap situasi yang
berbahaya di depannya. JARAK
PANDANG adalah panjang jalan
di depan pengemudi yang
terlihat.
Jarak pandang yang harus ada
dijalan adalah yang mencukupi
untuk kendaraan berjalan pada
kecepatan desainnya dan
berhenti sesaat sebelum
mencapai objek atau halangan
yang ada pada lajur jalannya
KETENTUAN JARAK PANDANG
TINGGI MATA OBJEK
MATA PENGEMUDI
Tinggi objek ditetapkan berdasarkan kompromi
Tinggi mata pengemudi ditentukan antara panjang jarak pandang dan biaya
oleh kombinasi dari ketinggian konstruksi jalan. JPH ditetapkan berdasarkan
tubuh pengemudi, tinggi kursi reaksi pengemudi terhadap objek berbahaya yang
pengemudi, tinggi kursi ada di permukaan jalur jalan atau keberadaan
kendaraan, dan jenis kendaraan kendaraan lain. Semakin kecil objek semakin
diukur dari muka perkerasan jalan. panjang jarak pandangnya dan akan semakin besar
Tinggi mata pengemudi untuk biaya konstruksinya.
desain geometrik ditetapkan
untuk
a) mobil penumpang = 120 cm
b) Bus = 180 cm
c) Truk = 240 cm
CONT… PERLAMBATAN
LOGITUDINAL
REAKSI WAKTU
 Nilainya tergantung pada kecepatan
MENGEMUDI kendaraan, kondisi dan tekanan ban,
jenis dan kondisi permukaan
 Waktu reaksi pengemudi adalah perkerasan jalan termasuk basah atau
waktu yang diperlukan oleh kering. Friksi antara ban kendaraan
pengemudi mulai dari melihat, dengan permukaan jalan (koefisien
berfikir, dan bereaksi terhadap friksi atau kekesatan memanjang)
objek yang dilihat dimuka jalan, mempengaruhi perlambatan ini. Nilai
termasuk waktu untuk kemudian
koefisien friksi desain pada
memutuskan suatu tindakan yang
tepat. permukaan aspal dan beton ditetapkan
sebesar 0,35 untuk mobil
 Untuk desain geometrik, diambil
penumpang dan 0,29 untuk truk.
2.5 detik
 Nilai tersebut cukup untuk mendukung
umumnya nilai perlambatan
longitudinal desain sebesar 3,4
m/det2 (lihat AASHTO 2001).
JARAK PANDANG HENTI (JPH)
 JPH yaitu panjang jalan didepan
pengemudi yang terlihat dan cukup
panjang untuk menghentikan
kendaraannya sesaat sebelum sebelum
kendaraan tersebut mencapai objek
halangan.
 Pada jalan Antarkota, jalan
perkotaan, dan JBH, pada seluruh
panjang alinemen jalannya baik pada
bagian lurus maupun tikungan harus
memenuhi JPH
 Truk umumnya memerlukan JPH lebih
panjang meskipun mempunyai tinggi
mata penge-mudi lebih tinggi
sehingga bisa melihat lebih jauh
CONT… JARAK PANDANG HENTI
MOBIL PENUMPANG
𝟐
𝑽𝑫 𝟐
𝑽𝑫
𝒗𝑫 × 𝒕
𝑱𝑷𝑯 = + 𝒂 = 𝟎. 𝟐𝟕𝟖𝒗𝑫 × 𝒕 + 𝟎. 𝟎𝟑𝟗 𝒂
𝟑. 𝟔 𝟐 × 𝟑. 𝟔𝟐 × 𝟗. 𝟖𝟏 × ± 𝑮 𝟐𝟓𝟒 ×
𝟗. 𝟖𝟏 𝟗. 𝟖𝟏 ± 𝑮
JPH : jarak pandangan henti, m.
t : waktu reaksi, 2,5 detik
VD : kecepatan desain, Km/Jam
a : perlambatan longitudinal, m/det2
G : kelandaian memanjang jalan, e.g. 0,05 (= 5%), tanda positif untuk nanjak
CONT…
JPH Mobil penumpang pada kelandaian Datar, Menurun dan Menanjak
CONT… JARAK PANDANG HENTI
TRUCK
Lokasi-lokasi berikut pada jalan baru harus
dipertimbangkan untuk memenuhi JPH truk karena
berbahaya:
a. Menjelang daerah yang memerlukan perubahan
kecepatan seperti pada titik-titik lengkung-lurus
lengkung pada tikungan gabungan dan lajur
perlambatan.
b. Menjelang penyatuan (merging)
c. Menjelang zona konstruksi
d. Jarak pandang melalui underpass.
e. Menjelang perlintasan Kereta Api.
f. Persimpangan dengan jarak pandang samping
terbatas, seperti pada persimpangan di wilayah
perkotaan, sekitar pertokoan atau yang banyak
bangunan- bangunan, pada medan berbukit , di
dekat tiang jembatan, dll.
g. Persimpangan pada atau dekat lengkung vertical
cembung.
h. Pada lokasi-lokasi lengkung vertikal cembung dan
cekung
CONT…
JPH Truk pada kelandaian normal dan koreksi kelandaian
JARAK PANDANG MENDAHULUI (JPM)
 Pada tipe jalan 2
lajur 2 arah tak
terbagi (2/2-TT),
sering terjadi
pergerakan
mendahului.
 JPM adalah panjang
minimum jalan yang
diperlukan
pengemudi untuk
mendahului
kendaraan yang
lebih lambat di
depannya dengan
aman terhadap lalu
lintas yang datang
dari arah yang
berlawanan
CONT… 𝑱𝑷𝑴 = 𝒅𝟏 + 𝒅𝟐 + 𝒅𝟑 + 𝒅𝟒
MODEL JARAK PANDANG MENDAHULUI
JPM : jarak pandangan mendahului, m.
JPM diukur berdasarkan asumsi bahwa
tinggi mata pengemudi 120 cm dan tinggi d1 : jarak yang ditempuh selama waktu
halangan (objek) di muka jalan 120 cm. JPM
tanggap, m
ditentukan menggunakan persamaan
d2 : jarak yang ditempuh selama
mendahului sampai dengan kembali ke
lajur semula (m)
d3 : jarak antara kendaraan yang mendahului
dengan kendaraan yang datang dari arah
berlawanan setelah proses mendahului
selesai (m)

d4 : jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang


datang dari arah berlawanan, yang
besarnya ditetapkan sama dengan 2/3 d2
RUANG BEBAS SAMPING DI TIKUNGAN
 Ruang bebas samping di tikungan merupakan jarak yang perlu dijaga bebas pandang
sehingga pengemudi dapat melihat objek di jalan atau mobil di seberang tikungan
dengan jelas
 Besarnya ruang yang harus dijaga bebas dari halangan tersebut tergantung pada
radius tikungan dan kecepatan desain

Terdapat hubungan antara


radius lengkung horizontal,
jarak pandang henti (JPH), dan
jarak ruang bebas samping di
tikungan (M) yang diperlukan
bagi pengemudi agar bisa
melihat objek pada jarak
pandang hentinya dengan aman.
JARAK PANDANG BEBAS DI BAWAH BANGUNAN

 Jarak pandang pada lengkung vertikal


cekung (sag) di bawah rintangan
bangunan seperti dibawah badan
jembatan, dibawah rambu- rambu, dan
lain-lain, harus diteliti dengan hati-
hati, khususnya untuk truk, karena
tinggi mata pengemudinya cukup kritis
yaitu 2,4 m terhadap bagian belakang
mobil di depannya (0,6 m)
 Jika ketinggian ruang bebas (C) sudah
tidak bisa diperluas lagi, maka hati-
hati dalam mempertimbangkan desain
geometrik lengkung vertikal cekung
tersebut agar syarat JP tetap dapat
terpenuhi.
TUGAS PERTEMUAN 4

Ringkaslah materi “KRITERIA DESAIN TEKNIS” yang berada


dalam Power Point ini.

KETENTUAN :
1. Tugas Mandiri
2. Tulis dengan bahasa sendiri dan dalam bentuk narasi
3. Tulis Tangan
4. Cantumkan Nama & NIM

Anda mungkin juga menyukai