JOKO SURYONO
PEMBEKALAN PKL
17-18_02_2021
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Peranan Supervisi
Tahapan Pelaksanaan
Keselamatan Konstruksi
Pengaturan Lalulintas
1. Menjamin pekerjaan
yang telah
diselesaikan betul-
betul memenuhi
persyaratan
PERANAN 2. Desain yang telah
direncanakan serta
SUPERVISI bahan-bahan dan
ketrampilan kerja
tercapai dengan
kualitas/mutu yang
tinggi dan
memuaskan
3. Dalam jangka waktu
yang diinginkan
Disiplin Segitiga Fungsional
•(Wakil/Penuh) Pemilik
Pengendalian
Pelaksanaan.
Kasatker/P Pejabat Pembuat
PK Komitmen/PPK
Kontrak Kontrak
Pengendalian
Konsultan Pengawasan
Supervisi Kontraktor
Teknis
PEKERJAAN
JEMBATAN
Persiapan TAHAPAN
Pelaksanaan PELAKSANAAN
Pembersihan dan PEKERJAAN
Pembongkaran
Pekerjaan Tanah JALAN
Penyiapan Tanah
Dasar
Pembentukan
Lapis Pondasi
Pekerjaan Lapis
Permukaan dan
Penutup
Pembentukan Bahu
Jalan
Pekerjaan Drainase
TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
JEMBATAN
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Bangunan
Bawah
Pekerjaan Bangunan
Atas
Pekerjaan Bangunan
Pelengkap
Pekerjaan Jalan
Pendekat (Oprit)
Adalah gambar
yang ditunjukkan
dalam
spesifikasi,
GAMBAR
perubahan yang RENCANA
terjadi pada
gambar harus JALAN
mendapat - Peta Situasi
- Alinyemen
persetujuan dari
- Pot Melintang
Direksi Teknik - Gambar Rinci, drainase,
selokan
JEMBATAN
- Peta Situasi/Lokasi
- Potongan
Memanjang/Melintang
- Gambar Rinci
PEMBERSIHAN & PEMBONGKARAN
Semak dan belukar dibabat/ditebang
dengan tenaga manusia atau dengan
bulldozer
TANAH DASAR
Tanah Dasar (Sub
Grade) merupakan
bagian konstruksi
jalan yang
mendukung
konstruksi
perkerasan jalan di
atasnya
Daya Dukung Tanah
CBR
dalam persen (%)
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Pondasi Bawah
Bagian konstruksi
perkerasan antara
Tanah Dasar dan
Pondasi Atas
Pondasi Atas
Bagian konstruksi
perkerasan antara
Pondasi Bawah dan
Lapis Permukaan
Mendukung dan
menyebarkan beban roda
Sebagai lapis perkerasan
Mencegah tanah dasar
masuk ke lapis pondasi
akibat tekanan roda dari
atas
Mencapai ketepatgunaan
dalam pemakaian material
yang relatif murah, agar
lapisan-lapisan berikutnya
dapat dikurangi tebalnya
(penghematan biaya
konstruksi)
Sebagai lapis pertama
LAPIS
untuk pelaksanaan
perkerasan karena PONDASI
umumnya tanah dasar
lemah. BAWAH
LPB Batu Belah dengan Balast Pasir
LPB
Aspal Beton
• Lapisan Pondasi
perkerasan jalan
yang terdiri dari
campuran
agregat aspal
dengan
perbandingan
tertentu,
dicampur dalam
keadaan panas
pada suhu
tertentu
LPB (Tugas Inspektor)
• Mempelajari metode kerja untuk pekerjaan
Lapis Pondasi Bawah
• Bersama-sama dengan Pelaksana Lapangan
mengadakan pemeriksaan persiapan.
• Melaporkan hasil pemeriksaan kepada
atasan untuk minta persetujuan
• Mengadakan pemeriksaan cara pemadatan
• Melaksanakan pemeriksaan ulang elevasi
dan kepadatan.
LAPIS PONDASI ATAS /
LPA
(BASE COURSE)
• Bagian konstruksi perkerasan yang
terletak antara LPB dan Lapis
Permukaan
• Sebagai lapis pendukung bagi Lapis
Permukaan dan juga ikut menahan gaya
geser dari beban roda.
• Sebagai lapis peresapan untuk LPB
• Lapis Penetrasi
Makadam (Lapen),
merupakan lapis
perkerasan yang
LPA / LAPEN
terdiri dari batu
(agregat) pokok
dan batu (agregat)
pengunci
bergradasi terbuka
dan seragam yang
diikat oleh aspal
dengan cara
disemprotkan di
atasnya dan
dipadatkan lapis
demi lapis.
• Cara Pencampuran
LPA AGREGAT di Tempat
(Perencanaan & • Bahan untuk tiap
Penghamparan) lapis dihampar;
mengatur kadar air;
bahan dicampur
dengan ‘motor
grader’ atau alat lain
yang disetujui
Direksi Teknik.
LPA AGREGAT (Pemadatan)
• Kepadatan setiap laipsan, minimum
harus mencapai 95% kepadatan
berdasarkan percobaan kepadatan di
laboratorium.
• Pemeriksaan kepadatan di lapangan
dilakukan dengan ‘sand cone, seperti
halnya dilakukan pada lapisan tanah
dasar (‘sub grade’)
• Penempatan titik-titik
pengontrolan serta
jaraknya tergantung
keadaan medan;
Pemeriksaan
tikungan perlu
pengecekan, jarak
Elevasi
yang pendek LPA
• Pekerjaan
peningkatan jalan
(‘bettermen’) perlu
titik-titk pengontrolan
yang lebih banyak
dari pekerjaan jalan
baru; pekerjaan
peningkatan bekerja
pada setengah lebar
jalan
PEKERJAAN
LAPIS PERMUKAAN & PENUTUP
Pemadatan/
penggilasan
antara
dengan
Penggilas
Roda Karet
(Pneumatic
Tire Roller /
TR)
PEKERJAAN PERKERASAN KAKU
Pelat beton dengan pembesian atau tanpa pembesian;
diatas subgrade atau subbase
Sebagian besar kekuatan struktur perkerasan kaku
dipikul pelat beton
Bahan terdiri dari bahan agregat dan bahan pengikat
Bahan agregat batu pecah sebagai agregat kasar dan
pasir alam atau abu batu sebagai agregat halusnya
JENIS PERKERASAN KAKU
Fungsi utama
dari pembesian
pada perkerasan
kaku adalah
sebagai
pengontrol dan
pengatur retak
Pembesian pada
perkerasan kaku
tidak akan
menambah
kekuatan
struktur (flexural
strength)
Pelaksanaan Perkerasan Kaku
Campuran
Beton harus
sesuai dan
teruji
Dihampar
dengan mesin
beralat
penggetar
mencegah
segregasi dari
beton
Toleransi
perkerasan
jalan beton
Pelaksanaan Perkerasan Kaku
Pemeriksaan ketinggian
untuk menetapkan
ketebalan pelat dengan
jarak antara maksimum
10 m
Diberi alur dalam arah
tegak lurus garis sumbu
jalan
Baru dicor dilindungi
terhadap pengaruh
matahari, angin, dan
hujan
Pelaksanaan Perkerasan Kaku
Pada posisi
dowel
dilakukan
pemotongan
(sambungan
kontraksi)
Setiap
Sambungan
diberi bahan
pengisi
(joint
sealant)
TIPE BAHU JALAN
Bahu Jalan
Tanah
Bahu Jalan
Batuan
Bahu Jalan
Berumput
Bahu Jalan
Beraspal
Bahu Jalan
Khusus
FUNGSI BAHU JALAN
Drainase Permukaan
Saluran Tepi / Side Ditch
Drainase Memotong Jalan / Cross
Drainage
Drainase Bawah Permukaan
• Tidak merusak
perkerasan jalan
• Tidak mengganggu
arus lalulintas
Drainase Jalan
Drainase Bawah Permukaan
Tempat
Pompa
Muka Tanah Asli Pipa Pembuangan
Perkerasan
Bak Pengumpul
Median
permukaan air
permukaan air Filter pada sisi Pompa pada
tanah dan alas parit Pipa keluar ketinggian ini
Pengontrol tinggi air
Pipa pengumpul
Pipa Pengumpul
Filter Material
Harus
mempunyai Drainase
kemampuan
tembus air Bawah Permukaan
(‘Permeability’)
yang cukup
tinggi agar
dapat
membuang
air.
Bahan : Pasir,
Kerikil, atau
batu pecah
dengan
gradasi
tertentu dan
bersih serta
keras.
JEMBATAN Bangunan
Sementara
Pengukuran
Pekerjaan
Tata-laksana/
Administrasi Teknik
Persiapan Mobilisasi Alat dan
Tenaga
Pemuatan dan
Pembongkaran
Jalan Darurat dan
Jembatan Darurat
Jalan Kerja dan
Pekerjaan Lapangan
Pembongkaran
Bangunan yang
Tidak Berguna
Pekerjaan Persiapan
Bangunan Sementara
Pengukuran
Tata-laksana/Administrasi Teknik
Mobilisasi Alat dan Tenaga
Pemuatan dan Pembongkaran
Jalan Darurat dan Jembatan Darurat
Jalan Kerja dan Pekerjaan Lapangan
Pembongkaran bangunan yang tidak berguna
Pondasi
Sumuran Lapisan tanah keras
terdapat antara 2-8
meter di bawah dasar
sungai
Jenis Sumuran; bundar,
persegi empat, oval
Pelaksanaan pondasi
suuran; membuat cincin
beton bertulang setinggi
1-2 meter; tebal cincin +
1/20 diameter; diameter
sumuran ≥1 m
Pondasi Tiang Bor
Merupakan sejenis pondasi tiang, yang lubangnya
dibuat lebih dahulu dengan dibor dan kemudian
dipasang baja tulangan serta dicor.
Tiang Strauz diameter < 30 cm kedalaman
maksimum 10 m
Tiang Benoto, Kato & Franki, adalah sama seperti
tiang Strauz, tetapi diameternya > 30 cm; kedalaman
mencapai + 50 m
Pembuatan tiang-tiang dikerjakan secara ‘manual’
atau dengan mesin.
Untuk pembuatan lubangnya agar digunakan pipa
pelindung
Pengerukan lubang harus cukup bersih
Pengecoran beton ke dalam lubang bor yang berisi
air dengan alat “treme”
Pondasi Tiang Pancang
Dengan alat pancang
Jenis Tiang Pancang; beton non pratekan atau
pratekan; baja bulat atau bentuk lain; kayu
Pemilihan salah satu jenis tiang tersebut
didasarkan pada dana yang tersedia dan jenis
tanah setempat
Tiang Pancang Beton dicetak dilapangan atau
dipabrik (bermutu tinggi) dengan ukuran sekitar 35
x 35 cm
Tiang Pancang Baja berbentuk pipa dengan
diameter 40-100 cm dan berbentuk H
Tiang Pancang Kayu bentuknya bulat dengan
diameter minimum 20 cm; mutu kayu PKKI; seluruh
bagian tiang pancang berada di bawah muka air
tanah.
• Kepala Jembatan
(Abutment) BANGUNAN
• meneruskan BAWAH
beban ke pondasi
• sebagai tembok
penahan tanah
• Pilar (Pier)
• meneruskan
beban ke pondasi
• Kepala Jembatan
dan Blok Anker
(pada jembatan
gantung)
Jadual Pelaksanaan Bangunan Bawah
2 B 5.000 5 1 1 1 1 1 80
6 F 50.000 50 15 20 10 5 40
10 J 900 0,9 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0
TOTAL 100.000 100 --- --- 2.1 6.8 9.30 28.1 29.8 13.6 6.55 0.80 2.80
0 5 5 5 0
Kumulatif Kemajuan Rencana --- --- 2.1 8.9 18.3 46.4 76.2 89.9 96.4 97.2 100
0 5 0 5 0 0 0
Realisasi Progress Bulan Yang Bersangkutan --- ---
Untuk
mendapatkan
kecepatan yang
lebih besar
Tenaga tarik
lebih kecil
Kecepatan
mencapai 45
km/jam
Jenis Wheel Tractor
Traktor roda dua:
Kemungkinan gear nya yang lebih besar
Traksinya lebih besar (dilimpahkan ke dua roda)
Rolling resistance / tahanan gelindingnya lebih
kecil, jumlah roda lebih sedikit
Pemeliharaan ban lebih sedikit
Traktor roda empat
Lebih nyaman dikemudikan
Pada jalan kerja buruk, stabil
Kecepatan lebih besar
Dapat bekerja tersendiri bila unit trailnya dilepas
PERBEDAAN ANTARA
CRAWLER DAN WHEEL TRACTOR
Crawler Tractor Wheel Tractor
Kelebatan pohon
Penggunaan tanah setelah dikerjakan
Keadaan dan daya dukung tanah
Topografi
Keadaan iklim dan hujan
Kekhususan pekerjaan
BACKHOE /
PULL SHOVEL
Untuk
penggalian
yang letaknya
dibawah
kedudukan
peralatan
Penggalian jauh
lebih teliti
Pemuat hasil
galian ke truk
POWER SHOVEL
Sebagai alat
penggali dan
pemuat
Penggalian
tebing yang
letaknya lebih
tinggi dari
kedudukan alat
DRAGLINE
Attachment boom crane
Drag bucket
Jangkauan lebih besar daripada jenis shovel
Tenaga penggali kecil; mengandalkan kekuatan
dari berat sendiri
Jenis roda kelabang, roda ban, dipasang di atas
truk
Penggalian material lepas; pasir kering, kericak,
tanah liat basah, tanah jenuh air
Efektif untuk pengerukan saluran irigasi dan
drainase
Efektif untuk
penanganan
bahan lepas; CLAMSHELL
pasir, kerikil,
batu pecah,
lumpur, batu
bara dan
sebagainya
Pekerjaan
berat;
dilengkapi
gigi
Pekerjaan
ringan; tanpa
gigi
LOADER
Pemuat material
Jenis crawler
tractor dan
wheel tractor
Bucket untuk
menggali, muat
tanah,
mengangkut,
membuang ke
truk
Kendali
pengoperasian
secara hidrolis
SCRAPER
Pemuat, pengangkut, membongkar
material yang lepas
Tandem Roller;
2 atau 3 poros
Penggilasan aspal beton
Berat 8 – 14 ton, isi roda
penambahan bobot
25 – 60 %nya
Efisiensi
pemadatan Vibrator Roller
sangat baik
Butiran tanah
(Penggilas dengan
mengisi bagian Getaran)
yang kosong
Susunan butiran
tanah padat
Frekuensi
getaran
Amplitudo
getaran
Gaya sentrifugal
Mesh Grid Roller
(Penggilas Jenis Anyaman)
Roda
penggilas
berbentuk
anyaman
Efek
pemadatan
dari bawah
Efektif untuk
lapisan tanah
berbutir kasar
Segment Roller
(Penggilas Jenis Lempengan)
Roda tersusun dari
lempengan
Memberikan efek
pemadatan ke
bawah
Air berlebih dalam
lapisan tanah dapat
ditekan keluar
Cukup memberikan
kepadatan maximal
Pneumatic Tired Roller
(Penggilas Roda Ban Karet)
Roda ban karet, susunan roda depan/ belakang
berselang-seling
Kneading action (tekanan) terhadap tanah
Tekanan sesuai tekanan ban
Sumbu roda mengikuti perubahan permukaan
tanah
Efektif untuk penggilasan bahan yang granular
(seperti hotmix)
Untuk meningkatkan berat dapat diisi zat cair
atau pasir
Susunan roda depan/belakang; 4 – 5; 5 – 6;
6 – 7; 7 – 8
Sheep Foot Type Silinder yang bagian
Roller luarnya dipasang
kaki-kaki; terjadi
(Penggilas Jenis Kaki tekanan yang tinggi
Kambing) Memberikan
pemadatan ke bawah
Untuk tanah berpasir
dengan sedikit
mengandung
lempung; tanah
plastis dan kohesif
Efektif untuk
pemadatan material
lepas tebal 15 – 25
cm
Ukuran 3 – 5 ton;
sampai 12 – 30 ton
Kompresor;
Melayani berbagai
alat konstruksi;
hand tools, hammer, Kompresor dan
demolition tool, dll Pompa Air
Pekerjaan
pengeboran,
menghaluskan,
urugan,
terowongan, dll
Pompa Air;
Pengeringan mata
air (cofferdam)
Penyedotan air
rembesan (galian
pondasi saluran)
Pengeringan bawah
tanah (terowongan)
Alat Pemecah Batu
Untuk menghampar
secara rata lapisan
perkerasan beraspal
Produksi kurang lebih
50 ton/jam
Tebal lapisan 5 cm
Kecepatan 1 – 1,5
m/menit
Alat Pemancang Baja
Pemancangan
tiang pondasi
jembatan
Drop hammer,
single acting
hammer,
double acting
hammer,
differential
hammer, diesel
hammer
LATAR BELAKANG
PETUNJUK TEKNIS
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bangunan Atas;
Timbulnya kemacetan dan
kecelakaan lalulintas
PROSEDUR PENYARINGAN AMDAL
Penilaian Dokumen;
ANDAL (Analisa Dampak Lingkungan)
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
UKL (Usaha Pengelolaan Lingkungan)
UPL (Usaha Pemantauan Lingkungan)
Rangkuman (1)
Peranan Supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan
antara lain adalah; menjamin pekerjaan
diselesaikan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan, dan tercapainya hasil pekerjaan
melalui keterampilan kerja dengan kualitas dan
kuantitas yang memuaskan, sesuai dengan jadual
(jangka waktu) yang telah ditetapkan dalam
kontrak
Tugas Konsultan Supervisi dalam
penyelenggaraan kegiatan satuan kerja antara
lain adalah mengikuti dan mengawasi semua
proses pekerjaan dari awal sampai akhir, baik
kualitas maupun kuantitas konstruksi, membuat
laporan bulanan dan triwulanan, dan lain-lain
Rangkuman (2)
Konsultan mempunyai kewenangan penuh dalam
pengawasan pekerjaan dalam hal mengarahkan
pelaksana agar dapat tercapai penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen kontrak serta mengambil keputusan
terhadap masalah-masalah yang dipersyaratkan
sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
kontrak
Pelaksana menyelenggarakan pekerjaan fisik
sesuai dengan rencana dalam kontrak, yaitu
dengan melakukan kegiatan fisik lapangan
seperti; melaksanakan pekerjaan pemadatan
tanah dasar, memelihara bahu jalan dan talud
badan jalan, melapis ulang perkerasan jalan,
memperbaiki sandaran jembatan, dan lain-lain
Rangkuman (3)
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
perwujudan perlindungan tenaga kerja dan
kelancaran pekerjaan dan perlindungan tenaga
kerja merupakan usaha-usaha penghindaran dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja
maupun penyakit akibat kerja
Pengaturan lalulintas dimaksudkan agar selama
pelaksanaan pekerjaan dapat dijamin tidak akan
menyebabkan gangguan keselamatan dan
kesehatan bagi masyarakat umum di sekitar
lokasi pekerjaan, dan bila terjadi sesuatu hal
yang merugikan pihak ketiga, maka hal tersebut
menjadi tanggungjawab kontraktor
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH