Anda di halaman 1dari 16

Jenis Tugas : CBR

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG


MATA KULIAH: PENGANTAR AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU: ESA SETIANA, SE., M.Si., Ak., CA.

DISUSUN OLEH:

JOHN FEDRICK LOUIS SARAGIH : 7223510033


NADIA NATALIA SINURAT : 7232510001
OLIVIA SEMBIRING : 7233210048
RAHEL MARITO TAMBUNAN : 7233510008
KAROLIN GABRELA SITANGGANG : 7233510032
AZRA LENA NURAINA : 7231210012
REXSY MARDOHOT SITANGGANG : 7231210014
LIJA TANJUNG MANALU : 7231210014
NICKO FERNANDO RAJAGUKGUK : 7233210049

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
Kata Pengantar

Dengan penuh rasa syukur dan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa, kami
mengungkapkan rasa terimakasih atas kesempatan untuk menyelesaikan tugas "Critical
Book Review" yang telah diberikan Ibu Esa Setiana selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Akuntansi pada hari ini. Kami bersyukur kepada-Nya karena telah memberikan
berkah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan "Critical Book Review"
ini sesuai jadwal.

Tugas ini merupakan bagian dari kewajiban dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi.
Kami menyadari adanya potensi kekurangan dalam penulisan kami. Oleh sebab itu, kami
ingin meminta maaf jika ditemui kesalahan di dalamnya. Selain itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan tugas ini. Kami berharap
"Critical Book Review" ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan tambahan kepada
para pembaca. Kami berupaya untuk membuatnya dapat dimengerti oleh semua yang
membacanya. Akhirnya, kami mengucapkan rasa terimakasih sekali lagi.

Medan, 19 Oktober 2023

Kelompok 1

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................ 3
1.2 TUJUAN..........................................................................................................3
1.3 MANFAAT.......................................................................................................3
1.4 ISI BUKU.........................................................................................................3
BAB II: PEMBAHASAN ISI........................................................................................
2.1 KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG................................................ 4
2.2 TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG.........................................................
2.3 LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG........................ 8
2.4 PROSES PENYESUAIAN DAN PENUTUPAN..............................................9
2.5 ANALISIS DAN INTERPRETASI KEUANGAN.............................................10
BAB III: PEMBAHASAN ISI BUKU.... ......................................................................12.
3.1 KELEBIHAN................................................................................................. 12
3.2 KEKURANGAN..............................................................................................13
BAB IV:
PENUTUP..................................................................................................................14
4.1 KESIMPULAN................................................................................................14
4.2 SARAN...........................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Critical Book Review ini merupakan salah satu pemenuhan tugas kelompok dari
dosen mata kuliah pengantar akuntansi adapun critical book review ini disusun untuk
mengkaji buku dari bab 6. Adapun aspek buku yang kami kaji ialah identitas buku,
kelebihan buku, dan kelemahan buku.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penyusunan Critical Book Review ini, yakni:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengantar Akuntansi.
2. Untuk mengetahui identitas buku yang di kritik.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari buku yang dikritik.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penyusunan Critical Book Review ini adalah untuk memberikan
kemudahan kepada pembaca yang ingin memahami konten dari kedua buku
Pengantar Akuntansi yang kami ulas. Hal ini dilakukan dengan menyajikan garis
besar atau ringkasan materi yang kami buat, sehingga pembaca critical book ini
dapat dengan mudah memahaminya.

1.4 Identitas Buku

Judul Buku : Pengantar Akuntansi 1: Adaptasi Indonesia


Pengarang : Carl S. Warren, James M, Reeve, Jonathan E, Duchac, Ersa Tri
Wahyuni, dan Aimir Abdi Yusuf
Penerbit : Salemba Empat
Tahun terbit : 2017
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Halaman : 660 halaman

iv
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 6
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

1.1 Karakteristik Perusahaan Dagang


A. Siklus Operasi
Siklus Operasi (disebut juga operating cycle) merpakan proses pada suatu
perusahaan mengeluarkan kas, menerima pendapatan, dan menerima kas pada
saat memperoleh pendapatan atau piutang usaha. Perusahaan dagang dan jasa
sendiri memiliki siklus operasi yang berbeda, seperti toko bahan makanan yang
biasanya memiliki siklus operasi yang singkat.

B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada perusahaan jasa dan dagang sangat berbeda. Dalam
laporan laba rugi, pendapatan pada jasa yang diberikan disebut pendapatan jasa.
Beban operasi paa penyediaan jasa harus dikurang dari pendapatan jasa yang
menjadi laba neto.

Berbeda dengan Perusahaan dagang, aktivitas pendapatannya berasal dari


pembelian dan penjualan barang. Barang dijual disebut penjualan (Sales), dan
pada biaya beban disebut bebaan pokok penjualan (cost of merchandise sold).
Lalu, laba netto dihasilkan barang – barang telah terjual dikurang dari penjualan
menghasilkan laba bruto (gross profit).

1.2 Transaksi Perusahaan Dagang

A. Transaksi Pembelian
Akuntansi transaksi dagang memiliki dua system; perpetual dan periodic. Dalam
system persediaan perpetual, setiap penjualan dan pembelian dicatatkan dalam
catatn persediaan secara terus menerus (perpetual). Sedangkan system
persediaan periodik, jumlah tersedia untuk dijual atau dijual pada suatu periode

v
tertentu, tetapi persediaan fisik disediakan pada akhir periode akuntansi yang
memuat daftar persediaan yang tersedia.

Sistem perpetual persediaan, pembelian barang secara tunai dicatat seperti:

Pembelian secara kredit dicatat:

Jurnal
Tanggal Deskripsi Debit Kredit
2017 Jan 3 Persediaan 2.510.000
Kas 2.500.100

Pembelian secara kredit

2017 Jan 4 Persediaan 9.250.000


Utang Usaha-Tika Putri 9.250.000

Diskon Pembelian
Diskon Pembelian biasanya digunakan penjual untuk menarik perhatian pembeli
untuk membeli barang.Diskon pembelian dicatat dari diskon yang didapat pembeli
dalam pembayaran awal.
Retur dan Potongan Pembelian
Return Pembelian dicatat dari pengembalian persediaan oleh pembeli. Potongan
pembelian adalah saat terdapat persediaan yang rusak. Biasanya, surat atau
memorandum debit ke penjual guna menginformasikan apa alasan pengembalian
atau potongan tersebut.

B. Transaksi Penjualan
Pendapatan dari penjualan Persedian biasanya dicatat sebagai
penjualan,kadang Perusahaan menggunakan penjualan persediaan (Sales of
Merchandise).
Penjualan Tunai
Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit.penjualan tunai.
Dalam system perpetual, beban pokok penjualan dan pengurangan persediaan
dicatat juga. Lalu, akun persediaan akan menunjukkan jumlah sisa persediaan.

Penjualan kredit
Perusahan dapat menjual barang secara kredit.penjual mencatatnya sebagai
debit pada piutang usaha dan kredit pada penjualan.

Diskon Pelanggan

vi
Seorang penjual dapat memberikan berbagai diskon kepada pelanggan,yang
disebut pelanggan yang disebut diskon pelanggan sebagai insentif untuk menarik
pelanggan demi keuntungan penjual.

Retur dan potongan pembelian


Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual
(retur).dari perspektif penjual,pengembalian dan potongan ini disebut retur dan
pelanggan atau sering disebut retur dan potongan penjualan.

C. Ongkos Kirim
Pembelian dan penjualan sering kali termasuk ongkos kirim.syarat penjualan
menunjukkan kapan kepemilikan (jenis dan kendali) barang di serahkan kepada
pembeli.

Barang sendiri dapat berpindah kepemilikan saat dikirim ke perusahaan kargo.


Peristiwa ini mensyaratkan bahwa FOB (Free On Board) titik pengiriman (FOB
Shipping Point). Artinya pembeli wajib menanggung ongkos kirim sampai ke
tujuannya. Ongkos kirim dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai beban penjualan.

Syarat pengiriman, penyerahan kepemilikan, dan lain-lain dirangkum menjadi:

vii
Syarat ini berarti pembeli menanggung ongkos kirim dan titik pengiriman ke tujuan
akhir:

 Pencatatan Transaksi
Persediaan, menggunakan sistem persediaan perpetual yang meliputi
pembelian, retur dan potongan pembelian, ongkos kirim, beban pokok
penjualan, dan retur oenjuakan dari pelanggan.

 Kode Akun untuk Perusahaan Dagang


Kode akun untuk perusahaan dagang harus mencerminkan elemen-
elemen dari laporan keuangan, misalnya 1) untuk asset; 2) untuk
liabilitas, dsb.

 Pajak Penjualan dan Diskon Dagang


Biasanya produk yang dijual oleh perusahaan dagang di kenakan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) 10% yang disebut pajak penjualan. Diskon
dagang adalah pedagang besar dapat menawarkan diskon khusus bagi
kelompok pembeli tertentu, seperti badan pemerintah atau pembeli yang
membeli dalam jumlah besar.

1.3 Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang


Pada umumnya, terdapat dua format laporan laba rugi perusahaan dagang:
1) Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung dan 2) Tidak Langsung.

Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung


Laporan laba rugi bentuk tidak langsung terdiri dari beberapa bagian:

1. Penjualan (Sales)
Total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang terjual, baik kredit
atau debit.
2. Beban Pokok Penjualan (Cost of Merchandise Sold)
Jumlah biaya barang yang terjual yang dibebankan kepada pelanggan. Biasa
disebut juga cost of goods atau cost of sales.
3. Laba Bruto (Gross Profit)
Penjualan yang melebihi beban pokok penjualan.
4. Laba dari Kegiatan Operasi (Income from Operations)
Laba ini dihitung dari pengurangan beban operasi dari laba bruto. Perusahaan
dagang juga menaruhnya sebagai bebn penjualan dan beban administrasi.
Beban Penjualan (Selling Expenses), Beban yang muncul langsung saat
menjual barang, contoh : gaji tenaga penjual, perlengkapan toko, penyusutan
peralatan dan perabotan toko, dan lain-lain.
Beban Administrasi (Administrative Expenses) atau Beban Umum (General
Expenses), Beban yang muncul pada administrasi dn kegiatan umum
perusahaan
contoh: gaji karyawan, penyusutan peralatan kantor, dan beban perlengkapan
kantor.

viii
Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun yang berakhir pada 31


Desember 2017

Pendapatan:
Penjualan 708.255.000
Pendapatan Sewa 600.00
Jumlah Pendapatan 708.855.000
Beban:
Beban Pokok Penjualan 525.305.00
0
Beban Penjualan 70.820.000
Beban Administrasi 34.890.000
Beban Bunga 2.440.000
Jumlah Beban 633.455.000
Laba Neto 75.400.000

Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung


Laporan laba rugi ini berbeda dngan sebelumnya, yaitu dengan mengurangkan jumlah
beban pendapatan dengan total seluruh pendapatan.

Laba Bruto 182.950.000


Beban Operasi:
Beban Penjualan 70.820.000
Beban Administrasi 34.890.000
Total beban Operasi 105.710.000
Laba Operasi 77.240.000

ix
1.4 Proses Penyesuaian dan Penutupan

2 Ayat jurnal penyesuaian untuk kehilangan persediaan


Perusahaan dagang mungkin saja mengalami kehilangan persediaan karena
pencurian di toko, pencurian oleh karyawan, atau kesalahan dalam pencatatan atau
penghitungan persediaan. Akibatnya penghitungan persediaan secara fisik yang
dilakukan pada akhir periode akuntansi lebih kecil daripada jumlah persediaan yang di
tunjukkan dalam catatan persediaan. Karena alasan ini selisih tersebut dinamakan
penyusutan persediaan (inventory shrinkage) atau kehilangan persediaan (inventory
shortage).

Saldo akun persediaan 63.090.000


Perhitungan Fisik yang Tersedia 62.150.000
Kehilangan Persediaan 1.800.000

3 Ayat jurnal penutup


Ada empat ayat jurnal penutup untuk perusahaan dagang adalah sebagai
berikut:
 Mendebit akun-akun temporer dengan saldo kredit seperti penjualan dan
mengkredit akun ikhtisar laba rugi.

 Mengkredit akun-akun temporer dengan saldo debit seperti berbagai


beban, dan mendebit akun ikhtisar laba rugi. Oleh karena beban
pokok penjualan adlaah akun temporer dengan saldo debit, maka
akhn-akun tersebut di kredit kan sebesar saldonya.

 Mendebit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldonya (laba neto) dan
mengkredit akun modal pemilik. Jika perusahaan mengalami rugi neto,
maka yang di kredit adalah akun ikhtisar laba rugi sebesar saldonya dan
yang di debit akun modal pemilik.
 Mendebit akun modal pemilik sebesar saldo akun prive dan mengkredit
akun prive.

1.5 Analisis dan Interpretasi Keuangan

Rasio Penjualan terhadap Aset


Mengukur seberapa efektif suatu perusahaan menggunakan asetnya untuk
menghasilkan penjualan. Rasio yang tinggi menunjukkan penggunaan aset
yang efektif. Aset yang di gunakan untuk menghitung rasio ini dapat berupa
jumlah aset pada akhir tahun, Rata-rata jumlah aset pada awal dan akhir tahun,
atau rata-rata jumlah aset pada awal dan akhir tahun atau rata rata aset
bulanan.

Rasio Penjualan Terhadap Aset = Penjualan : Total Aset Rata-Rata

x
Sistem persediaan periodik
Pembelian biasanya dicatat dengan sesuai jumlah faktur Apabila faktur
tersebut di bayar selama masa diskon, diskon di catat dalam akun terpisah
yang disebut diskon penjualan, sama halnya dengan retur pembelian di
catat di akun terpisah yang di sebut retur dan potongan pembelian.

Kode Akun dalam Sistem Persediaan Periodik


Contoh kode akun adalah Mencatat Transaksi Dagang dalam Sistem
Persediaan Periodik:

 Pembelian, pembelian di catat pada akun pembelian bukan pada


akun persediaan. Akun pembelian di debit sebesar jumlah faktur
sebelum diskon pembelian di masukkan.
 Diskon pembelian, di catat secara terpisah dalam akun diskin
pembelian. Kemudian saldo ini di laporkan sebagai pengurangan
dengan jumlah yang telah di catat dalam akun pembelian untuk periode
tersebut.
 Retur dan potongan pembelian, di catat dalam cara yang sama dengan
diskon pembelian, akun ini dicatat terpisah untuk menyimpan catatan
jumlah retur dan potongan pembelian selama periode tertentu
 Ongkos kirim, dalam sistem periodik ini dibayar saat pembelian barang
secara FOB titik pengiriman pada akun ongkos kirim pembelian
(Transportation in atau Freight in) atau nama akun sejenis nya
Proses Penyesuaian dalam Sistem Persediaan Periodik
Proses penyesuaian yang sama dilakukan dalam sistem persediaan periodik dan
perpetual, kecuali untuk penyesuaian atas kehilangan persediaan. Dalam sistem persediaan
perpetual, hasil penghitungan fisik oersediaan akhir di bandingkan dengan jumlah dalam
buku besar persediaan, sehingga selisihnya merupakan jumlah kehilangan persediaan.
Kehilangan ini akan di catat sebagai debit pada beban pokok penjualan dan kredit pada
persediaan. Dalam sistem periodik, akun persediaan tidak selalu di perbaharui untuk
tanggal pembelian dan penjualan. Hasilnya, kehilangan persediaan tidak dapat
langsung di tentukan, tetapi dimasukkan secara tidak langsung dalam beban pokok
penjualan.
Laporan Keuangan dalam Sistem Persediaan Periodik
Pada dasarnya laporan keuangan yang di hasilkan dalam sistem persediaan periodik dan
perpetual adalah sama. Ayat Jurnal Penutup dalam Sistem Persediaan Periodik, empat ayat
jurnal dalam sistem persediaan periodik adalah sebagai berikut:

 Mendebit Masing-masing akun temporer dengan saldo kredit seperti penjualan


sebesar saldonya dan mengkredit ikhtisar laba rugi. Oleh karena itu diskin
pembelian, retur dan potongan pembelian adalah akun temporer dengan saldo
kredit, maka akun tersebut di debit sebesar saldonya. Selain itu persediaan di debit
sebesar saldo akhir periode berdasarkan penghitungan fisik persediaan.

xi
 Mengkredit masingmasing-masing akun temporer dengan saldo debit seperti
berbagai macam beban dan mendebit ikhtisar laba rugi. Oleh karena ongkos kirim
pembelian adalah akun temporer dengan saldo debit, maka akun teridi kredit
kan sebesar saldonya.
 Mendebit akun ikhtisar labarugi sebesar saldo nya (laba neto) dan mengkredit akun
model pemilik. Jika Perusahaan mengalami rugi neto maka mengkredit akun ikthisar
laba rugi sebesar saldonya dan mendebit akun modal pemilik.
Mendebit akun modal pemilik sebesar saldo akun prive dan mengkredit akun prive.

BAB III
PEMBAHASAN ISI BUKU

3.1 Kelebihan
Setelah membaca keseluruhan buku dari bab ini, kami menemukan keunggulan
pada buku ini:

1. Struktur yang Jelas


Buku ini menyediakan materi pada akuntansi secara berurut yang membuat
pembaca bisa memahami akuntansi dan pembukuannya lebih mendalam.
Mengingat buku ini juga menyediakan ringkasan pada bukunya.

2. Ilustrasi dan Contoh Kasus


Buku yang bagus dilengkapi dengan ilustrasi, grafik, dan contoh kasus yang
mengilustrasikan konsep-konsep akuntansi dalam konteks nyata dan buku ini
menyajikan ilustrasi dan contoh kasus berdasarkan materi yag dijelaskan. Ini
membantu pembaca untuk mengaitkan teori dengan praktik, memahami
penerapan konsep-konsep dalam berbagai situasi bisnis.

3. Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami


Keunggulan lainnya adalah penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami. Buku tersebut harus mampu menjelaskan konsep-konsep yang rumit
dalam istilah yang dapat dimengerti oleh pembaca tanpa latar belakang
akuntansi. Yang berarti masyarakat awam.

xii
3.2 Kekurangan
Dibalik keunggulan-keunggulan yang telah kami sebutkan tadi, kami juga
menemukan kelemah buku ini:

1. Kurangnya Penekanan terhadap Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi


Buku yang kami ulas kurang dalam memberikan penekanan pada signifikansi
sistem informasi akuntansi dan teknologi dalam mendukung prosedur akuntansi.
Hal ini dapat mengabaikan elemen penting dari evolusi akuntansi kontemporer.

2. Keterbatasan Rujukan
Buku yang kita ulas ini tidak menyediakan daftar pustaka, yang mungkin
menyulitkan pembaca yang ingin memahami topik lebih mendalam atau mencari
sumber-sumber tambahan untuk penelitian mereka mungkin kesulitan
menemukan referensi yang relevan.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Secara garis besar, materi pada bab ini menyajikan gambaran komprehensif tentang
akuntansi dalam konteks perusahaan dagang. Materi ini mencakup berbagai aspek
penting, termasuk karakteristik khas perusahaan dagang, laporan keuangan yang
berbeda, transaksi yang umum terjadi dalam pembelian dan penjualan, proses
penyesuaian, dan analisis keuangan. Dengan demikian, materi tersebut memberikan
pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi yang relevan dan
cara mengaplikasikannya dalam lingkungan perusahaan dagang.

4.2 Saran
Berdasarkan kelemahan yang kami temukan pada buku ini, kami bisa memberikan
sedikit saran:

1. Sebaiknya buku ini lebih menekankan pada pemahaman sistem informasi


akuntansi dan teknologi dalam mendukung prosedur akuntansi agar pembaca
dapat lebih mengerti evolusi akuntansi kontemporer dengan baik.

2. Penting untuk memperkaya buku dengan daftar pustaka sehingga pembaca


memiliki akses lebih mudah untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam atau
menemukan referensi-referensi tambahan yang relevan dalam penelitian mereka.

xiii
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Jonathan E. Duchac, E. T. (2018). Pengantar Akuntansi 1 (Adaptasi Indonesia) Edisi ke-4.


Jakarta: Salemba Empat.

xiv
LAMPIRAN

PPT

xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai