Karya Ilmiah Revisi Bank
Karya Ilmiah Revisi Bank
SEKTOR PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2007
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, kasih dan karunianNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini. Penulis telah berupaya besar untuk menyelesaikan karya ilmiah ini, namun
demikian saya juga menyadari bahwa karya ilmiah ini masih belum sempurna oleh
karena itu saya dengan senang hati dan menyambut baik kritik dan saran dari
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
HKBP Nommensen
6. Mahasiswa Prodi Akuntansi yang tidak dapat disebut satu persatu atas
pendapatan sebagai bahan pelajaran untuk menambah ilmu pengetahuan yang dapat
bernilai ilmiah.
Penulis,
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I. A. Latar Belakang
tertentu. Organisasi yang bersifat mencari laba (profit oriented) mempunyai tujuan
utama untuk menghasilkan laba maksimum, disamping itu ada juga organisasi yang
tidak bersifat mencari laba(non profit oriented) yang tujuan utamanya bukan sekedar
mencari laba tetapi memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui jasa yang
diberikan.
menghasilkan laba, dimana laba ini sangat erat hubungannya dengan pendapatan.
Begitu juga halnya dengan bank, pendapatan merupakan hal yang penting guna
utama. Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara
dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Bank memperoleh dana yang sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat
berupa giro, deposito, tabungan, dan sebagainya yang kemudian akan disalurkan
adalah kredit yang disalurkan kepada masyarakat melalui pemberian kredit oleh bank
akan dapat meningkatkan laba, berupa pendapatan bunga atas pinjaman yang
diberikan.
penghasilan suatu satuan usaha yang berasal dari penjualan barang jasa. Pendapatan
berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur oleh beban yang
dikenakan pada pelanggan, klien atau penyewa untuk barang dan jasa yang diberikan.
tertentu dan kaidah nilai implisit atau yang diasumsikan untuk mendapatkan kapan
pendapatan merupakan masalah yang menarik dalam teori akuntansi. Masalah ini
tidak boleh dibatasi oleh defenisi pendapatan yang sempit, sebaiknya pendapatan
pengakuan pendapatan. Hal ini dapat disebabkan karena sifat dan lamanya proses
lainnya. Pengakuan merupakan proses pencatatan secara formil suatu pos kedalam
rekening laporan keuangan. Jika ada kesalahan dalam menentukan saat pengakuan
laporan keuangan sangat penting bagi para pemakai laporan keuangan, baik untuk
sangat fundamental dan menjadi dasar utama dalam menentukan profitabilitas suatu
bank. Hal ini terjadi karena kegiatan utama bank adalah menghimpun dana yang pada
yang produktif.
bunga bank diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit, dan aktiva
produktif lain yang nonperforming. Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva
produktif lain yang nonperforming diakui pada saat pendapatan tersebut diterima.
Sehingga pada saat diklasifikasikan sebagai nonperforming, bunga yang telah diakui
tetapi belum tertagih harus dibatalkan. Sedangkan pendapatan selain bunga yang
berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu tersebut, misalnya
pendapatan komisi dan provisi dari kegiatan yang berkaitan dengan perkreditan.
Apabila kredit diselesaikan sebelum jangka waktunya, maka sisa pendapatan diakui
kepada bank. Perusahaan ini sangat mengharapkan pendapatan dari penjualan jasa
kredit tersebut. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar yang diterima atau yang
dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan
oleh persetujuan antara perusahaan dan pembelian atau pemakai aktiva tersebut.
Jumlah tersebut harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima perusahaan yang dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume
Karena pendapatan ini pos yang penting maka perusahaan harus menentukan
kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan tersebut, baik mengenai pengakuan dan
Umum (PABU) yaitu PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan. Untuk itulah,
penulis tertarik untuk membuat suatu tulisan ilmiah yang berbentuk karya ilmiah
I. B. Perumusan Masalah
kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya
kemenduan arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap) baik
antarkegiatan atau antarfenomena baik yang telah ada ataupun yang akan ada.
Mengingat pentingnya peranan pendapatan ini pada perusahaan, dan
merupakan pendapatan yang sangat erat hubungannya dengan penentuan laba maka
yang diterapkan pada Perusahaan Perbankan menyimpang dari PSAK No. 31”.
Suatu masalah sangat erat hubungannya dengan masalah lain dan masalah
tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya serta
ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis, maka luasnya penelitian hanya dibatasi pada
Perusahaan Perbankan
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah bank berasal dari Bahasa Italia, “banco” yaitu merupakan tempat
penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur dan juga perantara didalam
lalu lintas pembayaran. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank politik menyatakan
bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik
dengan alat-alat pembayarannya sendiri dengan uang yang diperolehnya dari orang
lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukaran baru berupa uang
giral.
Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling
menyalurkan dana atau memberi pinjaman, juga melakukan usaha menghimpun dana
dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian bank dapat juga memberikan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
1. Bank Umum
Pertama, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum: a.Menghimpun Dana (Funding);
Dalam menghimpun dana (funding) usaha yang dilakukan bank antara lain:
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada
setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa
giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan; (b) Simpanan
Tabungan (saving deposit) merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai
menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai
tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya; (c) Simpanan Deposito (time
deposit) merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo).
Dalam menyalurkan Dana (lending), bank melakukan usaha seperti: (a) Kredit
Investasi, yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu
yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun; (b) Kedit Modal Kerja, merupakan
kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka
waktu pendek yaitu tidak lebih dari 1 (satu) tahun; (c) Kredit Perdagangan,
merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar
merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam
arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit
diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai; (e) Kredit Konsumtif, merupakan kredit
yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan,
Usaha Jasa- jasa Bank Lainnya (services) yang dilakukan bank antara lain:
(a)Kiriman Uang (transfer) merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman
uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman
uang juga dapat dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri; (b)
bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya
memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang
bersangkutan; (c) Inkaso (collection) merupakan penagihan warkat (surat-surat
berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri; (d) Bank
Card (Kartu kredit) atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit. Kartu ini dapat
juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar
diberbagai, tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya
Kedua, Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998, Bank Perkreditan Rakyat adalah bank
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; (b).
prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia;
(d). Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu: (a). Menerima simpanan berupa
giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran; (b). Melakukan kegiatan usaha
dalam valuta asing; (c). Melakukan penyertaan modal; (d). Melakukan usaha
pereasuransian; (e). Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana yang
dimaksud diatas.
ekonomi. Salah satu informasi yang dapat dihasilkan adalah informasi tentang
Konsep pendapatan dalam hal ini merupakan konsep yang paling penting
dalam kegiatanya sebagai suatu sistem informasi. Pendapatan menjadi sangat penting
tersebut. Pendapatan selalu diartikan sesuai dengan jenis usaha dari suatu perusahaan.
Pada perusahaan jasa pendapatannya diperoleh dari pemberian jasa atau service,
dagangan.
Pendapatan dan penghasilan merupakan dua istilah yang sering ditafsirkan
informasi akuntansi yang dihasilkan. Jika dilihat dari sudut akuntansi, istilah yang
(gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, deviden, royalti dan sewa. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia,
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan
Defenisi ini memberikan pengertian dalam ruang lingkup yang sempit, yaitu
pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima
memberikan pengertian yang lebih luas karena menyangkut pendapatan dari operasi
normal perusahaan maupun yang berasal dari luar operasi normalnya yang
pendapatan agar dapat diakui dalam akuntansi maka pendapatan harus timbul dari
transaksi agar dapat diakui dalam akuntansi maka pendapatan harus timbul dari
transaksi dan peristiwa ekonomi yaitu: Penjualan Barang, Penjualan jasa, Penggunaan
aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty dan
deviden
bukan karena penambahan modal baru dari para pemilik, dan bukan pula merupakan
2. Pengukuran revenue;
sebagai :
1. Aliran masuk asset bersih yang berasal dari penjualan barang dan jasa,
2. Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan; dan
3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh
akuntansi. Hal ini terjadi karena pemakai informasi laporan keuangan khusunya
laporan laba/rugi yang memuat tentang pendapatan yang berguna untuk masing-
pendapatan . Satu diantaranya berfokus pada arus masuk aktiva sebagai hasil
barang dan jasa oleh perusahaan serta penyalurannya kepada konsumen atau
produsen lainnya.
barang dan jasa dalam perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pendekatan
pendapatan yang menekankan pada aktiva bagi perusahaan melihat sumber atau asal
dari pendapatan itu sendiri. Pendapatan yang menekankan bahwa pendapatan ini
dihasilkan dari kegiatan usaha menegaskan bahwa pendapatan itu ada karena
terdiri dari :
1. Pendapatan dari hasil operasi normal perusahaan yaitu pendapatan yang diperoleh
dari penjualan barang atau jasa merupakan hasil usaha pokok atau usaha utama
2. Pendapatan non operasi atau pendapatan diluar usaha yaitu pendapatan yang
deviden.
II.B.2. Kriteria Pendapatan
laporan keuangan sebagai suatu aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, atau elemen-
elemen lainnya yang meliputi penggambaran item tersebut baik dalam kata-kata
Sebelum suatu item dapat diakui, ada empat kriteria yang harus dipenuhi yaitu
1. Defenisi Item atau kejadian dalam pernyataan harus memenuhi defenisi salah satu
dari tujuh unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban,
2. Dapat diukur. Item atau kejadian tesebut harus memiliki atribut relevan yang
dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang dapat
dikuantitaskan dan diukur. Contohnya adalah biaya historis, biaya sekarang, nilai
pasar, nilai bersih yang dapat direalisasi, dan nilai sekarang bersih.
Empat kriteria pengakuan di atas diterapkan pada semua item yang akan
diakui pada laporan keuangan. Dari keempat pengakuan tersebut, relevansi dan
recognition principle) menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat (1) direalisasi
atau dapat direalisasi dan (2) dihasilkan. Pendapatan direalisasi apabila barang dan
jasa ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi
apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas
atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui. Pendapatan dihasilkan (earned)
seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas manfaat yang dimiliki oleh
pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilkan laba telah selesai atau sebenarnya
telah selesai.
menentukan kapan kriteria-kriteria itu dipenuhi untuk berbagai jenis transaksi yang
menghasilkan pendapatan. Kedua kriteria ini biasanya dipenuhi pada titik penjualan
(point of sale) yang sering kali terjadi ketika barang diantar atau ketika pelayanan
berkurang.
Sebagai aturan umum, pendapatan yang diakui lebih dini dalam proses
pendapatan dibenarkan jika harga pokok diketahui dengan pasti, penukaran telah
tentang cost yang terjadi, dan dalam arti realisasi penjualan merupakan arti krusial.
diakui secara proporsional selama tahap produksi; Pendapatan diakui pada saat
Pada saat produksi selesai, dapat dilakukan apabila nilai pasar dapat
ditentukan dengan pasti dan tidak diberlakukan beban pemasaran yang berarti harga
menggantikan satu sama yang lainnya. Untuk pendapatan yang diakui secara
proporsional selama tahap produksi, biasanya dijumpai dalam usaha kontraktor yang
mengerjakan proyek yang pada umumnya memerlukan lebih dari satu periode.
Pendapatan yang diakui pada saat pembayaran diterima dilakukan apabila terdapat
ketidakpastian yang besar mengenai kolektibilitas piutang yang timbul dari penjualan
barang dan jasa. Sedangkan pendapatan yang diterima dari penjualan konsinyiasi ,
pendapatan diakui pada saat penjualan telah diakui oleh consignee. Setelah
pendapatan diakui pada akhir suatu periode akuntansi tertentu, barulah kemudian laba
bisa diketahui dengan cara mengurangkan pendapatan tersebut dengan biaya-biaya
menanamkannya dalam bentuk aktiva produktif. Ada empat macam aktiva produktif
atau aktiva yang menghasilkan (earning assets) yaitu: kredit yang diberikan, surat-
surat berharga, penempatan pada bank lain dan penyertaan. Dari keempat aktiva
produktif ini, sumber dana terbesar adalah berasal dari kredit yang diberikan.
Taswan mengemukakan bahwa: Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefenisikan
sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dapat dipersamakan dengan itu
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Karena kredit merupakan komponen aktiva terbesar dari seluruh aktiva yang
dimiliki suatu bank, maka resiko yang dihadapi oleh suatu bank sangat besar karena
satu cara penilaian. Juga kelancaran bunga secara efektif termasuk angsuran kredit
merupakan bagian penting dalam menentukan tingkat kelancaran dari kredit tersebut.
Kredit lancar, yaitu (1) suatu kredit yang tidak memiliki tunggakan angsuran
pokok, tunggakan bunga, atau cerukan karena penarikan bunga. (2) Terdapat
tunggakan angsuran pokok dan bunga tersebut belum melampaui 1 bulan bagi kredit
yang masa angsurannya kurang dari satu bulan dan belum melampaui 3 bulan bagi
kredit yang ditetapkan masa angsurannya bulanan, dan belum melampaui 6 bulan
Kredit kurang lancar, yaitu kredit yang telah mengalami tunggakan angsuran
pokok dan bunga yang telah melampaui 1 bulan dan melampaui 2 bulan bagi kredit
yang masa angsurannya kurang dari satu bulan, dan melampaui 3 bulan dan belum
melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, dan
melampaui 6 bulan tetapi belum melampaui 12 bulan bagi kredit yang masa
angsurannya 6 bulan.
Kredit diragukan, yaitu (1) kredit yang tidak memenuhi kredit lancar dan
kurang lancar, (2) Kredit masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-
kurangnya 75% dari utang debitur, atau (3) kredit masih bisa diselamatkan namum
Kredit macet, yaitu (1) Kredit yang tidak memenuhi kredit lancar, kurang
lancar dan diragukan, (2) Dalam jangka 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum
ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit. (3) Kredit tersebut telah diserahkan ke
pengadilan negeri atau Badan Usaha Piutang Negara (BPUN) atau telah diajukan
permohonan ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit. Dari keadaan diatas secara
umum akan dapat diketahui bagaimana keadaan nasabah atau si debitur. Hal ini
formil suatu pos kedalam rekening dan laporan keuangan suatu perusahaan. Seperti
kita ketahui, sumber utama pendapatan adalah kredit yang disalurkan kepada
masyarakat karena pemberian kredit oleh bank akan dapat meningkatkan laba, berupa
pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan. Kredit adalah penyediaan uang atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihal lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.
1. Accrual Basis
2. Cash Basis
pendapatan. Jadi dalam suatu transaksi penjualan atau penyerahan barang dan jasa
yang dilakukan walupun kas belum diterima, maka transaksi tersebut sudah dicatat
dan diakui sebagi pendapatan perusahaan. Cash Basis atau dasar tunai adalah apabila
pendapatan dan beban hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan
pengeluaran kas. Ini berarti dengan penggunaan dasar tunai pendapatan dari
penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan
dibukukan sebagai pendapatan pada saat jatuh waktu bukunya pada saat uang
diterima. PSAK No. 31 mengatur mengenai pengakuan pendapatan bank. Dasar yang
Kegiatan utama bank adalah memupuk dan yang pada umumnya adalah
berbunga dan menanamkan dalam aktiva produktif. Seperti pada industri lainnya,
tersebut. Oleh karena itu, pengkaitan (matching) antara pendapatan dan beban bank
berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai
pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai
pendapatan bunga. Penerimaan dari kredit non performing diakui untuk melunasi
bunga terlebih dahulu. Akan tetapi, untuk kredit non performing yang digolongkan
diragukan dan macet, penerimaan ini digunakan terlebih dahulu untuk mengurangi
untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai non performing loans diakui secara
pendapatan bank pada saat jatuh waktu bunga. Sedangkan pengakuan pendapatan
bunga pada saat jatuh waktu pembayaran bunga dan pendapatan akan bertambah pada
saat uang benar-benar telah diterima oleh bank dari nasabah non performing tersebut.
Gambar 1
Skema pengakuan pendapatan secara accrual basis
(a)
X x X
Pada saat jatuh Kas
bunga Pada saat
Penerimaan
Bunga x
Gambar 2
Skema pengakuan pendapatan secara cash basis
Pada
Rek.Adm-Tunggakan Bunga Saat
Penerimaan
x x bunga
bunga, pendapatan provisi kredit, pendapatan komisi, dan pendapatan lainnya sebagai
akibat dari transaksi bank baik yang merupkan kegiatan utama ataupun bukan.
1. Pendapatan Bunga
pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aset
produktif lain yang non performing. Pendapatan bunga dari kredit dan
asset produktif lain yang non performing diakui pada saat pendapatan tersebut
diterima.
Lapoliwa mengemukakan bahwa: pendapatan bunga dari aktiva produktif non
performing, tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan sejak aktiva tersebut
penyesuaian terhadap pendapatan bunga yang telah diakui sebelum aktiva produktif
tersebut dinyatakan non performing. Bunga dari aktiva non performing yang tidak
Hal yang perlu diperhatikan dalam terjadi pelunasan yang berkaitan dengan
pendapatan bunga debitur performing selama bulan Juli dihitung sebesar Rp.
Accrual Basis
Pada saat menerima hasil bunga akan dibukukan dengan ayat jurnal berukut ini:
Kas 100.000.000
Piutang Bunga 100.000.000
Cash Basis
Pada saat menerima hasil bunga akan dibukukan dengan ayat jurnal berukut ini:
Kas 23.000.000
Pendapatan bunga 23.000.000
Provisi kredit merupakan sumber pendapatan bank yang akan diterima dan
diakui sebagai pendapatan pada saat kredit disetujui oleh bank. Biasanya provisi
Indonesia menyatakan bahwa, pendapatan selain bunga yang berkaitan dengan jangka
waktu diakui selama jangka waktu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan
komisi dan provisi diakui selama jangka waktu kredit atau komitmen kredit tersebut.
Apabila kredit atau komitmen kredit diselesaikan sebelum jangka waktunya maka
sisa pendapatan diakui pada saat penyelesaian kredit atau komitmen tersebut.
komisi yang diterima pada saat realisasi kredit akan dibukukan sebagai pendapatan
muka tersebut.
perkreditan namun terkait dalam jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau
waktunya. Provisi kredit ini akan dialokasikan menjadi pendapatan dan akan
disajikan dalam laporan laba rugi bulanan. Contoh, Bank Omega menyetujui kredit
dengan PT. CVD sebesar Rp. 200.000.000 selama jangka waktu 5 tahun. Provisi
kredit ditetapkan sebesar 0,6% dari pagu kredit. Maka ayat jurnal untuk mecatat
Kas 1.200.000
Provisi kredit diterima dimuka 1.200.000
Transaksi ini akan dialokasikan setiap bulan selama lima tahun mendatang,
dimana provisi kredit ini akan dialokasikan menjadi pendapatan dan akan disajikan
dalam laporan laba-rugi bulanan. Alokasi pendapatan pada bulan pertama dilakukan
yang lain yang tidak material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Jenis-jenis
pendapatan operasional lainnya antara lain adalah penerimaan deviden dari anak
kelebihan kas, dan lain-lain. Pendapatan ini diakui pada saat kas benar-benar diterima
(cash basis).
4. Pendapatan Non-Operasional
diluar kegiatan utama bank, seperti pendapatan dari penjualan aktiva tetap,
penyewaan fasilitas gedung, pembayaran denda dan sebagainya. Pendapatan ini harus
tertentu. Komponen laba rugi terdiri atas pendapatan dan beban. Ikatan Akuntan
Indonesia dalam PSAK No. 31 menyatakan bahwa, bank menyajikan laporan laba
atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lain. Dengan kata lain
laporan laba rugi harus membedakan antar unsur pendapatan dan beban yang berasal
harus menetapkan kebijakan pengakuan atas pendapatan dan beban sehingga menjadi
Dalam penyajiannya laporan laba rugi harus diurutkan mulai dari pendapatan
atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank, dilanjutkan dengan pendapatan
atau beban dari kegiatan lain atau dengan kata lain laporan laba rugi berasal dari
kegiatan operasional kemudian baru pendapatan dan beban dari kegiatan non
operasional. Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.31 menegaskan bahwa
urutan penyajian laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Pendapatan bunga,
Beban bunga, Pendapatan komisi, Beban provisi dan komisi, Keuntungan atau
kerugian penjialan efek, Keuntungan atau kerugian investasi efek, Keuntungan atau
Beban penyisihan kerugian kredit dan asset produktif lainnya, Beban administrasi
semua pendapatan dari hasil bunga, provisi dan komisi kredit baik dari pinjaman
yang diberikan maupun penanaman yang dilakukan seperti giro, simpanan berjangka,
obligasi dan surat pengakuan hutang lainnya; Untuk rekening beban bunga yang
biasanya disebut biaya bunga, menampung semua biaya bunga dan sejenisnya yang
semua pendapatan provisi dan komisi yang dipungut/diterima dari kegiatan yang
Rekening beban provisi dan komisi dalam laporan laba rugi bank
menampung setiap komisi dan provisi yang dikeluarkan bank untuk mendapatkan
keuntungan/kerugian dari pembayaran piutang atau htang dalam mata uang asing,
sehingga muncul perbedan kurs; Pendapatan Deviden yaitu pendapatan yang
lainnya, misalnya karena transaksi devisa dan bunga yang diterima dari bank-bank
diluar negeri;
ditampung dalam rekening ini. Aktiva produktif adalah aktiva yang dikuasai bank
akibat kolektibilitas aktiva produktif yang semakin menurun (tidak sehat); Beban
administrasi dan umum adalah rekening yang menampung semua biaya yang bersifat
umum dan biaya untuk kepentingamn administrasi bank; dan Beban operasional lain
merupakan rekening yang menampung semua beban operasional bank yang tidak
dalam mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta berguna dalam
baik tentang karakteristik khusus operasi bank. Meskipun bank merupakan objek
yang menyeluruh dan memadai agar laporan keuangan bank sesuai dengan kebutuhan
manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan nilainya dapat diukur dengan andal. Ini berarti
atau penurunan kewajiban. Sedangkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi
dilakukan apabila penurunan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan
penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan nilainya dapat diukur
dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan saat pengakuan
Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungannya langsung antara
biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Dengan demikian
gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari
Jenis-jenis pendapatan utama dari operasi suatu bank, antar lain pendapatan
bunga, pendapatan komisi dan provisi, serta pendapatan lainnya. Setiap jenis
pendapatan diungkapkan secara terpisah agar para pengguna dapat menilai kinerja
bank. Disamping itu, pendapatan dan beban bunga harus diungkapkan secara terpisah
untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai komposisi dan alasan
perubahan nilai bersih bunga. Disamping itu laporan laba rugi sangat berguna untuk
waktu dan melaporkan ketidakpastian dari arus kas masa depan , membantu investor
untuk menilai nilai ekonomi perusahaan dan kreditur untuk menentukan probabilitas
Berikut ini adalah laporan laba rugi Bank BRI per 31 Desember 2003 yang
Perbankan
Dalam memberikan kreditur kepada si debitur, bahwa dalam hal ini perbankan
terjebak pada banyaknya jumlah kredit yang tidak tertagih. Setiap pengambilan suatu
Perbankan menjalankan kebijakan tersebut, hal ini dapat dilihat bahwa bank
dalam memberikan kredit harus meneliti terlebih dahulu siapa orang yang akan
memperoleh kredit, apa jenis usahanya, berapa jumlah kredit serta bagaimana metode
pembayaran tersebut. Selain itu perbankan juga menilai jumlah jaminan yang
disediakan oleh debitur. Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi agar jumlah
kredit yang diberikan tidak lebih besar dari jumlah agunan yang diterima oleh bank.
kredit bank juga harus membedakan kredit yang akan diberikan. Dalam membedakan
kewajibannya dalam bentuk bunga atau pinjaman pokok tepat pada waktunya. Suatu
bersangkutan tidak melunasi pinjaman serta bunga telah 3 bulan dan belum
melampau 6 bulan. Kredit yang digolongkan macet dilakukan apabila nasabah yang
bersangkutan tidak melunasi pinjamannya lebih dari 6 bulan atau tidak mampu lagi
kurang lancar, diragukan dan kredit macet”. Kredit lancar yaitu (1) suatu kredit yang
tidak memiliki tunggakan angsuran pokok, tunggakan bunga, atau cerukan karena
penarikan bunga. (2) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga tersebut belum
melampaui 1 bulan bagi kredit yang masa angsurannya kurang dari satu bulan dan
belum melampaui 3 bulan bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya bulanan,
Kredit kurang lancar, yaitu kredit yang telah mengalami tunggakan angsuran
pokok dan bunga yang telah melampaui 1 bulan dan melampaui 2 bulan bagi kredit
yang masa angsurannya kurang dari satu bulan, dan melampaui 3 bulan dan belum
melampaui 6 bulan bagi kredit yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, dan
melampaui 6 bulan tetapi belum melampaui 12 bulan bagi kredit yang masa
angsurannya 4 bulan.
Kredit diragukan, yaitu (1) kredit yang tidak memenuhi kredit lancar dan
kurang lancar, (2) Kredit masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-
kurangnya 75% dari utang debitur, atau (3) kredit masih bisa diselamatkan namum
Kredit macet, yaitu (1) Kredit yang tidak memenuhi kredit lancar, kurang
lancar dan diragukan, (2) Dalam jangka 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum
ada pelunasan atau usaha penyelamatan kredit. (3) Kredit tersebut telah diserahkan ke
pengadilan negeri atau Badan Usaha Piutang Negara (BPUN) atau telah diajukan
Penggolongan kredit yang dibuat oleh perbankan memiliki batas waktu yang
terlalu menurun. Hal ini nampak jelas dalam kredit lancar dimana perbankan hanya
mengakui kredit lancar untuk debitur yang pembayarannya lancar setiap bulannya
dan apabila sudah terjadi tunggakan baik satu sampai dua bulan, oleh perbankan
langsung mengakuinya sebagai kredit kurang lancar. Batas waktu yang terlalu
menurun ini mengakibatkan banyaknya debitur dari perbankan diakui sebagai kredit
besar persentase debitur yang kurang lancar atau diragukan yang diperhitungkan.
Sedangkan menurut surat edaran bank indonesia, seharusnya tunggakan selama 1 dan
2 bulan yang dilakukan oleh kelima debitur tersebut masih diklasifikasikan dalam
bunga kredit dari dari kredit yang kurang lancar, diragukan dan macet (non
performing) diakui pada saat kas diterima/penyelesaian (cash basis). Hal ini
mengidentifikasi bahwa pendapatan yang terjadi dan yang diterima oleh perbankan
seharusnya masih diakui secara accrual basis bukan secara cash basis. Sehingga pada
piutang bunga dan mengkreditkan pendapatan bunga sebesar jumlah bunga yang
tertunggak. Dan pada saat pembayaran, piutang tersebut akan dinihilkan dengan
oleh perbankan salah, karena mengakui adanya piutang dan pendapatan bunga.
kolektibilitas kurang lancar dan seharusnya dicatatkan secara cash basis bukan
sudah dinyatakan bahwa kredit tersebut adalah kredit dengan kolektibilitas kurang
lancar dan seharusnya diakui secara cash basis dengan (1) mengkreditkan kembali
bunga dan mengkreditkan angsuran pinjaman yang diberikan dan pendapatan bunga.
Perlakuan bunga kredit akan dilihat dari kualitas kredit yang memberikan
bunga. Bila kredit tergolong lancar, maka bank bisa menerapkan accrual basis.
Dengan demikian bunga yang belum jatuh tempo bisa dicatatkan sebagai piutang
bunga pada saat pelaporan keuangan dilakukan. Namun bagi kredit bermasalah
(kurang lancar, diragukan dan macet) maka bank akan memperlakukan pendapatan
bunga berdasarkan cash basis. Maka untuk mencatatkan pengakuan bunga yang
pendapatan bunga dari kolektibilitas performing dan non performing diakui secara
cash basis. Namun pada saat pencatatan akhir periode perbankan mengakui adanya
piutang dan pendapatan bunga yang seharusnya itu dapat dicatatkan apabila bank
IV.A. Kesimpulan
dan pengukuran pendapatan yang dilakukan perbankan. Dari hasil analisis dan
evaluasi data dan dihubungkan dengan teoritis maka dapat dibuat kesimpulan bahwa:
pengakuan secara cash basis tetapi pada akhir periodenya yakni pada saat
piutang bunga yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laba dan pajak
IV.B. Saran
kredit berdasarkan kolektibilitas tersebut harus sesuai dengan surat edaran Bank
batas waktu digolongkan untuk kredit lancar apabila penunggakannya masih 1-3
bulan, kredit kurang lancar apabila penunggakannya 3-6 bulan, kredit diragukan
apabila penunggakannya telah melampaui 6 bulan dan kredit macet apabila sejak
pembayaran.