Anda di halaman 1dari 2

KUPANG | MATALINENEWS - Terkait dugaan kasus korupsi yang melibatkan 4 Anggota DPRD Kabupaten

Alor, hari ini Forum Mahasiswa Alor (FMA) lakukan unjuk rasa depan kantor Polisi Daerah (POLDA) dan
Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu 07/12/22.

Kegiatan unjuk rasa dipimpin oleh (Imanuel Lande) selaku Koordinator Lapangan dan diikuti oleh sekitar
7 orang Mahasiswa FMA.

Diketahui anggota DPRR yang diduga terlibat dalam kasus korupsi adalah

Marthen Blegur (Ketua Badan Kehormatan) terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen dengan kerugian
anggaran Rp.36.569.000

Aser Leoepada (Ketua Komisi) terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen dengan kerugian anggaran
Rp.8.500.000

Lagani Djou (Ketua Komisi) terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen dengan kerugian anggaran
Rp.18.169.000

Doni Mooy (Ketua Komisi 3) terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen dengan kerugian anggaran
Rp.18.169.000

Usai diterima oleh Kasi Penkum Kejati NTT (Abdul Hakim,SH.,MH, massa aksi melanjutkan audiens
bersama Polda NTT oleh Paur 2 Subdit Penmas Bid Humas (Iptu Ferry Nur Alamsyah)

Koordinator Lapangan (Korlap) Imanuel Lande dalam audiens bersama Polda, dirinya menyampaikan
bahwa, alasan kelempok mahasiswa FMA melaksanakan aksi dikarenakan permasalahan korupsi di
kabupaten Alor tanpa ada penangangan yang jelas.

"Kasus Korupsi yang dilaporan di Polres Alor juga oleh Kapolres Alor diarahkan kepada pejabat Pemda
untuk mengganti kerugian tersebut dengan uang pengganti,"tambah Imanuel
Selain itu, ia juga menyampaikan kasus Korupsi di Kabupaten Alor juga sangat banyak dan terutama yang
terjadi di DPRD Alor, dimana pemalsuan dokumen pada perjalanan dinas marak terjadi yang
menyebabkan kerugian negara dan Mark up

Imanuel juga merasa sesal atas tindakan Polres Alor yang melakukan intimidasi terhadap mahasiswa
apabila akan melakukan aksi unjuk rasa tentang isu Korupsi yang terjadi akhir- akhir ini.

Aspirasi yang di bawa FMA , akan diteruskan langsung secara berjenjang ke Bapak Kapolda. terkait
dengan tuntutan massa aksi tentunya pihak Polda akan secara teliti dan profesional menindak lanjuti
kasus yang ada.

Iptu Ferry juga menyampaikan terima kasih kepada Mahasiswa yang terbuka dan koordinatif
melaksanakan audiensi

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh FMA merupakan respon dari minimnya perkembangan kasus korupsi
yang ditangani oleh Polres Alor Serta Adanya Intimidasi yang dilakukan oleh oknum preman yang diduga
Merupakan Bayaran Dari Oknum-oknum yang disangkakan melaksanakan tindak pidana Korupsi

Aksi yang dilakuakn oleh Mahasiswa Asal Alor tersebut adalah dalam rangka mengejar kepastian hukum
dan penanganan kasus korupsi yang dinilai tidak transparan di Polres Alor. (*Tim Liputan)

Dari dinamika yang terjadi di pemerintahan kabupaten alor hari ini, kan hubungan antara DPRD dengan
pemerintah ini kan, yang mau dibilamg

Anda mungkin juga menyukai