Anda di halaman 1dari 2

1.

Kotawaringin Timur
KPK resmi menetapkan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi sebagai tersangka
atas kasus korupsi penerbitan Izin Usaha Pertambanga (IUP) di daerah itu. Dalam
kasus ini, negara tercatat mengalami kerugian hingga Rp 5,8 triliun dan 711 ribu dolar
AS.
Supian yang juga kader PDIP ini diduga menguntungkan diri sendiri dan korporasi
dalam pemberian IUP kepada tiga perusahaan yakni PT. Fajar Mentaya Abadi (PT.
FMA), PT. Billy Indonesia (PT. BI) dan PT. Aries Iron Maining (PT. AIM) pada
periode 2010-2015.
Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho menyebut kasus
korupsi Bupati Kotawaringin Timur menjadi salah satu kasus orupsi terbesar yang
ditangani oleh KPK.

2. Kasus BLBI
Kasus korupsi Bantuan Likuiditas Nak Indonesia (BLBI) yang telah bergulir sejak
lebih dari satu dasawarsa ini juga menjadi salah satu kasus  korupsi terbesar  yang
pernah ada di Tanah Air. Hingga kini, kasus yang membelit sejumlah petinggi negara
dan perusahaan besar ini masih juga belum menemui titik terang.
BLBI adalah program pinjaman dari Bank Indonesia kepada sejumlah bank yang
mengalami masalah pembayaran kewajiban saat menghadapi krisis moneter 1998.
Bank yang telah mengembalikan bantuan mendapatkan Surat Keterangan Lunas
(SKL), namun belakangan diketahui SKL itu diberikan sebelum bank tertentu
melunasi bantuan.
Menurut keterangan KPK, kerugian negara akibat kasus megakorupsi ini mencapai Rp
3,7 triliun. Penyelesaian kasus besar yang ditargetkan rampung 2018 ini pun kembali
molor hingga 2019.
3. Kasus E-KTP
Kasus pengadaan E-KTP menjadi salah satu kasus korupsi yang paling fenomenal.
Kasus yang menyeret Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ini telah
bergulir sejak 2011 dengan total kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun.
Setidaknya ada sekitar 280 saksi yang telah diperiksa KPK atas kasus ini dan hingga
kini ada 8 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka adalah pengusaha Made Oka Masagung, Keponakan Setya Novanto yakni
Irvanto Hendra Pambudi, Mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi
Kependudukan Dirjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto, Mantan Dirjen Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kemendagri Irman, pengusaha Andi Narogong, Mantan Ketua
Umum Golkar Setya Novanto, Anggota DPR Markus Nari, dan Direktur PT Quadra
Solution Anang Sugiana Sudiharjo.
4. Proyek Hambalang
Kasus proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga
Nasional (P3SON) di Hambalang juga tercatat menjadi salah satu kasus korupsi besar
yang pernah ada. Nilai kerugiannya mencapai Rp 706 miliar.
Pembangunan proyek Hambalang ini direncanakan dibangun sejak masa Menteri
Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp
1,2 triliun. Proyek yang ditargetkan rampung dalam waktu 3 tahun ini mangkrak
hingga akhirnya aliran dana korupsi terendus KPK.
Aliran dana proyek ini masuk ke kantong beberapa pejabat. Di antaranya Mantan
Menpora Andi Malarangeng, Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram, Ketua Umum
Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras Mahfud
Suroso, Anggota DPR Angelina Sondakh.
5. Soeharto
Mantan Presiden Kedua Soeharto disebut-sebut telah melakukan tindak pidana korupsi
terbesar dalam sejarah dunia. Kekayaan negara yang diduga telah dicuri oleh Soeharto
berkisar antara 15 hingga 35 miliar dolar AS atau sekitar Rp 490 triliun.
Lembaga internasional yang memerangi korupsi yakni Transprency International
merilis bahwa Soeharto menjadi salah seorang tokoh paling korup di dunia.
Diperkirakan masih ada banyak sumber pemasukan keluarga Soeharto dari hasil
perusahaan swasta dan kebijakan yang ia buat untuk memperkaya diri.
Peneliti ICW Emerson Yuntho meminta agar pemerintah dapat segera mengusut tuntas
kasus korupsi terbesar ini. Sebab penyelesaian kasus ini merupakan mandate
reformasi.
"Agenda reformasi sebagaimana yang dimuat dalam TAP MPR Nomor XI Tahun 1998
yang bicara soal penyelenggaraan negara bebas korupsi. Nah bagi kami, upaya
penuntasan kasus Soeharto ini salah satu bentuk menjalankan amanat Reformasi yang
belum tuntas," kata Emerson.

Anda mungkin juga menyukai