Anda di halaman 1dari 15

Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

ANALISIS KONSEKUENSI PEMBANGUNAN EKONOMI AKIBATKEJAHATAN DI


INDONESIA
ANALYSIS OF THE CONSEQUENCES OF ECONOMIC DEVELOPMENTDUE TO CRIME
IN INDONESIA
1
Febbi Citra Halifah, 2Panji Kusuma Prasetyanto, 3Jalu Aji Prakoso
1 2 3)
Fakultas Ekonomi Univerrsitas Tidar, Magelang, Indonesia
febbicitra753@gmail.com
Abstrak
Rasa aman menjadi salah satu hak yang harus dimiliki setiap manusia. Hal tersebut
tertuang dalam UUD Republik Indonesia 1945 Pasal 28G ayat 1. Adanya tindak kejahatan
mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, hal tersebut
menyebabkan terhambatnya roda perekonomian dalam suatu wilayah. Secara simultan,
keberhasilan pembangunan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari peran investasi, baik dalam
negeri maupun asing. Adanya investasi diharapkan dapat dialokasikan sebaik mungkin.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh variabel kejahatan crime total, crime
rate serta viariabel non kejahatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA) tehadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Indonesia tahun
2015-2019. Penelitian ini menggunakan data panel dari 32 provinsi di Indonesia dari tahun
2015-2019. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi data panel
dengan pemilihan model terbaik yaitu fixed effect model. Hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel crime total memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PDRB
Indonesia, varaibel crime rate memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap
PDRB Indonesia, sedangkan varaibel non kejahatan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN), dan Penanaman Modal Asing (PMA) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap PDRB Indonesia.

Kata Kunci: Crime total, crime rate, PMDN, PMA

Abstract
Feeling safe is one of the important rights that every human being must have. This is stated in
the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia Article 28G paragraph 1. The existence of
thing crime will affect people's decisions in to do some economic activities, this causes the
economic wheels to be hampered in a region. The success of economic development can’t be
separated from the role of investment, both from domestic and foreign investment
simultaneously. The investment is expected to be allocated as well as possible. The purpose
of this study is to analyze the effect of crime variables, are total crime, crime rate and non-
criminal variables are Domestic Investment and Foreign Investment on Gross Regional
Domestic Product (GRDP) in Indonesia in 2015-2019. This study uses panel data from 32
provinces in Indonesia from 2015-2019. The analytical tool that used in this study is panel
data regression with the best model selection, is the fixed effect model. The results show that
total crime variable has a negative and significant effect on Indonesia's GRDP, moreover
crime rate variable has a negative and insignificant effect on Indonesia's GRDP, meanwhile
the non-criminal variables are Domestic Investment, and Foreign Investment, have positive

492
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

and significant impact on Indonesia's GRDP.


Keywords: Crime total, crime rate, Domestic Investment, Foreign Investmen.

PENDAHULUAN bernegara.Di Indonesia, hal tersebut


Manusia secara umun memiliki tertuang di dalam pembukaan UUD 194.
kebutuhan baik secara fisiologi seperti Kewajiban tersebut juga secara tegas
makan, minum, tidur, dan tempat berteduh tertuang di Pasal 30 ayat (4),
(sandang, papan, pangan), serta kebutuhan Amandemen Kedua UUD 1945.
sosial seperti peranan sosial, status sosial, Rasa aman mencakup berbagai aspek
serta rasa aman dari berbagai ancaman. seperti aspek hukum, politik, pertahanan,
Rasa aman menjadi bagian terpenting yang keamanan, sosial dan ekonomi. Di
ingin dimiliki oleh setiap manusia. Rasa Indonesia indikator statistik yang digunakan
aman (Safety Needs) muncul setelah dalam mengukur rasa aman adalah jumlah
kebutuhan fisiologi (Physiological Needs) angka kejahatan (Crime Total), selang
terpenuhi secukupnya, artinya kebutuhan waktu terjadinya suatu kejahatan (Crime
rasa aman menjadi penting untuk lebih Clock), dan jumlah orang yang beresiko
diperhatikan (Stephen P.Robbins, 2009). Di terkena tidak kejahatan setiap 100.000
Indonesia setiap manusia telah terjamin penduduk (Crime Rate). Semakin tinggi
untuk memiliki rasa aman melalui UUD RI angka kejahatan yang terjadi maka tingkat
1945 Pasal 28G ayat 1. Rasa aman juga kriminalitas juga semakin tinggi, yang
menjadi salah satu kewajiban bagi menandakan kondisi masyarakat yang
pemerintah kepada rakyatnya dalam kurang aman (Wulansari, 2017).

Crime Total dan Crime Rate Indonesia Tahun


2015-2019
400.000
352.936 356.737 340.690
300.000 292.068 266.558
200.000
100.000
0 5.845 6.012 5.406 5.151 4.617
2015 2016 2017 2018 2019

crime total crime rate

Sumber: BPS, Statistik Kriminal Indonesia, 2015-2019 (diolah)


Gambar 1 Crime Total dan Crime Rate Indonesia

493
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

Berdasarkan gambar 1 diatas, dikutip prosespertumbuhan ekonomi daerah suatu


dari Statistik Kriminal Indonesia jumlah negara ditunjukan dengan menggunakan
kejadian kejahatan tahun 2016 meningkat Produk Domestik Regional Bruto (PRDB).
3.801 dari tahun 2015. Namun, kejadian Indikator PDRB juga berfungsi untuk
kejahatan mengalami penurunan dari tahun mengukur kemajuan ekonomi daerah
2017 hingga akhir 2019 menjadi 269.324 sebagai hasil dari pembangunan nasional
kejadian. Di samping itu, tingkat resiko negara, serta sebagai proyeksi penerimaan
terkena kejahatan (crime rate) mengalami negara untuk perencanaan pembanagunan
sedikit peningkatan pada tahun 2016 sebesar selanjutnya baik dalam tingkat nasional
167 dari tahun sebelumnya per 100.000 maupun regional.
jiwa. Sedangkan pada tahun 2017 hingga
PDRB Atas Dasar Harga
tahun 2019 crime rate mengalami Konstan Tahun
2015-2019
penurunan, tahun 2017 crime rate mencapai 10.000. 9.498.8 9.992.2
000 9.033.1
(Miliar Rupiah)
24
68 05
5.406, menurun pada tahun 2018 mencapai 8.000.0
00
5.151, menurun kembali pada tahun 2019 6.000.0
00 2015 2016 2017
mencapai 4.617. 2018 2019
Salah satu upaya dalam menciptakan Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015-2019
serta memenuhi rasa aman dalam (diolah)
masyarakat adalah dengan keberhasilan Gambar 2 PDRB Atas Dasar Harga
pembangunan nasional. Rasa aman yang Konstan (Miliar Rupiah
tercipta mempengaruhi kondisi masyarakat
yang lebih produktif dalam melakukan Berdasarkan gambar 2 di atas, PDRB
kegiatanaya termasuk kegiatan pada tahun 2015 mengalami kenaikan yang
perekonomian. Kegiatan perekonomian progresif hingga tahun 2019. Di mana pada
yang berjalan dengan lancar merupakan tahun 2015 PDRB senilai 9.033.168 miliar
salah satu syarat dalam menciptakan rupiah nilai tersebut mengalami kenaikan
stabilitas dan keberhasilan pembangunan setiap tahunya hingga pada tahun 2019
nasional yang adil dan makmur (Palokoto, PDRB mencapai 11.052.884 miliar rupiah.
Purwanti, dan Mudakir, 2020). Berdasarkan data yang telah di
Untuk mengukur pembangunan pada sajikan di atas, jumlah crime rate dan
tingkat regional, digunakan determinan dari PDRB di setiap provinsi di Indonesia pada
PDB atau sering disebut PDRB (Fitriani tahun 2019 menunjukkan adanya perbedaan.
2013). Berdasarkan Badan Pusat Statistik Dapat dilihat bahwa sebagian provinsi yang
dalam sistem informasi rujukan statistik memiliki angka tingkat resiko terkena

494
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

kejahatan yang tinggi, memiliki nilai PDRB investasi dalam negeri maupun asing Sudah
yang rendah. Seperti Provinsi Papua Barat sebagaimanamestinya adanya investasi
yang memiliki crime rate yang tinggi yaitu diharapkan dapat dialokasikan sebaik
mencapai 325 kejahatan setiap 100.000 mungkin. Hal tersebut sakaligus ditujukan
penduduk, dengan resiko kejahatan yang untuk mengatasi permasalahan yang ada
tinggi papua barat memiliki nilai PDRB seperti pengangguran, kemiskinan,
yang cenderung rendah yaitu 62.070,80 ketimpangan sosial, dan income-gap yang
miliar rupiah. Sebaliknya provinsi yang akan berengaruh terhadap pembangunan
memiliki nilai PDRB yang cenderung tinggi nasional (Rizvi & Nishat, 2009).
memiliki angka tingkat resiko terkena
PMDN dan PMA Tahun
kejahatan yang rendah. Seperti Provinsi 2015-2019
Jawa Tengah yang memiliki nilai PDRB 600.000,
(Miliar Rupiah & Juta
00
cenderung tinggi senilai 992.105,79 miliar 386.498,
400.000, 328.604,
40
179.465,90 216.230,80 90
rupiah dengan crime rate yang rendah yaitu 200.000,
00 262.350,50
0,0 29.275,90 28.964,10 32.239,80
30 kejahatan setiap 100.000 29.307,9208.208,80
0 2015 2016 2017 2018 2019
penduduk.Perekonomian berada pada
PMD PM
N A
keseimbangan ganda yang berbeda. Hal
tersebut merupakan dampak dari penciptaan Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015-2019

lapangan pekerjaan sektor modern. (diolah)

Pertama, tingkat pendapatan yang tinggi Gambar 3 PMDN Dan PMA (Miliar Rupiah

dibarengi dengan rendahnya tingkat & Juta US$)

kejahatan. Kedua, tingkat kejahatan tinggi


dengan produksi yang rendah. Berdasarkan gambar 3 diatas,

Kemungkinan terakhir tindak kejahatan menunjukan bahwa PMDN dari tahun 2015

atau kriminalitas dapat menghambat hingga tahun 2019 terus mengalami

pembangunan ekonomi, karena kenaikan setiap tahunya, sedangkan untuk

perekonomian mungkin akan berakhir pada PMA data mengalami fluktuatif setiap

perangkap kemiskinan (poverty trap) tahunya dimana tahun 2016 PMA

dengan tingkat kejahatan yang tinggi dan mengalami penurunan dari tahun 2015

tingkat produksi rendah (Mehlum, Moene, senilai 29.275 miliar rupiah menjadi 28.964

& Torvik, 2005). miliar rupiah, namun pada tahun 2017 data

Secara simultan, keberhasilan mengalami kenaikan menjadi

pembangunan ekonomi tidak dapat 32.239 miliar rupiah, kemudian pada

dipisahkan dari peran investasi, baik tahun 2018 hingga 2019 PMA terus

495
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

mengalami penurunan. Adanya variabel (PMDN), serta Penanaman Modal Asing


PMDN dan PMA diharapkan dapat (PMA). Mengingat pentingnya hubungan
berpengaruh terhadap PDRB perkapita, antara aktivitas kriminalitas dan kinerja
dikarenakan investasi dapat mendorong ekonomi yang telah menjadi bidang studi
pembangunan disuatu wilayah. penting dalam beberapa tahun terakhir
Berdasarkan penelitian yang di (Carboni & Detotto, 2016). Maka dengan
lakukan oleh (Rizky, Agustin, and Mukhlis adanya uaraian diatas peneliti tertarik untuk
2016) didapatkan bahwa, masing-masing meneliti tentang Analisis Konsekuensi
variabel PMDN dan PMA memiliki Pembangunan Ekonomi Akibat
pengaruh positif yang signifikan terhadap Kejahatan di Indonesia.
pertumbuhanekonomi.
Kriminalitas sendiri juga METODOLOGI PENELITIAN
mengalihkan kegiatan legal menjadi Penelitian ini merupakan penelitian
kegiatan ilegal, mengurangi investasi serta deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
konsumsi, dikarenakan kriminalitas Variabel terikat (variabel dependent) yang
memiliki biaya ekonomi yang cukup besar digunakan yaitu crime total, crime rate,
(Carboni & Detotto, 2016). Para investor penanaman modal dalam negeri (PMDN),
akan lebih tertarik jika kondisi suatu penanaman modal asing (PMA). Sedangkan
wilayah lebih kondusif sehingga variabel bebas (variabel independent) yang
menghasilkan iklim investasi yang kondusif digunakan yaitu produk domestik regional
(Palokoto, Purwanti, & Mudakir, 2020). bruto (PDRB). Penelitian ini menggunakan
Variabel kriminalitas secara signifikan data panel yang terdiri dari 32 provinsi dari
berpengaruh positif terhadap investasi di tahun 2015 hingga 2019. Data yang
suatu wilayah (Wulansari, 2017). digunakan berupa data sekunder atau data
Konsekuensi pembangunan ekonomi yang berasal dari pihak ketiga yang berasal
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dari Statistik Kriminal Indonesia dan Badan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pusat Statistik Indonesia. Analisis dalam
atas dasar harga konstan, indikator pemelitian ini menggunakan teknik analisis
kejahatan yang digunakan antara lain regresi data panel (penggabungan antara
jumlah angka kejahatan (crime total) dan data cross section dan data time series).
jumlah orang yang beresiko terkena tidak Langkah pertama yang perlu dilakukan
kejahatan (crime rate). Selain itu, menurut (Widarjono, 2018:365–370)
digunakan juga indikator non kejahatan melakukan estimasi data panel dengan
seperti Penanaman Modal Dalam Negeri menggunakan Metode Common Effect,

496
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

Metode Fixed Effect, dan Metode Random parsial (individual) mempengaruhi variabel
Effect. Kemudian untuk menentukan model terikat dengan asumsi variabel lainya
terbaik yang dapat digunakan, dilakukan bersifat konstan.
melalui Uji Chow (memilih model terbaik Uji f
antara Metode Common Effect dan Metode Bertujuan untuk mengetahui apakah
Fixed Effect) dan Uji Hausman (memilih variabel bebas yangdigunakan secarara
model terbaik antara Metode Fixed Effect simultan (bersama-sama) mempengaruhi
dan Metode Random Effect) (Basuki dan varaibel terikat atau tidak.
Yuliadi, 2015:139). Koefisien Determinasi (R²) Bertujuan
Setelah dilakukan pemilihan model untuk menghitung seberapa besar variasi
terbaik selanjutnya dilakukan estimasi (kemampuan) variabel bebas
parameter dengan uji statistik melalui uji T, (X) menjelaskan variabel terikat (Y)
uji f, dan Koefisien Determinasi (R²), (goodness of fit test).
penjelasanya sebagai berikut:
Uji T HASIL DAN PEMBAHASAN
Bertujuan untuk mengetahui apakah Estimasi model terbaik
variabel bebas yang digunakan secara

Tabel 1 Hasil Uji Chow


Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 302.972086 (31,123) 0.000
0
Cross-section Chi- 691.404278 31 0.000
square 0
Sumber: Output data panel dengan E-views 10

Tabel 2 Hasil Uji Hausman


Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. Prob.
d.f.
Cross-section random 155.729967 4 0.000
0
Sumber: Output data panel dengan E-views 10

497
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

Didasarkan pada hasil pengujian 5% tingkat siginifkansi, maka model


Uji Chow dapat dilihat bahwa nilai yang dipilih yaitu Fixed Effect Model
probabilitas yang dihasilkan yaitu 0,0000 (FEM). Dengan itu model terbaik yang
atau dibawah tingkat signifikansi 5%. dipilih berdasarkan uji chow dan uji
Maka model terbaik yang digunakan hausman yaitu Fixed Effect Model
yaitu Fixed Effect Model (FEM). Uji (FEM)hasilnya sebagai berikut:
hausman juga menghasilkan nilai Tabel 3 Hasil Estimasi Fixed Effect
probabilitas sebesar 0,0000 atau dibawah Model (FEM)
Variable Coefficien Std. t- Prob.
t Error Statistic
CT -1.17E-05 2.71E-06 - 0.000
4.32487 0
9
CR -0.000200 0.000172 - 0.245
1.16620 8
9
LOGPMDN 0.038549 0.005941 6.48905 0.000
1 0
LOGPMA 0.027201 0.008950 3.03931 0.002
6 9
C 11.65592 0.087772 132.797 0.000
3 0
R-squared 0.997707 F- 1529.
statistic 405
Adjusted R- 0.997055 Prob(F-statistic) 0.000
squared 000
Sumber: Output data panel dengan E- 0.000200CRit
views 10 + 0.038549LogPMDNit +
0.027201LogPMAit + 𝑒it
Dari hasil estimasi terbaik dapat Penjelasanya sebagai berikut:
diperoleh persamaan regresi sebagai a. Nilai konstanta pada variabel Y (PDRB)
berikut: sebesar 11.65592
LogYit = –1.173005CTit – menjelaskan bahwa apabila varaibel

498
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

crime total, crime rate, PMDN, dan d. Nilai koefisien regresi pada PMDN
PMA bernilai nol maka variabel PDRB sebesar 0.038549 menjelaskan bahwa
sebesar 11.65592 persen. apabila terjadi peningkatan 1 persen
b. Nilai koefisien regresi pada crime total pada variabel PMDN meningkatkan
sebesar –1.173005 menjelaskan bahwa varaibel PDRB sebesar 0.038549 persen
apabila setiap peningkatan 1 orang pada dengan asumsi varibel lain adalah
variabel crime total maka akan konstan.
menurunkan variabel PDRB sebesar e. Nilai koefisien regresi pada PMA
1.173005 miliar rupiah dengan asumsi sebesar 0.027201. Hal tersebut
varibel lain adalah konstan. menjelaskan bahwa, setiap adanya
c. Nilai koefisien regresi pada crime rate peningkatan 1 persen pada varaibel
sebesar –0.000200. Hal tersebut PMA maka meningkatkan varaibel
menjelaskan bahwa, setiap peningkatkan PDRB sebesar 0.027201 persen dengan
varaibel crime rate sebesar 1 orang maka asumsi varibel lain adalah konstan.
menurunkan varaibel PDRB sebesar Estimasi Parameter Uji Statistik Uji t
0.000200 miliar rupiah dengan asumsi Tabel 4 Hasil Uji t
varibel lain adalah konstan.
Variabel t-statistik t-tabel Prob Tk. Kesimpul
Signifikansi an
Berpengar
Crime - 1,9754 0,00 <0.05 uh
Total 4.32487 9 00 Signifikan
9
Tidak
Crime - 1.9754 0.24 >0.05 Berpengar
Rate 1.16620 9 58 uh
9 Signifikan
Berpengaru
PMDN 6.48905 1.9754 0.00 <0.05 h
1 9 00 Signifikan
Berpengar
PMA 3.03931 1.9754 0.00 <0.05 uh
6 9 29 Signifikan

499
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

Sumber: Output data panel dengan E- Indonesia tahun 2015-2019.


views 10 3. PMDN berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan hasil pengujian regresi pembangunan ekonomi Indonesia tahun
dengan menggunakan fixed effect mode, 2015-2019.
dapat disimpulkan sebagai berikut: 4. PMDN berpengaruh signifikan terhadap
1. Crime total berpengaruh signifikan pembangunan ekonomi Indonesia tahun
terhadap pembangunan ekonomi 2015-2019.
Indonesia tahun 2015-2019. Uji f
2. Crime rate tidak berpengaruh signifikan Tabel 5 Hasil Uji f
terhadap pembangunan ekonomi
F- F- Prob Tk. Kesimpulan
statistik tabel Signifikan
si
Berpengaruh
1529.40 2.43 0.000 <0.05 bersama- sama
5 0 dan signifikan
Sumber: Output data panel dengan E- yang telah dilakukan didapatkan nilai
views 1 sebesar 0,997707 atau sebesar 99,7707
%, Artinya, variabel bebas mampu
Berdasarkan hasil pengujian menjaslakn variabel terikat sebesar
analisis regresi fixed effect model 97,77% dan selebihnya dijelaskan faktor
diperoleh nilai fhitung lebih besar dari lain sebanyak 0,2293%. Kemudian,
nilai ftabel yaitu 1529.405 > 2,43 yang didapatlkan nilai Adjusted R-squared
menunjukan bahwa Ha diterima dan H0 sebesar 997055 atau sebesar 99,7055%
ditolak. Dengan demikian dapat yang berarti setelah terkoreksi nilai dari
disimpulkan bahwa variabel crime total, standard error variabel crime total,
crime rate, PMDN dan PMA secara crime rate, PMDN dan PMA mampu
simultan memiliki pengaruh yang menjelaskan variabel terikat
signifikan dan secara bersama-sama pembangunan ekonomi sebesar
terhadap variabel pembangunan ekonomi 99,7055% dan sisanya sebanyak
di Indonesia tahun 2015-2019. 0,2945% dipengaruhi oleh varaibel lain

Koefisien Determinasi (R²) yang berada diluar model.


Dari hasil analisis dan pengujian

500
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

PEMBAHASAN dapat disimpulkan bahwa, variabel


Pengaruh Jumlah Kejahatan (Crime jumlah kejahatan (crime total) memiliki
Total) Terhadap Pembangunan pengaruh yang negatif dan signifikan
Ekonomi di Indonesia tahun 2015- terhadap pembangunan ekonomi.
2019 Penelitian tersebut juga menyimpulkan
Berdasarkan analisis data serta bahwa crime total menyebabkan
pengujian data yang telah dilakukan penurunan pada pembangunan ekonomi.
melalui analisis regresi data panel Sudut pandang ekonomi melihat
diperolah bahwa terdapat hubungan yang kejahatan sebagai perbuatan yang
signifikan antara crime total dan menyebabkan ketidakefektifan alokasi
pembangunan ekonomi. Hal tersebut di sumber daya dan menyebabkan
buktikan oleh hasil olah data pada uji t penyimpangan harga maka dari itu
berdasarkan hasil pengujian dapat dilihat jumlah tindak kejahatan harus terus
nilai dari probabilitas variabel crime ditekan serendah-rendahnya
total sebesar 0,0000 atau lebih kecil dari (Wulansari, 2017).
tingkat signifikansi 0,05. Artinya, bahwa Semua bentuk kejahatan
variabel crime total berpengaruh berdampak negatif pada kegiatan
signifikan terhadap variabel dependen ekonomi legal. Kemudian jenis
atau pembangunan ekonomi di Indonesia kejahatan seperti pembunuhan,
tahun 2015-2019. Kemudian berasarkan perampokan, pemerasan dan penculikan
hasil dari estimasi regresi linear berganda memiliki efek peningkatan keterlibatan
menunjukan bahwa nilai koefisien pemerintah pada pertumbuhan ekonomi
regresi pada variabel crime total yaitu (Detotto & Pulina, 2012).
sebesar –1.173005 nilai koefisien Pengaruh Jumlah Orang Yang
tersebut menjelaskan apabila setiap Beresiko Terkena Tindak Kejahatan
peningkatan 1 orang pada variabel crime (Crime Rate) Terhadap Pembangunan
total maka akan menurunkan variabel Ekonomi di Indonesia tahun 2015-
PDRB sebesar 1.173005 miliar rupiah 2019
dengan asumsi varibel lain adalah Berdasarkan hasil uji t yang telah
konstan. dilakukan, didapatkan bahwa nilai
Hasil tersebut selaras dengan probabilitas variabel crime rate sebesar
penelitian sebelumnya yang dilakukan 0.2458 atau lebih besar dari 5%. Dengan
oleh Tarina dkk (2020), Claudio dkk demikian dapat diartikan bahwa variabel
(2012), dan Surender (2013). Dimana crime total tidak berpengaruh signifikan

501
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

terhadap pembangunan ekonomi kejahatan khusus seperti korupsi akan


Indonesia tahun 2015-2019. Selanjutnya menurunkan tingkat PDRB yang
berdasarkan hasil estimasi regresi linear kemudian akan menurunkan
berganda nilai koefisien regresi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia
crime rate yaitu sebesar –0.000200 nilai (Kusuma, Hariyani, & Hidayat, 2019).
tersebut menjelaskan bahwa setiap Pengaruh Penanaman Modal Dalam
peningkatkan varaibel crime rate sebesar Negeri (PMDN) Terhadap
1 orang maka akan menurunkan varaibel Pembangunan Ekonomi di Indonesia
PDRB sebesar 0.000200 miliar rupiah tahun 2015-2019
dengan asumsi varibel lain adalah Dari analisia regresi sebelumnya,
konstan. disimpulkan bahwa variabel penanaman
Hasil tersebut sesuai dengan modal dalam negeri (PMDN)
penelitian sebelumnya yang dilakukan berpengaruh positif dan signifikan
oleh Hendra Kusuma dkk (2019), dan terhadap pembangunan ekonomi di
Dumitru Ojog (2014). Disimpulkan Indonesia tahun 2015-2019. Hal
bahwa, variabel crime rate memiliki tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji
pengaruh yang negatif dan tidak t dengan melihat nilai probabilitas
signifikan terhadap pembangunan variabel PMDN sebesar 0,0000 lebih
ekonomi. Selanjutnya ditemukan bahwa kecil daripada tingkat signifikansi
variabel crime rate menyebabkan sebesar 0,05. Hasil estimasi regresi
penurunan pada pembangunan ekonomi. linear berganda nilai koefisien regresi
Pengaruh variabel Crime rate yang sebesar 0.038549. Nilai tersebut
tidak signifikan terhadap PDRB dapat mengindikasikan setiap adanya
terjadi karena adanya ketidakmauan peningkatan 1 persen pada variabel
masyarakat untuk melaporkan kejadian PMDN meningkatkan variabel PDRB
kejahatan yang terjadi. Banyaknya sebesar 0.038549, dengan asumsi
tingkat kejahatan berkomitmen tidak varibel lain adalah konstan.
cukup tinggi untuk memberikan efek Hasil tersebut sejalan Teori
yang signifikan secara statistik pada Harrod-Domar yang menyatakan jika
pertumbuhan ekonomi, tetapi masih pertumbuhan ekonomi sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan bergantung pada tingkat investasi yang
ekonomi (Ojog, 2014). Penelitian lain ada. Teori ini juga menyatakan semakin
juga menyimpulkan bahwa setiap tingkat tinggi tingkat investasi maka semakin
kejahatan baik kejahataan umum atau tinggi pula tingkat pertumbuhan

502
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

ekonomi yang dicapai. Selain itu, hasil signifikansi 0,05. Artinya variabel
penelitian yang didapatkan juga PMDN berpengaruh signifikan terhadap
didukung penelitian lainya yang pembangunan ekonomi Indonesia tahun
dilakukan oleh Tarina Palokoto dkk 2015-2019. Kemudian berdasarkan
(2020), Hendra Kusuma dkk (2019), dan estimasi regresi liniear berganda nilai
Reza dkk (2016). Hasil penelitian koefisien regresi pada PMA sebesar
tersebut menyimpulkan bahwa varaibel 0.027201. Nilai tersebut menjelaskan
PMDN memiliki pengaruh yang positif bahwa apabila terjadi peningkatan 1
dan signifikan terhadap pembangunan persen pada varaibel PMA maka akan
ekonomi. meningkatkan varaibel PDRB sebesar
Penanaman modal dalam negeri 0.027201 persen dengan asumsi varibel
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 33 lain adalah konstan.
provinsi di Indonesia. Maka semakin Sama halnya seperti PMDN, hasil
tinggi nilai penanaman modal dalam analisis pada PMA juga sejalan dengan
negeri semakin tinggi pula pertumbuhan Teori Harrod-Domar yang menyatakan
ekonomi (Rizky, Agustin, dan Mukhlis, bahwa pertumbuhan ekonomi sangat
2016). Penanaman modal dalam negeri bergantung pada tingkat investasi yang
berpengaruh secara positif dan signifikan ada. Hasil penelitian ini didukung oleh
terhadap PDRB per kapita di Indonesia penelitian lain yang dilakukan oleh
pada tahun 2016. Penanaman modal Tarina Palokoto (2020), Hendra
dalam negeri yang tinggi dapat Kusuma dkk (2019), dan Reza dkk
mendukung perputaran perekonomian (2016). Penelitian tersebut
serta meningkatkan PDRB riil per kapita berkesimpulan bahwa variabel PMA
di wilayah tersebut (Palokoto, Purwanti, memiliki pengaruh yang positif serta
dan Mudakir, 2020). signifikan terhadap pembangunan
Pengaruh Penanaman Modal Asing ekonomi.
(PMA) Terhadap Pembangunan Dengan demikian, baik
Ekonomi di Indonesia tahun 2015- penanaman modal dalam negeri maupun
2019 penanaman modal asing investasi
Berdasarkan hasil uji t yang telah memiliki pengaruh positif terhadap
dilakukan terkait variabel penanaman pertumbuhan ekonomi (Kusuma,
modal asing (PMA) dapat dilihat dari Hariyani, dan Hidayat, 2019). PMA
nilai probabilitas variabel PMA yaitu memiliki pengaruh yang positif serta
sebesar 0,0029 lebih kecil dari tingkat signifikan terhadap pertumbuhan

503
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

ekonomi di Indonesia hal tersebut KESIMPULAN DAN SARAN


didorong oleh beberapa hal, yaitu Kesimpulan
perekonomian Indonesia yang sehat, Berdasarkan hasil analisis serta
stabilitas politik, iklim investasi di pembahasan yang telah diuraikan
Indonesia, sumber daya alam yang sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan
melimpah, keadaan demograf, adanya bahwa variabel Crime sebesar 0,997707
pasar domesik serta peran global atau sebesar 99,7707%. Selanjutnya dari
Indonesia (Rizky, Agustin, dan Mukhlis, hasil pengujian terlihat bahwa nilai dari
2016). Adjusted R-squared sebesar 997055
Pengaruh Crime Total, Crime Rate, atau sebesar 99,7055% yang berarti
Penanaman Modal Dalam Negeri setelah terkoreksi nilai dari standard
(PMDN) dan Penanaman Modal Asing error variabel crime total, crime rate,
(PMA) Secara Bersama-sama PMDN dan PMA mampu menjelaskan
Terhadap Pembangunan Ekonomi di variabel terikat pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2015-2019 sebesar 99,7055% dan sisanya sebanyak
Hasil uji F yang diperoleh dengan 0,2945% dipengaruhi oleh variabel lain
membandingkan nilai dari Fhitung yang berada diluar model.
dengan Ftabel. Berdasarkan hasil Hasil penelitian ini didukung oleh
pengujian analisis regresi fixed effect penelitian yang dilakukan oleh Hendra
model diperoleh nilai Fhitung lebih besar Kusuma dkk (2019). Dinyatkan bahwa,

dari nilai Ftabel yaitu 1529.405 > 2,43. baik investasi dalam negeri maupun luar

Dengan demikian, dapat disimpulkan negeri investasi memiliki pengaruh

bahwa variabel bebas crime total, crime positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

rate, PMDN dan PMA secara bersama- Sedangkan kejahatan pada umumnya

sama mempengaruhi variabel terikat dan korupsi berdampak negatif terhadap

pembangunan ekonomi di Indonesia pertumbuhan ekonomi. Hal ini

tahun 2015-2019. Kemudian, berdasarkan menunjukkan bahwa setiap kejahatan

hasil dari uji koefisien determinasi R² umum atau kejahatan khusus seperti

menunjukan bahwa kemampuan variabel korupsi akan menurunkan tingkat PDRB

bebas X dalam menjelaskan variabel yang kemudian akan menurunkan laju

terikat Y yaitu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.


Total memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap pembangunan
ekonomi di Indonesia tahun 2015- 2019.

504
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2

Variabel Crime Rate memiliki pengaruh menarik para investor luar negeri.
negatif dan tidak signifikan terhadap
pembangunan ekonomi di Indonesia DAFTAR PUSTAKA
tahun 2015- 2019. Dan variabel PMDN Badan Pusat Statistik Indonesia (2020).
dan PMA masing-masing memiliki Produk Domestik Regional Bruto
pengaruh yang positif serta signifikan per Provinsi 2020.
terhadap pembangunan ekonomi di Badan Pusat Statistik Indonesia (2020).
Indonesiatahun 2015-2019. BRS Statistik Kriminal Indonesia
Saran 2020.
Berdasarkan hasil penelitian yang Badan Pusat Statistik Indonesia (2020).
sudah dilakukan serta kesimpulan yang Realisasi Investasi Penanaman
telah diambil maka saran yang dapat Modal Luar Negeri Menurut
diberikan yaitu perlu adanya peran Provinsi (Juta US$) dan Realisasi
pemerintah serta pemangku kepentingan Investasi Penanaman Modal Dalam
untuk menurunkan jumlah kejahatan dari Negeri Menurut Provinsi (Milyar
berbagai jenis tindak kejahatan, dengan Rupiah).
meningkatkan konsumsi pemerintah Basuki, Agus Tri, and Imamudin
seperti, perluasan lapangan pekerjaan Yuliadi. 2015. Ekonometrika Teori
mungkin dapat mencegah seseorang Dan Aplikasi. Edisi I. Yogyakarta:
untuk terlibat dalam kegiatan kriminal. Mitra Pustaka Nurani.
Penyediaan ruang publik bagi masyarakat Carboni, Oliviero A., and Claudio
yang dapat digunakan sebagai sarana Detotto. 2016. “The Economic
sosialisasi mengenai bagaimana upaya Consequences of Crime in Italy.”
untuk mencegah ataupun menghadapi Journal of Economic Studies 43(1):
tindak kejahatan yang mungkin terjadi. 122–40.
Untuk meningkatkan investasi dalam Detotto, Claudio, and Manuela Pulina.
negeri perlu adanya peningkatan daya 2012. “Does More Crime Mean
tarik daerah seperti peningkatan kualitas Fewer Jobs and Less Economic
sumber daya manusia. Pembuatan Growth ? Does More Crime Mean
kebijakan yang tepat seperti permudahan Fewer Jobs and Less Economic.”
perizinan, penyederhaan regulasi (May).
mengenai penanaman modal, serta Fitriani. 2013. “Perhitungan Dan
kebijakan untuk menjamin kelangsungan Analisis Produk Domestik Regional
iklim investasi yang kondusif guna Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota

505
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)

Berdasarkan Harga Konstan.” 9–16.


Gaussian 2(2): 109–18. Rizvi, Syed Zia Abbas, and Muhammad
Kusuma, Hendra, Happy Febrina Nishat. 2009. “The Impact of
Hariyani, and Wahyu Hidayat. 2019. Foreign Direct Investment on
“The Relationship Between Crime Employment Opportunities: Panel
and Economics Growth in Data Analysis: Empirical Evidence
Indonesia.” 2019: 1105–13. from Pakistan, India and China.”
Mehlum, Halvor, Karl Moene, and Pakistan Development Review
Ragnar Torvik. 2005. “Crime 48(4): 841–51.
Induced Poverty Traps.” Journal of Widarjono, Agus. 2018. Ekonometrika.
Development Economics 77(2): kelima. Yogyakarta: UPP STIM
325– YKPN.
40. Wulansari, Fira Ambar. 2017. “Analisis
Ojog, Dumitru. 2014. “The Effect of Pengaruh Pengangguran Dan
Crime on Economic Growth.” Distribusi Pendapatan Terhadap
Erasmus University Rotterdam Kriminalitas Dan Investasi Di
Department (August): 32. Indonesia Tahun 2011-2015.”
http://economics.about.com/cs/taxpol Skripsi: 1–74.
icy/a/taxing_growth_4.htm.
Palokoto, Tarina, Evi Yulia
Purwanti, and
Y. Bagio Mudakir. 2020. “Analisis
Konsekuensi Ekonomi Akibat
Kejahatan Di Indonesia.” Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan
Indonesia 20(2): 146–59.
Rizky, Reza Lainatul, Grisvia Agustin,
and Imam Mukhlis. 2016. “Pengaruh
Penanaman Modal Asing,
Penanaman Modal Dalam Negeri
Dan Belanja Modal Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di
Indonesia.” Jurnal Ekonomi dan
Ekonomi Studi Pembangunan 8(1):

506

Anda mungkin juga menyukai