Abstract
Feeling safe is one of the important rights that every human being must have. This is stated in
the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia Article 28G paragraph 1. The existence of
thing crime will affect people's decisions in to do some economic activities, this causes the
economic wheels to be hampered in a region. The success of economic development can’t be
separated from the role of investment, both from domestic and foreign investment
simultaneously. The investment is expected to be allocated as well as possible. The purpose
of this study is to analyze the effect of crime variables, are total crime, crime rate and non-
criminal variables are Domestic Investment and Foreign Investment on Gross Regional
Domestic Product (GRDP) in Indonesia in 2015-2019. This study uses panel data from 32
provinces in Indonesia from 2015-2019. The analytical tool that used in this study is panel
data regression with the best model selection, is the fixed effect model. The results show that
total crime variable has a negative and significant effect on Indonesia's GRDP, moreover
crime rate variable has a negative and insignificant effect on Indonesia's GRDP, meanwhile
the non-criminal variables are Domestic Investment, and Foreign Investment, have positive
492
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
493
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
494
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
kejahatan yang tinggi, memiliki nilai PDRB investasi dalam negeri maupun asing Sudah
yang rendah. Seperti Provinsi Papua Barat sebagaimanamestinya adanya investasi
yang memiliki crime rate yang tinggi yaitu diharapkan dapat dialokasikan sebaik
mencapai 325 kejahatan setiap 100.000 mungkin. Hal tersebut sakaligus ditujukan
penduduk, dengan resiko kejahatan yang untuk mengatasi permasalahan yang ada
tinggi papua barat memiliki nilai PDRB seperti pengangguran, kemiskinan,
yang cenderung rendah yaitu 62.070,80 ketimpangan sosial, dan income-gap yang
miliar rupiah. Sebaliknya provinsi yang akan berengaruh terhadap pembangunan
memiliki nilai PDRB yang cenderung tinggi nasional (Rizvi & Nishat, 2009).
memiliki angka tingkat resiko terkena
PMDN dan PMA Tahun
kejahatan yang rendah. Seperti Provinsi 2015-2019
Jawa Tengah yang memiliki nilai PDRB 600.000,
(Miliar Rupiah & Juta
00
cenderung tinggi senilai 992.105,79 miliar 386.498,
400.000, 328.604,
40
179.465,90 216.230,80 90
rupiah dengan crime rate yang rendah yaitu 200.000,
00 262.350,50
0,0 29.275,90 28.964,10 32.239,80
30 kejahatan setiap 100.000 29.307,9208.208,80
0 2015 2016 2017 2018 2019
penduduk.Perekonomian berada pada
PMD PM
N A
keseimbangan ganda yang berbeda. Hal
tersebut merupakan dampak dari penciptaan Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015-2019
Pertama, tingkat pendapatan yang tinggi Gambar 3 PMDN Dan PMA (Miliar Rupiah
Kemungkinan terakhir tindak kejahatan menunjukan bahwa PMDN dari tahun 2015
perekonomian mungkin akan berakhir pada PMA data mengalami fluktuatif setiap
dengan tingkat kejahatan yang tinggi dan mengalami penurunan dari tahun 2015
tingkat produksi rendah (Mehlum, Moene, senilai 29.275 miliar rupiah menjadi 28.964
& Torvik, 2005). miliar rupiah, namun pada tahun 2017 data
dipisahkan dari peran investasi, baik tahun 2018 hingga 2019 PMA terus
495
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
496
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
Metode Fixed Effect, dan Metode Random parsial (individual) mempengaruhi variabel
Effect. Kemudian untuk menentukan model terikat dengan asumsi variabel lainya
terbaik yang dapat digunakan, dilakukan bersifat konstan.
melalui Uji Chow (memilih model terbaik Uji f
antara Metode Common Effect dan Metode Bertujuan untuk mengetahui apakah
Fixed Effect) dan Uji Hausman (memilih variabel bebas yangdigunakan secarara
model terbaik antara Metode Fixed Effect simultan (bersama-sama) mempengaruhi
dan Metode Random Effect) (Basuki dan varaibel terikat atau tidak.
Yuliadi, 2015:139). Koefisien Determinasi (R²) Bertujuan
Setelah dilakukan pemilihan model untuk menghitung seberapa besar variasi
terbaik selanjutnya dilakukan estimasi (kemampuan) variabel bebas
parameter dengan uji statistik melalui uji T, (X) menjelaskan variabel terikat (Y)
uji f, dan Koefisien Determinasi (R²), (goodness of fit test).
penjelasanya sebagai berikut:
Uji T HASIL DAN PEMBAHASAN
Bertujuan untuk mengetahui apakah Estimasi model terbaik
variabel bebas yang digunakan secara
497
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
498
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
crime total, crime rate, PMDN, dan d. Nilai koefisien regresi pada PMDN
PMA bernilai nol maka variabel PDRB sebesar 0.038549 menjelaskan bahwa
sebesar 11.65592 persen. apabila terjadi peningkatan 1 persen
b. Nilai koefisien regresi pada crime total pada variabel PMDN meningkatkan
sebesar –1.173005 menjelaskan bahwa varaibel PDRB sebesar 0.038549 persen
apabila setiap peningkatan 1 orang pada dengan asumsi varibel lain adalah
variabel crime total maka akan konstan.
menurunkan variabel PDRB sebesar e. Nilai koefisien regresi pada PMA
1.173005 miliar rupiah dengan asumsi sebesar 0.027201. Hal tersebut
varibel lain adalah konstan. menjelaskan bahwa, setiap adanya
c. Nilai koefisien regresi pada crime rate peningkatan 1 persen pada varaibel
sebesar –0.000200. Hal tersebut PMA maka meningkatkan varaibel
menjelaskan bahwa, setiap peningkatkan PDRB sebesar 0.027201 persen dengan
varaibel crime rate sebesar 1 orang maka asumsi varibel lain adalah konstan.
menurunkan varaibel PDRB sebesar Estimasi Parameter Uji Statistik Uji t
0.000200 miliar rupiah dengan asumsi Tabel 4 Hasil Uji t
varibel lain adalah konstan.
Variabel t-statistik t-tabel Prob Tk. Kesimpul
Signifikansi an
Berpengar
Crime - 1,9754 0,00 <0.05 uh
Total 4.32487 9 00 Signifikan
9
Tidak
Crime - 1.9754 0.24 >0.05 Berpengar
Rate 1.16620 9 58 uh
9 Signifikan
Berpengaru
PMDN 6.48905 1.9754 0.00 <0.05 h
1 9 00 Signifikan
Berpengar
PMA 3.03931 1.9754 0.00 <0.05 uh
6 9 29 Signifikan
499
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
500
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
501
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
502
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
ekonomi yang dicapai. Selain itu, hasil signifikansi 0,05. Artinya variabel
penelitian yang didapatkan juga PMDN berpengaruh signifikan terhadap
didukung penelitian lainya yang pembangunan ekonomi Indonesia tahun
dilakukan oleh Tarina Palokoto dkk 2015-2019. Kemudian berdasarkan
(2020), Hendra Kusuma dkk (2019), dan estimasi regresi liniear berganda nilai
Reza dkk (2016). Hasil penelitian koefisien regresi pada PMA sebesar
tersebut menyimpulkan bahwa varaibel 0.027201. Nilai tersebut menjelaskan
PMDN memiliki pengaruh yang positif bahwa apabila terjadi peningkatan 1
dan signifikan terhadap pembangunan persen pada varaibel PMA maka akan
ekonomi. meningkatkan varaibel PDRB sebesar
Penanaman modal dalam negeri 0.027201 persen dengan asumsi varibel
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi 33 lain adalah konstan.
provinsi di Indonesia. Maka semakin Sama halnya seperti PMDN, hasil
tinggi nilai penanaman modal dalam analisis pada PMA juga sejalan dengan
negeri semakin tinggi pula pertumbuhan Teori Harrod-Domar yang menyatakan
ekonomi (Rizky, Agustin, dan Mukhlis, bahwa pertumbuhan ekonomi sangat
2016). Penanaman modal dalam negeri bergantung pada tingkat investasi yang
berpengaruh secara positif dan signifikan ada. Hasil penelitian ini didukung oleh
terhadap PDRB per kapita di Indonesia penelitian lain yang dilakukan oleh
pada tahun 2016. Penanaman modal Tarina Palokoto (2020), Hendra
dalam negeri yang tinggi dapat Kusuma dkk (2019), dan Reza dkk
mendukung perputaran perekonomian (2016). Penelitian tersebut
serta meningkatkan PDRB riil per kapita berkesimpulan bahwa variabel PMA
di wilayah tersebut (Palokoto, Purwanti, memiliki pengaruh yang positif serta
dan Mudakir, 2020). signifikan terhadap pembangunan
Pengaruh Penanaman Modal Asing ekonomi.
(PMA) Terhadap Pembangunan Dengan demikian, baik
Ekonomi di Indonesia tahun 2015- penanaman modal dalam negeri maupun
2019 penanaman modal asing investasi
Berdasarkan hasil uji t yang telah memiliki pengaruh positif terhadap
dilakukan terkait variabel penanaman pertumbuhan ekonomi (Kusuma,
modal asing (PMA) dapat dilihat dari Hariyani, dan Hidayat, 2019). PMA
nilai probabilitas variabel PMA yaitu memiliki pengaruh yang positif serta
sebesar 0,0029 lebih kecil dari tingkat signifikan terhadap pertumbuhan
503
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
dari nilai Ftabel yaitu 1529.405 > 2,43. baik investasi dalam negeri maupun luar
bahwa variabel bebas crime total, crime positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
rate, PMDN dan PMA secara bersama- Sedangkan kejahatan pada umumnya
hasil dari uji koefisien determinasi R² umum atau kejahatan khusus seperti
504
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 3 Nomor 2
Variabel Crime Rate memiliki pengaruh menarik para investor luar negeri.
negatif dan tidak signifikan terhadap
pembangunan ekonomi di Indonesia DAFTAR PUSTAKA
tahun 2015- 2019. Dan variabel PMDN Badan Pusat Statistik Indonesia (2020).
dan PMA masing-masing memiliki Produk Domestik Regional Bruto
pengaruh yang positif serta signifikan per Provinsi 2020.
terhadap pembangunan ekonomi di Badan Pusat Statistik Indonesia (2020).
Indonesiatahun 2015-2019. BRS Statistik Kriminal Indonesia
Saran 2020.
Berdasarkan hasil penelitian yang Badan Pusat Statistik Indonesia (2020).
sudah dilakukan serta kesimpulan yang Realisasi Investasi Penanaman
telah diambil maka saran yang dapat Modal Luar Negeri Menurut
diberikan yaitu perlu adanya peran Provinsi (Juta US$) dan Realisasi
pemerintah serta pemangku kepentingan Investasi Penanaman Modal Dalam
untuk menurunkan jumlah kejahatan dari Negeri Menurut Provinsi (Milyar
berbagai jenis tindak kejahatan, dengan Rupiah).
meningkatkan konsumsi pemerintah Basuki, Agus Tri, and Imamudin
seperti, perluasan lapangan pekerjaan Yuliadi. 2015. Ekonometrika Teori
mungkin dapat mencegah seseorang Dan Aplikasi. Edisi I. Yogyakarta:
untuk terlibat dalam kegiatan kriminal. Mitra Pustaka Nurani.
Penyediaan ruang publik bagi masyarakat Carboni, Oliviero A., and Claudio
yang dapat digunakan sebagai sarana Detotto. 2016. “The Economic
sosialisasi mengenai bagaimana upaya Consequences of Crime in Italy.”
untuk mencegah ataupun menghadapi Journal of Economic Studies 43(1):
tindak kejahatan yang mungkin terjadi. 122–40.
Untuk meningkatkan investasi dalam Detotto, Claudio, and Manuela Pulina.
negeri perlu adanya peningkatan daya 2012. “Does More Crime Mean
tarik daerah seperti peningkatan kualitas Fewer Jobs and Less Economic
sumber daya manusia. Pembuatan Growth ? Does More Crime Mean
kebijakan yang tepat seperti permudahan Fewer Jobs and Less Economic.”
perizinan, penyederhaan regulasi (May).
mengenai penanaman modal, serta Fitriani. 2013. “Perhitungan Dan
kebijakan untuk menjamin kelangsungan Analisis Produk Domestik Regional
iklim investasi yang kondusif guna Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota
505
Analisis Konsekuensi Pembangunan (Febbi Citra Halifah, Panji Kusuma Prasetyanto, Jalu Aji Prakoso)
506