Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan Hadis-hadis tentang Berpakaian

Apabila memakai pakaian yang baru dibeli, ucapkanlah seperti “Ya allah, segala puji
bagimu, engkau yang memakainya kepadaku, aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa-
apa yang dibuat baginya, aku mohon perlindungan kepada-Mu dari pada kejahatannya dan
kejahatan apa-apa yang diperbuat untuknya. Demikian itu telah datang dari pada Rasulullah”.
Kemudian ketika menanggalkan pakaian, lafazkanlah “Pujian kepada Allah yang
mengurniakan pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri dalam
kehidupanku, dengana nama Allah yang tiada tuhan melainkan dia. Sebagai seorang Islam,
sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai menurut tuntunan agamanya. Karena
sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah cermin seorang Muslim yang
sebenarnya.

Kemudian “Siapa yang melabuhkan pakaiannya karena perasaan sombong, Allah swt
tidak akan memandangnya pada hari kiamat. “Dalam hadis lain, rasulullah SAW bersabda :
“Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian
kehinaan pada hari akhirat nanti”.

Islam juga mengharamkan kaum lelaki memakai sutera. sungguhnya orang yang
memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat.Pakain atau kain sutera dan emas
adalah diharamkan kepada kaum lelaki dan perempuan, Manakala bekas makanan atau
minuman yang diperbuat daripada emas dan perak adalah dilarang dalam Islam.

Pakaian yang sunah dipakai ialah warna-warna lembut termasuk putih, karena ia
nampak bersih dan warna ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah SAW.

Islam juga melarang memakai pakaian yang ketat, tujuannya supaya tidak kelihatan
bentuk tubuh badan yang merangsang lawan jenis untuk bermaksiat, harus memanjangkan
pakaian contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak, yaitu
menutupi rambut, tengkuk atau leher dan juga dada.

Berdasarkan kedudukan dan batasan cara berpakaian yang dibicarakan di atas, penulis
merumuskan antara garis panduan pakaian yang memenuhi ciri-ciri menutup aurat mengikut
syariah Islam adalah seperti berikut:

1. Pakaian lelaki, kain yang tebal (tidak tipis) tidak nampak kulit atau bentuk tubuh, longgar
tidak ketat sehingga nampak bentuk tubuh dan tidak menyerupai pakaian wanita.

2. Pakaian wanita menutup seluruh badan kecuali apa yang terdapat dalam syariat seperti
dibicarakan pada awal topik ini, labuh sehingga menutup kaki atau pakai stokin, tidak ada
hiasan berlebihan pada pakaian, kainnya tebal yang tidak tembus di pandang, tidak sempit
sehingga terlihat bentuk tubuh badan, lebih elok berwarna gelap, tidak berwarna yang
berlebihan (menarik perhatian), tidak menyerupai pakaian lelaki, tidak menjolok mata, tidak
menyerupai pakaian ibadaha agama lain dan tidak mengenakan bau-bauan secara berlebihan.
Ciri-ciri ini bertepatan dengan apa yang terdapat dalam garis panduan pakaian wanita Islam
yang bekerja (Baligh).
Kesimpulannya, Menutup aurat adalah suatu kewajiban yang mesti dipatuhi oleh setiap
muslimin dan muslimat terutama apabila mereka keluar rmah seperti pergi bekerja dan
sebagainya. Hikmah islam memberi garis panduan dalam berpakian dan berhias adalah bagi
menjaga maruah umatnya terutama kepada kaum wanita yang sering dikaitkan dengan
perdebatan aurat. Dalam konteks pelajar sekolah adalah sama juga, mereka perlu menjaga
batasan aurat dalam pergaulan sesama mereka, termasuk juga guru dan warga sekolah lain
tetap tertakluk kepada batasan menutup aurat yang sempurna.

Islam juga melarang laki-laki yang memakai pakaian wanita begitu juga sebaliknya.
Apabila memakai baju, celana, sendal dan sebagainya mulalah dengan yang kanan, dan
apabila ingin menanggalkannya mulalah dengan yang kiri.

Anda mungkin juga menyukai