Anda di halaman 1dari 10

JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Volume 5 Nomor 1 (2020): 77-

Perkembangan Partai Keadilan Sejahtera Tahun 1998 – 2017

Sibghatullah Arrasyid*, Husaini, Zainal Abidin

Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh


*Alamat Korespondensi: sibghatullaharrasyid56@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahir dari gerakan Tarbiyah dari beberapa
kampus di Indonesia. Gerakan Tarbiyah sendiri awalnya lebih berfokus sebagai
Diterima gerakan dakwah yang muncul di awal 1980-an di Era Orde Baru. Penelitian ini
Desember 2019 bertujuan untuk menjelaskan latar belakang berdirinya PKS di Aceh, menjelaskan
Disetujui Januari landas pergerakan yang digunakan oleh PKS, dan sistem kaderisasi PKS di Aceh.
2020 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan sumber data dari
Dipublikasikan wawancara pengurus Partai Keadilan Sejahtera wilayah Aceh dan sumber dari
Februari 2020 dokumen–dokumem dari media dan buku.Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik wawancara dan kritis sumber dari dokumen dan buku. Teknik wawancra
yang dilakukan adalah teknik wawancara terbuka agar data hasil penelitian dapat
Kata Kunci: terpecaya peneliti mengunakan alat bantu perekaman berupa alat tulis dan media
Perkembangan, elektronik hand phone. Bedasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat
dikemukakan sebagai berikut, latar belakang berdirinya Partai Keadilan Sejahtera di
Partai Keadilan Aceh awal mulanya di bentuk pada tahun 1998; landasan pergerakan yang dipakai
Sejahtera, Aceh. partai keadilan Sejahtera di Aceh mengunakan dasar Islam dan asas Pancasila; dan
Sistem kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera di Aceh diawali Dengan pemahaman
tentang tauhid dan diawali dengan pembentukan Halaqah. Simpulan penelitian ini
adalah perkembangan Partai Keadilan Sejahtera di Aceh dimulai sejak tahun 1998,
dengan ketua pengurus wilayah pertama Nasir djamil, landasan berpijak pergerakan
Partai Keadilan Sejahtera di Aceh.

Abstract
The Prosperous Justice Party (PKS) was born from the Tarbiyah movement from several
campuses in Indonesia. The Tarbiyah movement itself began as a preaching movement that
emerged in the early 1980s in the New Order Era. This research tries to explain the
background of the establishment of PKS in Aceh, explain the movement foundation used by
PKS, and the PKS regeneration system in Aceh. This study uses qualitative, with data sources
from interviews with officials of the Aceh Prosperous Justice Party and sources from documents
from the media and books. Data collection is done by interview techniques and critical sources
of documents and books. The interview technique used is an open interview technique so that
the research data can be trusted by researchers using recording tools in the form of stationery
and electronic media for mobile phones. Based on the results of data analysis, the findings of
this study can be stated as follows, the background to the establishment of the Prosperous
Justice Party in Aceh was originally formed in 1998; Movement foundations that use the
Prosperous freedom party in Aceh use the basis of Islam and the principle of Pancasila; and
the Prosperous Justice Party cadre system in Aceh begins with an understanding of
monotheism and begins with the formation of Halaqah. The conclusion of this research is the
development of the Prosperous Justice Party in Aceh starting in 1998, with the head of the first
regional administrator Nasir djamil, the foundation of the Prosperous Justice Party movement
in Aceh.

E-ISSN 2614-3658

77
PENDAHULUAN Baru, dengan pemikiran hanya ada satu
partai Islam di Indonesia. Akan tetapi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahir setelah penyerahan kekuasaan Presiden
dari gerakan Tarbiyah dari beberapa Soharto ke Habibi, banyak tokoh Islam
kampus di Indonesia. Gerakan mendirikan Partai-partai sendiri di
Tarbiyah sendiri awalnya lebih awali dengan deklarasi Partai Bulan
berfokus sebagai gerakan dakwah Bintang (PBB) dengan ketua Yusril
yang muncul di awal 1980-an di Era Ihza Mahendra, selanjutnya Partai
Orde Baru. Gerakan Tarbiyah bisa Amanat Nasional (PAN) dengan ketua
dipahami sebagai alternatif dari Amin Rais, selanjutnya Partai
berbagai gerakan Islam. Untuk Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan
memahami di mana letak PKS dalam ketua Dewan Syuro KH. Abdurahman
peta gerakan Islam lain maka setting Wahid dan ketua Umum Matori Abdul
politik saat itu perlu dicermati. Di sini Jalil dan terakhir Partai Persatuan
perlu diingat bahwa penguasa Orde Pembangunan mengukuhkan dirinya
Baru melakukan represi hambatan kembali sebagai partai yang berazaskan
terhadap aktivitas Islam politik. Islam Islam dengan tanda Gambar Ka’bah
politik adalah kecenderungan sebagian dengan ketua Umum Hamzah Haz
muslim yang aktif di sektor politik mengantikan Ismail Hasan Metareum.
dengan membawa aspirasi agama Pertengahan Juli 1998 pimpinan
Islam. gerakan tarbiyah berseta pimpinan
Reformasi pasca otoritarisme yayasan yang didirikan aktivis tarbiyah
Orde Baru, telah menghidupkan berkumpul untuk melakukan musya-
kembali demokrasi. Pertumbuhan warah. Diantara aktivis dakwah yang
partai politik pada masa itu tidak datang adalah dari yayasan Al-
terhindarkan lagi, sebab partai politik Haramain, umumnya Alumni Timur
merupakan pilar dari demokrasi yang Tengah dan komunitas SIDIK (Studi
ada di dalam suatu negara modern. dan Informasi untuk Dunia Islam
Demikian pula komponen kekuatan Konteporer) yaitu kumpulan Aktivis
ummat Islam berkumpul dalam forum Dakwah Indonesia. Kemudian juga
kongres ummat Islam. Mereka hadir ISTEC, yaitu alumni perguruan
membahas situasi politik dan Tinggi negara-negara barat dan juga
pemerintahan terkini mencoba men- yayasan Ibu Harapan pimpinan
jawab bagaimana posisi ummat Islam Ustazah Yoyoh Yusrah, jumlah peserta
pasca Reformasi, khusus nya yang hadir 34 orang utusan yayasan
menghadapi percepatan pemilu akhir dan lembaga.
tahun 1999. Musyawarah yang dipimpin
Kongres ummat Islam banyak di langsung oleh Ustat Hilmi Amiruddin,
gagas oleh tokoh–tokoh lingkungan akhirnya sepakat mendirikan Partai
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Keadilan. Kesepakatan diambil pada
(DDII). Gagasan Kongres Ummat hari Senin, 26 Rabiul Awal 1419 H
Islam (KUI) ini sungguh ingin atau 20 Juli 1998. Pendeklarasian
mereaktualasikan wujud Masyumi pendirian Partai diadakan di lapangan

78
Masjid Al Azhar pada tanggal 19 lesaikan seluruh proses verivikasi
Agustus 1998 yang dihadiri lebih dari Departemen Kehakiman dan HAM di
30.000 orang. Dengan presiden partai tingkat dewan kepemimpinan wilayah
lulusan Barat, yakni Dr. Nurmahmudi (tingkat Provinsi) dan dewan pimpinan
Ismail dengan memuculkan lebel, orang Daerah (tingkat Kabupaten/Kota), se-
Texas menjadi pimpinan partai Islam, hari kemudian secara administratif
bertujuan untuk menghindari tuduhan yuridis, PK bergabung dengan PKS
dan stigma isue pan Islamisme jadi yang dilakukan di kantor pengacara Tri
lebih Smooth dan juga Partai Keadilan Sulis Yorni di Pamulang, Tanggerang.
mengusungkan Azas Pancasila dan Dengan pengambungan ini
Islam. Hasil pemilu 1999, Partai seluruh hak PK menjadi hak PKS,
Keadilan hanya mendapatkan 7 kursi di termaksud anggota dewan dan para
DPRI dari 7 kursi dua diantaranya dari kadernya dengan pengabungan ini
Sumatera yakni Irwan Prayitno maka PK (Partai Keadilan) resmi
(Sumatra Barat) dan Almuzamil Yusuf berubah menjadi PKS (Partai Keadilan
(Lampung), dengan total perolehan Sejahtera). Keputusan pimpinan tar-
suara sekitar 1,4 juta suara atau setara biyah menuju partai politik mer-
dengan 1,7 persen suara kemudian upakan sikap keberanian dan
memperoleh 191 kursi DPRD seluruh komitmen yang tinggi, karena dari
Indonesia, terbanyak di Sumatera keputusan tersebut penuh resiko.
sekitar 90 an kursi DPRD. Partai Dalam hal ini jika dilihat dari ormas
Keadilan menduduki peringkat ke yang lain yang tidak berani untuk
tujuh di antara 48 partai politik aktivis dalam partai politik,, yang
peserta pemilu. Hasil ini tidak cenderung tidak ikut serta dalam
mencukupi untuk mencapai kete- sistem partai politik, mereka tidak mau
ntuan electoral threshold, sehingga tidak ikut serta dengan alasan bahwa
bisa mengikut pemilu 2004 kecuali demokrasi adalah produk dari barat,
berganti nama dan lambang. Karena karena fokus serta kinerja kadar yang
kegagalan tersebut Partai Keadilan baik serta juga keberanian maka tidak
bermetamorfosis menjadi Partai begitu lama Sruktur wilayah dan
Keadilan Sejahtera. daerah sangat cepat terbentuk di
Hasil keputusan musyawarah berbagai wilayah di Indonesia.
dewan syuro XIII di wisma Haji Bekasi Pada tahun 2003 Partai keadilan
Jawa Barat, tanggal 17 April 2003, bertamformasi ke Partai Keadilan
merekomendasikan PK bergabung Sejahtera hal tersebut juga berlaku
dengan PKS. Tiga hari kemudian di untuk seluruh wilayah di Indonesia
gelar deklarasi DPP PKS di Silang termaksud Aceh, deklarasi pada saat
Monas Jakarta yang di hadiri sekitar itu berlangsung di Taman Sari turut
40.000 kader Hidayat Nur Wahid hadir beberapa rombongan tim Dewan
kembali di tetapkan sebagai Presiden Pengurus Pusat PKS yakni Tifatul
PKS mengantikan Al Muzammil Sembiring dan juga DR Hidayat Nur
Yususf. Pada 2 Juli 2003. Partai Wahid, Partai Keadilan di Aceh
Keadilan Sejahtera (PKS) menye- mupun Partai Keadilan Sejahtera

79
mengalami kenaikan signifikan ter- yaitu dalam perjalannya di dunia
utama sebagi pemain pemula di awal, demokrasi dan juga dalam penentuan
bahkan di tahun 2004 pada saat kriteria serta mekanisme untuk
pertama sekali PKS memunculkan diri menjaring kader nya, bagaimana PKS
sebagai sekoci baru bagi jamagah menanamkan ideologi Islam pada
tarbiyah berhasil menarik mikat dan calon kadernya sehingga menghasilkan
perhatian warga Indonesia pada khusus kader yang berkualitas yang tidak saja
nya warga Aceh dengan memperoleh dapat di nilai oleh partai sendiri tetapi
suara lonjakan suara di seluruh daerah juga pada masyarakat untuk mem-
yakni terkumpul 7,3 persen dengan eroleh posisi jabatan publik dan juga
menguasai 45 kursi DPR RI dan di pada Islam yang menjadi ideologi nya.
peringkat ke 6 setelah Partai Golkar
21,58 %, Partai Kebangkitan Bangsa
10,57 %, Partai Persatuan Pem- METODE
bagunan 8,15 %, Partai Demokrat
7.45 % suara merupakan hasil yang Penelitian ini menggunakan jenis
signifikan dari hasil pemilu 1999 penelitian kualitatif. Moleong (2010:6)
dengan mengunakan Partai keadilan mendefinisikan penelitian kualitatif
yang hanya memperoleh 7 kursi di sebagai penelitian yang bermaksud
DPR RI, sedangkan di Aceh PKS pada untuk memahami fenomena tentang
pemilu 2004 mendapatkan peringkat ke apa yang dialami oleh subjek penelitian
4 dari 11 partai. Ketika pemilu 2014 misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
PKS meduduki peringkat 7 dengan 8. tindakan, dan lain-lain, secara holistik,
480.204 suara (6,79% ) suara. dan dengan cara deskripsi dalam
Sedangkan di Aceh PKS menempati di bentuk kata-kata dan bahasa, pada
posisi 6 dari 15 partai dengan jumlah suatu konteks khusus yang alamiah
suara 121,494 suara ( 5.06 %). Dari dan dengan memanfaatkan berbagai
data tersebut bisa kita melihat bahwa metode alamiah. Tujuan menggunakan
potensi para kader PKS dan metodologi kualitatif ini adalah agar
simpatisannya masih bergeming di peneliti dapat mendeskripsikan men-
Nusantra dan Aceh, oleh karena itu genai perkembangan PKS di Aceh. Hal
PKS merupakan salah satu Partai Islam ini sesuai dengan pendapat Sugiono
yang masih memiliki pengaruh besar di (2008:8) penelitian kualitatif data yang
Aceh. Dengan sistem kaderisasi yang di kumpul bersifat kualitatif.
baik serta agenda yang menolong Jenis penelitian dengan pen-
masyarakat, maka PKS merupakan dekatan kualitatif ini dipilih supaya
Partai penampung Aspirasi rakyat. penelitian mengenai perkembangan
PKS sebagai partai berideologi Islam PKS di Aceh dapat mendeskripsikan
memiliki usaha untuk peningkatan secara mendalam dan luas berdasar-
jumlah kader maupun basis massa pada kan pengalaman peneliti dari pene-
setiap waktunya yang terlihat pada litiannya .Dalam penelitian ini melihat
pemilu 1999, 2004, 2009, dan 2014 permasalahan dari tipe pertanyaan
yang lalu, sehinga hal ini dapat di teliti pokok-pokok kegiatan PKS, politik
sebagai media dakwahnya dan yang
80
berhubungan dengan model baru akan mencari informasi dari informan
gerakan partai PKS. Maka karena itu berikut pengurus yang diwawancari
dalam penelitian itu jenis penelitian ini untuk mendalami permasalahan yang
adalah kualitatif. Penelitian kualitatif akan diteliti, dengan cara
adalah salah satu metode penelitian mengkontruksi para aktivis PKS atau
yang bertujuan untuk mendapatkan aktif dalam gerakan model baru dan
pemahaman tentang kenyataan langkah politik PKS mulai DPW,
melalui proses berpikir induktif. DPD, DPC dan pengurusnya, kader
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat PKS dan masyarakat untuk
dalam situasi dan setting feno- mengetahui lebih mendalam lagi.
menanya yang diteliti. Peneliti Misalnya kejadian, kegiatan, organi-
diharapkan selalu memusatkan sasi, baik melalui tertulis atau rekaman
perhatian pada kenyataan atau video atau audio tape, pengambilan
kejadian dalam konteks yang diteliti. foto atau film.
Setiap kejadian merupakan sesuatu Dalam hal yang dimaksud
yang unik dan berbeda dengan yang adalah melalui, datang kelapangan
lain karena ada perbedaan konteks. berhadapan langsung dengan orang
Lokasi penelitian adalah tempat yang diwawancara, dengan melalui
yang digunakan dalam melakukan kegiatan, melihat, mendengarkan, dan
pene- litian untuk memperoleh data bertanya, bisa juga dengan melalui
yang diinginkan. Sesuai dengan telepon dan email. Wawancara ini
rumusan masalah yang telah digunakan untuk memperdalam
dikemukakan di atas, penelitian ini informasi yang dipahami oleh mereka,
dilaksanakan di Kantor Dewan dengan tujuan peneliti dapat
Perwakilan Wilayah Partai Keadilan menangkap pandangan mereka
Aceh. Waktu penelitian adalah saat terhadap politik sebagai media dakwah
berlangsungnya penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh PKS. Maka
ini dilaksanakan pada bulan April s.d karena itu wawancara ini untuk
Juli 2017, ketika peneliti mengajukan konfirmasi agar tidak terjadi kesalah-
judul sampai dengan peneliti pahaman antara peneliti dan subyek
melakukan penelitian ke Kantor DPW penelitian, sehingga peneliti men-
PKS Aceh. Dalam penelitian ini dapatkan hasil yang positif tidak
menggunakan metode pengumpulan terjadi kesalahpamahan atau hal-hal
data yang digunakan dalam penelitian yang tidak diinginkan.
ini memakai dua data dan meliputi Data Skunder adalah sumber
dua cara dari Data primer yiatu data tertulis dan sumber benda.
wawancara untuk mendapatkan data Sumber tertulis berupa dokumen
dan informasi maka penulis resmi. Sumber benda terutama
melakukan wawancara (komunikasi gambar- gambar atau foto-foto
langsung) dengan para informan. masalah yang di teliti. Data sekunder
Dalam mendapatkan data dan merupakan semua data yang diperoleh
informasi yang berhubungan melalui studi kepustakaan yaitu
dengan penelitian ini, maka penulis pengumpulan data dari buku-buku

81
referensi, jurnal yang sesuai dengan KM. 4, Gampong Tanjung, Kec-
objek kajian penelitian serta berkaitan amatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh
dengan permasalahan dalam hal ini Besar, kode pos 23371, Tanjung, Ingin
mengenai bagaimana perkembangan Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh ,
PKS di Aceh. Indonesia, 23116.
DPW PKS Aceh memiliki 23
Teknik Analisis Data Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang
Analisis data dalam penelitian tersebar di seluruh kabupaten Aceh. Di
kualitatif dilakukan sejak sebelum antaranya yaitu DPD Kota Banda,
memasuki lapangan, selama di DPD Aceh Besar, DPD sigli, DPD
lapangan dan setelah selesai di Pidie Jaya, DPD Bireuen, DPD
lapangan. Dalam hal ini Nasution Lhokseumawe, DPD Langsa, DPD
dalam Sugiyono (2014:89) mengatakan Aceh Jaya, DPD Meulaboh, DPD
“Analisis telah mulai sejak meru- Abdya.
muskan dan menjelaskan masalah, Dalam rumusan visi umumnya
sebelum terjun ke lapangan, dan partai ini menyebutkan: “Partai Kea-
berlangsung terus sampai penulisan dilan Sejahtera sebagai Partai Dakwah
hasil penelitian”. Selanjunya Faisal penenggak keadilan dan kesejahteraan
(2008:149) “Data yang telah terkumpul dalam bingkai persatuan umat dan
(apapun sumber, metode dan alat bangsa. “visi umum ini di jabarkan lagi
pengumpulannya) selanjutnya perlu dalam visi khusus, yakni: menjadi
diolah dan dianalisis untuk menjawab partai berpengaruh, baik secara
masalah penelitian, dan hipotesis kekuatan politik, partisipasi, maupun
penelitian”. Data dan informan yang opini dalam mewujudkan masyarakat
diperoleh dalam penelitian ini Indonesia yang madani. Visi umum
dianalisis dengan menggunaka analisis dan khusus Partai Keadilan Sejahtera
model Miles dan Huberman (dalam berorientasikan pada terwujudnya
Sugiyono, 2014: 91) yaitu, data Partai Keadilan Sejahtera sebagai:
reduction, data display, dan conclusion 1. Partai dakwah yang mem-
drawing/verification sebagai berikut: perjuangkan Islam sebagai solusi
Data reduction (reduksi data), Data dalam kehidupan berbangsa dan
Display (penyajian data) dan Conclution bernegara.
Drawing/verification. 2. Kekuatan transformatif dari nilai
dan ajaran agama Islam di jamin
dalam proses pembangunan umat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Islam di dalam proses pem-
Latar Belakang Berdirinya PKS di
bangunan kembali umat dan
Aceh
bangsa di berbagai bidang.
Dewan perwakilan wilayah PKS
3. Kekuatan yang memolopori dan
provinsi Aceh sudah ada sejak 1998.
menggalang kerja sama dengan
Awalnya kepengurusan DPW PKS
berbagai kekuatan yang secita-cita
provinsi Aceh diketuai oleh M. Nasir
dalam menegakkan nilai dan
Jamil. Alamat DPW PKS provinsi
sistem Islam yang rahmatal lil
Aceh adalah jalan Banda Aceh-Medan,

82
`alamin. masyarakat, melakukan pem-
4. Akselerator bagi perwujudan mas- belaan, pelayan dan pemberdayaan
yarakat madani di Indonesia. hak–hak kewarganegaraannya.
11. Menegakan amar makruf nahi
Peran Partai keadilan Sejahtera Aceh mungkar terhadap kekuasaan
sebagai partai dakwah. secara konsisten dan kontinyu
1. Sebagai Partai Dakwah penegak dalam bingkai hukum dan etika
Keadilan dan kesejahteraan dalam 12. Secara aktif melakukam kom-
bingkai Persatuan Ummat dan unikasi, silaturahim, kerjasama dan
bangsa. islah dengan berbagai unsur atau
2. Partai Berpengaruh Baik secara kalangan umat Islam untuk
kekuatan Politik, partisipasi terwujudnya ukhwah Islamiyah
maupun opini dalam mewu- dan wihdatul ummah dengan
judkan masyarakat Indonesia berbagi komponen bangsa lainya
yang madani. untuk memperkokoh kebersamaan
3. Partai dakwah yang mem- dalam merealisir agenda reformasi.
perjuangkan Islam Sebagai solusi 13. Ikut memberikan kontribusi positif
Kehidupan berbangsa dan ber- dalam menengakkan keadilan dan
negara. menolak kedhaliman khususnyan
4. Kekuatan transformatif dari nilai terhadap muslim yang tertindas.
dan ajaran Islam di dalam proses
pembangunan kembali umat dan Adapun visi, misi dan tujuan Partai
bangsa di berbagai bidang Keadilan Sejahtera sebagai Partai
5. Kekuatan yang mempelopori dan Dakwah ialah sebgai berikut :
mengalang kerjasama dengan
berbagai kekuatan yang secita-cita Visi: Menjadi Partai Dakwah yang
dalam menegakkan nilai dan kokoh dan Trasformatif untuk
sistem Islam yang rahmatan lil melayani bangsa.
alamin. Misi :
6. Akserelator bagi perwujudan mas-
1) Capacity Building
yarakat madani di Indonesia.
7. Menyebar luaskan dakwah Islam Meningkatkan kuantitas dan
dan mencetak kader–kadernya seb- kualitas kader agar mampu
agai anashir taghyir. merealisasikan tujuan- tujuan
8. Mengembangkan institusi-institusi dakwah dan mampu mengelolanya.
kemasyarakatan yang Islami di 2) Institution Building
berbagai bidang sebagai markaz Mengkokohkan strtuktur partai
taghyir dan pusat solusi. untuk menghatarkan kader dan
9. Membagun opini umum yang intitusi dakwah pada peran
islami dan iklim yang mendukung optimalnya dalam merealisasikan
bagi penerapan ajaran Islam yang tujuan–tujuan dakwah.
solutif dan membawa rahmat. 3) Social Building
10. Membagun kesadaran politik Mengkokohkan peran yang di-

83
ambil sebgai perekat ummat dan tersebar di seluruh Indonesia dan
pemersatu bangsa secara kalangan aktivis dakwah kampus Aceh
konsepsional dan operasional. juga membentuk Partai Keadilan di
4) Political Building Aceh pada tahun 1998, yang
Meningkatkan akseptibilitas par- merupakan cikal bakal dari Partai
tai dalam rangka mengokohkan Keadilan Sejahtera.
peran dan posisi dakwah pada peta Latar Belakang Berdirinya Partai
politik lokal, nasional dan Keadilan Sejahtera Aceh di jelaskan
internasional. oleh Muhammad Nasir Djamil
5) Nation Building Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Mengelola dan memobilisasi Republik Indonesia periode 2014-2019,
sumber daya bangsa secara optimal ketua Dewan Perwakilan Wilayah
untuk kemajuan ummat bangsa dan Partai Keadilan Aceh pertama, dalam
negara. wawancara sebagai penelitian sebagai
berikut: “Partai keadilan berdiri Aceh
Tujuan : di tahun 1998, pasca reformasi Partai
Keadilan dideklarasikan di Aceh
1. Mewujudkan masyarakat madani
dikukuhkan dan pelantikannya dilak-
yang adil dan sejahtera yang di
sanakan di lapangan Brimob Lingke
ridhoi Allah Subhanahu wata”ala,
Banda Aceh Bulan Oktober, di hadiri
dalam negara Kesatuan Republik
oleh Sekertaris Jendral Partai Keadilan
Indonesia.
Anis Matta , Embrio Partai Keadilan
2. Mewujudkan masyarakat yang Aceh ialah Aktivis Lembaga Dakwah
mandiri, bermatabat, bertangung Kampus dan berkumpul serta
jawab, peduli, sejahtera, dan menerima mandat untuk mendirikan
bahagia di negara kesatuan Partai Keadilan di Aceh. Konsep
Republik Indonesia. Partai Keadilan sudah didapat sebelum
3. Mewujudkan pemerintahan yang dideklarasikan, karena Partai Keadilan
jujur, bersih, transparan, berw- merupakn emberio dari aktifis dakwah
ibawa, dan bertangungjawab ber- kampus di seluruh Indonesia menjadi
dasarkan undang–undang dasar bahagian dari pengurus dari Partai
negara republik Indonesia tahun Keadilan di daerah mereka masing-
1945, hukum perundang-undan- masing. Sebelumnya sudah ada ikatan
gan serta nilai–nilai kebenaran emosional sudah ada satu kesamaaan
dan keadilan yang menjamin hak– dalam melihat persoalan-persoalan
hak rakyat dan bangsa Indonesia bangsa dalam melihat persoalan-
serta seluruh tumpah darah persoalan dalam masyarakat sehinga
Indonesia. waktu di deklarasikan dan dimun-
culkan maka di sambutlah oleh para
Latar belakang berdirinya Partai aktivis – aktivis dakwah Kampus yang
Keadilan ialah berawal dari ada di seluruh Indonesia. Mereka yang
pergerakan hasil dari reformasi, para akan menjadi pengurus – pengurus
anggota partai berasal dari para Partai Keadilan sehingga tak heran
kalangan aktivis dakwah kampus yang

84
Kalau pengurus partai keadilan di huni black kampain, landasan pergerakan
oleh orang-orang muda bahkan ada partai keadilan sejahtera mengikuti
yang masih dari kalangan mahasiswa, pemahaman ahlu sunnah wal jamaah”
dan para pelopor terbentuknya Partai (Wawancara, 15 Agustus 2017).
Keadilan di Aceh ialah: Alm Landasan pergerakan yang dipakai
Irwansyah, Mohariadi, Said Tahar, oleh Partai Keadilan Sejahtera Aceh,
Nasir Djamil, Raihan Iskandar, Andi dijelaskan oleh Muhammad Nadsir
Salahuddin, mereka adalah orang- Djamil, Anggota Dewan Perwakilan
orang yang melopori terbentuk Partai Rakyat Republik Indonesia dapil Aceh
Keadilan di Aceh. 1, Ketua Pertama Dewan Pengurus
Secara umum emberio Partai Wilayah Partai Keadilan Aceh dalam
Keadilan Aceh kala itu ialah selutuh wawancara sebagai peneliti sebagai
pengurus Alumni Lembaga Dakwah berikut:
Kampus di seluruh Aceh yang dimana “Landasan partai ialah Islam,
mereka menerima Mandat untuk Partai keadilan mencoba men-
membentuk Partai Keadilan Di Aceh awarkan azas-azas Islam dalam
menjawab persoalan-persoalan ke-
pada Tahun 1998 pada bulan Oktober
bangsaan. Landasan yang dipakai
yang juga di pelopori oleh Alm oleh Partai Keadilan Aceh, meng-
Irwansyah, Mohariadi, Said Tahar, gunakan landasan Islam dan ter-
Nasir Djamil, Raihan Iskandar, Andi maksud dalam ajaran pemahaman
Salahuddin, kepengurusan pertama di Ahlu Sunnah wal Jamaah, Partai
Aceh di kukuhkan oleh Sekertaris keadilan sejahtera juga mengusung
Jenderal Partai keadilan yakni Aniss tinggi pemahaman Pancasila seb-
agai dasar negara kesatuan Rep-
Matta, yang di berlangsungkan pada
ublik Indonesia.
lapangan Brimob Lingke. Serta
dihadiri oleh kalangan masyarakat,
KESIMPULAN
para pemuda serta ibu-ibu pengajian.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat diambil kesimpulan
Landasan Pergerakan yang dipakai
sebagai berikut. Latar belakang
PKS Aceh
berdirinya Partai Keadilan Sejahtera di
Landasan pergerakan yang Dipakai
Aceh, awal mula dibentuk di tahun
oleh Partai Keadilan Sejahtera Aceh,
1998, yang diajak oleh pengurus pusat
di jelaskan oleh ketua Dewan Syura
mengajak seluruh aktivis dakwah di
Wilayah Provinsi Aceh Mohariadi
Aceh dari kampus IAN Ar Raniry dan
dalam wawancara sebagai peneliti
kampus Unsyiah, dari kalangan aktivis
sebagai berikut: “Landasan pergerakan
dakwah yang menyetujui untuk di buat
yang dipakai oleh Partai Keadilan
partai. Bahkan, ketika telah menjadi
Sejahtera Aceh ialah landasan Islam,
Partai Keadilan Sejahtera, tampak
dan mengedepankan praktik-praktik
terjadi penguatan ideologi dan agenda
politik yang bersih serta berkompeten
Islami yang lebih nyata dan artikulatif.
menjauhi setiap para anggota partai
Dalam konteks penggeseran ini Partai
dengan praktik-praktik politik kotor
Keadilan Sejahtera menjadi semakin
seperti money politik, sara camp dan
dekat dengan Ikwanul Muslimin ini

85
terlihat pada keterusterangan Partai berkerja sesuai dengan tugas dan
keadilan Sejahtera dalam menerapkan fungsinya mewujudkan visi dan misi
ideologi Islam dan memperjuangkan partai yakni Mewujudkan Masyrakat
berlakunya sistem sosial Islam, sistem madani yang Adil, Sejahtera dan
politik Islam, dan penerapan Syariat Bermatabat.
Islam sebagai hukum formal negara.
Landasan pergerakan apa yang dipakai DAFTAR PUSTAKA
oleh Partai Keadilan Sejahtera di Aceh Artawijaya. (2014). Belajar Dari Partai
sistem kaderisasi Partai Keadilan Masyumi. Jakarta: Pustaka
Sejahtera di Aceh. Alkausar.
Landasan pergerakan yang di Budiarjo Miriam (2008). Dasar-Dasar
pakai Partai Keadilan Sejahtera di Ilmu Politik.Gramedia Pustaka
Utama Burke Peter 2001. Jakarta:
Aceh menggunakan dasar Islam dan
Sejarah Dan Teori Sosial. Yayasan
termaksud dalam ajaran pemahaman Obor Indonesia.
Ahlu Sunnah wal Jamaah. Partai Djaelani Abdul Qadir. (2016). Sejarah
keadilan sejahtera juga mengusung Perjuangan Politik Umat Islam di
tinggi pemahaman Pancasila sebagai Indonesia. Jakarta: Yayasan
dasar negara kesatuan Republik Pengkajian Islam Madinah
Indonesia. Islam tidak dapat Munawarah Jakarta.
Fariz Abu Qadir abdul Muhammad.
dipisahkan dengan politik, juga umat
(2000). Sistem Politik Islam.
Islam harus berperan penuh dalam Jakarta: Robbani Press.
menjalakan roda pemerintahan dalam Hisyam Usamah. (2012). Sepanjang Jalan
mengelola dan memajukan suatu Dakwah Tifatul Sembiring. Jakarta:
daerah dan negara. Dharmapena Citra Media.
Sistem Kaderisasi Partai Kuntowijoyo. (1994). Metodologi
Keadilan Sejahtera di Aceh diawali Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wac-
dengan memberikan pemahaman ana Yogya.
Nasihin. (2012). Sarekat Islam Mencari
tentang tauhid dengan pembentukan
Ideologi. Yogyakarta: Pustaka
halaqah, kelompok- kelompok Pelajar.
pengajian yang dibina dan dibimbing Nashir Haedar. (2014). Memahami
oleh satu orang murabbi, dengan IdeologiMuhammadiyah.Yogyakart
diberikan pemahaman Islam, a: Suara Muhammadiyah.
kepemimpinan, sirah nabawiyah, sirah Suhelmi Ahmad (2014). Polemik Negara
sahabiyah dan bedah kitab hadits Islam Soekarno vs Natsir. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Alwafi kitab syarah Arbagin
Sugiyono (2008). Metode Penelitian
Anawawiyah, selain bentuk pem- Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
binaan dan pengajian proses kaderisasi Bandung: Alfabeta.
lainnya dengan proses penyaluran
bakat dan minat para kader. Pogram
pengembangan kepemimpinan ber-
tujuan untuk menyiapkan
kepemimpinan: Struktural, Fungsional,
Legeslatif, Eksikutif dan Publik agar

86

Anda mungkin juga menyukai