Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

SEPAK TAKRAW
Smash dan membahu

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Gusmaniar
2. Gusril ihza saputa

Dosen Pengampu:
Deka Ismi Mori Saputra, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN 2023
A. SEJARAH SEPAK TAKRAW
Sepak takraw merupakan salah satu jenis olahraga yang
dikembangkan dari beberapa cabang olahraga yang sudah ada
sebelumnya. Permainan ini merupakan perpaduan sepakbola, bola voli,
dan bulu tangkis. Dan, sepak takraw sangat populer di negara-negara
Asia Tenggara. Dalam buku karya Dr. Achmad Sofyan Hanif
M.Pd berjudul Kepelatihan Dasar Sepak Takraw (2015), ada tiga hal
argumentasi mengapa sepak takraw disebut sebagai perpaduan dari tiga
cabang olahraga populer.

Sejarah Perkembangan Sepak Takraw Sepak takraw sudah ada


sejak zaman Kesultanan Melayu, sekitar 500 tahun lalu. Permainan ini
dikenal sebagai Sepak Rago (sepak raga). Pada masa itu, sebagian
besar permainan ini dimainkan oleh orang-orang di istana
kerajaan.Permainan Sepak Rago baru mulai tersebar di kawasan Asia
Tenggara bersama dengan aturan formalnya pada 1940-an. Tak lama
kemudian olahraga tersebut secara resmi dikenal dengan sebutan sepak
takraw.

Sepak berasal dari Bahasa Melayu yang artinya


menendang. Takraw adalah kata dalam Bahasa Thai untuk bola
anyaman. Pemilihan nama tersebut merupakan kesepakatan antar dua
negara, yakni Malaysia dan Thailand. Lalu, pada 1982, dibentuk Asian
Sepak Takraw Federation (ASTAF).Sejarah Sepak Takraw di
Indonesia . Sepak takraw mulai berkembang di Indonesia setelah
adanya kunjungan atlet Malaysia di bawah pimpinan Encik Khir Johari
pada September 1970. Orang-orang Malaysia yang datang berkunjung
melakukan demonstrasi permainan sepak raga di beberapa kota seperti
Jakarta, Bandung, dan Medan. Mereka mendorong Indonesia untuk
berpartisipasi terhadap olahraga tersebut, mengingat permainan ini
dasarnya sudah ada di beberapa daerah di Indonesia.
Dari hasil kunjungan tersebut, diadakan pertemuan pada 29
September-5 Oktober 1970 di Cipayung, Bogor. Hasil pertemuan itu
menetapkan permainan sepak takraw segera dikembangkan dan dibina
di sekolah-sekolah. Setahun setelah pertemuan itu, dibentuklah induk
organisasi sepak takraw Indonesia, yaitu Perserasi (Persatuan Sepak
Raga Seluruh Indonesia). Nama itu kemudian berubah menjadi
Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI).

B. Peraturan

Pada suatu permainan dibutuhkan peraturan yang di sepakati agar

permainan berjalan dengan baik serta sportif. Aturan dasar permainan

sepak takraw menurut Saharullah (2018:13-16), yaitu:

1. Tujuan permainan

Permainan ini dimain kan dua regu yang dipisahkan dengan net

setinggi 5 kaki, setiap regu memiliki 3 kali memainkan bola secara

berturut-turut dan seorang pemainan bolh memainkan secara beruntun.

Jenis tendangan yang biasa digunakan adalah, umpan, lambungan dan

spike, sedangkan regu lawan akan berusaha melakukan blok pada bola

agar tim lawan tidak memproleh angka, semua yang dilakukan tanpa

menggunakan tangan atau lengan.

2. Memulai permainan

Permainan dimulai saat pemain depan melempar bola kepada

tekong atau pemain belakang, yang kemudia menyepakbola tersebut,

menggunakan kaki yang ada di luar lingkaran servis, melewati ner

dalam satu kali sepakan.


3. Penilaian

a. Nilai diberikan dalam setiap reli kepada regu yang tidak

melakukan pelanggaran

b. Jika pelanggaran dilakukan oleh regu yang memegang bola, regu

tersebut kehilangan servis.

c. Tim pertama yang mencapai skor 21 memenangkan babak tersebut,

namun dengan selisih minimal 2 poin dengan selisih maksimal 25

poin.

d. Regu yang memenangkan 2 babak dari 3 babak yang ada

memenangkan pertandingan.

e. Jika masing-masing regu memenangkan satu babak, maka babak

penentuan dilakukan dengan poin kemenangan 15, tetapi dengan

selisih minimal 2 poin, dengan selisih maksimal 17.

4. Pelanggaran

a. Tekong gagal menyeberangkan bola melewati garis saat melakukan

lemparan servis.

b. Bola jatuh ke lantai, baik di dalam atau di luar daerah permainan.

c. Sebuah regu menyentuh bola lebih dari tiga kali secara beruntun.

d. Bola menyentuh jaring tetapi gagal menyeberang.

e. Bola mengenai tangan atau lengan pemain.

f. Bagian tubuh pemain menyentuh, melewati, atau di bawah jaring.


g. Bola terhenti atau menyangkut di salah satu bagian tubuh pemain

dan tidak memantul.

5. Posisi pemain

a. Regu Pemegang Servis: Pemain depan berdiri di seperempat

lingkaran, sementara “tekong” (server) berdiri dengan kaki

penopangnya berada di dalam lingkaran servis hingga ia melakukan

kontak dengan bola.

b. Regu Penerima Servis: Saat bersiap menerima servis, para pemain

boleh menempatkan diri di mana pun di daerah permainan mereka,

namun biasanya tekong akan berdiri di depan lingkaran servisnya

diapit oleh kedua pemain dengan yang berdiri sedikit di depannya.

Kedua pemain depan tersebut diperbolehkan maju mendekati jaring

dan mengeblok servis lawan.

c. Setelah Permainan Berlangsung: Pemain boleh bergerak ke mana

pun di area lapangan regunya

d. Pergantian Servis: Pergantian servis berlaku setelah regu yang

melakukan sebanyak tiga kali, maka servis harus pindah ke regu

lawan (masingmasing regu berhak melakukan servis sebanyak tiga

kali, setelah itu terjadi perpindahan servis).

6. Spesialisasi pemain

Dalam sepak takraw, tidak seperti bola voli, pemain tidak

diwajibkan berotasi (meskipun rotasi mungkin akan terjadi, sehingga

setiap pemain akan memiliki posisi sendiri.


a. Tekong: berdiri di daerah lingkaran servis dan bertugas melakukan

servis (menyerang) dan juga “Pengumpan utama”.

b. Apit Kiri: berdiri di dekat jaring sebelah kiri, biasanya berfungsi

sebagai spiker (pembunuh) saat menyerang dan sebagai bloker saat

bertahan, jika apit lainnya kurang bagus dalam melompat.

c. Apit Kanan: berdiri di dekat jaring sebelah kanan, biasanya

berfungsi sebagai pelambung/pengeblok (menyerang bertahan),

meskipun kadang-kadang bisa berfungsi sebagai spiker utama di

sisi kanan jika kaki kirinya lebih dominan dalam hal ini apit kiri

yang berfungsi sebagai pelambung atau pengeblok.

C. TEKNIK DASAR
a) Smash
Saiful sagala (2012:48) Smash adalah salah satu teknik permainan
sepak takraw. Smash merupakan serangan terakhir yang banyak menghasilkan
angka. Sebelum mencoba belajar menguasai atau melakukn teknik smash roll
spike dalam permainan sepak takrawa. Ada beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan terlebih dahulu seperti berikut ini:

a. Memiliki Keberanian.
b. Memiliki tekad dan keinginan yang kuat untuk bisa melakukannya
c. Pantang menyerah dan tidak mudah putus asa saat mulai melakukan
latihan.
d. Selalu semangat untuk bisa dalam setiap berlatih.

Adapun teknik dasar atau cara melakukan roll spike dalam permainan
atau olahraga sepak takraw, adalah sebagai berikut.
1. Apabila saat melakukan menggunakan kaki kanan yang digunakan untuk
menendang. Tubuh dan juga kaki kiri diangkat ke atas terlebih dahulu
dengan setinggi mungkin.
2. Selanjutnya diikuti juga dengan kaki kanan yang di angkat ke atas dan
lakukan tendangan ke belakang bersamaan dengan badan dan juga dada
yang digerakan ke samping sebagai persiapan untuk mendarat.
3. Posisi tangan berada diatas, bisa jug di depan atau juga bisa di posisi
samping.

Menurut Hanif. A.S. (2015). Sepak takraw adalah salah satu cabang
olahraga yang memerlukan teknik khusus dalam melakukan smash.
Kelenturan melakukan smash dengan menggunakan kaki harus sering dilatih
agar bisa memberikan tendangan yang kuat dan bertenaga. Berikut ini adalah
beberapa cara melakukan smash dalam sepak takraw:

1. Smash (rejaman) gunting/kedeng


Cara melakukan smash gunting atau kedeng adalah dengan
memusatkan pandangan pada bola, lalu ambil posisi bersiap untuk
melakukan smash. Ambil lompatan dengan menggunakan kaki kanan
sebagai tumpuan jika kaki kanan digunakan untuk melakukan smash,
begitu pula sebaliknya.Posisikan badan menyisih dengan net dan bersiap
melakukan smash dengan menggunakan kaki tumpuan. Lalu segera
lakukan smash ketika badan berada dalam puncak lompatan.

Gambar 1. Smash gunting


Sumber: Hanif.A.S. (2015)
2. Smash (rejaman) akrobatik/gulung
Bentuk smash lain dari sepak takraw adalah dengan smash akrobatik
atau gulung. Smash ini dilakukan dengan cara sesuai namanya yakni
melakukan akrobat. Caranya adalah dengan fokus pada datangnya bola, lalui
lakukan lompatan setinggi mungkin.

Posisikan kaki kanan untuk melakukan smash dengan kaki kanan, lalu
lakukan gerakan smash dengan kaki kanan sambil menggulungkan badan
seolah melakukan gerakan akrobat. Teknik smash ini banyak digunakan
pemain profesional karena kekuatan smashnya yang cukup besar dan
mengagetkan lawan

3. Smash (rejaman) kepala gaya sisi kanan/kiri


Smash kepala gaya sisi kanan dilakukan dengan melakukan lompatan
sesuai dengan ketinggian bola. Posisikan kepala dan badan bergerak dari arah
kiri ke kanan atau sebaliknya. Lalu tendang bola ketika bola sudah mencapai
ketinggian maksimal dengan kedua tangan tetap menjaga keseimbangan.

Gambar 2. Smash rejaman


Sumber: Hanif.A.S. (2015)
4. Smash (rejaman) dengan menggunakan dahi
Buka kaki selebar bahu, lalu lakukan lompatan hingga tinggi
mencapai bola. Tarik tubuh ke belakang dan lakukan heading dengan
menggunakan dahi. Seimbangkan tangan agar tubuh tidak mudah goyang
saat melakukan headin
Gambar 2. Smash rejaman dahi
Sumber: Hanif.A.S. (2015

5. Smash (rejaman) dengan gaya menapak dengan melompat


Smash ini dilakukan dengan memusatkan pandangan pada bola, lalu
lakukan lompatan sesuai dengan ketinggian bola. Lakukan smash dengan
menggunakan tapak kaki kanan jika pemain kanan, begitu juga dengan kaki
kiri jika pemain kiri. Jaga keseimbangan badan dengan menggunakan
kedua tangan.

b) Membahu
Menurut PB. PERSETASI (1999: 4-25) Membahu adalah memainkan
bola dengan dbagian bahu yaitu antar batas lengan dengan leher. Membahu
digunakan dalam usaha mempertahankan serangan dari pihal lawan yang
mendadak atau tibatiba, di mana pihak bertahan dalam keadaan terdesak dan
dalam posisi yang kurang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Hanif. A.S. (2015). Sepak Takraw Untuk Pelajar. Kharisma Putra


Utama Offset.
Sagala, Saiful. 2012. Konsep sepak takraw, Bandung: Alfabeta.
Saharullah & Wahyudin. (2018). Peraturan-Peraturan Dalam Pertandingan

Sepak Takraw. Makassar: Universitas Negeri Malang.

PB. PERSETASI (1999: 4-25) Penyusunan Tes Ketrampilan


Bermain Sepaktakraw. Pusat penelitian IKIP Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai