Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322

Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E- ISSN 2503-2933 1038

Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System


Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu Dan Anak: Perancangan
Aplikasi Frontend

Muhammad Aliffiro Naufal1, Ahmad Muklason*2, Retno Aulia Vinarti3, Raras


Tyasnurita4, Edwin Riksakomara5
1,2,3,4,5
Departemen Sistem Informasi, FTEIC ITS, Surabaya
e-mail: fathf48@gmail.com, *2mukhlason@is.its.ac.id , 3zahra_17@is.its.ac.id,
1
4
raras@is.its.ac.id, 5erk@is.its.ac.id

Abstrak
Salah satu program kesehatan yang telah dibentuk oleh Pemerintah adalah Program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Namun, dalam pelaksanaan program tersebut terdapat
beberapa kelemahan, di antaranya adalah proses pelaksanaannya yang masih manual
menggunakan buku KIA yang menyebabkan proses tersebut kurang efektif dan efisien.
Perkembangan bayi merupakan faktor penting dalam melakukan penilaian penyimpangan
tumbuh kembang anak. Saat ini, belum terdapat penggabungan dengan sistem cerdas atau
Intelligence System menjadi sebuah Healthcare Intelligence System, misalnya dengan adanya
fitur peringatan dini terkait kesehatan ibu dan anak jika terjadi penyimpangan. Namun dalam
pembuatan Healthcare Intelligence System tersebut, diperlukan data masukan yang nantinya
akan diolah menggunakan algoritma maupun fitur-fitur yang ada di dalamnya. Maka dari itu
penting untuk dibuat terlebih dahulu aplikasi yang berisi modul input data untuk data-data
yang berkaitan dengan pemantauan kesehatan ibu dan anak mulai dari aspek pertumbuhan
hingga perkembangan. Dalam pengembangan aplikasi tersebut digunakan metode Software
Development Life Cycle yang berjenis Waterfall. Fokus dari penelitian ini adalah membuat
aplikasi frontend. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah aplikasi frontend
Healthcare Intelligence System yang telah dilakukan Blackbox Testing. Dengan adanya sistem
yang dirancang ini, baik ibu maupun bidan dapat melakukan pencatatan hingga melihat kondisi
kesehatan ibu dan anak.

Kata kunci— Healthcare Intelligence System, Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak, Frontend,
Flutter, Blackbox Testing

Abstract
One of the health programs that have been established by the Government is Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA). However, in the implementation of the program there are several
weaknesses, including the implementation process which is still manual using the KIA handbook
which makes the process less effective and efficient. Infant development is an important factor
in assessing deviations in child development. Currently, there is no integration with an
intelligent system or an Intelligence System into a Healthcare Intelligence System, for example
with an early warning feature related to maternal and child health in the event of irregularities.
However, in making the Healthcare Intelligence System, input data is needed which will later be
processed using algorithms and the features in it. Therefore, it is important to first create an
application that contains a data input module for data related to maternal and child health
monitoring, from aspects of growth to development. In developing the application, the Waterfall

Received June25th, 2012; Accepted July 10th, http://jurnal.mdp.ac.id jatisi@mdp.ac.id


1039 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

Software Development Life Cycle method is used. The focus of this research is to develop a
frontend application. The results obtained from this study are the Healthcare Intelligence
System frontend application that has been carried out by Blackbox Testing. With this system
designed, both mothers and midwives can take notes to see the health conditions of mothers and
children.

Keywords— Healthcare Intelligence System, Mom and Child Health Monitoring, Frontend,
Flutter, Blackbox Testing

1. PENDAHULUAN

ektor kesehatan merupakan salah satu sektor pembangunan sangat potensial untuk dapat
diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi. Salah satunya yaitu Program Kesehatan
SIbu dan Anak (KIA). KIA menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah [1]. Dengan hadirnya program KIA
yang diselenggarakan di wilayah desa diharapkan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi salah satu indikator derajat kesehatan.
Saat ini, kegiatan pelayanan KIA di desa masih menggunakan pencatatan dalam buku
KIA dan masih terdapat beberapa kekurangan dalam penggunaan buku tersebut. Faktanya ketika
pasien (ibu hamil maupun sudah melahirkan) datang untuk melakukan proses pemeriksaan
kesehatan atau yang lain, petugas kesehatan masih harus mencari data pasien yang tercatat
dalam buku yang membutuhkan waktu. Selain itu sering terjadi kesulitan dan keterlambatan
dalam membuat rekapitulasi data pasien karena data disarikan dari buku kunjungan dan
lembaran dokumen lainnya [2]. Hal tersebut tentunya kurang efektif dan efisien, sehingga
menyebabkan beban waktu kerja bertambah, penyajian informasi yang cukup lama dan risiko
hilangnya data-data penting kemungkinan akan sering terjadi [3].
Beberapa aplikasi berbasis web maupun android telah banyak dikembangkan untuk
mendukung program KIA bagi bidan, seperti sistem pelaporan KIA [4], manajemen informasi
KIA [5], pelayanan KIA [6], manajemen posyandu [7], dan pelaporan KIA [8]. Sedangkan pada
[9], [10], dan [11], aplikasi mobile pendukung KIA yang dikembangkan belum terintegrasi
dengan sistem informasi berbasis web. Kemudian pada [2], telah dilakukan pengembangan
aplikasi mobile berbasis Android untuk pengguna ibu dan website untuk bidan. Namun, dari
semua aplikasi tersebut hanya berfokus pada input data dan pengolahan yang hanya berorientasi
pada kehamilan dan pertumbuhan bayi dengan tidak terdapat fitur untuk input data terkait
perkembangan bayi.
Perkembangan bayi merupakan faktor penting dalam melakukan penilaian
penyimpangan tumbuh kembang anak. Penyimpangan tumbuh kembang anak adalah keadaan
proses pertumbuhan dan perkembangan yang tidak wajar, bisa terjadi pada tahap intra uterine,
kelahiran dan pasca lahir. Walaupun proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung
secara simultan, untuk memudahkan para petugas kesehatan, tolok ukur penyimpangan
pertumbuhan dibedakan dari tolok ukur perkembangan [12]. Ada banyak penyakit yang
disebabkan oleh perkembangan bayi yang gagal, di antanya yaitu Autism Spectrum Disorder
(ASD) yang mana Indonesia diperkirakan memiliki angka penderita ASD sebanyak 4 juta orang
[13]. Oleh karena itu diperlukan fitur untuk mampu mencatat bukan hanya pertumbuhan bayi
tetapi juga perkembangan bayi, sehingga dapat dilakukan monitoring secara komprehensif
terkait tumbuh kembang anak untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Pemerintah maupun lembaga kesehatan lainnya juga telah membuat beberapa aplikasi
yang mendukung pelaksanaan program KIA. Di antaranya adalah aplikasi Kartu Menuju Sehat

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1040

atau KMS-Online, PrimaKu, PrimaPro, dan Start4Life. KMS-Online mempunyai beberapa fitur
di antaranya adalah Indeks Berat Badan Menurut Umur, Indeks Tinggi Badan Menurut Umur,
Berat Badan Menurut Tinggi Badan, Jadwal Imunisasi, Daftar Kegiatan Stimulus Anak, Daftar
Pemenuhan Kebutuhan Gizi Anak, hingga Grafik KMS [19]. Untuk aplikasi PrimaKu
mempunyai fitur di antaranya adalah melakukan monitoring pertumbuhan anak, perkembangan
anak, jadwal imunisasi, dan penyediaan artikel seputar kesehatan anak [20]. Sementara aplikasi
PrimaPro merupakan aplikasi khusus untuk dokter yang terhubung dengan pengguna aplikasi
PrimaKu [21]. Jadi ibu yang menggunakan aplikasi PrimaKu dapat berkonsultasi langsung
melalui teks maupun gambar kepada dokter yang menggunakan aplikasi PrimaPro. Aplikasi
PrimaKu maupun PrimaPro telah mendapatkan dukungan dan persetujuan dari Ikatan Dokter
Anak Indonesia atau IDAI. Kemudian untuk aplikasi Start4Life adalah program dari Inggris
yang menyediakan fitur tanya jawab informasi pengetahuan kehamilan dan anak selama 24 jam.
Dari berbagai aplikasi tersebut belum terdapat penggabungan dengan sistem cerdas atau
Intelligence System yang mampu membantu ibu dalam melakukan monitoring, mendapatkan
peringatan dini (Early Warning System), maupun sistem rekomendasi (Recomender System).
Sehingga dapat terdapat fitur yang bisa memasukkan data pertumbuhan dan perkembangan dari
ibu maupun bayi melalui aplikasi, yang kemudian dapat menghasilkan sistem peringatan dini
bagi ibu untuk mengetahui kondisi kesehatan dari ibu maupun bayi, peluang terkena penyakit,
hingga rekomendasi pencegahannya.
Flutter adalah kerangka kerja yang digunakan dalam proses pengembangan aplikasi
mobile. Flutter menggunakan pendekatan bottom-to-top architecture menjadikannya lebih
efisien dan minim sumber daya. Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dart
dioptimalkan untuk menangani skenario tampilan reaktif dengan banyak objek dalam level
memori dengan bantuan Generational Garbage Collection [14].
Pengembangan aplikasi mobile membutuhkan Software Development Life Cycle
(SDLC) untuk memastikan kualitas perangkat lunak, mempermudah kontrol implementasi dan
memastikan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan pengguna [15]. Waterfall adalah salah
satu jenis SDLC, waterfall memiliki kelebihan dapat membuat pengembangan perangkat lunak
menjadi tepat waktu [14].
Penelitian ini akan menawarkan pengembangan aplikasi Healthcare Intelligence
System, khususnya untuk monitoring kesehatan ibu dan anak, baik dari aspek pertumbuhan
maupun perkembangan berdasarkan buku pedoman KIA, Peraturan Menteri Kesehatan (PMK),
maupun standar relevan lainnya seperti pedoman yang dikeluarkan oleh IDAI. Selain itu,
dengan merebaknya COVID-19, akan ada penambahan fitur input data untuk pendeteksian dini
terkait gejala covid-19 untuk anak dan juga panduan pelayanan bagi tenaga kesehatan yang
disesuaikan dengan Panduan Pelayanan Kesehatan Balita Pada Masa Tanggap Darurat COVID-
19.
Fitur-fitur dalam aplikasi yang akan dikembangkan adalah untuk mengonsumsi layanan
dari aplikasi backend serta modul Healthcare Intelligence System. Aplikasi ini dikembangkan
untuk input data berdasarkan pedoman yang terdapat pada buku KIA maupun standar lainnya
terkait pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dan bayi. Penelitian ini akan menggunakan
metode SDLC waterfall. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi aplikasi Healthcare Intelligence
System yang mampu diintegrasikan dengan modul lain di masa mendatang.
Fokus dari penelitian yang penulis buat ini adalah membuat perancangan aplikasi
frontend. Dari hasil penelitian penulis ini, kemudian akan digabungkan dengan aplikasi backend
sesuai prototype yang pada akhirnya akan membentuk sebuah aplikasi Healthcare Intelligence
System untuk pemantauan kesehatan ibu dan anak.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
1041 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada alur yang terdapat pada
Gambar 1. Proses awal dimulai dengan melakukan identifikasi dan perumusan masalah untuk
mendapatkan fungsi, data, dan parameter apa saja yang dibutuhkan. Kemudian dilanjutkan
dengan proses analisis dengan penggalian kebutuhan mengenai user interface aplikasi yang
akan dibuat. Lalu dilanjutkan dengan menyusun perancangan perlu dilakukan perancangan
arsitektur aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengembangan UI dan Integrasi
API dari aplikasi Healthcare Intelligence System untuk monitoring kesehatan ibu dan anak
berdasarkan hasil analisis dan perencanaan sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap
pengujian. Metode pengujian yang digunakan adalah Blackbox Testing.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1042

Gambar 1. Metodologi Penelitian

2.1 Kesehatan Ibu dan Anak


Bagi seorang ibu momen kehamilan adalah saat yang sangat ditunggu. Tentunya
memiliki buah hati yang sehat adalah dambaan seorang ibu. Untuk itu perlu perlakukan atau
perawatan yang istimewa untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam menyambut kehamilan
[26]. Pada kesehatan ibu hamil, pertumbuhan dan perkembangan janin akan menjadi aspek yang
penting untuk kesehatan ibu.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
1043 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

Kesehatan janin dapat dilihat dari aspek pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
adalah aspek kuantitatif [27] di mana terjadi penambahan dalam skala besar baik jumlah,
ukuran, maupun dimensi sel, organ maupun individu, yang biasa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik [28]. Pertumbuhan janin dapat diukur dari penambahan berat maupun ukuran badan
[27]. Perkembangan adalah proses peremajaan secara genetik, yaitu bertambahnya kemampuan
dalam struktur maupun fungsi tubuh. Hal tersebut menyangkut adanya proses diferensiasi dari
sel, jaringan, organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi fungsinya [28]. Perkembangan janin dapat dilihat dari peningkatan fungsi organ [27],
seperti aktivitas jantung maupun otak. Perkembangan janin juga dapat diketahui dari respons
yang dilakukannya terhadap stimulus yang diberikan dari orang tua [29].
Kemudian, terkait kesehatan anak/bayi juga dapat dilihat dari aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak/bayi. Pertumbuhan seorang anak selama usia 0 sampai 6 tahun dapat dilihat
dengan pertambahan berat badan, panjang/tinggi badan dan lingkar kepala [17]. Sedangkan
perkembangan anak adalah kemampuan berbahasa anak, motorik kasar, motorik halus dan
interaksi sosial termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan [17].

2.2 Parameter Kesehatan Ibu dan Anak


Terdapat beberapa sumber yang digunakan dalam mendapatkan parameter yang
dibutuhkan dalam hal kesehatan anak. Sumber-sumber tersebut sudah digunakan di Indonesia
namun masih secara manual dalam hal pencatatannya. Sumber-sumber tersebut yaitu.
1) Buku KIA
Buku KIA dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada
buku ini terdapat parameter terkait catatan imunisasi anak, KMS, Pemenuhan Kebutuhan
Gizi dan Perkembangan Anak, Pengukuran Pertumbuhan Anak usia 29 hari – 6 Tahun, serta
Pemeriksaan Stimulus Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) [22].
2) Panduan Pelayanan Kesehatan Balita Pada Masa Tanggap Darurat COVID-19
Panduan klinis ini dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Dari sumber ini didapatkan parameter terkait Pasien dalam Pengawasan (PDP)
Balita, Tatalaksana kasus Covid-19 pada anak, serta Rujukan Balita Sakit [29].
3) Panduan Klinis Tata Laksana Covid-19 Pada Anak
Panduan klinis ini dikeluarkan secara resmi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dari sumber
ini didapatkan parameter terkait Orang dalam Pemantauan (OPD) untuk Anak, Pasien dalam
Pengawasan (PDP) untuk Anak, Diagnosis dan Anamnesis, Klasifikasi Klinis PDP, serta
Tatalaksana [23].
4) Pedoman Tatalaksana Covid-19
Pedoman ini dikeluarkan secara resmi sebagai bentuk kerja sama dari Perhimpunan Dokter
Paru (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI),
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter
Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI). Dari sumber ini didapatkan parameter terkait tatalaksana Covid-19 pada
anak serta jenis rekomendasi obat berdasarkan masing-masing indikasi [24].

2.3 Healthcare Intelligence System


Healthcare Intelligence System merupakan penerapan dari Intelligence System di bidang
Kesehatan. Heathcare Intelligence System dapat menyelesaikan di industri Kesehatan dan
sebagai alat untuk mengoptimalkan rencana perawatan pasien. Bantuan AI dalam sistem ini
dapat mendukung pasien yang sedang dirawat di rumah sakit karena keadaan darurat layanan

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1044

medis, memudahkan memproses data pasien, dan memberikan deteksi dini terhadap penyakit
serius [18].

2.4 Software Development Lifecycle (SDLC) Waterfall


SDLC Waterfall adalah SDLC sequential dimana kebutuhan harus selesai sebelum
dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Pengujian pada waterfall dilakukan pada saat pengembangan
telah selesai sepenuhnya dilakukan. Setiap tahap pada SDLC waterfall harus diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu dan setiap tahap harus memiliki dokumentasi atau keluaran [20]. Tahapan
SDLC waterfall berjumlah 6 tahap, yaitu analisis, perancangan, pengembangan, testing,
implementasi dan pemeliharaan. Tetapi pada penelitian ini hanya berfokus pada tahapan
analisis, perancangan, pengembangan dan testing. Siklus ini memiliki kekurangan yaitu sulit
untuk beradaptasi ketika terjadi banyak perubahan dalam proses pengembangan perangkat lunak

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Kebutuhan User Interface


Penulis telah mengumpulkan data kebutuhan User Interface berdasarkan desain
prototype. Terdapat 36 User Interface yang harus dilakukan pengembangannya dalam penelitian
ini. Daftar beberapa contoh kebutuhan User Interface ditampilkan di Tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan User Interface


ID User ID User
Nama User Interface Nama User Interface
Interface Interface
Negatif Review yang memiliki makna UI5 IsiDataAyahPage
yang buruk terhadap suatu aspek
UI1 WelcomePage UI6 KonfirmasiHamilPage
UI2 LoginPage UI7 FormHPLPage
UI3 SignUpPage UI8 KonfirmasiJumlahAnakPage
UI4 IsiDataBundaPage UI9 FormAnakTerakhirPage

3.2 Perencanaan Arsitektur Aplikasi


Pada bagian ini penulis memaparkan mengenai penyusunan arsitektur kerangka kerja
Flutter yang akan digunakan selama pengembangan aplikasi frontend. Ada beberapa proses
yang harus dilakukan, yaitu ada instalasi, pembuatan direktori, dan proses menjalankan aplikasi.
Selama proses perancangan dan pengembangan, penulis menggunakan Sistem Operasi
Windows 10.

3. 2.1 Instalasi Kerangka Kerja


Proses instalasi kerangka kerja Flutter tergolong sangat mudah dan cepat. Hanya
membutuhkan 3 langkah sebelum kerangka kerja siap digunakan. Pertama, penulis harus
mengunduh kelengkapan file kerangka kerja dari situs resmi Flutter. Selanjutnya melakukan
instalasi Flutter dan setup environment variable pada windows. Langkah yang terakhir yaitu
mengecek kesiapan Flutter untuk digunakan. Hasil dari perintah pengecekan adalah seperti yang
ditampilkan pada Gambar 2. Disini terlihat bahwa kerangka kerja Flutter telah siap digunakan
dan memenuhi semua checklist.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
1045 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

Gambar 2. Hasil Perintah Pengecekan Kesiapan Flutter

3. 2.2 Struktur Direktori Kerangka Kerja


Proses instalasi telah berhasil dilakukan. Selanjutnya yang dibutuhkan adalah proses
pembuatan folder aplikasi frontend yang berisi file kerangka kerja Flutter. Ada perintah sendiri
yang harus dijalankan di command line untuk memunculkan folder aplikasi. Direktori otomatis
telah terbentuk dan sudah bisa masuk ke dalam direktori untuk melihat isi direktori.

3. 2.3 Menjalankan Kerangka Kerja


Menjalankan aplikasi dengan kerangka kerja Flutter dibutuhkan simulator yang berjalan
di desktop. Simulator yang akan digunakan penulis adalah simulator sistem operasi Android.
Selain itu, penulis juga menggunakan web browser sebagai salah satu media untuk menjalankan
simulator, yaitu Google Chrome. Alasan penulis juga menggunakan web browser karena
simulator tersebut relatif lebih ringan jika dibandingkan dengan Android Emulator.

3.3 Kebutuhan Dasar Pengembangan


Pada tahapan ini disiapkan kebutuhan dasar berupa sejumlah tools maupun platform
untuk membantu dan mendukung proses pengembangan aplikasi yang memiliki kerangka kerja
Flutter agar bisa dikembangkan dengan lebih mudah dan cepat. Kebutuhan dasar yang perlu
disiapkan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Tools & Platform yang Digunakan


Nama Tools dan Platform Keterangan
Windows 10 Sistem Operasi untuk menjalankan simulator aplikasi
frontend yang berbasis Android
Android Studio Integrated Development Environment (IDE) untuk
menuliskan kode selama pengembangan aplikasi
berlangsung
Pub Dev Package Manager yang berisi kumpulan Flutter Library
untuk mempermudah proses pengembangan
Emulator Android Simulator untuk menjalankan aplikasi melalui desktop
Google Chrome Simulator untuk menjalankan aplikasi melalui desktop

3.4 Pengembangan User Interface


Pada tahapan ini, penulis melakukan pengembangan User Interface aplikasi frontend
yang menggunakan Widget kerangka kerja Flutter dan berdasarkan prototype yang telah dibuat
sebagaimana contoh hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3. Flutter mempunyai dokumentasi

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1046

lengkap pengembangan User Interface yang tertera di halaman resminya


(https://flutter.dev/focs/development/ui/widgets-intro).

Gambar 3. Contoh User Interface Halaman Beranda

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
1047 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

3.5 Integrasi API


Tahap ini dilakukan proses integrasi antara User Interface dengan API yang dibuat pada
server sehingga setiap fitur di dalam data pada aplikasi dapat disinkronkan secara terpusat pada
server. Flutter mempunyai dokumentasi lengkap integrasi API yang tertera di halaman
resminya. (https://flutter.dev/docs/development/data-and-backend). Proses integrasi ini dibuat
berdasarkan daftar Endpoint API yang beberapa contohnya ditampilkan pada Tabel 3.

3. 5.1 Konfigurasi API


Untuk mengintegrasikan API pada server, dilakukan menggunakan Retrofit.
Sebelumnya terlebih dahulu mengkonfigurasi API dengan mendifinisikan endpoint yang dapat
dipanggil oleh Retrofit beserta parameternya. Parameter tersebut dapat berupa body maupun
header. Selain itu, penulis juga perlu mendefinisikan model dari respon yang diberikan oleh
API setelah dipanggil.

Tabel 3 . Daftar Endpoint API


ID API Endpoint
API1 /api/auth/login
API2 /api/auth/register
API3 /api/auth/register
API4 /api/token-dummy
API5 /api/auth/logout

3. 5.2 Penggunaan API


Setelah API dikonfigurasi, selanjutnya konfigurasi tersebut dapat dimanfaatkan pada
repository maupun sumber data lainnya pada arsitektur aplikasi. Pada repository ini, hasil
respon mentah dari konfigurasi API akan diubah menjadi model yang siap dipakai pada
komponen lainnya di aplikasi. Setiap repository atau sumber data lainnya yang sudah terhubung
dengan API akan digunakan berbagai User Interface yang sudah dibuat. Contoh beberapa
hubungan API dengan User Interface dapat dilihat pada Tabel 4. Semua User Interface sudah di
integrasikan dengan berbagai macam jenis API yang tersedia.

Tabel 4. Kebutuhan API di User Interface


ID UI Nama UI API yang dibutuhkan
UI1 Welcome Page AP1
UI2 Login Page AP1, API4
UI3 Sign Up Page AP2, API3
UI4 Isi Data Bunda Page AP2, API3, API11, API12
UI5 Isi Data Ayah Page AP2, API3, API10, API12

3. 5.3 Menu Kehamilanku


Menu Kehamilanku akan mencatat setiap perkembangan kesehatan kehamilan pada
setiap minggu usia kehamilan hingga bayi lahir. Setelah melakukan pencatatan, pada menu ini
juga akan memberikan notifikasi atau informasi berupa hasil interpretasi kondisi kesehatan
kehamilan berdasarkan data yang telah dimasukkan. Selain itu, juga disajikan grafik untuk
memantau progres kesehatan kehamilan di tiap minggu usia kehamilan. Selain itu juga
diberikan list imunisasi apa saja yang perlu didapatkan oleh ibu. Berikut adalah contoh hasil
penilaian kesehatan kehamilan seperti pada Gambar 4.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1048

Gambar 4. Contoh Hasil Penilaian Kesehatan Kehamilan

3. 5.4 Menu Bayiku


Menu Bayiku akan mencatat setiap perkembangan kesehatan bayi pada setiap bulan
usia kehamilan hingga usia 72 bulan (6 tahun). Setelah melakukan pencatatan, menu ini akan
memberikan informasi berupa hasil interpretasi kondisi kesehatan bayi berdasarkan data yang
telah dimasukkan. Selain itu, juga disajikan grafik untuk memantau progres kesehatan bayi di
tiap bulan usia bayi. Selain itu juga diberikan list imunisasi yang perlu didapatkan oleh bayi.
Berikut adalah contoh hasil penilaian kesehatan bayi seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Contoh Hasil Penilaian Kesehatan Bayi

3. 5.5 Menu Covid-19


Menu Covid-19 akan mencatat kondisi kesehatan terkini dalam bentuk form. Setelah
melakukan pencatatan, pada menu ini juga akan memberikan notifikasi atau informasi berupa
hasil interpretasi kondisi kesehatan bayi berdasarkan data yang telah dimasukkan. Berikut
adalah contoh skrining Covid-19 seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Contoh Hasil Skrining Covid-19

3.5 Blackbox Testing


Pada tahap ini, dokumentasi blackbox testing dibuat untuk menguji dan memastikan
apakah fungsional Aplikasi siBunda dapat digunakan untuk mengakomodasi sistem dan alur
identifikasi dan perancangan yang telah dilakukan. Blackbox testing dijalankan menggunakan
environment test yaitu Android Emulator. Hasil Blackbox testing menunjukkan bahwa aplikasi
dapat berjalan dengan lancar. Blackbox testing ini terdapat 35 test case. Pada Tabel 5 dapat
dilihat salah satu hasil test untuk login.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
1049 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

Tabel 5. Login ke Aplikasi


ID Test Case : A1 Tanggal dibuat : 3 Juli 2021
Nama Test Case : Login ke Tujuan: Pengguna masuk ke halaman utama untuk
Aplikasi mengakses fitur-fitur yang tersedia
Tester: Muhammad Ainul Route: Login
Khakim
No. Fungsi Test Case Hasil yang diharapkan Status
1. Memasukkan email Kolom email sudah terisi Sukses
2. Memasukkan password Kolom password sudah terisi Sukses
3. Menekan tombol masuk Pengguna masuk ke beranda Sukses
Contoh Luaran:

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1050

4. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan dari proses pengerjaan penelitian yang telah dilakukan
antara lain:
1. Aplikasi frontend sudah terintegrasi dengan backend sehingga menjadi aplikasi Healthcare
Intelligence System berbasis Android yang dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil maupun
tenaga kesehatan terkait kehamilan dan anak untuk:
a. Input data terkait kesehatan ibu dan anak berdasarkan standar terkait.
b. Melakukan monitoring kesehatan ibu dan anak melalui grafik dan parameter terkait.
c. Pemberian penilaian dan apa yang harus dilakukan saat terjadi penyimpangan kondisi
kesehatan ibu dan anak.
d. Pemberian peringatan dini terkait kondisi kesehatan ibu dan anak.
2. Pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap beberapa aspek dari aplikasi frontend berstatus
lolos uji, pengujian-pengujian yang dilakukan sebagai berikut:
a. Blackbox Testing
Pengujian yang dilakukan untuk memastikan setiap fitur di dalam aplikasi frontend
bekerja dengan baik.

5. SARAN

Dari pengerjaan penelitian ini, adapun beberapa saran untuk pengembangan penelitian
ke depan.
1. Membuat aplikasi berbasis iOS sangat direkomendasikan mengingat banyak kemungkinan
calon pengguna memiliki device yang mempunyai sistem operasi iOS. Dengan digunakannya
Flutter sebagai framework utama pada penelitian ini, sehingga untuk pengembangan ke iOS
kedepannya menjadi lebih mudah.
2. Ditambahkan beberapa fitur tambahan seperti stunting prediction atau fitur lainnya agar data
yang sudah didapatkan dalam aplikasi siBunda dapat diolah lebih variatif.
3. Untuk kedepannya bisa dikembangkan aplikasi untuk instansi atau fasilitas kesehatan,
sehingga data bidan atau dokter dapat disinkronisasi dan terhubung dengan data ibu dan
anak, sehingga menjadi satu data yang saling terhubung dan akan memudahkan stakeholder
dalam melakukan analisis kondisi kesehatan ibu dan anak di masing-masing wilayah.
4. Dapat dikembangkan fitur konsultasi dengan dokter anak atau bidan secara virtual.
5. Dapat dikembangkan fitur chatbot berbasis Artificial Intelligence, agar jika ibu bingung
terkait kondisi kesehatan kehamilan atau bayi bisa berkonsultasi awal dengan catbot tersebut
sebelum dilanjutkan ke dokter atau tenaga kesehatan terkait.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. E. Prasetyawati, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.

[2] Kusuma, Dedy Hidayat. “Si-Bidan: Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak”,
INTENSIF, Vol.3 No.1 February 2019.

[3] J. R. Shah, M. B. Murtaza, and E. Opara, “Electronic Health Records: Challenges and
Opportunities,” Vol. 23, No. 3, pp. 189–204, 2014

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
1051 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933

[4] A. Faried et al., ―Mother and Children Health Reporting System: Innovative
Information System Application In The Rural West Bandung Area, Indonesia, by Using
Multimodal Communications Systems,ǁ in Proceedings - 2015 4th International
Conference on Instrumentation, Communications, Information Technology and
Biomedical Engineering, ICICI-BME 2015, 2016.

[5] M. Manoj, ―Customising DHIS2 for Maternal and Child Health Information
Management in Sri Lanka, Sri Lanka J. Bio Medical Informatics, 2013

[6] L. Ambarwati and W. Wikusna, “Aplikasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) di
Puskesmas Cinunuk,” J. Teknol. Inf., Vol. 2, No. 3, pp. 92–96, 2015.

[7] D. L. Fithri, ―Aplikasi Manajemen Posyandu Untuk Peningkatan Kesehatan Ibu dan
Anak,ǁ J. SITECH, Vol. 1, No. 1, pp. 41–48, 2018.

[8] L. Annisa, “Pengembangan Sistem Informasi” Universitas Gadjah Mada, 2016

[9] E. R. Mangone, V. Lebrun, and K. E. Muessig, “Mobile Phone Apps for The Prevention
of Unintended Pregnancy: A Systematic Review and Content Analysis,” JMIR mHealth
uHealth, 2016.

[10] Agustian, Nurhadi, and Irawan, “Perancangan Aplikasi Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)
Berbasis Android,” J. Ilm. Media Process., Vol. 10, No. 2, pp. 570–581, 2015.

[11] A. GhanyIsmaeel and E. Khadhm Jabar, “Effective System for Pregnant Women using
Mobile GIS,” Int. J. Comput. Appl., 2013

[12] Irwanto, Sutaryawan, and Moersintowarti, “Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak”,


Surabaya, Universitas Airlangga., 2006

[13] FK UGM, “Kenali Autisme Sejak Dini,” [Online]. Available:


https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_waterfall_model.htm [Accessed 18 November
2020].

[14] W. Wu, “React Native vs Flutter, Cross-Platform Mobile Application Frameworks,”


Thesis of Information Technology Department Metropolia University of Applied
Sciences, 2018

[15] T.Y.T. Wong, Software Development Life Cycle, 2016

[16] S. B. A. M. S. Murugaiyan, “Waterfall vs. V-Model vs. Agile: A comparative study on


SDLC,” Int. J. Inf. Technol. Bus. Manag., 2012

[17] Faizi, Muhammad. dkk. “Pediatric Clinical Update 2018”. Surabaya, Pustaka Saga,
2018.

[18] Kamruzzaman, M.M. “Architecture of Smart Healthcare System Using Artificual


Intelligence” Department of Computer and Information Science, Jouf University. 2020.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]
results (First Author)
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 2, Juni 2022, Hal. 1038-1052 E-ISSN 2503-2933 1052

[19] KMS-Online, “KMS-Online” [Online]. Available: https://www.kms-online.web.id/


[Accessed 20 January 2021].

[20] PrimaKu, “PrimaKu” [Online]. Available: https://www.primaku.com/ [Accessed 20


January 2021].

[21] PrimaPro, “PrimaPro” [Online]. Available: https://primapro.co.id/ [Accessed 20 January


2021].

[22] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Buku Kesehatan Ibu dan Anak”. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016.

[23] Ikatan Dokter Anak Indonesia. “Pedoman Klinis Tata Laksana COVID-19 pada Anak”.
Jakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2020.

[24] Burhan, Erlina, dkk. “Pedoman Tatalaksana COVID-19”. Jakarta. Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia. 2020.

[25] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Panduan Pelayanan Kesehatan Balita


Pada Masa Tanggap Darurat COVID-19”. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2020.

[26] ]Wibowo, Argo. “Perancangan Aplikasi Konsultasi Ibu Hamil Berbasis Cloud
Computing” Jurnal Matrik, Universitas Kristen Duta Wacana. 2018

[27] ]B. Marciniak, “Growth and Development,” in A Practice of Anesthesia for Infants and
Children (Sixth Edition), 6th ed., Elsevier, 2019, pp. 8-24.e3.

[28] ]M. Faizi et al., “Pediatric Clinical Update 2018,” in Pediatric Clinical Update 2018,
2018, p. 144, [Online]. Available: http://repository.unair.ac.id/90104/2/Skrining
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak_001_compressed.pdf.

[29] ]C. Kenner and W. Lubbe, “Fetal Stimulation - A Preventative Therapy,” Int. Connect.,
Vol. 7, No. 4, pp. 227–230, 2007, doi: https://doi.org/10.1053/j.nainr.2007.06.013.

Naufal, et., al [Pengembangan Aplikasi Healthcare Intelligence System Untuk Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak:
Perancangan Aplikasi Frontend]

Anda mungkin juga menyukai