Anda di halaman 1dari 11

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


Jalan B.Aceh – Medan Km 280,3 Buket Rata, Lhokseumawe, 24301
P.O Box 90 telp (0645) 42670, fax – 42785

PRAKTIKUM KIMIA HIDROKARBON

NAMA : BETHAL AMBIYA HALIL


NIM : 2023324020025
KELAS : 1A
KELOMPOK :1
SEMESTER : 1 (SATU)
JURUSAN : TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI : D-III TEKNOLOGI PENGOLAHAN
MINYAK DAN GAS

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Distilasi Sederhana

Nama : Bethal Ambiya Halil

Nim : 2023324020025

Kelas/Semester : 1 A / MIGAS / 1(Satu)

Program Studi : Teknologi Pengolahan Minyak Dan Gas

Dosen Pembimbing : Zulkifli , S.T. , M.T

NIP : 195903021990031002

Ka. Laboratorium : Zulkifli , S.T. , M.T

NIP : 19590302199003100

Tanggal Pengesahan :

Respon : 4 Oktober 2023

Praktikum : 4 Oktober 2023

Laporan : 25 Oktober 2023

Dosen Pembimbing Ka. Laboratorium Praktikan

Zulkifli, S.T., M.T. Zulkifli, S.T., M.T. Bethal Ambiya Halil


NIP. 19590302 199003 1 002 NIP. 19590302 199003 1 002 NIM. 2023324020025
LAPORAN PRAKTIKUM
DISTILASI SEDERHANA

Nama Mahasiswa : Bethal Ambiya Halil


Nim : 2023324020025
Prodi/Kelas : D-III Teknologi Pengolahan Minyak Dan Gas/ 1A
Kelompok : 1 (Satu)
Dosen Pembimbing : Zulkifli, S.T., M.T.
I. TUJUAN PRAKATIKUM
a. Menjelaskan campuran dua senyawa homogen atau lebih berdasarkan perbedaan
titik didih dengan menggunakan peralatan distilasi
b. Menentukan komposisi destilat
c. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan distilasi sederhana

II. DASAR TEORI


2.1 Pengertian Distilasi sederhana
Distilasi adalah proses pemisahan suatu campuran homogen yang
komponennya memiliki perbedaan titik didih. Ini adalah salah satu prinsip pemurnian
campuran cairan. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan memanaskan /
menguapkan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses
ini cairan menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada
pendingin, uap mengembun menjadi cairan murni yang di sebut distilat. Destilat dapat
digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut
misalnya air laut menjadi air murni.

Distilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan


senyawa cair dengan cara memanaskannya kemudian mengembunkan uap yang
terbentuk. Prinsip dasar dari distilasi adalah perbedaan titik didih dari zat- zat cair
dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik rendah
akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan uap akan mengembun dan
menetes sebagai zat murni (distilat). Distilasi dapat digunakan untuk memisahkan dua
buah campuran atau lebih terhadap laarutan non volatil. Karena sifat larutan yang
selalu terdapat uap diaras cairan, berdasaarkan hal tersebut maka dengan proses
pemisahan dapat dilakukan untuk memperoleh distilat dengan melihat perbedaan titik
didih pada campuran. Dimana larutan volatil cenderung lebih cepat mendidih daripada
larutan non volatil.
2.2 Tujuan Distilasi Sederhana
Tujuan Distilasi sederhana adalah untuk memisahkan dua campuran zat
dan untuk memurnikan zat cair terhadap titik didihnya dan, memisahkan cairan
dari zat padat.
2.3 Jenis – jenis distilasi
Syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan distilasi adalah adanya
perbedaan komposisi uap ddengan komposisi cairan dan adanya perbedaan titik didih
diantara dua komponen.
Disitilasi pada umumnya terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
 Distilasi sederhana : untuk memisahkan dua cairan dengan titik didih yajng
berbeda secara signifikan
 Distilasi fraksionasi (distilasi bertingkat) : untuk memisahkan cairan yang titik
didihnya berdekatan (perbedaan kurang dari 20ºC), dengan pemanasan secara
bertahap dari rendah ke tinggi
 Disitilasi uap : untuk memisahkan senyawa dengan yang tidak mudah menguap
dengan senyawa yang mudah menguap
 Disitilasi vakum : untuk memisahkan senywa dengan titik didih yang sangat
tinggi atau senyawa yang mudah terurai pada suhu tinggi

2.4 Prinsip kerja


prinsip distilasi adalah menggunakan rumus titik didih yang berbeda untuk
memisahkan komponen- komponen suatu campuran. Pada saat distilasi berlangsung
pemanasan sampai suhu tertentu, dimana suhu tersebut ditentukan berdasarkan titik
didih komponen- komponen yang dipisahkan. Suatu komponen yang titik dihnya lenih
rendahakan menguap pada titik didihnya, sedangkan komponen laim yang titik dihnya
lebih tinggi akan tetap atau tidak menguap. Selain itu, suatu suatu komponen uap
dengan titik didihnya yang rendah naik menjadi uap dan mengembun lalu mendingin
melalui proses kondesasi dan kembali menjadi cairan setelah proses kondensasi maka
cairan akan menetes atau masuk ke dalam labu distilat sedangkan suatu komponen
yang memiliki titik didih tinggi akan menetap di dalam labu distilasi.

2.5 Gambar Alat

kondensor Labu Heater dan Water


distilat labu distilasi cooling

2.6 Pemilihan pelarut


 Alkohol (etanol murni)
 Aquades

III. ALAT DAN BAHAN


III.1 Alat
1. Labu bundar 500 ml berleher dua.
2. Heater / pemanas listrik
3. Kondensor liebig 30 cm.
4. Destiling head (penghubung claisen).
5. Penangas minyak parafin
6. Adaptor
7. Termometer 150º C (2 PCS)
8. Selang karet
9. Penyangga yang dapat diatur ketinggiannya
10. Labu distilat
11. Picnometer
III.2 Bahan
1. Aquades
2. Alkohol (Etanol murni)

IV. PROSEDUR KERJA


IV.1 Langkah Kerja
1. Siapkan sample alkohol (etanol murni) sebanyak 33,75 ml dan aquades
sebanyak 101,25 ml
2. Campurkan kedua sample diatas ke dalam gelas ukur
3. Ambil picnometer lalu timbang berat dari picnometer kosong
4. Ambil sample lalu masukkan dalam picnometer sebanyak 10 ml
5. Timbang picnometer yang berisi sample untuk mengetahui densitas dari
sample
6. Masukkan kembali sample kedalam gelas ukur
7. Masukkan sample kedalam labu distilasi
8. Pasang dan rangkai peralatan dari alat distilasi sederhana
Setelah perangkaian letakkan termometer di dalam leher yang masuk ke larutan
dan kedalam leher yang terhubung dengan uap
9. Nyalakan heater untuk memanaskan larutan
10. Nyalakan water cooling dan catat suhu water cooling
11. Catat waktu awal mulainya pemanasan dan catat suhu awal uap dan larutan
12. Menjaga suhu atau temperatur larutan pada kisaran 80 sampai 85ºC
13. Catat waktu dan temperatur ketika terbentuknya uap
14. Catat waktu dan temperatur ketika tetesan pertama terjadi kedalam labu
distilat
15. Catat waktu dan temperatur setiap 5 menit
16. Ketikan proses telah konstan selama 30 menit boleh untuk menghentikan
proses distilasi lalu dinginkan selama 15 menit
17. Catat volume distilat dan sisa larutan yang berada di dalam labu distilasi
18. Timbanglah densitas dari labu distilat dan densitas dari sisa larutan.
V. KESELAMATAN KERJA
1. Mengetahui secara pasti apa yang akan dikerjakan saat praktikum, tujuan,
bagaimana cara kerja percobaan dengan hasil data yang akan diperoleh
2. Menghindari sesuatu yang dapat membahayakan
3. Mengetahui sifat-sifat bahan yang akan digunakan
4. Mengetahui alat dan bagaimana cara merangkai serta cara kerjanya
5. Mempersiapkan alat perlindungan pada saat praktikum seperti jas lab, kacamata
masker dan lainnya.
6. Membuang limbah praktikum pada tempatnya
7. Bekerja dengan tertib, tekun dan catat apabila diperlukan
8. Bersihkan alat apabila telah digunakan

VI. DATA PENGAMATAN


Sampel : Akohol dan Aquades
Volume total : 135 ml perbandingan
1
Alkohol : ×135 = 33,75 ml
4
2
Aquades : ×135= 101,25 ml
4
Volume campuran : 33,75 ml + 101,25 ml = 135 ml
gr
ρ etanol : 0,789 ml
ml
gr
ρ aquades : 0,997 ml
ml
picnometer kosong : 16 ,7247
Volume picnometer : 10 ml

Picnometer + Sampel : 25, 2470 g

Picnometer + destilat : 24, 2316 g

Volume distilat : 17ml

Volume sisa : 110ml


( berat pic+isi )−(berat pic kosong)
Densitas campuran :
volume

( 25,2470 )−( 16,7274 ) g g


=¿ 0,85196
10 ml ml

( berat pic+ distilat )−(berat pic kosong)


Densitas destilat :
volume

( 24,2316 )− (16,7274 ) g g
=¿ 0,75042
10 ml ml

volume akhir alkohol


% Kadar destilat : ×100 %
volume awal alkohol

17 ml
×100 %=50 %
34 ml

volume hasil distilat


Efisiensi destilasi :
volume larutan

17 ml
=¿ 0,12592%
135 ml

volume hasil distilat


Laju destilasi :
waktu destilasi

17 ml
: =¿ 0,12318
138 menit menit

volume campuran−(volume distilat + volume sisa)


% Kehilangan : ×100 %
volume campuran

135 ml−(17 ml+ 110 ml)


: × 100 %=¿
135 ml

7 ml
: × 100 %=5,185 %
135 ml

VI.1 Tabel pengamatan


Suhu Suhu Titik didih Volume Volume akhir Waktu
Sampel awal awal distilat awal Distilat Sisa tetesan
sampel uap pertama
Alkohol 11 menit
+ 28°C 25°C 80°C - 85°C 135ml 17ml 110ml setelah
Aquades pemanasan

 Waktu awal praktikum : 09:22 WIB


 Suhu awal campuran : 28ºC
 Suhu awal uap : 25ºC
 Suhu awal pendingin : 27ºC
 Waktu tetesan pertama : 09:33 WIB
 Suhu sampel saat tetesan pertama : 85ºC
 Suhu uap saat tetesan pertama : 85ºC
 Suhu pendingin saat tetesan pertama : 28,12ºC
 Total waktu distilasi : 2 jam 18 menit

VII. PEMBAHASAN
Distilasi adalah proses pemisahan suatu campuran yang didasarkan pada
perbedaan titik didih dan tekanan uap yang cukup signifikan Suatu campuran
komponen cair-cair yang saling larut dan keduanya merupakan komponen yang
volatil (Arief Budiman, 2019).
Pada praktikum kali ini kami mengunakan dua zat yang bercampur yaitu
aquades dan alkohol sebagai sampel, volume total dari campuran ini adalh 135 ml
dengan perbandingan 1:3, 1 bagian merupakan alkohol dan 3 bagian aquades dan
kami mendapati hasil dari perbandingan tersebut adalah 33,75 ml dan aquades
sebanyak 101,25 ml.
Langakah awal yang kami kerjakan dalam praktikum ini adalah merangkai alat
distilasi lalu kami menyiapkan sampel dan mencampurkan kedua sampel tersebut ke
dalam gelas ukur dengan volume masing-masing sample yang telah dihitung. Setelah
sampel tercampur kami mengambil piknometer guna untuk menghitung densitas dari
sampel tersebut sebanyak 10 ml dan hasil densitas yang kami dapatkan adalah 0,8516
g
. Setelah menghitung densitas kami memasukkan sampel ke dalam labu dsitilasi
ml
dan memasang termometer di dua leher yang berada di labu dan
Langkah selanjutnya kami menghidupkan water cooling dan heater dan
mengatur suhu heater di antara 80 - 85ºC dan setelah 11 menit kami melakukan
pemansan terjadilah tetesan pertama yang jatuh ke dalam labu distilat. Di saat tetesan
pertama terjadi kami mencatat suhu uap dan suhu larutan serta suhu dari water cooling
dan setiap 5 menit sekali kami mencatat suhu-suhu tersebut kemudian kami
menunggu tetesan demi tetesan dan memastikan sudah tidak ada lagi tetesan yang
menandakan proses telah konstan setelah proses telah konstan kami menhentikan
pemanasan dan proses telah selesai.
Setelah melakukan proses distilasi kami menghitung volume didalam labu
distilat sebanyak 17 ml dan volume campuran yang tersisa di dalam labu distilasi
sebanyak 110 ml lalu kami menghitung densitas yang berada di dalam labu distilat
g
sebesar 0,75042 . Sekitar 50% alkohol berhasil di pisahkan dari campuran awal
ml
dengan kehilangan alkohol sebanyak 5,185% dan lama waktu proses distilasi ini
adalah selama 2 jam 18 menit

VIII. KESIMPULAN
1. Pada praktikum ini tetesan pertama terjadi setelah 11 menit proses pemanasan.
2. Proses ini berhasil memisahkan alkohol dan aquades dalam campuran dengan
waktu selama 2 jam 18 menit dan densitas distilat lebih rendah daripada densitas
campuran awal
3. Volume distilat yang didapat adalah 17ml (50%) dan volume sisa sebanyak 110
ml, dan terdapat kehilangan sebesar 5,185% alkohol dari volume sampel awal.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Dewa Putra Iwana, 2021. Destilasi: Pengertian, Sejarah, Jenis, Proses, dan Contoh.
https://solarindustri.com (Diakses pada tanggal 19 Oktober 2023)
Pangestu aji, 2022. Pengertian Destilasi, Macam, Prinsip, Cara Kerja, dan
Contohnya. https://www.pakarkimia.com/ (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2023
Rafiqa asri. 2016. Destilasi Sederhana. Scrib
Syukri.2007.kimia dasar 2. Penerbit ITB. Bandung
Arief budiman.2019. Distilasi Teori dan Pengendalian Operasi
https://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/kimia/distilasi-teori-dan-pengendalian-operasi.
( Diakses pada tanggal 24 Oktober 2023)

Anda mungkin juga menyukai