Disusun oleh:
Flarina Nelisca 17.I1.0018
Erico Rivaldo 17.I1.0030
Eleonora Fiodima Pangesti 17.I1.0037
Alberta Ivana Kinanti Putri !7.I1.0090
Tan, Mellycia Christianti 17.I2.0026
Kelompok C6
Pada hari Rabu, 28 Maret 2018 pukul 15.00 dilaksanakan praktikum Kimia Organik bab
Ekstraksi dan Distilasi. Asisten praktikum yang hadir untuk mendampingi praktikan
pada hari itu adalah Fang, Andreas Leonardo C, Steven Caprileo, dan Cindy Agustine.
Penanggung jawab bab Ekstraksi adalah Fang, Andreas Leonardo dan penanggung
jawab bab Distilasi adalah Steven Caprileo. Praktikum diawali dengan pelaksaanaan
kuis. Sebelum kuis dimulai, praktikan diperbolehkan belajar terlebih dahulu selama 5
menit per bab. Setelah selesai kuis, dilanjutkan dengan pengumpulan buku diagram
alir. Setelah semua buku diagram alir terkumpul, dilanjutkan dengan penjelasan langkah
kerja yang akan dilakukan praktikan selama praktikum nanti oleh asisten praktikum.
Setelah itu, dilakukan pengecekan alat terlebih dahulu. Pengecekan alat ini
dimaksudkan untuk memastikan alat-alat yang digunakan berada dalam kondisi baik
dan tidak rusak, serta tidak ada alat yang hilang. Setelah semua selesai, praktikum
dimulai. Untuk bab Distilasi, hanya diperlukan 1 orang praktikan dari masing-masing
kelompok. Praktikan yang mengerjakan bab Distilasi dari kelompok C6 adalah Erico
Rivaldo (17.I1.0030). Sedangkan untuk penanggung jawab bab Ekstraksi adalah Flarina
Nelisca (17.I1.0018), Eleonora Fiodima P (17.I1.0037), Alberta Ivana (17.I1.0090), dan
Tan, Mellycia Christianti (17.I2.0026). Praktikum berlangsung dengan baik dan lancar.
Setelah praktikum selesai, dilakukan pengecekan alat lagi oleh asisten praktikum. Pada
hari itu juga kami langsung disuruh mengumpulkan laporan sementara dan langsung
dikembalikan pula oleh asisten dosen. Praktikum selesai pukul 18.00.
1
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui prinsip dasar distilasi, proses
distilasi, fungsi dari distilasi, mengetahui cara dan melatih keterampilan untuk
menggunakan peralatan dalam proses distilasi, dapat melakukan proses distilasi secara
sederhana maupun distilasi secara kompleks, mengetahui perbedaan antara distilasi
sederhana dengan distilasi campuran, mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
proses distilasi suatu zat, mengetahui hubungan proses distilasi degan titik didih suatu
zat, mengetahui hubungan antara distilasi dengan volatilitas suatu zat, mengetahui titik
didih (boiling point) pada aquades dan alkohol.
2
3. MATERI & METODE
3.1. Materi
3.1.1. Alat
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah perangkat distilasi yang terdiri
dari labu distilasi, labu pendingin (condensor), serta labu penampang (collector), gelas
ukur, termometer, pemanas elektrik, stopwatch dan serbet.
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades dan alkohol 96%.
3.2. Metode
3.2.1. Distilasi Sederhana
Aquades disiapkan sebanyak 100 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu distilasi.
Labu distilasi dirangkai dengan labu penampung (collector) dan labu pendingin
(condensor). Setelah itu aquades yang berada dalam labu distilasi dipanaskan, dibiarkan
hingga menguap, kemudian distilat ditampung dalam labu penampung (collector).
Distilasi dihentikan ketika tersisa kurang lebih 10% cairan (residu) dalam labu distilasi.
Kemudian waktu yang diperlukan pada saat larutan pertama kali mendidih dan waktu
akhir proses distilasi dicatat, serta dicatat pula suhu titik didih awal dan titik akhir
distilasi. Langkah – langkah percobaan diatas diulangi dengan menggunakan alkohol
96%.
3
4. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Distilasi
Waktu (menit)
Titik Didih
Kel Distilasi Awal Mendidih Akhir
(oC)
Distilasi
C1 Aquades 100 06:10 23:00
C2 Aquades 100 07:00 27:57
C3 Alkohol 96% 70 06:00 21:20
C4 Alkohol 96% 70 06:05 16:00
C5 Aquades + Alkohol 78 05:44 28:15
96%
C6 Aquades + Alkohol 78 05:51 27:17
96%
Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa titik didih aqudes yang didapatkan kelompok C1 dan
C2 adalah 100oC, titik didih alkohol 96% yang didapatkan kelompok C3 dan C4 adalah
70oC dan titik didih aquades + alkohol 96% yang didapatkan kelompok C5 dan C6
adalah 78oC. Waktu awal mendidih aquades kelompok C1 dan C2 terpaut 50 detik.
Milik kelompok C1 mendidih lebih dahulu daripada kelompok C2. Untuk alkohol milik
kelompok C3 dan C4 terpaut 5 detik. Milik kelompok C3 lebih dahulu mendidih. Untuk
aquades + alkohol 96% milik kelompok C5 dan C6, waktu awal mendidih terpaut 7
detik. Milik C5 lebih dahulu mendidih. Sedangkan waktu akhir distilasinya terpaut 58
detik. Distilasi kelompok C6 lebih dahulu selesai.
4
5. PEMBAHASAN
Perbedaan antara distilasi sederhana dan distilasi campuran dipengaruhi oleh jumlah zat,
perbedaan titik didih, dan perbedaan kevolatilan. Dari jumlah zat, pada distilasi
sederhana biasanya hanya satu senyawa yang didistilasi sedangkan pada distilasi
campuran menggunakan dua jenis zat yang akan digunakan untuk didistilasi. Pada
distilasi sederhana pengaruh tingkat didihnya tergantung pada salah satu komponen
yang bersifat volatif, jika pada distilasi campuran dipanaskan maka senyawa yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Pada perbedaan kevolatilan hal ini
dipengaruhi oleh tekanan atmosfer dan kecenderungan pada sebuah substansi menjadi
gas.
5
6
Leonard, distilasi bergantung pada titik didih masing-masing zat. Dalam percobaan ini,
digunakan sampel aquades yang akan dimurnikan. Tentunya di dalam air tersebut
banyak komponen yang tidak diperlukan, contohnya kalsium, magnesium, silika. Hal
tersebut disampaikan dalam sebuah jurnal yang berjudul “Dampak Kualitas Air
Sebelum dan Sesudah Pengolahan eksternak Terhadap Korosi dan Pembentukan Kerak
pada Unit Heat Exchanger Sirkulasi Terbuka” oleh Sundjono dan Iing Musalam.
Komponen yang tidak diperlukan ini memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air,
jadi akan menguap setelah air menguap. Kemudian langkah ini juga diterapkan dengan
menggunakan sampel alkohol 96%.
Metode yang kedua adalah metode distilasi larutan (campuran). Langkah pertama yang
dilakukan adalah sebanyak 50 ml aquades dan 50 ml alkohol 96% dimasukkan seara
bersamaan ke dalam labu distilasi. Kemudian labu distilasi dirangkai dengan labu
penampung dan labu pendingin. Setelah itu campuran larutan tersebut dipanaskan
hingga menguap kemudian distilat ditampung pada labu penampung (collector). Uap
yang terbentuk nantinya akan menjadi distilat yang akan ditampung di labu penampung.
Pemanasan dihentikan ketika residu yang tersisa sebanyak kurang lebih 10% dalam labu
distilasi. Tujuannya sama seperti distilasi sederhana, yaitu supaya residu yang ada tidak
ikut teruapkan dan mengotori distilat yang sudah terbentuk. Kemudian waktu pertama
kali larutan mendidih dan waktu akhir distilasi dicatat. Titik didih awal dan titik didih
akhir distilasi dari campuran juga dicatat. Dari hasil pengamatan yang didapat, titik
didih aquades adalah 100oC, titik didih alkohol 96% adalah 70oC dan titik didih alkohol
96% yang dicampur dengan aquades adalah 78oC. Perbedaan titik didih ini terjadi
karena adanya ikatan hidrogen. Makin kuat ikatan hidrogen, maka makin tinggi titik
didihnya (Susilo, 2017). Ikatan hidrogen air lebih kuat daripada alkohol, sehingga titik
didih air lebih tinggi daripada titik didih alkohol. Menurut Budiman (2017), zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Sehingga pada
percobaan ini, alkohol 96% akan menguap terlebih dahulu daripada air. Saat temperatur
semakin tinggi, alkohol akan menguap, dan uapnya akan menuju labu penampung yang
temperaturnya lebih rendah, sehingga uap tersebut mengalami pendinginan dan
terjadilah kondensasi. Suhu dipertahankan jangan sampai melebihi 100oC (titik didih
air) karena air bisa ikut menguap. Pada hasil pengamatan terdapat perbedaan titik awal
8
mendidih dan titik akhir mendidih, meskipun sampel yang digunakan sama. Perbedaan
titik awal mendidih dan titik akhir distilasi terjadi karena kesalahan praktikan,
contohnya terlalu cepat atau terlambat saat melihat stopwatch saat tepat mendidih.
6. KESIMPULAN
Prinsip dasar distilasi yaitu adanya perbedaan titik didih dan tekanan uap tiap-tiap
bahan.
Bahan yang memiliki titik didih lebih rendah dan tekanan uap lebih tinggi, akan
menguap terlebih dahulu.
Berlangsungnya proses distilasi diawali dengan memasukkan larutan yang akan
didistilasi pada labu distilasi, lalu labu distilasi dirangkai dengan labu penampung
dan labu pendingin, lalu dipanaskan hingga menguap, dan uap air yang dihasilkan
ditampung pada labu penampung.
Fungsi distilasi adalah untuk memurnikan cairan dari senyawa-senyawa yang tidak
dibutuhkan dan memisahkan cairan dari senyawa lain yang tidak dibutuhkan.
Perbedaan distilasi sederhana dan distilasi campuran terletak pada banyaknya jenis
zat yang akan didistilasikan.
Faktor yang mempengaruhi proses distilasi adalah titik didih, tekanan uap, volatilitas,
dan kepekatan.
Semakin volatile suatu bahan, maka semakin mudah untuk didistilasi.
Titik didih aquades adalah 100oC dan titik didih alkohol adalah 70oC.
Kelompok C6
9
7. DAFTAR PUSTAKA
10
8. LAMPIRAN
11