Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ANIS SETYAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 01/858805211

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4303/MANAJEMEN PENDIDIKAN TK/PAUD

Kode/Nama UPBJJ : 74/MALANG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pelaksanaan operasional penyelenggaraan pendidikan TK atau Paud di Indonesia mengacu
pada beberapa peraturan menteri pendidikan nasional terutama mengacu pada Permendiknas
Nomor 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan kompetensi guru serta Permendiknas Nomor 58
tahun 2009 tentang standar PAUD. Dalam standar PAUD telah diatur secara operasional
tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknis profesional pelaksanaan pendidikan TK atau
PAUD. Hal tersebut berkaitan dengan menelaah standar perkembangan anak, standar isi,
standar proses dan penilaian.
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004 telah diperkenalkan dan
disosialisasikan tentang manajemen berbasis sekolah sebagai realisasi dari pemberian
otonomi yang luas pada pihak sekolah. Manajemen berbasis sekolah atau disingkat dengan
MBS merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kewenangan (otoritas) yang lebih luas
pada pihak sekolah untuk merancang dan mengembangkan berbagai program unggulan agar
mampu bersaing dan bertahan dalam konteks mutu yang baik. Pihak sekolah tidak selalu
menunggu berbagai adanya petunjuk pelaksanaan pendidikan karena sudah diberikan
otoritas untuk merancang dan mengembangkannya. Dalam pelaksanaannya, manajemen
berbasis sekolah direalisasikan melalui pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
atau yang dikenal dengan KTSP. Dengan mengacu pada standar PAUD, setiap satuan PAUD
dapat menggunakan otonomi lembaganya menyusun dokumen KTSP yang disusun dan
disepakati sendiri antara kepala sekolah, dewan guru, dan komite sekolah.

2. Contoh struktur organisasi yang ideal yaitu :

3. Untuk mengatur waktu dan aktivitas anak perlu diperhatikan karakteristik sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang baik dimulai dengan pertemuan informal anak-anak. Anggota Staf
(pendidik) sebaiknya menciptakan suasana pembicaraan pada setiap anak secara individual
selama beberapa saat sebelum setiap session dimulai. Sebagian aktivitas kelompok dapat
melakukan kegiatan bernyanyi untuk membantu anak- anak lain merasa diterima.
2. Kebutuhan fisik anak, seperti ke toilet dan makan harus diperhatikan pada setiap interval
waktu kegiatan. Waktu khusus ke toilet sebaiknya diberikan lebih awal sebelum session
berikutnya.
3. Urutan kegiatan harus menunjukkan keseimbangan antara aktivitas fisik dan istirahat.
4. Urutan kegiatan sebaiknya mengacu pada program yang didasarkan pada pandangan filosofis
dan psikologis serta kebutuhan anak secara individual dan kelompok. Di samping itu juga ada
keseimbangan antara kegiatan dalam kelas (indoor) dan kegiatan di luar kelas (out door).
5. Urutan kegiatan disusun secara luwes (fleksibel)
6. Urutan kegiatan yang baik seharusnya dapat dipahami sebagai suatu hal yang memberikan
perasaan aman pada anak-anak. P
7. Pada setiap akhir session sebaiknya dilakukan evaluasi umum tentang kegiatan yang dilakukan
di dalam kelas dan di luar kelas.

4. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5 – 6 tahun.


Aspek perkembangan : Nilai-nilai agama Kegiatan/Pengalaman Belajar
dan moral. Indikator
Mengenal agama yang dianut Menunjukkan gambar tempat–tempat
ibadah dan menanyakan dimana
melakukan ibadah sehingga mengetahui
agama yang dianut
Membiasakan diri beribadah Memulai kegiatan belajar diawali dengan
berdoa
Memahami perilaku mulia (jujur, Menunjukkan sikap–sikap mulia dan
penolong, sopan, hormat dsb) menunjukkannya melalui video tentang
perilaku–perilaku mulia serta
membiasakan untuk melakukan sikap–
sikap yang baik

5. Prinsip–prinsip manajemen :
a. Komitmen
Prinsip komitmen merupakan landasan bagi manajemen penyelenggara pendidikan TK/PAUD.
Pendidik (guru), orang tua dan penyelenggara hendaknya memiliki komitmen agar tujuan
pendidikan lembaga yang berfokuskan pada optimalisasi tumbuh kembang anak mampu
berkembang secara maksimal. Prinsip komitmen TK/PAUD telah diterapkan dengan baik oleh
lembaga tempat saya bekerja. Adanya keselarasan berupa kesadaran antara orang tua
dengan pendidik mengenai komitmen sebagai suatu pondasi utama dalam memberikan
warna serta terbentuknya unsur kepribadian anak. Penyelenggara serta pendidik memiliki
komitmen dalam memberikan sebuah pembelajaran berupa pemahaman keilmuan dan
praksis pendidikan di TK/PAUD sehingga memiliki karakteristik yang khas pada setiap aspek
pembelajarannya. Bentuk komitmen yang diimplementasikan yaitu mengoptimalisasi tumbuh
kembang anak melalui pembelajaran model sentra. Adanya komitmen antara penyelenggara
dengan pendidik maupun orang tua anak menjadikan lembaga ini mempunyai bonding atau
kerjasama team yang kuat sehingga mampu memaksimalkan perkembangan anak dan
mampu membawa dampak positif bagi lembaga.

b. Profesionalitas
Prinsip profesionalitas penyelenggaraan lembaga PAUD merupakan prinsip yang paling
penting dan juga paling mendasar sebagai pembeda dengan pengelolaan lembaga yang non
professional. Prinsip manajemen profesionalitas yang diimplementasikan ialah kesesuaian
antara landasan konseptual penyelenggaraan dengan praktik pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan pada Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Kesesuaian tersebut menunjukkan
bahwa menguasai konsep-konsep dasar penyelenggaraan dengan praktik pelaksanaan
pembelajarannya. Prinsip profesionalitas juga diterapkan pada kepala sekolah dan para
pendidik dimana kemampuan serta keahlian kepala sekolah hingga guru tidak diragukan lagi
pada bidangnya. Kepala sekolah hingga guru telah berpengalaman dalam mengajar sehingga
mampu melakukan tugasnya sebagai pemimpin maupun seorang pendidik dengan
kemampuan yang maksimal dan juga berkompeten sesuai dengan kriteria pendidik yang
professional.
c. Prinsip koordinasi penyelenggaraan pendidikan di lembaga PAUD harus didasarkan pada
adanya koordinasi yang baik dan jelas antara guru sebagai pelaksana langsung yang
berhadapan dengan orang tua dan anak, kepala sekolah sebagai pembina dan pengawas
serta yayasan sebagai lembaga yang memayungi. Prinsip koordinasi merupakan suatu usaha
untuk menggerakkan dan melibatkan semua sumber daya manusia sebagai satu kesatuan
untuk mencapai satu tujuan yang sama. Melalui upaya ini, kegiatan manajerial akan
memberikan ruang gerak yang sama antara seluruh komponen sumber daya manusia serta
fungsi dan kedudukannya. Di lembaga tempat saya bekerja, kepala sekolah dan guru-guru
sudah melakukan koordinasi dengan baik terhadap yayasan ataupun orang tua dan anak
yang berada di lingkungan sekolah, sehingga lembaga ini menjadi salah satu TK yang sudah
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen.

d. Kepemimpinan

Kepemimpinan memegang peranan penting dalam mengelola penyelenggaraan lembaga


pendidikan PAUD. Kepemimpinan terkait secara langsung dengan seluruh aspek
penyelenggaraan lembaga pendidikan PAUD. Kepemimpinan yang baik harus dimulai pada
pemahaman secara utuh tentang seluruh komponen penyelenggaraan lembaga PAUD,
menyamakan persepsi tentang arah dan proses penyelenggaraan lembaga PAUD serta
proses monitoring dan evaluasi terhadap proses dan keberhasilan penyelenggaraan lembaga
PAUD. Prinsip kepemimpinan dalam penyelenggaraan TK/PAUD dipegang sepenuhnya oleh
kepala lembaga atau guru yang ditunjuk. Oleh karena itu, kepemimpinan kepada lembaga
memegang peranan penting dan kunci bagi keberhasilan pengembangan lembaga,
peningkatan kesejahteraan guru maupun berbagai pengembangan inovasi lainnya.
Lembaga tempat saya bekerja memiliki 5 kepemimpinan satuan PAUD yaitu :
1) Kepemimpinan formal merumuskan visi, misi dan tujuan organisasi.
2) Kepemimpinan administratif membina administrasi organisasi sekolah untuk mewujudkan
8 SNP (stppa, isi, proses, PTK, sarpras, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
3) Kepemimpinan supervisi membantu dan membimbing anggota agar bisa melaksanakan
tugas dengan baik.
4) Kepemimpinan organisasi untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif, sehingga anggota
bekerja dengan penuh semangat dan produktif.
5) Kepemimpinan tim membangun kerja sama yang baik di antara semua anggota agar bisa
mewujudkan tujuan organisasi secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai