Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 1/4

Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Daerah Kalideres
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
01 Juni 2022
(SPO)
dr.Diah Anggraini, MM
NIP.198104012008042001

Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna


PENGERTIAN
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan pasien.

TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah komunikasi efektif dengan SBAR

Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Kalideres Nomor 105 Tahun 2018 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Kalideres

PROSEDUR Langkah melakukan SBAR (Situasion, Background, Assesment,


Recomendation).
1. Sebelum menelpon DPJP:
a. Periksa pasien dengan baik
b. Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelpon
c. Mengetahui diagnosis pasien
d. Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru
e. Pegang rekam medik pasien dan siap untuk melaporkan
riwayat alergi, pengobatan yang diberikan, cara infus,
maupun hasil pemeriksaan penunjang
f. Mengetahui diagnosis masuk pasien dan riwayat penyakit
pasien.
2. Pelaksanaan SBAR
a. Situation
Sebutkan :
KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 2/4

 Salam,
 Identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
 Identitas pasien, dan
 Alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara
subyektif dan obyektif.
Contohnya : “Selamat pagi/siang/malam, saya .... dari
ruang .... mau melaporkan pasien Tn/Ny/An .... Saat ini
kondisi pasien .... dengan tanda-tanda vital ...”.

b. Background
Sebutkan :
 Latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit
Sekarang (RPS),
 Alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
 Pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan terapi
yang diterima pasien sampai saat itu.
Contohnya : “Sudah dilakukan tindakan .... pengobatan
.... “
c. Asessment
Sebutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila
ada) Dengan kata-kata.
Contohnya : “ Menurut saya kondisi pasien mengarah
ke .... “
d. Recomendation
 Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor
(bila ada)
Contohnya : “Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter
segera datang”
 Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
 Sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori
 Bila sudah benar dan pihak yang dilapori sudah setuju,
maka pembicaraan selesai.
 Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan
SBAR
 Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
 Dalam waktu 1x24 jam, dokter yang dikonsulkan harus
KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 3/4

membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk pengesahan


instruksi tersebut.
CONTOH:
Situation:
Pasien Tn. Gun, tanggal lahir, 22 April 1967, rawat di lantai2,
kamar Anggrek, saat ini mengalami gangguan pernafasan, TD
130/90 mm/Hg, N: 88x/mnt, RR: 35x/mnt.
Background:
Pasien masuk Rumah sakit2 hari yang lalu dengan riwayat,
pneumo thorax, O2 saturasi turun dari 95% dalam 2 menit 2
liter/menit menjadi 85%dengan non rebreathing, pada
auskultasi, suara pernafasan menurun sebelah kanan. Tracheal
shift, peningkatan distress, pasiensaat ini diposisikan tidur semi
fowler,dan diberikan oksigen 4 liter/menit dengan nasal canule.
Asessment:
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk.
Recomendation:
Mohon segera datang, apakah diperlukan tindakan intubasi,
atau transfer segera ke HCU.
1. Dibubuhi Stempel

Instruksi: Tanggal : Waktu :

Konfirmasi Tanggal : Waktu :

(Pemberi Perintah) (Penerima Perintah) (Pelaksana


Perintah)

UNIT TERKAIT 1. Unit Laboratorium


KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 4/4

2. Unit Radiologi
3. Instalasi Farmasi
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Unit Rawat Inap Umum
6. Unit Rawat Inap Kebidanan
7. Unit Perawatan Kritis

Anda mungkin juga menyukai