Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI EFEKTIF

No.Dokumen :023/SOP/PKM
SOP -KYT/II/2023
No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Februari
2023
Halaman :1/3

UPTD Yurika Frimawaty M.SKM


PUSKESMAS NIP 19770211 20080 42 001
KAYUTANAM

1. Pengertian 1. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tepat


waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga
dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
2. Komunikasi melalui telepon menggunakan metode SBAR (Situation
Background Assesment Recommendation), saat melapor /konsul
kedokter.
3. Komunikasi melalui telepon menggunakan metode Tulis, Baca,
Konfirmasi saat menerima pesan atau instruksi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan komunikasi
lisan secara efektif sehingga meminimalkan salah pengertian / salah
persepsi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kayutanam Nomor
22/SK/PKM-KYT/II /2023 Tentang Keselamatan Pasien
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
5. Langkah- langkah 1. Prosedur komunikasi antar petugas medis dengan menggunakan
SBAR:
1. Perawat mengucapkan salam sesuai waktu saat komunikasi
2. Apabila perawat melakukan komunikasi dilakukan melalui
telepon, pastikan orang yang dihubungi adalah yang benar dengan
mengkonfirmasi namanya (Apakah benar saya berbicara dengan
............?” )
3. Perawat menjelaskan
• SITUATION(situasi atau kondisi yang dilihat pada pasien) yang
terjadi:
a. Sebutkan identitas petugas yang
b. Sebutkan identitas pasien yang akan dilaporkan: Nama
(Tn/Ny/Nn/An ............) dan tanggal lahir atau nama dan
alamat
c. Jelaskan perubahan kondisi pasien yang diamati: berdasarkan
pengamatan petugas, keluhan subyektif pasien, atau
perubahan tanda-tanda obyektif yang ditemukan pada pasien.
• BACKGROUND (latar belakang medis) yang berkaitan dengan
situasi tersebut :
a. Tanggal mulai dirawat.
b. Diagnosa awal dan diagnosa kerja saat ini.
c. Hasil pemeriksaan sebelumnya : pemeriksaan fisik,
laboratoris, radiologis, dan lain-lain.
d. Terapi (obat-obatan dan tindakan) yang diberikan
sebelumnya.
e. Riwayat alergi obat (bila ada).
• ASSESMENT (penilaian atas kondisi) terkait dengan situasi
tersebut :
a. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada pasien terkait
perubahan kondisi yang ditemukan pada saat itu.
b. Tindakan-tindakan yang sudah diambil terkait kondisi saat
itu.
• RECOMMENDATION(rekomendasi tindak lanjut) yang
dianjurkan saat itu, rekomendasi yang dianjurkan bisa
antara lain :
a. Permintaan untuk melihat pasien sesegera mungkin,
merujuk atau transfer pasien, konsultasi ke dokter lain, atau
menjelaskan pada pasien atau keluarganya tentang
perubahan kondisi yang terjadi.
b. Permintaan advis pemeriksaan penunjang lain yang
diperlukan.
c. Permintaan advis perubahan terapi atau tindakan lain yang
diperlukan.
4. Setelah diberikan advis oleh dokter, perawat melakukan tindak
lanjut, lakukan prosedur Tulis – Read – Konfirmasi terhadap
advis tersebut sebelum dilakukan.
5. Ucapkan terima kasih dan salam penutup.
6. Perawat menulis advis ke rekam medis dan menulis tanggal
diberikan advis
7. Lakukan dokumentasi sesuai ketentuan di rekam medis
6. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran dan rekam medik
2. Ruang pemeriksaaan umum
3. Ruang laboratorium
4. Ruang tindakan dan gawat darurat
5. Ruang KIA dan imunisasi
6. Ruang gizi
7. Ruang komunikasi dan informasi dan edukasi (KIE)
8. Ruang Farmasi

7. Dokumen -
terkait
8. Rekaman NO Yang diubah Isi Perubahan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai