Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI EFEKTIF

NO. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


KLINIK
PUSDIKLAT SPO / 256 / X / 2023 / Klinik 0 1 dari 3
HANUDNAS
Ditetapkan oleh:
Tanggal Terbit Klinik Pusdiklat Hanudnas
STANDAR
PROSEDUR 15 Oktober 2023
OPERASIONAL
dr. Lusia Amidya
Kapten Kes NRP 535933

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tepat


Pengertian waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga
dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalah pahaman
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melakukan
komunikasi lisan secara efektif sehingga meminimalkan salah
pengertian/salah persepsi.
2. Mengurangi terjadinya kesalahpahaman komunikasi dengan
pasien.
3. Komunikasi efektif dapat dilakukan dengan cara SBAR
Tujuan
(Situasion, Backround, Assesment, Recomendations) saat
melapor/ konsultasi ke dokter.
4. Komunikasi efektif telepon menggunakan metode write, read,
readback/ reconfirm saat menerima pesan atau instruksi
5. Terpeliharanya mutu pelayanan.
6. Menjaga keselamatan pasien.
7. Sesuai dengan permintaan pasien.
Surat Keputusan Kepala Klinik Pusdiklat Hanud Nomor :
Kebijakan
Kep/222/ X/2023 tentang Panduan Komunikasi Efektif.
1. Undang – Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
2. Undang – Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
Referensi 4. Undang – Undang RI Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
1. Prosedur komunikasi antar petugas medis dengan
Prosedur
menggunakan SBAR dan metode TBaK :
a. Ucapkan salam sesuai waktu komunikasi.
KOMUNIKASI EFEKTIF

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


KLINIK PUSDIKLAT
HANUDNAS SPO / 256 / X / 2023 / Klinik 0 2 dari 3

b. Bila komunikasi dilakukan melalui telefon, pastikan orang yang


dihubungi adalah yang benar dengan mengkonfirmasi
namanya.
c. Jelaskan situasi atau kondisi yang dilihat pada pasien yang
terjadi,
1) Sebutkan identitas petugas yang menelepon.
2) Sebutkan identitas pasien yang dilaporkan.
3) Jelaskan keluhan subyektif pasien dari hasil anamnesa
dan tanda – tanda obyektif yang ditemukan pada pasien.
d. Jelaskan latar belakang medis yang berkaitan dengan situasi
tersebut,
1) Riwayat penyakit sebelumnya
2) Terapi obat – obatan sebelumnya
Prosedur/
3) Riwayat alergi obat (bila ada)
Langkah-langkah
e. Sebutkan penilaian kondisi pasien saat pemeriksaan.
f. Sebutkan rekomendasi tindak lanjut yang di anjurkan saat itu,
rekomendasi yang dianjurkan bisa antara lain :
1) Permintaan untuk terapi obat
2) Permintaan untuk melanjutkan tindak lanjut seperti merujuk
ke rumah sakit lain.
3) Permintaan untuk tes darah lengkap.
g. Setelah diberikan advis untuk melakukan tindak lanjut, lakukan
prosedur TBaK (Tulis – Baca – Konfrimasi kembali).
h. Ucapkan terimakasih dan salam penutup.
i. Lakukan dokumentasi sesuai ketentuan di rekam medis
dengan membubuhkan stempel Readback (penanda tanganan
dokter/ pemberi advis diminta keesokan harinya).
Prosedur komunikasi antar petugas medis dengan menggunakan SBAR dan
metode TBaK

a. Ucapkan salam waktu komunikasi.


b. Bila komunikasi dilakukan melalui telefon, pastikan orang yang
dihubungi adalah yang bener dengan mengkonfirmasi namanya.
c. Jelaskan keluhan pasien sesuai anamnesa.
Bagan Alir d. Jelaskan latar belakang medis pasien (alergi obat)
e. Sebutkan penilaian kondisi pasien saat pemeriksaan.
f. Sebutkan rekomendasi tindak lanjut saat pemeriksaan
(Rujukan, cek laboratorium, obat terapi)
g. Setelah diberikan advis untuk melakukan tindak lanjut, Lakukan
dokumentasi sesuai ketentuan di rekam medis dengan membubuhkan
stempel Readback (penandatanganan dokter/ pemberi advis diminta
keesokan harinya).

KOMUNIKASI EFEKTIF

No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


KLINIK PUSDIKLAT
HANUDNAS SPO /256 / X / 2023 / Klinik 0 3 dari 3

Hal-hal yang perlu


diperhatikan
1. Ruang Pemeriksaan Umum.
Unit terkait 2. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut.
3. Ruang KIA
Dokumen Terkait
Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Rekaman Histori Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai