Anda di halaman 1dari 5

NAMA: NUR FARINA

NIM: 230208700002
PRODI: D3 TATA BUSANA

MATA KULIAH: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Pengertian dan gambar


1.Pemindahan bahan(Ergonomi)

Pemindahan bahan dalam ergonomi merujuk kepada proses dipindahkan, diangkut, atau
menempatkan bahan.Dalam tujuan untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan
keselamatan kerja.

Namun,keberadaan sistem pemindahan bahan lebih fokus pada tata cara pemindahan
bahan, baik dari Jenis alat pemindahan bahan maupun prosedur pemindahannya. Sistem
Pemindahan bahan dapat didefinisikan sebagai mekanisme mengelola Pemindahan bahan
dengan mempertimbangkan aspek ekonomis , ergonomis, dan teknis.Prinsip-prinsip
ergonomi dalam melakukan pemindahan bahan, seperti memperhatikan postur tubuh yang
baik, menggunakan alat bantu yang sesuai, dan mengatur beban yang diangkat dengan
benar.
2.Pemotongan bahan

Pemotongan bahan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di laboratorium busana.
Kegiatan pemotongan kain atau bahan lainnya sesuai dengan pola yang telah dibuat.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemotongan
bahan:Membungkuk dalam memotong Bahan pada saat memotong kain, biasakan kain
tersusun rapi pada meja potong yang sudah tersedia. Meja potong pada umumnya juga
harus memiliki standar seperti ukuran lebar meja lebih besar dari meja biasanya, papan
meja halus dan desainnya tidak terdapat ukiran atau lubang-lubang yang dapat
menyebabkan serat kain tersangkut atau pemotongan kain tidak rapih, kemudian tinggi
meja juga perlu disesuaikan dengan standar tinggi pekerja, tidak terlalu pendek dan tinggi.
Sikap membungkuk ketika memotong bahan memberikan tekanan pada punggung, bahu,
dan lengan. Hal ini cepat menimbulkan kelelahan dan potensi cidera jika dilakukan secara
terus menerus.
3) Proses penjahitan
Proses penjahitan dalam ergonomi. Jika personel pabrik terkait memahami keseluruhan
operasi penjahitan dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil akhir pekerjaan, banyak
perubahan sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jahitan,
meningkatkan hasil dan, dengan mengurangi tekanan pada pekerja, meningkatkan
semangat kerja dan mengurangi pergantian staf.
Beberapa aspek ergonomi yang perlu diperhatikan dalam proses penjahitan antara
Lain:Postur tubuh: Penjahit perlu memperhatikan postur tubuh yang baik saat menjahit.
Postur yang buruk dapat menyebabkan ketegangan otot dan keluhan Muskuloskeletal.
Pendekatan ergonomi dapat membantu mengurangi keluhan ini. .Peralatan dan alat bantu:
Pemilihan peralatan dan alat bantu yang ergonomis juga .Penting dalam proses penjahitan.
Misalnya, penggunaan alat bantu yang sesuai dan

Aman dapat mengurangi risiko cedera mekanik.Postur kerja: Analisis postur kerja dapat
membantu mengidentifikasi postur yang Berisiko tinggi dan memberikan rekomendasi
untuk memperbaiki postur kerja yang Tidak ergonomis. Metode seperti Rapid Upper Limb
Assessment (RULA) dapat Digunakan untuk menganalisis postur kerja. Dimensi tubuh:
Perancangan kursi kerja yang sesuai dengan dimensi tubuh Penjahit juga merupakan aspek
penting dalam ergonomi. Panjang kursi yang tidak Sesuai dengan dimensi tubuh dapat
menyebabkan ketidaknyamanan dan keluhan Muskuloskeletal. Dalam praktiknya, ergonomi
dalam proses penjahitan dapat melibatkan berbagai Aspek lainnya, seperti pengaturan
tempat kerja, pencahayaan, suhu, dan desain alat Bantu. Semua ini bertujuan untuk
menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, dan efisien bagi penjahit.
4.Infeksi
Inspeksi merupakan quality control pada bahan yang digunakan. Ketika melakukan
pekerjaan ini sebaikna hindari posisi membungkuk karena dapat menyebabkan kelelahan
pada punggung, leher, dan lengan. Gunakan penerangan yang baik sehingga dapat
mencegah pekerja membungkuk tanpa sadar dan menghindari mata cepat lelah.Infeksi
dalam konteks ergonomi seringkali berkaitan dengan posture kerja yang berpotensi
meningkatkan risiko infeksi akibat iklim kerja yang buruk yang dapat meningkatkan risiko
infeksi oleh kulit.Dalam infeksi ergonomi merujuk pada kondisi di mana seseorang terpapar
atau terinfeksi .Oleh karena itu penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, atau jamur, yang
dapat mempengaruhi Kesehatan dan kesejahteraan pekerja.Ergonomi dapat membantu
menciptakan lingkungan kerja yang mendorong perilaku kebersihan yang baik dan
mengurangi paparan risiko infeksi.

5.Stitching
Pekerjaan ini meliputi mengambil potongan bahan,Menempatkan potongan bahan ke mesin
jahit dan Menjalankan mesin. Hindari posisi membungkuk dan lengan Mengarah ke mesin
terlalu jauh, karena hal ini dapat Menimbulkan kelelahan dan cedera pada leher, lengan dan
Punggung. Dan dalam seni tekstil juga , stitching adalah putaran atau putaran benang, atau
benang . Jahitan merupakan elemen dasar dalam menjahit , merajut , menyulam , merenda ,
dan pembuatan renda jarum , baik dengan tangan maupun mesin. Berbagai macam jahitan,
masing-masing dengan satu atau lebih nama, digunakan untuk tujuan tertentu.

6.Pengendalian Administratif

Pengendalian secara administratif adalah upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk
meminimalisir waktu paparan potensi bahaya/hazard dengan tenagaturan, pelatihan, tanda
bahaya, rambu, poster, label, atau merubah durasi kerja. aturan, pelatihan, tanda
bahaya, rambu, poster, label, atau merubah durasi kerja.
Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja) untuk mengurangi
terpaparnya/ tereksposnya pekerja terhadap sumber bahaya, larangan
menggunakan telepon seluler di tempat tertentu, pemasangan rambu-rambu
keselamatan.
A.Jadwal kerja
Jadwal kerja adalah rencana yang menguraikan kapan dan bagaimana tugas pekerjaan harus
diselesaikan. Ini juga dapat mencakup informasi tentang jam kerja yang ditentukan, waktu
istirahat, waktu makan siang, dan rincian lainnya terkait aktivitas kerja yang perlu dilakukan.
B.Penggiliran kerja dan waktu istirahat
Pengiliran kerja lainnya dapat mengurangi waktu yang pekerja terkena bahaya. Misalnya,
pekerja bisa diputar melalui pekerjaan yang membutuhkan otot gerakan berulang untuk
mencegah cedera trauma Kumulatif.Dan juga Penggiliran kerja adalah praktik mengatur
jadwal kerja untuk pekerja dengan cara yang memberikan kesempatan kepada mereka
untuk bekerja pada berbagai waktu.Giliran kerja tambahan dapat didefinisikan sebagai kerja
diluar Jam – jam kerja siang hari (day time hours) (3,253). Giliran malam Diselenggarakan
karena meningkatkan utilisasi fasilitas perusahaan,Ataupun untuk mengejar target produksi.
Adapun Waktu istirahat atau juga disebut dengan jam istirahat merupakan waktu
yang digunakan untuk pemulihan setelah melakukan pekerjaan. Waktu istirahat
merupakan hak asasi yang dimiliki pekerja dan perusahaan memiliki kewajiban
untuk memberikan waktu istirahat bagi tenaga kerja setelah melakukan
pekerjaannya.
C.Program pelatihan
bahwa pelatihan adalah program yang diberikan pimpinan atau instansi kepada
tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan pegawai sesuai dengan
tujuan dan harapan instansi.
D.Program perawatan dan perbaikan
Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan
istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
E. Menjaga tubuh berada pada posisis netral
Postur netral adalah postur dimana tubuh sejajar dan seimbang, baik ketika duduk atau
berdiri, menempatkan stres minimal pada tubuh dan menjaga sendi selaras.
Postur netral meminimalkan stres diterapkan pada otot, tendon, saraf dan tulang dan
memungkinkan untuk kontrol yang maksimum dan produksi tenaga.
Kebalikan dari postur netral adalah "sikap canggung."
Postur Canggung menjauhkan postur netral ke arah range of motion yang ekstrim.
Hal ini menempatkan tekanan lebih pada sistem muskuloskeletal pekerja, merupakan faktor
risiko yang berkontribusi untuk Gangguan Musculoskeletal (MSDS), dan harus dihindari.
F. Menggunakan bagian tubuh yang baik
Menggunakan bagian tubuh dengan baik dan menjaga agar bagian tubuh tetap dalam
kondisi yang baik dan memudahkan pekerjaan.Dengan menggunakan tubuh yang baik
dalam bidang dapat menjaga kesehatan dan keselamatan, meningkatkan efisiensi kerja,
serta mengurangi risiko cedera dan kelelahan. Kesadaran tentang ergonomi dan Praktik
penggunaan tubuh yang baik adalah kunci untuk menjaga kesejahteraan Fisik saat bekerja.
7.Istirahat Mikro dan Makro

Microbreak atau disebut mikro adalah istirahat yang dilakukan dalam waktu singkat tapi
sering sepanjang hari kerja. Dan caranya bisa bermanfaat untuk mengatasi burnout,
menghilangkan stres, serta meningkatkan produktivitas kerja karyawan.Adapun Istirahat
marobreak atau makro adalah jeda dalam skala besar,yaitu Istirahat makro diperlukan untuk
memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk memulihkan dan mengembalikan energi
setelah bekerja dalam jangka waktu yang lama.
Perbedaan Ergonomi Mikro dan Ergonomi Makro
Mikro adalah ilmu ergonomi dalam arti sempit, seperti fisiologi Kerja, biomekanik kerja,
lingkungan fisik, antropometri, persentil, waktu Standar dan lain-lain, hal-hal tersebut
merupakan ilmu-ilmu yang termasuk Dalam lingkup ergonomi mikro. Secara umum, mikro
ergonomi adalah ilmu Ergonomi dalam ruang lingkup mikro, yaitu dalam ruang lingkup
workstation. Lebih fokus pada hubungan antara manusia dan mesin.
Ergonomi makro adalah ilmu yang jauh lebih luas. Ilmu makro ergonomi Mencakup
organisasi, perusahaan, masyarakat pada umumnya atau bahkan Negara. Singkatnya,
ergonomi lebih tentang hubungan sosial dalam Organisas.

Anda mungkin juga menyukai