Anda di halaman 1dari 2

Studi Kelayakan Bisnis , adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu

bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang,
menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat
yang dihasilkan.
Ketika akan melakukan studi ini, ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis. Kelima
bidang tersebut yakni:

1. Deskripsi pasar,
2. Deskripsi bisnis,
3. Teknologi yang diperlukan,
4. Detail mengenai finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut,
5. Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju.

Aspek – aspek studi kelayakan bisnis :

1. Aspek hukum / Legalitas


2. Aspek pasar dan pemasaran
3. Aspek teknik dan teknologis
4. Aspek manajemen dan sdm
5. Aspek lingkungan
6. Aspek sosial ekonomi
7. Aspek keuangan

ASPEK HUKUM

A. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : merupakan syarat administrasi yang tidak hanya
perlu dimiliki oleh perseorangan, namun juga badan usaha untuk melaksanakan hak
dan kewajibannya dalam hal perpajakan. Fungsinya , sarana pengadministrasian
perpajakan yang digunakan sebagai identitas wajib pajak. Jadi, setiap wajib pajak pasti
memiliki NPWP agar dapat berhubungan dengan dokumen perpajakan.

Fungsi NPWP :

1. NPWP berfungsi sebagai sarana dalam melakukan administrasi perpajakan.


2. Hal paling pokok adalah NPWP merupakan identitas dari seorang wajib pajak.
3. Tujuan dan fungsi NPWP adalah demi terciptanya ketertiban dalam pengawasan
terutama administrasi pembayaran pajak.
4. NPWP berguna untuk dicantumkan dalam seluruh dokumen yang berkaitan dengan
perpajakan.

Denda bagi yang tidak mempunyai NPWP , terdapat pada pasal 21 ayat (5a) UU 36/2008
yang menyatakan : (5a) Besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (5) yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak lebih
tinggi 20% daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat
menunjukkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
B. Akta Pendirian dari Notaris : Akta pendirian yang telah disahkan oleh notaris dapat
menunjukkan legalitas sebuah bisnis di mata hukum dan bukti dari pengusaha
dalam kepemilikan bisnis. Dengan adanya dokumen ini, berarti kamu sudah mentaati
regulasi dan legalitas yang berlaku sehingga dapat mengembangkan bisnis lebih
luas.Akta pendirian ini juga akan memberikan kejelasan status kepemilikan
bisnis yang sah serta dapat menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk
membuatnya, kamu hanya perlu membutuhkan KTP, NPWP, foto kantor, dan Surat
Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
C. Surat izin usaha perdagangan (SIUP) : Surat perizinan yang diturunkan khusus pada
setiap pelaku usaha, mulai dari usaha skala kecil, hingga skala global yang
melakukan bisnis di Indonesia. Setiap bisnis yang mengurus dan memiliki SIUP secara
langsung dan tidak langsung mendapatkan pengakuan penuh akan legalitas hukum pada
bisnisnya.Saat mengurus SIUP, terdapat beberapa dokumen persyaratan yang harus kamu
persiapkan yakni KTP, NPWP, akta pendirian perusahaan, dan lain-lain.
D. Surat tanda daftar perusahaan (TDP) : Daftar pencatatan resmi perusahaan yang
berisikan hal-hal yang wajib didaftarkan oleh badan usaha dan disahkan oleh pejabat
daerah yang berwenang. Setiap badan usaha yang berdiri dan menjalankan usahanya
wajib memiliki TDP. Apabila tidak, maka bisnisnya akan dianggap ilegal.Untuk membuat
surat TDP, pelaku usaha dapat mengunjungi kantor pelayanan setempat dan mengisi
formulir pembuatan dengan membawa berkas yang dibutuhkan, seperti Surat Akta
Pendirian, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), kartu identitas, NPWP, dan lain-lain.
E. Izin lokasi usaha : Menurut Pasal 1 angka 1 Permen 17/2019, Izin Lokasi adalah izin
yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memperoleh tanah yang diperlukan untuk
usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk
menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usaha dan/atau kegiatannya.

Sahabat Wirausaha harus memenuhi persyaratan untuk mengurus izin lokasi sebelum
mengakses laman OSS, sesuai Pasal 8 ayat (4) Permen 17/2019, yaitu :

1. Nomor Induk Berusaha (NIB)


2. Pernyataan dan permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi
3. Peta/sketsa yang memuat koordinat batas letak lokasi yang dimohon
4. Proposal rencana kegiatan usaha
5. Surat pernyataan luas tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha dan Pelaku Usaha
lainnya yang merupakan 1 (satu) grup.

F.

Anda mungkin juga menyukai