Anda di halaman 1dari 60

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN

TATA RIAS PENGANTIN JOGJA PUTRI


BERKERUDUNG TANPA PAES
LEVEL III
berbasis

DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019

0|Page
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i


I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 2
A. Latar Belakang .............................................................................................. 2
B. Tujuan Penyusunan Kurikulum ................................................................. 5
C. Uraian Program ............................................................................................. 5
D. Pengertian ...................................................................................................... 6
II. KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN................................................... 8
A. Profil Lulusan ............................................................................................... 8
B. Capaian Pembelajaran ................................................................................. 8
C. Struktur Kurikulum Kursus dan Pelatihan ............................................ 10
D. Modul Pembelajaran ................................................................................... 54
III. PENUTUP ..................................................................................................... 59

i|Page
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi


negara maju. Keanekaragaman sumberdaya alam, flora dan fauna, kultur,
penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat
untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada
saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional.
Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor sumber daya manusia
tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga
memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan
kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevan baik
secara bilateral, regional maupun internasional.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan


untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya meningkatkan mutu
dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumberdaya manusia. Pencapaian
setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia berhubungan
langsung dengan tingkat capaian pembelajaran baik yang dihasilkan melalui
sistem pendidikan maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan
diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan
daya saing bangsa akan sekaligus pula memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan salah satu langkah


untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber
daya manusia yang dikaitkan dengan program pengembangan sistem
pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang
dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaian
pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan
hasil karya dan kontribusi yang bermutu dibidang kerjaannya masing-masing.

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak


mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional
maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari
dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi
yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk
berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan
Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah tersusupi
oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk sektor perekonomian,
pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu, persaingan
global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata
berada pada ranah nasional.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada


sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan
dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain sebagai
berikut :

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan,


2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria
kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat
pekerjaan,
3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling
menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja,
4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan
Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan
maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu
bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup


permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat
tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait
dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk
Kemendibud, Kemennakertrans, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi
pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan


suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak
belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti misalnya belum meratanya
kesadaran mutu dikalangan institusi penghasil tenaga kerja, belum
tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi antara
capaian pembelajaran (learning ourcomes) yang dihasilkan oleh penghasil
tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang
dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman
mengenai dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh
karena itu upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan
kualifikasi antara lulusan dari institusi pendidikan formal dan non formal atas
dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan
perlu diwujudkan dengan segera.

Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2012 tercatat sekitar 17.000
lembaga kursus yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk beragam
jenis kursus (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting
dalam mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara
lulusan dari institusi penyelenggara kursus dengan deskripsi kompetensi kerja
yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi
Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP No.32 tahun 2013
tentang Perubahan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Permendiknas No. 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus.

Terkait dengan kepentingan yang strategis dan telah kuat aspek hukumnya,
SKL disusun sebagai pelaksanaan amanah PP No. 32 tahun 2013 tentang
Perubahan tentang Standar Nasional Pendidikan dalam dan Permendiknas No.
47 tahun 2010 tentang SKL Kursus. Pada tahun 2009, dokumen SKL untuk
16 bidang telah selesai disusun dan ditetapkan oleh Mendiknas tahun 2010.
Selanjutnya SKL 10 bidang kursus telah berhasil disusun tahun 2010 dan
ditetapkan tahun 2011. Dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 8 tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL yang telah
disusun tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI.
Revisi SKL ini juga sekaligus dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan
kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia
industri.

Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 Jumlah penduduk


Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis
kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta
jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi
di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak
produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi. Oleh karena itu memicu
terjadinya peningkatan taraf hidup penduduk Indonesia.

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam adat istiadat setempat. Penduduk
Indonesia sekarang berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam
menyelenggarakan pesta pernikahan yang dihidupkan dengan suasana adat
setempat. Karena rias pengantin disetiap daerah memiliki keunikan tersendiri
dan mesti dilestarikan. HARPI Melati sebagai organisasi perias seluruh
Indonesia melakukan pembakuan jenis-jenis pengantin tradisional bekerja
sama dengan pemangku adat di tiap-tiap daerah. Pembakuan itu telah
menghasilkan 127 jenis rias pengantin tradisional.

B. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum berbasis kompetensi disusun untuk digunakan sebagai pedoman


pembelajaran dan penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik pada
lembaga kursus dan pelatihan atau bagi yang belajar mandiri dan sebagai
acuan dalam menyusun, merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik pada
aspek perencanaan maupun implementasinya.

C. Uraian Program

1. NAMA PROGRAM
Kursus dan Pelatihan Tata Rias Pengantin Tradisional Level III KKNI

2. Tujuan : tujuan diadakan kursus TRP


a. Melestarikan adat budaya rias pengantin tradisional Indonesia
b. Meningkatkan jumlah perias pengantin tradisional Indonesia yang
tersertifikasi

3. MANFAAT
a. Peserta Didik atau Lulusan dapat berwira usaha mandiri
b. Lembaga Penyelenggara Kursus dan Pelatihan memberikan peluang
kepada SDM dalam mencerdaskan & mengurangi pengangguran
c. DUDI : memberikan peluang/pekerjaan kepada lulusan LKP
4. KUALIFIKASI PESERTA
Yang bisa mengikuti kursus dan pelatihan minimal 17 tahun dan memiliki
ijazah SMP sederajat.

5. UJI KOMPETENSI
Uji Kompetensi perlu diikuti peserta didik untuk mendapat pengakuan
secara nasional dan internasional di bidang Tata Rias Pengantin Tradisional
level III. Uji Kompetensi diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata
Rias Pengantin dan dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi Tata Rias
Pengantin.

Peserta didik yang dinilai kompeten akan diberikan sertifikat kompetensi


dimana blanko sertifikat dikeluarkan oleh Kemendikbud dan diisi oleh LSK
Tata Rias Pengantin.

D. Pengertian
1. Profil lulusan adalah gambaran peran yang dapat dilakukan oleh lulusan
dengan keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI;
2. Jabatan kerja adalah gambaran jabatan kerja yang dapat diraih oleh
lulusan pada bidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi
KKNI;
3. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
pembelajaran dan internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan,
kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja;
4. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi menyatakan kemampuan, karakter,
kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia
Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada
Lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012;
5. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu
pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi
yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi I sampai IX
sebagaimana dinyatakan pada Lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun
2012;
6. Deskripsi capaian pembelajaran adalah deskripsi capaian minimum dari
setiap program kursus tertentu yang mencakup deskripsi umum dan
selaras dengan Deskripsi Kualifikasi KKNI;
7. Sikap dan tata nilai adalah kecenderungan psikologis, sebagai hasil dari
penghayatan seseorang terhadap nilai dan norma, kehidupan yang tumbuh
dari proses pendidikan, pengalaman kerja, serta lingkungan keluarga dan
masyarakat;
8. Pengetahuan adalah penguasaan dan pemahaman tentang konsep, fakta,
informasi, teori, dan metodologi pada bidang keilmuan, keahlian dan
pekerjaan tertentu oleh seseorang;
9. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan
menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja;
10. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan secara mandiri, bertanggung jawab dan
terukur melalui suatu asesmen yang baik;
11. Hak dan tanggung jawab adalah konsekuensi dari dikuasainya pengetahuan
dan kemampuan kerja dalam melaksanakan kewajiban kerja secara sadar
akan hasil dan resikonya dan oleh karenanya mendapatkan hak sesuai
dengan kualifikasinya;
12. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang III KKNI adalah kemampuan
minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan diturunkan
dari capaian pembelajaran khusus pada jenjang II KKNI yang sesuai;
13. Elemen kompetensi adalah bagian yang menyusun satu kompetensi secara
utuh dalam bentuk uraian pengetahuan, kemampuan kerja, tanggung
jawab dan hak, maupun sikap berperilaku;
14. Indikator kelulusan adalah unsur yang menjadi tolok ukur keberhasilan
yang menyatakan seseorang kompeten atau tidak.
15. Pakem Pengantin adalah ketentuan baku rias pengantin tradisional yang
telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yang menangani bidang
kebudayaan.
16. TRP Paes adalah TRP yang memakai rias pada dahi.
17. TRP non paes TRP yang tidak memakai riasan pada dahi.
II. KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN

A. Profil Lulusan
Lulusan Tata Rias Pengantin Tradisional Level III KKNI mampu merias
pengantin pria dan wanita dengan penguasaan konsep umum, pengetahuan
dan keterampilan merias pengantin tradisional sesuai dengan adat tradisional
yang dipilih.

B. Capaian Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
BIDANG TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL
SESUAI KKNI LEVEL III
Sikap dan Tata Nilai Membangun dan membentuk karakter dan
kepribadian manusia Indonesia yang:
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang
baik di dalam menyelesaikan tugasnya;
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia;
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya;
5. Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain;
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta
memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Kemampuan kerja Mampu melaksanakan riasan pengantin
tradisional dengan menggunakan alat, bahan dan
perlengkapan yang menghasilkan riasan
pengantin pria dan wanita sesuai adat istiadat
pengantin yang dipilih, meliputi :
1. Membuat perlengkapan riasan pengantin,
2. Memakaikan busana pengantin pria dan
wanita beserta aksesori,
3. Merias wajah pengantin pria dan wanita
4. Membuat sanggul pengantin wanita beserta
aksesori.
5. Menetapkan biaya rias pengantin

Pengetahuan yang Menguasai konsep umum, pengetahuan dan


dikuasai keterampilan merias pengantin tradisional sesuai
adat yang dipilih, meliputi :
1. Membuat perlengkapan riasan pengantin
2. Merias wajah pengantin pria dan wanita
3. Memakaikan busana pengantin pria dan
CAPAIAN PEMBELAJARAN
BIDANG TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL
SESUAI KKNI LEVEL III
wanita
4. Membuat sanggul pengantin wanita
5. Teknik komunikasi efektif terhadap pelanggan
dan rekan kerja
6. Keamanan dan keselamatan lingkungan kerja
7. Menyusun perencanaan biaya rias pengantin
Hak dan tanggung Mampu bekerja sama dan melakukan
jawab pada bidang komunikasi dalam lingkup merias pengantin
kerjanya tradisional serta bertanggung jawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang
lain.
1. Hak : Dapat menentukan RAB sesuai TRP
yang dikerjakan
2. Tanggung jawab : Dapat menyelesaikan
pekerjaan sendiri maupun pekerjaan yang
diberikan oleh orang lain dengan hasil yang
berkualitas
C. Struktur Kurikulum Kursus dan Pelatihan
STRUKTUR KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN
BIDANG TATA RIAS PENGANTIN JOGJA PUTRI BERKERUDUNG TANPA PAES SESUAI KKNI LEVEL III
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA
1 1.1. Menyiapkan • Alat dan bahan kembar 2 2 Ceramah  Ketepatan Membuat
alat dan bahan mayang.Dan tasbih Tanya jawab memilih alat perlengkapan
perlengkapan • Prosedur penyiapan alat demontrasi untuk keterampilan
keterampilan dan bahan kembar membuat pengantin
pengantin Jogja mayang dan tasbih 1 1 kembar Jogja Putri
Putri mayang dan
berkerudung tasbih.
tanpa paes :  Ketepatan
kembar mayang memilih bahan
yaitu mlati untuk
ronce bawang membuat
sebungkul, kembar
keris, mayang dan
pecut,walang, tasbih.
paying,burung,  Ketepatan
candi dan menyiapkan
tasbih alat untuk
membuat
kembar
mayang dan
tasbih.
 Ketepatan
menyiapkan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
bahan untuk
membuat
kembar
mayang dan
tasbih
1.2.Menata alat dan  Prosedur menata alat dan 1 2 Ceramah  Ketepatan Membuat
bahan kembar bahan kembar mayang Tanya jawab menata alat perlengkapan
mayang dan dan tasbih. demontrasi membuat riasan
tasbih. kembar pengantin
mayang dan Jogja Putri
tasbih.
 Ketepatan
menata bahan
membuat
kembar
mayang dan
tasbih.
1.3.Membuat  Macam-macam kembar 2 1 Ceramah  Ketepatan Membuat
bentuk kembar mayang dan tasbih. Tanya jawab membuat jenis perlengkapan
mayang dan  Prosedur membuat 2 1 demontrasi kembar riasan
tasbih. kembar mayang dan mayang dan pengantin
tasbih. 2 1 tasbih. Jogja Putri.
 Jenis perlengkapan  Ketepatan
kembar mayang dan membuat
tasbih. bentuk kembar
mayang dan
tasbih.
 Ketepatan
urutan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
membuat
kembar
mayang dan
tasbih sesuai
pakem adat
yang telah
dibakukan
 Ketepatan cara
membuat
kembar
mayang dan
tasbih sesuai
metode yang
diajarkan
 Ketepatan
hasil membuat
kembar
mayang dan
tasbih sesuai
pakem
1.4.Menata hasil  Macam macam wadah 2 1 Ceramah  Ketepatan Membuat
kembar Tanya jawab memilih wadah perlengkapan
mayang. demontrasi untuk menata keterampiln
hasil kembar pengantin
mayang dan Jogja Putri
tasbih. berkerudung
tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Prosedur menata hasil 2 3 Ceramah  Ketepatan
kembar mayang dan Tanya jawab menata hasil
tasbih. demontrasi kembar
mayang dan
tasbih di dalam
wadah
 Prinsip memilih wadah 2 2 Ceramah  Kerapian
untuk menata hasil Tanya jawab menata hasil
kembar mayang dan demontrasi kembar
tasbih. mayang dan
tasbih.
2 2.1.Menyiapkan  Macam-macam busana 2 1 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
busana serta asosories pengantin Tanya jawab memilih busana
perlengkapannya wanita demontrasi busana pengantin
dan aksesori pengantin pria dan
pengantin wanita dan wanita
wanita Jogja perlengkapann beserta
Putri ya Jogja Putri aksesoris
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Prosedur penyiapan 2 2 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
busana dan asesories Tanya jawab memilih busana
demontrasi aksesori pengantin
pengantin pria dan
wanita Jogja wanita
Putri beserta
berkerudung aksesoris
tanpa paes.
 Ketepatan
menyiapkan
jenis busana
pengantin
wanita dan
perlengkapann
ya sesuai
bentuk tubuh
2.2.Menata busana  Prosedur menata busana 2 2 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
dan aksesori dan asesoris pengantin Tanya jawab menata busana busana
pengantin wanita demontrasi pengantin pengantin
wanita Jogja wanita dan pria dan
Putri perlengkapan wanita
berkerudung nya Jogja Putri beserta
tanpa paes. berkerudung aksesori
tanpa paes.
 Ketepatan
menata
aksesori
pengantin
wanita Jogja
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menata jenis
busana
pengantin
wanita dan
perlengkapan
nya Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
2.3.Memakaikan  Prosedur pemakaian 1 1 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
busana busana pengantin wanita Tanya jawab memakaian busana
pengantin demontrasi busana pengantin
wanita Jogja pengantin pria dan
Putri wanita Jogja wanita
berkerudung Putri beserta
tanpa paes. berkerudung aksesori
tanpa paes.
 Ketepatan
memakaian
asesoris Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
2.4.Menyiapkan  Prosedur penyiapan 3 3 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
busana dan busana Dan aksesori Tanya jawab memilih busana
aksesoris pengantin pria demontrasi busana pengantin
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
pengantin pria pengantin pria pria dan
TRP Jogja Putri TRP Jogja Putri wanita
berkerudung berkerudung beserta
tanpa paes. tanpa paes. aksesori
 Ketepatan
memilih
aksesori
pengantin pria
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menyiapkan
jenis busana
pengantin pria
sesuai bentuk
tubuh
2.5.Menata busana  Prosedur menata busana 2 2 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
dan aksesori dan aksesori pengantin Tanya jawab menata busana busana
pengantin pria pria demontrasi pengantin pria pengantin
TRP Jogja Putri TRP Jogja Putri pria dan
berkerudung berkerudung wanita
tanpa paes. tanpa paes. beserta
 Ketepatan aksesori
menata
aksesori
pengantin pria
TRPJogja Putri
berkerudung
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
tanpa paes.
 Ketepatan
menata jenis
busana
pengantin pria
sesuai bentuk
tubuh
2.6.Memakaikan  Prosedur pemakaian 2 2 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
busana busana pengantin pria Tanya jawab memakaikan busana
pengantin pria demontrasi busana pengantin
TRP Jogja Putri pengantin pria pria dan
berkerudung TRP Jogja Putri wanita
tanpa paes. berkerudung beserta
tanpa paes. aksesori
 Ketepatan
kerapihan
memakaikan
busana
pengantin pria
TRP Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
3 3.1.Mempersiapkan  Pengidentifikasi bentuk 2 4 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
wajah wajah Tanya jawab dalam meng pengantin
pengantin demontrasi identifikasi pria dan
wanita Jogja wajah wanita
Putri pengantin
berkerudung wanita sesuai
tanpa paes. bentuk wajah
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Prosedur mendiagnosa 2 4  Ketepatan Merias wajah
jenis kulit dalam pengantin
mendiagnosa pria dan
wajah wanita
pengantin
wanita sesuai
jenis kulit
3.2.Menyiapkan alat  Prosedur menyiapkan 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
dan bahan rias alat rias wajah Tanya jawab memilih alat pengantin
wajah demontrasi rias wajah pria dan
pengantin pengantin wanita
wanita Jogja wanita Jogja
Putri Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Prosedur menyiapkan Ceramah  Ketepatan Merias wajah
bahan rias wajah Tanya jawab memilih bahan pengantin
demontrasi rias wajah pria dan
pengantin wanita
wanita sesuai
jenis kulit
3.3.Menata alat dan  Prosedur menata alat dan 3 3 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
bahan rias bahan rias wajah Tanya jawab menata alat pengantin
wajah demontrasi rias wajah pria dan
pengantin pengantin wanita
wanita Jogja wanita Jogja
Putri Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
menata bahan
rias wajah
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
3.4.Melakukan rias  Prosedur Merias wajah 16 32 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
wajah calon Tanya jawab dalam pengantin
pengantin demontrasi membersihkan pria dan
wanita Jogja wajah wanita
Putri pengantin
berkerudung wanita sesuai
tanpa paes. jenis kulit
 Ketepatan
mengaplikasi
kan penyegar
sesuai jenis
kulit
 Ketepatan
mengaplikasi
kan pelembab
sesuai jenis
kulit
 Ketepatan
mengaplikasi
kan alas bedak
Jogja Putri
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
mengaplikasi
kan alas bedak
coklat (
shading ) TRP
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
mengaplikasi
kan bedak
tabor TRP Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
mengaplikasi
kan bedak
padat TRP
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
membuat alis
pengantin
wanita sesuai
bentuk wajah
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
memasang
selotip mata
(scoth tape)
sesuai bentuk
kelopak mata
 Ketepatan
mengaplikasi
kan dasar
perona mata
TRP Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
membaur
perona mata
sesuai bentuk
mata
 Ketepatan
memasang
bulu mata
palsu sesuai
bentuk mata
 Ketepatan
mengaplikasi
kan penebal
bulu mata
(mascara)
sesuai jenis
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
mata
 Ketepatan
menyempurna
kan riasan
mata pengantin
wanita sesuai
bentuk mata
 Ketepatan
mengaplikasi
kan pemerah
pipi sesuai
bentuk wajah
 Ketepatan
membentuk
0garis bibir
(cupido) sesuai
bentuk bibir
 Ketepatan
mengaplikasi
kan pemerah
bibir (cupido)
sesuai bentuk
bibir
 Ketepatan
membuat ciri
khas rias wajah
pengantin
wanita Jogja
Putri
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
memberikan
sentuhan akhir
rias wajah
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
3.5.Merapikan alat  Perapian alat dan bahan 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
dan bahan rias rias wajah Tanya jawab merapikan pengantin
wajah demontrasi kembali alat pria dan
pengantin rias wajah wanita
wanita Jogja pengantin
Putri wanita sesuai
berkerudung tempatnya
tanpa paes.  Ketepatan
merapikan
kembali bahan
rias wajah
pengantin
wanita sesuai
tempatnya
 Ketepatan
mengemas
kembali alat
rias wajah
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
pengantin
wanita sesuai
wadah
 Ketepatan
mengemas
kembali bahan
rias wajah
pengantin
wanita sesuai
wadah
3.6.Mempersiapkan  Tata cara mengidentifikasi 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
wajah dan mendiagnosa bentuk Tanya jawab dalam pengantin
pengantin pria wajah pria demontrasi mengidentifi pria dan
TRP Jogja Putri kasi wajah wanita
berkerudung pengantin pria
tanpa paes. sesuai bentuk
wajah
 Ketepatan
dalam
mendiagnosa
wajah
pengantin pria
sesuai jenis
kulit
3.7.Menyiapkan alat  Prosedur memilih alat dan 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
dan bahan rias bahan rias wajah Tanya jawab memilih alat pengantin
wajah pengantin pria demontrasi rias wajah pria dan
pengantin pria pengantin pria wanita
TRP Jogja Putri TRP Jogja Putri
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Ketepatan
memilih bahan
rias wajah
pengantin pria
sesuai jenis
kulit
3.8.Menata alat dan  Prosedur menata alat 2 4 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
bahan rias dan bahan rias wajah Tanya jawab menata alat pengantin
wajah pengantin wanita demontrasi rias wajah pria dan
pengantin pria pengantin pria wanita
TRP Jogja Putri TRP Jogja Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Ketepatan
menata bahan
rias wajah
pengantin pria
TRPJogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
3.9.Melakukan rias  Prosedur membersihkan 12 24 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
wajah calon dan penyegar wajah Tanya jawab dalam pengantin
pengantin pria calon pengantin pria demontrasi membersihkan pria dan
TRPJogja Putri wajah wanita
berkerudung pengantin pria
tanpa paes. sesuai jenis
kulit
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
mengaplikasi
kan penyegar
sesuai jenis
kulit
 Ketepatan
mengaplikasi
kan pelembab
sesuai jenis
kulit
 Ketepatan
mengaplikasi
kan bedak
padat
pengantin pria
TRPJogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
memberikan
sentuhan
akhir rias
wajah
pengantin pria
TRPJogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
3.10.Merapikan alat  Pengemasan alat dan 3 3 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
dan bahan rias bahan rias wajah Tanya jawab merapikan pengantin
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
wajah demontrasi kembali alat pria dan
pengantin pria rias wajah wanita
TRPJogja Putri pengantin pria
berkerudung sesuai
tanpa paes. tempatnya
 Ketepatan
merapikan
kembali bahan
rias wajah
pengantin pria
sesuai
tempatnya
 Ketepatan
mengemas
kembali alat
rias wajah
pengantin pria
sesuai wadah
 Ketepatan
mengemas
kembali bahan
rias wajah
pengantin pria
sesuai wadah
4 4.1.Menyiapkan  Prosedur menyiapkan 4 4 Ceramah  Ketepatan Membuat
alat, bahan dan alat, bahan dan asesori Tanya jawab memilih alat sanggul
aksesori untuk untuk membuat sanggul demontrasi membuat pengantin
membuat sanggul Jogja wanita
sanggul Jogja Putri beserta
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri berkerudung aksesori
berkerudung tanpa paes.
tanpa paes.  Ketepatan
memilih bahan
membuat
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
memilih
aksesori
membuat
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Kelengkapan
menyiapkan
alat membuat
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Kelengkapan
menyiapkan
bahan
membuat
sanggul Jogja
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Kelengkapan
menyiapkan
aksesori
membuat
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
4.2.Menata alat,  Prosedur menata 1 1 Ceramah  Ketepatan Membuat
bahan dan peralatan, bahan dan Tanya jawab menata alat sanggul
aksesori untuk asesories sanggul demontrasi membuat pengantin
membuat sanggul Jogja wanita
sanggul Jogja Putri beserta
Putri berkerudung aksesori
berkerudung tanpa paes.
tanpa paes.  Ketepatan
menata bahan
membuat
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menata
aksesori
membuat
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
4.3.Membuat  Pembuatan sanggul Ceramah  Ketepatan Membuat
sanggul Tanya jawab menyisir sanggul
pengantin demontrasi sesuai kondisi pengantin
wanita rambut wanita
 Ketepatan beserta
membagi aksesori
rambut sesuai
model sanggul
 Ketepatan
menentukan
ciri khas
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
membuat ciri
khas sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
menyasak
bagian rambut
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
membentuk
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
melakukan
sentuhan
akhir Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
4.4.Menata bunga/  Prosedur Menata bunga 5 5 Ceramah  Ketepatan Membuat
roncean dan dan aksesori Tanya jawab menata bunga sanggul
aksesori demontrasi segar/ roncean pengantin
sanggul Jogja Putri wanita
pengantin berkerudung beserta
wanita Jogja tanpa paes. aksesori
Putri  Kerapian
berkerudung menata bunga
tanpa paes. segar/ roncean
Jogja Putri
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menata
aksesori
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Kerapian
memasang
aksesori
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Keserasian
memasang
aksesori
sanggul Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
4.5.Mengemas alat,.  Prosedur mengemas 3 3 Ceramah  Ketepatan Membuat
bahan dan alat, bahan dan Tanya jawab mengemas alat sanggul
aksesori aksesoris demontrasi membuat pengantin
sanggul sanggul wanita
pengantin pengantin beserta
wanita Jogja wanita sesuai aksesori
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri wadah yang
berkerudung disiapkan
tanpa paes  Ketepatan
mengemas
bahan
membuat
sanggul
pengantin
wanita sesuai
wadah yang
disiapkan
 Ketepatan
mengemas
aksesoris
sanggul
pengantin
wanita sesuai
wadah yang
disiapkan
5 5.1.Menentukan  Prosedur menentukan/ 10 10 Ceramah  Ketepatan Menetapkan
macam-macam menetapkan kebutuhan Tanya jawab mengidentifika biaya rias
kebutuhan demontrasi si kebutuhan pengantin
pengantin Jogja pengantin
Putri Jogja Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Ketepatan
menentukan
kebutuhan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
pengantin
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menetapkan
kebutuhan
pengantin
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
5.2.Menghitung  Pembuatan rincian biaya 4 4 Ceramah  Ketepatan Menetapkan
biaya merias Tanya jawab merinci biaya biaya rias
Jogja Putri demontrasi merias Jogja pengantin
berkerudung Putri
tanpa paes. berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menghitung
biaya merias
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
5.3.Menentukan  Penentuan biaya 4 6 Ceramah  Ketepatan Menetapkan
biaya setiap Tanya jawab menentukan biaya rias
pekerjaan Jogja demontrasi biaya Jogja pengantin
Putri Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
menetapkan
pekerjaan
sesuai
kebutuhan

PENGETAHUAN YANG DIKUASAI


6 6.1.Konsep umum  Penjelasan tentang ciri 2 2 Ceramah  Ketepatan Membuat
ciri khas khas perlengkapan riasan Tanya jawab menyebutkan perlengkapan
perlengkapan pengantin ciri khas riasan
riasan perlengkapan pengantin
pengantin Jogja rias pengantin
Putri Jogja Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
jenis
perlengkapan
riasan
pengantin pria
dan wanita
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
6.2.Pengetahuan  Prosedur menjelas kan 3 3 Ceramah  Ketepatan Membuat
perlengkapan jenis , bentuk ukuran Tanya jawab mengidentifika perlengkapan
riasan perlengkapan riasan si jenis riasan
pengantin Jogja perlengkapan pengantin
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri riasan
berkerudung pengantin
tanpa paes. Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
bentuk
perlengkapan
riasan
pengantin
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
ukuran
perlengkapan
riasan
pengantin
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
6.3.Prosedur  Jenis perlengkapan 3 3 Ceramah  Ketepatan Membuat
membuat Tanya jawab menjelaskan perlengkapan
perlengkapan urutan riasan
riasan pekerjaan pengantin
pengantin Jogja setiap jenis
Putri perlengkapan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
berkerudung riasan Jogja
tanpa paes. Putri
berkerudung
tanpa paes.
7 7.1.Konsep umum  Cara pemakaikan busana 3 3 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
memakaikan pengantin wanita Tanya jawab menyebutkan busana
busana ciri khas pengantin
pengantin busana pria dan
wanita Jogja pengantin wanita
Putri wanita Jogja
berkerudung Putri
tanpa paes. berkerudung
tanpa paes.
7.2.Pengetahuan  Prosedur memakaikan 4 4 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
memakaikan busana, perhiasan dan Tanya jawab menyebutkan busana
busana perlengkapan busana pengantin
pengantin pengantin pria dan
wanita Jogja wanita Jogja wanita
Putri Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
alat yang
diperlukan
dalam
memakaikan
busana
pengantin
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
aksesori
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
7.3.Prosedur  Penjelasan tentang sop 2 2 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
memakaikan memakaikan busana Tanya jawab menguraikan busana
busana pengantin wanita demontrasi cara pengantin
pengantin memakaikan pria dan
wanita Jogja busana wanita
Putri pengantin
berkerudung wanita Jogja
tanpa paes. Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
teknik
memakaikan
busana
pengantin
wanita Jogja
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri
berkerudung
tanpa paes.
7.4.Konsep umum  Spesifikasi ciri khas 4 4 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
memakaikan busana pria pengantin Tanya jawab menyebutkan busana
busana demontrasi ciri khas pengantin
pengantin pria busana pria dan
TRPJogja Putri pengantin pria wanita
berkerudung Jogja Putri
tanpa paes. berkerudung
tanpa paes.
7.5.Pengetahuan  Prosedur pemakaian 2 2 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
memakaikan busana pengantin pria Tanya jawab menyebutkan busana
busana alat ,bahan dan asesoris busana pengantin
pengantin pria pengantin pria pria dan
TRP Jogja Putri TRPJogja Putri wanita
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
alat yang
diperlukan
dalam
memakaikan
busana
pengantin pria
TRPJogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
menyebutkan
aksesori
pengantin pria
TRPJogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
7.6.Prosedur  Prosedur pemakaian 3 3 Ceramah  Ketepatan Memakaikan
memakaikan busana pengantin pria Tanya jawab menguraikan busana
busana cara pengantin
pengantin pria memakaikan pria dan
TRP Jogja Putri busana wanita
berkerudung pengantin pria
tanpa paes. TRP Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
teknik
memakaikan
busana
pengantin pria
TRP Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
8 8.1.Konsep umum  Spesifikasi ciri khas rias 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
merias wajah wajah pengantin wanita Tanya jawab menjelaskan pengantin
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
pengantin ciri khas pria dan
wanita Jogja dalam rias wanita
Putri wajah
berkerudung pengantin
tanpa paes. wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
8.2.Pengetahuan  Prosedur menjelaskan 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
merias wajah alat dan bahan merias Tanya jawab menjelaskan pengantin
pengantin wajah pengantin wanita alat yang pria dan
wanita Jogja digunakan wanita
Putri untuk merias
berkerudung wajah
tanpa paes. pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
bahan untuk
merias wajah
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
menjelaskan
kosmetik yang
digunakan
untuk merias
wajah
pengantin
wanita sesuai
jenis kulit
8.3.Prosedur merias  Prosedur cara merias 2 2 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
wajah wajah pengantin wanita Tanya jawab menjelaskan pengantin
pengantin diagnose pria dan
wanita Jogja sebelum wanita
Putri merias
berkerudung pengantin
tanpa paes. wanita sesuai
jenis kulit
 Ketepatan
menjelaskan
teknik koreksi
dalam merias
pengantin
wanita sesuai
bentuk wajah
 Ketepatan
menjelaskan
urutan merias
wajah
pengantin
wanita Jogja
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
cara merias
wajah
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
8.4.Konsep umum  Spesifikasi ciri khas rias 1 1 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
merias wajah wajah pengantin pria Tanya jawab menjelaskan pengantin
pengantin pria ciri khas pria dan
Jogja Putri dalam rias wanita
berkerudung wajah
tanpa paes. pengantin pria
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
8.5.Pengetahuan  Prosedur pemakaian alat 1 1 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
merias wajah dan bahan merias wajah Tanya jawab menjelaskan pengantin
pengantin pria pengantin pria alat yang pria dan
Jogja Putri digunakan wanita
berkerudung untuk merias
tanpa paes. wajah
pengantin pria
Jogja Putri
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
bahan untuk
merias wajah
pengantin pria
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
kosmetik yang
digunakan
untuk merias
wajah
pengantin pria
sesuai jenis
kulit
8.6.Prosedur merias  Prosedur merias wajah 1 1 Ceramah  Ketepatan Merias wajah
wajah pengantin pria Tanya jawab menjelaskan pengantin
pengantin pria diagnose pria dan
Jogja Putri sebelum wanita
berkerudung merias
tanpa paes. pengantin pria
sesuai jenis
kulit
 Ketepatan
menjelaskan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
teknik koreksi
dalam merias
pengantin pria
sesuai bentuk
wajah
 Ketepatan
menjelaskan
urutan merias
wajah
pengantin pria
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
cara merias
wajah
pengantin pria
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
9 9.1.Konsep umum  Spesifikasi ciri khas cara 3 3 Ceramah  Ketepatan Membuat
membuat membuat sanggul Tanya jawab menjelaskan sanggul
sanggul pengantin wanita ciri khas pengantin
pengantin membuat wanita
wanita Jogja sanggul Jogja
Putri Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
9.2.Pengetahuan  Cara pembuatan sanggul 3 3 Ceramah  Ketepatan Membuat
membuat pengantin Tanya jawab menyebutkan sanggul
sanggul alat yang pengantin
pengantin dibutuhkan wanita
wanita Jogja dalam
Putri membuat
berkerudung sanggul
tanpa paes pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
bahan yang
dibutuhkan
dalam
membuat
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
kosmetik yang
diperlukan
dalam
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
membuat
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menyebutkan
aksesori
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
memyebutkan
bunga/
roncean
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
bentuk
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
9.3.Prosedur  Tata cara sanggul 3 3 Ceramah  Ketepatan Membuat
membuat pengantin wanita Tanya jawab menguraikan sanggul
sanggul urutan kerja pengantin
pengantin membuat wanita
wanita Jogja sanggul
Putri pengantin
berkerudung wanita Jogja
tanpa paes. Putri
berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
teknik
membuat
sanggul
pengantin
wanita Jogja
Putri
berkerudung
tanpa paes.
10 10.1.Pengetahuan  Cara berkomunikasi 2 2 Ceramah  Ketepatan Teknik
teknik dengan pelanggan Tanya jawab menjelaskan komunikasi
komunikasi teknik efektif
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
efektif komunikasi terhadap
terhadap yang efektif pelanggan
pelanggan terhadap dan rekan
Jogja Putri pelanggan kerja
berkerudung Jogja Putri
tanpa paes. berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
dalam
menjelaskan
prinsip teknik
komunikasi
efektif
terhadap
pelanggan
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
10.2.Prosedur  Tata cara sop komunikasi 2 2 Ceramah  Ketepatan Teknik
teknik dengan pelanggan Tanya jawab menjelaskan komunikasi
komunikasi metode/ cara efektif
efektif komunikasi terhadap
terhadap efektif pelanggan
pelanggan terhadap dan rekan
Jogja Putri pelanggan kerja
berkerudung Jogja Putri
tanpa paes. berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
menjelaskan
teknik
komunikasi
efektif
terhadap
pelanggan
untuk menjaga
citra baik
seorang perias
sesuai kode
etik
10.3.Pengetahuan  Tata cara komunikasi 2 2 Ceramah  Ketepatan Teknik
teknik efektif terhadap rekan Tanya jawab menjelaskan komunikasi
komunikasi kerja teknik efektif
efektif komunikasi terhadap
terhadap yang efektif pelanggan
rekan kerja terhadap dan rekan
Jogja Putri rekan kerja kerja
berkerudung Jogja Putri
tanpa paes. berkerudung
tanpa paes.
 Ketepatan
dalam
menjelaskan
prinsip teknik
komunikasi
efektif
terhadap
rekan kerja
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
10.4.Prosedur  Tata cara sop komunikasi 2 2 Ceramah  Ketepatan Teknik
teknik efektip dan rekan kerja Tanya jawab menjelaskan komunikasi
komunikasi metode/ cara
efektif
efektif komunikasi terhadap
terhadap efektif terhadap
pelanggan
rekan kerja
rekan kerja dan rekan
Jogja Putri
Jogja Putri kerja
berkerudung
berkerudung
tanpa paes.
tanpa paes.
 Ketepatan
menjelaskan
teknik
komunikasi
efektif terhadap
rekan kerja
untuk menjaga
citra baik
seorang perias
sesuai kode etik
11 11.1.Pengetahuan  Tata cara menjaga 2 2 Ceramah  Ketepatan Keamanan
keamanan dan keamanan dan Tanya jawab menjelaskan dan
keselamatan keselamatan lingkungan prinsip keselamatan
lingkungan kerja keamanan dan lingkungan
kerja Jogja keselamatan kerja
Putri lingkungan
berkerudung kerja sesuai
tanpa paes. area kerja
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
 Ketepatan
menjelaskan
pengetahuan
operasional
dasar tentang
keamanan dan
keselamatan
dalam
melaksanakan
tugas sesuai
area kerja
 Ketepatan
menyebutkan
bagian dalam
pekerjaan yang
harus dijaga
keamanan dan
keselamatan
kerja sesuai
urutan kerja
12 12.1.Pengetahuan  Tata cara menyusun 2 2 Ceramah  Ketepatan Menyusun
menyusun rencana biaya rias Tanya jawab menjelaskan perencanaan
perencanaan pengantin perencanaan biaya rias
biaya rias biaya rias pengantin
pengantin pengantin
Jogja Putri Jogja Putri
berkerudung berkerudung
tanpa paes. tanpa paes.
12.2.Prosedur  Tata cara menyusun 2 2  Ketepatan Menyusun
Elemen Metode Indikator
No Bahan Kajian Bobot Durasi Modul
Kompetensi Pembelajaran Kelulusan
menyusun perencanaan biaya rias menguraikan perencanaan
perencanaan pengantin cara biaya rias
biaya rias menyusun pengantin
pengantin perencanaan
Jogja Putri biaya rias
berkerudung pengantin
tanpa paes Jogja Putri
berkerudung
tanpa paes.
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
13 13.1.Bekerja sesuai  Tata cara bekerja sesuai 2 2 Ceramah  Mentaati SOP tempat
prosedur sop Tanya jawab peraturan kerja
operasi yang berlaku;
standar  Ketepatan
tempat membuat
bekerja. laporan kerja
sesuai
prosedur
operasi
standar yang
berlaku.
D. Modul Pembelajaran
No Modul Bahan Kajian Bobot Durasi
KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA
Membuat  Alat dan bahan
1 perlengkapan perlengkapan riasan 2 2
riasan pengantin pengantin
 Prosedur penyiapan
alat dan bahan
1 1
perlengkapan
riasan pengantin
 Prosedur menata alat
dan bahan 1 2
perlengkapan 
 Macam-macam
perlengkapan riasan 2 1
pengantin 
 Prosedur membuat
perlengkapan riasan 2 1
pengantin 
 Jenis perlengkapan
2 1
riasan pengantin 
 Macam macam
2 1
wadah 
 Prosedur menata
hasil perlengkapan 2 3
riasan pengantin
 Prinsip memilih
wadah untuk menata
2 2
hasil perlengkapan
riasan pengantin
Memakaikan
 Macam-macam
busana pengantin
2 busana asisories 2 1
pria dan wanita
pengantin wanita
beserta aksesori
 Prosedur penyiapan
2 2
busana dan asesories
 Prosedur menata
busana dan asesoris 2 2
pengantin wanita 
 Prosedur pemakaian
busana pengantin 1 1
wanita
 Busana dan aksesori
3 3
pengantin pria 
 Prosedur penyiapan
busana Dan aksesori
pengantin pria 
 Prosedur menta
busana dan aksesori 2 2
pengantin pria
 Prosedur pemakaian
2 2
busana pengantin pria 
Merias wajah
 Pengidentifikasi
3 pengantin pria dan 2 4
bentuk wajah
wanita
 Prosedur
mendiagnosa jenis 2 4
kulit
 Prosedur menyiap
2 2
kan alat rias wajah
 Prosedur menyiapkan
bahan rias wajah 
 Prosedur menata alat
3 3
dan bahan rias wajah
 Prosedur Merias wajah 16 32
 Perapian alat dan
2 2
bahan rias wajah 
 Tata cara meng
identifikasi dan
2 2
mendiagnosa bentuk
wajah pria
 Prosedur memilih alat
dan bahan rias 2 2
wajah pengantin pria
 Prosedur menata alat
dan bahan rias wajah 2 4
pengantin wanita
 Prosedur
membersihkan dan
12 24
penyegar wajah calon
pengantin pria
 Pengemasan alat dan
3 3
bahan rias wajah
 Prosedur menyiapkan
Membuat sanggul
alat, bahan dan
4 pengantin wanita 4 4
asesori untuk
beserta aksesori
membuat sanggul
 Prosedur menata
peralatan, bahan dan 1 1
asesories sanggul
Pembuatan sanggul
Prosedur Menata
5 5
bunga dan aksesori
 Prosedur mengemas
alat, bahan dan 3 3
aksesoris
 Prosedur
Menetapkan biaya menentukan/
5 10 10
rias pengantin menetapkan
kebutuhan
 Pembuatan rincian
4 4
biaya
 Penentuan biaya 4 6
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
 Penjelasan tentang
Membuat
ciri khas
6 perlengkapan 2 2
perlengkapan riasan
riasan pengantin
pengantin
 Prosedur menjelaskan
jenis, bentuk ukuran 3 3
perlengkapan riasan
 Jenis perlengkapan 3 3
Memakaikan  Cara pemakaikan
7 busana pengantin busana pengantin 3 3
pria dan wanita wanita
 Prosedur
memakaikan busana,
4 4
perhiasan dan
perlengkapan
 Penjelasan tentang
sop memakaikan
2 2
busana pengantin
wanita
 Spesifikasi ciri khas
busana pria 4 4
pengantin
 Prosedur pemakaian
busana pengantin
2 2
pria alat ,bahan dan
asesoris
 Prosedur pemakaian
busana pengantin 3 3
pria
Merias wajah  Spesifikasi ciri khas
8 pengantin pria dan rias wajah pengantin 2 2
wanita wanita
 Prosedur menjelaskan
alat dan bahan
2 2
merias wajah
pengantin wanita
 Prosedur cara merias
wajah pengantin 2 2
wanita
 Spesifikasi ciri khas
rias wajah pengantin 1 1
pria
 Prosedur pemakaian
alat dan bahan
1 1
merias wajah
pengantin pria
 Prosedur merias
1 1
wajah pengantin pria
 Spesifikasi ciri khas
Membuat sanggul cara membuat
9 3 3
pengantin wanita sanggul pengantin
wanita
 Cara pembuatan
3 3
sanggul pengantin
 Tata cara sanggul
3 3
pengantin wnita
Teknik komunikasi
efektif terhadap  Cara berkomunikasi
10 2 2
pelanggan dan dengan pelanggan
rekan kerja
 Tata cara sop
komunikasi dengan 2 2
pelanggan
 Tata cara komunikasi
efektif terhadap rekan 2 2
kerja
 Tata cara sop
komunikasi efektip 2 2
dan rekan kerja
 Tata cara menjaga
Keamanan dan
keamanan dan
11 keselamatan 2 2
keselamatan
lingkungan kerja
lingkungan kerja
Menyusun  Tata cara menyusun
12 perencanaan biaya rencana biaya rias 2 2
rias pengantin pengantin
 Tata cara menyusun
perencanaan biaya 2 2
rias pengantin
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
 Tata cara bekerja
13 SOP tempat kerja 2 2
sesuai sop
III. PENUTUP

Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama diberbagai
negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di
Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik dinegara-negara lain. Oleh
karena itu arah pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di indonesia pada
waktu yang akan datang harus menuju kearah intenasionalisasi, sedemikian
sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capain pembelajaran, standar kompetensi
atau mutu lulusan.

Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar diwaktu yang akan
datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan
pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil
yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negara-negara lain yang
membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi
akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga
penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan-badan akreditasi dan
sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga
kursus nasional dengan lembaga kursus internasional harus menjadi salah satu
fokus pengembangan dimasa yang akan datang

Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus
dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat
ini, terutama dalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lain-lain . Walaupun
demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas
baik ditingkat nasional maupun internasional, mengembangkan standar
kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional.

Anda mungkin juga menyukai