Toaz - Info Thickening PR
Toaz - Info Thickening PR
2. Kedalaman Thickener
Tentukan kadar solid di bagian atas thickening zone dan di
bagian bawah thickening zone, hitung rata-ratanya (lihat
kriteria Tabel di atas)
Hitung kedalaman side water dari thickening zone dengan
3Zwaktu detensi tertentu.
Hitung kedalaman central dari thickener (anggap kemiringan
15 – 20%)
Hitung kedalaman keseluruhan (free board + clear zone +
sedimentation zone + thickening zone + central)
3. Struktur Influen
Struktur influen pada thickener adalah central well
(seperti pada final clarifier).
4. Pembuangan Lumpur
Hitung jumlah lumpur yang dihasilkan
Lumpur dihasilkan = (Lumpur masuk) x (solid capture)
Hitung debit pompa lumpur dan pilih pompa yang sesuai
Cek Sludge Volume Ratio (SVR)
SVR = (volume thickening zone) / (volume thickened
sludge perhari)
5. Struktur Efluen
Struktur efluen pada thickener adalah pelimpah V-notch
di sekeliling bak (seperti pada final clarifier)
6. Kualitas Supernatan
Hitung volume overflow dari thickener
Overflow = (Debit lumpur influen) – (Debit thickened
sludge)
Hitung konsentrasi solid di overflow
Konsentrasi = (Massa solid di supernatan) / (Volume
overflow)
Penyelesaian:
Hubungan antara kecepatan
pengendapan dengan konsentrasi
suspended slids (SS) diperlihatkan
pada tabel berikut:
Kurva flux batch diperoleh dengan memplotkan flux G versus
Konsentrasinya Misalnya, untuk solid = 2%
G = 0,02 X 62,4 lb / ft3 X 0,50 ft / jam X 24 jam/hari = 15,0 lb /
ft2.hari = 73,3 kg/m2.hari
Kurva flux pada kondisi batch dapat dilihat pada gambar berikut:
Kurva Flux pada Kondisi Batch
Untuk konsentrasi underflow yang diinginkan, yaitu 4 %, flux limit
diperoleh dari perpotongan garis tangensial yang ditarik dari
konsentrasi solids 4 % terhadap sumbu-y, yaitu GL = 26 lb / ft2.hari (
atau = 73,3 kg/m2.hari)
A=
G=