Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.

9 JANUARI 2013

STUDI KASUS KERUSAKAN JEMBATAN


DAN PENGARUHNYA TERHADAP SISA UMUR JEMBATAN

ANDI INDIANTO1, IWAN SUPRIYADI2


1,2
Dosen jurusan teknik sipil Politeknik Negeri Jakarta Kampus UI Depok 16424
E-mail : andipoltek@gmail.com

ABSTRACT
This paper presents the results of research case studies of bridge damage and influence on the
remaining life of the bridge. This research takes the case of the highway bridge between kebon jeruk –
penjaringan west of jakarta. The purpose of this activity is to get an idea of the residual life of the
bridge that is related to the presence of defects in the structure of the bridge. To determine the actual
condition of the bridge, performed data collection by measuring the compressive strength of concrete,
crack depth, crack width, thick concrete cover, reinforcement diameter, reinforcement spacing,
deflection due to load and run. From these data made feasibility and serviceability analysis to
determine the value of the bridge.condition. Furthermore value condition used to predict the residual
life of the bridge. The results of the residual life analysis showed that highway bridge on 1 segment ,
who suffered damage to the value of the condition 2.67, residual life if the damage continue only 1.07
years, and if the damage does not continue, the remaining life of 11.67 years. For segment 3 which
suffered minor damage with the value of condition 2, residual life if the damage continues only 2,125
years, and if the damage does not continue the residual life of 18.89 years.

Keywords: bridge, pile slab, value condition, feasibility, serviceability, remaining life.
ABSTRAK
Makalah ini memaparkan hasil penelitian studi kasus kerusakan jembatan dan pengaruhnya terhadap
sisa umur jembatan. Penelitian ini mengambil kasus pada jembatan jalan tol ruas kebon jeruk-
penjaringan jakarta barat. Tujuan dari kegiatan ini untuk mendapatkan gambaran sisa umur
jembatan yang kaitannya dengan adanya kerusakan pada struktur j embatan. Untuk
mengetahui kondisi actual jembatan di dilapangan, dilakukan pengumpulan data dengan
pengukuran kuat tekan beton, kedalaman retak, lebar retak, tebal selimut beton, diameter tulangan,
jarak tulangan, dan lendutan akibat beban berjalan. Dari data tersebut dibuat analisa kelayakan dan
kelayanan untuk menentukan nilai kondisi jembatan. Yang selanjutnya nilai kondisi digunakan untuk
memprediksi umur sisa jembatan. Hasil analisa sisa umur menujukkan bahwa jembatan jalan tol
pada ruas 1, yang mengalami kerusakan dengan nilai kondisi 2,67, sisa umur jika kerusakan
berlanjut hanya 1,07 tahun, dan jika kerusakan tidak berlanjut, umur sisanya 11,67 tahun. Untuk
ruas 3 yang mengalami rusak ringan dengan nilai kondisi 2, umur sisa jika kerusakan berlanjut
hanya 2,125 tahun, dan jika kerusakan tidak berlanjut umur sisanya 18,89 tahun.
Kata kunci: jembatan, pile slab, nilai kondisi,kelayakan, kelayanan , sisa umur.

PENDAHULUAN pier head, yang tentunya kerusakan ini


akan mengakibatkan penurunan daya
Latar Belakang layan dan umur jembatan.
Di Jakarta terdapat banyak jembatan atau Pada Jembatan beton bertulang,
jalan layang yang menggunakan struktur penurunan daya layan dan umur
beton bertulang tipe pile slab. Pada jembatan dapat terjadi oleh karena
kenyataannya banyak jembatan atau kerusakan awal dan oleh timbulnya
jalan layang dengan tipe ini yang kerusakan jangka panjang. Kerusakan
mengalami masalah, yaitu kerusakan awal adalah kerusakan yang terjadi pada
pada lantai dan pier head. Kerusakan masa pemeliharaan, kerusakan ini
pada umumnya berupa keretakan umumnya diakibatkan oleh adanya salah
dengan berbagai macam type yang perencanaan dan salah pelaksanaan.
terjadi hampir pada semua lantai dan Sedangkan kerusakan jangka panjang
71
ANDI INDIANTO, IWAN SUPRIYADI, STUDI KASUS KERUSAKAN…..

adalah kerusakan yang terjadi setelah Beban hidup lalu lintas yang bekerja
masa pemeliharaan, kerusakan ini pada jembatan adalah lajur D dan beban
umumnya diakibatkan oleh adanya terpusat T. Beban D terbagi dua yaitu
beban berlebih dan pengaruh lingkungan beban terbagi rata (BTR) dan beban
seperti gempa, angin, kebakaran dan garis terpusat (BGT).
korosi. Dari hasil survey pendahuluan Beban terbagi rata (BTR) mempunyai
yang dilakukan pada jalan tol ruas intensitas q (t/m2), dimana besarnya q
Kebon jeruk - Penjaringan, pada akhir tergantung pada panjang total yang
September 2012, ditemukan banyak
dibebani (L ), untuk L 30m ; q=0,9
kasus kerusakan pada struktur lantai
t/m. Beban garis terpusat (BGT) dengan
dan pier head , berupa keretakan –
intensitas P (t/m), harus ditempatkan
keretakan yang menyebar pada
tegak lurus terhadap arah lalu lintas
seluruh lantai dan pier head. Yang
pada jembatan. Besarnya intensitas P
tentunya keretakan ini akan
adalah 4,9 t/m. Pembebanan terpusat
mempengaruhi usia layan jembatan
(T) adalah beban roda kendaran truk
Tujuan dan Manfaat Penelitian semi–trailer sebesar 11,25 ton.
Tujuan dari kegiatan penelitian ini Kerusakan yang sering terjadi pada
adalah untuk mendapatkan jembatan beton adalah: beton keropos,
gambaran sisa umur jembatan yang beton yang berongga/ berbunyi/
kaitannya dengan adanya kerusakan drumminess, rembesan atau bocoran
pada struktur lantai dan pier head. kedalam beton, retak struktural, dan
Hasil penelitian dapat dijadikan bahan retak non structural.
pertimbangan dan dasar penentuan Kelayakan dan Kelayanan Jembatan
kebijakan bagi pemilik bangunan untuk
Kelayakan dan kelayanan jembatan
menentukan tindakan pencegahan atau
mengacu kepada pokok pokok
perbaikan, agar jembatan jalan tol
perencanaan jembatan yang tertuang
tersebut dapat digunakan sampai umur
dalam buku Perencanaan Teknik
rencana.
Jembatan, terbitan Direktoran Jenderal
TINJAUAN PUSTAKA Bina Marga, Kementrian Pekerjaan
Jembatan Beton Pile Slab Umum ISBN 978-60297229-2-5.
Jembatan tidak layak digunakan jika
Jembatan beton Pile Slab tergolong type
tidak terpenuhi syarat kenyamanan dan
jembatan integrasi atau jembatan
keamanan. Kelayanan jembatan
monolite, dimana antara pelat lantai
dipengaruhi oleh kekuatan dan stabilitas
tanpa balok yang dibuat beberapa
struktur.
bentang menyatu dengan pier head dan
pilar. Elemen utama jembatan pile slab Nilai Kondisi Jembatan
terdiri dari pile/ tiang, balok melintang Analisa kondisi mengacu pada
dan plat lantai., Pedoman Pemeriksaan Jembatan,
Dirjend. Bina Marga : No.005-
01/P/BM/2011.
Sistem penilaian jembatan mengacu
pada pedomam No. 005-01/P/BM/2011

Gambar 1. Bagian Bagian Jembatan


beton pile slab

72
POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.9 JANUARI 2013

Tabel 1. Nilai kondisi jembatan. NK = Nilai kondisi jembatan hasil


n variabel no Ni
o yang tasi kriteria kondisi lai pemeriksaan detail dan
dinilai
apakah struktur dalam berbahaya 1 pemeriksaan khusus
1 Struktur S keadaan berbahaya Tidak
atau tidak berbahaya 0
sampai manakah Y1 = Umur jembatan saat dilakukan
Keru tingkat kerusakan rusak parah 1
2 sakan R yang telah dicapai, rusak ringan 0
pemeriksaan
parah atau ringan
apakah kerusakan meluas 1
tersebut sudah atau Y = Umur jembatan seharusnya sesuai
belum meluas. apakah
3 Perkem
bangan K kerusakan tersebut
terdapat pada kurang Belum /tidak
dengan nilai kondisi tertentu.
atau lebih dari 50% meluas 0
dari panjang, luas atau
volume elemen. METODE PENELITIAN
apakah elemen Tidak 1
4 Fungsi F tersebut masih berfungsi
berfungsi atau tidak berfungsi 0 Untuk mendapatkan hasil akhir, yang
apakah elemen yang
rusak mempunyai berpengaruh 1 berupa prediksi umur sisa jembatan,
Penga dampak yang serius maka diperlukan tahapan- tahapan
5 ruh P terhadap elemen yang Tidak
lain atau tidak, atau berpengaruh 0
dampak terhadap lalu pekerjaan sebagai berikut:
lintas.
nilai kondisi ( nk ) nk = s+r+k+f+p 0~5
Tahapan Pekerjaan dan proses analisa
mengikuti flowchart berikut:
Kondisi jembatan dibagi dalam 6
tingkatan
Tabel 2. Diskripsi nilai kondisi
jembatan.
Nilai Diskripsi
Kondisi
0 Baik sekali / jembatan dalam kondisi baru
1 Baik / Tidak terjadi kerusakan
2 Rusak ringan
3 Rusak
4 Rusak kritis
5 Runtuh / tidak berfungsi

Umur Sisa Jembatan


Umur sisa jembatan dipengaruhi oleh
kondisi jembatan , sedangkan kondisi
jembatan dipengaruhi oleh tingkat
kerusakan jembatan. Analisa sisa umur
jembatan mengacu pada Panduan
Penanganan Preservasi Jembatan,
Dirjend.Bina Marga: ISBN 978-602-
97229-3-2.

Gambar 3. Alur kerja kegiatan


Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan pengamatan, uji dan
  
1/ b 
 100  Y

NK  5   N%

pengukuran kondisi aktual dilapangan.
 a  Pengamatan yang dilakukan adalah :
 

Gambar 2. Diagram umur sisa jembaan type atau jenis kerusakan. Uji yang
dilakukan adalah : kuat tekan beton dan
73
ANDI INDIANTO, IWAN SUPRIYADI, STUDI KASUS KERUSAKAN…..

uji lendutan akibat beban berjalan,


sedangkan pengukuran yang dilakukan
adalah : kedalaman retak, lebar retak,
tebal selimut beton, diameter tulangan,
jarak tulangan dan dimensi.
Metode Analisa Data
Ada tiga analisa yang dilakukan yang
saling menunjang, yaitu analisa
kelayakan dan kelayanan, analisa Gambar 5. Potongan melintang
penentuan nilai kondisi, dan analisa jembatan
prediksi umur sisa jembatan. Analisa
kelayakan diperlukan untuk mengetahui
apakah struktur dalam kondisi layak
atau tidak, dan analisa kelayanan
diperlukan untuk mengetahui apakah
struktur dalam kondisi layan atau tidak.
Kelayakan dan kelayanan dipergunakan
untuk dasar penentuan nilai kondisi.
Penentuan nilai kondisi ini diperlukan
untuk mengetahui nilai kondisi struktur,
Gambar 6. Detail Pier Head
yang selanjutnya nilai kondisi ini
digunakan untuk menentukan tingkat
kerusakan, dan tingkat kerusakan
dipergunakan untuk pendekatan /
prediksi umur sisa jembatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi obyek penelitian
Lokasi jembatan yang dijadiklan obyek Gambar 7. Penulangan Lantai dan pier
penelitian adalah, jembatan yang berada head
pada lajur jalan tol Lingkar Luar Jakarta
Seksi Barat 1, ruas Kebon Jeruk –
Penjaringan Hasil pengukuran dan pemeriksaan
Pemeriksaaan dan pengukuran
dilakukan terhadap tiga ruas jembatan (
ruas 1 pada paket 3, ruas 2 pada paket 6
dan ruas 3 pada paket 7), dengan tingkat
kerusakan yang berbeda. Hasil
pengukuran dan pemeriksaan yang
dilakukan pada bulan September 2012
hingga bulan Pebruari 2013, tertuang
pada tabel berikut:
Gambar 4. Denah dan Potongan
memanjang

74
POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.9 JANUARI 2013

Tabel 3. Data kondisi jembatan pada berlaku. Penilaian dilakukan dengan


ruas 1 memberikan score 0 untuk layak dan
score 1 untuk tidak layak.
Tabel 6. Kelayakan struktur jembatan
pada ruas 1
Variabel Yang
N Titik Ditinjau Jum Kela Diskripsi
Lah Nilai Ya Keru
o uji Kuat Lebar dalam Score Kan Sakan
Tekan Retak Retak
P 94- Tidak Rusak
1 95 N 1 1 1 3 1 Layak Parah
2 P 89- 0 0 1 1 0,33 Layak Rusak
90 N Ringan
3 P 89- 1 1 1 3 1 Tidak Rusak
90 N Layak Parah
P 87- Tidak Rusak
4 88 N 0 1 1 2 0,67 Layak Parah
5 P 85- 0 1 1 2 0,67 Tidak Rusak
86n Layak Parah
P 84- Rusak
Tabel 4. Data kondisi jembatan pada 6
85s
0 0 1 1 0,33 Layak
Ringan
ruas 2
Tabel 7. Kelayakan struktur jembatan
pada ruas 2
Variabel Yang
Titik Ditinjau Jum Kela Diskripsi
No Uji Lah Nilai Ya Keru
Kuat Lebar dalm Score Kan Sakan
Tekan Retak Retak
1 P 0 1 1 2 0,67 Tidak rusak
137 S layak parah
2 P 0 1 1 2 0,67 Tidak rusak
138 N layak parah
P
3 142-143 Tidak rusak
0 1 1 2 0,67 layak parah
N
P
4 143-144 Tidak rusak
1 1 1 3 1 layak parah
N

Tabel 5. Data kondisi jembatan pada Tabel 8. Kelayakan struktur jembatan


ruas 3 pada ruas 3
Variabel Yang
N Titik Ditinjau Jum Kela Diskripsi
o uji Lah Nilai Ya Keru
Kuat Lebar dalam Score Kan Sakan
Tekan Retak Retak
1 P - - - 0 0 Layak Rusak
160 S Ringan
2 P 0 1 1 2 0,67 Tidak Rusak
160 S Layak Parah
P
3 163 - 0 1 - 1 0,33 Layak Rusak
164 Ringan
N
4 P 0 1 1 2 0.67 Tidak Rusak
165 S Layak Parah
5 P198 Tidak Rusak
-199 0 1 1 2 0,67 Layak Parah
S

Analisa Kelayanan
Analisa Kelayakan Analisa kelayanan dilakukan dengan
membandingkan kondisi actual variable
Analisa kelayakan dilakukan dengan
yang ditinjau dengan acuan sebagai
membandingkan kondisi actual variable
dasar pembanding, yang diambil dari
yang ditinjau dengan acuan sebagai
hasil uji lendutan dan hasil hitungan /
dasar pembanding, yang diambil dari
analisa kapasitas daya layan struktur,
gambar sof drawing, as built drawing
dengan berpedoman pada peraturan
dan pedoman atau peraturan yang
75
ANDI INDIANTO, IWAN SUPRIYADI, STUDI KASUS KERUSAKAN…..

yang berlaku yang berhubungan dengan kelayakan, berdasarkan tinjauan lebar


kasus yang ditinjau. Penilaian dilakukan retak, kedalaman retak, dan mutu beton
dengan memberikan score 0 untuk layan A. Struktur Jembatan Jalan Tol Ruas 1
dan score 1 untuk tidak layan.
Tabel 12. Nilai kondisi struktur
Tabel 9. Kelayanan struktur jembatan jembatan pada ruas 1
pada ruas 1
Titik Type N Tingkat
No S R K F P kerusa
No Titik Lendu Kekua Jum Kela
Lah Nilai Ya Diskripsi uji struktur K kan
uji tan tan Score Nan Struktur
P 94-95 Lantai Rusak
P 94- Tidak 1 N antara 0 1 1 0 0 2 ringan
1 95 N 0 0 0 0 Layan berbahaya 10 ke 9
P 89-90 Lantai
P 89- Tidak 2 N antara 0 0 1 0 0 1 Baik
2 90 N 0 0 0 0 Layan berbahaya 10 ke 11
P 89-90 Perahu / Rusak
P 89- Tidak 3 N PH 1 1 1 0 1 4 kritis
3 90 N 0 1 1 0,5 layan berbahaya No. 10
P 87-88 Lantai
4 P 87- 0 0 0 0 Layan Tidak 4 N antara 0 1 1 0 0 2 Rusak
88 N berbahaya 1 ke 2
P 85- Perahu / Rusak
5 P 85- 0 1 1 0,5 Tidak berbahaya 5 PH 1 1 1 0 1 4
86N layan 86N No. 4 kritis
P 84- Perahu /
6 P 84- 0 1 1 0,5 Tidak berbahaya 6 PH 1 0 1 0 1 3 Rusak
85 S layan 85 S No. 8
Nilai Kondisi Rata Rata 2,67 Rusak
Tabel 10. Kelayanan struktur jembatan
pada ruas 2
B. Struktur Jembatan Jalan Tol Ruas 2
No Titik Lendu Keku Jum
Lah Nilai
Kela
Ya Diskripsi
Uji Tan Atan Score Nan Struktur Tabel 13. Nilai kondisi struktur
1 P Tidak
137 S 0 0 0 0 Layan Berbahaya jembatan pada ruas 2
2 P Tidak
138 N 0 1 1 0,5 Layan Berbahaya
Type S R K F P N Tingkat
P No Titik Uji struktur K kerusa
3 142-143 0 1 1 0,5 Tidak Berbahaya kan
N Layan Lantai
P 1 P 137 S Antara 4 0 1 0 0 1 2 Rusak
4 143-144 0 0 0 0 Layan Tidak ke 5 ringan
N Berbahaya
2 P 138 Perahu / 1 1 0 0 1 3
N PH Rusak
No. 2
Tabel 11. Kelayanan struktur jembatan 3 P 142- Lantai 1 1 1 0 0 3
143 N No.1- 2 Rusak
pada ruas 3 Lantai
4 P 143- Antara 8 0 1 0 0 1 2 Rusak
144 N ke 9 ringan
No Titik Lendu Keku Jum
Lah Nilai
Kela
Ya Diskripsi
uji Tan Atan Score Struktur Nilai Kondisi Rata Rata 2,5 Rusak
Nan
1 P 160 S 1 0 1 0,5 Tidak berbahaya
layan
2 P 160 S 0 0 0 0 Layan Tidak
berbahaya C. Struktur Jembatan Jalan Tol Ruas 3
3 P 163 - 0 1 1 0,5 Tidak berbahaya
164 N layan Tabel 14. Nilai kondisi struktur
Tidak
4 P 165 S 0 0 0 0 Layan berbahaya jembatan pada ruas 3
5 P198 - 0 0 0 0 Layan Tidak N
199 S berbahaya No Titik/ Type S R K F P K Tingkat
Lokasi Struktur kerusakan
1 P 160 S Kolom 1 0 0 0 1 2 Rusak
N0 2 ringan
Analisa Nilai Kondisi Kerusakan Lantai
2 P 160 S antara 2 0 1 0 0 0 1 baik
Acuan yang digunakan untuk ke 3
3 P 163 - Perahu / 1 0 0 0 1 2 Rusak
nenentukan struktur berbahaya atau 164 N PH NO.9 ringan
4 P 165 S Perahu 0 1 1 0 1 3 Rusak
tidak adalah hasil analisa kelayanan, PH. NO.1
5 P198 - Perahu / 0 1 0 0 1 2 Rusak
dari analisa lendutan dan kapasitas daya 199 S PH N0 7 ringan
layan. Nilai Kondisi Rata Rata 2 Rusak
ringan
Acuan yang digunakan untuk
nenentukan struktur rusak parah atau
rusak ringan adalah hasil analisa

76
POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.9 JANUARI 2013

Prediksi Umur Sisa


Struktur Jembatan Ruas 1, dengan NK =
2,67

1 1
 Y  b
 Y  1,9051

  100 - N%     100 - 50%  


NK = 5 -   
  2,67 = 5 -   

 a   4,66 
   
1
 Y  1,9051

  100 - 50%  
 
  = 5 - 2,67
 4,66 
  Umur jembatan saat ini dengan nilai
 Y 
0,525
kondisi 2,50 adalah 3,5 tahun
  100 - 50%  
 
  = 2,33
 4,66  Umur jembatan normal dengan nilai
 
0,525
kondisi 2,50 seharusmya 36,66 tahun
 Y 
 100 - 50%  = 2,33 x 4,660,525
 
0,525
Umur sisa jika kerusakan tidak berlanjut
 Y   Y 
 100 - 50%



= 5,227   100 -
 50% 
= 0,525
5,227 = 50 – 36,66 = 13,34 tahun
 Y 
 100 - 50%

 = 23,34

Umur sisa jika kerusakan berlanjut.
Y  50 x 3,5 
100 - 23,34 =  Y = 38,33 tahun   - 3,5 = 1,274 tahun = 15 bulan
50%  36,66 

Struktur Jembatan Ruas 3, dengan NK =


2,00
1 1
 Y  b
 Y  1,9051

  100 - N%     100 - 50%  


NK = 5 -     2,00 = 5 -   
 
 a   4,66 
   
1
 Y  1,9051

  100 - 50%  
 
  = 5 - 2,00
 4,66 
 
Umur jembatan saat ini dengan nilai 0,525
 Y 
kondisi 2,67 adalah 3,5 tahun   100 - 50%  
 
  = 3,00
 4,66 
Umur jembatan normal dengan nilai  
kondisi 2,67 seharusmya 38,33 tahun  Y 
0,525

 100 - 50%  = 3,00 x 4,660,525


Umur sisa jika kerusakan tidak berlanjut  
0,525

= 50 – 38,33 = 11,67 tahun  Y   Y 


 100 - 50%  = 6,73   100 - 0,525

50% 
= 6,73
  
Umur sisa jika kerusakan berlanjut  Y 
 100 - 50%  = 37,77
 50 x 3,5   
  - 3,5 = 1,07 tahun = 13 bulan
 38,33  Y
100 - 37,77 =  Y = 31,11 tahun
50%
Struktur Jembatan Ruas 2, dengan NK=
2,50   Y   Y 
1
b
1
1,9051

  100 - N%     100 - 50%  


NK = 5 -   
  2,50 = 5 -   

 a   4,66 
   
1
 Y  1,9051

  100 - 50%  
 
  = 5 - 2,50
 4,66 
 
0,525
 Y 
  100 - 50%  
 
  = 2,50
 4,66 
 
0,525
 Y 
 100 - 50%  = 2,50 x 4,660,525 77
 
0,525
 Y   Y 
 100 - 50%  = 5,608   100 - 0,525

50% 
= 5,608
  
 Y 
 100 -
50% 
= 26,687

Y
ANDI INDIANTO, IWAN SUPRIYADI, STUDI KASUS KERUSAKAN…..

umur jembatan saat ini dengan nilai DAFTAR PUSTAKA


kondisi 2,00 adalah 3,5tahun
[1] Dirjend. Bina Marga, Kementrian
umur jembatan normal dengan nilai Pekerjaan Umum. 2010.
kondisi 2,00 seharusmya 31,11 tahun “Perencanaan teknik Jembatan”.
umur sisa jika kerusakan tidak berlanjut Jakarta . Direktorat Bina Teknik
= 50 – 31,11 = 18,89 tahun ISBN 978-60297229-2-5.
umur sisa jika kerusakan berlanjut [2] Dirjend. Bina Marga, Kementrian
 50 x 3,5 
  - 3,5 = 2,125 tahun = 26 bulan Pekerjaan Umum. 2010. “Panduan
 31,11 
Penanganan Preservasi
Hubungan antara nilai kondisi Jembatan”. Jakarta . Direktorat
kerusakan jembatan dengan umur Bina Teknik ISBN 978-602-97229-
sisa jembatan 3-2.

[3] Kementrian Pekerjaan Umum. 2011.


“Pedoman Pemeriksaan
Jembatan”. Jakarta . Direktorat
Jenderal Bina Marga, No.005-
01/P/BM/2011.

[4] Kementrian Pekerjaan Umum. 2011.


“Perbaikan dan Perkuatan
Struktur Beton Pada Jembatan”.
Jakarta . Direktorat Jenderal Bina
Marga, No.022/BM/2011
KESIMPULAN [5] Kementrian Pekerjaan Umum. 2011.
Hasil analisa kondisi menunjukkan “Penentuan Nilai Sisa Kapasitas
bahwa, struktur dalam kondisi rusak, Jembatan”. Jakarta . Direktorat
dengan nilai kondisi antara 2 sampai Jenderal Bina Marga,
2,67, yang mengisaratkan struktur No.024/BM/2011
jembatan ini harus di rehabilitasi.
[6] RSNI T-02-2005, ”Pembebanan
Hasil analisa sisa umur jembatan
Untuk Jembatan”, Jakarta, Badan
tertuang dalam tabel dibawah
standarisasi nasional.
Umur Jembatan ( Tahun)
Kondisi
Dan
Umursisa Hasil Analisa
Berdasarkan Nilai Kondisi
[7] RSNI T-12-2004, “Perencanaan
Ruas

Umur Umur
Nilai Ren Ber Kerusakan
Struktur Beton untuk Jembatan” ,
Kondisi Kerusakan
Cana Jalan Berlanjut Tidak
Berlan jut
Jakarta, Badan standarisasi nasional.
Rusak
1 50 3,50 1,07 11,67 [8] Tonias PE, Demetrios E. 1994.
(2,67)
Rusak ”Bridge Engineering”. New York:
2 50 3,50 1,274 13,34
(2,50) McGraw-Hill,Inc.
Rusak
3 Ringan 50 3,50 2,125 18,89
(2)

Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai


tingkat kerusakan semakin besar, umur
sisa jembatan semakin kecil

78

Anda mungkin juga menyukai