Anda di halaman 1dari 1

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGETAHUAN IBU HAMIL

TENTANG PEMANTAUAN GERAKAN JANIN PADA IBU HAMIL DI KOTA


PAYAKUMBUH

PENDAHULUAN
Menurut UU RI No.23 Tahun 2003 Tingkat pendidikan seseorang dapat mendukung atau mempengaruhi tingkat
pengetahuan yaitu semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pengetahuan seseorang karena pendidikan yang tinggi
mempermudah ibu menerima informasi baru sehingga tidak akan acuh terhadap informasi kesehatan sedangkan semakin rendah
pendidikan maka pengetahuan pun sangat terbatas sehingga acuh terhadap program kesehatan yang ada. Pengetahuan merupakan
sekumpulan informasi yang dipakai dan diperoleh melalui proses selama hidup dan digunakan sebagai alat penyesuaian diri bagi diri
sendiri maupun lingkungannya (Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007 )

Faktor pemantauan kesejahteraan janin dan ibu hamil merupakan suatu kompetensi yang sudah harus diketahui dan dimiliki
oleh ibu hamil agar dapat memantau kesejahteraan janin dan kehamilan yang dikaitkan dengan luaran perinatal dapat dilaksanakan
dengan baik. Tujuan pemantauan janin antepartum adalah untuk mencegah kematian janin. Parameter untuk mengukur
kesejahteraan janin, antara lain analisa keluhan ibu, pemantauan gerak janin harian, pengukuran tinggi fundus uteri, dan
pemantauan DJJ . Bila hal ini dapat dilakukan dengan baik, diharapkan angka kematian ibu dan perinatal dapat diturunkan. Dengan
demikian penting dilakukan pendampingan pemantauan kesejahteraan janin bagi ibu hamil (Hartini,2018 ; Endjun,2016) (Hartini,
Erina Eka. (2018). Pendampingan Pengkajian Kesejahteraan Janin Pada Ibu Hamil Trimester III Di Kelurahan Kereng Bangkirai.
Palangkaraya: Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Endjun, J., Santana, S., Ristantie, N., “Standardisasi Pemantauan Kesejahteraan
Janin”, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, 2016).

Anda mungkin juga menyukai