Metode-Metode
Penentuan Posisi Dengan GPS
2
Metode-Metode Penentuan Posisi Dengan GPS
ABSOLUT DIFERENSIAL
(satu receiver) (minimal 2 receiver)
STATIK
(obyek diam, receiver diam) PPP Survei Statik
KINEMATIK
(obyek bergerak, receiver bergerak) RT-PPP DGPS, RTK
RAPID STATIK
(obyek diam, receiver diam singkat)
PSEUDO-KINEMATIK
(obyek diam, receiver diam dan bergerak) PPP = Precise Point
Positioning
RT-PPP = Real Time PPP
DGPS = Differential GPS
STOP AND GO RTK = Real Time Kinematic
(obyek diam, receiver diam dan bergerak)
Survei Navigasi
PPP RT-PPP
Post-processing Real-Time
1 mm 1 cm 10 cm 1m 10 m 100 m
Bias Ionosfer ≈ 50 m ≈ 49 m ≈ 48 m ≈ 47 m
≈4m
≈5m ≈ 4.2 m
Bias Troposfer ≈ 4.9 m
Jam Satelit
Jam Receiver
Orbit (Ephemeris)
Ionosfer
Troposfer
Multipath
Noise
• Efektivitas dari differencing process tergantung pada jarak antara reference station dengan titik yang
akan ditentukan posisinya → semakin pendek baseline, akan semakin efektif, dan sebaliknya.
• Untuk aplikasi berketelitian tinggi, sisa (residual) kesalahan dan bias setelah proses differencing, harus
dimodelkan dan/atau diestimasi lebih lanjut.
Satellite # 1,
epoch # 1
ANTAR
RECEIVER
Receiver # 1 Receiver # 2
0
Differential Positioning
10
-50
Pengamatan dengan
receiver Ashtech GG24
5
dengan interval data
-100
Northing (m)
-100 -50 0 50 100 pengamatan 1 menit.
Easting (m)
0
Fase dan
Pseudorange
• Menuntut penggunaan piranti lunak pemroses data GPS yang relatif andal dan canggih.
• Memerlukan satelit geometri yang baik, tingkat bias dan kesalahan data yang relatif rendah,
serta lingkungan yang relatif tidak menimbulkan multipath.
• Data dua-frekuensi lebih diharapkan.
• Ketelitian (relatif) posisi titik yang diperoleh adalah dalam orde centimeter.
• Aplikasi utama: survai pemetaan (orde tidak terlalu tinggi), densifikasi titik, survai rekayasa, dll.
Survai Statik
Survai Statik Singkat
Titik tetap (kontrol)
Titik yang ditentukan posisinya
dengan metode statik
Titik yang ditentukan posisinya
dengan metode statik singkat
Monitor
▪ Dua Survai Statik Singkat (lama pengamatan beberapa
Station menit) dengan selang waktu yang cukup lama (umumnya
lebih besar dari 1 jam) antara keduanya.
▪ Argumen mendasar: Pengamatan dalam dua sesi yang
pengamatan - 2
setelah > 1 jam berselang waktu relatif lama dimaksudkan untuk
mencakup perubahan geometri yang cukup, untuk dapat
mensukseskan penentuan ambiguitas fase dan juga untuk
mendapatkan ketelitian posisi yang lebih baik.
perubahan
GPS
geometri
▪ Memerlukan satelit geometri yang baik, tingkat bias dan
kesalahan data yang relatif rendah, serta lingkungan yang
relatif tidak menimbulkan multipath.
Statik
Metode Pseudo-Kinematik ini
Statik Singkat sudah mulai jarang diterapkan
Pseudo-Kinematik
Kombinasi Metode
PSEUDO-KINEMATIK • Karena kondisi topografi dan
dan STOP-AND-GO lingkungan kadangkala diperlukan
kombinasi dari beberapa metode
untuk penentuan posisi titik-titik.
pseudo-kinematik
Rover
Titik STATIK SINGKAT
Tetap dan STOP-AND-GO
Rover
stop-and-go
statik singkat
Ref: http://www.igs.org/analysis/gps-ppp
http://webapp.geod.nrcan.gc.ca/geod/tools-outils/ppp.php
http://gaps.gge.unb.ca/
6
0.4
4 RMS (m) Lintang
Bujur
Tinggi Elipsoid
2 0.3
0 Ref:GSDNRC (2005)
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40
0.2
Set data GPS yang durasinya 24 jam
Bujur Tinggi Elipsoid
Ref: Lando (2005) dan Abidin et al. (2005)
10
Solusi APPS Lintang Bujur Tinggi Elipsoid
0.1
8 1997 2001 2004 Lintang
Deviasi standar (cm)
6 0.0
0.25 0.5 1 2 4 24
4 Lama pengamatan (jam)
20
10
0
-10
-20
-30
Latitude Longitude Height
-40
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40
Versi Slide: HZAbidin (2023)
Set data GPS yang durasinya 24 jam
38
http://www.trimblertx.com/
✓ Tinggi orthometrik suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas geoid diukur sepanjang
garis gaya berat yang melalui titik tersebut.
✓ Tinggi ellipsoid suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas ellipsoid dihitung sepanjang
garis normal ellipsoid yang melalui titik tersebut.
H=h-N
• Rumus di atas adalah rumus pendekatan.
Pusat Bumi • Cukup teliti untuk keperluan praktis.
• Besarnya defleksi vertikal (e) umumnya tidak melebihi 30”.
Penentuan undulasi geoid secara teliti (orde ketelitian cm) bukanlah sesuatu yang
mudah. Disamping diperlukan data gaya berat yang detil untuk seluruh permukaan
Bumi, juga diperlukan data ketinggian topografi permukaan Bumi, serta data densitas
material di bawah permukaan Bumi.
PENYEBABNYA:
Bumi ✓ Satelit-satelit yang bisa diamati hanya yang berada
di atas horison (one-sided geometry) :
- secara geometrik tidak optimal.
Komponen
horisontal, GPS - tidak ada effek pengeliminiran kesalahan. Dalam kasus
pengeliminiran komponen horisontal, adanya satelit di Timur-Barat
kesalahan
ataupun Utara-Selatan memungkinkan adanya
pengeliminiran tersebut.
✓ Efek dari kesalahan dan bias umumnya adalah
memanjang-mendekkan jarak ukuran. Dalam hal ini
yang paling terpengaruh adalah komponen tinggi.
dH = dh - dN
A B
✓ dh dapatditentukan lebih teliti dibandingkan h
✓ dN dapat ditentukan lebih teliti dibandingkan N HB
HA hA Geoid hB
PERANAN PENENTUAN TINGGI DENGAN GPS: NB
NA
• Pemantauan perubahan beda tinggi antar titik
(berguna untuk mempelajari deformasi struktur,
pergerakan lempeng, survai rekayasa, dll. nya)
• Penentuan tinggi orthometrik (seandainya geoid yang teliti diketahui)
• Penentuan geoid (seandainya tinggi orthometrik diketahui)
• Transfer datum tinggi antar pulau
Versi Slide: HZAbidin (2023)
47
200
160
40 Levelling - Orde 1
0
0 20 40 60 80 100
Jarak (km)
Versi Slide: HZAbidin (2023)
49
dt dt
Proses Estimasi
Frekuensi (Laju Fase) PE #2 Kecepatan
dt Differential dt
operator
Proses Estimasi
Laju Frekuensi PE #3 Percepatan