Anda di halaman 1dari 5

Menghormati Keberagaman dengan

Butir-Butir Pancasila
Dalam gambar tersebut, terlihat beberapa gambar seperti
foto Raja Ampat, Pura Ulun Danu, tradisi Grebek Bebek
Benturan Bentisan, beberapa wanita Indonesia di ajang Putri
Indonesia 2020 termasuk Ayu Maulida, beberapa bangunan
peribadatan, lambang nagara RI, peta kepulauan Indonesia
(Nusantara), serta seseorang yang sedang melakukan hormat.
Semua gambar tersebut berada dalam latar berbeda merah putih dan bertuliskan "INDONESIA".

Arti yang lebih luas dari maksud gambar-gambar tersebut, dapat kita simpulkan bahwa itu semua merujuk pada istilah
"keragaman". Keragaman di Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi kebenarannya bahkan salah satu hal yang dikenal
luas dari Indonesia ialah keragaman itu sendiri. Keragaman yang ada pada gambar menunjukkan keberagaman Indonesia
dari aspek kondisi alam, arsitektur, budaya, suku bangsa, dan agama.

Keragaman Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di Asia Tenggara, dan terletak di antara benua
Asia dan benua Australia/Oseania, kemudian dikelilingi Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Tidak hanya itu, Indonesia
masuk ke dalam posisi garis khatulistiwa. Sehingga wajar jika wilayah Indonesia yang juga terdiri atas pulau-pulau ini
memiliki begitu banyak kondisi alam yang beragam.

Dalam hal arsitektur, arsitektur Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah, dan geografi. Gaya dan
teknik umumnya dipengaruhi oleh kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan para saudagar. Arsitektur
India yang lebih mendominasi dibanding gaya arsitektur dari Tiongkok, Arab, dan Eropa yang pengaruhnya masuk sejak
abad ke-19. Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat ataupun istana-istana
kerajaan.

Kelompok masyarakat yang terbagi-bagi di tiap pulau dan daerah seringkali memiliki latar belakang karakteristik
kebudayaannya. Kebudayaan yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarkat seperti tradisi, alat baik senjata
maupun properti pertunjukan, lagu dan musik, seni artistik, tarian, baju adat, dll. Budaya di Indonesia terdiri dari
kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, dan kebudayaan asing. Budaya-budaya asing umumnya dipengaruhi budaya
Tionghoa, Arab, India, dan Eropa.

Dari sekitar 1.340 suku bangsa. Sebagian besar penduduk Indonesia merupakan keturunan Bangsa Austronesia, terdapat
juga kelompok-kelompok suku Melanesia, serta kemungkinan Polinesia dan Mikronesia. Kelompok suku menurut bahasa
dan asal daerah seperti Melayu, Minangkabau, Jawa, Sunda, Batak, Madura, dan lainnya menurut sensus 2010, sekitar
40-42% adalah suku Jawa. Sekitar 5 juta etnis Tionghoa, 3 juta etnis Arab, dan etnis India sekitar ratusan ribu.

Meskipun masyarakat di Indonesia terdapat banyak jenis agama yang dianut, agama yang diakui Indonesia yaitu Islam,
Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sisanya diakui sebagai "penghayat kepercayaan". Tahun 2018 tercatat
sekitar 231 juta Muslim, 20.2 juta Protestan, 8.3 juta Katolik, 4.7 juta Hindu, 2 juta Buddha, 81 ribu Konghucu, dan 108
ribu aliran agama lainnya.
Nah, dari sekian gambaran umum beberapa keragaman yang terjadi dipaparkan, betapa beragamnya Indonesia bahkan
ada lebih banyak lagi keberagaman dari berbagai aspek yang lainnya. Namun, meskipun demikian kondisinya, lalu
bagaimana negara Indonesia kemudian mengatasi kondisi keberagaman ini dan merangkulnya dalam sebuah asas yang
kuat dan bersatu padu?

Perumusan Pancasila
Indonesia merumuskan sebuah dasar untuk membangun negara yang kuat. Pada sidang pertama BPUPKI 29 Mei 1945,
Muhammad Yamin mengusulkan rumusan dasar negara yang berisi Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sementara Mr. Soepomo mengusulkan Dasar Negara berisi Nasionalisme,
Takut Kepada Tuhan, Kerakyatan, Kekeluargaan, dan Keadilan Rakyat. Lalu Ir. Soekarno mengusulkan berisi
Nasionalisme, Peri Kemanusiaan, Mufakat Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sidang keduanya, membahas usulan yang telah disampaikan ketiganya lalu ditindak lanjuti oleh Panitia Sembilan.
Sehingga dihasilkan rumusan Pancasila dengan istilah Piagam Jakarta berisi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Naskah awal ini di kemudian harinya dijadikan “Pembukaan” UUD 1945 tepatnya pada alinea ke 4.

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.”.

Nama Pancasila sendiri merupakan usulan dari Ir. Soekarno. Panca berarti lima sedangkan Sila berarti asas atau dasar.
Pancasila, dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan masyarakat dan mengatur masyarakat yang ada di dalamnya.
Fungsi pokok Pancasila yakni sebagai dasar negara, dasar filsafat negara, dan sebagai sumber segala sumber hukum di
Indonesia. Sementara fungsi lainnya sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai jati diri bangsa, dan sebagai ideologi
negara.

Pengamalan Pancasila
Sebagai negara dengan kepulauan terbesar dan pulau terbanyak ke-6 di dunia, penduduk terbanyak ke-4 tahun 2022.
Meskipun Indonesia adalah negara multiras, multietnis, dan multikultural. Dengan berdasar kepada Pancasila, Indonesia
membentuk pemerintah yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kemudian
sebagai warga negara sendiri yang termasuk dalam keragaman dari sekian banyaknya keberagaman. Bagaimana cara
untuk dapat berdampingan dengan satu sama lain dan tetap saling menghormati meskipun berbeda-beda?

Pancasila selain rumusan dari kelima asas atau dasar dari negara Indonesia. Pancasila kemudian diuraikan lagi menjadi
beberapa butir-butir dari setiap lima asas tersebut. Salah satu hal yang hendak dicapai dari nilai-nilai butir ini adalah
menyatukan setiap keberagaman dari seluruh wilayah Indonesia. Sehingga ini dapat melengkapi makna dari semboyan
lambang negara Indonesia sendiri, Bhinneka Tunggal Ika. Butir-butir tersebut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Kesimpulan
Hidup dalam keanekaragaman mengajarkan kita bahwa perbedaan bukan sesuatu yang harus menjadikan antar
sesama saling bertengkar, bermusuhan, berpecah belah, saling menyakiti, memeras, mencurangi, mengejek,
mengambil hak orang lain, dsb yang merujuk pada sikap egoisme, fanatisme, etnosentrisme, primordialisme,
rasisme, radikalisme, dan yang lainnya.
Perbedaan justru akan membawa dampak yang positif bahkan menguntungkan bagi kesejahteraan bangsa.
Seperti terciptanya integrasi sosial, meningkatkan persatuan dan toleransi masyarakat, memperoleh
keuntungan di bidang pariwisata, meningkatkan ekonomi masyarakat, kemudian menjadikan Indonesia bangsa
yang kaya, memiliki identitas bangsa yang membedakan dengan lainnya, interaksi masyarakat berjalan dinamis,
masyarakat hidup lebih berwarna dengan toleransi, bangsa jauh lebih maju akan banyaknya kreativitas dan
inovasi, dan masih banyak lagi.

Referensi
 https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
 https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
 https://www.gramedia.com/best-seller/pancasila/
 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6665886/pengaruh-keberagaman-masyarakat-indonesia-dari-segi-positif-
dan-negatif
 https://bobo.grid.id/read/083642687/dampak-positif-dan-negatif-dari-keberagaman-masyarakat-materi-ppkn?
page=all

Anda mungkin juga menyukai