Anda di halaman 1dari 3

Anak Muda dan Jokes Pinggir Jurang: Antara Kritik dan Kreativitas

Eko zuliyanto

Anak muda adalah generasi penerus bangsa yang memiliki peran penting dalam pembangunan dan
kemajuan Indonesia. Anak muda juga merupakan agen perubahan yang kritis, dinamis, inovatif, dan
kreatif. Salah satu bentuk kreativitas anak muda adalah dalam hal humor atau lelucon.

Humor adalah salah satu cara untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pandangan terhadap
berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Humor juga bisa menjadi sarana untuk mengkritik, menyindir,
atau mengejek sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kebenaran, keadilan, atau
kemanusiaan.

Salah satu jenis humor yang populer di kalangan anak muda saat ini adalah jokes pinggir jurang. Jokes
pinggir jurang adalah lelucon yang mengandung unsur ironi, sarkasme, atau absurditas yang bertujuan
untuk mengekspos ketidaklogisan, ketidakadilan, atau ketidaksesuaian suatu hal dengan realita. Jokes
pinggir jurang biasanya berbentuk meme, video, atau tulisan yang tersebar di media sosial.

Salah satu topik yang sering menjadi sasaran jokes pinggir jurang adalah politik. Politik adalah salah satu
aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik berkaitan dengan proses pengambilan
keputusan kolektif yang memengaruhi kepentingan bersama. Politik juga merupakan sarana untuk
menyalurkan aspirasi, partisipasi, dan representasi rakyat dalam sistem demokrasi.

Namun, politik tidak selalu berjalan mulus dan harmonis. Seringkali, politik menjadi sumber konflik,
perpecahan, dan polarisasi di antara masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pandangan,
ideologi, kepentingan, dan loyalitas politik yang saling bertentangan. Apalagi di era globalisasi dan
digitalisasi seperti sekarang, informasi dan komunikasi politik menjadi semakin cepat, luas, dan intens.
Oleh karena itu, anak muda menggunakan jokes pinggir jurang sebagai salah satu cara untuk
menyampaikan kritik atau sindiran terhadap kondisi politik yang ada. Anak muda ingin menyuarakan
pendapatnya secara bebas, cerdas, dan kritis tanpa harus takut atau tersinggung. Anak muda ingin
menunjukkan sikapnya yang tidak apatis, tidak acuh, atau tidak pasrah terhadap politik.

Anak muda juga menggunakan jokes pinggir jurang sebagai salah satu cara untuk menghibur diri atau
orang lain di tengah situasi politik yang tegang atau stres. Anak muda ingin menimbulkan tawa atau
senyum sebagai bentuk pelepasan emosi atau penenang jiwa. Anak muda ingin menunjukkan sikapnya
yang optimis, positif, atau santai terhadap politik.

Namun, jokes pinggir jurang tidak bisa sembarangan dibuat atau disebarluaskan. Jokes pinggir jurang
harus tetap menghormati norma-norma hukum, etika, dan moral yang berlaku di masyarakat. Jokes
pinggir jurang harus tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa.

Salah satu sila dalam Pancasila yang sangat relevan dengan jokes pinggir jurang adalah sila kedua, yaitu
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini mengandung makna bahwa bangsa Indonesia menghargai
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia mengakui persamaan
derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa membedakan suku, ras, agama, bahasa, budaya,
gender, golongan, atau pandangan politik.

Butir-butir pengamalan sila kedua Pancasila antara lain:

● Mengakui dan menjunjung tinggi martabat manusia.

● Mengakui dan menghormati hak asasi manusia.

● Berani membela kebenaran dan keadilan.

● Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, etika, dan estetika.

● Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

● Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara sesama manusia.

Dengan mengamalkan sila kedua Pancasila dalam jokes pinggir jurang, kita dapat menyampaikan kritik
atau sindiran terhadap politik dengan cara yang adil dan beradab. Kita dapat menghormati martabat dan
hak asasi manusia yang menjadi subjek atau objek jokes pinggir jurang. Kita dapat berani membela
kebenaran dan keadilan tanpa harus menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Kita dapat
menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan, etika, dan estetika dalam jokes pinggir jurang. Kita dapat
mengembangkan sikap saling mencintai, menghormati, dan bekerja sama antara sesama manusia.

Jokes pinggir jurang adalah salah satu bentuk kreativitas anak muda dalam mengkritik atau menyindir
politik. Jokes pinggir jurang bisa menjadi sarana untuk menyuarakan pendapat, menghibur diri, atau
menunjukkan sikap terhadap politik. Namun, jokes pinggir jurang harus tetap mengamalkan sila kedua
Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dengan demikian, jokes pinggir jurang bisa
menjadi media yang positif, produktif, dan konstruktif bagi anak muda dan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai