Anda di halaman 1dari 10

DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X

e-ISSN 2655-8130

PENERAPAN METODE DEMONTRASI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK


MENINGKATKAN PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR

Mashannudin1)
1)
SD Negeri 36 Lahat
1)
shan.di0510@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi berbantuan


media Audio Visual untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar siswa. Penelitian
yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap
siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian
ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 36 Lahat. Instrumen yang digunakan adalah lembar
observasi dan lembar tes. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes, sedangkan
pada kelas eksperimen hanya menguji metode demonstrasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji t dan nilai rata-rata klasikal. Berdasarkan analisis data penelitian ini
disimpulkan bahwa (1) Penerapan metode demonstrasi berbantuan audio visual dapat
meningkatkan perhatian siswa; (2) Penerapan metode demonstrasi berbantuan audio visual
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa; (3) Terdapat efektifitas penggunaan metode
demonstrasi berbantuan audio visual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas VI di 36 SMAN di Lahat.

Kata kunci: pembelajaran IPA, metode demonstrasi, prestasi belajar.

93
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

APPLICATION OF AUDIO VISUAL MEDIA ASSISTANT DEMONSTRATION METHODS TO


INCREASE ATTENTION AND LEARNING ACHIEVEMENT

Mashannudin1)
1)
SD Negeri 36 Lahat
1)
shan.di0510@gmail.com
Abstract

This study aims to describe the application of demonstration methods assisted by Audio
Visual media to increase student attention and learning achievement. The research
conducted was Classroom Action Research which was carried out in three cycles, each cycle
through the stages of planning, implementation, observation and reflection. The subjects of
the study were grade VI students of SD Negeri 36 Lahat. The instruments used were
observation sheets and test sheets. Data collection techniques by observation and test,
while the experimental class only tested the demonstration method. Data analysis was
performed using a t test and a classical average value. Based on the analysis of the data of
this study it was concluded that (1) The application of an audio visual assisted
demonstration method can increase student attention; (2) The application of an audio visual
assisted demonstration method can improve student learning achievement; (3) There is an
effective use of audio visual assisted demonstration methods to improve student
achievement in natural science subjects grade VI at 36 Public Schools in Lahat.

Keywords: natural science learning, demonstration methods, learning achievement.

94
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

PENDAHULUAN sumber belajar. Sedangkan pelaksanaan


Pendidikan merupakan sesuatu yang pembelajaran merupakan implementasi
sangat penting bagi kehidupan setiap dari RPP, yang meliputi kegiatan
orang, Berdasarkan undang- undang pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
Sistem Pendidikan Nasional RI Nomor 20 penutup.
Tahun 2003 bertujuan bahwa semua Mata pelajaran IPA adalah ilmu yang
peserta didik diharapkan menjadimanusia berhubungan dengan cara mencari tahu
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang tentang alam secara sistematis, sehingga
Maha Esa, serta menciptakan generasi IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
bangsa berahlak mulia, sehat, berilmu, pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja
negara demokratif serta bertanggung tetapi juga merupakan suatu proses
jawab. Satuan Pendidikan Dasar penemuan. Standar kompetensi dan
DanMenengah. Standar Isi untuk setiap kompetensi dasar ini merupakan dasar bagi
tingkatan kelas di SD/MI berisi enam (6) peserta didik untuk membangun
mata pelajaran yaitu (1) Pendidikan kemampuan, berfikir dan melakukan
Kewarganegaraan (PKn), (2) Bahasa percobaan serta bekerja ilmiah dan
Indonesia, (3) Matematika, (4) Ilmu mencari pengetahuan sendiri yang
Pengetahuan Alam (IPA),(5) Ilmu difasilitasi oleh guru (BSNP 2006:484).
Pengetahuan Sosial (IPS), dan (6) Seni Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA
Budaya dan Keterampilan (SBK). SD/MI secara garis besar terinci menjadi
Dalam mencapai tujuan pendidikan empat kelompok yaitu: 1) Makhluk hidup
perlu adanya penyesuaian dengan Standar dan proses kehidupan, yaitu manusia,
Kompetensi dan Kompetensi Dasar, proses hewan, tumbuhan dan interaksinya
pembelajaran pada setiap satuan dengan lingkungan, serta kesehatan; 2)
pendidikan dasar dan menengah harus Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya
interaktif, inspiratif, menyenangkan, serta terbuat dariisolator atau konduktor;
menantang, dan memotivasi peserta didik 3) Energi dan perubahannya; 4) Bumi dan
untuk berpartisipasi aktif, serta alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata
memberikan ruang yang cukup bagi surya, dan benda-benda langit lainnya
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian (BSNP, 2006: 162). Berdasarkan temuan
sesuai dengan bakat, minat, dan kajian dan lapangan oleh Depdiknas
perkembangan fisik serta psikologis menyatakan bahwa berdasarkan hasil
peserta didik. Standar proses adalah survei terhadap siswa SD kelas 1 sampai
standar nasional pendidikan yang dengan kelas 6 didapatkan hasil bahwa,
berkaitan dengan pelaksanaan masih minim sekali diperkenalkan peraktik,
pembelajaran pada satuan pendidikan demontrasi dan kerja ilmiah, sesuai dengan
untuk mencapai kompetensi lulusan. Pada Standar Isi pendidikan IPA percobaan,
perencanaan proses pembelajaran demontrasi atau kerja ilmiah merupakan
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan ciri penting pada mata pembelajaran IPA.
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas Pembelajaran IPA merupakan
mata pelajaran, standar kompetensi (SK), pembelajaran yang dalam proses
kompetensi dasar (KD), indikator pembelajarannya menekankan pada cara
pencapaian kompetensi, tujuan berpikir dan harus fokus perhatiannya
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, dalam melakukan percobaan.
metode pembelajaran, kegiatan Pembelajaran IPA tersebut, merupakan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan gambaran umum yang terjadi di SDN 36

93
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

LAHAT. Dimana dalam proses pelajaran yang lainnya. Karena tanpa


pembelajaran IPA, siswa membutuhkan adanya antusias dalam sebuah
pengajaran khusus yang mampu pembelajaran, hal itu akan menghambat
meningkatkan prestasi belajarnya. diterimanya proses pembelajaran yang
Berdasarkan refleksi awal dengan tim disampaikan di dalam kelas.
kolaborasi yang dilakukan selama PPL, Berdasarkan diskusi tim peneliti,
bahwa pembelajaran IPA pada siswa Kelas untuk mencegah masalah tersebut. Maka
VI masih belum optimal. Hal tersebut peneliti menggunakan sebuah metode
terlihat dari proses pembelajaran dikelas demontrasi yang menyenangkan dan dapat
masih menggunakan metode ceramah, meningkatkan keaktifan siswa, berbantuan
dalam penyampaian materi guru sudah media Audio visual. Menggunakan media
menggunakan media pembelajaran namun Audio visual dan metode demontrasi dalam
belum optimal, sehingga pemahaman meningkatkan pemahaman siswa dalam
siswa tentang konsep yang disampaikan pembelajaran IPA, karena mata pelajaran
masih kurang, siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas VI mencakup materi yang
belum dibentuk kelompok-kelompok cukup banyak dan cukup sulit untuk
diskusi. Penerapan proses pembelajaran dipahami oleh siswa, maka dari itu perlu
tersebut, membuat siswa masih kesulitan adanya sistem mengajar yang
untuk menangkap materi IPA yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa
disampaikan. dapat antusias dalam mengikuti
Permasalahan di atas didukung data pembelajaran.
dari pencapaian hasil observasi, Metode demontrasi pembelajaran
wawancara, catatan lapangan dan evaluasi menggunakan media Audio visual
dalam muatan mata pelajaran IPA pada merupakan salah satu metode
siswa Kelas VI tahun pelajaran 2018/2019 pembelajaran yang dimaksudkan untuk
di SD Negeri 36 Lahat bahwa kemampuan membantu siswa mempelajari berbagai
penguasaan pembelajaran IPA masih keterampilan dan pengetahuan dasar yang
rendah. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal diajarkan secara tahap demi tahap.
(KKM) pada mata pelajaran IPA di SD Pengajaran langsung dirancang untuk
Negeri 36 Lahat adalah 70. Dari nilai rata- meningkatkan penguasaan berbagai
rata ketiga tes formatif diketahui bahwa keterampilan pengetahuan deklaratif dan
dari 20 siswa sebanyak 54,2% mengalami pengetahuan prosedural yang dapat
ketidak tuntasan dalam pembelajaran IPA. diajarkan secara tahap demi tahap (Arends
Nilai rata- rata siswa adalah 64,29 dengan dalam Trianto, 2014:93). Kelebihan dari
nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 40. Model ini adalah pembelajarannya
Sehingga dari data tersebut dapat dirancang secara spesifik untuk
disimpulkan bahwa masih banyak siswa meningkatkan pengetahuan faktual yang
Kelas VI SD Negeri 36 Lahat pada mata diajarkan secara tahap demi tahap dengan
pelajaran IPA belum mencapai ketuntasan tujuan untuk membantu siswa menguasai
dalam belajar. Dengan melihat data hasil pengetahuan prosedural yang dibutuhkan
belajar dan pelaksanaan mata pelajaran untuk melakukan berbagai keterampilan
tersebut perlu sekali proses pembelajaran kompleks.
untuk ditingkatkan kualitasnya, agar siswa Begitu juga pentingnya sebuah media
sekolah dasar menjadi paham dan senang pembelajaran yang dapat menunjang
dengan pelajaran IPA, sehingga nantinya keaktifan dan antusias siswa dalam
prestasi belajar IPA dapat meningkat, pembelajaran IPA. Penelitian yang
selain itu siswa juga dapat menyenangi dilakukan pada pembelajaran IPA di Kelas

94
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

VI memiliki materi yang cukup banyak dan dan komentar selama dan sesudah
sulit untuk dimengerti oleh siswa, maka demonstrasi.
penjelasan menggunakan Audio visual Menurut Gagne (1970) media adalah
adalah media yang sesuai untuk berbagai jenis komponen dalam
memberikan materi pada siswa. Asyar lingkungan siswa yang dapat
(2012:73) mengungkapkan bahwa metode merangsangnya untuk belajar. Sementara
demontrasi berbantuan media Audio visual itu Briggs (1970) berpendapat bahwa
adalah media yang dapat menampilkan media adalah segala alat fisik yang dapat
unsur gambar (visual) dan unsur suara menyajikan pesan serta merangsang siswa
(audio) secara bersamaan pada saat untuk belajar, seperti ; buku, film, kaset,
mengkomunikasi kan pesan atau informasi. film bingkai dan lain-lain. Menurut Djahiri
Lebih lanjut juga dijelaskan bahwa metode (1999) berpendapat bahwa media adalah
demontrasi berbantuan media Audio visual sesuatu yang bersifat materiel – inmaterial
terdiri dari: (1) Audio visual murni yaitu atau behavioral atau personal yang
baik unsur suara maupun unsur gambar dijadikan wahana kemudahan, kelancaran
berasal dari satu sumber seperti video serta keberPrestasian proses Prestasi
kaset; (2) Audio visual tidak murni yaitu belajar.
unsur suara dan unsur gambarnya berasal Berdasarkan pendapat - pendapat
dari sumber yang berbeda. Misalnya film tersebut dapat disimpulkan bahwa media
bingkai suara yang unsur gambarnya adalah segala sesuatu yang dapat
berasal dari slide proyektor dan unsur digunakan untuk menyalurkan pesan dari
suaranya berasal dari tape recorder. pengirim ke penerima sehingga dapat
Hasibuan dan Mujiono (2006: 31) merangsang pikiran, perasaan, perhatian
langkah-langkah metode Pembelajaran dan minat serta perhatian siswa
demonstrasi adalah sebagai berikut: (1) sedemikian rupa sehingga proses belajar
Merumuskan dengan jelas kecakapan dan terjadi.
atau keterampilan apa yang diharapkan Ahmadi (2003: 145) perhatian
dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan
dilakukan; (2) Mempertimbangkan dengan kepada sesuatu objek, baik di dalam
sungguh-sungguh, apakah metode itu maupun di luar dirinya. Adapun perhatian
wajar dipergunakan, dan apakah ia tersebut berhubungan dengan kebutuhan-
merupakan metode yang paling efektif kebutuhan, dan gejala perhatian
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan; berhubungan dengan fungsi-fungsi jiwa
(3) Alat-alat yang diperlukan untuk yang lain. Menurut Purwadarminta (2002:
demonstrasi itu bisa didapat dengan 351) perhatian merupakan minat atau hal
mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu (perbuatan). Menurut Badudu dan Zain
supaya waktu diadakan demonstrasi tidak (1996: 504) perhatian adalah minat (apa
gagal; (4) Jumlah siswa memungkinkan yang disukai) dan perhatian merupakan
untuk diadakan demonstrasi dengan jelas; kepedulian atau kesiapan untuk
(5) Menetapkan garis-garis besar langkah- memperhatikan. Slameto (2010: 105)
langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya menyatakan bahwa perhatian adalah
sebelum demonstrasi dilakukan, sudah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal hubungannya dengan pemilihan
pada waktunya. (6) Memperhitungkan rangsangan yang datang dari
waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia lingkungannya.
waktu untuk memberi kesempatan kepada Beberapa pengertian di atas dapat
siswa mengajukan pertanyaanpertanyaan ditarik kesimpulan bahwa perhatian

95
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kompetensi Dasar; (b) Menelaah silabus
seseorang yang tertuju pada suatu objek mata pelajaran IPA untuk setiap siklus; (c)
atau sekumpulan objek. Perhatian siswa Membuat rencana pelaksanaan
dalam pembelajaran yaitu kegiatan siswa pembelajaran (RPP) tentang materi yang
yang dilakukan di dalam kelas yang tertuju akan diajarkan sesuai dengan metode
pada pembelajaran yang sedang pembelajaran yang digunakan;(d)
berlangsung (tidak ada kegiatan lain yang Menyusun alat evaluasi berupa soal tes
dilakukan siswa) objebtif, beserta kunci jawabannya; (e)
Menyiapkan lembar instrumen observasi
METODE guru beserta deskriptornya; (d)
Penelitian ini menggunakan penelitian Mempersiapkan lembar instrumen
tindkkan kelas. Menurut Arikunto (2010: observasi perhatian siswa beserta
64) ada tiga kata yang membentuk deskriptornya.
pengertian PTK yaitu penelitian, tindakan 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)
dan kelas. Penelitian adalah kegiatan Pada tahap pelaksanaan tindakan,
mencermati suatu objek dengan peneliti mengaplikasikan metode
menggunakan aturan metodologi tertentu demontrasi pada pembelajaran IPA sesuai
untuk memperoleh data atau informasi dengan RPP yang telah disusun
yang beranfaat dalam meningkatkan mutu sebelumnya, sehingga diperoleh
suatu hal, serta menarik minat dan gambaran yang jelas tentang pola metode
penting bagi peneliti. Tindakan adalah pembelajaran yang ideal.
kegiatan yang sengaja dilakukan dengan 3. Tahap Pengamatan (Observation)
tujuan tertentu. Kasbolah (1998: 15) Pada tahap ketiga, yaitu
menyatakan bahwa PTK merupakan suatu pengamatan/observasi yang dilakukan
penelitian tindakan di bidang pendidikan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
yang dilaksanakan dalam kawasan kelas observasi yang telah dibuat. Observasi
dengan tujuan untuk memperbaiki dan yang dilakukan yaitu dengan mengamati
meningkatkan mutu pembelajaran. Jenis aktivitas guru dan siswa selama proses
penelitian yang dilakukan oleh peneliti pembelajaran, sehingga kelebihan dan
adalah dengan cara kolaboratif dengan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan
pihak yang melakukan tindakan adalah tersebut agar dapat dijadikan bahan untuk
guru dan yang melakukan pengamatan perbaikan pada tahap-tahap berikutnya.
terhadap berlangsungnya proses tindakan 4. Tahap Refleksi (Reflection)
adalah peneliti Tahap ini adalah tahapan untuk
Penelitian ini diadakan di SD Negeri memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap
36 lahat kelas yang dijadikan sebjek kelemahan ataupun kekeliruan pada
penelitian adalah siswa kelas VI. yang pelaksanaan tindakan yang telah
mengikuti mata pelajaran IPA pada tahun dilakukan, terutama berkenaan dengan
ajaran 2019 / 2020 dengan jumlah 19 kekurangan-kekurangan atau kendala-
orang siswa yang terdiri dari 9 orang kendala yang dialami peneliti selama
siswa laki - laki dan 10 orang siswa mengimplementasikan metode
perempuan. Secara rinci tahap-tahap demontrasi. Proses refleksi inimemegang
tindakan penelitian ini adalah peran yang sangat penting dalam
1. Tahap Perencanan (Planning) menentukan keberhasilan PTK.
Pada tahap ini peneliti melakukan Hasil refleksi digunakan sebagai
penyusunan rencana tindakan antara lain: pedoman untuk menyusun rencana
(a) Menganalisis Standar Kompetensi dan pembelajaran pada siklus berikutnya. Pada

96
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

perlakuan siklus II ini merupakan tindak serangkaian tugas yang harus dijawab dan
lanjut dari kegiatan pembelajaran siklus I, dikerjakan oleh peserta didik. Ketiga, tes
Pada siklus II kembali dilakukan yang digunakan untuk mengukur suatu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan aspek perilaku peserta didik. Keempat,
dan refleksi. Hal ini dilakukan berulang- hasiltes peserta didik perlu diberi skor dan
ulang sampai ditemukan pola yang tepat nilai (Arifin, 2015: 118). Tes digunakan
dalam menerapkan metode demontrsi untuk memperoleh data prestasi belajar
yang mampu meningkatkan perhatian dan siswa untuk masing-masing siklus berupa
prestasi belajar siswa. pre- test dan post-test. Tes adalah
Pengumpulan data menggunakkan serentetan pertanyaan atau latihan serta
observasi, dan Tes. Observasi adalah suatu alat lain yang digunakan untuk mengukur
teknik yang dilakukan dengan cara keterampilan, pengetahuan inteligensi,
mengadakan pengamatan secara teliti kemampuan dan bakat, atau pencapaian
serta pencatatan secara sistematis yang dimiliki oleh individu atau kelompok
Arikunto (2005: 30). Teknilk observasi yang setelah mempelajari sesuatu. Dalam hal
dilakukan oleh peneliti dan observer dalam ini adalah mengukur kemampuan IPA. Tes
penelitian ini digunakan untuk diberikan dalam bentuk soal objektif
memperoleh data kualitatif yaitu data (pilihan ganda) sebanyak 10 butir dengan
tentang proses penerapan metode empat alternatif jawaban.
demontrasi yang dilakukan oleh peneliti
selama proses pembelajaran. Selain itu, PEMBAHASAN
observasi juga digunakan untuk 1. Penerapan Metode Demontrasi dapat
memperolah data perhatian siswa selama Meningkatkan Perhatian Siswa
proses pembelajaran berlangsung. Variabel Berdasarkan hasil penelitian
pertama yang diobservasi yaitu penerapan menunjukkan bahwa perhatian siswa
metode demontrasi yang dilakukan oleh selama proses pembelajaran dengan
peneliti selama proses pembelajaran. Oleh menerapkan metode demontrasi
karena itu, dalam penelitian ini dibuat mengalami peningkatan dari siklus
instrumen penelitian berupa lembar pertama sampai siklus ketiga secara
observasi aktivitas guru. Instrumen ini berurutan ke arah yang lebih baik. Dari
digunakan untuk mengukur seberapa baik keempat perhatian siswa yang diamati
guru menerapkan metode pembelajaran selama penelitian diantaranya adalah
yang diinginkan ke dalam kelas. sikap: a) konsentrasi; b) aktif; c) tekun;
Tes adalah suatu teknik atau cara dan d) fokus. Perhatian siswa yang paling
yang digunakan dalam rangka menonjol atau meningkat secara signifikan
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang dari siklus ke siklus adalah sikap
didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, konsentrasi siswa dalam kegiatan
atau serangkaian tugas yang harus pembelajaran. Hal itu dibuktikan dengan
dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik persentase perolehan nilai perhatian siswa
untuk mengukur aspek perilaku peserta yang semakin meningkat dari siklus
didik. Dalam rumusan ini terdapat kesiklus.
beberapa unsur penting. Pertama, tes Perhatian siswa pada siklus pertama
merupakan suatu cara atau teknik yang belum optimal dengan hasil observasi
disusun secara sistematis dan digunakan selama proses pembelajaran diperoleh
dalam rangka kegiatan pengukuran. skor rata-rata kelas 2,49 dan berada pada
Kedua,di dalam tes terdapat berbagai kategori kurang, hal ini dipengaruhi karena
pertanyaan atau pernyataan atau belum maksimalnya penerapan metode

97
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

demontrasi yang dilakukan oleh guru. apa yang dipelajarinya. Melalui metode
Sedangkan siswa yang memiliki ini, memungkinkan perhatian menjadi
kemampuan akademik yang lebih rendah berkembang bahkan meningkat secara
masih merasa kurang tekun dan tidak optimal. Berdasarkan penjabaran di atas
begitu aktif, karena mereka belum begitu penerapan metode demontrasi dapat
mengerti dan belum mendapatkan meningkatkan perhatian, terutama pada
bimbingan yang maksimal dari guru. pembelajaran IPA.
Namun setelah beberapa kali dibimbing 2. Penerapan Metode demontrasi dapat
dan pemahaman mereka menjadi Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
meningkat, maka pada siklus kedua Peningkatan pada perhatian siswa
perhatian siswa sudah mengalami juga diikuti oleh meningkatnya prestasi
peningkatan dengan skor rata-rata kelas belajar siswa dengan peningkatan rata-
2,92 berada pada kategori baik. rata prestasi belajar siswa secara
Pada siklus ketiga, perhatian siswa berurutan mulai dari siklus pertama
sudah menunjukkan hal yang lebih baik. sampai dengan siklus ketiga. Pada siklus
Hasil observasi perhatian siswa selama pertama, diperoleh rata-rata nilai pre-test
proses pembelajaran memiliki skor rata- yaitu 38,84 dengan nilai tertinggi 80 dan
rata 3,25 berada padakategori baik. Pada nilai terendah 20. Setelah pelaksanaan
hasil siklus pertama hingga siklus ketiga, pembelajaran selesai maka siswa diberi
perhatian siswa selama proses post-test dan diperoleh nilai rata-rata
pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 54,47 dengan nilai tertinggi 100
yang signifikan dan membuktikan bahwa dan nilai terendah 20. Pada siklus pertama
penerapan metode demontrasi dapat hanya ada 9 siswa yang tuntas dan 10
meningkatkan perhatian siswa. orang siswa yang belum tuntas. Kemudian
Dari hasil penelitian tersebut dapat pada siklus kedua di lakukan lagi pre- test
disimpulkan bahwa metode demontrasi diperoleh nilai rata-rata 56,84 dengan nilai
dapat meningkatkan perhatian siswa. Hasil tertinggi 100 dan nilai terendah 30.
penelitian yang telah dilakukan sesuai Selanjutnya setelah proses pembelajaran
dengan teori Harlen (dalam Bundu, 2006: dilakukan, diberikan lagi post-test dan
37) “perhatian merupakan sikap yang diperoleh nilai rata-rata74,74 dengan nilai
dimiliki seseorang yang didapatkan tertinggi 100 dan nilai terendah 20. Pada
melalui pemberian contoh-contoh positif siklus kedua ini terdapat 14 siswa yang
dan harus terus dikembangkan supaya tuntas dan 5 orang siswa yang belum
bisa dimiiliki seseorang. Perhatian dapat tuntas. Sedangkan pada siklus ketiga
dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan sudah meningkat secara signifikan dimana
siswa dalam pembelajaran IPA rata-rata nilai pre-test yaitu 62,11 dengan
diantaranya yaitu dalam kegiatan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 20.
percobaan. Pembentukan sikap tidak dapat Lalu diberikan lagi post- test setelah
dilepaskan dari proses pembelajaran baik pelaksanaan pembelajaran dan didapat
di rumah maupun di sekolah. Oleh sebab hasil post-test dengan nilai rata-rata 83,16
itu, belajar adalah sesuatu yang harus dengan nilai tertinggi 100 dan nilai
dialami siswa agar memiliki apresiasi nilai terendah 20. Pada siklus ketiga ini 17
sikap yang baik. orang siswa sudah tuntas dan hanya
Pembelajaran dengan metode tinggal 2 siswa yang belum tuntas.
demontrasi berusaha membantu peserta Hal ini sesuai dengan penjelasan
didik mengalami sendiri, menemukan Arikunto (2009: 76) menyatakan prestasi
sendiri serta mencari kebenaran tentang belajar adalah suatu hasil yang diperoleh

98
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
prestasi belajar ini biasanya dinyatakan demontrasi; (b) Guru menjelaskan kepada
dalam bentuk angka, huruf ataupun kata- siswa apa yang direncanakan dan apa yang
kata. Maka prestasi belajar merupakan akan dikerjakan; (c) Guru menayangkan
hasil maksimum yang dicapai oleh terlebih dahulu vidio demontrasi terkait
seseorang setelah melaksanakan usaha- materi yang akan dibahas kepada siswa;
usaha belajar. (d) Guru mendemontrasikan kepada siswa
Berdasarkan hasil penelitian secara perlahan serta memberikan
tindakan kelas tentang penerapan metode penjelasan yang cukup singkat; (e) Guru
demontrasi yang dilaksanakan dalam 3 membimbing serta menugaskan kepada
siklus, terjadi perubahan dalam proses siswa untuk melakukan demontrasi sendiri
pembelajaran dari siklus pertama hingga langkah demi langkah dan disertai
siklus ketiga ke arah yang lebih baik. penjelasan.
3. Penerapan Metode demontrasi Secara Penerapan metode demontrasi dapat
Efektif dapat Meningkatkan Prestasi meningkatkan prestasi belajar siswa pada
Belajar Siswa mata pelajaran IPA di SD Negeri 36 Lahat
Keefektifan dari penerapan metode Tahun Pelajaran 2019/2020. Penerapan
demontrasi dilihat dari perbandingan hasil metode demontrasi secara efektif dapat
uji-t post-test antara kelas eksperimen dan meningkatkan prestasi belajar siswa pada
kelas kontrol diperoleh nilai sebesar mata pelajaran IPA di SD Negeri 36 Lahat
2,966. Bila dibandingkan dengan Tahun Pelajaran 2019/2020.
dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5%
pada dk 19 diperoleh nilai sebesar 2,093. Saran
Ternyata nilai lebih besar dari . Dari Berdasarkan hasil makan di sarankan
hasil ini dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut:
terdapat perbedaan yang signifikan antara 1. Guru sebaiknya melakukan inovasi
prestasi belajar siswa yang pembelajaran salah satunya
pembelajarannya menggunakan menggunakan metode demontrasi.
metode demontrasi dengan prestasi 2. Siswa sebaiknya memperhatikan aspek-
belajar siswa yang pembelajarannya aspek dalam pembelajaran dan untuk
konvensional. Ini membuktikan bahwa senantiasa bersemangat dalam
secara efektif model pembelajaran menuntut ilmu.
eksperimen dapat meningkatkan prestasi 3. Kepala sekolah hendaknya memberikan
belajar. Peningkatan yang terjadi pada dukungan kepada guru dalam
prestasi belajar siswa ini menunjukkan melakukan inovasi dalam pembelajaran.
bahwa siswa sudah menguasai materi 4. Peneliti selanjutnya melakukan
yang disampaikan oleh guru sehingga hasil penyempurnaan penelitian ini dengan
tes siswa pun meningkat ditiap siklusnya. berpedoman pada kekurangan–
kekurangan yang ada agar diperoleh
PENUTUP hasil yang lebih baik.
Simpulan
Penerapan metode demontrasi DAFTAR PUSTAKA
dapat meningkatkan perhatian siswa pada BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun
mata pelajaran IPA di SD Negeri 36 Lahat 2006 tentang Standar Isi untuk
Tahun Pelajaran 2019/2020. Langkah- Satuan Pendidikan Dasar dan
langkah metode demontrasi yang Menengah. Jakarta.
diterapkan adalah (a) Guru menyiapkan

99
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (1) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

Depdiknas.2004. Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan 2004 Mata Pelajaran Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur
Sains. Jakarta: Depdiknas. Penelitian Suatu Pendekatan praktik.
Jakarta: Reineka Cipta.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran
Terpadu dalam Teori dan Praktik. Arikunto. 2005. Metode Penelitian
Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Kualitatif. Jakarta: Sagung Seto.

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Arifin, Zainal. 2015. Evaluasi Pembelajaran.


Mengembangkan Media Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Jakarta. Bundu, Patta 2006. Penilaian Keterampilan
Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pembelajaran Sains-SD. Jakarta :
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Departemen Pendidikan Nasional.
Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka
Cipta. Arikunto, Suharsimi,dkk. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Aksara.
Tindakan Kelas. Malang: Depdikbud.

100

Anda mungkin juga menyukai