Bismillahirrahmaanirrahiim
Dengan memohon Rahmat Allah SWT segenap Perusahaan Penyelenggara
Haji dan Umrah di Indonesia bersepakat untuk bersama-sama berkumpul dan
berkonsolidasi dalam satu wadah persatuan dan kesatuan ini yang selanjutnya
dituangkan dalam Anggaran Dasar ini
BAB l
PENGERTIAN UMUM
PASAL 1
Anggota yang tergabung dalam organisasi ini adalah PIHK dan PPIU yang telah memperoleh
keanggotaan sesuai dengan aturan yang tertulis dalam peraturan Kementerian Agama
Republik Indonesia serta dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
Gambar Logo terinspirasi dari bentuk kubah masjid madinah, tampak bagian kuba yang
dirancang dengan gaya modern, simpel dan minimalis. Logo ini menggambarkan kubah masjid
yang memiliki makna tersendiri dimana diasosiasikan sebagai tempat-tempat tinggi yang
menyimbolkan agama Islam yang agung, sebagaimana ASPHIRASI sebagai rumah yang menaungi
para pengusaha haramain.
BAB II
SIFAT, TUJUAN, FUNGSI DAN KEGIATAN
SIFAT
PASAL 4
1. Menyatukan Visi dan Misi dalam usaha penyelenggara perjalanan ibadah Umrah, Haji
Khusus dan Wisata Muslim.
2. Mengangkat citra Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah dan Haji Indonesia
(PIHK/PPIU) secara elegan dan bermartabat.
3. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme demi terwujudnya penyelenggaraan
perjalanan ibadah Umrah dan Haji Indonesia yang professional, amanah, kondusif, dan
bertanggung jawab.
4. Terbentuknya persatuan dan kesatuan yang kokoh diantara Anggota dalam
memperjuangkan Hak dan Kepentingan bersama seluruh Anggota.
5. Memberikan perlindungan dan Advokasi, mediasi kepada Perusahaan Penyelenggara
Ibadah Umrah Haji Indonesia sebagai Anggota Perkumpulan, demi terwujudnya rasa
aman dalam berusaha.
6. Terjalinnya hubungan baik dengan Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya baik di dalam
maupun diluar Negeri dalam penafsiran, penerapan maupun penyempurnaan peraturan-
peraturan perundang-undangan yang menyangkut kepentingan Anggota.
FUNGSI
PASAL 6
KEGIATAN
PASAL 7
BAB III
ORGANISASI, KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN PERANGKAT ORGANISASI
PASAL 8
ATRIBUT ORGANISASI
PASAL 9
1. Lambang
KEANGGOTAAN
PASAL 10
SYARAT KEANGGOTAAN
PASAL 11
1. Untuk dapat menjadi Anggota Organisasi ASPHIRASI adalah dengan ketentuan- ketentuan
sebagai berikut :
a. Memiliki Surat Izin dari Pemerintah sebagai Perusahaan Penyelenggara Haji Khusus (PIHK)
yang masih berlaku.
b. Memiliki Surat Izin dari Pemerintah sebagai Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah
(PPIU) yang masih berlaku.
c. Bersedia dan sanggup menerima serta mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Program Kerja, Kode Etik Usaha dan Peraturan- Peraturan Organisasi ASPHIRASI
lainnya baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
d. Mengajukan surat permohonan kepada Dewan Pengurus Pusat atau Dewan Pengurus
Daerah.
e. Membayar kontribusi ke Asphirasi yang sifatnya tidak mengikat.
HAK ANGGOTA
PASAL 12
KEWAJIBAN ANGGOTA
PASAL 13
STRUKTUR ORGANISASI
PASAL 14
1. Dewan Pembina
2. Dewan Pengawas
3. Dewan Pengurus
4. Dewan Pengurus Daerah
DEWAN PEMBINA
PASAL 15
1. Dewan Pembina ASPHIRASI ini terdiri dari sekurang- kurangnya 3 (Tiga) orang, dan seorang
diantaranya diangkat menjadi ketuanya.
2. Para anggota Dewan Pembina diangkat oleh Rapat Anggota melalui Musyawarah nasional
untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun lamanya, namun dapat di berhentikan dari jabatannya
tersebut pada setiap waktu oleh rapat Anggota setelah mendengar pertimbangan-
pertimbangan dan kata sepakat dari para anggota ASPHIRASI.
DEWAN PENGAWAS
PASAL 16
1. Dewan Pengawas ASPHIRASI ini terdiri dari sekurang- kurangnya 3 (Tiga) orang, dan seorang
diantaranya diangkat menjadi ketuanya.
2. Para anggota Dewan Pengawas diangkat oleh Rapat Anggota melalui Musyawarah nasional
untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun lamanya, namun dapat di berhentikan dari jabatannya
tersebut pada setiap waktu oleh rapat Anggota setelah mendengar pertimbangan-
pertimbangan dan kata sepakat dari para anggota ASPHIRASI
PASAL 18
1. Dewan Pengurus Pusat berhak untuk tindakan-tindakan tertentu mengangkat seorang kuasa
hukum atau lebih dengan kekuasaan- kekuasaan dan syarat-syarat yang akan di tentukan oleh
Dewan Pengurus Pusat dalam suatu Surat Kuasa Khusus.
2. Kewenangan-kewenangan Dewan Pengurus lainnya sebagaimana diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga
PASAL 19
Dewan Pengurus Daerah adalah anggota ASPHIRASI yang ditunjuk oleh Dewan Pengurus Pusat,
yangberanggotakan minimal 5 (Lima) anggota.
Dewan Pengurus Daerah terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Dan 3 Anggota
BAB IV
MUSYAWARAH, RAPAT
PASAL 22
1. Segala keputusan dalam Musyawarah Nasional dan rapat-rapat diambil dengan jalan
Musyawarah untuk Mufakat, dengan ketentuan apabila rapat memutuskan usul bersangkutan
2. Penggunaan keuangan perkumpulan di tentukan dalam anggaran rumah tangga atau peraturan
lain dari Dewan Pengurus Pusat.
KEKAYAAN
Kekayaan Organisasi/Perkumpulan terdiri dari:
a. Kontribusi Anggota yang sifatnya tidak mengikat
b. Alat-alat perlengkapan inventaris yang diperoleh Perkumpulan.
c. Atribut perkumpulan.
d. Benda-benda Kehormatan.
e. Benda-benda bergerak dan tidak bergerak.
f. Usaha-usaha milik Perkumpulan.
1. Dewan Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada anggota dan berwenang mengelola
keuangan dari pusat sampai dengan daerah.
2. Dewan Pengurus pada setiap tingkatan oraganisasi bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan organisasi kepada dewan pengurus Pusat
3. Pengelolaan Keuangan Organisasi diatur lebih lanjut dalam rancangan Anggaran Belanja dan
Pendapatan Asosiasi
4. Pengelolaan keuangan organisasi diatur sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku
untuk semua anggota Perkumpulan/Organisasi
5. Dewan Pengurus bisa menunjuk pihak ketiga seperti Akuntan Publik dan Consultant Pajak bila
diperlukan.
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
PASAL 26
1. Keputusan tentang Perubahan Anggaran Dasar dapat diambil dengan sah oleh
Musyawarah Nasional ataupun Musyawarah Nasional Luar Biasa yang khusus diadakan
untuk itu yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 (lima puluh persen tambah satu)
dari jumlah anggota dan keputusan itu hanya sah jika disetujui oleh sekurang –kurangnya
50%+1 (limapuluh persen tambah satu) dari jumlah suara yang di keluarkan.
2. Jika dalam Musyawarah Nasional itu jumlah anggota yang hadir tidak mencukupi jumlah
(quorum) yang di tetapkan dalam ayat ke 1 pasal ini, maka dapat diadakan rapat untuk kedua
kalinya selambat-lambatnya setelah 30menit (tiga puluh) setelah rapat yang pertama, dengan
ketentuan bahwa rapat yang kedua ini tanpa memandang jumlah anggota yang hadir, dapat
mengambil keputusan-keputusan tentang apa yang diajukan dalam rapat pertama itu, apabila
dalam rapat itu diadakan pemungutan suara, maka keputusannya sah jika keputusan itu
diambil dengan jumlah terbanyak dari suara yang di keluarkan.
PEMBUBARAN ORGANISASI
PASAL 27
1. ASPHIRASI hanya dapat dibubarkan atas usul atau atas permintaan secara tertulis yang di
sertai alasan-alasannya dari sedikitnya 2/3 (dua per tiga) atau lebih dari jumlah anggota
ASPHIRASI, yang ditujukan kepada musyawarah nasional atau musyawarah nasional luar
biasa melalui dewan pengurus pusat.
2. Keputusan tentang pembubaran perkumpulan hanya dapat diambil dengah sah oleh rapat
anggota melalui Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang diadakan
untuk keperluan itu dan dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
1. Segala hal yang tidak dan atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ASPHIRASI ini akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan- peraturan lainnya, yang akan
diputuskan oleh Dewan Pengurus Pusat ASPHIRASI.
2. Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
3. Dengan disahkan Anggaran Dasar ini, maka segala ketentuan dan peraturan yang
Bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dinyatakan batal dan tidak berlaku
4. Untuk pertama kalinya rapat telah sepakat untuk mengangkat dan menetapkan Dewan
Pendiri (Deklarator), Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus Perkumpulan
dengan susunan terlampir.