Anda di halaman 1dari 6

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan

pada hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kemampuan Membaca Teks Fiksi Mahasiswa Semester V Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab-bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa kemampuan membaca fiksi mahasiswa adalah baik, hal ini dapat

dilihat dari hasil rata-rata skor mahasiswa yaitu 34,3 yang berarti jika

disesuaikan dengan rentang nilai, maka rata-rata nilai mahasiswa

semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI adalah B yang

berarti baik dan tingkat pemahaman mahasiswa dalam membaca teks

fiksi pun tergolong cukup baik.

Sebagian besar mahasiswa V (73,33%) berada pada kelompok

tengah, 13,33% berada pada kelompok atas dan 13,33% lainnya berada

pada kelompok bawah.

Skor tertinggi yang diperoleh mahasiswa yaitu 44 dan skor

terendah adalah 18. Dari hasil interval skor dapat diketahui bahwa tiga

99
100

orang mahasiswa (20%) mendapatkan nilai A, tujuh orang mahasiswa

(46,67%) mendapatkan nilai B, tiga orang mahasiswa (20%)

mendapatkan nilai C dan dua orang mahasiswa (13,33%) mendapatkan

nilai D.

5.1.2 Kemampuan Membaca Teks Non Foksi Mahasiswa Semester V

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

Dari hasil analisis skor tes membaca non fiksi, penulis dapat

menyatakan bahwa kemampuan membaca non fiksi mahasiswa adalah

cukup, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata skor mahasiswa yaitu 30,1

yang berarti jika disesuaikan dengan rentang nilai, maka rata-rata nilai

mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

adalah C yang berarti cukup dan tingkat pemahaman mahasiswa dalam

membaca teks non fiksi pun tergolong cukup.

Sebagian besar mahasiswa semester V sebanyak 60% berada

pada kelompok tengah, 20% berada pada kelompok bawah dan 20%

lainnya berada pada keompok bawah.

Skor tertinggi yang diperoleh 45 dan skor terendah adalah 16.

Dari hasil interval skor dapat diketahui bahwa dua orang mahasiswa

(13,33%) mendapatkan nilai A, lima orang mahasiswa (33,33%)


101

mendapatkan nilai B, tiga orang mahasiswa (20%) mendapatkan nilai C

dan lima orang mahasiswa (33,33%) mendapatkan nilai D.

Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa berdasarkan

hasil tes, kemampuan membaca teks fiksi mahasiswa semester V

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2009/2010

lebih baik daripada kemampuan membaca teks non fiksi.

5.1.3 Kesulitan yang Dihadapi Mahasiswa Semester V Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI dalam Membaca Teks Fiksi

dan Non Fiksi

Berdasarkan dari data angket, lima orang mahasiswa (33,33%)

mengaku kesulitan dalam membaca teks fiksi. Data angket menyatakan

bahwa dua orang mahasiswa (13,33%) mengaku bahwa teks tersebut

sulit dimengerti, satu orang mahasiswa (6,67%) menyatakan bahwa teks

tersebut tidak menarik dan dua orang mahasiswa (13,33%) lainnya

mengeluhkan banyaknya kosa kata yang belum pernah ditemui sehingga

sulit untuk dimengerti.

Sedangkan dalam membaca teks non fiksi, sebagian besar

mahasiswa (80%) mengaku kesulitan dalam membaca teks non fiksi.

Menurut hasil data angket sebanyak 20% dari mahasiswa menyatakan

bahwa teks tersebut sulit dimengerti, 6,67% menyatakan bahwa teks


102

tersebut terlalu panjang, 13,33% menyatakan bahwa teks tersebut tidak

menarik dan sebagian besar yaitu sebanyak 40% mahasiswa menyatakan

bahwa pada jenis teks non fiksi banyak ditemukan kosakata yang jarang

ditemui serta kosakata yang berasal dari serapan bahasa asing sehingga

sulit untuk dimengerti.

5.1.4 Upaya yang Ditempuh Mahasiswa untuk Mengatasi Kesulitan

Membaca Teks Fiksi dan Non Fiksi

Menurut hasil data angket, lima orang mahasiswa (33,33%)

mengaku kesulitan dalam membaca teks fiksi, 20% mahasiswa memilih

untuk lebih sering menggunakan kamus sebagai upaya dalam mengatasi

kesulitan dalam membaca teks fiksi, sedangkan 13,33% mahasiswa

lebih memilih mengatasi kesulitan membaca teks fiksi ini dengan cara

mendiskusikannya dengan teman ataupun dengan dosen.

Begitu pula dengan 80% mahasiswa yang mengaku merasa

kesulitan dalam membaca teks non fiksi, sebagian besar mahasiswa

(46,67%) lebih sering menggunakan kamus sebagai upaya untuk

mengatasi kesulitan dalam membaca teks non fiksi, 26,67% mahasiswa

memilih untuk mendiskusikannya dengan teman maupun dengan dose,

sedangkan sebagian kecil mahasiswa (6,67%) mengatasi kesulitannya

dengan cara lebih banyak membaca jenis teks yang dimaksud.


103

5.2 Saran

Setelah menganalisis hasil tes dan menarik kesimpulan, penulis

memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

meningkatkan kemampuan dalam membaca teks, baik fiksi maupun non fiksi.

5.2.1 Saran bagi Mahasiswa

1. Hendaknya mahasiswa sering berlatih untuk meningkatkan

keterampilan berbahasanya.

2. Mahasiswa diharapkan tidak malu untuk berdiskusi dengan dosen

jika menemui kesulitan pada saat membaca.

3. Diharapkan jika mahasiswa lebih meningkatkan frekuensi membaca

wacana berbahasa Jepang, tidak hanya wacana-wacana yang

diberikan oleh dosen atau yang terdapat dalam buku-buku pelajaran

saja, akan tetapi juga denga mencari sendiri di berbagai sumber

yang ada misalnya saja dari internet, perpustakaan Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang UPI, koran dan lainnya.

4. Mahasiswa sebaiknya lebih teliti pada saat membaca sehingga dapat

memahami wacana dengan baik.


104

5.2.2 Saran bagi Dosen

1. Dosen sebaiknya memberikan banyak rekomendasi terhadap

wacana-wacana yang menarik untuk dibaca oleh mahasiswa

sehingga dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk membaca.

2. Dosen dapat meluangkan waktunya untuk mendiskusikan berbagai

wacana bahasa Jepang.

3. Alangkah baiknya Dosen juga meminta mahasiswa untuk membuat

presentasi tertulis tentang teks fiksi dan non fiksi.

5.2.3 Saran bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

1. Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI sebaiknya menambah

daftar buku bacaan berbahasa Jepang di perpustakaan.

2. Hendaknya Jurusan Pendidikan Bahsa Jepang FPBS UPI

menambahkan daftar kegiatan yang mendukung peningkatan

kemampuan membaca mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai