Tugas Hukum Pidana
Tugas Hukum Pidana
Disusun Oleh :
Rizky Juventus Simangunsong (B1A021232)
Dosen pengampu :
HELDA RAHMASARI, S.H.,M.H.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas-1
Contoh kasus : “Mayones kebanyakan, pelayan restoran di AS tewas ditembak”
Pada 26 juni 2022, dua orang pelayan restoran diatlanta AS di tembak, oleh salah seorang
pelanggan karena terlalu banyak mayones disandwich miliknya. Satu orang pelayan tewas
ditempat bernama “Brittany macon” dan satu lagi “Jada nicole” dinyatakan kritis. Dan polisi
mendakwa pelaku atas dakwaan “Pembunuhan”
Contoh kasus :
Pada kasus ini, Muhammad Irfan Bahri (19) terlibat duel dengan dua pembegal (AS, IY),
yang berupaya merebut telepon genggam miliknya dan temannya serta membacok Irfan dengan
celurit. Namun, duel itu dimenangkan Irfan, hingga akhirnya satu pembegal terluka parah dan
meninggal dunia. Pelaku(begal) didakwa pasal 365 dan 368 ayat 1 KUHP
Unsur kesalahan :
Pelaku (Begal) :
(1)Adanya kemampuan bertanggungjawab pada si pembuat, artinya keadaan jiwa si pembuat harus
normal. Pada kasus ini pelaku dalam keadaan “jiwa normal”, sadar dalam melakukan aksi begalnya.
(2)Hubungan bathin antara si pembuat dengan perbuatannya yg berupa kesengajaan(dolus) atau kealpaan
(culpa) ini disebut bentuk2 kesalahan. Dikarenakan pelaku sadar dalam melakukan aksi pembegalan
tersebur maka ia melakukannya dengan sunsur “kesengajaan”.
(3)Tidak adanya alasan penghapus pidana atau tidak ada alasan pemaaf. Jelas, dikarenakan tidak
memenuhi unsur “penghapusan pidana baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf”.
Korban (Yang dibegal/Terdakwa)
(1)Adanya kemampuan bertanggungjawab pada si pembuat, artinya keadaan jiwa si pembuat harus
normal. Pada kasus ini korban(yang dibegal) dalam kondisi “jiwa normal” atau sadar melakukan
pembelaan diri.
(2) Hubungan bathin antara si pembuat dengan perbuatannya yg berupa kesengajaan(dolus) atau kealpaan
(culpa) ini disebut bentuk2 kesalahan. Korban juga melakukan “pembelaan diri terpaksa” dengan berupa
perlawanan terhadap begal yang artinya dengan “sengaja” untuk membela dirinya dari ancaman serangan
langsung/seketika yang diterimanya dari terdakwa.
Pada unsur kesalahan korban hanya memenuhi syarat yang pertama dan yang kedua, dikarenakan
pada syarat yang ketiga “korban memiliki alasan penghapusan pidana yakni, alasan pembenar”