Anda di halaman 1dari 10

Tokoh Muhammadiyah Di Kalimantan Timur

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Muhammadiyah


Ma’had Hasan bin Ali Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Disusun Oleh :

Nama : Khairun Nisa

NIM : 02609220036

Dosen Pengampu :
Ustadz Mujennih Mursaha, Lc. MA

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB DAN STUDI ISLAM


MA’HAD HASAN BIN ALI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Muhammadiyah sebagai organisasi besar di Indonesia maupun Negara lain tentu
banyak factor yang mempengaruhi tentang keberadaanya. Selanjutnya
muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu islam pasti memiliki maksud dan
tujuan yang melandasinya. Dengan maksud dan tujuan tersebut muhammadiyah
bergerak dengan besar kecilnya kegiatan sebai contoh amal usaha muhammadiyah.
Dalam makalah inikan akan dijelaskan tentang “Biografi Singkat Tokoh-Tokoh
Muhammadiyah Dikaltim”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Biografi Tentang KH. Muhammad Siradj Salman
2. Biografi Tentang KH. Abdul Madjid

C. TUJUAN PENULISAN
Agar kita bias mengetahui tentang beberapa tokoh muhammadiyah Yang berjasa di
kalimantan Timur. Dan untuk memenuhi tugas mata kuliah kemuhammadiyahan
BAB II
PEMBAHASAN

A. KH. MUHAMMAD SIRADJ SALMAN

Muhammad Siradj bin H.Salman Said atau yang lebih dikenal dengan nama Siradj
Salman adalah ulama muhammadiyah Kalimantan timur yang lahir di samarinda
pada tanggal 29 oktober 1923. Ayahnya bernama H. Salman Said dan Ibunya
bernama Hj. Aluh Rahmah.

Muhammad Siradj salman tumbuh di dalam lingkungan keluarga Muslim yang taat
agama, sehingga beliau menjadi anak yang shalih dan cerdas. Sejak kecil siradj
salaman sudah menunnjukkan keinginan yang kuat untuk belajar agama. Oleh karena
itu kemudian beliau masuk masuk ke madrasah syafi’iyah samarinda hingga tamat
pada tahun 1935. Setelah menamatkan sekolahnya di madrasah syafi’iyah , di usia ke
12 tahun beliau mendapat restu dari ayahnya untuk melanjutkan belajar di madrasah
shaulatiyah yang berada di Makkah Almukarramah Arab Saudi, Kemudian
melanjutkan lagi di sekolah Indonesia Takhasus Wa Tadris yang juga berada di
Makkah Almukarramah Arab Saudi.1

Setelah kurang lebih 13 taun lamanya Siradj Salman menimba ilmu di Makkah,
pada tahun 1948 Siradj Salman yang saat itu sudah berusia 25 tahun memutuskan
untuk kembali ke Indonesia, tentu saja untuk menumpahkan kerinduan kepada kedua
orang tua serta saudara-saudranya yang sudah lama tidak bertemu. Setelah tiba
kembali di samarinda, Siradj Salman mulai beraktifitas untuk mengamalkan ilmunya.
Beliau menjadi pegawai negeri, berkhidmad di kantor Departemen Agama samarinda.

1
Muhammad Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan
Timur(Samarinda:Pimpina Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, 2015),10-11
Aktifitas beliau di luar kegiatatan pokoknya sebagai pegawai negeri, pada waktu sore
dan malam ataupun pada hari libur beliau mendakan pengajian-pengajian.
Siradj salman mengakhiri masa lajangnya dan menikah dengan Hj.Radiah kelahiran
Banjarmasin 23 April tahun 1930. Prosesi akad nikah berlangsung pada tanggal 5
april 1951 di Samarinda, dari pernikahannya dengan Hj.Radiah beliau dikarunia 8
orang anak. 4 Orang laki-laki dan 5 Orang perempuan.

Sebelum menjadi anggota resmi Siradj Salman sudah memiliki wawasan yang
luas, sebagai hasil studi di Makkah Almukarramah , maka beliau sepaham dengan
muhammadiyah. Oleh sebab itu setelah pulang ke tanah air, beliau bergabung dengan
muhammadiyah. Namun keanggotaan muhammadiyah secara resmi baru di proleh
pada tahun 1967, dengan nomor baku : 369509. Semenjak pertama kali pimpinan
wilayah muhammadiyah Kalimantan timur berdiri pada tahun 1966, Siradj Salman
sudah masuk dalam jajaran pimpinan harian. Selanjutnya pada periode tahun 1968-
1970, ketika ketua pimpinan wilayah yang terpilih ( HM. Najamuddin) kurang aktif,
karena beliau berdomisili di muara badak kabupaten kutai yang jaraknya cukup jauh
sehinggs terkendala transportasi maka Siradj Salman yang menjalankan tugas-tugas
ketua, sehingga secara real beliau adalah ketua pimpinan wilayah muhammadiyah
Kalimantan timur pada periode tersebut.2

Sebagai ulama yang aktif berdakwah dan berpendidikan di Makkah Arab Saudi,
beliau banyak berperan dalam berbagai kegiatan umat islam di Kalimantan timur.
Peran dan kegiatan di luar kegiatan muhammadiyah antara lain : Menjadi Dewan Juri
Musabaqah Tilawati Qur’an Tingkat Nasional di Samarinda pada tahun 1976.
Menjadi anggota dewan juri MTQ tungkat nasional di kuala lumpur Malaysia, Pernah
menjadi Ketua Organisasi Dakwah Islamiyah Indonesia ( DDII) Kalimantan timur
periode 1970-1975. Dan jabatan terakhir adalah menjadi Ketua Majelis Ulama
Indoneis Provinsi Kalimantan timur, hingga akhir hayat beliau.

2
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur ,13-14
Di dalam suatu kesempatan Kh. Siradj Salman pernah melontarkan gagasan untuk
mendirikan lemmbaga pendidikan dan pengembangan Ilmu Al-Qur’an yang bertujuan
untuk menunjang program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Ternyata gagasan
beliau tersebut mendapat respon positif dari para pejabat Departemen Agama yang
kemudian terbentuk Lembaga Pengembangan Tilawati Al-Qur’an (LPTQ) dari
tingkat pusat sampai di daerah-daerah.

Tanggal 4 juli 1984 merupakan akhir perjalan hidup dan karier KH.Muhammad
Siradj Salman bin Salman Said. Beliau wafat dengan tenang dalam usia 61 tahun
setelah menderita sakit. Banyak warga anggota muhammadiyah dan murid-murid
pengajian beliau serta umat muslim kota samarinda maupun para pejabat turut
mengantarkan jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir. Jenazahnya dikebumikan
di pemakaman muslimin kota samarinda.

Untuk mengenang ketokohan dan jasa KH.Muhammad Siradj Salman kepada


umat islam dan masyarakat maupun pemerintah provinsi Kalimantan timur, pada
tahun 2004 pimpinan muhammadiyah mengusulkan kepada walikota samarinda agar
nama beliau diabadikan untuk nama salah satu ruas jalan di kota samarinda. Dengan
seizin para ahli waris beliau, usulan tersebut di setujui oleh pemerintah kota
samarinda. Bagi semua warga muhammadiyah nama KH.Muhammad Siradj Salman
tidak asing karena di jalan KH. Muhammad Siradj Salman terdapat kompleks
muhammadiyah center. Di dalam kompleks tersebut telah berdiri Masjid Ad-Dakwah,
pesantren mahasiswa yakni Ma’had Hasan Bin Ali, Panti asuhan putri
‘Alwalidaturrahmah’ yang di kelola oleh pimpinan daerah ‘Aisyiyah’ samarinda. Di
kompleks tersebut juga ada kantor sekretariat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Kalimantan Timur dan akan segera di bangun gedung pendidikan dan pelatihan
(Diklat) Muhammadiyah serta gedung pertemuan umum.3

3
Muhammad Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,19
B. Kh.Abdul Madjid

Kh.Abdul Madjid lahir di desa muara badak kabupaten kutai kertanegara provinsi
kaliamantan timur. Ayahnya bernama H.Abu Bakar dan Ibunya bernama Hj.Fatimah.
Sang ayah memberi nama Abdul Madjid, menurut bahasa arab mempunya arti Hamba
Allah Yang Maha Mulia4.

Pada usia remaja setelah menamatkan pendidikan di sekoalah rakyat, Abdul


Madjid dikirim oleh orang tuanya ke Jawa Timur untuk dimasukkan di Pesantren.
Abdul Madjid resmi menjadi santri di pondok Pesantren Gontor Ponorogo, pimpinan
Trio Ulama Bersaudara,yakni : Kh. Ahmad Sahal , Kh. Ahmad Zakarsyi dan Kh.
Zainuddin Fanani. Abdul Madjid belajar berbagai ilm dengan tekun di pondok
Pesantren Modern Gontor Ponorogo sampai tamat. Selain belajar di Pondok Modern
Gontor Ponorogo, Abdul Madjid juga menjadi santri di pondok Pesantren Salafiyah
(Tradisional) di Pemangkeh, kabupaten Hulu sungai utara, Provinsi Kalimantan
selatan. Dari pendidikannya di Pesantren Abdul Madjid menguasai 2 bahasa yaitu :
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Selepas belajar di pondok modern Gontor pada tahun 1958, Abdul Madjid
mendapat tugas dari almamaternya (Pondok Pesantren Gontor), sebagai Ustadz dan
Da’I di Waingpu ibukota Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setelah tiga
tahun menjalani tugas di Nusa Tenggara Timur kerinduan kepada kampung halaman
tak lagi dapat terbendung, maka pada tahun 1960 telah habis masa baktinya untuk
melakukan tugas beliau pulang ke Samarinda Kalimantan Timur . Sejak Abdul
Madjid kembali ke Kalimantan Timur dan menikah ,pernah berdomilsili di handil 5,
kecamatan muara Jawa, kabupaten kutai kertanegara. Abdul madjid mengajar di
sekolah guru sambil membuka pengajian di handil.5

4
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,20
5
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,21-22
Sebelum bergabung dengan muhammadiyah beliau termasuk kelompok kaum tua.
Namun karena beliau seseorang yang cerdas, kritis dan rajin membaca, pemikiran
beliau juga cocok dengan pagham muhammadiyah. Maka kemudian Abdul Madjid
tertarik kepada Muhammadiyah, akhirnya beliau menjadi anggota resmi Gerakan
Islam Muhammadiyah yang didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan.

Dengan segudang ilmu agama yang beliau kuasai, yang di peroleh dari hasil
belajar di Pesantren, beliau terpanggil untuk mengabdikan diri menjadi muballigh
atau Da’I , mengajarkan islam kepada umat. Abdul Mudjid adalah seorang ulama
yang rajin memberi tausiyah di pengajian-pengajian,baik di samarinda maupun diluar
kota Samarinda. Setelah kurang lebih 10 tahun berjalan pengajian di kediaman
beliau, dengan dukungan jama’ah pengajian beliau berhasil membangun Masjid “Al
Munawwarah” di kampung karang asam, masjid pertama Muhammadiyah di
Samarinda. Selain mengadakan pengajian di kediamannya,beliau juga mengisi
pengajian bagi warga/jama’ah keturunan arab satu minggu sekali di rumah kediaman
sayid muchsin di kelurahan Baka, kecamatan samarinda seberang. Beliau juga sering
mengisi pengajian di perbankan dan beberapa perusahaan di kalimantan timur.6

Dalam pandangan Tokoh Islam Samarinda, antara lain H. Sayid Alaydrus :


Kh.Abdul Madjid adalah orang hebat, beliau belajar terus. Menurut H. Nurdin A.H
Salah seorang tokoh senior muhammadiyah kalimantan timur yang masih aktif
membina masyarakat, bahwa Kh.Abdul Madjid komitmennya kuat teerhadap tuntutan
tarjih, bahkan sering berpesan kepada H. Nurdin agar warga muhammadiyah dilatih
mengelola jenazah sesuai putusan tarjih. Atas permintaan beliau maka H. Nurdin A.H

6
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,24-25
menulis buku pedoman pemeliharaan jenazah, melakukan sosialisasi dan peatihan
sampai ke daerah-daerah. 7

Karier Abdul Madjid semenjak menjadi anggota Muhammadiyah, beberapa kali


menduduki jabatan penting di dalam struktur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
Adapun aktivitas dan peran Abdul madjid di luar organisasi Muhammadiyah adalah
Anggota Pimpinan Harian Majelis Ulama Provinsi Kalimantan Timur,Pengurus
Yayasan Rumah Sakit Islam Samarinda, sekaligus Pembina Ruhani di Rumah Sakit
tersebut. Berdirinya Masjid Darun Ni’mah , tidak lepas dari peran Abdul Madjid
sebagai ulama dan tokoh masyarakat muslim Samarinda.8

K.H.Abdul Madjid adalah salah seorang ulama samarinda yang berkharismatik


dan ilmu agamanya dalam, ibarat mata air yang masih mengalir. Beliau suka
berdialog dengan para santri atau murid-murid beliau. Disinilah para murid dapat
merasakan kedalaman ilmu yang beliau miliki,setiap pertanyaan yang ditujukan
kepada beliau selalu di jawab dengan jelas disertai dengan dalil Al-Qur’an atau
Hadis. Tidak jarang jawaban dilengkapi dengan qaidah ushul fiqih atau mutshalah
hadist. Abdul Madjid yang selama hidupnya tampil sederhana dan bersahaja pernah
mendapat penghargaan dari walikota Samarinda sebagai tokoh ulama dan pendidik
beliau bukan saja tokoh muhammadiyah, bahlan termasuk dalam daftar nama tokoh
islam di provinsi kalimantan timur.9

Atas taqdir Allah SWT. Pada bulan Dzulhijjah tahun 1430 H bertepatan dengan
tahun 2006 M. Kh. Abdul Madjid wafat di Rumah Sakit Islam samarinda tepat pada
pukul 23.00 wita, setelah beberapa hari memjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
7
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,30
8
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,26-27
9
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,31-32
Keesoka hari senin pukul 10 wita , jasad beliau dikuburkan di pemakaman mulim
jalan Tekawang Samarinda setelah sebelumnya dishalatkan secara berjamaah di
Masjid Raya Baitul Muttaqin Islamic Center, Masjid terbesar di provinsi Kalimantan
Timur. Untuk mengingat jasa baik beliau dan semangat perjuangan beliau yang tidak
pernah surut, agar dapat menjadi teladan bagi generasi berikutnya, dengan seizin
keluarga besar beliau, kini nama KH. Abdul Madjid diabadikan untuk nama jalan di
kompleks Muhammadiyah Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda.10

DAFTAR ISI

10
Haiban,Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan Timur,33
https://images.app.goo.gl/7jSRD26MNy55AM7F9

http://mabdulkhoiri.blogspot.com/2016/05/sejarah-singkat-tokoh-
muhammadiyah.html

Haiban,Muhammad. 2015. Mengenal Ulama & Tokoh Muhammadiyah Kalimantan


Timur. Samarinda : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai