Anda di halaman 1dari 90

Volume VIII\EDISI 49\September–Oktober 2022

e-BERPADU
ELEKTRONIK
BERKAS PERKARA
PIDANA TERPADU

LAPORAN KHUSUS
PERAN PN DAN PT MELAKUKAN SOSIALISASI,
KOORDINASI, DAN MEMBUAT MOU DENGAN
LEMBAGA PENEGAK HUKUM

LAPORAN KHUSUS KOLOM SISI KEADILAN


MEKANISME HUKUM UNTUK PROSEDUR PEMUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
MENJAGA KESATUAN HUKUM DI HUBUNGAN KERJA DALAM GOES TO CAMPUS
INDONESIA DAN BELANDA UU CIPTA KERJA
Oleh Dr. Sugeng Santoso PN, S.H., M.M., M.H.
DAFTAR ISI VOLUME VIII • EDISI 49 • SEPTEMBER – OKTOBER 2022

2 Tajuk Badilum
6 Potret
8 Infografis
10
49 Kaidah Hukum Laporan Utama
68
PERUBAHAN SURAT DAKWAAN E-BERPADU
YANG TIDAK SESUAI KUHAP ELEKTRONIK BERKAS PERKARA
MENGAKIBATKAN DAKWAAN PIDANA TERPADU Seremonia
TIDAK DAPAT DITERIMA

21 78
62 Hobi dan Komunitas
Laporan Khusus
KOMUNITAS MOTOR
BESAR PENGADILAN PERAN PN DAN PT MELAKUKAN Siapa Dia
NEGERI MAKASSAR SOSIALISASI, KOORDINASI, DAN GEGEN DIOSYA
MEMBUAT MOU DENGAN LEMBAGA SURENDAGENI, S.H., M.H.
PENEGAK HUKUM
54 Kolom
PROSEDUR PEMUTUSAN HUBUNGAN 82 Tips
KERJA DALAM UU CIPTA KERJA Tips Menjaga
Oleh Dr. Sugeng Santoso PN, S.H., M.M., Kesehatan Mata
M.H.

83
PUTUSAN SERTA MERTA
Ainal Mardhiah, S.H., M.H.
31 Lentera Hati
Berdoalah Maka Tuhan
Laporan Daerah Akan Memberi
64 Opini SOSIALISASI IMPLEMENTASI
APLIKASI ELEKTRONIK BERKAS
HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT PIDANA TERPADU (e-Berpadu)
ANTARA KETENTUAN, REALITA DAN
KEMANFAATAN
OLEH PENGADILAN TINGGI MEDAN 84 Serba-Serbi
Oleh Sinta Gaberia Pasaribu, S.H., M.H. Pempek
Makanan Khas
KEDUDUKAN TESTIMONIUM Palembang yang Lemak
DE AUDITU DALAM HUKUM Nian!
PEMBUKTIAN PIDANA PASCA
TERBITNYA UNDANG-UNDANG
NOMOR 12 TAHUN 2022 TENTANG
TINDAK PIDANA KEKERASAN 51 85 Wisata
SEKSUAL Semarak Hari Jadi
Momentum Kebangkitan
Oleh Novritsar Hasintongan Pakpahan,
S.H., S.Pd., LL.M.
Sisi Keadilan Pariwisata di Kota
MAHKAMAH AGUNG Pontianak
GOES TO CAMPUS
SURAT PEMBACA

Surat Pembaca
Kepada:
Yth. Pemimpin Redaksi Majalah Dandapala
di Jakarta
H. Bambang Myanto, S.H., M.H.
Majalah Dandapala telah mengedukasi warga peradilan secara khusus
aparatur pengadilan negeri baik dari sisi keilmuan maupun perkembangan
peradilan, peraturan maupun kebijakan terbaru saat ini. Hal ini menjadi
modal bagi kami dalam menyelenggarakan pelayanan yang lebih baik bagi
masyarakat pencari keadilan.

Kami mengusulkan Majalah Dandapala bisa hadir dalam bentuk audio yang
mana dapat didengar tanpa harus membacanya baik melalui spotify atau joox
atau youtube. Hal ini lebih memudahkan pembaca untuk mendengarnya di
tengah kesibukan pekerjaan, pelaksanaan akreditasi maupun Zona Integritas.

Viola Annisa Ikhsan


PNS Pengadilan Negeri Teluk Kuantan

Tanggapan Redaksi:
Rizkiansyah, S.H., LL.M.
Terima kasih atas usulannya yang baik. Angel Firstia Kresna, S.H., M.Kn.
Salam dari Redaksi

Berita Duka
Kontributor di berbagai Satker Peradilan Umum
diseluruh Indonesia

Keluarga besar Dandapala mengucapkan turut berdukacita yang


sedalam-dalamnya atas meninggalnya rekan kami:

Asiadi Sembiring, S.H., M.H. Achmad Virza Rudiansyah, S.H., Erry Mustianto, S.H., M.H.
Hakim PN Bekasi M.Kn., M.H. Hakim Tinggi PT Banten
Pada hari Senin, 12 Sept 2022 Hakim PN Sidoarjo Pada hari Sabtu, 24 Sept 2022
Pada hari Jumat, 23 Sept 2022

Rina Zain, S.H., M.H. Alexander Sampewai Mukhtaruddin, S.H.


Hakim PN Jakarta Barat Palumpun, S.H., M.H. Hakim PN Lhokseumawe
Pada hari Jumat, 7 Okt 2022 Hakim Yustisial PT Yogyakarta Pada hari Minggu, 23 Okt 2022 CV Dharma Kreasi Grafika
Pada hari Kamis, 20 Okt 2022

Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Tuhan YME, diampuni segala
dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 1
TAJUK BADILUM

E-BERPADU JEMBATAN MENUJU


PERADILAN PIDANA MODERN

P
eraturan Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2020, pengadilan membantu pencari keadilan dan berusaha
tentang Administrasi dan Persidangan Perkara Pidana meng­atasi segala hambatan dan rintangan untuk terwujud­
di Pengadilan secara Elektronik memperkenalkan nya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.
mekanisme dan manfaat administrasi perkara pidana Maka oleh karena itu, di era modern saat ini, sikap responsif
secara elektronik yang berlaku di pengadilan. Adanya Mahkamah Agung terhadap bunyi Undang-Undang terse­
Perma itu telah membawa perubahan besar seperti halnya but di atas, dibuktikan dengan adanya Cetak Biru Pem­
peng­implementasian administrasi perkara perdata secara baharuan Peradilan 2010–2035 yang antara lain berisi
elektronik yang telah lebih dahulu ada, sebagaimana diatur pembaharuan untuk mewujudkan administrasi peradilan
dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2018 pidana yang modern berbasis teknologi informasi.
Jo. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2019
yang mengatur bagaimana mekanisme administrasi perkara Lalu modernisasi administrasi perkara pidana seperti apa
perdata dan persidangannya secara elektronik. yang ingin dibangun oleh Mahkamah Agung? Tentang
hal ini sebenarnya tidak jauh beda dengan e-Court dalam
Pada perkara perdata kita sudah menggunakan e-Court perkara perdata. Akan tetapi dalam konteks penerapan
(e-filling, e-payment, e-summon, dan e-litigasi). Seperti e-Court dalam administrasi perkara pidana, ditambah perlu
kita ketahui bersama, e-Court memanfaatkan kemajuan adanya keterpaduan dengan stakeholder, seperti penyidik,
teknologi informasi guna memberi kemudahan layanan penuntut umum, dan lembaga pemasyarakatan.
kepada masyarakat. Dan adalah fakta dimana saat ini hampir
semua perkara perdata di pengadilan didaftar melalui Upaya membangun sistem peradilan pidana terpadu
e-Court. Oleh karena selain menawarkan beracara perdata (integrated criminal justice system) berbasis teknologi
yang mudah, cepat, dan biaya lebih murah, adanya e-Court informasi sebagai bagian aspek dari suatu bangunan
juga membuat akses keadilan (access to justice) lebih mudah peradilan modern menuju peradilan yang agung sebagai­
dijangkau oleh lapisan masyarakat. mana disebutkan di dalam visi Mahkamah Agung, tentu
harus diawali dari administrasi peradilan pidana yang
Kita harus ingat, Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 modern, yang tentu salah satu aspeknya adalah adanya
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyebutkan administrasi perkara pidana yang berbasis teknologi

2 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
TAJUK BADILUM

informasi, nampak jelas tercermin dalam sistem yang 6. Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan seluruh pengadilan
sedang dibangun Mahkamah Agung saat ini. tingkat pertama di wilayah hukumnya.
7. Mahkamah Syar’iyah Aceh dan seluruh pengadilan
Melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI, tingkat pertama di wilayah hukumnya.
Nomor 239/KMA/SK/VIII/2022, tanggal 19 Agustus 2022,
Mahkamah Agung telah memberikan petunjuk teknis Pada tahun 2023, e-Berpadu akan diberlakukan terhadap
mengenai administrasi perkara pidana terpadu secara semua pengadilan. Namun bagi pengadilan di luar Satker
elektronik. Aturan teknis yang terbit bertepatan dengan percontohan juga boleh berinisitif menggunakannya
hari ulang tahun (HUT) Mahkamah Agung RI yang ke- mulai saat ini. e-Berpadu production dapat diimplemen­
72 ini diberlakukan bagi peradilan umum, mahkamah tasikan mulai saat ini asalkan ada kemauan.
syar’iyah dalam lingkungan peradilan agama, dan
peradilan militer. E-Berpadu adalah aplikasi berbasis web. Cara mengguna­
kan­nya tidak rumit, karena dibuat agar mudah digunakan
Administrasi perkara pidana terpadu merupakan layanan oleh penegak hukum dan masyarakat pada umumnya.
administrasi perkara pidana yang terintegrasi antara Menu pada e-Berpadu dapat dikatakan kurang lebih sama
penyidik, penuntut umum, pengadilan, dan lembaga seperti e-Court. Jadi dengan kita sudah terbiasa membuka
pemasyarakatan. Aplikasi yang digunakan ini diberi nama e-Court, maka kita yakin semua bisa menggunakan
elektronik berkas perkara pidana terpadu yang disingkat e-Berpadu.
e-Berpadu.
Biro Hukum dan Humas juga menyediakan aplikasi untuk
Ada 8 (delapan) jenis layanan dalam e-Berpadu, yaitu: latihan penggunaan e-Berpadu. Para pimpinan, panitera,
1) administrasi pelimpahan berkas perkara pidana, 2) panitera muda pidana dan staf kepaniteraan pidana perlu
izin/persetujuan penggeledahan, 3) izin/persetujuan aktif melakukan uji coba dengan cara membuka link
penyitaan, 4) permohonan perpanjangan penahanan, https://training-eberpadu.mahkamahagung.go.id. Untuk
5) izin besuk tahanan, 6) izin pinjam pakai barang bukti, password dapat menggunakan password admin e-Court
7) penetapan diversi, dan 8) permohonan pembantaran yang dimiliki oleh masing-masing pengadilan.
penahanan secara elektronik.
Uji coba pun dapat dilakukan bersama-sama dengan
Saat ini pelimpahan berkas perkara pidana elektronik penyidik, penuntut umum, dan lembaga pemasyarakatan
pada e-Berpadu masih dalam ruang lingkup kepolisian setempat. Sehingga oleh karena, selain penting melaku­
dan kejaksaan saja. Untuk aparat penegak hukum (APH) kan sosialisasi secara internal di Satker masing-masing,
lain akan dikembangkan seiring dengan adanya MoU wajib setiap Satker melakukan sosialisasi eksternal dengan
dengan APH terkait. mengundang stakeholder terkait, antara lain seperti
kepolisian, kejaksaan, dan lembaga pemasyarakatan.
Aplikasi e-Berpadu kini telah diimplementasikan pada 7
(tujuh) wilayah hukum satuan kerja percontohan sebagai Tidak ada yang sulit ketika kita sudah menggunakan
berikut: e-Berpadu. Setelah memulainya kita akan tahu beragam
1. Pengadilan Tinggi Makassar dan seluruh pengadilan kemudahan yang ada. Maka yang perlu kita lakukan
tingkat pertama di wilayah hukumnya. sekarang adalah memulainya. Segeralah mulai. Saat ini
2. Pengadilan Tinggi Palembang dan seluruh pengadilan juga!
tingkat pertama di wilayah hukumnya.
3. Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan seluruh Dirjen Badan Peradilan Umum
pengadilan tingkat pertama di wilayah hukumnya. H. Bambang Myanto, S.H., M.H.
4. Pengadilan Tinggi Ambon dan seluruh pengadilan
tingkat pertama di wilayah hukumnya.
5. Pengadilan Tinggi Kupang dan seluruh pengadilan
tingkat pertama di wilayah hukumnya.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 3
KRITERIA PENULISAN DANDAPALA

No. RUBRIKASI KRITERIA


1. Potret. Foto hal-hal unik dari pengadilan, seperti kejadian/ Foto pengadilan dan penataan ruangan. Dikirim
tantangan yang dihadapi pengadilan dalam melaksanakan dalam format JPEG ± 10 foto disertai keterangan
tupoksinya. singkat pada setiap foto.

2. Sisi Keadilan. Artikel tentang hal-hal yang unik dari File word, maksimal 4 halaman kuarto
pengadilan, seperti kejadian atau tantangan yang dihadapi 1,5 spasi (5.000 karakter). Disertai foto
pengadilan dalam melaksanakan tupoksinya. pendukung ± 7 buah (format JPEG).

3. Hobi & Komunitas. Artikel tentang hobi dari warga File word , maksimal 4 halaman kuarto
pengadilan yang tergabung dalam suatu komunitas, baik 1,5 spasi (5.000 karakter) Disertai foto
dalam pengadilan maupun di luar pengadilan. pendukung ± 7 buah (format JPEG).

4. Opini. Tulisan tentang ide dan gagasan terhadap suatu isu File word , maksimal 4 halaman kuarto 1,5 spasi
hukum. (5.000 karakter). Disertai foto penulis (format
JPEG).

5. Kolom. Tulisan tentang isu hukum. Kolom diperuntukkan File word, maksimal 4 halaman kuarto 1,5 spasi
pakar di bidang hukum (5.000 karakter). Disertai Foto penulis (format
JPEG).

6. Siapa Dia. Menampilkan warga peradilan umum baik Hakim, File word , maksimal 4 halaman kuarto
PP, Juru Sita, staf, honorer yang memiliki prestasi/keunikan, 1,5 spasi (5.000 karakter). Disertai foto
dan dapat menjadi teladan/inspirasi. pendukung ± 7 buah (format JPEG).

7. Lentera Hati. Artikel yang menjadi sumber inspirasi dan File word, maksimal 4 halaman kuarto 1,5 spasi
mempunyai pesan moral. (5.000 karakter).

8. Wisata. Artikel tentang tempat wisata, terutama di daerah- File word, maksimal 4 halaman kuarto 1,5 spasi
daerah. (5.000 karakter). Disertai Foto penulis (format
JPEG).

9. Surat Pembaca. Berisi saran, pertanyaan, harapan untuk File word , 5 sampai 10 kalimat.
Majalah Dandapala.

10. Serba Serbi. Artikel tentang hal-hal unik yang terjadi di File word, maksimal 4 halaman kuarto 1,5 spasi
pengadilan. (5.000 karakter). Disertai Foto penulis (format
JPEG).

Naskah dan foto dikirim ke: majalah.dandapala@gmail.com


Kami tunggu partisipasi dari para pembaca dari Sabang sampai Merauke.
Terima kasih.

Redaktur Dandapala

4 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 5
POTRET

MEMBANGUN PENGADILAN INKLUSIF


DI “LANDRAAD” PURBALINGGA

Gedung “LANDRAAD” Pengadilan Negeri Purbalingga.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang ramah difabel. Parkir dan akses ke gedung utama yang ramah difabel.

6 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
POTRET

Guiding block memberikan akses bagi kaum difabel. Ruang Sidang ramah difabel.

Renovasi kantor dengan tetap


mempertahankan ciri khas bangunan
Penyediaan Toilet ramah difabel. Layanan Prioritas bagi difabel. ‘Landraad.”

Pimpinan, Hakim, Pejabat Struktural dan seluruh aparatur Pengadilan


Negeri Purbalingga bertekad mewujudkan Pengadilan Inklusif.
VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 7
INFOGRAFIS

IMPLEMENTASI E-BERPADU DI
PENGADILAN PERCONTOHAN
Data Per: 17 Oktober 2022

MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH PENGADILAN TINGGI BANJARMASIN


No. Fitur Jumlah Ket No. Fitur Jumlah Ket
1. Pelimpahan Berkas Perkara 326 1. Pelimpahan Berkas Perkara 209
2. Penggeledahan 169 2. Penggeledahan 113
3. Penyitaan 566 3. Penyitaan 347
4. Perpanjangan Penahanan 383 4. Perpanjangan Penahanan 190
5. Diversi 17 5. Diversi 1
6. Izin Besuk 256 6. Izin Besuk 243
7. Izin Pinjam Barang Bukti 20 7. Izin Pinjam Barang Bukti 0

PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA


No. Fitur Jumlah Ket
1. Pelimpahan Berkas Perkara 47
2. Penggeledahan 46
3. Penyitaan 148
4. Perpanjangan Penahanan 21
5. Diversi 2
6. Izin Besuk 720
MAHKAMAH SYAR’IYAH 7. Izin Pinjam Barang Bukti 3
ACEH

PENGADILAN TINGGI
PALEMBANG

PENGADILAN TINGGI
BANJARMASIN

PENGADILAN TINGGI PALEMBANG


No. Fitur Jumlah Ket
1. Pelimpahan Berkas Perkara 385
2. Penggeledahan 274 PENGADILAN TINGGI
YOGYAKARTA
3. Penyitaan 732
4. Perpanjangan Penahanan 272
5. Diversi 7
6. Izin Besuk 23
7. Izin Pinjam Barang Bukti 1

8 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
INFOGRAFIS

PENGADILAN TINGGI MAKASSAR PENGADILAN TINGGI AMBON


No. Fitur Jumlah Ket No. Fitur Jumlah Ket
1. Pelimpahan Berkas Perkara 326 1. Pelimpahan Berkas Perkara 55
2. Penggeledahan 169 2. Penggeledahan 2
3. Penyitaan 566 3. Penyitaan 133
4. Perpanjangan Penahanan 383 4. Perpanjangan Penahanan 39
5. Diversi 17 5. Diversi 0
6. Izin Besuk 256 6. Izin Besuk 59
7. Izin Pinjam Barang Bukti 20 7. Izin Pinjam Barang Bukti 0

PENGADILAN TINGGI KUPANG


No. Fitur Jumlah Ket
1. Pelimpahan Berkas Perkara 83
2. Penggeledahan 9
3. Penyitaan 206
4. Perpanjangan Penahanan 69
5. Diversi 2
6. Izin Besuk 292
7. Izin Pinjam Barang Bukti 2

PENGADILAN TINGGI
AMBON
PENGADILAN TINGGI
MAKASSAR

PENGADILAN TINGGI
KUPANG Sumber:
Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 9
LAPORAN UTAMA

e-BERPADU
ELEKTRONIK BERKAS PERKARA
PIDANA TERPADU
Oleh Tim Dandapala
Pada ulang tahun ke 77 tepatnya 19 Agustus 2022, Mahkamah Agung meluncurkan aplikasi yang
dinamakan e-Berpadu. Elektronik Berkas Perkara Pidana Terpadu demikian kepanjangannya.
Sebuah aplikasi dalam memberikan kemudahan pelayanan hukum oleh pengadilan, terutama
di bidang perkara pidana. Untuk mengetahui lebih dalam implementasinya, Majalah Dandapala
mengangkatnya sebagai Laporan Utama edisi ini.

P
ada edisi Maret-April 2022, Majalah Agung (Perma) Nomor 3 Tahun 2018 yang Umum dan Penyidik masih manual.
Dandapala memuat wawancara diperbarui dengan Perma Nomor 1 Tahun “Untuk administrasi dan berkas
khusus Ketua Mahkamah Agung 2019. Berikutnya dengan Perma Nomor 4 persidangan, dengan Sistem Informasi
RI, Prof. Dr., H.M. Syarifuddin, S.H. M.H., Tahun 2020 administrasi dan persidangan Penelusuran Perkara (SIPP) selain
mengenai gagasan digitalisasi berkas perkara pidana juga dilakukan secara hardcopy juga tersimpan softcopy secara
perkara pidana. elektronik. “Berikutnya adalah pengajuan elektronik,” ujar Ketua Mahkamah Agung
dan proses upaya hukum dalam perkara RI. Tidak sulit apabila nantinya upaya
Digitalisasi berkas perkara pidana pidana, juga secara elektronik”, kata Prof. hukum juga dilakukan secara elektronik.
merupakan inovasi dan permbaharuan Dr., H.M. Syarifuddin, S.H. M.H., kepada “Hanya saja berkas perkara penyidikan
yang dilakukan Mahkamah Agung untuk Tim Dandapala. maupun penuntutan yang berbentuk
menuju peradilan modern. Administrasi hardcopy harus dibuat softcopy secara
perkara dan persidangan di pengadilan Salah satu kendala dalam upaya hukum elektronik dahulu?” lanjut Guru Besar
dilakukan secara elektronik dalam perkara perkara pidana secara elektronik adalah Tidak Tetap dalam Ilmu Hukum
perdata melalui Peraturan Mahkamah berkas perkara pidana dari Penuntut Universitas Diponegoro tersebut.

10 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN UTAMA

e-Berpadu diluncurkan pada saat ulang tahun Mahkamah Agung ke-77, tanggal 19 Agustus 2022.

“Apabila itu teratasi, maka upaya hukum dokumen,” jelas Prof. bertepatan
secara elektronik bukan hal susah,” kata Dr., H.M. Syarifuddin, dengan ulang
Ketua Mahkamah Agung meyakinkan. S.H. M.H. mengenai tahun Mahkamah
Mahkamah Agung sendiri telah kendala mendasar. Agung ke
menyiapkan perangkat berupa sistem Karenanya 77. Pada saat
dan aturan hukum untuk upaya hukum penggunaan tanda peluncurannya,
secara elektronik. Upaya hukum dimaksud tangan elektronik telah ditunjuk
tidak saja banding, tetapi juga kasasi menjadi salah satu pengadilan
maupun peninjauan kembali “Tinggal jalan memastikan percontohan.
saya tandatangani,” kata Ketua Mahkamah keabsahan Sesuai dengan
Agung RI penuh keyakinan. dokumen elektronik Surat Keputusan
terus didorong. Ketua Mahkamah
Dalam pantauan Tim Dandapala, berkas Agung RI Nomor:
perkara pidana yang disidangkan di “Untuk itu, 238/KMA/
Pengadilan terdiri dari berkas-berkas yang saya langsung VIII/2022 tentang
dibuat oleh penyidik maupun penuntut menghubungi Penunjukan
umum. Berkas perkara penyidikan yang Kapolri dan Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H.M. Pengadilan
Syarifuddin, S.H., M.H.
dilengkapi dengan surat-surat termasuk Jaksa Agung Percontohan
surat dakwaan dibuat penuntut umum membahasnya,” kata Pelaksanaan Uji
yang dilimpahkan ke pengadilan tersebut Ketua Mahkamah Agung. Pembentukan Coba Implementasi Aplikasi Elektronik
menjadi komponen utama dalam perkara Pokja (Kelompok Kerja) lintas sektoral, Berkas Perkara Pidana Terpadu
pidana. Baik berkas perkara penyidikan selain Mahkamah Agung, Kepolisian dan (e-Berpadu). Tujuh Pengadilan Tinggi
maupun penuntutan saat ini masih Jaksa Agung juga melibatkan Lembaga menjadi pilot project.
berbentuk hardcopy. Tebal tipisnya berkas Pemasyarakatan dan BSSN (Badan Siber
perkara sangat tergantung kepada banyak dan Sandi Negara) untuk keamanannya. Pengadilan Tinggi tersebut adalah
hal. Untuk perkara korupsi misalnya, Makassar, Palembang, Banjarmasin,
dengan jumlah saksi yang banyak dan alat Tim dibawah Kepala Biro Hukum dan Ambon, Kupang, Yogyakarta dan seluruh
bukti tertulis tentu akan mempengaruhi Humas MA-RI, Dr. H. Sobandi, S.H., M.H Pengadilan Negeri di wilayahnya,
jumlah halaman berkas perkara pidana. bergerak cepat menindaklanjuti perintah serta Mahkamah Syar’iyah dan seluruh
Ketua Mahkamah Agung. Penyiapan Pengadilan Tingkat Pertama di wilayah
Berkas perkara pidana tersebut, perangkat lunak dalam mewujudkan hukumnya menjadi pengadilan
seluruhnya harus dibuat dalam bentuk digitalisasi berkas perkara pidana percontohan. Selain itu, Mahkamah
softcopy agar dapat diterapkan upaya melahirkan aplikasi elektronik berkas Agung juga memberikan petunjuk teknis
hukum secara elektronik. Dapat saja perkara pidana terpadu. e-Berpadu. administrasi perkara pidana terpadu
Pengadilan mengubah hardcopy secara elektronik melalui SK KMA Nomor
menjadi softcopy dengan melakukan Aplikasi yang kemudian diluncurkan 239/KMA/SK/VIII/2022.
scan dokumen misalnya. “Keabsahan penggunaannya pada 19 Agustus 2022,

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 11
LAPORAN UTAMA

barang bukti juga mendorong Kejaksaan Tinggi dan


melengkapi menu Kejaksaan Negeri terutama pada
e-Berpadu. “Dengan pengadilan percontohan,” tegas Jaksa
aplikasi berbasis web, Agung Muda Tindak Pidana Umum
akan memudahkan bersemangat.
akses, untuk menu
dan fitur akan terus Kejaksaan Agung saat ini juga terus
dikembangkan sesuai mengembangkan Case Management
kebutuhan,” ujar Dr. System (CMS) sebagai bagian modernisasi.
H. Sobandi, S.H., M.H, Pemanfaatan teknologi informasi untuk
Kepala Biro Hukum memudahkan administrasi perkara di
dan Humas MA-RI. Kejaksaan Agung dan jajarannya. Untuk
itu, Kejaksaan Agung juga mendorong
Sebagai fitur agar berkas perkara penyidikan dapat
unggulan, pelimpahan secara elektronik. “Sejalan dengan
Dr. Fadil Zumhana, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Agung RI. berkas perkara pidana e-Berpadu tentunya,” ujar Jaksa yang
secara elektronik pernah menjadi Staf Ahli Jaksa Agung
Setelah peluncuran, implementasi dalam e-Berpadu disambut baik oleh Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
e-Berpadu juga terus disosialisasikan. jajaran penuntut umum. “Memudahkan tersebut.
Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. dalam pelimpahan perkara,” kata Dr. Fadil
M. Syarifuddin, S.H., M.H., pada Rabu, Zumhana, Jaksa Agung Muda Tindak Dr. Fadil Zumhana juga menjanjikan
14 September 2022 di lantai 12 Gedung Pidana Umum Kejaksaan Agung ketika mendorong jajarannya, terutama tujuh
Tower Mahkamah Agung RI membuka dihubungi Tim Dandapala (3/10/2022). Kejaksaan Tinggi pada pengadilan
sosialisasi kepada seluruh pengadilan yang menjadi percontohan untuk
secara daring. Pelimpahan berkas perkara pidana secara segera melimpahkan berkas perkara
konvensional seringkali memakan waktu pidana secara elektronik. “Terutama
“Ikhtiar kita mewujudkan sistem yang cukup panjang. Setelah persidangan yang mudah pembuktiannya,” ujarnya.
peradilan pidana elektronik,” kata Prof. perkara pidana secara elektronik, dengan Dengan pelimpahan perkara pidana
Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. Lebih pelimpahan perkara juga secara elektronik secara elektronik yang diikuti dengan
lanjut dikatakan, dalam penanganan diharapkan dapat meminimalkan persidangan secara elektronik menjadikan
perkara pidana tidak bisa bekerja sendiri. pertemuan jaksa dengan hakim. proses persidangan berjalan cepat,
Keterlibatan institusi penegak hukum “Mendorong perubahan wajah peradilan sederhana dan berbiaya ringan.
yang lain, seperti Kepolisian, Kejaksaan, pidana, agar semakin transparan,” ujarnya Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum
KPK, dan Rutan/Lapas dengan tugas mengenai aplikasi e-Berpadu. juga meminta agar pengiriman kutipan
dan fungsinya yang saling berkaitan. putusan menjadi perhatian pengadilan.
Criminal justice system memerlukan sinergi Pihak Kejaksaan Agung sendiri “Banyak putusan yang terlambat kami
institusi penegak hukum sesuai dengan akan segera menyesuaikan. “Segera terima, sehingga mengakibatkan
kewenangannya. keterlambatan eksekusi,” kata Dr.
Fadil Zumhana menjelaskan.
Untuk saat ini, aplikasi e-Berpadu
dirancang memfasilitasi kebutuhan Meski saat ini Sistem Peradilan
proses penanganan perkara pidana Pidana Terpadu berbasis
pada tahap pra persidangan. Teknologi Informasi (SPPT-TI) terus
Selain pelimpahan berkas perkara dikembangkan. “Pertukaran data
pidana secara elektronik, terdapat belum berjalan efektif,” ujarnya.
pula beberapa layanan yang Banyak data yang tidak valid, baik
dapat diakses secara elektronik. data penyidikan, pra penuntutan
Permohonan izin dan/atau maupun penuntutan. “Kiranya
persetujuan penggeledahan dan e-Berpadu dapat mendukung hal
penyitaan maupun perpanjangan itu,” ujarnya berharap.
penahanan. Selanjutnya penetapan
diversi maupun pembantaran Hal tersebut dibenarkan Dr.
penahanan juga dapat diakses H. Sobandi, S.H., M.H, Kepala
secara elektronik. Selain itu izin Biro Hukum dan Humas MA-RI.
besuk atau mengunjungi tahanan H. Bambang Myanto, S.H., M.H., Direktur Jenderal “Mendukung dan merupakan
Badan Peradilan Umum MA RI.
dan permohonan pinjam pakai bagian dari SPPT-TI,” ujarnya

12 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN UTAMA

satuan kerja, terutama Pengadilan telah terlebih dahulu melakukannya.


Tinggi dan Pengadilan Negeri pilot Setelah secara internal pengadilan pada
project dapat optimal menerapkan 27 Juni 2022 menyusul kepada APH di
dalam mendukung peradilan wilayah hukumnya pada 05 Juli 2022.
modern,” ujar H. Bambang Myanto, Pasca beberapa dilakukan ujicoba, pada
S.H., M.H., Direktur Jenderal Badan 30 Agustus 2022 untuk pertama kalinya
Peradilan Umum MA-RI. Pengadilan Negeri Atambua menerima
permohonan yang diajukan melalui
Sosialisasi secara berjenjang aplikasi e-Berpadu. “Sesuai permintaan
terus dilakukan, memastikan Ditjen Badilum, kami telah melaporkan
aplikasi e-Berpadu dapat data monitoring dan evaluasi dari
diimplementasikan dengan baik. Pengadilan Negeri Atambua,” kata Decky
Pada Provinsi Nusa Tenggara A.S Nitbani, S.H., M.H.
Timur, Pengadilan Tinggi Kupang
Dr. H. Sobandi, S.H., M.H., Kepala Biro Hukum dan melakukan sosialisasi kepada “Fitur ijin besuk paling banyak
Humas MA RI. APH (Aparat Penegak Hukum) dimanfaatkan, selama September dan
pada 4 Agustus 2022. Sosialisasi Oktober 2022 tercatat lebih dari 70
dilakukan sebelum peluncuran permohonan diajukan, sedangkan untuk
karena Pengadilan Tinggi Kupang pelimpahan perkara secara elektronik
dan jajaran Pengadilan Negeri di telah ada tujuh perkara,” ucap Ketua
wilayah hukumnya merupakan Pengadilan Negeri Oelamasi periode
salah satu yang menjadi 2018-2020 tersebut.
pengadilan percontohan.
Strategi berbeda dijalankan oleh Tira
Hal tersebut disampaikan Decky Tirtona, S.H., M.Hum., Ketua Pengadilan
A.S Nitbani, S.H., M.H., Ketua Negeri Kayu Agung. “Pembentukan satuan
Pengadilan Negeri Atambua ketika tugas, mampu meminimalisir hambatan
dihubungi Tim Dandapala. Meski luasnya wilayah hukum,” kata Ketua
berada di tapal batas Indonesia Pengadilan Negeri yang hobi menyanyi
dengan Negara Timor Leste, tersebut. Masuk dalam wilayah hukum
Tira Tirtona, S.H., M.Hum., Ketua Pengadilan Negeri
Kayu Agung ketika membuka acara sosialisasi
semangat untuk kesuksesan Pengadilan Tinggi Palembang yang
aplikasi e-Berpadu untuk APH di wilayah hukumnya. implementasi E-Berpadu begitu menjadi percontohan, Pengadilan Negeri
menggebu. Bahkan satuan tugas Kayu Agung dengan Kabupaten Ogan
memberikan arahan pada acara asistensi juga dibentuk dan langsung dipimpin Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir
dan sosialisasi e-Berpadu (18102022). oleh H. Mohamad Sholeh, S.H., M.H., Wakil bertekad dapat mengimplementasikan
“Berpadu dalam SPPT-TI menjadi slogan Ketua Pengadilan Negeri Atambua. dengan baik.
e-Berpadu,” kata Hakim yang pernah
menjabat Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sebelum secara serentak Pengadilan Sosialisasi dilakukan dalam beberapa
Jakarta Pusat tersebut menjelaskan. Tinggi Kupang mengadakan sosialisasi, di tahap. Setelah internal pengadilan, lanjut
tingkat lokal, Pengadilan Negeri Atambua mengundang APH untuk sosialisasi di
Saat ini, Mahkamah Agung terus
melakukan sosialisasi dan evaluasi,
tujuh Pengadilan Tinggi percontohan
dan mendorong Pengadilan Tinggi
diluar percontohan untuk dapat
mengimplementasikan. “Pengadilan
Tinggi Padang, Bandung dan Banda Aceh
contohnya,” kata Kepala Biro Hukum dan
Humas MA-RI.

Lingkungan peradilan umum bertekad


menjadi yang terdepan. Untuk itu, dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi, sosialisasi dilakukan secara
daring dan diikuti oleh seluruh Pengadilan H. Mohamad Sholeh, S.H., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Negeri Atambua memimpin langsung
sosialisasi e-Berpadu APH di wilayah hukumnya.
Tinggi dan Pengadilan Negeri. “Seluruh

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 13
LAPORAN UTAMA

Decky A.S Nitbani, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri Atambua (baju batik) merupakan wilayah terluar Indonesia yang berbatasan dengan
Timor Leste.

Pengadilan Negeri Kayu Agung. Tidak pelimpahan berkas perkara secara terutama mengenai diversi, penyitaan
cukup berhenti sampai sosialisasi, elektronik, karena tidak dapat dilakukan dan perpanjangan penahanan tidak lagi
monitoring dan evaluasi juga dilakukan. perbaikan,” kata Ketua Pengadilan terjadi kendala. “Tanda tangan elektronik
“Untuk yang ini, kami jemput bola, Negeri di batas Negara Timor Leste untuk produk selain salinan putusan juga
didampingi satuan tugas mendatangi tersebut. Selain itu, beberapa notifikasi akan dijajaki,” ujar Hakim yang pernah
setiap APH untuk memastikan dapat atau pemberitahuan melalui whatsapp menjabat Ketua Pengadilan Negeri
memanfaatkan e-Berpadu secara optimal,” maupun email tidak muncul. “Mungkin Denpasar tersebut.
ujar Tira Tirtona, S.H., M.Hum penuh semata karena bug saja,” katanya. Semua
semangat. kendala terkait aplikasi yang ditemukan Tim Dandapala juga mendapatkan data
saat sosialisasi telah dilaporkan, ujarnya pemanfaatan e-Berpadu pada tujuh
“Tidak sia-sia ternyata, hanya dalam melanjutkan. pengadilan percontohan. Per 17 Oktober
hitungan bulan, setidaknya telah 2022 sejak secara resmi diluncurkan, Biro
ada 39 berkas perkara pidana yang Hal yang sama juga disampaikan Hukum dan Humas MA mencatat data
dilimpahkan secara elektronik,” kata Ketua Ketua Pengadilan Negeri Kayu Agung. sebagai berikut;
Pengadilan Negeri Kayu Agung. Selain “Seluruh kendala terkait aplikasi telah
fitur pelimpahan berkas perkara, dalam dikumpulkan oleh satuan tugas dan No. Menu e-Berpadu Jumlah
catatan yang ditunjukkan kepada Tim dilaporkan secara tertulis,” ujar Tira 1. Fitur Pelimpahan 1433 berkas
Dandapala terdapat 136 permohonan Tirtona, S.H., M.Hum. Berkas Perkara perkara
penyitaan, 45 permohonan persetujuan 2. Fitur Permohonan 1097
penggeledahan dan 79 permintaan Diakui oleh Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Penggeledahan penetapan
perpanjangan melalui e-Berpadu di Kepala Biro Hukum dan Humas MA-RI,
3. Fitur Permohonan 3794
Pengadilan Negeri Kayu Agung. masukan dari berbagai pengadilan Penyitaan penetapan
percontohan sangat membantu
4. Fitur 1473
Dari data yang diterima Tim Dandapala, penyempurnaan. Tim terus bekerja keras Perpanjangan penetapan
pemanfaatan beberapa menu dalam memperbaiki berbagai kendala seperti Penahanan
e-Berpadu pada pengadilan percontohan bug, selain itu kelengkapan menu dan
5. Fitur Permohonan 42 penetapan
terus meningkat. Selain capaian angka- fitur, terutama APH di berbagai daerah Diversi
angka pemanfaatan fitur, masukan termasuk penyiapan e-Berpadu untuk
6. Fitur Izin Besuk 1936 surat
mengenai kendala dan hambatan juga lingkungan peradilan militer.
7. Fitur Pinjam Pakai 47 penetapan
disampaikan ketika dilakukan monitoring
Barang Bukti
dan evaluasi. Sebagai bagian dari SPPT-TI, interkoneksi
Ket: Data implementasi e-Berpadu per
pengiriman data pada aplikasi e-Berpadu 17 Oktober 2022.
Seperti disampaikan Decky A.S Nitbani, juga terus dilakukan. Diharapkan
S.H., M.H. “Harus cermat ketika menginput nantinya pertukaran data pada SPPT-TI

14 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN UTAMA

Zulfadly, S.H., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pariaman ketika membuka acara sosialisasi e-Berpadu kepada APH di wilayah hukum
Pengadilan Negeri Pariaman.

Antusiasme implementasi e-Berpadu juga “Semacam migrasi data dari aplikasi Bergeser ke wilayah Pengadilan Tinggi
ditunjukan oleh beberapa Pengadilan sebelumnya, lebih memudahkan bagi Padang. Zulfadly, S.H., M.H., Wakil
Tinggi yang tidak menjadi percontohan. kami,” kata Ketua Pengadilan Negeri Ketua Pengadilan Negeri Pariaman
Dari data yang diperoleh Tim Dandapala, Purwakarta penuh keyakinan. Dari data ketika dihubungi Tim Dandapala juga
setidaknya ada tiga Pengadilan Tinggi yang diterima Tim Dandapala, sejak menyampaikan hal yang sama.
dengan Pengadilan Negeri di wilayah awal Oktober 2022 setidaknya telah ada
hukumnya yang telah mendapat izin 12 pelimpahan perkara pidana secara “Kami bukan pilot project,” ujar Hakim
menerapkan e-Berpadu meski bukan elektronik. “Penyitaan dan penggeledahan yang pernah menjabat Ketua Pengadilan
pilot project. Pengadilan Tinggi Bandung, maupun menu dan fitur lainnya relatif Negeri Meulaboh. Meski demikian,
Padang dan Banda Aceh. telah dimanfaatkan oleh APH,” ujarnya karena Pengadilan Tinggi Padang telah
menerangkan. berkomitmen menjadi salah satu yang
Hal tersebut dibenarkan Kepala Biro dapat menerapkan e-Berpadu,
Hukum dan Humas MA-RI. “Tentu harus maka seluruh Pengadilan Negeri
diawali MoU dengan APH lain, baik di wilayah hukumnya juga
tingkat Pengadilan Tinggi maupun siap. “Siap mendukung dan
Pengadilan Negeri,” ujarnya menjelaskan. melaksanakan,” ujarnya yakin.
Semakin cepat dan banyak diterapkan
akan semakin terimplementasi secara “Setelah sosialisasi internal,
menyeluruh. “Ikan sepat ikan gabus, dilanjutkan sosialisasi kepada
semakin cepat semakin bagus,” ujarnya APH lain,” katanya menjelaskan.
sambil berpantun. Antusiasme APH di wilayah
hukum Pengadilan Negeri
Hasanudin, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Pariaman cukup tinggi. “Per 4
Negeri Purwakarta ketika dihubungi Tim Oktober 2022 berbagai menu
Dandapala membenarkan hal tersebut. pada aplikasi e-Berpadu telah
Pengadilan Tinggi Bandung meski tidak dimanfaatkan, permohonan
termasuk pengadilan percontohan, telah penggeledahan, penyitaan dan
melakukan MoU di tingkat provinsi dalam perpanjangan penahanan tidak
penerapkan e-Berpadu. “Sebelumnya terdapat kendala berarti,” ujar
telah ada aplikasi sejenis, e-Petahana Zulfadly, S.H., M.H.
sehingga kehadiran e-Berpadu semakin
menguatkan sinergi,” kata Hakim yang Kepala Biro Hukum dan Humas
telah lulus ujian menjadi pimpinan Hasanudin, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri MA-RI juga terus mendorong
Purwakarta.
pengadilan kelas IA tersebut. Pengadilan Tinggi dan

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 15
LAPORAN UTAMA

Seusai penandatanganan komitmen bersama tampak dalam gambar dari kiri ke kanan: Kanwil Kemenkum HAM Banten, Kepala BNN Banten,
Polda Metro Jaya, Ketua Pengadilan Tinggi Banten, Plt. Gubernur Banten, Hakim Agung H. Dwiarso Budi Santiarso, S.H., M.Hum., mewakili
Ketua MA RI, Kapolda Banten, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banten.

Kegiatan komitmen bersama di antara aparat penegak hukum di Provinsi Banten yang diinisiasi Pengadilan Tinggi Banten dalam implementasi
SPPT TI.

Pengadilan Negeri melakukan sosialisasi. “Kami juga APH terkait dan mencoba menu dan fitur berpadu secara
menyiapkan aplikasi serupa untuk latihan, sehingga langsung melalui aplikasi yang disiapkan untuk latihan.
sosialisasi dapat sekaligus praktik,” kata Dr. H. Sobandi,
S.H., M.H. Terbukti, selain tiga Pengadilan Tinggi diluar Pengadilan Tinggi Banten misalnya, meski bukan
pilot project banyak yang telah mengajukan permohonan termasuk pilot project menunjukkan semangat yang
untuk dapat izin, tentu setelah melakukan MoU dengan tinggi untuk mengimplementasikan e-Berpadu. Seperti

16 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN UTAMA

Hakim Agung, H. Dwiarso Budi Santiarso, S.H., M.Hum. didampingi Dr. Hj. Andriani Nurdin, S.H., M.H., Ketua Pengadilan
Tinggi Banten ketika menjawab pertanyaan awak media seusai acara.

pada Senin, 31 Oktober 2021 menginisiasi kesepahaman aplikasi e-Berpadu layak diapresiasi,” katanya
dalam integrated criminal justice system di wilayah bersemangat. Pada akhirnya dengan kemudahan
hukumnya. “Setelah kesepahaman di tingkat pusat, proses administrasi dalam sistem peradilan pidana
tentu daerah juga harus menunjukkan dukungan dan akan dirasakan manfaatkan oleh masyarakat. “Mudah-
komitmen yang sama,” kata Sujatmiko, S.H., M.H., Wakil mudahan implementasinya berjalan sukses,’ ujarnya
Ketua Pengadilan Tinggi Banten kepada Tim Dandapala. ketika diwawancarai Tim Dandapala (31/10/2022).

“Kesepahaman dalam SPPT TI dan juga yang terbaru dari Dr. Hj. Andriani Nurdin, S.H., M.H., Ketua Pengadilan
Mahkamah Agung, aplikasi e-Berpadu,” ujarnya lebih Tinggi Banten ditemui Tim Dandapala selesai acara
lanjut. Hadir dan ikut menandatangani dari berbagai berkomitmen segera mengimplementasikan e-Berpadu.
instansi, Kejaksaan Tinggi Banten, Polda Banten, Polda “Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, kami
Metro Jaya, Kementrian Hukum dan HAM Kanwil Banten mendorong Pengadilan Negeri di wilayah Pengadilan
maupun BNN Banten. Tinggi Banten segera mengimplementasikan,” ujar
Hakim yang sebelumnya menjabat Ketua Pengadilan
Apresiasi diberikan oleh Polda Banten. Kombes Pol Tinggi Jambi tersebut.
Juliani, S.H., M.M, Kabid Kum Polda Banten. “Dalam
peningkatan pelayanan di bidang hukum, kesepahaman Melihat tingginya antusiasme penerapan dan
dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi implementasi e-Berpadu termasuk di kalangan APH lain
penting,” ujarnya. Lebih lanjut setiap satuan kerja harus rasanya target tahun 2023 dapat diterapkan di seluruh
berkomitmen dan mengimplementasikan, termasuk Indonesia bukan hal yang mustahil. “Aplikasi e-Berpadu
aplikasi e-Berpadu. tumbuh dan berkembang menjadi peradilan pidana
secara elektronik,” ujar Ketua Makamah Agung RI.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan dari Polda
Metro Jaya. “Integrasi dan pertukaran data secara “Kami di Biro Hukum dan Humas MA-RI terus bekerja
elektronik menjadi hal yang tidak terelakkan,” ujar keras menyempurnakan aplikasi e-Berpadu,” ucap Dr. H.
Kompol Ricardo, Kaur Luhkum Polda Metro Jaya yang Sobandi, S.H., M.H. Hal tentu tidak dapat dilepaskan dari
menghadiri acara yang diinisiasi Pengadilan Tinggi pesan Ketua Mahkamah Agung RI. Memastikan sebelum
Banten. ayam berkokok di fajar pertama tahun 2023 seluruh
pengadilan telah mengimplementasikan e-Berpadu.
Sedangkan Hanibal, S.Sos., M.Si. dari Kemenkumham Semoga. (BG, SEG)
Provinsi Banten mendukung penuh upaya Pengadilan
Tinggi Banten. “Kesepahaman, termasuk pemanfaatan

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 17
LAPORAN UTAMA

MODERNISASI PERADILAN MENUJU


SISTEM PERADILAN PIDANA
TERPADU SECARA ELEKTRONIK
“Perkembangan teknologi sangat cepat dibandingkan regulasi. Perkembangan regulasi
seperti UU lebih lambat, sementara perkembangan teknologi sangat cepat. Oleh karena
itu, kita harus mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi terutama dalam
penyelesaian perkara agar lebih cepat, sederhana, dan biaya ringan dalam rangka
menuju modernisasi badan peradilan”

R
angkaian kata tersebut disampai­
kan oleh Prof. Dr. H.M. Syarifuddin,
S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung
dalam Kuliah Umum yang diseleng­
garakan Fakultas Hukum, Universitas
Andalas (Unand) bertempat di Gedung
Convention Hall Unand tanggal 1
September 2022.

Lebih lanjut disampaikannya, visi MA


RI mewujudkan badan peradilan yang
agung dimaknai sebagai peradilan
modern yang berbasis IT. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan visi tersebut MA
menggerakkan IT dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya termasuk pada 931
satuan kerja di bawahnya.

“Apabila membaca UU seperti KUHP dan


KUHAP tidak ada pengaturan mengenai IT Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung saat memberikan kuliah
umum.
karena UU tersebut masih konvensional,
termasuk dalam ranah hukum perdata
masih menggunakan HIR/RBg yang dibuat “Ketika terjadi pandemi virus Covid-19 pada saat itu menjabat sebagai Dirjen
ratusan tahun yang lalu. Oleh karena itu, awalnya mengakibatkan tidak bisa dilaku­ Badilum mengambil tindakan cepat yaitu
dengan kewenangannya MA berdasarkan kan sidang secara langsung. Sementara mengizinkan pengadilan melakukan
Pasal 79 UU tentang MA, diperkenankan ada peraturan dari Menteri Hukum dan persidangan pidana secara elektronik.
membuat peraturan untuk mengisi HAM mengenai tahanan baru tidak bisa Dirjen dapat mengambil kebijakan
kekosongan hukum dan mengatur hal-hal masuk ke Lapas maupun tahanan yang manakala di lapangan ada hal-hal atau
yang belum jelas diatur dalam UU seperti lama tidak bisa keluar untuk mengikuti persoalan yang terjadi dan perlu untuk
mengeluarkan produk berupa Peraturan persidangan secara tatap muka di segera diatasi. Dengan adanya persoalan
Mahkamah Agung (Perma) yang memiliki pengadilan, sebab apabila dilakukan tersebut maka Pimpinan Mahkamah
daya berlaku mengikat baik ke dalam sidang secara langsung di pengadilan Agung segera melakukan rapim (rapat
maupun keluar MA,” ujar Ketua MA. dikhawatirkan terkena virus Covid-19,” pimpinan) dengan hasil diterbitkannya
jelasnya. Perma Nomor 4 Tahun 2020 tersebut.
Pada kesempatan itu, Ketua MA juga
menyampaikan latar belakang lahirnya Keadaan memaksa di lapangan tersebut “Pada awal terbitnya Perma tersebut
Perma Nomor 4 Tahun 2020 tentang mengharuskan MA mengambil tindakan sempat menimbulkan pertanyaan,
Administrasi dan Persidangan Perkara penyelesaian dalam waktu segera. mengapa persidangan elektronik
Pidana di Pengadilan Secara Elektronik, Sehingga Dr. Prim Haryadi, S.H., M.H. yang dalam perkara pidana tidak diatur

18 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN UTAMA

Ketua MA saat menjawab setiap pertanyaan dari peserta kuliah umum yang dimoderatori oleh Dr. Nani Mulyati, S.H., MCL., Dosen FH Unand
(kanan).

saja dalam Undang-Undang (UU) menyusun regulasinya ternyata dalam e-Berpadu (Elektronik Berkas Pidana
padahal itu sangat mendasar? Betul, pelaksanaannya e-Court sudah dapat Terpadu) dapat dilakukan salah satunya
seharusnya diatur dalam UU namun berjalan. pelimpahan berkas pidana elektronik
kalau menunggu UU kapan jadinya. oleh lembaga penegak hukum lainnya,
Sementara di lapangan banyak yang “Sudah ada Sistem Peradilan Pidana permohonan pinjam pakai barang bukti,
berdampak dan tertular virus Covid-19 Terpadu Berbasis Teknologi Informasi sampai permohonan izin besuk tahanan
termasuk hakim, aparatur peradilan (SPPTI-TI) yang pada awalnya hanya tukar online oleh masyarakat tanpa harus
bahkan juga pencari keadilan. Bagai­ menukar data dari segi administrasi, datang ke Pengadilan. Untuk menuju
mana nasib Terdakwa apalagi yang namun sekarang ini dengan adanya sistem peradilan pidana terpadu secara
ditahan? Meskipun kondisi Covid
namun tindak pidana juga terus terjadi.
Satu sisi ada adagium hukum yang
menyatakan menjaga keselamatan
rakyat adalah hukum tertinggi. Namun,
di sisi lain perlindungan HAM Terdakwa
juga satu prinsip yang harus dilindungi,”
ujar Ketua MA saat menjawab
pertanyaan dari peserta.

Sebenarnya sejak tahun 2018 MA


sudah mem­berlakukan e-Court untuk
perkara per­data, agama, dan TUN
kemu­dian dengan Perma Nomor 1
Tahun 2019 disempur­nakan lagi yaitu
selain meng­atur administrasi perkara
(e-Filing, e-Pay­ment, dan e-Summon)
juga tata cara persi­dangan secara
elektronik (e-Litigasi). Hal tersebut
membuktikan bahwa sejak tahun 2018
sudah diadakan modernisasi peradilan
berbasis IT untuk memenuhi visi
MA. Hal ini juga melebihi ekspektasi
Rektor Universitas Andalas (kanan) dan Dekan FH Universitas Andalas (kiri) berfoto bersama
capaian dari Roadmap MA yang
Ketua MA (tengah) seusai sesi diskusi pada kuliah umum.
awalnya ditargetkan tahun 2018 baru

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 19
LAPORAN UTAMA

Para tamu undangan dan peserta sedang menyimak kuliah umum yang disampaikan oleh Ketua MA RI.

elektronik melalui e-Berpadu, kita tidak aplikasi e-Berpadu berdasarkan SK aslinya ada di instansi penegak hukum
bisa sendirian karena ada beberapa Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 238/ masing-masing, 3) memberi pelayanan
institusi lain yang bekerja dalam satu KMA/SK/VIII/2022 tanggal 19 Agustus prima kepada pencari keadilan dengan
sistem di dalamnya, setelah Ketua 2022: zero KKN, karena dengan penggunaan IT
MA mengirim surat kepada Kapolri, 1. Pengadilan Tinggi Makassar dan berarti mengurangi tatap muka antara
Kejaksaan Agung, dan penegak hukum seluruh pengadilan tingkat pertama para penegak hukum maupun dengan
lainnya akhirnya mendapat persetujuan di wilayah hukumnya. pencari keadilan dan pihak lainnya.
bersama untuk membangun aplikasi 2. Pengadilan Tinggi Palembang dan
tersebut,” jelas Ketua Mahkamah Agung. seluruh pengadilan tingkat pertama Ketua MA berharap tahun depan
di wilayah hukumnya. aplikasi e-Berpadu sudah diterapkan
Ketua MA juga menjelaskan pada saat ini 3. Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan pada semua pengadilan di lingkungan
aplikasi e-Berpadu telah diimplementasi­ seluruh pengadilan tingkat pertama peradilan umum, mahkamah syar’iyah,
kan pada 7 (tujuh) wilayah hukum satuan di wilayah hukumnya. dan peradilan militer termasuk juga
kerja percontohan termasuk perkara 4. Pengadilan Tinggi Ambon dan penerapan upaya hukum perkara pidana
jinayat di Mahkamah Syar’iah Aceh dan seluruh pengadilan tingkat pertama secara elektronik.
seluruh pengadilan tingkat pertama di wilayah hukumnya.
di wilayah hukumnya. Pelaksanaan uji 5. Pengadilan Tinggi Kupang dan Hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. H.
coba implementasi aplikasi e-Berpadu seluruh pengadilan tingkat pertama Takdir Rahmadi, S.H., LL.M. (Ketua Kamar
pada satuan kerja percontohan tersebut di wilayah hukumnya. Pembinaan MA), Dr. Desnayeti M, S.H.,
dilakukan selama 5 (lima) bulan sejak 6. Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan M.Hum. (Hakim Agung), Dr. Prim Haryadi,
19 Agustus 2022. Ketua MA juga seluruh pengadilan tingkat pertama S.H., M.H. (Hakim Agung yang juga Ketua
mempersila­kan apabila ada selain satuan di wilayah hukumnya. Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum
kerja per­contohan tersebut berinisiatif 7. Mahkamah Syar’iyah Aceh dan Unand periode 2022–2026), Dr. Ridwan
menerap­kan e-Berpadu sepanjang seluruh pengadilan tingkat pertama Mansyur, S.H., M.H. (Panitera Mahkamah
telah siap baik dari sarana, prasarana, di wilayah hukumnya. Agung), Dr. H. Sobandi, S.H., M.H. (Kabiro
maupun SDM, dan telah ada MoU/nota Hukum dan Humas MA), Para Pimpinan
kesepahaman dengan instansi terkait Lebih lanjut disampaikan, manfaat apli­ pengadilan tingkat banding dan tingkat
di wilayah hukumnya. Contohnya yang kasi e-Berpadu diantaranya: 1) perkara pertama pada empat lingkungan per­
sudah berinisiatif dan siap adalah satuan diselesaikan dengan cepat karena tidak adilan di wilayah Sumatera Barat. Selain
kerja pada wilayah hukum Sumatera perlu kirim berkas secara manual tetapi itu dari kalangan Universitas Andalas hadir
Barat. dengan soft copy tinggal sekali klik lang­ Prof. Yuliandri, S.H., M.H. (Rektor), Prof. Dr.
sung terkirim pada aplikasi tersebut, Busyra Azheri, S.H., M.H. (Dekan Fakultas
Berikut 7 (tujuh) wilayah hukum satuan 2) berkas yang tebal tidak perlu lagi Hukum), dan unsur civitas akademika
kerja percontohan implementasi uji coba dikirim cukup soft copy, sedangkan lainnya. (Fitrah Akbar Citrawan, ASN)

20 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN KHUSUS

PERAN PN DAN PT MELAKUKAN


SOSIALISASI, KOORDINASI, DAN MEMBUAT
MOU DENGAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM
DEMI MEWUJUDKAN TARGET IMPLEMENTASI E-BERPADU
SELURUH INDONESIA PADA JANUARI 2023

P
rof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H.,
M.H., Ketua Mahkamah Agung
saat membuka acara Sosialisasi
Aplikasi Elektronik Berkas Pidana Terpadu
(E-Berpadu) di Conference Center Mah­
kamah Agung (14/9/2022) menyam­
paikan, visi MA RI mewujudkan badan
peradilan yang agung dimaknai sebagai
peradilan modern yang berbasis IT. Oleh
karena itu, MA RI berupaya untuk meng­
gunakan IT dalam penanganan perkara
baik perdata, pidana, agama, TUN, dan
militer. Salah satu tujuannya yaitu untuk
mempermudah melaku­kan eva­luasi, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung saat
pengawasan, dan memaksimal­kan menyampaikan sambutan dan membuka sosialisasi.
pelayanan kepada pencari keadilan.
mewujudkan penanganan perkara pidana pidana elektronik pada E-Berpadu, maka
Lebih lanjut disampaikan, seiring dengan berbasis IT, maka lahirlah E-Berpadu diharapkan akan mempermudah dalam
keinginan bersama antar lembaga (Elektronik Berkas Pidana Terpadu). mewujudkan upaya hukum pidana secara
penegak hukum yang bukan hanya MA elektronik, pasalnya pengadilan tingkat
RI tetapi juga dari Kepolisian, Kejaksaan, Ketua MA memberikan gambaran dengan pertama tidak lagi men-scan berkas
KPK, maupun Kemenkumham dalam adanya salah satu fitur pelimpahan berkas perkara pidana dari tingkat penyidikan

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 21
LAPORAN KHUSUS

maupun penuntutan, karena semua


berkas dikirim oleh penegak hukum Pemanfaatan IT merupakan hal penting dalam penegakan
tersebut secara elektronik.
hukum karena IT memberikan kemudahan dalam setiap
Pada saat ini aplikasi E-Berpadu telah di­ proses sehingga penanganan perkara dilakukan secara
implementasikan pada 7 (tujuh) wilayah cepat, tepat, dan akurat. Selain itu juga mendorong
hukum satuan kerja percontohan (pilot
project). “Diharapkan pada bulan Januari
transparansi dalam penanganan perkara sehingga terjadi
2023 E-Berpadu sudah bisa diterapkan di penguatan akuntabilitas dan profesionalisme yang pada
seluruh pengadilan di seluruh Indonesia,” akhirnya akan menghasilkan penanganan perkara yang
harapnya.
berkualitas. Salah satu bentuk pemanfaatan IT adalah
Ketua MA juga menyambut baik dan adanya aplikasi e-Berpadu.
mengapresiasi apabila ada pengadilan di H. Bambang Myanto, S.H., M.H., Dirjen Badilum.
luar pengadilan pilot project berinisiatif
mengimplementasikan E-Berpadu, seperti
Sumatera Barat. “Silahkan membuat
MoU sendiri dengan penegak hukum hukum yang lain, namun
lainnya di wilayah hukumnya masing- kita yakin pasti bisa dan
masing,” ujar Guru Besar Universitas mampu dengan melihat
Diponegoro tersebut. perjuangan dan keberhasilan
kita sebelumnya dalam
Pada kesempatan itu H. Bambang Myanto, mengimplementasi e-Court”,
S.H., M.H., Dirjen Badilum MA mendapat harap Dirjen Badilum.
kesempatan untuk menyampaikan
bahwa dalam rangka menindaklanjuti “Mengingat Januari 2023
implementasi aplikasi E-Berpadu Dirjen E-Berpadu ditargetkan
Badilum telah menerbitkan Surat Dirjen akan diimplementasikan
Badilum Nomor 823/DJU/HM02.3/8/2022 kepada seluruh pengadilan
tanggal 29 Agustus 2022 tentang di Indonesia dan Ketua MA
penerapan aplikasi E-Berpadu yang juga telah mengizinkan
ditujukan kepada 7 pengadilan tinggi dan kita melakukan MoU
95 pengadilan negeri yang menjadi pilot dengan penegak hukum
project. Selain itu untuk mengoptimalkan H. Bambang Myanto, S.H., M.H., Dirjen Badilum sedang lainnya, maka diharapkan
integrasi dan pertukaran dokumen memberikan sambutannya. kepada seluruh pimpinan
pada aplikasi E-Berpadu, Dirjen Badilum
juga telah mengajukan permintaan
pembuatan tanda tangan elektronik
bagi pimpinan dan hakim pengadilan
yang menjadi pilot project aplikasi
E-Berpadu tersebut. Direktorat Jenderal
Badilum akan melaksanakan monitoring
dan evaluasi kepada pengadilan yang
menjadi pilot project, guna mengetahui
dan mengatasi segala permasalahan dan
kendala yang terjadi dalam implementasi
E-Berpadu.

“Pengadilan yang menjadi pilot project


diharapkan dapat mengoptimalkan
implementasi aplikasi E-Berpadu, proaktif
menginventarisir, dan melaporkan
implementasinya serta kendala-
kendala yang dihadapi di lapangan. Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI, Dr. H. Sobandi, S.H., M.H.
Implementasi ini bukan hal yang mudah menyampaikan laporan dan menjawab setiap pertanyaan dari para peserta sosialisasi.

karena melibatkan instansi penegak

22 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN KHUSUS

Suasana sosialisasi di Conference Center Mahkamah Agung.

PN dan PT untuk segera melakukan Ketiga, pada prinsipnya semua fitur pada KMA/SK/VIII/2022 tanggal 19 Agustus
sosialisasi, koordinasi, dan membuat aplikasi E-Berpadu sudah dapat diguna­ 2022 pada diktum kedua mengatur,
MoU dengan penegak hukum lain di kan termasuk pelimpahan perkara pidana sejak berlakunya aplikasi e-BERPADU
wilayah hukumnya dalam implementasi secara elektronik. Keempat, segi sarana pada tujuh wilayah pengadilan tingkat
E-Berpadu. Ditjen Badilum selalu prasarana berupa server dan storage masih banding, maka aplikasi yang memiliki
me­monitor dan menunggu laporan memungkinkan digunakan dalam imple­ fungsi sejenis di wilayah tersebut di­
PN serta PT yang bisa melakukan mentasi E-Berpadu di seluruh Indonesia, nyatakan tidak berlaku. Selain adanya
koordinasi dan membuat MoU tersebut. estimasi ukuran dokumen setiap perkara SK KMA tersebut perlu diperhatikan
Selain itu, karena E-Berpadu merupakan diperkirakan sebanyak 320 Megabyte alasan dari sisi penyimpanan data,
kebijakan MA terkait administrasi dan dan jumlah perkara pidana tahun 2022 server, dan sisi keamanan. Bisa juga
persidangan perkara pidana, maka sebanyak 2.000.000 perkara. Aplikasi aplikasi yang sudah ada tersebut
ke depannya akan menjadi salah satu E-Berpadu juga telah diaudit oleh BSSN diambil alih untuk menyempurnakan
komponen penilaian EIS (Evaluasi (Badan Siber dan Sandi Negara) dalam aplikasi E-Berpadu, pastinya setelah
Implementasi SIPP). Jadi, silahkan kaitannya dengan keamanan aplikasi ada koordinasi dengan Biro Hukum
dipersiapkan dari sekarang,” pesan tersebut. dan Humas dengan pengadilan
Dirjen Badilum. terkait.
Kelima, sebagian besar permasalahan
Pada kesempatan itu Kepala Biro adalah terkait aparat penegak hukum “Ke depannya juga akan dikembang­
Hukum dan Humas Mahkamah (APH) lainnya yang belum sepenuhnya kan pelimpahan perkara secara elek­
Agung RI, Dr. H. Sobandi, S.H., M.H., memahami aplikasi E-Berpadu dan masih tronik dari KPK, BNN, PPNS (Penyidik
melaporkan 5 (lima) hal yaitu, pertama menganggap sebagai beban kerja tam­ Pegawai Negeri Sipil) melalui aplikasi
terhadap pengadilan pilot project bahan. Kabiro Hukum dan Humas juga E-Berpadu,” kata Kabiro Hukum dan
sudah dapat mengimplementasikan mengharapkan dengan sosialisasi dapat Humas MA.
aplikasi E-Berpadu sejak Agustus 2022, mengubah persepsi APH lainnya tersebut
termasuk wilayah Sumatera Barat. sambil terus berkomunikasi dengan Hadir secara daring dalam acara ter­
Kedua, Biro Hukum dan Humas MA pimpinan APH lain agar inter­koneksi sebut Para Direktur Jenderal Badan
RI secara langsung telah melakukan dengan aplikasi existing APH lainnya Peradilan, Pimpinan, Hakim, dan
sosialisasi kepada seluruh wilayah pilot segera terwujud. Apa­ratur pengadilan tingkat banding
project dengan menugaskan hakim dan tingkat pertama pada empat ling­
yustisial pada Biro Hukum dan Humas Lebih lanjut disampaikan, berdasarkan SK kungan peradilan seluruh Indonesia.
serta Tim Pengembangan IT MA. Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 238/ (Fitrah Akbar Citrawan, ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 23
LAPORAN KHUSUS

RESTORATIVE JUSTICE MERUPAKAN


PENYELESAIAN PERKARA PIDANA
SECARA PROPORSIONAL, BUKAN
SEMATA-MATA PENGHENTIAN PERKARA

P
endekatan Restorative Justice
dalam sistem peradilan pidana
Indonesia bukanlah memiliki
tujuan untuk menghentikan perkara
pidana, namun dengan pendekatan
restoratif diharapkan perkara pidana
memiliki penye­lesaian secara proporsional
sehingga dapat mencapai sasaran dan
men­capai tujuan pemidanaan itu sendiri.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua
Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Dr.
Andi Samsan Nganro, S.H., M.H., dalam
Panel The Restorative Justice Approach
Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Dr. Andi Samsan Nganro, S.H., M.H.,
in Indonesia’s Criminal Justice System to menyampaikan pemaparan.
Accommodate Access to Justice for All
yang merupakan bagian dari acara The Dalam panel yang
Indonesia-Netherlands Legal Update (INLU): sama, Dewo Broto Joko
Digitalization, Innovation, and Sustaining Putranto, S.H., LL.M., yang
Legal Relationships yang diadakan pada merupa­kan Direktur
Senin, 19 September 2022. Panel tersebut Hukum dan Regulasi
diadakan secara daring melalui aplikasi Kemen­terian Pe­ren­
zoom dan luring di Pusat Kebudayaan canaan Pembangunan
Belanda Erasmus Huis, Jakarta. Nasio­nal Republik
Indonesia/Badan Peren­
Lebih lanjut, Dr. Andi Samsan Nganro, canaan Pembangunan
S.H., M.H., menyatakan bahwa tujuan Nasional (Kemen­terian
pemi­danaan sendiri sudah mengalami PPN/Bappenas), memapar­kan bahwa dan mengedepankan upaya pemberian
pergeseran dalam perkembangannya. kebijakan dalam peng­gu­naan pendekatan rehabilitasi, kompensasi, dan restitusi bagi
Saat ini, tujuan pemidanaan tidak hanya restoratif dilatarbelakangi oleh angka korban. Kementerian PPN/Bappenas telah
berfokus pada terdakwa atau tersangka kejahatan yang meningkat, overkapasitas menyusun Peta Jalan (Road­map) Penerapan
dalam perkara pidana. Perhatian juga harus lembaga pe­masyarakatan yang mencapai Restorative Justice, dimana terdapat 9 aspek
diberikan kepada korban tindak pidana, hingga 111 % dan anggaran pena­nganan arah kebijakan Restorative Justice, yaitu:
yaitu keadilan bagi korban, perlin­dungan perkara pidana yang men­capai 136 triliun. (1) penguatan definisi, ruang lingkup dan
bagi korban, pemulihan korban dari hal-hal Pende­katan keadilan restoratif merupakan mekanisme pelaksanaan Restorative Justice,
yang dapat menimbulkan trauma akibat agen­da pem­bangunan nasional 2020–2024 (2) implementasi keadilan restoratif dalam
tindak pidana. Pergeseran ini tidak lepas dimana keadilan restoratif masuk dalam KUHP, (3) implementasi keadilan restoratif
dari pemikiran bahwa tujuan pemidanaan 7 (tujuh) agenda pembangunan dalam dalam KUHAP, (4) alternatif pemidanaan
yang usang hanya berfokus pada terdakwa bidang stabilitas politik, hukum, per­ non pemenjaraan dan pemenuhan
menimbulkan kekecewaan dan keresahan di tahanan dan keamanan dan transformasi hak bagi penyalahguna narkotika, (5)
tengah masyarakat, bahkan para pihak, serta pelayanan publik. mekanis­me diversi pada tindak pidana
dianggap tidak efektif dan efisien dalam yang melibatkan anak, (6) penguatan
menyelesaikan permasalahan di tengah Dalam narasi RPJMN 2020–2024, strategi substansi dan kesiapan implementasi
masyarakat. Mahkamah Agung sendiri saat penerapan keadilan restoratif dilakukan keten­tuan RKUHP yang mendukung
ini sedang menyusun Peraturan Mah­kamah melalui optimalisasi penggunaan regu­lasi keadilan restoratif, (7) penguatan substansi
Agung terkait dengan pende­katan restoratif yang tersedia dalam peraturan per­ dan kesiapan implementasi ketentuan
dalam penyelesaian perkara pidana, dimana undang-undangan, optimali­sasi peran RKUHAP yang mendu­kung keadilan
Dr. Andi Samsan Nganro, S.H., M.H., sendiri lem­baga adat dan lembaga yang terkait restoratif, (8) pemulihan korban ber­dasar­
yang menjadi Ketua Kelompok Kerja. dengan alter­natif penyelesaian sengketa, kan UU Perlindungan Saksi dan Korban, UU

24 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN KHUSUS

menya­ta­kan bahwa sesungguh­


nya restorative justice bukanlah
sebuah pendekatan baru dalam
sistem peradilan pidana Indonesia.
Maidina Rahmawati menyatakan
telah ada mekanisme hukum yang
mengadopsi restorative justice.
Para Pembicara dalam Panel The Restorative Justice Approach in Indonesia’s Criminal Justice System Mekanisme tersebut tercantum
to Accommodate Access to Justice for All. dalam penerapan pidana bersyarat
sebagaimana diatur dalam Pasal
Perlindungan Anak, dan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang, (9) 14 a-f Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Selain itu
keterlibatan penelitian masyarakat. juga telah ada peng­aturan mengenai mekanisme ganti rugi
bagi korban dan tertuang dalam putusan hakim sebagaimana
Agnes Triyanti, S.H., M.H., yang merupakan Direktur Tindak Pida­na diatur dalam Pasal 98 – 100 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Ter­hadap Orang dan Harta Benda (Oharda) pada Jaksa Agung Pidana (KUHAP). Dari sisi penegakan hukum untuk tindak pidana
Muda Tindak Pidana Umum, menyatakan bahwa terdapat bebe­ narkotika pun telah memiliki pendekatan restorative justice
rapa hal yang harus diperharikan dan dipenuhi untuk dapat dimana telah ada pengarusutamaan rehabilitasi untuk pengguna
di­hentikan penuntutan berdasarkan keadilan restoratif. Hal-hal atau penyalahguna narkotika.
yang harus diperhatikan dan dipenuhi tersebut adalah: a. Telah
adanya perdamaian antara pihak korban dan tersangka; b. Telah Di Belanda, Dr. Annemieke Wolthuis (Stichting Restorative Justice
dikembalikan­nya kerugian korban/kembali ke keadaan semula; Nederland and Vice Chair of the European Forum for Restorative
c. Telah mengembalikan keharmonisan hubungan baik antara Justice) menyatakan bahwa pengaturan mengenai restorative
korban dengan tersangka maupun dalam masyarakat; d. Tingkat justice diatur dalam Pasal 51 h Hukum Acara Pidana Belanda.
ketercelaan tidak tinggi (rendah); e. Tidak berefek menimbulkan Menurut pengaturan tersebut, penuntut umum mendorong
keresahan di masyarakat; f. Mengetahui dengan jelas latar bela­ penyediaan informasi oleh pihak kepolisian tentang prosedur
kang dan kondisi kehidupan tersangka; g. Alasan dilakukan keadilan restoratif kepada korban dan pelaku sesegera mungkin.
perbuatan tersangka. Agnes Triyanti, S.H., M.H. menyatakan bahwa Penuntut umum juga akan mempromosikan prosedur keadilan
latar belakang dan alasan tersangka melakukan per­buatan pidana restoratif setelah memeriksa persetujuan korban. Kemudian,
adalah hal yang sangat penting. Agnes Triyanti, S.H., M.H. men­ Pengadilan memiliki wewenang untuk mempertimbangkan
ceritakan mengenai perkara pencurian handphone yang di­henti­ ke­sepa­katan antara pelaku dan korban dalam menjatuhkan
kan penuntutannya karena tersangka yang tidak memiliki uang hukuman atau tindakan pidana. Dr. Annemieke Wolthuis menam­
sehingga terpaksa mencuri handphone untuk anaknya belajar di
sekolah secara daring.

Potret penerapan keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana


di Indonesia sendiri telah dilakukan oleh Kementerian Koordi­­
nator Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko
Polhukam). Emir Ardiansyah, S.H., M.H., yang merupa­kan Kepala
Bagian Administrasi pada Sekretariat Deputi Bidang Koordinasi
Hukum dan HAM, menyatakan bahwa ketentuan pidana yang
dapat dilakukan restorative justice berbeda di antara Aparat Penegak
Hukum (APH) dan pasal-pasal yang sudah meng­atur alternatif dari
pidana pemenjaraan sendiri belum di­optimalkan implementasinya.
Selain itu, mekanisme penerapan restorative justice bersifat sektoral
sehingga kebijakan antar APH belum terintegrasi. Potret lain yang bah­kan bahwa restorative justice dapat diimplementasikan
didapatkan oleh Kemenko Polhukam adalah penerapan keadilan untuk semua tindak pidana. Meskipun, untuk saat ini penerapan
restoratif diarahkan hanya pada mekanisme penghentian perkara, restorative justice dilakukan untuk tindak pidana dengan korban
padahal seharusnya juga dikembangkan alternatif pemidanaan lain yang dapat diidentifikasi secara nyata. Selain itu, restorative
dalam rangka penerapan restorative justice. Dari sisi pengadilan, justice juga dapat dilakukan oleh semua pihak, dengan aturan
Kemenko Polhukam memotret mengenai beragamnya putusan bahwa terdakwa mengaku bersalah dan fakta-fakta hukum
pengadilan terkait restorative justice, baik berupa putusan lepas dari yang mendasar dan bersedia bertanggung jawab, serta adanya
segala tuntutan hukum ataupun tun­tutan tidak dapat diterima, dan persetujuan dari semua pihak yang terlibat. Restorative justice
sebagainya. juga dapat diterapkan dalam setiap tingkatan peradilan pidana,
bahkan setelah putusan dijatuhkan. (Yura Pratama Yudhistira,
Dari sisi masyarakat sipil, Maidina Rahma­wati dari Insititute for ASN)
Criminal Justice Reform dalam pema­paran­nya di panel yang sama

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 25
LAPORAN KHUSUS

MEKANISME HUKUM UNTUK


MENJAGA KESATUAN HUKUM
DI INDONESIA DAN BELANDA
D
r. Suhadi, S.H., M.H. menyata­
kan bahwa konsistensi
putusan dan kesatuan hukum
adalah bagian dari tujuan pember­
lakuan sistem kamar di Mahkamah
Agung. Selain itu, sistem kamar
diterapkan sebagai upaya untuk
mempercepat penyelesaian perkara
dan kesatuan penerapan hukum.

Hal tersebut disampaikan pada


acara The Indonesia Netherlands
Legal Update 2022: Panel New Legal
Dr. Suhadi, S.H., M.H., Ketua Kamar Pidana MA RI, menyampaikan pemaparannya.
Mechanisms to Protect Legal Unity
yang diadakan secara daring dan
luring di Kampus Anggrek, Universitas kamar ini adalah: (1) Menjaga konsistensi terjadi perbedaan penerapan hukum
Bina Nusantara pada 28 Sep­tember Putusan, (2) Mencegah kemungkinan antara negara bagian yang satu dengan
2022. Ketua Kamar Pidana Mahkamah penyim­pangan, (3) Memperkecil ke­ negara bagian yang lain. Ia menambahkan
Agung tersebut melanjutkan dalam mung­kinan kekeliruan atau kekhilafan bahwa hakim di Amerika Serikat sebanyak
pemaparannya bahwa upaya Mahka­ hakim, (4) Meningkatkan kehati-hatian 98% mengikuti pedoman pemidanaan
mah Agung untuk menjaga ke­satuan hakim dalam memutus perkara, (5) tersebut. Saat ini, Mahkamah Agung
hukum dan konsistensi putusan Mekanisme kontrol Ketua Kamar terhadap juga sedang mengembangkan pedoman
dimulai pada penerapan sistem satu Manajemen Perkara, dan (6) Mekanisme pemidanaan untuk perkara tindak pidana
atap pada tahun 2004. Kemudian akuntabilitas hakim yang menjadi penyalahgunaan narkotika.
Mahkamah Agung menyusun Cetak anggota kamar dalam memutus perkara.
Biru (Blue Print) Pembaruan Peradilan Dian Rositawati, yang merupakan Peneliti
tahun 2003–2010 dan Cetak Biru Selain itu, untuk memperkuat fungsi Mah­ Senior Lembaga Kajian dan Advokasi
(Blue Print) Pembaruan Peradilan ka­mah Agung dalam menjaga kesatuan untuk Independensi Peradilan sekaligus
2010–2035, yang di dalamnya telah hukum, Mahkamah Agung juga menge­ Anggota Tim Asistensi Pembaruan Mahka­
menyebutkan potensi penerapan luarkan pedoman pemidanaan yaitu mah Agung RI, mengemukakan tantangan
sistem kamar, hingga pada akhirnya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 dalam penerapan sistem konsistensi dan
pada tahun 2011 dibentuklah sistem Tahun 2020 tentang Pedoman Pemi­ kualitas putusan. Ia menyatakan masih
kamar di Mahkamah Agung. danaan Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor. ter­dapat dilema bentuk hukum SEMA
PERMA ini disusun Mahkamah Agung (Surat Edaran Mahkamah Agung) dan
Sistem Kamar di Mahkamah Agung selama 2 (dua) tahun. Mahkamah Agung pelaksanaannya oleh hakim pengadilan
kemudian disempurnakan lagi pada sendiri dalam melakukan penyusunan tingkat bawah dan juga dilema antara
tahun 2014 melalui Surat Keputusan ini melakukan studi banding ke Amerika pencapaian produktivitas dan kualitas
Ketua Mahkamah Agung Nomor 213/ Serikat. Dr. Suhadi, S.H., M.H. bercerita putusan pada MA. Tantangan lainnya
KMA/SK/XII/2014 tentang Pedoman bahwa di Amerika Serikat sendiri yang ada­lah percepatan penyelesaian perkara
Penerapan Sistem Kamar Pada Mah­ dinilai sebagai negara demokratis, belum dapat diikuti percepatan minutasi
kamah Agung Republik Indonesia. meskipun independensi hakim di sana dan pengiriman putusan, masih minim
Dalam sistem kamar, Pleno Kamar sangat penting, namun penting pula atau belum kompre­hensifnya rumusan
diadakan sekurang-kurangnya sekali untuk menghindari disparitas di negara pertimbangan hukum pada putusan dan
dalam tiga bulan. Tujuan pleno sebesar Amerika Serikat, sehingga tidak tingkat keper­cayaan publik serta ke­

26 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN KHUSUS

Para Pembicara dan Moderator dalam The Indonesia Netherlands Legal Update 2022: Panel New Legal Mechanisms to Protect Legal Unity.

puasan kualitas dan konsistensi putusan Ia melanjutkan bahwa prejudicial question Selain jawaban-jawaban tersebut, Hoge
masih lemah. adalah jawaban yang diberikan oleh Raad juga meminta para pihak untuk
Hoge Raad atas pertanyaan hukum memberikan komentar secara tertulis
Dari pandangan akademisi, Prof. Dr. untuk kemung­kinan prosedur hukum/ tentang apa jawaban yang seharus­nya
Shidarta, S.H., M.Hum., pengajar pada peng­ajuan gugatan individu dan menurut pendapat para pihak, dan
BINUS University, saat ini terjadi kete­ram­ dapat ber­kontribusi pada pemenuhan Hoge Raad juga dapat memutuskan
pilan yang tidak merata dalam meng­gu­ pengembangan hukum yang lebih baik bahwa orang lain (‘amici curiae’) juga
nakan penalaran hukum untuk me­ninjau dalam kasus-kasus dengan kebutuhan dapat mengomentari masalah ini untuk
putusan pengadilan dan sangat sedikit sosial yang besar. Pada 1 Juli 2011, hakim- mendapatkan pandangan yang luas.
jurnal yang mengkhususkan diri dalam hakim yang menangani kasus perdata
mengkaji putusan pengadilan. Untuk dapat mengajukan prejudicial question Langkah selanjutnya adalah pembuatan
mendorong penerapan sistem konsistensi ke Kamar Perdata Hoge Raad. Kemudian Advice (‘conclusie’) oleh The Advocate-
dan kualitas putusan, akademisi dan pada tahun 2012, prejudicial question juga General At The Hoge Raad, kemudian
dosen di Fakultas Hukum harus aktif diterapkan pada Kamar Pajak dan pada para pihak diberikan kesempatan untuk
menganalisis secara kritis putusan- tahun 2022 sedang dikembangkan untuk mengomentarinya (kecuali bila Hoge
putusan pengadilan di jurnal-jurnal baik Kamar Pidana. Raad memutuskan untuk melakukan
di level nasional maupun internasional. Di ‘amici curiae’) dan kemudian The Hoge
sisi Mahkamah Agung, Prof. Dr. Shidarta, Sifat pertanyaan yang dapat diajukan Raad memutuskan apakah pertanyaan-
S.H., M.Hum berharap Mahkamah Agung melalui prejudicial question adalah: (1) pertanyaan tersebut tidak memenuhi
juga mendorong antusiasme dalam pertanyaan harus bersifat hukum murni, kriteria atau the Hoge Raad menjawab
menganotasi dan mengeksaminasi (2) hakim membutuhkan jawaban pertanyaan tersebut. Jawaban yang
putusan pengadilan. untuk dapat memutuskan perkara di diberikan Hoge Raad tersebut mengikat
hadapannya, (3) jawabannya dapat juga hakim yang mengajukan pertanyaan.
Di Belanda untuk menjaga kesatuan digunakan untuk menjawab pertanyaan
hukum telah dikembangkan mekanisme hukum di kasus lain, (4) pertanyaannya Sedangkan dalam kasus lain jika
pre­judi­cial question pada tahun 2011. Latar harus mengandung kepentingan atau memiliki pertanyaan hukum yang
belakang dari penerapan mekanisme hal yang melampaui satu kasus. Jawaban sama, hakim yang mena­ngani tidak
ini adalah adanya permasalahan bahwa dari Hoge Raad dapat berupa pertanyaan terikat secara formal, tetapi secara
dalam kasus perdata tidak semua perta­ tidak memenuhi kriteria, atau ‘acte éclairé’ praktik akan selalu mengikuti jawaban
nyaan hukum yang penting sampai ke (jawaban atas pertanyaan mengikuti dari yang diberikan Hoge Raad. Sejak
Hoge Raad (Mahkamah Agung Belanda) yurisprudensi Hoge Raad yang sudah diberlakukan, Hoge Raad menerima
sehingga menghambat kesatuan hukum ada), atau ‘acte clair’ (tidak ada keraguan rata-rata 13 prejudicial questions per
dan perkembangan hukum. Hal tersebut yang masuk akal untuk jawaban atas per­ tahun untuk perkara perdata. (Yura
disampaikan oleh Annelies Röttgering tanyaan itu). Pratama)
(Hakim pada Kamar Pidana Hoge Raad).

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 27
LAPORAN KHUSUS

Peran dan Tantangan Mahkamah


Agung untuk Reformasi Hukum
Ekonomi Indonesia

Syamsul Maarif, S.H., L.L.M, Ph.D., Hakim Agung Mahkamah Agung RI memberikan pemaparan.

K
ementerian Perencanaan Pem­ Agung untuk Kemudahan Berusaha 2015, tercatat hanya ada 13 perkara
ba­ngunan Nasional Republik menyatakan bahwa Mahkamah Agung gugatan sederhana di Pengadilan
Indonesia/Badan Peren­canaan telah membuat quick win dalam Negeri. Sedangkan di tahun 2021,
Pembangunan Nasional menyata­ mendukung reformasi hukum ekonomi perkara gugatan sederhana sudah
kan bahwa salah satu pilar dari di Indonesia. mencapai 8028 per­kara. Sedangkan
Pilar Pem­ba­ngunan Indonesia 2045 quick win lainnya adalah Pembaruan
adalah Pem­ba­ngunan Ekonomi yang Pertama adalah penerapan e-Court Sistem Informasi Per­kara Mahkamah
berkelanjutan dimana salah satu dan e-Litigasi. Syamsul Maarif, S.H., Agung yang telah dileng­kapi dengan
poinnya adalah pemba­ngunan investasi L.L.M, Ph.D. menyatakan bahwa e-Court usia perkara dan status per­kara yang
dan perdagangan luar negeri. Dalam telah diterapkan di Indonesia dan telah lebih rinci, serta Anugerah Mah­
mewujudkan hal ini diperlukan peran berjalan dengan baik. Ia mengutip kamah Agung untuk e-Court, Gugatan
serta seluruh pemangku kepentingan, data bahwa 50 % (lima puluh persen) Sederhana, Mediasi, Eksekusi dan
termasuk di dalamnya adalah perkara telah dilakukan secara e-filing. Keter­bukaan Informasi. Sedangkan
Mahkamah Agung. Dalam acara The Pekerjaan rumah selanjutnya bagi inisiatif yang masih berlangsung adalah
Indonesia-Netherlands Legal Update Mahkamah Agung yakni peningkatan pembangunan aplikasi bagi proses
(INLU) 2022: Panel Prospect of Economic penggunaan e-litigasi dimana saat pasca putusan pailit yang akan menjadi
Law Reform to Prepare The Post-Pandemic ini baru mencapai 2-3 persen. Quick embrio bagi informasi pengurusan dan
Economic Recovery yang diadakan pada Win kedua adalah Prosedur Gugatan pem­beresan kepailitan dan pelaksanaan
23 September 2022 secara daring dan Sederhana yang diatur dalam Peraturan Penundaan Kewajiban Pembayaran
luring di STH Indonesia Jentera, Syamsul Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 Utang (PKPU), penyusunan Peraturan
Maarif, S.H., L.L.M., Ph.D., Hakim Agung jo Peraturan Mahkamah Agung Nomor Mahkamah Agung bagi pembaruan
pada Mahkamah Agung Republik 4 Tahun 2019. Peningkatan gugatan pelaksanaan eksekusi secara umum
Indonesia, yang juga merupakan sederhana tercatat sangat signifikan. dan kajian tentang penguatan desain
bagian dari Kelompok Kerja Mahkamah Pada saat diatur pertama kali di tahun institusional sistem eksekusi perdata.

28 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN KHUSUS

Para Pembicara pada Sub Panel: Prospect of economic law reform.

Selanjutnya dalam panel yang sama,


Tanti Dian Ruhama, S.H., M.H. (Koordi­
nator Penegakan Hukum dan Hak
Asasi Manusia Direktorat Hukum dan
Regulasi BAPPENAS) menyatakan bahwa
Perbaikan Sistem Hukum Pidana dan
Perdata merupakan salah satu poin
dalam program prioritas Penegakan
Hukum Nasional. Indikator dalam poin
tersebut adalah Peringkat EoDB (ease of
doing business) Indonesia untuk aspek
penegakan kontrak, Peringkat EoDB
(ease of doing business) Indonesia untuk
aspek penyelesaian kepailitan dan
Peringkat EoDB (ease of doing business)
Indonesia untuk aspek mendapatkan Dr. Ridwan Mansyur, S.H, M.H., Panitera Mahkamah Agung memberikan pemaparan.

kredit. Pada tahun 2024 nanti


diharapkan Indonesia telah mencapai
peringkat 70 (saat ini peringkat 120)
untuk peringkat EoDB (ease of doing pene­gakan kontrak atau perjanjian. menyatakan bahwa hambatan lainnya
business) Indonesia untuk aspek Dari peng­alamannya, Pengadilan adalah kompleksitas peraturan yang
penegakan kontrak, peringkat 20 (saat membutuhkan data atau informasi ada dan sulit dipahami oleh petugas
ini peringkat 30) Peringkat EoDB (ease of mengenai aset debitor yang hanya dapat di lapangan, kebijakan yang berbeda
doing business) Indonesia untuk aspek diperoleh dari si debitor itu sendiri yang dalam mengaplikasikan peraturan, serta
penyelesaian kepailitan dan peringkat justru akan me­rusak skenario eksekusi. tidak sinkronnya peraturan, seperti
20 (saat ini peringkat 30) Peringkat EoDB Menurut pan­dangannya, seharusnya persyaratan atas kepemilikan NPWP atau
(ease of doing business) Indonesia untuk Hakim memiliki kewenangan untuk Surat Keterangan Pendaftaran Tanah
aspek mendapatkan kredit. menginstruksikan debitor menyediakan (SKPT) dari Badan Pertanahan Nasional
informasi mengenai aset tersebut. Ia juga untuk properti yang akan dilelang.
Dari segi praktisi, Ibrahim Sjarief Assegaf, menam­bahkan bahwa eksekusi yang
pengacara dari Kantor Hukum Assegaf mem­butuhkan banyak pihak, seperti Dr. Aria Suyudi, S.H., LL.M. yang merupa­
Hamzah & Partners, mengemukakan Kepolisian atau Pemerintah Daerah, juga kan Pengajar STH Indonesia Jentera
tantangan dalam reformasi hukum menimbulkan kesulitan. Senada dengan menyatakan dalam kerangka Index
eko­nomi Indonesia. Ia menyatakan Ibrahim Sjarief Assegaf, Ibrahim Senen, Business Enabling Enviroment, terdapat
bahwa ter­dapat beberapa tantangan pengacara dari Kantor Hukum Armand faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam melakukan eksekusi terkait Yapsunto Muharamsyah & Partners penilaian untuk kemudahan

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 29
LAPORAN KHUSUS

(Para Pembicara pada Sub Panel: Civil decision enforcement system)

penyelesaian seng­keta komersial. Per­ dan penjualannya melalui pelelangan rekomendasi yaitu Mahkamah Agung
tama adalah hambatan kepada keadilan umum. perlu memberi­kan pengetahuan
yaitu identi­fikasi persepsi utama bagi juru­sita terkait dengan hukum
ter­ha­dap hambatan untuk membawa Senada dengan Syamsul Maarif, S.H., keperdataan dan bisnis, memberikan
seng­keta komersial ke pengadilan, L.L.M, Ph.D., mengenai eksekusi perkara kompetensi bagi jurusita untuk
ter­masuk rendahnya kepercayaan perdata oleh Pengadilan, dalam sub melaku­kan pemeriksaan dan penilaian
ter­ha­dap keadilan dalam proses per­ panel yang khusus membahas tentang terhadap barang hasil sita eksekusi,
adilan, rendahnya keahlian para hakim, eksekusi perkara perdata, Dr. Ridwan penambahan kompetensi bagi jurusita
lambatnya durasi beracara, biaya Mansyur, S.H, M.H., Panitera Mahkamah untuk melakukan judicial auction yang
litigasi yang terlalu tinggi, dan lainnya. Agung menya­takan bahwa Mahkamah efektif, serta memberikan kompetensi
Kedua adalah waktu dan biaya untuk Agung saat ini tengah mempersiapkan negosiasi bagi jurusita.
menye­lesaikan sengketa komersial penyusunan regulasi internal (Peraturan
membe­rikan perkiraan spesifik untuk Mahkamah Agung) terkait dengan Di Belanda, Petugas Pengadilan
berbagai bagian beracara ketika sebuah pedoman beracara perdata dan pelak­ atau Juru­sita memiliki dukungan
perusahaan memutuskan untuk pergi ke sanaan eksekusi. Dr. Ridwan Mansyur, dari ber­ba­gai macam pihak dalam
pengadilan. S.H, M.H. juga menyata­kan bahwa melaku­kan eksekusi, terutama ter­
Mahkamah Agung sedang melakukan kait dengan pelacakan aset de­
Indikator waktu akan mengukur waktu pening­katan kualitas dan kuantitas bitor. Oscar Jans, Anggota dari
yang dibutuhkan untuk tiga tahap sumber daya manusia Jurusita, Konin­klijke Beroepsorganisatie van
utama: 1) Persidangan di pengadilan perbaikan tata kelola data eksekusi Gerechtsdeurwaarders/KBvG (Organisasi
tingkat pertama, meliputi pengajuan putusan dan Integrasi Sistem Informasi Profesi­onal Jurusita Kerajaan Belanda)
perkara, melayani pengaduan tergugat, aplikasi berbasis Informasi Teknologi menyata­kan bahwa Jurusita di Belanda
mengajukan permohonan tindakan (IT) terkait eksekusi terpadu, serta dapat memiliki akses ke daftar domisili
sementara, menyiapkan keterangan penguatan kelembagaan eksekusi di atau­pun daftar pendapatan maupun
ahli, dan memberikan putusan. 2) Lembaga Peradilan. tambahan pendapatan. Jurusita di
Persidangan pada tahap banding, Belanda juga memiliki kewenangan
yang meliputi pengajuan banding, Mengenai penguatan sumber daya secara terbatas untuk mengakses
peninjauan kembali, dan penerbitan manusia dalam hal ini jurusita, Liza informasi perbankan, informasi atas
putusan akhir. 3) Pelaksanaan putusan Farihah dari Lembaga Kajian dan kendaraan, dan informasi pertanahan.
yang meliputi memperoleh salinan Advokasi untuk Independensi Peradilan, (Yura Pratama, ASN)
putusan akhir, penyitaan harta benda dalam pemaparannya memberikan

30 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

SOSIALISASI IMPLEMENTASI APLIKASI


ELEKTRONIK BERKAS PIDANA TERPADU
(e-Berpadu) OLEH PENGADILAN TINGGI MEDAN
BAGI PARA KETUA PENGADILAN NEGERI DAN APARATUR PENEGAK
HUKUM LAIN SEWILAYAH HUKUM PROVINSI SUMATERA UTARA DAN
PENANDATANGANAN MOU DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM

S
osialisasi e-Berpadu Pengadilan
Tinggi Medan dilaksanakan pada
Kamis, 20 Oktober 2022 di
Diamond Ballroom Hotel Cambridge
Medan. Dihadiri oleh Ketua Pengadilan
Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan
Harahap, S.H., M.H., Wakil Ketua
Pengadilan Tinggi Medan Dr. Herdi
Agusten, S.H., M.Hum. dan Aparat
Penegak Hukum lainnya seperti Kepala
Kepolisian Daerah Sumatera Utara
Inspektur Jenderal Polisi Drs. R.Z.
Panca Putra S, M.Si., Perwakilan Kepala
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,
Perwakilan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Utara, Kepala Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sumatera
Utara Brigadir Jenderal Polisi Drs. Toga Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, S.H., M.H., pada saat
memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Implementasi Aplikasi Elektronik Berkas
Habinsaran Panjaitan, Hakim Tinggi Pidana Terpadu (e-Berpadu) pada Kamis, 20 Oktober 2022 di Diamond Ballroom Hotel
Pengadilan Tinggi Medan, Pejabat Cambridge Medan.
Struktural dan Fungsional Pengadilan
Tinggi Medan, Ketua Pengadilan Negeri persetujuan penggeledahan secara Makassar, Pengadilan Tinggi Palembang,
sewilayah hukum Pengadilan Tinggi elektronik, perpanjangan penahanan Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Peng­
Medan, Aparatur Peradilan Pengadilan secara elektronik, permohonan izin besuk adilan Tinggi Ambon, Pengadilan Tinggi
Tinggi Medan dan operator e-Berpadu secara elektronik dan sebagainya. Aplikasi Kupang, Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan
Pengadilan Negeri se-wilayah hukum ini akan dikembangkan sesuai dengan Mahkamah Syar’iyah Aceh.
se-wilayah hukum Pengadilan Tinggi kebutuhan.
Medan. KPT Medan menyam­paikan bahwa imple­
Aplikasi e-Berpadu diharapkan dapat men­tasi e-Berpadu ini tidak mungkin
Acara ini dibuka oleh Ketua Pengadilan men­dorong perwujudan Sistem Basis dapat diselenggarakan oleh pengadilan
Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Data Pe­nanganan Perkara Tindak Pidana sendiri, melainkan harus didukung dan
Harahap, S.H., M.H. Dalam sambutannya Secara Terpadu berbasis Tekonologi bersinergi bersama dengan institusi
KPT Medan menjelaskan bahwa Informasi. Ketua Mahkamah Agung RI penegak hukum lainnya seperti Penyidik
e-Ber­padu (Elektronik Berkas Pidana telah menerbitkan SK KMA No. 238/ (Kepolisian dan BNN), Penuntut Umum
Terpadu) adalah aplikasi berbasis web KMA/SK/VIII/2022 tanggal 10 Agustus pada Kejaksaan dan Rumah Tahanan
yang ter­integrasi dan dipergunakan 2022 tentang Penunjukan Pengadilan Negara (Kanwil Kemenkumham).
untuk pengolahan dan pertukaran Percontohan Pelaksanaan Uji Coba
dokumen administrasi perkara Implementasi Aplikasi Elektronik Berkas Pemohon yang dapat menggunakan
pidana, antara lain pelimpahan berkas Pidana Terpadu (e-Berpadu) dan telah aplikasi e-Berpadu adalah pengguna
perkara pidana secara elektronik, menunjuk 7 (tujuh) Pengadilan Tinggi yang telah memiliki akun terdaftar dan
permohonan izin/persetujuan penyitaan berikut seluruh Pengadilan Tingkat Perta­ pengguna lain yang telah memenuhi
secara elektronik, permohonan izin/ ma di wilayahnya yaitu Peng­adilan Tinggi persyaratan. Seluruh pihak, pengguna

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 31
LAPORAN DAERAH

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, S.H., M.H.
(kiri) dan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Drs. R.Z. Panca Putra S, M.Si. (dua dari kiri), Perwakilan Kepala
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (tengah), Perwakilan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara (dua
dari kanan), Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara Brigadir Jenderal Polisi Drs. Toga Habinsaran Panjaitan (kanan) tentang
Pengembangan dan Implementasi Sistem Peradilan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi.

Peserta yang hadir pada saat Sosialisasi Implementasi Aplikasi Elektronik Berkas Pidana Terpadu e-Berpadu pada Kamis, 20 Oktober
2022 di Diamond Ballroom Hotel Cambridge Medan.

layanan terdaftar adalah Pengadilan Dalam sambutannya Ketua Pengadilan KPT Medan juga mengucapkan terima
Negeri, Penuntut Umum, Penyidik dan Tinggi Medan menerangkan syarat-syarat kasih kepada narasumber dari Biro Hukum
Rumah Tahanan Negara yang telah aplikasi e-Berpadu adalah peng­guna dan Humas Mahkamah Agung RI, Hakim
memiliki akun. Pengguna lain adalah layanan diwajibkan memiliki email dan/ Yustisial pada Biro Hukum dan Humas
Advokat atau masyarakat yang harus atau nomor Whatsapp. E-mail atau nomor MA RI, Nguli Liwar Mbani Awang, S.H.,
memiliki Kartu Tanda Penduduk dan/atau whatsapp yang diinput akan digunakan M.H., Susi Pangaribuan, S.H., Kasubag
surat keterangan pengganti KTP atau oleh sistem untuk menerima notifikasi Pengembangan Teknologi Informasi
paspor. saat permohonan maupun setelah Ikhwanul Dawam Sutawijaya, S.Kom.
diproses. dan Pengelola Sistem dan Jaringan

32 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan berfoto bersama Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Perwakilan
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Perwakilan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara,
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara, Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan dan Narasumber dari Biro Hukum dan Humas
Mahkamah Agung RI.

Narasumber dari Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI, Hakim Yustisial pada Biro Hukum dan Humas
MARI, Nguli Liwar Mbani Awang, S.H., M.H. (tengah), Susi Pangaribuan, S.H. (kanan) dan Kasubag Pengembangan
Teknologi Informasi Ikhwanul Dawam Sutawijaya, S.Kom. (kiri).

Aditya Reza Gusnanda, S.H. yang telah memberikan Acara dilanjutkan dengan Penanda­tanganan
pengetahuan dan ilmu secara langsung mengenai Memorandum of Under­standing (MoU) antara
aplikasi e-Berpadu kepada para Aparat Penegak Pengadilan Tinggi Medan dan Kepolisian Daerah
Hukum di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan. Sumatera Utara, Kejaksaan Tinggi Sumatera
Utara, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Narasumber memaparkan materi 5W + 1H aplikasi Hak Asasi Manusia Sumatera Utara dan Badan
e-Berpadu dan fitur-fitur pada aplikasi e-Berpadu Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara tentang
dan langsung uji coba dengan memberikan Pengembangan dan Implementasi Sistem Peradilan
user training. Narasumber mengharapkan Pidana Terpadu Berbasis Teknologi Informasi
apabila pengadilan negeri sudah siap silahkan dalam rangka mendukung aplikasi e-Berpadu yang
mendaftarkan satuan kerjanya ke Biro Hukum dan ditandatangani secara langsung di hadapan Aparat
Humas MA RI. Penegak Hukum sewilayah hukum Pengadilan
Tinggi Medan. (Nida Syafwani Nasution, ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 33
LAPORAN DAERAH

DIRJEN BADILUM TINJAU KESIAPAN LAHAN KANTOR


PENGADILAN TINGGI KEPULAUAN RIAU
di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit
Bestari, Kota Tanjungpinang, Provinsi
Kepulauan Riau, tercatat seluas 10.000 m²
atau 1 (satu) Hektar. Penerbitan Sertifikat
Hak Pakai oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kota Tanjungpinang telah dilakukan
tanggal 21 Januari 2022. Tanah tersebut
berada dalam lingkungan perkantoran
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,
berhadapan dengan kantor DPRD Provinsi
Kepulauan Riau yang telah berdiri lebih
dahulu.

Pada saat berada di lokasi tanah gedung


Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau ter­
sebut, selain memperoleh penjelasan
Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum bersama Ketua PT Riau dan Ketua DPRD Provinsi dari Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau,
Kepulauan Riau tiba di Kedatangan Internasional Pelabuhan Sri Bintan Pura, disambut Ketua juga hadir Kepala BPKAD Pemerintah
PN Tanjungpinang Riska Widiana beserta jajaran. Provinsi Kepulauan Riau, Venny Meitaria

D
Detiawati, S.P., M.Eng., yang ikut memberi­
irektur Jenderal Badan Peradilan Tanjung Pinang Riska Widiana, S.H., kan penjelasan mengenai batas-batas
Umum H. Bambang Myanto, S.H., M.H., beserta para hakim dan aparatur lahan, kontur dan kekuatan tanah,
M.H., bersama Ketua Pengadilan peradilan PN Tanjung Pinang. serta per­kiraan waktu yang dibutuhkan
Tinggi Riau H. Mohammad Idroes, S.H., untuk pembangunan gedung. Di lokasi
M.Hum meninjau lokasi lahan yang akan Dari Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung­ lahan tersebut Direktur Jenderal Badan
dijadikan tempat berdirinya gedung Peng­ pinang, Direktur Jenderal Badan Peradilan Peradilan Umum melihat langsung kondisi
adilan Tinggi Kepulauan Riau pada Senin, 5 Umum bersama Ketua Pengadilan Tinggi riil di lokasi yang akan menjadi tempat
September 2022. Lokasi tersebut berada di Riau dan rombongan berangkat menuju berdirinya gedung Pengadilan Tinggi
komplek perkantoran Provinsi Kepulauan lokasi lahan yang akan menjadi tempat Kepulauan Riau.
Riau di Pulau Dompak. Dalam kunjungan berdirinya gedung Pengadilan Tinggi
ini, Direktur Jenderal Badan Peradilan Kepulauan Riau. Lahan tersebut sesuai Dari lokasi lahan pendirian gedung
Umum bersama rombongan didampingi dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor Peng­adilan Tinggi Kepulauan Riau, Direk­
oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat 00057 atas nama Pemerintah Republik tur Jenderal Badan Peradilan Umum
Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Jumaga Indonesia Cq. Mahkamah Agung terletak berangkat menuju gedung kantor
Nadeak, S.H., M.H. lama Pengadilan Negeri
Tanjungpinang. Peng­
Dirjen Badan Peradilan adilan Negeri Tanjung­
Umum bersama rom­ pinang sejak bulan
bongan berang­kat dari Februari 2022 telah
Batam meng­gunakan menempati gedung baru
kapal laut pukul di Jalan Raya Senggarang
08.00 WIB dan tiba di Tanjungpinang. Gedung
Pelabuhan Sri Bintan lama Pengadilan Negeri
Pura Tanjung­pinang Tanjungpinang yang
sekira pukul 09.00 WIB. terletak di Jalan Ahmad
Kedatangan Direktur Yani, Pamedan saat ini
Jenderal Badan Per­adilan sudah tidak terpakai,
Umum beserta Ketua dan rencananya akan
Peng­adilan Tinggi Riau ditempati sementara
tersebut disambut oleh Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau Jumaga Nadeak, S.H., M.H., untuk kantor Pengadilan
memberikan penjelasan kepada Direktur Jenderal Badilum.
Ketua Pengadilan Negeri Tinggi Kepulauan Riau

34 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

Foto bersama Direktur Jenderal Badilum, KPT Riau, Ketua DPRD Provinsi Riau, Ketua PN Tanjungpinang, dan Kepala BPKAD di depan lokasi
tanah pembangunan gedung PT Kepulauan Riau.

sambil menunggu pembangunan


gedung baru di Dompak. Gedung lama
Penga­dilan Negeri Tanjungpinang
tersebut kondisinya cukup layak untuk
dipergunakan sementara oleh Pengadilan
Tinggi Kepulauan Riau yang direncanakan
akhir tahun 2022 ini resmi beroperasi.

Setelah melakukan peninjauan gedung


kantor lama Pengadilan Negeri Tanjung­
pinang, Direktur Jenderal Badan Peradilan
Umum bersama rombongan berangkat
menuju gedung baru Pengadilan Negeri
Tanjungpinang di Jalan Senggarang,
Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang.
Sesampainya di lobi kantor Pengadilan
Negeri Tanjungpinang, Direktur Jenderal
Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum H. Bambang Myanto, S.H., M.H., berinteraksi
Badan Peradilan Umum H. Bambang
langsung dan memberikan pembinaan kepada petugas PTSP PN Tanjungpinang.
Myanto, S.H., M.H., langsung menuju
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) PN
Tanjung­pinang dan langsung berinteraksi hal diantara­nya adalah perpindahan penting dari slogan BerAkhlak, yang
dengan beberapa petugas, menanyakan Peng­adilan Negeri Tanjungpinang dari tidak hanya dimaknai dalam semangat
kondisi pelayanan, serta memberikan gedung lama ke gedung baru bukan menyelesaikan pekerjaan, akan tetapi
arahan. hanya perpindahan manusia (SDM) nya harus menghasilkan output pelayanan
saja, melainkan juga perpindahan data, yang lebih maksimal.
Selain meninjau fasilitas kantor, Direktur maka perpindahan data tersebut harus
Jenderal Badilum bersama Ketua Peng­ betul-betul terkontrol dengan baik. Setelah memberikan pembinaan
adilan Tinggi Riau dalam kesempatan Kemudian diharapkan kepada seluruh selama kurang lebih satu jam, kemu­
tersebut juga memberikan pembinaan aparatur PN Tanjungpinang dapat me­ dian Direktur Jenderal Badan Peradilan
yang diikuti oleh Ketua Pengadilan Negeri manfaat­kan gedung kantor yang masih Umum bersama Ketua Pengadilan
Tanjungpinang, para hakim karier maupun baru, merawat serta mempercantik Tinggi Riau pun ber­pamitan dan
hakim ad hoc, dan seluruh pegawai. bangunan yang sudah ada. Dalam hal menuju ke Pelabuhan Sri Bintan Pura
Dalam arahan­nya, Direktur Jenderal pelayanan terhadap masyarakat, Direktur untuk selanjutnya kembali ke Batam.
Badilum menyampaikan beberapa Jenderal Badilum juga menekankan arti (Isdaryanto, ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 35
LAPORAN DAERAH

PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN


GEDUNG PENGADILAN NEGERI SIBUHUAN
OLEH KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN DAN
FORKOPIMDA KABUPATEN PADANG LAWAS

P
eletakan batu pertama Gedung
Peng­adilan Negeri Sibuhuan
dilaksa­nakan pada Kamis, 6
Oktober 2022 di Jalan Ki Hajar Dewantara,
Sibuhuan. Acara ini dihadiri oleh Ketua
Peng­adilan Tinggi Medan Dr. Drs. H.
Panusunan Harahap, S.H., M.H., Bupati
per­tama Kabupaten Padang Lawas Basrah
Lubis, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Padang Lawas yang terdiri
dari Plt. Bupati Padang Lawas drg. H.
Ahmad Zarnawi Pasaribu CHT, M.M., M.Si., Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, S.H., M.H. (tiga dari kanan)
Ketua DPRD Padang Lawas Amran Pikal beserta Ibu Ketua Daerah Dharmayukti Karini Sumatera Utara Hj. Endang P. Harahap (dua dari
Siregar, S.Sos., Kapolres Padang Lawas kanan) bersama Forkopimda Kabupaten Padang Lawas pada acara Peletakan Batu Pertama
AKBP Indra Yanitra Irawan, S.IK., M.Si, Kajari Pengadilan Negeri Sibuhuan.
Padang Lawas Teuku Herizal, S.H., M.H.,
luas tanah Pengadilan Negeri Sibuhuan Sibuhuan dibentuk bersama 25 Pengadilan
Perwira Penghubung Kodim 0212/Tapanuli
kurang lebih 7.500 meter persegi, dan Negeri seluruh Indonesia pada tanggal 26
Selatan Kapten (Arh) Saleh Hasibuan, Ketua
akan dilaksana­kan berbagai item pemba­ April 2016 berdasarkan Kepres RI Nomor
Pengadilan Agama Sibuhuan M. Saifudin,
ngunan, termasuk gedung kantor dua 14 Tahun 2016. Kemudian berdasarkan
S.HI, Sekretaris Daerah Padang Lawas
lantai yang sesuai dengan prototype Keputusan Ketua MA RI Nomor 183/KMA/SK/
Arpan Nasution,S.Sos., Ketua Dharmayukti
Mah­kamah Agung RI, musholla, lapangan IX/2018 tanggal 21 September 2018 tentang
Karini Daerah Sumatera Utara, Hakim
tenis dan sejumlah fasilitas pen­du­kung Penetapan tanggal dan tempat peresmian
Tinggi dan Aparatur Peradilan Pengadilan
lainnya. Ketua Panitia juga memohon doa Operasional Pengadilan Baru pada tanggal
Tinggi Medan, beserta seluruh keluarga
dan dukungan­nya agar pemba­ngunan 22 Oktober 2018 bertempat di Melonguane,
besar Pengadilan Negeri Sibuhuan dan
gedung ini ter­laksana dengan baik tanpa Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi
masyarakat Kabupaten Padang Lawas.
ada kendala dan selesai tepat waktu. Sulawesi Utara maka dibentuklah Pengadilan
Diawali dengan sambutan Ketua Panitia
Negeri Sibuhuan untuk pertama kalinya.
Zaldy Dharmawan Putra, S.H., yang
Selanjutnya Ketua Peng­adilan Negeri Sibu­
menyam­pai­kan anggaran biaya pemba­
huan Lulik Djatikumoro, S.H., M.H. dalam KPN Sibuhuan menjelaskan gedung Peng­
ngunan gedung Pengadilan Negeri
sambutannya menyampaikan rasa syukur­ adilan Negeri Sibuhuan sekarang ini hanya
Sibuhuan sekitar Rp42 miliar, dengan
nya atas penantian selama hampir 5 tahun memiliki gedung yang berdiri di atas lahan
lama­nya, akhirnya gedung ±800 m² yang tentunya belum dapat mem­
Peng­adilan Negeri Sibuhuan buat nyaman para hakim dan aparatur
dapat di­bangun. Keluarga per­adilan serta para pencari keadilan karena
besar Pengadilan Negeri keterbatasan ruangan dan lahan yang ada.
Sibu­huan akan memantau Dengan adanya pembangunan gedung yang
dan mem­beri­kan yang baru ini diharapkan akan mempermudah dan
terbaik demi terwujudnya memaksimalkan pelayanan kepada masya­
pem­bangunan gedung rakat. Ia juga mengatakan bahwa gedung
Pengadilan Negeri Sibuhuan ini akan menjadi kebanggaan dan landmark
yang akan selesai tepat Kabupaten Padang Lawas dimana gedung
waktu dan sesuai proto­type baru ini akan semakin mempercantik wajah
Mahkamah Agung RI. Kota Sibuhuan.

Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Ketua Pengadilan Negeri Plt. Bupati Padang Lawas, drg. H. Ahmad
Harahap, S.H., M.H. pada saat memberikan kata sambutan
Sibuhuan, Lulik Djatikumoro, Zarnawi Pasaribu, CHT. M.M., M.Si. pada
pada Acara Peletakan Batu Pertama Gedung Pengadilan
Negeri Sibuhuan pada Kamis, 6 Oktober 2022 di Sibuhuan. S.H., M.H., memaparkan pele­takan batu pertama gedung Peng­
bahwa Pengadilan Negeri adilan Negeri Sibuhuan menyampaikan

36 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

Marhaban ahlan wa sahlan Sibuhuan dalam memberikan


bihudurikum Selamat datang pelayanan terbaik bagi para
di Kabupaten Padang Lawas/ pencari keadilan. KPT Medan
saya menerima Anda sebagai menitipkan pesan kepada pihak
bagian dari keluarga kami dan kontraktor agar pembangunan
kami menerima anda dengan gedung ini dilaksanakan
mudah dan tanpa mempersulit dengan baik karena Gedung
urusan-urusan anda ujarnya Pengadilan Negeri Sibuhuan ini
kepada Ketua Pengadilan Tinggi nantinya akan menjadi simbol
Medan Dr. Drs. H. Panusunan Kabupaten Padang Lawas.
Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, S.H.,
Harahap, S.H., M.H., dan Ketua M.H., melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan Gedung
Daerah Dharmayukti Karini Pengadilan Negeri Sibuhuan. KPT Medan juga memberitahu­
Sumatera Utara Hj. Endang S. kan bahwa sejarah bedirinya
Panu­sunan Harahap beserta hakim tinggi dan aparatur peradilan Peng­adilan Negeri Sibuhuan merupakan gagasan dari sahabatnya,
Pengadilan Tinggi Medan. Ia mengungkapkan rasa bangga­nya teman sekelas­nya, almarhum H. Bahrin Lubis. Seorang putra
atas pembangunan gedung Peng­adilan Negeri Sibuhuan yang Padang Lawas yang kala itu menjabat sebagai Karo Perencanaan di
baru dan meminta seluruh masyarakat agar turut mendukung Mahka­mah Agung RI. Almarhum H. Bahrin Lubis sudah berpulang
pembangunan gedung ini. sebelum melihat selesainya pembangunan gedung ini. Kita
patut berterima kasih atas jasanya dan berdoa bersama semoga
Dalam sambutannya ia menyampaikan rasa syukur kepada almarhum ditempatkan di sisi Allah SWT.
Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas pembangunan gedung
Pengadilan Negeri Sibuhuan yang baru, walaupun Kabupaten Ketua Pengadilan Tinggi Medan dalam sambutannya menyampai­
Padang Lawas terbilang anak bungsu dari Kabupaten Tapanuli kan bahwa masyarakat Padang Lawas patut berbangga dengan
Selatan dan termasuk kabupaten termuda di Sumatera Utara, akan terpilihnya Kabupaten Padang Lawas sebagai tempat berdirinya
tetapi Pengadilan Negeri telah berdiri di Kabupaten Padang Lawas salah satu Pengadilan Negeri yang baru. Hal ini dikarenakan
sementara Kabupaten hasil pemekaran lainnya masih banyak yang masih banyak kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang belum
belum memiliki pengadilan. memiliki pengadilan. Ia juga berpesan kepada segenap masyarakat
untuk mendoakan agar pembangunan gedung baru Pengadilan
Dengan dibangunnya gedung Pengadilan Negeri Sibuhuan ini, Negeri Sibuhuan ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
ia berharap masyarakat Kabupaten Padang Lawas khususnya KPT Medan menitipkan pembangunan gedung baru Pengadilan
bagi para perencana pelaku kiriminal, seperti narkoba, pencurian Negeri Sibuhuan ini kepada Ketua Pengadilan Negeri Sibuhuan
dan lain­nya menyurutkan niat untuk berbuat kejahatan yang dan segenap elemen masyarakat Padang Lawas. Kepada tim
melanggar aturan sehingga Kabupaten Padang Lawas yang pelak­sana diharapkan memberikan yang terbaik agar gedung baru
dicintai ini menjadi kabupaten yang aman, tentram, penuh Pengadilan Negeri Sibuhuan ini dapat selesai dengan hasil yang
keberkah­an dan limpahan rahmat dari Allah SWT. baik juga.

Di era globalisasi saat ini dengan kemajuan teknologi dan infor­ Dengan terlaksananya pembangunan gedung kantor baru ini
masi, masyarakat menginginkan pelayanan cepat dan tepat serta nantinya, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh Hakim
trans­paran. Kondisi ini menjadi sebuah tantangan bagi seluruh ins­ dan Aparatur Peradilan untuk tetap memberikan pelayanan terbaik
tansi, tidak terkecuali Pengadilan Negeri Sibuhuan sebagai instansi bagi masyarakat luas yang membutuhkan pelayanan.
peradilan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menye­
lenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama
oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan
Keberadaan gedung Pengadilan Negeri Sibuhuan ini tentu me­ Harahap S.H., M.H., bersama Plt. Bupati Padang Lawas drg. H
miliki arti penting dalam upaya membangun peradaban bangsa Ahmad Zarnawi Pasaribu CHT, M.M., M.Si. dan Ketua Pengadilan
yang tinggi dan bermartabat. Tidak akan maju peradaban dari Negeri Sibuhuan Lulik Djatikumoro, S.H., M.H., dilanjutkan dengan
suatu bangsa apabila tidak didasarkan atas perilaku kehidupan penanda­tangan prasasti.
ber­keadilan. Plt. Bupati juga menghimbau masyarakat Kabupaten
Padang Lawas untuk menciptakan ketentraman dengan suasana Proyek pembangunan Pengadilan Negeri Sibuhuan dikerjakan
nyaman dan aman untuk menjadikan Kabupaten ini damai dan oleh PT Bumi Putri Silampari, Konsultan Proyek PT Marga Sarana
sejahtera. Bhumi, dalam perencanaan pembangunan ini pihak pemborong
mengatakan bahwa nantinya gedung Pengadilan Negeri Sibuhuan
Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, merupakan gedung pengadilan termegah di Provinsi Sumatera
S.H., M.H., dalam sambutannya berharap pembangunan gedung Utara. Pihak Pemborong juga menerangkan bahwa gedung
kantor baru yang direncanakan sekitar tujuh bulan mendatang Pengadilan Negeri Sibuhuan akan dilengkapi dengan lapangan
selesai tepat waktu. Dengan selesainya pembangunan gedung parkir yang luas, masjid, lapangan tenis dengan standar nasional,
baru nanti­nya, akan menjadi motivasi dan semangat baru kantin dan fasilitas penunjang lainnya. (Nida Syafwani Nasution,
bagi seluruh Hakim dan Aparatur Peradilan Pengadilan Negeri ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 37
LAPORAN DAERAH

Pengadilan Negeri Makassar Melakukan Sosialisasi


e-Berpadu dan PERMA Nomor 4 Tahun 2020

P
engadilan Negeri Makassar meng­
adakan Sosialisasi dan Simulasi
e-Berpadu (Elektronik Berkas
Pidana Terpadu) dan Perma Nomor 4
Ta­hun 2020 tentang Administrasi dan
Per­sidangan Perkara Pidana di Pengadilan
Secara Elektronik pada hari Jumat tanggal
29 Juli 2022. Sosialisasi ini dilaksanakan
di Ruang Sipa­katau Kantor Walikota
Makassar. Kegiatan ini merupakan
salah satu project implementasi Aplikasi
e-Berpadu pada Pengadilan Negeri
Makassar.

Ketua Pengadilan Negeri Makassar bersama Wakil Walikota Makassar (kanan) dan perwakilan
Sosialisasi dan Simulasi e-Berpadu dari Kejaksaan Tinggi Makassar (kiri).
(Elektronik Berkas Pidana Terpadu) dan
Perma Nomor 4 Tahun 2020 ditujukan
untuk memberikan deskripsi kepada
para stakeholder yang berada di Kota
Makassar. Hadir dalam kegiatan sosialisasi
ini antara lain Kejaksaan Tinggi Makassar,
Polrestabes Makassar, Kanwil Hukum dan
HAM, Kejaksaan Negeri Makassar, Rutan,
Lapas, BNN Provinsi Sulawesi Selatan,
Kejaksaan Negeri Cabang Pelabuhan,
Polres Pelabuhan, Kantor Bea Cukai
Makassar, Pusat Kajian Advokasi dan
Bantuan Hukum (PKABH) UMI, Balai
Pengamanan dan Penegakan Hukum
Ling­kungan Hidup dan Kehutanan Wila­
yah Sulawesi, Ditserse Narkoba, Ditserse
Kriminal Umum, Ditserse Kriminal Khusus, Mustamin, S.H., M.H., Hakim Yustisial Hakim Pengadilan Negeri Makassar
pada Biro Hukum dan Humas Mahkamah Johnicol Richard Frans Sine, S.H.
Polsek Bontoala, Polsek Ujung Pandang, Agung RI memberikan materi sosialisasi memaparkan materi Sosialisasi PERMA
Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi dan simulasi e-Berpadu. Nomor 4 Tahun 2020.
Selatan dan Polsek Tamalate.
Triyono, S.H., M.H. Materi sosialisasi dan 4 Tahun 2020 selanjutnya dipaparkan
Kegiatan dibuka oleh Wakil Walikota simulasi e-Berpadu kemudian dibawakan oleh Hakim Pengadilan Negeri Makassar
Makassar, Hj. Fatmawati Rusdi, S.E., M.M. oleh Hakim Yustisial pada Biro Hukum dan Johnicol Richard Frans Sine, S.H.
dengan dipandu oleh moderator yaitu Humas Mahkamah Agung RI, Mustamin, Kegiatan ini diapresiasi baik oleh para
Ketua Pengadilan Negeri Makassar Sigid S.H., M.H. Materi Sosialisasi PERMA Nomor peserta yang hadir dan hal tersebut
tampak dengan antusias para peserta
mengajukan per­tanyaan kepada
para pemateri. Diharap­kan dengan
adanya aplikasi e-Berpadu ini sistem
administrasi perkara pidana terwujud
berbasis informasi teknologi, layanan
perkara pidana menjadi efektif dan
efisien, meminimalisir tatap muka dan
penyimpangan serta memudahkan
koordinasi antar Aparat Penegak
Foto Bersama Ketua Pengadilan Negeri Makassar dengan Forkopimda dan peserta Hukum. (Rahmi Sahabudin, ASN)
Sosialisasi e-Berpadu dan PERMA Nomor 4 Tahun 2020.

38 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

PENGADILAN NEGERI MANADO:


e-Berpadu SOLUSI BAGI ADMINISTRASI PENANGANAN
PERKARA PIDANA SECARA EFEKTIF DAN INTEGRATIF
BAGI APARAT PENEGAK HUKUM
B
ertepatan dengan Ulang untuk menjawab beberapa per­
Tahun Mahka­mah Agung ma­salahan dalam administrasi
Republik Indonesia ke-77 penanganan perkara pidana. Aplikasi
Tahun, pada tanggal 19 Agustus ini tidak hanya ber­manfaat untuk
2022, Mahkamah Agung me­ internal pengadilan, tetapi juga
luncur­kan aplikasi baru untuk sangat berguna bagi aparat penegak
meningkatkan kinerja dalam hukum lain dalam hal ini Ke­polisian,
penanganan perkara di lingkungan Ke­jaksaan dan juga Rumah Tahanan
peradilan, yaitu e-Berpadu yang Negara. Dengan sistem ini diharap­
merupakan kepanjangan dari Wakapolres Manado, Ketua PN Manado dan Kepala Rumah kan pertukaran informasi atau
Elektronik Berkas Pidana Terpadu. Tahanan Negara Manado saat acara pembukaan sosialisasi data yang diperlu­kan oleh masing-
Aplikasi e-Berpadu meliputi ber­ e-Berpadu. masing aparat penegak hukum akan
bagai macam fitur yaitu pelim­ lebih mudah di­laku­kan, sehingga
pahan berkas perkara pidana penyelesaian perkara pidana akan
secara elektronik, per­mohonan berjalan lebih efektif, efisien dan
izin/persetujuan penyitaan secara integratif. Lebih lanjut Ketua Peng­
elektronik, permohonan izin/ adilan Negeri Manado menyatakan,
persetujuan penggeledahan karena aplikasi ini masih baru
secara elektronik, perpan­jangan tentunya memerlukan berbagai
penahanan secara elektronik, penyesuaian dalam pelaksanaannya,
permohonan izin besuk secara Foto bersama Forkopimda. oleh karena itu, Ketua Pengadilan
elektronik, dan permohonan Negeri Manado meng­harap­kan
pinjam pakai barang bukti secara Penggunaan Aplikasi e-Berpadu, yang kerjasama dari seluruh aparat penegak
elektronik, sewrta penetapan diversi. dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober hukum untuk melakukan harmo­nisasi
2022 bertempat di ruang perte­muan kebijakan agar proses integrasi data atau
Dalam rangka menindaklanjuti program Polres Kota Manado. Kegiatan ini diikuti informasi proses penegakan hukum dalam
e-Berpadu yang diluncurkan oleh oleh segenap perwa­kilan dari jajaran perkara pidana ini dapat terwujud.
Mahka­mah Agung tersebut, dan dalam Kepolisian Manado, Kejaksaan Negeri
rangka memberikan pemahaman Manado dan Rumah Tahanan Negara Dalam kegiatan Sosialisasi Penggunaan
kepada Aparat Penegak Hukum dan Manado. Aplikasi e-Berpadu tersebut juga dilaku­
lembaga yang terkait di Wilayah Manado, kan simulasi pengisian e-Berpadu dengan
Pengadilan Negeri Manado bekerjasama Dalam sambutannya, Ketua Pengadilan menggunakan akun dari masing-masing
dengan Kepolisian Resort (Polres) Kota Negeri Manado Muhammad Alfi Sahrin Aparat Penegak Hukum untuk lebih mem­
Manado, Kejaksaan Negeri Manado, Usup, S.H., M.H. menyatakan Aplikasi berikan pemahaman kepada Penyidik,
dan Rumah Tahanan Negara Manado e-Berpadu merupakan Aplikasi yang Penuntut Umum maupun pihak Rumah
menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dikembangkan oleh Mahkamah Agung Tahanan Negara tentang materi yang ada
dalam aplikasi e-Berpadu, proses input
administrasi oleh masing-masing instansi,
dan proses komunikasi atau koordinasi
antar penegak hukum.

Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan)


Kelas IIA Manado Yusep Antonius, A.Md.
IP, S.Pd., M.Si., memberikan apresiasi atas
dikembangkannya aplikasi e-Berpadu oleh
Mahka­mah Agung Republik Indo­nesia.
Dengan adanya sistem ini diharap­kan
ke depan berbagai kebutuhan do­ku­men
yang diperlukan oleh Rumah Tahanan
Negara akan lebih mudah di­per­oleh dalam
rangka pemenuhan hak-hak tahanan atau
Foto Bersama Hakim PN Manado. terpidana. (Pultoni, ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 39
LAPORAN DAERAH

BIMBINGAN TEKNIS
ADMINISTRASI PERKARA
EKSEKUSI PADA SIPP

Para Peserta Bimbingan Teknis sedang menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber.

D
irektorat Jenderal Badan Peradilan Ida Bagus Swardana Putra, S.Kom., S.H.,
Umum menyelenggarakan Bim­ (Kepala Seksi Statistik), Aditya Widyartadi,
bingan Teknis Administrasi Per­kara S.Kom., Oktaviandi Wahyu Nugroho, S.T.,
Eksekusi pada SIPP terhadap Peng­adilan Agustinus Evan Bangun Merdhiko, S.Kom.,
Tinggi dan Pengadilan Negeri seluruh dan Dodon Angin Wiyono, S.Kom. (ASN pada
Indonesia pada tanggal 19 Sep­tember–11 Ditjen Badilum). Dengan peserta terdiri dari
Oktober 2022 secara daring Hakim Tinggi, Ketua PN, Hakim Pengawas
Bidang Perdata, Panitera, Pani­tera Muda
Perdata, dan Admin IT PN. Selain itu Hakim
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
Tinggi yang hadir tersebut juga men­
mening­katkan kepatuhan serta ketelitian
dampingi dan menanggapi per­tanyaan yang
peng­adilan dalam meng­isi administrasi
terkait permasalahan teknis dalam proses
perkara eksekusi pada Sistem Informasi
pelaksanaan eksekusi.
Penelusuran Perkara (SIPP).

Hal yang menarik sebelum penyeleng­garaan


Hadir sebagai narasumber Achmad Basyari,
bimtek seluruh PN diminta untuk menyam­
S.E. (Kepala Seksi Pelayanan Per­adilan),
paikan kendala terkait adminis­trasi perkara

40 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

Para narasumber Bimtek sedang menyampaikan materi

eksekusi terutama peng­isiannya lama sebelum diberlakukannya Eksekusi pada PN dan Kepatuhan Peng­
pada SIPP. Ken­dala-kendala SIPP yang juga dimohonkan inputan Data Eksekusi pada SIPP.
terse­but akan dibahas pada saat eksekusi.
berlang­sungkan bimtek tersebut. Saat ini Tim Direktorat PAPU Ditjen Badilum
Para Nara­sumber juga menyam­pai­ sudah menginventarisir hal-hal yang
Selain itu di­lakukan pem­bahasan kan adanya kewajiban PN dan PT belum terakomodir terkait administrasi
Frequent­ly Asked Question (FAQ) dalam peng­inputan perkara lama perkara eksekusi pada aplikasi SIPP dan
peng­input­an eksekusi, kemudian tersebut pada SIPP se­bagai­mana akan menyerahkan hasilnya kepada Biro
dilanjutkan dengan simulasi Surat Dirjen Badilum Nomor: 846/ Hukum dan Humas MA RI agar dapat
penginputan data eksekusi pada DJU/HM.02.3/8/2021 tanggal 10 dilakukan pengem­bangan pada versi SIPP
aplikasi SIPP termasuk perkara Agus­tus 2021 tentang Pelaksanaan berikutnya. (Fitrah Akbar Citrawan, ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 41
LAPORAN DAERAH

OPTIMALISASI KEBIJAKAN
SP4N-LAPOR! UNTUK MENCAPAI
PELAYANAN PUBLIK PRIMA

T
erdapat media pengaduan
dan kon­sultasi pelayanan yang
terintegrasi dengan SP4N-Lapor!
merupakan salah satu unsur penilaian
pening­katan kualitas pelayanan pada
pelaksanaan asesmen akreditasi
penjaminan mutu (APM) terhadap Peng­
adilan Tinggi dan Pengadilan Negeri
seluruh Indonesia berdasarkan Keputusan
Dirjen Badilum Nomor 1784/DJU/SK/
OT01.3/5/2022 tentang Pembaruan
Check List Akreditasi Penjaminan Mutu
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum.

Dilansir dari website SP4N-Lapor!, latar


belakang lahirnya SP4N-Lapor! karena Pemaparan materi oleh Novita Putri Evayanti, Pengelola SP4N-LAPOR!, Kementerian PANRB.
pengelolaan pengaduan pelayanan
publik di setiap organisasi penyelenggara terkoordinir dengan baik. Akibatnya duan bukan kewenangannya. Oleh
di Indonesia belum terkelola secara terjadi duplikasi penanganan pengaduan, karena itu, untuk mencapai visi dalam
efektif dan terintegrasi. Masing-masing atau bahkan bisa terjadi suatu pengaduan good governance maka perlu untuk
organi­sasi penyelenggara mengelola tidak ditangani oleh satupun organisasi mengintegrasikan sistem pengelolaan
peng­aduan secara parsial dan tidak penye­lenggara, dengan alasan penga­ pengaduan pelayanan publik dalam satu

42 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

pintu. Tujuannya, masyarakat memiliki kementerian, dan pemda seluruh Indo­ penyelenggara pelayanan publik yang
satu saluran pengaduan secara nasional. nesia secara daring. Narasumber dalam berwenang menanganinya, selain itu
kegiatan tersebut adalah Novita Putri SP4N bertujuan agar:
Untuk itu dibentuknya Sistem Pengelola­ Evayanti selaku Pengelola SP4N-LAPOR!, 1. Penyelenggara dapat mengelola
an Pengaduan Pelayanan Publik Nasional Asisten Deputi Transformasi Digital pengaduan dari masyarakat secara
(SP4N) - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Pelayanan Publik, Kementerian PANRB. sederhana, cepat, tepat, tuntas, dan
Online Rakyat (LAPOR!) sebagai layanan terkoordinasi dengan baik;
penyampaian semua aspirasi dan peng­ Disampaikannya, terdapat 3 (tiga) urgensi 2. Penyelenggara memberikan akses
aduan masyarakat Indonesia melalui pengelolaan pengaduan berupa hak untuk partisipasi masyarakat dalam
beberapa kanal pengaduan yaitu website masya­rakat untuk mendapatkan pela­ menyampaikan pengaduan; dan
www.lapor.go.id, SMS 1708 (Telkomsel, yanan berkualitas, evaluasi pelayanan 3. Meningkatkan kualitas pelayanan
Indosat, Three), Twitter @lapor1708 serta publik, dan penyelenggara memiliki publik.
aplikasi mobile (Android dan iOS). kesem­patan untuk memulihkan
ketidakpuasan. “SP4N-LAPOR! ditetapkan sebagai
Lembaga pengelola SP4N-LAPOR! adalah aplikasi umum bidang pengelolaan
Kementerian Pendayagunaan Apara­tur LAPOR! telah ditetapkan sebagai Sistem pengaduan pelayanan publik melalui
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen­ Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Kepmenpan Nomor 680 Tahun 2020.
terian PANRB) sebagai pembina pelayanan Nasional (SP4N) berdasarkan UU No. 25 Dengan ditetap­kannya tersebut, maka
publik, Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, seluruh instansi wajib menggunakannya
pengawas program prioritas nasional, dan Perpres No. 76 Tahun 2013 tentang dalam mengelola pengaduan pelayanan
Ombudsman Republik Indonesia sebagai Penge­lolaan Pengaduan Pelayanan Publik, publik. Aplikasi pengelolaan pengaduan
pengawas pelayanan publik. Per­pres No. 95 Tahun 2018 tentang SPBE, sejenis yang dibuat setelah tahun 2020
Permenpan No. 62 Tahun 2018 tentang harus beralih untuk menggunakan
Hasil pantauan Tim Dandapala per Pedoman Sistem Pengaduan Pelayanan SP4N-LAPOR! sepenuh­nya. Sedangkan
Oktober 2022 SP4N-LAPOR! telah terhu­ Publik Nasional, Permenpan No. 46 Tahun aplikasi yang dibentuk sebelum
bung dengan 34 Kementerian, 100 Lem­ 2020 tentang Roadmap SP4N Tahun 2020- tahun 2020 yang akan diintegrasikan
baga, dan 524 Pemerintah Daerah di Indo­ 2024, dan Kepmenpan No. 680 Tahun harus melewati assessment, cost,
nesia. Selain itu SP4N-LAPOR! juga telah 2020. and benefit analysis, serta clearence
terhubung pada 24 Pengadilan Tinggi dan aplikasi SPBE. Pedoman teknis integrasi
234 Pengadilan Negeri. Lebih lanjut disampaikannya, SP4N- SP4N-LAPOR! ke aplikasi pengelolaan
LAPOR! juga dibentuk untuk merealisasi­ pengaduan sejenis milik Kementerian/
Sebagai informasi Kementerian PANRB kan ke­bijakan “no wrong door policy” Lembaga/Daerah sedang disusun
pada 13 Oktober 2022 telah mengadakan yang menjamin hak masyarakat agar oleh Kementerian Komunikasi dan
Coaching Clinic mengenai SP4N-LAPOR! pengaduan dari manapun dan jenis Informatika,” ujar Novita Putri Evayanti.
yang diikuti oleh lembaga negara, apapun akan disalurkan kepada (Fitrah Akbar Citrawan, ASN)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 43
LAPORAN DAERAH

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


PENGADILAN TINGGI BANTEN
MODERNISASI PERADILAN
TIDAK SEMATA SOAL SARANA
PRASARANA
Oleh Tim Dandapala

Akselerasi menuju peradilan modern, tidak semata mengenai jadi pelajaran,” kata Dr. H. Andriani Nurdin,
sarana dan prasarana. Pemanfaatan teknologi informasi S.H., M.H. Pimpinan Pengadilan secara
ber­jenjang memiliki tanggung jawab
dengan modernisasi peralatan kerja harus diikuti dengan me­lakukan pengawasan melekat. “Pahami
mindset yang maju dan modern. Perubahan pola pikir dan laksanakan Perma 7, 8, dan 9,” ujarnya
dan budaya kerja dalam melayani harus menumbuhkan melanjutkan.
kebanggaan melayani bangsa.
Monitoring dan evaluasi, tidak saja ke­

H
hadiran aparatur peradilan di kantor
al tersebut disampaikan oleh Banten juga melakukan pendam­pingan pada jam kerja, melainkan pelaksanaan
Dr. H. Andriani Nurdin, S.H., pembangunan zona integritas. tugas pokok dan fungsi harus dapat
M.H., Ketua Pengadilan Tinggi di­monitor oleh atasan. Kesadaran untuk
Banten ketika melakukan pembinaan di Sebagai kawal depan (voorpost) Mah­ men­jalankan tugas dengan baik, tidak
Pengadilan Negeri Tangerang. (Kamis, 20 kamah Agung, Pengadilan Tinggi Banten semata karena adanya pengawasan.
Oktober 2022). berkomitmen meningkatkan kinerja dan Kesadaran harus juga muncul dari diri
integritas jajaran aparatur peradilan di sendiri, kemauan untuk berubah dan mau
Hadir ikut mendampingi, Sujatmiko S.H., wilayah hukumnya. menertibkan diri sendiri. “Sikap sempurna
M.H., Wakil Ketua Pengadilan Tinggi ketika mendengarkan lagu Indonesia
Banten. Selain melakukan pem­binaan “Kejadian tangkap tangan oknum hakim Raya,” kata Ketua Pengadilan Tinggi
dan pengawasan, Tim Peng­adilan Tinggi menyalahgunakan narkotika harus men­ Banten mencontohkan.

Dr. H. Andriani Nurdin, S.H., M.H., memberikan pembinaan dan pengarahan di Pengadilan Negeri Tangerang.

44 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

Lebih lanjut, Dr. H. Andriani Nurdin, S.H.,


M.H. juga mengingatkan pentingnya
manajemen dan administrasi
persidangan. Pemanfaatan register
elektronik harus diikuti dengan
manajemen persidangan yang baik.
Peradilan yang sederhana, cepat dan
berbiaya ringan harus benar terwujud
dalam kenyataan.

Batasan waktu penyelesaian perkara,


bukan berarti mengabaikan kecermatan Pimpinan, Hakim, Hakim Adhoc, Pejabat Struktural dan Fungsinonal serta seluruh aparatur
dan keseksamaan dalam memeriksa Pengadilan Negeri Tangerang dengan seksama mengikuti pembinaan Pengadilan Tinggi
Banten.
perkara. Majelis Hakim harus dapat
mengatur ritme dan irama persidangan Sementara itu, Sujatmiko S.H., M.H., Pada saat itu, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin,
yang tidak memihak. “Jangan mengikuti Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banten S.H., M.H mengingatkan kepada seluruh
irama para pihak, diperlukan ketegasan mengingatkan kembali amanah Ketua aparatur peradilan mengenai tiga hal.
untuk mengatasi hambatan persidangan, Mahkamah Agung RI ketika melakukan Pertama, untuk senantiasa meningkatkan
ujar Hakim yang pernah menjabat Ketua pembinaan teknis di Jambi, 25 Agustus kreatifitas, profesionalitas dan berinovasi.
Pengadilan Tinggi Jambi tersebut. 2022. Kedua, menjaga kejujuran dan inte­gritas
dalam bekerja serta ketiga meniatkan
apa yang dikerjakan meru­pakan bentuk
ibadah kepada Tuhan YME.

“Mari bersama kita renungkan, apakah


selama ini kita sudah melaksana­kannya,”
ujar Sujatmiko S.H., M.H.

Kepada seluruh aparatur, khususnya


hakim, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
Banten juga mengingatkan untuk terus
bekerja secara profesional. Berbagai
kebijakan dan aturan yang dikeluarkan
Mahkamah Agung harus dipahami dan
Hakim Tinggi Pengawas Daerah, Dr. Binsar Gultom, S.H., S.E., M.H., ketika mendampingi dilaksanakan. Keberhasilan mediasi,
Ketua Pengadilan Tinggi Banten melihat langsung pelayanan di PTSP Pengadilan Negeri pelaksanaan eksekusi harus mendapat
Serang.
perhatian, ujarnya mencontohkan.

Kepada Hakim, terus meningkatkan


pengetahuan. Putusan adalah mahkota
hakim, disparitas putusan harus dapat
diminimalisir. “Hasil rapat pleno kamar
yang dituangkan dalam berbagai SEMA
harus dipahami dan dilaksanakan untuk
mengu­rangi disparitas putusan,” ujarnya
mengingatkan.

Sebelum Ketua dan Wakil Ketua Penga­


dilan Tinggi Banten menyampaikan pem­
binaan, acara diawali dengan sam­butan
Ketua Pengadilan Negeri Tange­rang,
Barita Sinaga, S.H., M.H. Dalam sambutan­
nya Barita Sinaga, S.H., M.H. mengatakan
Ketua Pengadilan Tinggi Banten, Dr. H. Andriani Nurdin, S.H., M.H. (berjilbab) mendapat selamat datang dan ucapan terima kasih
penjelasan dari Ketua Pengadilan Negeri Serang, Totok Sapto Indrato, S.H., M.H., mengenai yang setinggi-tingginya kepada Ketua
pengukuran kualitas pelayanan melalui survei.
Pengadilan Tinggi Banten, Dr. Andriani

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 45
LAPORAN DAERAH

Oleh karena itu, lanjut ketua, Penga­


dilan Negeri Tangerang telah siap
menerima pembinaan dan bim­bingan
dari Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan
Tinggi Banten, dimana pembinaan dan
bimbingan tersebut akan dijadikan
pedoman dan petunjuk yang harus
dilaksana­kan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan di Pengadilan Negeri
Tangerang.

Selain pembinaan, Pimpinan Penga­


dilan Tinggi Banten juga melihat secara
langsung pelayanan di Pengadilan
Negeri yang berada dalam wilayah
Ketua Pengadilan Tinggi Banten, Dr. H. Andriani Nurdin, S.H., M.H. (berjilbab) memandu hukumnya. Seperti ketika melakukan
pembacaan Pakta Integritas oleh Ketua Pengadilan Negeri Serang, Totok Sapto Indrato,
pembinaan dan pengawasan di
S.H., M.H.
Pengadilan Negeri Serang (24-25
Oktober 2022). Sarana dan prasarana,
administrasi maupun pelayanan yang
diberikan dilihat secara langsung.

Hakim Tinggi Pengawas Daerah, Dr.


Binsar Gultom, S.H., S.E., M.H., ketika
mendampingi Ketua Pengadilan Tinggi
Banten melihat langsung Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pengadilan
Negeri Serang. “Secara keseluruhan
sudah baik, kendala yang terjadi
dapat di­bereskan,” ujarnya kepada Tim
Dandapala.

“Apresiasi kepada Pimpinan Pengadilan


Negeri Serang,” ujar Hakim yang
ter­kenal karena “Kopi Sianida” atas
ke­ce­patan dalam mengatasi kendala
layanan. Pemohon kasasi yang datang
Posman Bakara, S.H., M.H., selaku Ketua Tim Pengawas Daerah menyerahkan hasil dari Merak dengan menggendong bayi,
pengawasan kepada Ketua Pengadilan Negeri Serang, Totok Sapto Indrato, S.H., M.H. mau­pun pemohon sita eksekusi dari
disaksikan Ketua Pengadilan Tinggi Banten dan tim.
Serang, keduanya terlayani dengan
baik, jelasnya.
Nurdin, S.H., M.H. dan seluruh jajarannya Negeri Tangerang berkomitmen
atas kunjungan dan pembinaan di meningkatkannya. Pos bantuan hukum Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri Tangerang. Dilaporkan Serang juga tidak luput dari penga­
oleh Barita Sinaga, S.H., M.H. bahwa Lebih lanjut dilaporkan oleh ketua, dalam matan. Didampingi Totok Sapto Indrato,
Pengadilan Negeri Tangerang telah waktu dekat Penga­dilan Negeri Tangerang S.H., M.H., Ketua Pengadilan Negeri
berkomitmen memberikan pelayanan akan mengadakan perjanjian kerja­sama Serang, tim dari Pengadilan Tinggi
yang berkualitas kepada pengguna dengan Pemerintah Kota Tange­rang Banten mengapresiasi pelayanan
pengadilan, khususnya di meja PTSP sebagai payung hukum mengada­kan bantuan hukum yang diberikan.
boleh dikatakan hampir tidak ada MoU dengan Dinas Dukcapil, Dinas
komplain dari pengguna pengadilan Kesehatan dan Dinas Pem­berdayaan Pada kunjungan di Pengadilan Negeri
terhadap kualitas pelayanan di PTSP. Perempuan dan Anak Kota Tangerang. Serang, sebelum memberikan pem­
Demikuan juga, lanjut ketua, dalam MoU ini akan dijadikan sebagai payung binaan, Dr. H. Andriani Nurdin, S.H.,
beberapa bulan terakhir EIS Pengadilan hukum dalam membuat perjanjian M.H., juga memandu pembacaan Pakta
Negeri Tangerang sudah mencapai poin kerjasama tingkat implementasi dengan Integritas. Ketua Pengadilan Negeri
di atas 900 (bintang 5), dan Pengadilan dinas terkait. Serang, Totok Sapto Indrato, S.H.,

46 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LAPORAN DAERAH

perekaman persidangan perkara tindak


pidana korupsi.

Adanya alat pere­kam khusus pada per­


sidangan perkara tindak pidana korupsi
di Pengadilan Negeri Serang layak
diapresiasi. “Selain trans­paransi juga
membantu jalan­nya persi­dangan,” ujar
Ketua Pengadilan Tinggi Banten.

Sebelum mengakhiri kunjungan, Posman


Bakara, S.H., M.H., selaku Ketua Tim Peng­
Dr. Hj. Siti Suryati, S.H., M.H., Hakim Tinggi Pengawas didampingi Ketua dan Wakil Ketua
Pengadilan Negeri Serang serta Drs. Sutikno, M.H., Sekretaris Pengadilan Tinggi Banten a­was Daerah menyerahkan hasil penga­
secara seksama melakukan pemeriksaan di Kepaniteraan Muda Perdata. wasan kepada Ketua Pengadilan Negeri
Serang. “Temuan agar dapat segera
ditindak­lanjuti,” ujar Ketua Pengadilan
Tinggi Banten menutup kunjungan.

Pengadilan Tinggi Banten juga me­


lakukan pembinaan dan pengawasan di
Penga­dilan Negeri Rangkasbitung. Tim
yang dipimpin oleh Dr. Hj. Siti Suryati,
S.H., M.H., M.M. dan assessor Masruddin
Caniago, S.H., M.H. dengan seksama
memastikan tugas pokok dan fungsi
utama serta pelayanan berjalan dengan
baik.

Surveillance Badilum di
Tim Pengadilan Tinggi Banten didampingi Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Serang Pengadilan Tinggi Banten
serta Sekretaris Pengadilan Tinggi Banten, Drs. Sutikno, M.H. menyaksikan langsung
Pengadilan Tinggi Banten, selain melaku­
persidangan tindak pidana korupsi yang direkam persidangannya oleh KPK bekerjasama
dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. kan pembinaan dan pengawasan ke
peng­a­dilan negeri di wilayah hukum­nya,

M.H., dengan suara lantang


mengikuti pembacaan
dan dilanjutkan dengan
menandatangani pakta
integritas.

Pengadilan Negeri Serang


selain perkara pidana dan
perdata, juga menyidangkan
perkara tindak pidana
korupsi. Dalam rangka
keterbukaan informasi dan
trans­paransi peradilan,
setiap persidangan tindak
pidana korupsi dilakukan
pe­rekaman. Hal tersebut
merupakan komitmen
dalam menjaga integritas.
Kerjasama yang solid antara
KPK melalui Universitas Ketua Tim Pembinaan dan Pengawasan Pengadilan Tinggi Banten, Dr. Hj. Siti Suryati, S.H., M.H., M.M., dan
Sultan Ageng Tirtayasa assessor Masruddin Caniago, S.H., M.H., didampingi Iriaty Khairul Ummah, S.H., Ketua Pengadilan Negeri
Rangkasbitung.
Banten memfasilitasi

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 47
LAPORAN DAERAH

Pimpinan Pengadilan Tinggi Banten dengan seksama melihat hasil surveillance dari Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Umum.

Romi Permana, S.H., M.H., menyerahkan hasil surveillance kepada Dr. H. Andriani Nurdin, S.H., M.H., dengan didampingi Wakil Ketua, Panitera
dan Sekretaris Pengadilan Tinggi Banten.

juga mendapatkan pembinaan dan Peng­adilan Tinggi Banten. Permana, S.H., M.H., dan diterima
pengawasan. Terhadap pelaksanaan oleh Dr. H. Andriani Nurdin, S.H., M.H.,
tugas pokok dan fungsi serta Surveillance dilakukan dengan melaku­ Ketua Pengadilan Tinggi Banten.
pelayanan yang diberikan, dilakukan kan evaluasi dan penilaian terhadap “Kami berterima kasih kepada
surveillance oleh Direktorat Jenderal pene­rapan standar APM atau Akreditasi Ditjen Badilum, temuan yang ada
Badan Peradilan Umum MA-RI (Ditjen Pen­ja­minan Mutu Badan Peradilan akan segera ditindak­lanjuti,” ujar
Badilum). Umum. Selain itu juga melihat proses Hakim yang pernah menjabat Ketua
kerjasama dan sinergitas dalam Pengadilan Tinggi Mataram tersebut.
Pada Kamis, 27 Oktober 2022 Tim dari penerapannya. (BG, SEG)
Ditjen Badilum yang dipimpin Romi
Permana, S.H., M.H diterima secara
lang­sung oleh Ketua dan Wakil Ketua Hasil surveillance diserahkan oleh Romi

48 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
KAIDAH HUKUM

PERUBAHAN SURAT DAKWAAN YANG


TIDAK SESUAI KUHAP MENGAKIBATKAN
DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA

D
alam proses persidangan 4 KUHAP oleh karena itu surat Belum puas dengan putusan Penga­
pidana, surat dakwaan dakwaan ini adalah surat dakwaan dilan Tinggi Jakarta, Penasihat Hukum
sebagai mahkota penun­ yang sah; Ter­dakwa lalu melanjutkan upaya
tut umum memiliki fungsi yang 2. Surat dakwaan Jaksa Penuntut hukum ke ting­kat kasasi. Dalam putusan
sangat vital. Oleh karena itu, Pasal Umum nomor register perkara Nomor 2105 K/Pid/2006, Mahkamah
144 KUHAP memberikan ruang No.Reg.Perk.88/Jkt.Pusat/01/2005 Agung menilai bahwa “judex facti salah
bagi penuntut umum untuk satu dengan tanggal 20 Januari 2005 menerap­kan hukum” dan selanjutnya
kali memperbaiki surat dakwaan yang diterima Tim Penasihat Hukum menyatakan surat dakwaan tidak dapat
sebelum pengadilan menetapkan Terdakwa tanggal 3 Februari 2005 diterima dengan alasan-alasan sebagai
hari sidang atau dalam waktu saat sidang Pengadilan Negeri berikut:
paling lama tujuh hari sebelum Jakarta Pusat dibuka, yang dianggap 1. Bahwa secara tegas Pasal 144 ayat (1)
tanggal sidang dimulai. Namun, merupakan perubahan dari dakwaan dan ayat (2) menentukan:
KUHAP sendiri tidak memberikan pertama yang bila ditinjau dari (1) Penuntut Umum dapat
konsekuensi apa pun seandainya prosedur perubahan surat dakwaan mengubah surat dakwaan
terjadi pelanggaran terhadap yang diatur dalam Pasal 144 KUHAP, sebelum Pengadilan
prosedur yang telah ditentukan. namun demikian dengan alasan menetapkan hari sidang,
Kondisi ini disebut dengan lex dalam Pasal 144 KUHAP tidak diatur baik dengan tujuan untuk
imperfecta, yakni kaidah hukum tentang akibat tidak dipenuhinya menyempurnakan maupun
yang tidak disertai dengan sanksi. ketentuan tersebut dakwaan untuk tidak melanjutkan
menjadi tidak sah, Pengadilan penuntutannya;
Walaupun normatifnya demikian, Tinggi Jakarta berkesimpulan surat (2) Pengubahan surat dakwaan
akan tetapi dalam praktik, pu­ dakwaan tersebut sah. tersebut dapat dilakukan hanya
tusan Mahkamah Agung Nomor satu kali selambat-lambatnya
2105 K/Pid/2006 yang meng­adili Di tingkat pertama, putusan sela tujuh hari sebelum sidang
terdakwa atas nama Ir. Wahyu Peng­adilan Negeri Jakarta Pusat yang dimulai;
Hartanto pernah menyatakan meme­riksa perkara tersebut menolak 2. Bahwa Penuntut Umum telah
dakwaan tidak dapat diterima ke­beratan Penasihat Hukum Terdakwa mengubah surat dakwaan a quo
dengan alasan terjadi kesalahan di atas dengan alasan Pasal 144 tidak menurut cara dan waktu yang
penerapan hukum pada saat KUHAP “tidak mengatur sanksi” serta secara tegas ditentukan oleh Pasal
perubahan surat dakwaan. Dalam “perubahan surat dakwaan tersebut 144 ayat 1 dan ayat 2 KUHAP, karena:
perkara ini, Penasihat Hukum tidak merugikan Terdakwa dalam a. Perubahan surat dakwaan kesatu
Terdakwa mengajukan beberapa membela diri.” Pada putusan akhir, tertanggal 20 Januari 2005 No.
poin alasan kasasi yang antara lain Pengadilan Negeri Jakarta Pusat lalu PDM/88/Jk. Surat dakwaan
mengemukakan: menjatuhi Terdakwa dengan pidana ini diterima Penasihat Hukum
1. Surat dakwaan Jaksa Penuntut penjara selama 6 tahun dan den­da Terdakwa bersamaan saatnya
Umum No.Reg.Perk.: PDM- sejumlah Rp10 miliar subsider 5 bulan pada waktu perkara Terdakwa
88/JK tanggal 20 Januari kurungan. Di upaya hukum tingkat dilimpahkan ke Pengadilan
2005 yang diterima oleh Tim banding, Pengadilan Tinggi Jakarta Negeri Jakarta Pusat, kemudian
Penasihat Hukum Terdakwa menguat­kan putusan sela Pengadilan diterima tanggal 3 Februari 2005
pada saat berkas perkara Negeri Jakarta Pusat, akan tetapi dengan Register Perkara Reg.
dilimpahkan ke Pengadilan memper­baiki amar putusan Terdakwa Perk 88/Jakarta Pusat/01/2005;
Negeri Jakarta Pusat, prosedur menjadi pidana penjara selama 5 b. Bahwa terjadinya perubahan
mana telah sesuai dengan tahun dan denda sejumlah Rp10 miliar dakwaan yang kedua tersebut
ketentuan Pasal 143 ayat subsider 4 bulan kurungan. terjadi pada persidangan tanggal

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 49
KAIDAH HUKUM

3 Februari 2005 dan diterima lengkap surat dakwaan yang tidak Nomor 2105 K/Pid/2006 adalah:
di persidangan diubah dengan memenuhi persyaratan tersebut, 1. Syarat formil surat dakwaan
dakwaan kedua; akan merugikan hak pembelaan menurut Pasal 144 KUHAP, yaitu:
3. Bahwa judex facti telah salah terdakwa dan oleh karenanya dapat a. hanya dapat diajukan satu
menerapkan hukum (cq Pasal 144 dinyatakan tidak dapat diterima; kali;
KUHAP), karena walaupun in casu 4. Bahwa yang harus menjadi b. diajukan sebelum pengadilan
tidak ada penegasan tentang sanksi perhatian judex facti setelah adanya menetapkan hari sidang atau
apabila ketentuan tersebut dilanggar, dua kali perubahan surat dakwaan dalam waktu paling lama
tetapi judex facti wajib menaati dengan cara yang tidak sesuai tujuh hari sebelum tanggal
ketentuan tersebut, yaitu dengan dengan Pasal 144 ayat (1) dan (2) sidang dimulai berdasarkan
keharusan judex facti memperhatikan KUHAP, Terdakwa/Penasihat Hukum penetapan hari sidang; dan
hak Terdakwa dari sudut pandang berpendapat dak­waan tersebut c. menyampaikan turunan
Terdakwa bukan berdasarkan kabur (obscuur libel) dan pendapat atau salinan perubahan surat
penilaian hukum tetapi harus ini tetap dipertahankan sampai dakwaan kepada: 1) terdakwa
mengambil tolak ukur keberatan yang perkara diperiksa dalam tingkat atau kuasanya, 2) penasihat
diajukan Terdakwa dalam eksepsinya; kasasi; hukum, dan 3) penyidik;
5. Bahwa memperhatikan alasan- 2. Syarat materiil surat dakwaan,
Hal ini mengingat: alasan dalam butir 1 sampai yaitu tidak menyebabkan suatu
a. Fungsi surat dakwaan bagi hakim dengan butir 4 tersebut, judex facti perubahan menjadi perbuatan
Surat dakwaan bagi hakim seharusnya menolak perubahan lain;
merupakan dasar pemeriksaan, surat dakwaan yang cara perubahan 3. Walaupun bersifat lex imperfecta,
dasar pertimbangan dan dasar tidak sesuai dengan undang- akan tetapi hakim dapat men­
pengambilan putusan tentang undang, dan menyata­kan dakwaan jatuh­kan putusan bahwa “dak­
bersalah tidaknya terdakwa dalam tidak diterima. Ber­dasarkan putusan waan tidak dapat diterima” jika
tindak pidana yang didakwakan a quo, bagi Pe­nuntut Umum masih surat dakwaan diubah di luar
kepadanya; terbuka untuk melakukan kembali mekanis­me yang ditentukan
b. Fungsi surat dakwaan bagi penuntutan setelah diadakan dalam Pasal 144 KUHAP;
terdakwa/penasihat hukum; penyempurnaan pada surat 4. Karena “dakwaan tidak dapat
dakwaan. di­terima” adalah putusan yang
Bagi terdakwa/penasihat hukum, belum me­masuki pokok perkara
surat dakwaan merupakan dasar Kaidah Hukum alias ber­sifat nega­tif, maka masih
untuk mempersiapkan pembelaan Dari seluruh narasi di atas, dapat ditarik ter­buka peluang bagi penuntut
dan oleh karena itu surat dakwaan konklusi bahwa inti sari yang terkan­ umum untuk kembali me­nuntut
harus disusun secara cermat, jelas dan dung dalam putusan Mahkamah Agung terdakwa. (Romi Hardhika, ASN)

50 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SISI KEADILAN

MAHKAMAH
AGUNG
T O CA M P U S
GO ES MENYASAR YANG MUDA,
MENARIK YANG TERBAIK
Oleh Tim Dandapala

Lembaga peradilan dengan Mahkamah Agung sebagai puncaknya, merupakan pemegang


kekuasaan negara di bidang yudikatif. Hakim sebagai organ utama merupakan profesi yang
luhur dengan kemandirian dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Profesi hakim dan/atau
aparatur peradilan belum menjadi prioritas utama lulusan terbaik dari berbagai perguruan
tinggi. Untuk itu, Mahkamah Agung terus melakukan berbagai upaya. Menyasar yang muda,
menarik minat lulusan terbaik. Mahkamah Agung goes to Campus.

M
emperkenalkan Mahkamah dirancang dan dijalankan oleh Biro Hukum Yogyakarta serta Univer­sitas Islam Negeri
Agung dan profesi hakim dan Humas Mahkamah Agung. Sunan Kalijaga begitu antusias terlibat.
kepada para mahasiswa di
berbagai perguruan tinggi, terutama Mahkamah Agung goes to Campus per­ Antusiasme yang sama juga terlihat
mahasiswa fakultas hukum dan syariah. tama kali dijalankan di Yogyakarta. Pada pada tahun kedua penyelenggaraan.
Tidak salah jika kemudian Mahkamah saat itu mahasiswa fakultas hukum dari Kota Pur­wokerto menjadi pilihan.
Agung goes to Campus dipilih menjadi Universitas Gajah Mada, Universitas Islam Tidak ku­rang seratus orang mahasiswa
nama kegiatan. Sebuah kegiatan yang Indonesia dan Universitas Muhamma­diyah me­menuhi ruangan Krisna Ballrom,
Hotel Java Heritage, Purwokerto pada
Kamis, 15 September 2022. Mahasiswa
fakultas hukum dari Universitas Jen­
deral Soedirman dan Universitas Wijaya
Kusuma, Purwokerto menjadi peserta.

Materi mengenai komu­nikasi publik


yang di­sam­pai­kan oleh Hilbram Dunar
begitu menye­dot per­hatian. Selain ber­
bagai teori mengenai komu­ni­kasi publik,
pengalaman dan perjalanan hidup sam­pai
menjadi pembawa acara televisi yang
ter­kenal juga dibagikan. Tak ayal, ketika
dibuka sesi tanya jawab, sontak berbagai
pertanyaan mun­cul, menunjukkan ke­
tertarikan para peserta mengenai materi
komunikasi publik.
Tidak kalah menarik adalah ketika, Riki
Perdana R. Waruwu menyampaikan materi
mengenai Mahkamah Agung dan Hakim.
“Hakim itu diciptakan, bukan dilahirkan,”
ujar Hakim Yustisial Biro Hukum dan
Pembicara utama: Hilbram Dunar dengan materi komunikasi publik dan Dr. Riki Humas MA RI membuka sesi dengan
Perdana R. Waruwu dengan materi pengenalan Mahkamah Agung dan Hakim
mengutip pernyataan Dr. Sunarto, S.H.,

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 51
SISI KEADILAN

Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein Apresiasi juga disampaikan Dr. Norman Enan Sugiarto, S.H., M.H, Ketua
dalam sambutannya menyampaikan Arie Prayogo, S.Pi, M.Si., Wakil Rektor Pengadilan Negeri Purwokerto.
apresiasi yang tinggi kepada Mahkamah Bidang Kemahasiswaan, yang mewakili
Agung. Rektor Universitas Jenderal Sudirman.

M.H., Wakil Ketua Mahkamah Agung peserta. Berbagai hal ditanyakan, dari adik-adik kuliah di fakultas hukum,” ujar
Bidang Non Yudisial. proses rekruitmen, tahapan pendidikan, Bupati lulusan ITB ketika memberikan
jenjang karier maupun take home pay sambutan. Hanya saja jangan tanggung-
Lebih jauh dijelaskan, salah satu tahapan yang diterima hakim. tanggung, jadilah mahasiswa hukum
menjadi hakim adalah melewati pen­ yang tidak saja serba bisa, tetapi bisa
didikan sarjana hukum. “Syarat menjadi Berbagai permainan dan kuis yang mengerjakan apa yang orang lain tidak
hakim adalah lulus sarjana hukum,” di­sampai­kan menjadikan acara berlang­ dapat kerjakan, pesannya lebih lanjut
ujarnya. Tentu setelah melalui berbagai sung menarik. Penyediaan photo booth yang disambut dengan tepuk tangan
tes dan tahapan pendidikan lanjutan, ujar menjadi salah satu tempat yang paling meriah.
peraih gelar doktor ilmu hukum pada usia banyak dikunjungi untuk berswafoto.
25 tahun tersebut. Apresiasi yang sama juga diberikan oleh
Apresiasi diberikan oleh Bupati Rektor Universitas Jenderal Sudirman,
Dan, ketika dibuka sesi tanya jawab, Banyumas, Ir. Achmad Husein. “Hukum itu Purwokerto yang diwakili Wakil Rektor
lang­sung berbagai pertanyaan diajukan sangat penting, karenanya sudah benar Bidang Kemahasiswaan, Dr. Norman
Arie Prayogo, S.Pi, M.Si. “Bicara peradilan
adalah sesuatu yang serius dan sakral,
pesan dengan kemasan Mahkamah
Agung goes to Campus diharapkan dapat
membumikan kesadaran hukum dan
internalisasi nilai hukum di kalangan
mahasiswa fakultas hukum,” ujarnya.

Sementara itu, Enan Sugiarto, S.H., M.H.,


Ketua Pengadilan Negeri Purwokerto
menyampaikan terima kasih kepada
Mahkamah Agung dan Emtek Digital yang
memilih kota mendoan menjadi tempat
Mahkamah Agung goes to Campus kali ini.

Duta Peradilan
Kehadiran duta peradilan pada acara
di Purwokerto, menjadikan Mahkamah
Agung goes to Campus kali ini berbeda
dengan sebelumnya. Kehadiran dua orang
finalis duta peradilan, yaitu Danang dan
Excel menjadikan acara lebih meriah.

Danang Rizky Fadila Amanta, Duta Peradilan 2022 ketika berkesempatan bertemu dan Keduanya merupakan finalis delapan
mendapat hadiah dari Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung Republik
besar yang terpilih dari 2573 pendaftar.
Indonesia.
Mahasiswa fakultas hukum dari 351

52 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SISI KEADILAN

Keseruan peserta berfoto bersama setelah acara Mahkamah Agung goes to Campus di Purwokerto.

kampus yang tersebar di 348 kota/kabu­paten mencapainya,” pesan Ecxel ketika berkesempatan
di 33 provinsi seluruh Indonesia menunjukkan berbagi pengalaman.
begitu besarnya minat menjadi Duta Peradilan.
Kehadiran Duta Peradilan 2022, Danang yang
Danang Rizky Fadila Amanta sendiri dipilih oleh didampingi Excel menambah kesemarakan acara.
Ketua Mahkamah Agung menjadi Duta Peradilan Pertanyaan terus mengalir, tidak saja mengenai
2022 menyisihkan 3 finalis lainnya di Soehana duta peradilan tetapi juga terkait Mahkamah
Hall, Jakarta pada 18 Agustus 2022. Tiga finalis Agung dan Hakim maupun penegakan hukum.
tersebut berasal dari 8 peserta terbaik yang
mendapatkan pembekalan dan serangkai tes. Tidak salah kiranya program Mahkamah Agung
Proses seleksi awal dan penilaian dilakukan goes to Campus berikut Duta Per­adilan 2022
oleh D.Y. Witanto (hakim yustisial pada Ketua menjadi cara mendekatkan kepada yang muda.
Mahkamah Agung), Ronald Lumbuun (Kepala Tumbuhnya kecintaan kepada Mahkamah Agung
Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Kantor Wilayah dan badan peradilan di bawahnya diharapkan
Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta) dan akan mendorong minat mahasiswa terbaik fakultas
Eva Alicia (entrepreneur). hukum dan syariah di seluruh Indonesia untuk
menjadi hakim dan aparatur peradilan.
Selain Danang, pada Mahkamah Agung goes to
Campus di Purwokerto juga menampilkan Ecxel Kegiatan ditutup dengan nonton bersama pemu­
Arya Pratama, salah satu finalis yang masuk taran film Pesan Bermakna II. Se­buah film pendek
hingga babak 8 besar. Sebagai mahasiswa fakultas yang menceritakan per­gulatan batin dan tan­
hukum Universitas Jenderal Soedirman tentu tangan yang di­hadapi hakim dalam menjalankan
menyenangkan dapat berbagi dengan rekan- tugas pokok dan fungsinya, mengadili perkara. Film
rekan satu almamater. “Banyak yang mau, tetapi yang juga dibuat di Kota Purwokerto. (SEG)
tidak banyak yang kemudian bertindak untuk

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 53
KOLOM

PROSEDUR PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA DALAM
UU CIPTA KERJA
Oleh Dr. Sugeng Santoso PN, S.H., M.M., M.H.
Hakim Adhoc PHI pada Mahkamah Agung RI

U
ndang-Undang Cipta Kerja yang Prinsip PHK dalam Hubungan Industrial
diundangkan pada tanggal 2 UU Tenaga Kerja dan produk hukum
November 2020 telah menimbul­ adalah prinsip berupa “penetapan.”
kan banyak perubahan dalam konsep “penetapan” artinya UU Tenaga Kerja
hubungan industrial. Undang-Undang dilarang melakukan dalam Bab I tentang
Cipta Kerja (selanjutnya disebut UUCK) PHK secara sepihak Ketentuan Umum
khususnya klaster ketenagakerjaan telah yang di­lakukan oleh Pasal 1 tidak
mengubah, menambah dan menghapus kedua belah pihak meng­atur definisi
beberapa ketentuan yang ada di Undang- sebagai­mana hal tentang Lembaga
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang tersebut di atur dalam Penyelesaian Per­
Ketenaga­kerjaan (selanjutnya disebut Pasal 151 UU Tenaga selisihan Hubungan
UU Tenaga Kerja). Perubahan-perubahan Kerja. Dalam prak­tik Industrial demikian
yang ada dalam UUCK dimaksudkan perselisihan hubungan pula dengan UU 2
untuk meng­ubah ketentuan materiil yang industrial, tin­dakan Tahun 2004 Bab I
termuat dalam UU Tenaga Kerja beserta PHK sepihak ada yang Pasal 1 juga tidak
aturan pelaksanaannya ternyata juga meng­kategorikan sebagai perbuatan mendefinisikannya. Terhadap Lembaga
mengubah ketentuan formil tentang melawan hukum (onrechtmatige daad) Penyelesaian Perselisihan Hubungan
prinsip dalam pemutusan hubungan kerja meskipun pengkategorian seperti ini agak Industrial dalam praktik menimbulkan
(selanjutnya disingkat PHK). Perubahan berle­bihan karena perbuatan melawan persoalan apakah yang dimaksud adalah
aturan dalam prinsip PHK tentu saja hukum (onrechtmatige daad) adalah salah tahapan penyelesaian perselisihannya
akan berdampak pada penyelesaian satu jenis sengketa perdata yang tentu atau memang lembaga­nya yang tidak
perselisihan hubungan industrial yang tidak termasuk dalam jenis perselisihan pernah ada. Apabila yang dimaksud
terjadi. Perubahan-perubahan prinsip hubungan industrial sebagaimana Lembaga Penyelesaian Perselisihan
apa yang termuat dalam UUCK tentang ditentukan dalam Pasal 2 juncto Pasal 56 Hubungan Industrial adalah PHI ternyata
prosedur PHK tentu menarik untuk diteliti UU Nomor 2 Tahun 2004. dalam praktik produk PHI bukanlah pene­
lebih lanjut. tapan dan tidak pernah ada permohonan
Majelis Hakim PHI dalam melakukan izin untuk PHK yang diajukan oleh
Permasalahan pe­me­rik­saan dan penilaian terhadap pemohon sebagaimana jurisdiction
UUCK yang seharusnya hanya mengatur per­se­lisihan PHK adalah: 1) Apakah prose­ voluntaria karena terhadap perselisihan di
tentang hukum materiil ternyata juga dur PHK telah sesuai dengan ketentuan? Pengadilan Hubungan Industrial adalah
mengatur hukum formil dalam PHK 2) Apakah alasan PHK dibenarkan oleh jurisdiction contentiosa dan produk yang
sehingga sangat berpengaruh dalam ketentuan? Pertimbangan dan bukti dikeluarkan oleh PHI adalah putusan.
penyele­saian perselisihan hubungan bahwa PHK telah dilakukan sesuai dengan
indus­trial. Isu hukum tentang perubahan ketentuan maka prosedur yang dilaku­ Produk hukum berupa penetapan se­ba­
prinsip PHK dalam UUCK dikaitkan kan untuk melakukan PHK harus sesuai gai­mana yang diperintahkan oleh Pasal
dengan perselisihan hubungan industrial dengan ketentuan UU Tenaga Kerja. Kate­ 152 juncto Pasal 155 UU Tenaga Kerja
dapat diperinci menjadi beberapa isu gori yang digunakan oleh PHI ten­tang da­lam praktik menimbulkan persoalan
hukum lain yaitu: perubahan prinsip PHK prosedur PHK adalah ketentuan Pasal 152 ka­rena tidak ada penetapan baik dalam
dan perubahan prinsip tersebut dalam UU Tenaga Kerja. tahapan penyelesaian bipartit, mediator/
putusan-putusan Pengadilan Hubungan konsi­liator/arbitrase maupun Pengadilan
Industrial (selanjunya disebut PHI) Ketentuan tentang Pasal 152 UU Tenaga Hubungan Industrial.
Kerja tersebut sejak awal telah menimbul­
Pembahasan kan persoalan hukum terkait 2 (dua) hal Prinsip PHK dalam UUCK
Prinsip PHK dalam UU Tenaga Kerja yaitu: Lembaga Penyelesaian Perselisihan Prinsip PHK dalam UU CK adalah “pem­

54 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
KOLOM

be­ri­tahuan.” Ketentuan dalam Pasal 151 “penetapan” menjadi prinsip “pembe­ Prosedur dan teknis PHK yang mengatur
UU Tenaga Kerja yang memuat prinsip ritahuan” sebagaimana tertuang dalam prinsip “pemberitahuan” selanjutnya diatur
penetapan telah diubah dalam Pasal 151 Pasal 151 ayat (2) UUCK dan juga meng­ secara khusus dalam Bab V Pasal 37 sampai
UUCK sebagaimana penambahan Pasal hapus Pasal 152 UU Tenaga Kerja. UUCK dengan Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor
151 menjadi 4 (empat) ayat dan meng­ juga menambahkan ketentuan Pasal 35 Tahun 2021. Perbandingan dan prosedur
hilangkan prinsip “penetapan.” UUCK 151 A tentang PHK yang tidak perlu PHK dalam UU Tenaga Kerja dan UUCK secara
juga secara tegas mengubah prinsip pemberitahuan. lengkap dalam tabel sebagai berikut:

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


(UU Tenaga Kerja) (UU Cipta Kerja)
Pasal 151 Pasal 151
(1). Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/ (1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala Pemerintah harus mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan
upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi hubungan kerja;
pemutusan hubungan kerja; (2) Dalam hal pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maksud
(2). Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi dan alasan pemutusan hubungan kerja diberitahukan oleh pengusaha
pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, kepada pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh;
maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib (3) Dalam hal pekerja/buruh telah diberitahu dan menolak pemutusan
dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/ hubungan kerja, penyelesaian pemutusan hubungan kerja wajib
serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila dilakukan melalui perundingan bipartit antara pengusaha dengan
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh;
anggota serikat pekerja/serikat buruh; (4) Dalam hal perundingan bipartit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
(3). Dalam hal perundingan sebagaimana dimak­sud tidak mendapatkan kesepakatan, pemutusan hubungan kerja dilakukan
dalam ayat (2) benar-benar tidak meng­hasil­kan melalui tahap berikutnya sesuai dengan mekanisme penyelesaian
persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan perselisihan hubungan industrial.
hubungan kerja dengan pekerja/buruh
setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Penjelasan Pasal 151 Penjelasan Pasal 151
Ayat (1) Ayat (1)
Yang dimaksud dengan segala upaya dalam Yang dimaksud dengan mengupayakan adalah kegiatan-kegiatan yang
ayat ini adalah kegiatan-kegiatan yang positif positif yang pada akhirnya dapat menghindari terjadinya pemutusan
yang pada akhirnya dapat menghindari hubungan kerja antara lain pengaturan waktu kerja, penghematan,
terjadinya pemutusan hubungan kerja antara pembenahan metode kerja, dan memberikan pembinaan kepada
lain pengaturan waktu kerja, penghematan, pekerja/buruh.
pembenahan metode kerja, dan memberikan Ayat (2)
pembinaan kepada pekerja/buruh. Cukup jelas.
Ayat (2) Ayat (3)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Ayat (3) Ayat (4)
Cukup jelas. Cukup jelas.
Diantara Pasal 151 dan Pasal 152 disisipkan 1 (satu) Pasal, yaitu Pasal 151 A
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 151A
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (2) tidak perlu
dilakukan oleh pengusaha dalam hal:
a. pekerja/buruh mengundurkan diri atas kemauan sendiri;
b. pekerja/buruh dan pengusaha berakhir hubungan kerjanya sesuai
dengan perjanjian kerja waktu tertentu;
c. pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai dengan perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama; atau
d. pekerja/buruh meninggal dunia.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 55
KOLOM

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


(UU Tenaga Kerja) (UU Cipta Kerja)
Pasal 152 Pasal 152
(1). Permohonan penetapan pemutusan hubungan Dihapus.
kerja diajukan secara tertulis kepada lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
disertai alasan yang menjadi dasarnya;
(2). Permohonan penetapan sebagaimana dimak­
sud dalam ayat (1) dapat diterima oleh lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
apabila telah dirundingkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 151 ayat (2);
(3). Penetapan atas permohonan pemutusan hubungan
kerja hanya dapat diberikan oleh lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial jika
ternyata maksud untuk memutuskan hubungan
kerja telah dirundingkan, tetapi perundingan
tersebut tidak menghasilkan kesepakatan.
Penjelasan Pasal 152
Cukup jelas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021
BAB V
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 37
(1). Pengusaha, Pekerja/Buruh, Serikat Pekerja/Serikat Buruh, dan Pemerintah
harus mengupayakan agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja;
(2). Dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja tidak dapat dihindari, maksud
dan alasan Pemutusan Hubungan Kerja diberitahukan oleh Pengusaha
kepada Pekerja/Buruh dan/atau Serikat Pekerja/Serikat Buruh di dalam
Perusahaan apabila Pekerja/Buruh yang bersangkutan merupakan
anggota dari Serikat Pekerja/Serikat Buruh;
(3). Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja dibuat dalam bentuk surat
pemberitahuan dan disampaikan secara sah dan patut oleh Pengusaha
kepada Pekerja/Buruh dan/atau Serikat Pekerja/Serikat Buruh paling lama
14 (empat belas) hari kerja sebelum Pemutusan Hubungan Kerja;
(4). Dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan dalam masa percobaan,
surat pemberitahuan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja
sebelum Pemutusan Hubungan Kerja.
Penjelasan Pasal 37
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Surat pemberitahuan memuat antara lain maksud dan alasan
Pemutusan Hubungan Kerja, kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja
serta hak lainnya bagi Pekerja/Buruh yang timbul akibat Pemutusan
Hubungan Kerja.
Ayat (4)
Cukup jelas.

56 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
KOLOM

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


(UU Tenaga Kerja) (UU Cipta Kerja)
Pasal 38
Dalam hal Pekerja/Buruh telah mendapatkan surat pemberitahuan dan
tidak menolak Pemutusan Hubungan Kerja, Pengusaha harus melaporkan
Pemutusan Hubungan Kerja kepada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan/atau dinas yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan provinsi
dan kabupaten/kota.
Penjelasan Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
(1). Pekerja/Buruh yang telah mendapatkan surat pemberitahuan Pemutusan
Hubungan Kerja dan menyatakan menolak, harus membuat surat
penolakan disertai alasan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
diterimanya surat pemberitahuan;
(2). Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai Pemutusan Hubungan
Kerja, penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja harus dilakukan melalui
perundingan bipartit antara Pengusaha dengan Pekerja/Buruh dan/atau
Serikat Pekerja/ Serikat Buruh;
(3). Dalam hal perundingan bipartit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak mencapai kesepakatan, penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja
tahap berikutnya dilakukan melalui mekanisme penyelesaian perselisihan
hubungan industrial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penjelasan Pasal 39
Cukup jelas.

Putusan Pengadilan terkait perubahan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor


prosedur PHK 1072 K/Pdt-SusPHI/2022 tanggal 19 Juli
UUCK beserta aturan pelaksanaannya ter­ 2022.
masuk PP Nomor 35 Tahun 2021 yang telah
diundangkan dan berlaku serta ter­dapat Perkara Nomor 85/Pdt.Sus-PHI/2021/
perubahan prinsip PHK maka dapat diketahui PN.Sby antara Yoyok Nurcahyo, S.E.,
sikap pengadilan terhadap perubahan melawan Aris. Pertimbangan majelis
prosedur dalam beberapa perkara yang telah hakim pada pokoknya menyatakan
diputus sebagai berikut: bahwa pengusaha/perusahaan telah
melaku­kan PHK kepada pekerja
Perkara Nomor 3/Pdt.sus-PHI/2021/PN.Sby melalui Surat tertanggal
antara Nurum Mu’sodah, dkk me­lawan
PT Kapasari. Dalam agenda pembuktian,
Para Pihak telah menyam­paikan alat bukti
berupa P-25 Pem­beri­tahuan PHK dan
Bukti-bukti berupa Surat Pemberitahuan
PHK dari perusahaan tetapi karena majelis
hakim ber­pendapat bahwa gugatan Para
Peng­gugat kabur (obscuur libel) maka
penilaian terhadap bukti-bukti tersebut
belum dipertimbangkan oleh majelis
hakim dan terhadap Putusan Nomor 3/
Pdt.sus-PHI/2021/PN.Sby tanggal 14
Oktober 2021 telah dikuatkan dengan

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 57
KOLOM

20 Februari 2021 yang berlaku sejak 24 karena Majelis Hakim berpendapat bahwa telah tutup operasional sejak 27 April
Februari 2021. Pekerja yang terbukti PHK dinyatakan berlaku sejak 1 Oktober 2020 maka sesuai ketentuan Pasal 44 ayat
sebelum diputus hubungan kerja oleh 2020 atau sebelum UUCK dan peraturan (1) PP Nomor 35 Tahun 2021 ditetapkan
perusahaan telah me­lakukan berbagai pelaksanaannya diundangkan. Putusan PHK sejak 28 Maret 2022 dengan alasan
kesalahan dan telah men­da­pat­kan be­ Nomor 212/Pdt-Sus-PHI/2021/PN.Jkt. perusahaan tutup karena mengalami
berapa kali surat peringatan maka majelis Pst tanggal 15 Desember 2021 telah kerugian.
hakim mempertimbangkan keten­tuan dikuatkan dengan Putusan Mahkamah
Pasal 39 PP Nomor 35 Tahun 2021 yang Agung RI Nomor 1129 K/Pdt.Sus-PHI/2022 Perbaikan dari Mahkamah Agung RI ini
dalam pembuktian ternyata pekerja telah tanggal 1 Agustus 2022. me­narik karena di satu sisi memper­
membuat surat penolakan PHK tertanggal timbangkan prosedur PHK bertentangan
20 Februari 2021 dan kemudian Perkara Nomor 293/Pdt.Sus-PHI/2021/ dengan ketentuan Pasal 151 ayat (3)
dilanjutkan dengan perundingan bipartit. PN.Bdg antara Dedi Setiawan, dkk juncto Pasal 155 ayat (1) UU Tenaga
melawan PT Jaya Pandu Nusantara. Per­ Kerja karena PHK tanpa penetapan
Majelis Hakim berpendapat bahwa usahaan melakukan PHK kepada para (padahal prinsip penetapan dari lembaga
mekanisme PHK sebagaimana Pasal 39 PP karyawan melalui surat yang dikirim lewat penyelesaian perselisihan hubungan
Nomor 35 Tahun 2021 telah dilalui. PHK jasa pengiriman sejak tanggal 29 Juli industrial telah dirubah dengan UU CK dan
yang telah sesuai prosedur dan terbukti 2020. Pasal 155 UU Tenaga Kerja sudah dihapus
beralasan maka Majelis membenarkan oleh UUCK) di sisi yang lain Mahkamah
tindakan perusahaan. Putusan Nomor 85/ Majelis Hakim berpendapat bahwa karena Agung RI menetapkan uang pesangon
Pdt.Sus-PHI/2021/PN.Sby tanggal 10 Mei terbukti perusahaan mengalami kerugian berdasarkan Pasal 44 ayat (1) PP Nomor 35
2021 telah dikuatkan dengan Putusan dan perusahaan tidak beroperasi lagi Tahun 2021.
Mahkamah Agung RI Nomor 1053 K/Pdt. maka PHK dibenarkan dan hubungan
Sus-PHI/2022 tanggal 25 Juli 2022 kerja dinyatakan putus sesuai surat Kesimpulan
pemberitahuan sejak tanggal 29 Juli UUCK juncto peraturan perlaksanaannya
Perkara Nomor 212/Pdt-Sus-PHI/2021/ 2020 dan seterusnya sebagaimana surat telah berlaku dan pengaturan tentang
PN.Jkt.Pst antara Muhammad Sodikin pemberitahuan dari perusahaan dengan prosedur PHK yang dalam UU Tenaga
melawan PT Esham Dima Mandiri. Majelis kewajiban membayar hak-hak pekerja. Kerja harus mendapat penetapan dari
dalam pertimbangannya pada pokok­ Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hu­
nya menyatakan bahwa perusaha­an Putusan Nomor 293/Pdt.Sus-PHI/2021/ bungan Industrial atau prinsip “pene­
telah melakukan PHK kepada pekerja PN.Bdg tanggal 28 Maret 2021 diperbaiki tapan” telah berubah menjadi prinsip
me­lalui Surat keputusan PHK tertang­ oleh Mahkamah Agung RI dengan Pu­ “pem­beritahuan” yaitu cukup dengan
gal 30 September 2020 dengan alasan tusan Nomor 1042 K/Pdt.Sus-PHI­/2022 pem­beritahuan secara tertulis yang
per­usahaan terkena dampak pandemi tanggal 25 Juli 2022 dengan pertim­ dalam praktik ternyata sudah di­lakukan.
Covid-19 yang mengakibatkan perusa­ bangan pada pokoknya terkait prosedur Putusan PHI terkait prinsip dan prosedur
haan mengalami kesulitan finan­sial PHK adalah oleh karena PHK dilakukan PHK ternyata beragam sikap dan
dan mengambil langkah efisiensi. oleh perusahaan melalui surat PHK tanpa pertimbangannya.
Per­usahaan meminta kepada majelis adanya penetapan dari Lembaga Penyele­
hakim untuk menyatakan sah surat PHK saian Perselisihan Hubungan Industrial Sikap hakim dalam memeriksa dan me­
dan oleh karena terbukti perusahaan maka bertentangan dengan ketentuan mutus perkara terkait prinsip PHK ini
meng­alami kerugian karena terdampak Pasal 151 ayat (3) juncto Pasal 155 ayat dapat dipahami dengan dasar pemikiran
pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 maka (1) UU Tenaga Kerja sehingga batal demi bahwa hakim bukanlah corong Undang-
majelis hakim membenarkan tindakan hukum. Undang sebagaimana yang dikatakan
perusahaan. oleh Montesquieu: “les juges de la nation
Mahkamah Agung RI kemudian menyata­ ne sont qu la bounche qui piononce les
Majelis Hakim tidak mempertimbangkan kan bahwa PHK sejak tanggal 28 Maret paroles de laloi; des etres inanimes qui nen
ketentuan tentang prosedur PHK dalam 2022, perusahaan mengalami kerugian peuvent modere ni la force ni la riquieur.”
UUCK juncto PP Nomor 35 Tahun 2021 karena pandemi Covid-19 dan perusahaan

58 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
KOLOM

PUTUSAN SERTA MERTA


Oleh Ainal Mardhiah, S.H., M.H.
Hakim Tinggi Banda Aceh

P
utusan serta merta adalah ter­ Apabila suatu perkara eksepsionalnya.Putusan
jemahan dari uitvoerbaar bij telah diputus dan telah serta merta dapat
voorraad yang artinya adalah memperoleh kekuatan di­jatuh­kan, apabila
putusan yang dapat dilaksanakan hukum pasti, maka telah dipertimbangkan
serta merta artinya dapat langsung pihak yang dikalahkan alasan-alasannya secara
dilaksanakan eksekusinya meskipun secara sukarela seksama sesuai keten­
putusan tersebut belum memperoleh dapat melaksanakan tuan, yuris­prudensi
kekuatan hukum tetap. putusan tersebut tetap dan doktrin yang
tanpa perlu dipaksakan berlaku.
Hal tersebut bersesuaian dengan hasil pelaksanaannya dengan
Rakernas Mahkamah Agung tahun 2012 bantuan alat-alat Lazimnya pelaksanaan
bahwa putusan serta merta adalah negara dan selesailah putusan hakim, harus
putusan yang berisi amar, memerintah­ perkaranya sebagaimana menunggu sampai
kan supaya putusan yang dijatuhkan tujuan para pihak seluruh putusan mem­
tersebut dapat dilaksanakan lebih perdata berperkara di pengadilan yaitu punyai kekuatan hukum tetap, meskipun
dahulu walaupun putusan tersebut untuk mendapatkan pemecahan atau salah satu pihak (tergugat) tidak
belum berkekuatan hukum tetap bahkan penyelesaian. mengajukan banding atau kasasi.
meskipun terhadap putusan tersebut
diajukan perlawanan atau banding. Perlu diketahui bahwa dengan pemba­ Pelaksanaan putusan pada dasarnya harus
caan putusan oleh hakim terhadap menunggu sampai dengan berakhirnya
Bahwa putusan serta merta adalah suatu perkara belumlah selesai perkara tenggang waktu (daluarsa) untuk melaku­
penge­cualian dari isi Pasal 195 HIR dan tersebut. Putusan tersebut harus dapat kan upaya hukum hingga akhirnya
196 HIR, Pasal 206 dan 207 RBg bahwa dilaksanakan atau dijalankan. Supaya putusan itu mempunya kekuatan hukum
pemenuhan suatu putusan perdata baru dapat dijalankan dan dilaksanakan tetap (inkracht van gewijsde). Suatu
dapat dilaksanakan baik secara sukarela putusan hakim haruslah mempunyai putusan untuk memperoleh kekuatan
maupun secara paksa melalui eksekusi, ke­kuatan eksekutorial. Kekuatan ekseku­ hukum tetap, seringkali harus menunggu
apabila putusan pengadilan tersebut torial artinya kekuatan untuk dilaksanakan waktu yang lama, bahkan hingga ber­
telah memperoleh kekuatan hukum tetap apa yang ditetapkan dalam putusan tahun tahun, terutama bila para pihak
(inkracht van gewijsde). putusan yang hakim itu secara paksa dengan bantuan yang berperkara mengajukan upaya
telah mempunyai kekuatan hukum tetap alat-alat negara. Muhammad Abdul hukum baik berupa perlawanan, banding
adalah putusan yang menurut ketentuan Kadir, Hukum Acara Perdata Indonesia, maupun kasasi. Putusan serta merta
Undang-Undang tidak ada kesempatan Bansung, Citra Aditya Bhakti, 1990, adalah penge­cualian dari prinsip tersebut.
lagi untuk menggunakan upaya hukum hak 173 mengatakan bahwa adapun Putusan serta merta juga merupakan
biasa untuk melawan putusan tersebut, yang memberi kekuatan eksekutorial terobosan sebagai upaya mewujudkan
sedang putusan yang belum mempunyai pada putusan hakim adalah kepala asas hukum acara “Peradilan dilakukan
kekuatan hukum tetap adalah putusan putusan yang berbunyi “Demi Keadilan dengan sederhana, cepat dan biaya
menurut ketentuan Undang-Undang Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. ringan” sebagaimana diatur dalam Pasal 2
masih terbuka kesempatan untuk ayat (4) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
menggunakan upaya hukum untuk Hakekat Putusan Serta Merta 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
melawan putusan tersebut misalnya Putusan serta merta adalah sebagai
verzet, banding dan kasasi. solusi untuk memulihkan hak secara Putusan Serta Merta dalam putusan
cepat, tepat dan berkeadilan namun hakim tidaklah diputuskan begitu saja
Suatu putusan hakim yang telah ber­ke­ hakim dalam memutuskan serta merta oleh hakim. Prinsipnya setiap penggugat
kuatan hukum tetap sudah pasti dapat harus cermat dalam melihat syarat-syarat yang mengajukan gugatan ke Pengadilan
dilaksanakan secara sukarela oleh yang yang ditentukan oleh Undang-Undang, berhak mengajukan permintaan kepada
bersangkutan, yaitu oleh pihak yang memperhatikan SEMA yang berkaitan hakim yang memeriksa perkaranya
dinyatakan kalah oleh putusan hakim. dengan putusan serta merta dan sifat agar putusan hakim dalam perkara

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 59
KOLOM

tersebut dapat dilaksanakan serta merta. merta yang didasarkan pada putusan
Persoalan apakah tuntutan tersebut pengadilan yang mempunyai kekuatan
akan dikabulkan atau tidak tergantung hukum tetap.
pada hakim yang memutuskan perkara
tersebut. Adapun Pasal 54-57 Rv pengaturannya
lebih luas. Pasal 54 mengatur syarat-syarat
Wewenang menjatuhkan putusan serta pengabulan dan pemberian jaminan
merta hanya ada pada Penadilan Negeri. atas pelaksanaan putusan tersebut. Pasal
Pengadilan Tinggi dilarang menjatuhkan 55 mengatur kebolehan pelaksanaan
lain, apabila ternyata di kemudian
putusan serta merta. putusan yang dijalankan lebih dahulu
hari dijatuhkan putusan yang mem­
tanpa jaminan tertentu. Sedangkan Pasal
batalkan putusan Pengadilan Tingkat
Dasar Hukum Putusan Serta Merta 56 Rv memberikan hak mengajukan
Pertama.
Bahwa aturan mengenai serta merta putusan yang dapat dijalankan lebih
sudah beberapa kali dikeluarkan dalam dahulu pada tingkat banding.
Selanjutnya tentang Pengaturan putusan
bentuk Surat Edaran Mahkamah Agung
serta merta dalam SEMA No 4 Tahun 2001
juga disinggung dalam Buku Kedua Sedangkan SEMA No 3 Tahun 2000
point yang terpenting adalah tentang
Pedoman Teknis Peradilan Administrasi menetap­kan ada 3 hal yang harus dipe­
penegasan kembali soal jaminan dalam
Peradilan karena sifat putusan serta merta nuhi hakim dalam memberikan putusan
SEMA terdahulu dimana ditegaskan
ini sangat eksepsional. Pada prinsipnya serta merta:
bahwa tidak boleh ada putusan serta
putusan serta merta tidak dapat
merta tanpa adanya jaminan yang sama
dilaksanakan kecuali dalam keadaan 1. Para hakim harus betut-betul dan
nilainya dengan nilai barang.
exeptional. sungguh sungguh dalam memper­
timbangkan dan memperhatikan serta
Didalam Buku II Mahkamah Agung
Bahwa Putusan Serta Merta diatur dalam mentaati syarat-syarat yang harus
Pedoman Pelaksanaan tugas dan Adminis­
Pasal 180 ayat (1) HIR dan Pasal 191 ayat 1 dipenuhi sebelum mengabulkan
trasi Mahkamah Agung secara tegas
RBG. Bahwa untuk mencegah agar hakim putusan serta merta.
ditentukan Syarat-syarat untuk dapat
tidak begitu saja mengabulkan putusan 2. Tentang keadaan keadaan tertentu
dijatuhkan putusan serta merta adalah:
serta merta maka Mahkamah Agung dapat dijatuhkannya putusan serta
menerbitkan aturan lain berupa Surat merta selain keadaan yang sudah
1. Surat bukti yang diajukan (yang
Edaran yaitu Surat Edaran Mahkamah diatur dalam pasal 181 ayat (1)
disangkal oleh pihak lawan) adalah
Agung Nomor 13 Tahun 1969, Surat HIRdan 191 ayat (1) RBg. Keadaan
sebuah akta otentik atau akta dibawah
Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 tertentu yang dimaksud adalah
tangan yang diakui isi dan tanda
Tahun 1971, Surat Edaran Mahkamah gugatan tentang hutang piutang
tangannya oleh tergugat.
Agung Nomor 6 Tahun 1975, Surat Edaran yang jumlahnya sudah pasti dan tidak
2. Putusan didasarkan atas suatu
mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1978, dibantah. Juga gugatan tentang sewa
putusan yang sudah berkekuatan
Surat Edara mahkamah Agung Nomor 3 menyewa tanah, rumah gedung dan
hukum yang tetap (in kracht van
Tahun 2000 dan Surat Edaran Mahkamah lain lain, dimana hubungan sewa
gewisjde).
Agung Nomor 4 Tahun 2001. menyewa sudah habis atau penyewa
3. Apabila dikabulkan suatu gugatan
terbukti melalaikan kewajibannya
provisional.
Pasal 180 ayat (1) HIR dan Pasal 191 sebagai penyewa yang beritikad
4. Dalam hal sengketa bezit bukan
ayat (1) RBG menjelaskan syarat syarat baik. Demikian pula dikabulkannya
sengketa hak milik.
yang harus dipenuhi hakim dapat gugatan provisi serta pokok sengketa
5. Sebelum menjatuhkan putusan
menjatuhkan putusan serta merta mengenai bezitsrecht.
serta merta Hakim wajib memper­
adalah gugatan didasarkan atas suatu 3. Tentang adanya pemberian jaminan
timbangkanterlebih dahulu apakah
alas hak yang berbentuk akta otentik, yang nilainya sama dengan nilai
gugatan tersebut memenuhi syarat-
gugatan didasarkan atas akta dibawah barang/objek eksekusi, sehingga tidak
syarat formil, syarat mengenai surat
tangan yang diakui, dan putusan serta menimbulkan kerugian pada pihak
kuasa dan syarat-syarat formil lainnya.

60 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
KOLOM

6. Hakim wajib menghindari putusan wajib memperhatikan SEMA No 3 digunakan untuk menggantikan
serta merta yang gugatannya Tahun 2000 dan SEMA No 4 Tahun pelaksanaan jika putusan tersebut
tidak memenuhi syarat formil yang 2001, yang mengatur bahwa dalam tidak dibenarkan oleh hakim banding/
dapat dibatalkannya putusan oleh pelaksanaan putusan serta merta kasasi. Tidak dibenarkan penjaminan
Pengadilan Tinggi atau Mahkamah (uitvoerbaar bij voorraad) harus orang. Benda-benda jaminan dicatat
Agung. disertai penetapan sebagaimana dalam daftar tersendiri seperti daftar
7. Dilakukannya sita jaminan terha­ diatur dalam butir 7 SEMA No 3 Tahun benda-benda sitaaan dalam perkara
dap barang-barang milik tergugat 200 yang menyebutkan “Adanya perdata.
atau terhadap barang-barang pemberian jaminan yang nilainya sama
tertentu milik penggugat yang dengan nilai barang/objek eksekusi Apabila eksekusi dilaksanakan dan
dikuasai oleh tergugat, tidak men­ sehingga tidak menimbulkan kerugian akhirnya putusan dibatalkan maka
jadi penghalang untuk menjatuh­ pada pihaklain apabila ternyata di harus dilakukan pemulihan seperti
kan putusan serta merta terpenuhi. kemudian hari djatuhkan putusan yang semula, jika objeknya masih utuh atau
8. Putusan serta merta hanya dapat membatalkan putusan Pengadilan diserahkan kembali kepada Tergugat
dilaksanakan atas perintah dan di­ Tingkat Pertama. Apabila jaminan Eksekusi secara langsung tetapi jika
bawah pimpinan Ketua Pengadilan tersebut berbentuk uang maka sesuai telah dipindah tangankan kepada
dan Penga­dilan Negeri yang Pasal 54 Rv harus disimpan di Bank pihak ketiga atau dijual, dihibahkan
bersangkutan. Pasal 195 HIR, Pasal Pemerintah, dalam hal ini Rekening maka pemulihan ke keadaan semula
206 RBg). kepaniteraan Pengadilan Negeri yang dilakukan dengan cara mengajukan
9. Putusan serta merta hanya dapat bersangkutan. gugatan.
dilaksanakan setelah Ketua
Penga­dilan Negeri memperoleh Pelaksanaan putusan serta merta suatu Jika pihak ketiga melakukan lelang
izin dari Ketua Pengadilan Tinggi gugatan, yang berdasarkan adanya eksekusi maka harus dilindungi
atau Ketua Mahkamah Agung putusan hakim perdata lain yang termohon eksekusi dapat mengajukan
yang didelegasikan kepada Ketua telah berkekuatan hukum tetap tidak tuntutan ganti rugi kepada penggugat
Pengadilan Tinggi. memerlukan uang jaminan. (Pemohon Eksekusi Serta merta).

Untuk pelaksanaan eksekusi putusan Benda jaminan hendaknya yang


serta merta Ketua Pengadilan Negeri mudah disimpan dan mudah

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 61
HOBI DAN KOMUNITAS

Komunitas Motor Besar


(KOMBES)
PENGADILAN NEGERI
MAKASSAR

K
ombes Makassar adalah Komunitas
Motor Besar PN Makassar yang
dibentuk pada tanggal 1 Agustus
2021. Komunitas ini lahir ketika melihat
maraknya komunitas motor yang berada
di Kota Makassar sehingga timbul ide
untuk membuat sebuah komunitas motor.
Apalagi sebagian besar aparatur peng­
adilan di PN Makassar menggunakan
motor besar, sehingga muncul ungkapan
“kombes” yang akhirnya melahirkan
komunitas motor besar di PN Makassar.

Sebelum dibentuk, dukungan datang dari


mantan Ketua PN Makassar, Tito Suhud,
S.H., M.H. yang memberikan semangat
dan motivasi untuk membentuk sebuah
komunitas motor dan menginisiasi
lahir­nya “kombes.” Saat ini kombes juga
didukung oleh Sigid Triyono, S.H., M.H., Foto bersama dengan latar belakang pegunungan, Kabupaten Bantaeng, Sulsel.
Ketua PN Makassar yang tetap mendo­
rong eksistensi dan petualangan anggota
komunitas.

Selain melepaskan penat dari rutinitas


kerja, komunitas ini juga menjadi wadah
silaturahim aparatur pengadilan di
wilayah Makassar dan pengadilan di
sekitarnya.

Kegiatan Kombes Makassar adalah berpe­


tualang atau touring mengendarai motor
besar dengan merk seperti N-Max, Vixion,
PCX dan motor besar lainnya. kegiatan
ini dilakukan sekali dalam sebulan dan
dimulai dari wilayah PN Makassar menuju
wilayah yang cukup jauh, baik di Sulawesi
Selatan bahkan Sulawesi Barat.
Touring di tengah kesejukan alam Malino. Indahnya Air Terjun Bisappu di Bantaeng.

62 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
HOBI DAN KOMUNITAS

Istirahat sejenak sebelum Nge-gas melanjutkan perjalanan.

“Biasanya kami mengadakan


kegiatan touring pada hari sabtu
pagi dan berakhir pada Minggu
sore sehingga tidak mengganggu
aktivitas kerja di kantor “ungkap
Farid Hidayat Sopamena, S.H., M.H.
selaku salah satu pendiri kombes.

Dalam setiap rute perjalanan,


Foto bersama di pintu gerbang Bantirumung, Kabupaten Maros. kombes menyempatkan diri
singgah di wilayah pengadilan yang
dilewati dan mengajak anggota
untuk ikut serta atau sekadar
menyajikan hidangan ala kadarnya
sembari berbagi cerita dan berbagi
pengalaman yang berhubungan
dengan motor maupun
pelaksanaan tugas sehari-hari.

Bagi Kombes Makassar, berpe­


tualang mengendarai motor besar
bukan hanya tentang gagah-
gagahan apalagi mengganggu
jalan umum, tapi juga menjalin
persaudaraan, berbagi dengan
sesama serta menikmati alam yang
terbentang indah di jalanan. Tetap
nge-gas tanpa melupakan tugas.
(MT)
Pemberian bantuan sosial Kombes kepada salah satu panti asuhan di Makassar.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 63
OPINI

HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT


ANTARA KETENTUAN, REALITA DAN KEMANFAATAN
Oleh Sinta Gaberia Pasaribu, S.H., M.H.
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Garut

1. Hakim Pengawas dan Pengamat Tujuan dari fungsi


Hakim Pengawas dan Pengamat selanjutnya akan Kimwasmat ini yaitu
disebut sebagai Kimwasmat adalah hakim yang diberi untuk memperoleh
tugas khusus dalam jabatan fungsionalnya untuk kepastian bahwa
membantu Ketua Peng­adilan Negeri melakukan putusan pengadilan
pengawasan dan pengamatan terhadap putusan dilaksanakan sebagai­
pengadilan yang menjatuhkan pidana perampasan mana mestinya,
kemerdekaan. Tugas khusus ini diberikan paling lama pengamatan
selama 2 (dua) tahun.; merupakan bahan
penelitian untuk
Kimwasmat telah mulai diberlakukan sejak urusan mengetahui
rumah tangga Mahkamah Agung masih berada di ketetapan demi
bawah penge­lolaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi kemanfaatan
Manusia; pemidanaan
yang diperoleh
Fungsi Kimwasmat ini dilaksanakan berdasarkan isi Pasal dari perilaku narapidana atau pembinaan lembaga
277 sampai dengan Pasal 283 Undang-undang Nomor 8 pemasyarakatan serta pengaruh timbal balik terhadap
Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara narapidana selama menjalani pidananya (Pasal 280 ayat 1
Pidana (selanjutnya disebut KUHAP) pada Bab XX tentang dan 2 KUHAP);
Pengawasan dan Pengamatan Pelaksanaan Putusan
Pengadilan; Pengawasan dalam Pasal 280 ayat (2) KUHAP tetap
dilaksana­kan setelah terpidana selesai menjalani pidananya.

64 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
OPINI

Pengawas dan pengamatan dalam Pasal 277 4. Kesimpulan dan saran


diberlakukan juga terhadap pemidanaan bersyarat. Pelaksanaan tugas Kimwasmat yang dilaporkan
secara berkala kepada Ketua Pengadilan sebagai
2. Tugas-tugas Hakim Pengawas dan Pengamat suatu penelitian dari ke­manfaatan pemidanaan pada
- Meminta dan menerima laporan secara berkala akhirnya tidak hanya menjadi acuan pemidanaan
atau se­waktu-waktu dari Kepala Lembaga tetapi juga dapat membantu memenuhi maksud
Pemayara­katan ten­tang informasi perilaku non disparitas pemidanaan pada suatu pengadilan
narapidana yang berada dalam pengawasan dan sehingga terbentuk suatu gambaran rasa keadilan
pengamatan Kimwasmat. pada per­kara-perkara sejenis, tercapai juga kepastian
- Membicarakan dengan Kepala Lembaga hukum yang bermanfaat karena telah didasarkan
Pemasyarakatan tentang cara pembinaan pada penelitian input sampai dengan output seorang
narapidana tertentu (jika di­anggap perlu). narapidana bahkan sampai warga binaan tersebut
- Melaporkan hasil pengawasan dan pengamatan kembali dalam asimilasi ke tengah masyarakat.
secara berkala kepada Ketua Pengadilan.
Peneltian-penelitian melalui pelaksananaan tugas
3. Pelaksanaan tugas Hakim Pengawas dan Hakim Peng­awas dan Pengamat pada setiap
Pengamat Pengadilan Negeri diharapkan dapat mempermudah
Berdasarkan tujuan tugas Kimwasmat sebagaimana juga pembentukan nilai secara bertingkat tentang
telah di­bahas di atas yaitu untuk memperoleh kemanfaatan pemidanaan.
kepastian bahwa putusan Pengadilan dilaksanakan
sebagaimana mesti­nya, pengamatan merupakan Pada dasarnya Kitab Undang-undang Hukum
bahan penelitian untuk menge­tahui ketetapan Acara Pidana sejak dari perpanjangan penahanan,
demi keman­faatan pemidanaan yang di­peroleh penggeledahan, penyitaan, pe­nuntutan dilaporkan,
dari perilaku narapidana atau pem­binaan lembaga diajukan kepada Ketua Pengadilan, setelah
pemasyarakatan serta pengaruh timbal balik Pengadilan menyatakan bersalah/tidak bersalah/
terhadap nara­pidana selama menjalani pidana­ tidak terbukti dan menjatuhkan pidana kepada
nya maka dike­tahui bahwa kegiatan pengawasan terdakwa yang ber­salah, selanjutnya pengawasan
dan penga­matan bertujuan pada terbentuknya terhadap narapidana/warga binaan juga ada
pemi­danaan yang mengan­dung kemanfaatan pada Pengadilan bahkan sampai kepada warga
mulai dari seseorang menjadi narapidana sampai binaan selesai menjalani masa pembinaannya dan
dengan ia kembali ke tengah masya­rakat sehingga kembali ke tengah masyarakat. Gambaran tersebut
hasil penelitian melalui meka­nisme pengawasan menguatkan kalimat yang sering kali disampaikan
dan pengamatan dapat dijadikan acuan bagi dalam rangkaian penegakan hu­kum yaitu bahwa
suatu Pengadilan dalam penjatuhan pidana di Pengadilan merupakan benteng terakhir pene­gakan
Pengadilan Negeri tersebut berdasarkan data yang hukum. Semoga kita bisa mewujudkannya bagi para
terus diperbaharui dalam tugas Kimwasmat yang pencari keadilan.
dilaporkan kepada Ketua Pengadilan.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 65
OPINI

KEDUDUKAN TESTIMONIUM DE AUDITU


DALAM HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA
PASCA TERBITNYA UNDANG-UNDANG
NOMOR 12 TAHUN 2022 TENTANG
TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
Oleh Novritsar Hasintongan Pakpahan, S.H., S.Pd., LL.M.
Hakim Pengadilan Negeri Kotabumi

K
ehadiran Undang-Undang keterangan dari seseorang yang men­
Nomor 12 Tahun 2022 tentang dengar keterangan tersebut dari orang
Tindak Pidana Kekerasan lain (M. Yahya Harahap, 2004). Mengacu
Seksual (selanjutnya disebut UU pada Yurisprudensi Nomor 308/K/
TPKS) mengatur banyak substansi Sip/1959 tanggal 11 November 1959,
pidana materiil dan formil mengenai kesaksian dari Saksi testimonium de
perbuatan pidana berkaitan dengan auditu tidak dapat dipandang sebagai
asusila. bukti keterangan Saksi melainkan
hanya dapat digunakan sebagai bukti
UU TPKS memuat pengaturan pidana petunjuk.
terkait berbagai macam perbuatan
pidana yang berkaitan dengan asusila Kaidah hukum pembuktian berkaitan
secara khusus dibandingkan aturan dengan alat bukti berupa kete­rangan
lain seperti Wetboek van Strafrecht atau saksi telah mengalami perkembangan
KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun dengan berlaku­nya UU TPKS. Pasal
1981 tentang Hukum Acara Pidana (selanjutnya disebut 25 ayat (1) UU TPKS menegaskan peng­aturan dari
KUHAP) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Pasal 55 UU PKDRT yang mengatur bahwa keterangan
tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
seorang korban sebagai 1 (satu) saksi saja cukup apabila
(selanjutnya disebut dengan UU PKDRT).
dihubungkan dengan alat bukti lainnya.
Berbicara mengenai kaidah hukum yang dimuat dalam
peraturan tersebut, telah ada perkembangan substansi Pengaturan Pasal 25 UU TPKS tersebut memberikan
hukum formil yang cukup signifikan. kaidah hukum yang patut diperhatikan, khususnya
pada Pasal 25 ayat (3) UU TPKS yang menyebutkan,
Kaidah hukum pembuktian dalam tataran alat bukti “Dalam hal keterangan Saksi hanya dapat diperoleh dari
diatur dalam Pasal 184 KUHAP yaitu keterangan saksi, Korban, keterangan Saksi yang tidak dilakukan di bawah
keterangan ahli, surat, petun­juk dan keterangan terdakwa. sumpah/janji, atau keterangan Saksi yang diperoleh dari
Keterangan Saksi menurut keten­tuan Pasal 185 ayat (1) orang lain, kekuatan pembuktiannya dapat didukung
KUHAP dan Pasal 300 HIR menegaskan bahwa setidaknya dengan keterangan yang diperoleh dari:
wajib ada dua orang saksi yang memberikan kete­rangan a. orang yang dapat memberikan keterangan yang
dengan ketentuan bahwa Saksi harus mendengar, melihat berhubungan dengan perkara Tindak Pidana
dan mengalami sendiri sesuai ketentuan Pasal 1 angka 26 Kekerasan Seksual meskipun tidak ia dengar sendiri,
KUHAP. tidak ia lihat sendiri, dan tidak ia alami sendiri,
sepanjang keterangan orang itu berhubungan
Di luar ketentuan mengenai Saksi dalam hukum acara dengan tindak pidana tersebut;
pidana sen­diri, dikenal juga istilah testimonium de b. Saksi yang keterangannya berdiri sendiri tetapi ada
auditu. Testimonium de auditu adalah kesaksian atau hubungannya satu dengan yang lain sedemikian

66 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
OPINI

rupa sehingga dapat membenarkan adanya suatu (satu) saksi saja cukup apabila dihubungkan dengan alat
kejadian atau keadaan tertentu dan keterangannya bukti lainnya, pembuktian dalam perkara Tindak Pidana
dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah baik Kekerasan Seksual apabila ditafsirkan secara gramatikal
dalam kualifikasi sebagai keterangan Saksi maupun memungkinkan keterangan 2 (dua) Saksi Testimonium de
petunjuk; dan/ atau Auditu saja tanpa Korban. Hal ini memberikan kepastian
c. ahli yang membuat alat bukti surat dan/atau ahli yang hukum dalam bentuk dasar hukum bagi Majelis Hakim
mendukung pembuktian tindak pidana.” yang memeriksa perkara berkaitan dengan Tindak
Pidana Kekerasan Seksual di situasi dimana Korban
Penggunaan kata ‘atau’ dan ‘dapat’ sebagai konjungsi atau tidak dapat dihadirkan di persidangan untuk diminta
kata peng­hubung dalam ketentuan tersebut apabila ditilik keterangannya, seperti contohnya Perkara Nomor 46/
dari pers­pektif perundang-undangan memiliki arti pilihan Pid.B/2022/PN Mjk dimana korbannya telah meninggal
atau alternatif (Pam Peters, 2004). Artinya, hakim sebagai dunia.
pemeriksa perkara diberikan wewenang berdasarkan
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Walaupun dengan adanya ketentuan Pasal 25 ayat (3)
Kehakiman untuk menemukan hukum dalam Undang- UU TPKS, tidak ada pengaturan lebih lanjut mengenai
Undang, atau dengan kata lain Hakim dapat memilih pembuktian menurut hakim. Maka, berdasarkan
pilihan yang disediakan dalam Undang-Undang dengan penafsiran secara historis undang-undang, ketentuan
mempertimbangkan nilai Keadilan, Kepastian Hukum, dan KUHAP yaitu Pasal 183 dimana perolehan 2 alat bukti
Kemanfaatan. yang membuktikan unsur pidana wajib disertai dengan
keyakinan hakim.
Berkaitan dengan penggunaan kata ‘atau’ tersebut, ada
beberapa situasi yang dimungkinkan oleh UU TPKS, yaitu Dalam hal Majelis Hakim tidak yakin dengan keterangan
pada saat hanya ada keterangan dari Korban, Saksi tidak 2 (dua) Saksi Testimonium de Auditu saja tanpa Korban,
dapat disumpah, dan hanya ada keterangan dari Saksi yang Majelis Hakim tetap berhak untuk menyatakan bahwa
mendengar dari orang lain atau testimonium de auditu. unsur tidak terbukti selama tidak terdapat keyakinan
Dalam salah satu situasi tersebut, pembuktiannya dapat hakim.
dilengkapi dengan keterangan Saksi yang mendengar dari
orang lain atau testimonium de auditu. Kaidah hukum yang baru ini tentu menuntut Majelis
Hakim dalam memeriksa perkara dengan lebih teliti
Dengan berlakunya ketentuan Pasal 25 ayat (3) UU TPKS, serta mempertimbangkan aspek utama dalam peradilan,
keterangan Saksi testimonium de auditu bukan lagi berlaku yaitu Keadilan, Kepastian Hukum, dan Kemanfaatan.
sebagai petunjuk melainkan berdiri sendiri di luar bukti
petunjuk selama dapat didukung dengan alat bukti lain.

Berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (1) UU TPKS yang


mengatur bahwa keterangan seorang korban sebagai 1

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 67
SEREMONIA

KUNJUNGAN KERJA DIRJEN BADILUM KE


PENGADILAN NEGERI KEPAHIANG

H. Bambang Myanto, S.H., M.H., Dirjen Badilum MA didampingi oleh Dirjen Badilum saat meninjau PTSP PN Kepahiang.
Dedy Hermawan, S.H., M.H., Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bengkulu
berfoto bersama Aparatur Pengadilan Negeri Kepahiang dalam
rangkaian kegiatan kunjungan kerja tanggal 13 September 2022.

Dirjen Badilum melakukan monitoring terhadap register eksekusi di Dirjen Badilum meninjau sarana dan prasarana yang tersedia pada
Kepaniteraan Perdata. PN Kepahiang.

68 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SEREMONIA

KETUA KAMAR PIDANA DAN KETUA KAMAR PERDATA


KE PENGADILAN NEGERI PADANG KELAS IA

Dr. Suhadi, S.H., M.H. (Ketua Kamar Pidana MA RI), I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H. (Ketua Kamar Perdata), dan Dr. Hj. Diah Sulastri Dewi, S.H.,
M.H. (Wakil Ketua PT Padang) foto bersama aparatur Pengadilan Negeri Padang dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke PN Padang tanggal 1
September 2022.

Dr. Suhadi, S.H., M.H., Ketua Kamar Pidana MA RI sedang Ketua Kamar Pidana dan Ketua Kamar Perdata saat meninjau ruang
menyampaikan sambutan kerja aparatur PN Padang.

Ketua Kamar Pidana meninjau PTSP PN Padang. Pemotongan tumpeng oleh Ketua Kamar Perdata.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 69
SEREMONIA

HUT DHARMAYUKTI KARINI DI PROVINSI ACEH DAN


UPACARA KESAKTIAN PANCASILA DI PN BIREUN

KPT Aceh dan Ketua Dharmayukti Karini Aceh berfoto bersama Lomba memasang dasi untuk memeriahkan HUT DYK di PT Aceh
para penari Ranup Lampuan. 29 September 2022.

KPT Banda Aceh sedang meninjau stand bazar Pengurus DYK Hakim PN Bireun dan Anggota DYK saat mengikuti upacara Hari
Cabang Calang. Kesaktian Pancasila.

Karyawan PN Bireun mengikuti dengan khidmat upacara Hari Seluruh personil PN Bireun foto bersama usai mengikuti upacara
Kesaktian Pancasila. 1 Oktober 2022.

70 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SEREMONIA

PERTEMUAN DAERAH DHARMAYUKTI KARINI SUMATERA


SELATAN “MEMPERERAT SILAHTURAHMI MENUJU HARI
JADI DHARMAYUKTI KARINI”

Ketua Daerah Dharmayukti Karini Provinsi Sumatera Selatan, Ketua Pengadilan Tinggi Palembang Dr. Moh Eka Kartika EM, S.H.,
Ny. Sukhaeni Eka Kartika, S.H., dengan didampingi Pengurus Daerah M.Hum., dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Palembang H. Ade
dalam kegiatan Pertemuan Daerah Dharmayukti Karini Provinsi Komarudin, S.H., M.Hum., berfoto bersama dengan Ketua Daerah
Sumatera Selatan. Dharmayukti Karini Provinsi Sumatera Selatan, Ny. Sukhaeni Eka
Kartika, S.H., dan Pengurus Daerah Dharmayukti Karini Provinsi
Sumatera Selatan

Para Peserta lomba merangkai sayur dalam kegiatan Pertemuan Salah satu Peserta dalam lomba peragaan batik khas daerah selain
Daerah Dharmayukti Karini Provinsi Sumatera Selatan, Selasa 20 itu juga ada kegiatan lain meliputi bazar, sosialisasi anggaran dasar
September 2022, bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Pengadilan dan anggaran rumah tangga, lomba video Tanaman Obat Keluarga
Tinggi Palembang (Toga), lomba merangkai sayur, dan lomba peragaan batik khas
daerah, serta ditutup dengan acara foto bersama.

Ketua Daerah Dharmayukti Karini Provinsi Sumatera Selatan, Ny. Sukhaeni


Eka Kartika, S.H., berfoto bersama Pengurus Dharmayukti Karini Cabang Kayu
Agung.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 71
SEREMONIA

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KETUA PT MEDAN


DI PN SIBOLGA
Bertempat di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Sibolga Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Dr. Drs. Panusunan Harahap, S.H., M.H.
melakukan pembinaan sekaligus pengawasan pada tanggal 3 Oktober 2022. Hadir juga hakim tinggi pengawas daerah yaitu Syamsul
Bahri, S.H., M.H., H. Heri Sutanto, S.H., M.H., dan Dr. Agus Rusianto, S.H., M.H.

Dr. Drs. Panusunan Harahap, S.H., M.H. pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa hal diantaranya 1) kepada seluruh hakim
dan aparatur peradilan yang ada di Pengadilan Negeri Sibolga agar selalu meningkatkan efektivitas kerja dan bekerja sesuai dengan
SOP, 2) agar semuanya terus belajar dan menguasai bidang pekerjaannya, 3) fasilitas dan teknologi yang tersedia agar dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk memberikan layanan terbaik kepada para pencari keadilan.

Mengakhiri sambutannya, Dr. Drs. Panusunan Harahap, S.H., M.H. juga mengingatkan agar seluruh hakim dan aparatur peradilan yang
ada di Pengadilan Negeri Sibolga untuk selalu menghindari hal-hal tercela yang bisa mencoreng dan merusak wajah Mahkamah Agung
pada umumnya dan khususnya Pengadilan Negeri Sibolga.

Dalam pekan yang sama, Ketua PT Medan juga melakukan pembinaan dan pengawasan ke PN Padangsidimpuan, PN Mandailing Natal
dan PN Sibuhuan. (Fitrah Akbar Citrawan, Masrain Nopensius Tarihoran)

Ketua PT Medan didampingi oleh hakim tinggi pengawas daerah Ketua PT Medan Dr. Drs. Panusunan Harahap, S.H., M.H. saat
melakukan pembinaan kepada hakim dan aparatur PN Sibolga. melakukan bimbingan dan diskusi terkait pengisian SIPP kepada
Para Hakim PN Sibolga.

Foto bersama Ketua PT Medan, Hakim Tinggi Pengawas Daerah, Ketua PT Medan meninjau gedung dan fasilitas yang ada di
Hakim, dan Aparatur PN Sibolga. Pengadilan Negeri Sibolga.

72 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SEREMONIA

PN POSO RAIH PENGHARGAAN


IKPA TERBAIK

Piagam Penghargaan DIPA 099401 Peringkat I Kategori Pagu Sedang. Piagam Penghargaan DIPA 099402 Peringkat I Kategori Pagu Kecil.

Ketua PN Poso (Bambang Condro Waskito, S.H., M.M., M.H.) bersama Kepala KPPN Poso (Suhartadi) menyerahkan Piagam Penghargaan
Sekretaris PN Poso (Heri Sunli Oktora, S.T.) dengan Piagam Penghargaan IKPA Terbaik Triwulan III Peringkat I untuk DIPA 099401 (Kategori Pagu
IKPA Terbaik Triwulan III Peringkat I DIPA 099401 dan 099402. Sedang) dan Peringkat I untuk DIPA 099402 (Kategori Pagu Kecil) yang
diterima Sekretaris PN Poso, pada hari Kamis, 20 Oktober 2022 di Aula
KPPN Poso.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 73
SEREMONIA

PENGADILAN TINGGI BANTEN TANDATANGANI


KOMITMEN BERSAMA

Pengadilan Tinggi Banten Tandatangani Komitmen Bersama Dengan Kejaksaan Tinggi Banten, Kepolisian Daerah Banten, Kanwil Hukum & HAM
Banten dan Badan Narkotika Nasional Banten Tentang Implementasi SPPT-TI dan e-Berpadu Bertempat di Kantor Gubernur Provinsi Banten,
Tanggal 31 Oktober 2022.

74 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SEREMONIA

Romy Permana, S.H., M.H., Lead Assesor TAPM Badilum Usai acara Surveillance dari Badilum foto bersama dengan pimpinan
menyerah­kan hasil surveilans APM Pengadilan Negeri Tangerang PT Banten.
kepada Barita Sinaga, S.H., M.H. Surveillance oleh TAPM Badilum
terhadap Pengadilan Negeri Tangerang dilakukan pada hari Jumat,
28/10/2022. (BS)

Rapat Komitmen Bersama Pengadilan Tinggi Banten, Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisian Daerah Banten, Kejaksaan Tinggi Banten, BNN
Banten dan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Banten.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di PT Banten dengan pembina upacara Wakil Ketua PT Banten Sujatmiko, S.H., M.H., dihadiri seluruh
aparatur Pengadilan Tinggi Banten.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 75
SEREMONIA

PEMBINAAN DAN SOSIALISASI E-BERPADU PENGADILAN


TINGGI SEMARANG
Dalam rangka mendukung implementasi aplikasi e-Berpadu, Pengadilan Tinggi Semarang melakukan sosialisasi. Acara berlangsung
selama tiga hari, 26 Oktober 2022 – 28 Oktober 2022 di Hotel Griya Persada, Bandungan, Semarang. Selain diikuti oleh seluruh Ketua,
Panitera dan Operator Pengadilan Negeri di Provinsi Jawa Tengah juga perwakilan dari aparat penegak hukum diantaranya Kejaksaan
Tinggi, Kepolisian, Kementrian Hukum dan HAM serta BNN Provinsi Jawa Tengah.

Pembinaan dan Sosialisasi e-Berpadu Pengadilan Tinggi Jawa Ketua Pengadilan Tinggi Semarang, H. Charis Mardiyanto., S.H., M.H.
Tengah, Hotel Griya Persada, Bandungan, Jawa Tengah. memberikan sambutan sekaligus membuka acara.

Ketua Pengadilan Tinggi Semarang, H. Charis Mardiyanto., S.H., Ketua H. Charis Mardiyanto., S.H., M.H. dan Wakil Ketua Pengadilan
M.H. didampingi Ketua Panitia, H. Adi Wahyono, S.H., M.H. yang juga Tinggi Semarang, Dr. Hery Supriyono, S.H., M.Hum. berfoto bersama
merupakan Panitera Pengadilan Tinggi Semarang. peserta setelah selesai acara.

76 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SEREMONIA

PENGADILAN NEGERI TANGERANG DAN PEMERINTAH KOTA


TANGERANG TANDATANGANI KESEPAKATAN BERSAMA
Bertempat di Kantor Walikota Tangerang, Pengadilan Negeri Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang tandatangani perjanjian
kerjasama dalam rangka peningkatan pelayanan bagi pengguna pengadilan di bidang kesehatan, disabilitas, pelayanan psikolog
dalam perkara pidana anak, dan layanan dukcapil, Senin, 24/10/2022.

Ketua Pengadilan Negeri Tangerang, Barita Sinaga, S.H., M.H. Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah, S.Sos., M.Kes.
menyampaikan sambutan. membubuhkan tandatangan pada Surat Perjanjian Kerjasama disaksikan
unsur Forkopimda.

Ketua Pengadilan Negeri Tangerang, Barita Sinaga, S.H., M.H. Ketua Pengadilan Negeri Tangerang, Walikota Tangerang dan unsur
membubuhkan tandatangan pada Surat Perjanjian Kerjasama disaksikan Forkopimda berfoto bersama.
unsur Forkopimda.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 77
SIAPA DIA

GEGEN DIOSYA SURENDAGENI, S.H., M.H.


SEKRETARIS PN PURWAKARTA

LOYAL MENGABDI
DAN BERPRESTASI
Gegen Diosya Surendageni bersama orang tua, istri, anak, dan menantu.

T
ahun 2022 merupakan tahun
yang sibuk bagi Sekretaris PN
Purwakarta, Gegen Diosya
Surendageni, S.H., M.H. Ada banyak
pem­be­nahan sarana dan sistem.
Ada program membuat Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang sesuai
ketentuan, mem­buat perpustakaan
modern, pe­man­faatan teknologi
informasi, mem­benahi halaman dan
parkiran, me­me­nuhi sarana difabel,
membuat sarana ramah anak, hingga
membuat ino­vasi-inovasi terkait pela­
yanan publik dan pencegahan korup­si.
Sudah begitu, kegiatan-kegiatan lain
untuk men­dinamisasi organisasi juga
tidak kalah banyaknya.

Bagi Gegen, panggilan akrab pria 56 ta­


hun ini, beragamnya kegiatan dan pem­ Gegen Diosya Surendageni mengecek perpustakaan PN Purwakarta dan memberikan
petunjuk-petunjuk kepada petugas
be­nahan justru positif untuk me­mupuk
soliditas dan kekeluargaan pegawai
PN Purwakarta. “Hakim dan pegawai
selalu semangat untuk maju, bekerja

78 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SIAPA DIA

keras tan­pa mengeluh


dan kompak. Mereka siap
digerakkan setiap saat,
tinggal masalahnya mesti
ada yang memimpin saja,”
ujarnya bersemangat.

Menurut pria yang telah


mengabdi di pengadilan
selama 33 (tiga puluh tiga)
tahun ini, PN Purwakarta
telah berjalan dari tahun
ke tahun sesuai program
dan kebijakan pimpinan.
“Akan tetapi sejak akhir
tahun 2021 hingga sekarang
adalah saat yang paling
dinamis. Ada banyak
gagasan, ide cemerlang,
program, dan rencana besar
Gegen Diosya Surendageni menjadi Host Podcast PN Purwakarta, Maranggi (Mari Bincang-Bincang Lagi) yang dirancang. Ada ba­nyak
dengan narasumber tokoh agama Purwakarta, membahas pandangan masyarakat mengenai pengadilan.\ peningkatan di bidang
sarana pra­sarana, pelayanan

Gegen Diosya Surendageni mengecek perpustakaan PN Purwakarta dan memberikan


Gegen Diosya Surendageni menjadi pembina apel pada acara organisasi
petunjuk-petunjuk sosialpetugas.
kepada kemasyarakatan binaannya.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 79
SIAPA DIA

Sekretaris PN Purwakara, Gegen Diosya Surendageni, menerima Piagam Penghargaan Juara 1 Kepatuhan dan Keakuratan
Pelaksanaan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Tingkat UAKPA Satker lingkup KPPN Purwakarta.

publik, pemanfaatan tekno­logi informasi, inovasi-inovasi kemasyarakatan itu bersifat kemanusiaan dan tidak ada
mau­pun peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ke­pentingan politik atau terafilisasi oleh kepentingan-
ujarnya bangga. kepentingan lain,” tuturnya.

Seorang sekretaris adalah manajer dalam bidang kelem­ Sejak duduk di bangku SMA, Gegen memang sudah
bagaan. Sesuai konsep orga­nisasi pengadilan, maka dikenal aktif dalam ber­bagai organisasi. Bakat ber­
sekretaris mem­berikan dukungan terhadap pim­pinan. organisasi itu menurun dari ayahnya, Adang Yusup
“Pimpinan PN Purwakarta saat ini usianya 12 (dua belas (almarhum). Ayahnya yang asli Purwakarta itu pernah
tahun) di bawah saya, tapi sebagai sekretaris saya wajib meniti karier sampai pensiun sebagai Panitera/Sekretaris
mendukungnya dengan segenap kemampuan,” katanya PN Cirebon. Tetapi Sang Ayah juga punya segudang
merendah. jabatan. Ia pernah menjadi anggota DPRD Purwakarta,
Kepala Kantor Perburuhan Purwakarta, Pengusaha
“Sebagai pribadi, saya menganggap pimpinan saat ini Perhotelan dan Meubelair, Ketua Yayasan Pendidikan
sebagai saudara dan sahabat. Biarpun saya jauh lebih tua, Purnawarman, Ketua/Dekan Sekolah Tinggi Hukum
tetapi saya anggap pimpinan itu sebagai guru dan orang Purnawarman dan sederet posisi bergengsi lainnya.
tua. Karena kecerdasan, kepintaran, disiplin, integritas dan
kemam­puan manajerialnya, saya pantas menobat­kannya Dalam lingkup organisasi peradilan, saat ini Gegen
sebagai role model,” tambahnya. menjabat sebagai Ketua Forum Sekretaris Pengadilan
Negeri se-Jawa Barat. Organisasi sekretaris itu bertujuan
Gegen memang paham sekali mengenai organisasi. menjalin komunikasi, informasi, diskusi dan silaturahmi
Sebagai sekretaris, ia pintar menempatkan diri. Ia adalah bagi para sekretaris dalam kedinasan maupun di luar
pria enerjik yang loyal, ramah, dan rendah hati. Walau­ kedinasan.
pun sebenarnya, ia adalah seorang tokoh masyarakat
asli Purwakarta yang sangat disegani. “Ada sekitar Kesibukan dalam beragam organisasi tidak menjadikan
24 (dua puluh empat) organisasi yang saya bina dan tugasnya sebagai sekre­taris terbengkalai. Disiplin
urus. Sebagian sudah saya lepaskan. Organisasi sosial kerja tetap ia terapkan dan contohkan ke jajarannya.

80 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
SIAPA DIA

Gegen Diosya Surendageni bersama para hakim PN Purwakarta.

Semangat bekerja tanpa pamrih, tulus tinggi menghasilkan banyak perubahan pikir (mindset), dan keteladanan yang ada
mengabdi dan berprestasi telah mendo­ di PN Purwakarta. Beragam prestasi di PN Purwakarta tidak kalah pentingnya.
rong para bawahannya menjadi pegawai ditorehkan, antara lain tiap tahun lang­
yang pantang mengeluh. ganan meraih prestasi Juara 1 dalam Mengakhiri perbincangan, Dandapala
bidang Indikator Kinerja Pelaksanaan menanyakan mengenai rencana kakek
“Untuk infrastruktur gedung PN Purwa­ dan Pertanggungjawaban Anggaran dua cucu ini setelah purna tugas pada
karta saat ini kurang mememadai, yakni (IKPA) dan Kepatuhan dan Keakuratan tahun 2024. “Saya tidak akan berhenti
karena luas tanah hanya 1645 m² dan Pelaksanaan Rekonsiliasi Laporan Ke­ mengabdi kepada bangsa dan negara
bangunan yang sudah tua. Anggaran uangan (UAKPA) dari KPPN Purwakarta. melalui organisasi-organisasi yang saya
pemeliharaan gedung juga kurang Untuk prestasi bidang Akreditasi Penja­ emban dan bina. Saya bersyukur, apa
me­madai sehingga menjadi kesulitan minan Mutu (APM), PN Purwakarta yang saya lakukan itu atas izin-Nya bisa
tersen­diri dalam melakukan pembenahan meraihnya di tahun 2017. berguna bagi masyarakat. Pengabdian
fisik,” tuturnya lirih. Tetapi, masih kata saya itu tidak akan berhenti sampai akhir
pria peng­gemar mie bakso dan goreng “Apapun prestasi yang diraih bukan hayat,” pungkasnya.
tahu ini, asal ada kemauan pasti ada jalan. karena kerja saya sendiri, Tetapi semua
“Man jadda wa jadda,” siapa bersungguh- ber­kat bimbingan dari pimpinan dan Maka tidak heran, dari latar belakang
sungguh pasti berhasil, dan perubahan- juga kinerja para bawahan, seperti para keluarga dan semangat pengabdiannya
perubahan PN Purwakarta saat ini adalah Kasubag dan staf,” ujar suami dari Ana yang tinggi itu, cita-cita setelah purna
buktinya. Ratna Suminar ini. Bagi pria yang hobi tugas dari tokoh besar dalam masyarakat
olah raga dan menyanyi ini, prestasi Purwakarta ini: ingin menjadi politisi
Keteladanan menjadikan kepemimpinan­ itu memang membanggakan, tetapi berintegritas, demi pengabdian kepada
nya berjalan efektif. Sense management, menurutnya membangun sistem, bangsa, negara, dan masyarakat. Semoga
administrasi, dan kepeduliannya yang mengubah budaya kerja (culture set), pola terwujud. (HS)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 81
TIPS

Tips
Menjaga
Kesehatan
Mata

M
ata merupakan organ penglihatan yang fungsinya sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Mata bekerja dengan cara
mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia untuk selanjutnya diproses di otak. Sedemikian pentingnya
mata, hingga terganggunya fungsi organ tersebut pasti akan mengakibatkan gangguan pada aktivitas kerja, seperti pada saat
menulis, membaca, atau menatap layar komputer. Demi menjaga kesehatan mata, berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat
diaplikasikan:

1. Mengonsumsi makanan bergizi


Vitamin A, C, dan E adalah nutrisi yang diperlukan tubuh untuk menjaga
kesehatan mata. Zat-zat tersebut dapat dengan mudah diperoleh dari
sayur-sayuran seperti wortel, brokoli, bayam, tomat, dan lain-lain. Para peneliti
juga telah membuktikan bahwa asam lemak omega-3 yang terkandung dalam
minyak ikan mampu mencegah penyakit mata degenerasi makula (pandangan
buram pada lansia).

2. Kenakan kacamata
Selain sebagai produk fashion, kacamata juga berfungsi untuk mencegah paparan radiasi
UV yang berasal dari sinar matahari. Jika terekspos dalam intensitas yang berlebihan, radiasi
UV berisiko untuk meningkatkan terjadinya katarak dan tumor mata. Apabila anda harus
berada di luar ruangan dalam durasi yang cukup lama, maka kenakanlah kacamata dengan
perlindungan UV.

3. Aturan 20-20-20
Sebagai pekerja yang mayoritas waktunya hampir
selalu bertatapan dengan layar monitor, sangat
direkomendasikan bagi kita untuk mempraktikkan
aturan 20-20-20. Artinya untuk setiap 20 menit mata
anda menatap monitor, lihatlah objek yang berjarak
sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter) dengan durasi selama
20 detik. Tujuan dari aturan ini adalah demi mencegah
computer vision syndrome, yakni permasalahan mata
yang disebabkan oleh penggunaan komputer, tablet,
dan ponsel yang terlalu lama. Gejala yang dapat
ditimbulkan oleh computer vision syndrome antara lain adalah pandangan mata kabur, mata kering, mata merah dan mata gatal.
Sebagai pencegahan, aturlah 45 cm sebagai ukuran ideal jarak pandangan mata dengan layar monitor. (Romi Hardhika)

82 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
LENTERA HATI

Berdoalah Maka Tuhan


Akan Memberi
D
unia penuh warna, itulah kenyataan yang tak perlu melihat keluar barbershop melalui jendela kaca jernih terlihat
di­pungkiri cukup dirasa. Indahnya dunia meliputi jelas bagian luar. Di seberang jalan ia melihat seorang paruh
berbagai belahan dunia. Alam nan elok penuh baya terlihat kumal, kotor, dengan rambut panjang tak
pesona besarnya keagungan sang pencipta. Keramah­ beraturan. Terlihat kelaparan dan kehausan pria tersebut
tamahan penghuninya, disertai senyum dan canda meleng­ duduk di pinggir jalan di seberang barbershop.
kapi rasa syukur terucap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan langkah pelan si orang bijak keluar barbershop dan
Di sisi lain belahan bumi tercederai pertengkaran anak menghampiri pria kumal rambut panjang tersebut. Terlihat
manusia, saling merusak dan membunuh. Kelaparan dan berbisik orang bijak tersebut mengajak pria berambut
kekurangan makanan mendera anak manusia, menghiba panjang tak beraturan tersebut ke dalam barbershop. Dengan
me­minta belas kasihan dan pertolongan. mantap dia menghampiri tukang cukur dan mengatakan
“saya tidak percaya ada tukang cukur di kota ini.” Agak kaget
Terkadang memunculkan tanya, kenapa Tuhan sang maha tukang cukur tersebut menjawab “engkau anggap apa aku
pencipta membiarkan dua sisi bertolak belakang dirasakan ini bukankah engkau baru saja datang kepadaku untuk
ciptaannya. Satu sisi anak manusia diberikan kenikmatan merapikan rambutmu.”
dunia dan sisi lain dibiarkan menderita karena ulah manusia
tanpa kuasa menghentikannya. Kembali dengan suara mantap orang bijak tersebut berkata
“kalau di kota ini ada tukang cukur tentunya tidak akan ada
Ada suatu kisah seorang bijak yang puluhan tahun hidup orang berambut panjang kumal tak beraturan seperti orang
di sebuah kota kecil yang damai, di mana sesama penghuni ini.” Dengan agak sewot tukang cukur tersebut menjawab
akrab saling mengenal satu sama lain. Penduduk yang tak “bukan salah saya orang tersebut berambut panjang tak
seberapa banyak jumlahnya, hidup berdampingan, rukun ber­aturan. Dia tidak pernah datang kepadaku, dia tidak per­
saling bantu satu sama lain. Suatu hari orang bijak tersebut nah meminta kepadaku untuk merapikan atau memotong
pergi ke tukang cukur langganannya di sebuah barbershop rambut­nya sehingga tidak panjang kumal tak beraturan
kecil terletak di pinggiran kota. Setiap bulan secara rutin seperti itu.” “Coba saja jikalau dia datang kepadaku meminta
orang bijak tersebut selalu datang ke barbershop sekedar kepada­ku memotong rambutnya, merapikan sesuai gaya
untuk merapikan rambutnya meski sebenarnya belum kekinian maka aku akan membuatnya rapi dan terlihat
terlalu panjang. tampan.”

Seperti biasa setiap datang sambil dicukur dirapikan Sebagaimana kisah tukang cukur tersebut, tidak perlu mem­
rambut­nya, orang bijak tersebut sambil berbincang per­tanyakan tentang kuasa dan belas kasih Tuhan ataupun
dengan tukang cukur yang telah lama dikenalnya. Tidak keberadaan Tuhan atas situasi di dunia ini. Dalam kisah
seperti biasa tukang cukur yang biasanya ceria dengan ter­sebut di kota banyak aneka rupa seseorang. Ada yang
per­bincangan ringan, kali itu dengan nada sedih memulai tampan, bersih dengan rambut rapi, ada pula yang nampak
per­bin­cangan tentang situasi dunia yang tidak menyenang­ kotor, berambut panjang dan kumal. Sebagaimana jawaban
kan. Tukang cukur memulai perbincangan dengan nada tukang cukur, bagaimana mungkin orang yang berambut
sedih mempertanyakan “kenapa Tuhan membiarkan panjang tersebut bisa berambut rapi dan bersih jika dia
terjadinya peperangan berkecamuk ya?” bukankah perang tidak pernah datang kepadanya untuk minta dirapikan dan
menimbulkan kesengsaraan, kesedihan dan penderitaan dibersihkan. Begitu pula hubungan manusia dengan Tuhan,
bagi anak manusia. Belum lagi banyaknya situasi yang yang paling penting adalah bagaimana kita datang kepada
menyedihkan di berbagai belahan bumi mulai dari Tuhan untuk memuliakan dan meminta kehidupan yang
kemiskinan, kelaparan, bahkan banyak sekali bencana- terbaik. Jangan pernah sekali-kali melupakan bahkan tidak
bencana kemanusiaan terjadi.” Dengan nada agak meninggi pernah ingat kepada Tuhan. Meski sesaat sempatkanlah
tukang cukur tersebut kambali mempertanyakan “dimana datang kepada Tuhan untuk menyampaikan sebuah pujian
letak kuasa dan belas kasih Tuhan, atau jangan-jangan malah memuliakan nama-Nya dan berdo’a mengajukan sebuah
Tuhan itu tidak ada,” pungkas sang tukang cukur. permintaan. Tidak perlu meminta kepada Tuhan sesuatu yang
menurut kita baik, tapi mintalah apa yang menurut Dia baik
Mendengar keluh kesah tukang cukur, orang bijak tersebut untuk kita. Jika kita berdo’a dan meminta kepada Tuhan maka
hanya diam membiarkan tukang cukur menyelesaikan percayalah Tuhan adalah maha pemberi dan maha pengasih.
pekerjaannya. Sambil menunggu sekilas si orang bijak Mintalah maka engkau akan diberi-Nya. (TJ)

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 83
SERBA-SERBI

Pe m p e k Makanan Khas
Palembang yang
Lemak Nian!

Oleh Anisa Lestari


Kontributor Dandapala

P
empek merupakan makanan
khas Palembang yang juga men­
jadi salah satu kuliner favorit
di Indonesia. Makanan ini terbuat
dari daging ikan yang digiling halus
kemudian dicampur dengan tepung kanji
atau tepung sagu, telur, bawang putih
yang dihaluskan, penyedap rasa dan
garam. Makanan ini biasanya disajikan
bersama dengan Cuko yaitu kuah kental
berwarna cokelat yang mempunyai cita
rasa pedas, manis, dan sedikit asam,
yang terbuat dari campuran gula merah,
udang ebi, cabai rawit tumbuk, bawang
putih, asam jawa dan garam.

Pempek mulai ada di Palembang sekitar


abad ke-16, sejak masuknya etnis
Tionghoa ke Palembang. Berdasarkan
cerita yang berkembang di masyarakat,
nama Pempek atau empek-empek
berasal dari kata apek atau pek-pek yang
merupakan sebutan untuk paman atau
lelaki tua Tionghoa. Di mana saat itu,
Pempek disebut sebagai Kelesan dan
banyak orang-orang keturunan Tionghoa
yang menjajakannya dari kampung ke
kampung dengan berjalan kaki. Ketika
itu pembeli menyebut penjual Kelesan Seiring perkembangannya, saat ini dipanggang bersama dengan telur
dengan panggilan “Pek, empek….” terdapat berbagai macam jenis Pempek serta dipanggang di atas bara api, dan
sehingga kemudian lama kelamaan yang dibedakan berdasarkan cara masih banyak lainnya.
menjadi nama makanan yang mereka penyajian dan komposisi bahan maupun
jajakan. isinya. Jenis-jenis Pempek tersebut terdiri Saat ini, Pempek tidak hanya dijual
dari Pempek Kapal Selam yaitu Pempek dengan berjalan kaki, tetapi sudah
Pada awal­nya, Pempek dibuat dengan berisi telur ayam atau telur bebek yang banyak restoran-restoran di ber­
bahan dasar berupa daging ikan Belida, disajikan bersama cuka yang di dalamnya bagai sudut kota Palembang yang
akan tetapi dikarenakan semakin langka terdapat potongan mentimun, Pempek menjaja­kan makanan khas yang satu
dan mahalnya ikan tersebut, kemudian Lenjer, Pempek Adaan, Pempek Tahu yang ini. Pempek sendiri sudah menjadi
masyarakat mencari alternatif lain baik didalam adonan pempeknya terdapat penganan yang wajib dihadirkan dalam
berupa daging ikan sungai seperti ikan potongan tahu sebagai isiannya, Pempek ber­bagai kesempatan, baik sebagai
Gabus, ikan Putak, ikan Toman dan ikan Kulit yang berbahan dasar kulit ikan, camilan sehari-hari maupun dalam
Bujuk, maupun daging ikan laut seperti Pempek Pistel yang berisi irisan pepaya acara-acara besar, sehingga tidak
ikan Tenggiri, ikan Kakap Merah, ikan muda rebus, Pempek Keriting, Pempek salah jika kemudian kota Palembang
Parang-parang, ikan Ekor Kuning, dan Tunu (Pempek Panggang), Pempek mendapat julukan sebagai “Kota
ikan Sebelah. Lenggang yaitu adonan pempek yang Pempek.”

84 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
WISATA

Kota Pontianak

Semarak Hari Jadi


Momentum Kebangkitan
Pariwisata Di Kota Pontianak
Oleh Tim Dandapala

D
ikenal sebagai Kota Khatu­
listiwa, Pontianak sarat akan
objek wisata yang menarik,
sebut saja Keraton Kadriah, Alun-
Alun Kapuas, Tugu Khatulistiwa dan
berbagai objek wisata lainnya. Untuk
lebih mempopulerkan wisata di Kota
Pontianak, Pemerintah Kota Pontianak
rutin menggelar event yang masuk
agenda tahunan sekaligus agenda
pariwisata dengan menggelar upacara
peringatan HUT ke-251 Kota Pontianak.
Acara dimulai dari proses berbagai
rangkaian pagelaran sampai menuju
puncaknya, yang jatuh pada hari
Minggu tanggal 23 Oktober 2022.

Penggunaan Baju Melayu (Kurung),


pema­sangan umbul-umbul dan
manggar bagi instansi maupun Istana Kadriah Kesultanan Pontianak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur,
merupakan salah satu cagar budaya di Kota Pontianak.
sekolah-sekolah menjadi salah satu
ciri khas yang ditampilkan men­
jelang kemeriahan acara. Seluruh
guru di sekolah memperkenalkan
event setahun sekali ini kepada siswa
agar mereka me­nge­nal tradisi leluhur
sekaligus edukasi bagi peserta didik.

Perayaan HUT ke-251 Kota


Pontianak tidak dapat dipisahkan
dengan ciri khas penggunaan Baju
Kurung kombinasi Corak Insang
yang merupakan salah satu pa­
kaian adat masyarakat Melayu
Kota Pon­tianak. Pakaian ini dikenal
pada masa Kesultanan Kadriah,
dalam pemerintahan Sultan Syarif
Abdurahman Al Qadrie tahun 1771,
mulanya corak insang biasa di­pakai Peserta didik yang berbusana Baju Kurung dengan menggunakan motif corak insang di sekolah
untuk upacara kebesaran melayu oleh dalam rangka HUT ke-251 Kota Pontianak.

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 85
WISATA

Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie saat menghadiri acara pagelaran budaya dalam
rangka HUT ke-251 Kota Pontianak.

Walikota Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T. saat menghadiri peringatan Hari Jadi Kota Pontianak.

kaum Melayu Pontianak di dalam kerajaan, memberikan diskon bagi masyarakat


dipakai bersama-sama kain songket untuk dengan waktu yang telah ditentukan.
dijadikan sarungnya, aneka perhiasan emas “Bisa dengan memberikan voucher diskon
dan tas kecil atau kipas. atau promo, tujuannya agar masyarakat
merasakan keramaian serta semarak
Kaum laki laki Melayu menggunakan Baju sebelum hari puncak,” terangnya. Di tahun
Kurung Teluk belanga dipadukan juga ini, sebagai momen­tum kebangkitan Kota
dengan Corak Insang yang merupakan Pontianak, Peme­rintah Kota berkolaborasi
varian dari baju kurung yang dipakai kaum dengan Kesultanan Kadriah mengangkat
perempuan, bentuk baju ini mempunyai alas kem­bali kesejahteraan warga, khususnya
leher berbentuk bulat dan belahan di bagian di sektor ekonomi dengan lebih me­
depan. Pada keliling leher baju dilapisi meriahkan Hari Jadi ke-251 Kota Pon­
dengan kain dan dijahit “sembat halus” tianak. Edi menyebut kolaborasi ini mampu
sementara bagian pinggirnya bulatannya mempersatukan masyarakat sebagai upaya
dijahit “tulang belut halus.” pemulihan pasca pandemi.

Walikota Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, Perayaan ini juga melibatkan pelaku UMKM
M.M., M.T telah menghimbau pihak swasta yang hadir saat puncak perayaan. Beberapa
seperti hotel, restoran dan lainnya untuk tempat tersedia bagi UMKM yang menjual

86 VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022
WISATA

Baju Kurung dengan dipadukan aksen corak insang ciri khas saat perayaan HUT ke-251 Kota Pontianak.

Tugu Khatulistiwa, salah satu destinasi wisata di Kota Pontianak.

makanan, minuman maupun produk memaknai hari jadi dengan semangat tak lekang oleh waktu. Tak salah bila di
kerajinan yang memenuhi tenda-tenda perubahan, layaknya keberanian Sultan rencana jadwal traveling, Kota Pontianak
di Jalan Rahadi Usman, Kota Pontianak. Syarif Abdurrahman. dapat menjadi salah satu destinasi wisata.
Saat puncak perayaan, para tamu dan (Eliyas Eko Setyo, ASN, MT)
masyarakat berbaur untuk menari Perayaan HUT Kota Pontianak rutin di­
jepin, melambangkan perayaan dan gelar setiap tahun sebagai pengingat
kebersamaan Kota Pontianak serta budaya leluhur dan adat istiadat yang

VOLUME VIII
EDISI 49 • SEPTEMBER - OKTOBER 2022 87
PENGADILAN NEGERI
PASANGKAYU

Anda mungkin juga menyukai