Disusun oleh
Nama : Ai Ida Handayani, A.Md.A.K
NIP 199206262020122008
Gelombang/angkatan : III
Jabatan : Pranata Laboratorium Perekayasaan
Unit Kerja : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur
Sumber Kegiatan : Inisiatif Personal, SKP dan Perintah Pimpinan
Coach : H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA
Mentor : Evi Hidayah, ST
NIP 199206262020122008
Mentor, Peserta,
Coach,
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIP 199206262020122008
Telah diseminarkan
pada Hari Jumat, Tanggal 28 Mei 2021
Coach, Mentor,
Penguji,
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul
“Pengembangbiakan Bakteri Secara Konvensional Untuk Optimalisasi Analisa Sampel Air
Limbah Pada Parameter BOD (Biologycal Oxygen Demand) Di Seksi Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur”.
Rancangan aktualisasi ini memuat kegiatan-kegiatan pengidentifikasian isu yang
terjadi di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur. Rancangan aktualisasi ini juga
diajukan sebagai salah satu tugas akhir pada kegiatan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Dinas Lingkungan Hidup tahun 2021.
Selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik bantuan materil maupun moril berupa saran, bimbingan, kritikan,
semangat, masukan yang sangat berharga. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Bupati Cianjur, Bapak H. Herman Suherman.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Jawa Barat, Bapak Dr.
Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc.
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Cianjur, Bapak Budhi Rahayu Toyib, S.Sos, MM.
4. Kepala Subbidang Diklat Teknis dan Struktural Bdan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Cianjur, Bapak Iman Saepudin, S.H, M.H.
5. Pembimbing (coach) Bapak Drs. H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA. yang
membimbing dengan penuh kesabaran, ketelitian, kecermatan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
6. Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Cianjur, Evi Hidayah, ST. sebagai mentor yang membantu dan
membimbing rancangan aktualisasi ini dengan penuh semangat dan kesabaran dari
awal hingga akhir.
7. Penguji rancangan aktualisasi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dan saran selama seminar.
8. Widyaiswara Bapak Drs. H.A. Yusuf Wibisana, S.E., MMA., Bapak Dr. Drs. Dudung
Abdullah Pasteur MM.Pd., Bapak Acep Bambang Mutakin, S.STP, M.Si., dan Bapak
Eep Saeful RF., yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk mengajar
kami.
9. Keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan hingga sampai pada tahap ini
menjadi sumber kekuatan dan semangat bagi penulis.
10. Teman-teman Latihan Dasar CPNS Angkatan III 2020, khususnya rekan-rekan
Kelompok 3 yang selalu kompak dan saling mendukung.
11. Semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan
baik. Aamiin.
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................3
C. Manfaat..........................................................................................................4
D. Ruang Lingkup...............................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP
A. Profil Organisasi............................................................................................5
B. Visi dan Misi Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup.................................6
C. Nilai-nilai Organisasi.....................................................................................6
D. Struktur Organisasi........................................................................................7
E. Tugas, Pokok dan Fungsi..............................................................................9
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR ASN
A. Identifikasi Isu...............................................................................................13
B. Penetapan Isu................................................................................................17
C. Analisa Penyebab Core Issue dengan Metode Fishbone...............................18
D. Gagasan Pemecahan Isu................................................................................19
E. Landasan Nilai-nilai ANEKA.......................................................................20
F. Fungsi, Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)......................26
G. Matriks Rancangan Aktualisasi.....................................................................34
H. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi..........................................................42
BAB IV PENUTUP...................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................44
BIOGRAFI PENULIS...............................................................................................45
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaannya tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mandi,
mencuci, memasak, hingga bercocok tanam. Kebutuhan akan air juga tidak hanya sebatas
untuk keperluan rumah tangga saja, sebagaimana kita ketahui semakin banyak industri
berkembang yang sebagian besar proses produksinya menggunakan air, kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya akan menghasilkan limbah cair yang dapat berpotensi mencemari
lingkungan jika tidak ditangani dengan baik dan benar. Limbah cair yang dihasilkan akan
mengalami perubahan fisik, kimia, dan hayati yang dapat menghasilkan zat-zat beracun
dan berbahaya.
Limbah hasil kegiatan yang dialirkan ke sungai atau lingkungan, dapat mencemari
sungai tersebut menimbulkan berbagai masalah penyakit bagi manusia dan lingkungan
disekitarnya. Penanggulangan masalah tersebut dapat dilakukan untuk memantau kualitas
air salah satunya yaitu dengan mengukur BOD (Biologycal Oxygen Demand). Parameter
BOD memberikan informasi mengenai fraksi yang siap terurai dari bahan organik yang
mengalir di dalam air.
Tingginya bahan pencemar dari pembangunan industri menjadi penyebab
pencemaran air di lingkungan. Salah satu indikator tercemarnya air adalah parameter nilai
BOD yang mengindikasikan kualitas air berada pada kondisi tidak tercemar, tercemar
ringan, sedang dan tercemar berat. Kualitas suatu perairan yang baik tentunya sangat
penting bagi kehidupan organisme di dalamnya.
BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobic untuk
menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut maupun yang tersuspensi di dalam
air. Nilai BOD dinyatakan dalam milligram oksigen yang dikonsumsi per liter sampel
selama 5 hari (BOD5) inkubasi pada suhu 20oC dan sering digunakan sebagai indikator
untuk menunjukkan tingkat polusi organik dalam air dan BOD 5 inilah yang dilakukan
dalam kegiatan aktualisasi ini. Waktu inkubasi selama 5 hari (BOD5) paling umum
digunakan karena waktu uji yang relativ singkat dan praktis untuk mendeteksi pemecahan
biologis bahan organik dalam limbah, namun hanya mampu mengukur sekitar 70% dari
total zat organik yang diuraikan.
1
Pengujian BOD menggunakan mikroorganisme sehingga hasil pengujian
dipengaruhi berdasarkan kinerja dari mikroorganisme yang digunakan, beberapa faktor
yang mempengaruhi kinerja bakteri dalam proses oksidasi bahan organik dalam sampel
adalah salinitas, temperatur, oksigen, dan pH. Kegiatan aktualisasi ini menggunakan
bakteri isolasi dari bakteri yang dikembangbiakan dengan konvensional secara mandiri.
Bakteri hasil pengembangbiakan tersebut digunakan sebagai mikroorganisme analisis
BOD air limbah, namun penggunaan bakteri tersebut harus didapatkan terlebih dahulu
jumlah populasi yang optimum yaitu dengan melakukan tingkatan penambahan jumlah
populasi bakteri yang digunakan terhadap nilai BOD larutan standar.
Pengujian BOD secara SNI dilakukan menggunakan metode winkler. Prinsip dari
metode winkler yaitu oksigen di dalam sampel akan mengoksidasi MnSO4 yang
ditambahkan ke dalam larutan pada keadaan alkalis, sehingga terjadi endapan MnO 2.
Penambahan asam sulfat dan kalium iodida akan membebaskan iodin yang ekuivalen
dengan oksigen terlarut. Iodin yang dibebaskan tersebut kemudian dianalisis dengan
metode titrasi iodometri.
Mengingat banyaknya jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dijalankan oleh
masyarakat dan/atau industri, maka diperlukan pengawasan untuk mengetahui tingkat
ketaatan pelaku usaha terhadap pengelolaan lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Cianjur pada Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup selaku
lembaga pengawas lingkungan bertugas salah satunya menganalisa sampel air limbah dari
hasil usaha dan/atau kegiatan yang dihasilkan oleh masyarakat, memastikan hasil uji
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Metode pengujian pada air limbah meliputi parameter pH, parameter
BOD, parameter COD, parameter TSS, dan parameter TDS. Dari parameter metode uji
untuk air limbah tersebut, parameter BOD (Biologycal Oxygen Demand) masih belum
berjalan dengan maksimal dikarenakan material untuk analisa tidak selalu tersedia di
laboratorium DLH.
Salah satu solusi permasalahan diatas bisa diselesaikan dengan inovasi membuat
bahan material untuk analisa secara mandiri, yaitu dengan cara mengembangbiakan
bakeri secara konvensional untuk optimalisasi analisa sampel air limbah pada parameter
BOD di laboratorium DLH.
Dalam mewujudkan pembangunan negara Indonesia, Aparatur Sipil Negara (ASN)
dituntut untuk menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan
sebagai perekat pemersatu bangsa. Selain itu, ASN memiliki peranan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dalam rangka memenuhi nilai dan konsep ASN seperti diatas, maka diperlukan
penyesuaian terkait tugas dan fungsi ASN agar dapat menjalankan tugas yang efektif dan
efisien. Dalam hal ini bekaitan dengan jabatan ASN yaitu Pranata Laboratorium
Perekayasaan yang memiliki tugas merencanakan pemanfaatan, mengkoordinasikan dan
pemeriksaan, evaluasi serta membuat laporan terkait pemanfaatan laboratorium, sesuai
dengan prosedur yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar, optimal dan
tepat sasaran.
B. Tujuan
Penulisan rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus,
diantaranya :
1. Tujuan Umum
Penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai bentuk upaya untuk
mengoptimalkan pengujian BOD pada analisa air limbah yang dilaksanakan di
laboratorium Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Cianjur. Adapun tujuan lain penyusunan rancangan aktualisasi ini
adalah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) agar
dapat membentuk ASN yang profesional, berintegritas, berkarakter, inovatif,
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dapat memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa, serta selalu setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
a. Melaksanakan kegiatan pengujian kualitas lingkungan dengan standar
kompetensi laboratorium pengujian SNI.
b. Memberikan pelayanan analisa yang optimal terhadap stakeholder.
c. Menjalankan tugas sebagai Pranata Laboratorium Perekayasaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik, terutama prinsip efektif dan
efisien, serta akuntabel.
C. Manfaat
Manfaat aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS, diantaranya adalah :
1. Diri sendiri
Menjadikan diri sebagai ASN yang berpegang teguh pada nilai-nilai dasar ANEKA
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam melaksanakan
tugas sebagai Pranata Laboratorium Perekayasaan.
2. Organisasi
Terwujudnya visi dan misi Laboratorium Seksi Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Hidup DLH dengan penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab.
3. Masyarakat
Agar meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium pada masyarakat yang sesuai
nilia-nilai dasar ASN. Selain itu, dengan dipahami dan diterapkan analisa sampel air
limbah pada parameter BOD dengan baik dan benar maka diharapkan pelayanan
publik akan semakin baik sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu cepat, mudah,
murah, dan bermutu.
A. Profil Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup memiliki 2 kantor yang beroperasi dalam melaksanakan
kegiatan pemerintahan. Kantor 1 digunakan untuk kegiatan Sekretariat dan Bidang
Pengelolaan Sampah dan Limbah yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan, Cianjur
43251. Sementara Kantor 2 digunakan untuk kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan dan Bidang Tata Lingkungan yang beralamat di Jl. Raya
Bandung KM.02.
Gambar 1. Kantor 1 Dinas Lingkungan Hidup Jl. Perintis Kemerdekaan
Kerja Keras
Ikhlas dan Ibadah
Amanah
Terpuji
Gotong Royong
Adil
Demokrasi
Profesionalisme
Efektif dan Efisien
D. Struktur Organisasi
a. Kepala
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan
2. Subbagian Keuangan
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Tata Lingkungan, membawahkan:
1. Seksi Kajian Dampak Lingkungan
2. Seksi Inventarisasi RPPL dan KLS
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan
d. Bidang Pengelolaan Sampah, membawahkan:
1. Seksi Pengurangan dan Penanganan Sampah
2. Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
3. Seksi Pengolahan dan Pengelolaan Limah
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan,
membawahkan:
1. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
2. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan
3. Seksi Penegakan Hukum
f. Unit Pelaksana Teknis
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
Sub. Bagian Perencanaan Sub. Bagian Keuangan Sub. Bagian Umum dan
FUNGSIONAL
Kepegawaian
MAYA PUSPA, SH N. NENENG ROSTIANTIE, SH.,MH
U. SUFYAN,SE
NIP. 19730920 199703 2 003 NIP 19730712 199703 2 013
NIP. 19671111 200901 1 002
BIDANG TATA LINGKUNGAN BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Ir. ENDANG SUMIRAT Plt. N. NENENG ROSTIANTIE, SH.,MH
DEDI JUNAEDI, SE, M.Si
NIP. 19660502 199703 1 004
NIP 19730712 199703 2 013 NIP. 19670707 200003 1 005
NIP. 19700715 199703 1 004 NIP. 19650725 199311 1 001 NIP. 19690127 199403 2 009
NIP. 198110127 200604 1 NIP. 19750918 200701 1 007 NIP. 19800524 200902 1 001
Bidang Pengendalian
Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan
A. Identifikasi Isu
Salah satu bentuk pelayanan laboratorium pengujian parameter lingkungan adalah
pelayanan jasa pengujian parameter lingkungan, jasa pembinaan (pelatihan laboratorium
lingkungan), dan jasa penelitian dalam rangka pengendalian pencemaran. Laboratorium
pengujian parameter lingkungan atau dikenal sebagai laboratorium lingkungan yang
terdapat di DLH melayani masyarakat terkait pengujian limbah industri yang digunakan
untuk perijinan mendirikan usaha/kegiatan.
Adapun pada perjalanannya, ada beberapa issue (masalah) yang dihadapi terkait
pelaksanaan tugas dan fungsi laboratorium lingkungan Dinas Lingkungan Hidup sebagai
organisasi perangkat daerah. Beberapa isu yang muncul di Laboratorium Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur diantaranya yaitu:
1. Kurang optimalnya pengujian sampel air limbah pada parameter BOD
(Biological Oxygen Demand).
2. Tidak adanya sistem pengelolaan limbah sisa pengujian dan sisa bahan kimia
kadaluarsa.
3. Kurangnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
Gambar 10. Bahan kimia di ruang asam Gambar 11. Alat gelas tidak pada tempatnya
b. Dampak jika tidak diselesaikan
Jika permasalahan tentang sistem manajemen K3 tidak diselesaikan, maka akan
berpengaruh pada tingginya risiko kecelakaan kerja di laboratorium, alur kerja yang
kurang efektif dan efisien, serta tidak memenuhi standar laboratorium pengujian yang
telah ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
B. Penetapan Isu
Permasalahan di laboratorium seksi pengendalian pencemaran lingkungan dinas
lingkungan hidup yang telah dijabarkan pada pembahasan sebelumnya, akan dipilih salah
satunya saja untuk dijadikan sebuah rancangan aktualisasi. Metode yang digunakan
untuk penetapkan isu tersebut yaitu dengan metode tabel analisis isu berdasarkan
Urgency (Seberapa mendesaknya), Seriousness (Seberapa Gawat), dan Growth
(Seberapa Cepat Perkembangannya) atau sering disebut metode USG. Berikut ini adalah
tabel penetapan isu berdasarkan analisis USG:
Tabel 1. Analisis Kualitas Isu dengan Metode USG
Kriteria (1-5)
No. Identifikasi Isu Jumlah Peringkat
U S G
Agenda 3: WoG
Penyebab Akibat
Material Metode
Media
uji Hasil
tidak analisa Kurang
tersedia belum
optimalnya
Media maksimal
analisa
mahal sampel air
limbah pada
parameter
SDM BOD
Alat kurang
laboratorium
terbatas
SDM
Mesin/Alat
Dari Analisa metode fishbone diatas, dapat dilihat bahwa penyebab dari core issue
atau isu terpilih yang terjadi adalah karena faktor material/ bahan uji analisa, SDM,
mesin/alat, dan metode. Penyebab-penyebab tersebut adalah:
1. Media uji berupa bakteri instan sangat mahal sehingga tidak selalu tersedia di laboratorium Dinas Lingkung
Aparatur sipil negara harus menganut nilai-nilai dasar, adapun Nilai-nilai dasar yang
dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupssi. Selanjutnya kelima nilai dasar tersebut diakronimkan menjadi ANEKA.
1. Akuntabilitas
Secara konseptual dan teoritis akuntabilitas merupakan kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dibutuhkan beberapa
unsur yaitu:
a. Kepemimpinan
Pimpinan memiliki peran yang penting dalam menciptakan lingkungan yang
akuntabel. Pemimpin yang memiliki komitmen tinggi dalam melakukan
pekerjaannya akan memberikan efek positif bagi sekitarnya.
b. Transparansi
Transparansi berari adanya keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/istansi.
c. Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Adanya integritas dpat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/tau stakeholder.
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau prbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran atau kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas.keadilan harus dipelihara
sebab munculnya ketidakadilan dapat berakibat pada kredibilitas organisasi.
f. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan efek dari adanya keadilan sehingga melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapakai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
capaian tujuan akhir.
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai ideologi pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD 1945
3. Menjalankan tugas profesional dan netral
4. Membuat keputusan berdasarkan keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dalam program pemerintah
9. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas
11. Menghargai komunikasi, konsultai dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem karir
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya
untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. Nilai-nilai dasar anti
adalah korupsi sebagai berikut:
1) Kejujuran
Kejujuran, yaitu ebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong
dan tidak curang. Kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk
tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak mencontek, tidak
melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran
secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam
menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum
ataupun sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
2) Kepedulian
Kepedulian, yaitu mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya. Secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan
dengan peduli terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana
alam, serta turut membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat tinggal
maupun
di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam maupun sosial
terhadap individu dan kelompok lain.
3) Kemandirian
Kemandirian, yaitu dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai
suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa
kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
4) Kedisiplinan
Kedisiplinan, yaitu ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya
untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari
disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya
yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai hal.
Kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur
waktu dengan baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan yang
berlaku, mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan fokus pada
pekerjaan.
5) Tanggung jawab
Tanggung Jawab, yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau
terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Seseorang yang
memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas
dengan lebih baik. Seseorang yang dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil
apa-pun itu dengan baik akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Penerapan
nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan
sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik, mengerjakan tugas
akademik dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.
6) Kerja keras
Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan secara sungguh-sungguh
tanpa mengenal kata lelah, pantang menyerah dan tidak akan berhenti bekerja
sebelum target atau tujuan yang dimiliki tercapai.
7) Kesederhanaan
Kesederhanaan, yaitu hidup sederhana, tidak hidup boros, tidak sesuai
dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina
untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
8) Keberanian
Keberanian, yaitu bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya. Keberanian
sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin
matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika
pengetahuannya juga kuat.
9) Keadilan
Keadilan, yaitu sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Keadilan
dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas
dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah
penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi
haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Pada dasarnya pendekatan Whole of Government (WoG)
mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai adanya koordinasi yang sulit
terjadi di antara sektor atau kelembagaan sehingga Whole of Government (WoG)
dipandang sebagai persepktif baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi
antar sektor. Whole of Government (WoG) dipandang menunjukkan atau
menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas
sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah
terhadap isu- isu tertentu (APSC). Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan
berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut :
1) Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak
b. Dialog atau pertukaran informasi
c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
2) Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
a. Joint working, atau kolaborasi sementara
b. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis
kerjasama
c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
3) Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
isu besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama
b. Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
c. Merger, berupa penggabungan ke dalam struktur baru.
Pranata Laboratorium Perekayasaan Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Unit Kerja :
Kabupaten Cianjur
1. Kurang optimalnya pengujian sampel air limbah pada parameter BOD (Biological Oxygen Demand).
Identifikasi Isu : 2. Tidak adanya sistem pengelolaan limbah sisa pengujian dan sisa bahan kimia kadaluarsa.
3. Kurangnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Isu yang
: Kurang Optimalnya Pengujian Sampel Air Limbah Pada Parameter BOD (Biological Oxygen Demand).
diangkat
Gagasan Pengembangbiakan Bakteri Secara Konvensional Untuk Optimalisasi Analisa Sampel Air Limbah Pada Parameter
:
Pemecahan Isu BOD.
“Pengembangbiakan Bakteri Secara Konvensional
Judul : Untuk Optimalisasi Analisa Sampel Air Limbah Pada Parameter BOD (Biological Oxygen Demand)
Di Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur”
1. Melaksanakan kajian SOP dan metode uji untuk analisa parameter BOD pada sampel air limbah.
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk kebutuhan analisa sampel air limbah.
Kegiatan : 3. Mengembangbiakan bakteri secara konvensional di laboratorium.
4. Melaksanakan analisa parameter BOD pada sampel air limbah di laboratorium.
5. Mengevaluasi hasil kegiatan analisa yang telah dilaksanakan.
35
Tabel 7. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap
No. Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan Terlaksananya kajian SOP dan metode uji untuk Kontribusi Profesional:
kajian SOP analisa parameter BOD pada sampel air limbah. terhadap visi: Didalam
dan metode Kegiatan kajian mempelajari
uji untuk 1. Melakukan Terwujudnya arahan konsultasi dengan atasan. SOP dan metode analisa BOD,
analisa konsultasi Gagasan untuk melaksanakan analisa BOD air Akuntabilitas: uji untuk analisa saya
parameter dengan atasan limbah dengan bantuan bakteri konvensianal yang tanggung jawab, BOD pada air menerapkan
BOD pada mengenai dikembangbiakan sendiri sebagai upaya transparan limbah suatu standar
sampel air gagasan untuk pemecahan isu yang terdapat di laboratorium. Nasionalisme: mendukung visi kualitas
limbah. mengoptimalkan Gagasan tersebut secara transparan akan saya menghormati laboratorium belajar untuk
(Inisiatif prosedur kerja sampaikan kepada atasan dengan sopan dan Etika Publik: sopan DLH menjadi memahami
pribadi/ analisa sampel di bertanggung jawab. Saya menghormati dan Komitmen Mutu: laboratorium secara
Inovasi) laboratorium. menerima masukan sarta saran dari atasan agar gagasan kreatif pengujian menyeluruh
kegiatan aktualisasi dan habituasi yang lingkungan yang yang
direncanakan dapat berjalan dengan lancar. kompeten. dilandasi oleh
pola kerja dan
2. Mencari dan Terlaksananya pencarian dan pengkajian Akuntabilitas: Kontribusi pola pikir
mengkaji dokumen SOP metode uji sampel air limbah. Saya integritas terhadap misi: sistematis.
dokumen SOP akan mencari dokumen tersebut dengan sungguh- Nasionalisme: tekad Kegiatan kajian
metode uji sungguh dan tekad yang kuat, kemudian yang kuat SOP dan metode Demokratis:
sampel air mengkaji dokumen tersebut dengan cermat dan Etika Publik: cermat uji untuk analisa Saat berdikusi
limbah di teliti. Saya akan melaksanakan kegiatan ini Komitmen Mutu: BOD pada air dengan atasan
bagian dengan integritas dalam menjalankan tugas. sungguh-sungguh, teliti limbah maupun rekan
administrasi mendukung misi sejawat, kami
Seksi PPL laboratorium bermusyawar
DLH ah dengan
yaitu: mufakat.
Melaksanakan
3. Melakukan Terlaksananya koordinasi mengenai solusi Akuntabilitas: kegiatan
koordinasi permasalahan di laboratorium dengan sopan dan tanggung jawab pengujian
dengan senior hormat serta pendekatan yang humanis. Saya Nasionalisme: kualitas
mengenai solusi akan meminta masukan rekan kerja terkait analisa humanis, hormat lingkungan
permasalahan BOD. Saya juga akan mencatat secara cermat Etika Publik: cermat, dengan standar
laboratorium masukan yang disampaikan. Saya akan sopan, nondiskriminatif kompetensi
terkait analisa memberlakukan sama (non-diskriminatif) setiap Komitmen Mutu: laboratorium
BOD. masukan yang diberikan oleh rekan kerja dan berorientasi mutu pengujian SNI
pimpinan. Saya akan menjalankan masukan yang dan peraturan
ada penuh dengan tanggung jawab. Koordinasi yang berlaku.
yang dilakukan untuk orientasi mutu analis yang Meningkatkan
lebih baik dimasa depan. keahlian
personel
4. Mengumpulkan Terkumpulnya informasi metodelogi dan Akuntabilitas: melalui
informasi mekanisme pengembangbiakan bakteri secara tanggung jawab pelatihan
terkait konvensional. Saya akan belajar dalam Komitmen Mutu: sesuai
metodelogi dan rangka meningkatkan kualitas ilmu meningkatkan kualitas kebutuhan.
mekanisme pengetahuan dengan sungguh-sungguh dan ilmu pengetahuan,
pengembang- bertanggung jawab. Saya akan melakukan efektif dan efisien
biakan bakteri pembelajaran dengan efektif dan efisien.
secara
konvensional.
Menyiapkan Tersedianya alat dan bahan untuk kebutuhan Kontribusi Kerja Keras:
2. alat dan bahan analisa sampel air limbah. terhadap visi: Dalam
untuk Akuntabilitas: Kegiatan mempersiapa
kebutuhan 1. Koordinasi Terlaksananya koordinasi dengan senior terkait bertanggung jawab meyiapkan alat n
analisa dengan senior kondisi peralatan laboratorium dengan sopan dan Nasionalisme: bahasa dan bahan untuk laboratorium
sampel air mengenai kondisi santun, menggunakan bahasa Indonesia yang Indonesia kebutuhan saya
limbah. laboratorium baik dan benar. Saya akan menghargai Etika Publik: analisa menerapkan
(SKP) beserta komunikasi, konsultasi dan kerjasama serta komunikasi, konsultasi, mendukung visi suatu standar
peralatannya. akan bertanggung jawab pada tugas dan arahan kerjasama, sopan dan laboratorium kualitas
yang diberikan. santun DLH menjadi berdasarkan
laboratorium studi literatur,
2. Mengecek dan Peralatan laboratorium telah dicek dan dipastikan Akuntabilitas: pengujian berdiskusi
memastikan dalam kondisi baik dan dapat digunakan. Saya integritas lingkungan yang dan pola kerja
peralatan akan mempersiapkan peralatan laboratorium yang Etika Publik: kompeten, dan pola pikir
laboratorium akan digunakan dengan sungguh-sungguh dan memelihara dan pengendali sistematis.
dalam keadaan teliti dengan integritas tinggi. Kegiatan ini akan menjunjung tinggi etika kualitas
baik dan dapat saya lakukan dengan efektif dan efisien. Dalam luhur lingkungan. Gotong
digunakan. menjalankan tugas, saya akan memelihara dan Komitmen Mutu: Royong:
menjunjung tinggi etika luhur. Saya akan sungguh-sungguh, teliti, Kontribusi Dalam
menumbuhkan sikap peduli, disiplin dan kerja efektif dan efisien terhadap misi: mempersiapk
keras dalam menyiapkan seluruh alat dan bahan Anti Korupsi: Kegiatan an alat dan
yang akan digunakan. Peduli, disiplin, kerja meyiapkan alat bahan yang
keras dan bahan untuk dibutuhkan
3. Pengambilan Tersedianya sampel air limbah yang diambil Akuntabilitas: kebutuhan untuk analisa
sampel air sesuai dengan SOP. Saya akan melaksanakan tanggung jawab analisa di
limbah sesuai kegiatan pengambilan sampel dengan tanggung Nasionalisme: peduli, mendukung misi laboratorium
dengan SOP. jawab, taat aturan sesuai SOP, bekerja dengan disiplin, kerja keras laboratorium dilakukan
efektif dan efisien, serta menumbuhkan sikap Etika Publik: taat DLH bersama-
peduli, disiplin dan kerja keras. peraturan yaitu: sama,
Komitmen Mutu: Mewujudkan bergotong
efektif dan efisien kegiatan royong
laboratorium dengan rekan
4. Menyiapkan Tersedianya bahan-bahan untuk membuat media Akuntabilitas: pengujian sejawat.
bahan-bahan kaya nutrien. Saya akan menyiapkan bahan-bahan tanggung jawab, kualitas
untuk membuat tersebut dengan inovatif, kreativitas, kinerja Naionalisme: percaya lingkungan
media kaya yang optimal demi menghasilkan produktivitas diri, amanah sebagai
nutrien. yang berkualitas tinggi. Saya merasa percaya Etika Publik: sarana
diri dapat menjaga amanah untuk menyelesaikan integritas pengendali
tugas sesuai dengan target waktu yang ditentukan Komitmen Mutu : kualitas
dengan penuh tanggung jawab serta inovatif, kreativitas, lingkungan.
berintegritas. kinerja yang
optimal
3. Mengembang Terlaksananya kegiatan pengembangbiakan bibit
-biakan bakteri kaya nutrien yang siap digunakan untuk Kontribusi Ikhlas dan
bakteri secara analisa BOD. terhadap visi: Ibadah:
konvensional Kegiatan Mengerjakan
di 1. Membuat media Terbuatnya media kaya nutrien. Saya akan Akuntabilitas: mengembangbia setiap tahapan
laboratorium. kaya nutrien dari mengembangbiakan bakteri secara konvensional tanggung jawab kan bakteri kegiatan
(inisiatif limbah yang dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Etika Publik: secara dengan
pribadi/ mengandung zat Saya akan menjalankan kegiatan ini dengan profesional, netral, konvensional di kejujuran,
inovasi) pengkaya seperti profesional dan netral dan membuat keputusan membuat keputusan laboratorium niat ikhlas
karbohidrat, berdasarkan keahlian. Saya akan bekerja dengan berdasarkan keahlian mendukung visi dan sungguh-
lemak, protein efektif dan efisien. Komitmen Mutu: laboratorium sungguh
dan serat di efektif, efisien DLH menjadi untuk
laboratorium. laboratorium mendapatkan
pengujian hasil yang
2. Pengambilan Terlaksananya pengambilan bakteri aerob pada Akuntabilitas: lingkungan yang terbaik.
bakteri aerob air tinja di lapangan. Saya akan melaksanakan Konsisten kompeten,
pada air tinja di kegiatan ini dengan penuh kreativitas dan Etika Publik: Cermat pengendali Terpuji:
lapangan. inovatif beserta cermat sesuai kebutuhan. Saya Komitmen Mutu: kualitas Mengdepanka
akan bekerja keras, disiplin dengan konsisten Kreativitas, Inovatif lingkungan. n sikap yang
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Anti Korupsi: terpuji dalam
Kerja keras, disiplin Kontribusi menjalankan
terhadap misi: setiap
3. Melakukan Terlaksananya inokulasi bakteri pada media Akuntabilitas:bertangg Kegiatan ini kegiatan.
inokulasi bakteri nutrien di laboratorium. Secara mandiri, ung jawab, integritas, mendukung misi
pada media bertanggungjawab dan berintegritas saya akan mandiri laboratorium
nutrien di melakukan kegiatan inokulasi di laboratorium Etika Publik: membuat DLH
laboratorium. serta membuat keputusan berdasarkan keputusan berdasarkan yaitu:
keahlian. Saya percaya bahwa saya memiliki keahlian menerapkan
budaya kerja yang berorientasi mutu. Saya Komitmen Mutu: sistem
akan mengerjakan setiap kegiatan dengan penuh budaya kerja manajemen
tanggung jawab dan sistematika sederhana. berorientasi mutu. mutu
Anti Korupsi: laboratorium
Tanggung jawab, secara konsisten
sistematika sederhana dengan
komitmen yang
tinggi dan
melakukan
perbaikan secara
terus-menerus.
WAKTU PELAKSANAAN
No KEGIATA Mei Juni Juli
4 1 2 3 4 1
1. Mengkaji SOP dan metode uji untuk analisa parameter BOD
a Konsultasi dengan mentor mengenai gagasan untuk mengoptimalkan prosedur analisa.
b Mencari dan mengkaji dokumen SOP metode uji sampel air limbah di bagian
administrasi Seksi PPL,
c Melakukan koordinasi dengan senior mengenai solusi permasalahan laboratorium terkait
analisa BOD.
d Mengumpulkan metodelogi pengembangbiakan bakteri secara konvensional.
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk kebutuhan analisa.
a Koordinasi dengan senior mengenai kondisi laboratorium.
b Mengecek dan memastikan peralatan laboratorium.
c Pengambilan sampel air limbah sesuai dengan SOP.
d Menyiapkan bahan-bahan untuk membuat media kaya nutrien.
3. Mengembangbiakan bakteri secara konvensional di laboratorium.
a Membuat media kaya nutrien dari limbah dengan zat pengkaya.
b Pengambilan bakteri aerob pada air tinja di lapangan.
c Melakukan inokulasi bakteri pada media nutrient.
4. Melaksanakan analisa parameter BOD pada sampel air limbah.
a Konsultasi dengan atasan mengenai pelaksanaan analisa BOD.
b Melakukan analisa sampel air limbah pada parameter BOD dengan metode titrasi.
c Menghitung dan menetapkan nilai BOD dari hasil analisa.
5. Mengevaluasi hasil kegiatan analisa yang telah dilaksanakan.
a Melakukan review atas semua tahapan kegiatan
b Melakukan diskusi dengan mentor dan senior mengenai hasil kegiatan analisa.
c Membuat laporan hasil analisa dan evaluasi kepada atasan.
BAB IV
PENUTUP
Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA pelayanan akan menjadi semakin
baik, karena menjadi modal dasar untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi
pada perbaikan terhadap mutu pelayan yang berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan
bersama-sama untuk membangun bangsa.
Kegiatan aktualisasi ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 28 Mei - 14 Juli
2021 dengan bimbingan dan arahan dari coach bersama dengan mentor. Rancangan
aktualisasi ini berisi 5 kegiatan yang diuraikan menjadi beberapa tahap kegiatan yang berisi
nilai-nilai dasar ANEKA. Setiap kegiatan yang disusun disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi dari organisasi dan diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi misi organisasi.
44
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II:
Akuntabilitas . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II: Etika
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II:
Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II: Anti
Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 8 Tahun 2016. Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur.
BIOGRAFI PENULIS
Adapun dalam dunia pekerjaan, pada rentang tahun 2015-2016 penulis bekerja di
PT. Bintang Toedjoe Kalbe Farma sebagai Staf Analis Laboratorium Mikrobiologi.
Selanjutnya pada rentang tahun 2016-2018 penulis bekerja di PT. Tirta Alam Segar
Wingsfood dengan posisi jabatan terakhir sebagai Staf Analis Laboratorium Kimia dan
memutuskan resign di bulan Maret tahun 2018. Hingga pada akhirnya tahun 2019, dibuka
penerimaan CPNS untuk Kabupaten Cianjur dan penulis diberikan kesempatan untuk lulus
serta diberikan kesempatan untuk menjadi abdi negara di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Cianjur.