RENDAH KRONIK
Oleh:
Siswanto
NIM. SRP21318129
Oleh:
Siswanto
NIM. SRP21318129
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : SRP21318179
Menyetujui,
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH AKHIR (KIA)
Oleh:
Siswanto
NIM. SRP21318129
Telah dipertahankan dihadapan dewan penguji Karya Ilmiah Akhir,
Program Studi Ners Kelas Reguler A
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Tanggal : 10 Juli 2022
Disetujui,
Pembimbing Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir ini adalah benar-
benar hasil pekerjaan saya. Adapun kutipan atau seduran hanya sebatas referensi
semata dan apabila dikemudian hari karya ilmiah akhir yang saya buat ini terbukti
meniru atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia mendapat sanksi akademis
Hormat saya,
Siswanto
NIM. SRP21318129
iv
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap :
Tempat,Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Status Dalam Keluarga :
Alamat Sekarang :
No. Hp :
Email :
Nama Orang Tua
Ayah :
Ibu :
Riwayat Pendidikan :
1.
2.
v
KATA PENGANTAR
vi
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Ilmiah Akhir ini.
Atas bantuan dari semua pihak penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, semoga mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah
SWT. Aamiin
Siswanto
NIM. SRP21318129
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
HALAMAN PERNYATAAN......................................................................
RIWAYAT HIDUP......................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR SKEMA........................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
ABSTRAK.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan Penulisan...................................................................................
C. Sistematika Penulisan...........................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................
A. Konsep Masalah Keperawatan Utama..................................................
B. Konsep HDR.........................................................................................
C. Konsep Teori HDR ..............................................................................
D. Konsep Asuhan Keperawatan...............................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................
A. Pengkajian.............................................................................................
B. Diagnosis, Perencanaan, Implementasi, Evaluasi Keperawatan...........
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................
A. Pembahasan Proses Asuhan Keperawatan............................................
B. Pembahasan Proses Praktik Profesi Dalam Pencapaian Target............
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................
8
DAFTAR SKEMA
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama
keluarga jadi terganggu karena gejala ansietas, depresi, dan psikosis. Seseorang
Keliat (2013) ada beberapa masalah mental, salah satunya adalah harga
diri yang rendah. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berarti karena
rapi, nafsu makan berkurang, tidak berani berbicara lebih banyak, menunduk,
gangguan jiwa di dunia pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 516 juta orang.
10
Saat ini gangguan jiwa menempati urutan ke dua setelah penyakit infeksi
dengan 11,5 %. Sementara itu, Riset kesehatan dasar (2012) menyebutkan 14,1
% penduduk mengalami gangguan jiwa dari yang ringan hingga berat, kondisi
ini ini di perberat melalui aneka bencana alam yang terjadi di hampir seluruh
menyebutkan hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,5
persentase kekambuhan yang terjadi pada tahun 2018 adalah sebesar 71,16 %
dengan jumlah pasien yang disebut sebagai pasien lama atau pasien yang
skizofrenia yang mendapatkan rawat inap di tahun 2018 adalah sebanyak 1453
orang.
Faktor predisposisi dari harga diri rendah antara lain disebabkan oleh
penolakan orang tua yang dapat membuat anak menjadi tidak yakin terhadap
dirinya sendiri, akibat merasa tidak dicintai sehingga anak gagal untuk
mencintai diri mereka sendiri, dan tidak mampu menjangkau cinta terhadap
Ciri khas dari gangguan harga diri rendah dapat di gambarkan sebagai
perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan
harga diri. Harga diri rendah merupakan suatu masalah utama untuk
11
kebanyakan orang dan dapat di ekspresikan dalam tingkat dalam tingkat
kecemasan yang tinggi. Termasuk di dalam harga diri rendah ini evaluasi diri
yang negatif dan bandingkan dengan perasaan lemah tidak tertolong, tidak ada
harapan, ketakutan, merasa sedih, sensitif, tidak sempurna, rasa bersalah dan
terjadi pada kasus harga diri rendah salah satunya dengan melakukan
kekerasan yang beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan (Purwasih
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
tentang” Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Harga Diri Rendah yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Umum
12
keperawatan jiwa yang berfokus pada penerapan asuhan keperawatan
Sakit Jiwa.
2. Khusus
a. Mengkaji Tn S dengan harga diri rendah yang di rawat rumah sakit jiwa.
D. Sistematika Penulisan
BAB II :Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis
13
BAB III :Tinjauan kasus berisi tentang diskripsi data hasil pengkajian,
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
berharga, tidak berarti dan rendah hati dan rendah diri yang
gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (Iyus
Yosep, 2016).
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
Gangguan harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang,
buruk. Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai
15
mencapai keinginan sesuai ideal diri. Ganguan harga diri yang disebut
yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara yang
respon mal yang adaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
dengan ideal diri. Ganguan harga diri rendah akan terjadi jika
diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Harga diri
kelompok, dan diterima oleh orang lain. Individu yang memiliki harga
16
diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi
dengan harga diri rendah kronis meliputi tiga kategori yaitu untuk
diberikan pada pasien dengan harga diri rendah kronis adalah Cognitive
pasien dengan harga diri rendah kronis adalah Supportive Therapy atau
terapi supportif dan Self Help Group (SHG) atau kelpmpok swabantu.
2017).
17
a. Terapi lingkungan dapat membantu pasien untuk mengembangkan
tepat diterapkan pada pasien harga diri rendah adalah yang pertama
terapi rekreasi, tujuan dari terapi tersebut adalah agar pasien dapat
terpi kreasi seni, dalam terapi kreasi seni terbagi menjadi empat
baik.
18
dapat mengkaji tingkat perkembangan, status emosional pasien
pada pasien yang mengalami harga diri rendah adalah dengan terapi
c. Terapi kognitif diberikan dalam tiga sesi yaitu sesi: (Febriana et. al,
2016).
negatif
negatif
19
terminasi. Atas dasar kesesuaian tersebut menggunakan
3. Etiologi
harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang
berkut:
a. Faktor Predisposisi
ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis.
20
3) Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi
b. Faktor Presipitasi
menurun. Secara umum, ganguan konsep diri harga diri rendah ini
penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak
sakit atau sebelum dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif dan
c. Perilaku
yang objektif dan dapat diamati serta perasaan subjektif dan dunia
21
4. Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah
Tanda gejala harga diri rendah menurut (Carpenito 2009) antara lain
yaitu perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
diri, tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri, percaya
harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, ingin mengakhiri
kehidupan. Tidak ada kontak mata, sering menunduk, tidak atau jarang
diterima.
22
b. Konsep diri; apabila individu mempunyai pengalaman yang pos- itif
dalam beraktualisasidiri.
c. Harga diri rendah; transisi antara respon konsep diri adaptif dan
musuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri dan amuk. Pada
harmonis.
dari harga diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat
juga ter- jadi karena individu tidak pernah mendapat feed back dari
suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), in- dividu berusaha
23
menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa
diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran.
fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika
1. Pengkajian Keperawatan
yuaitu :
a. Faktor predisposisi
tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial
yang berubah.
b. Faktor presipitasi
24
1) Faktorpresipitasidapatdisebabkanolehfaktordaridalamatau faktor
(lima) kategori :
diharapkan.
d) Peranberlebihan:kurangsumberyangadekuatuntuk
perkembangan.
25
4) Prosedur pengobatan dan perawatan.
zat.
e. Perilaku
2) Penurunan produktifitas
7) Rasa bersalah
26
17) Menarik diri secara sosial
20) Khawatir
f. Sumber koping
7) Bakat tertentu
8) Kecerdasan
g. Mekanisme koping
27
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. Pertahanan tersebut
atau geng).
28
3. Perencanaan
4. Tindakan Keperawatan
Tujuan:
yang di miliki.
kemampuan.
kemampuan.
Tindakan Keperawatan
29
a) Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek
yang aktif.
adalah:
lakukan sehari-hari
30
pasien berikan contoh pelaksanakan kegiatan yang
yang dipilih
dilatih.
pelaksanaanya kegiatan.
6) Konseling
31
konseling untuk membantu pasien meningkatkan atau
7) Terapi Lingkungan
asuhan mandiri dan kesejhteraan jiwa dan fisik (Yusuf et. al,
2015).
9) Intervensi psikobiologis
32
11) Manajemen kasus
13) Psikoterapi
5. Evaluasi
33
pengaruh intervensi keperawatan dan regimen pengobatan terhadap
34
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
Inisial : Tn S
Agama : Islam
Status : Menikah
c. Faktor Predisposisi
Klien tidak pernah mengalami kejang. Tidak ada keluarga yang punya
sering menarik diri, merasa dirinya tidak berguna lagi sehingga lebih
menutup diri.
35
d. Fisik
badan 60 Kg.
e. Konsep Diri
yang cacat
keluarga
Genogram:
36
Keterangan. :
Laki-laki. :
Perempuan :
Pasien. :
Meninggal. :
Serumah. :
orangtuanya.
f. Hubungan Sosial
membersihkan kamar).
diam
h. Spiritual
37
2) Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan sering, melakukan
i. Status Mental
1) Penampilan
2) Pembicaraan
3) Aktivitas Motorik
4) Suasana perasaan
Klien merasa tidak dianggap ada lagi oleh keluarganya karena tidak
apapun lagi.
5) Afek
Klien kooperatif, tidak ada kontak mata pada lawan bicara, sering
38
7) Persepsi
ayahnya.
8) Proses Pikir
9) Isi pikir
11) Memori
bahwa dia memiliki harga diri rendah, karena selalu merasa dirinya
j. Mekanisme Koping
39
k. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan sulit berteman dengan orang lain karena klien lebih
Klien tidak mengetahui tentang penyakit gangguan jiwa dan klien tahu
obat apa yang diminum nya setiap hari yang diberikan oleh staf
B. Analisa Data
Data Masalah
Ds
1. Klien mengatakan merasa
malu
2. Klien mengatakan tidak ada
Gangguan Konsep diri Harga diri
yang bisa di banggakan dari Rendah
dirinya.
3. Klien mengatakan merasa
malu untuk bertemu dengan
orang-orang disekitarnya
terutma orang-orang yang
baru
Do
1. Klien tampak lemas dan tidak
ada gairah untuk melakukan
aktivitas
2. Klien tampak duduk sendiri
3. Klien tampak murung dan
selalu menunduk saat
40
berbicara
C. Diangnosa Keperawatan
Harga diri rendah kronis
D. Intrevensi keperawwatan
Strategi Pelaksanaan Hari 1
2. Pukul. : 12:00
b. Tujuan keperawatan
c. Tindakan keperawatan
4) Sapa Klien
Strategi Komunikasi
1. Strategi Komunikasi
prektik di sini pak, nama bapak siapa, bapakbiasa di panggil ap, pak
41
Evaluasi, apa kabar ibu hari ini, bagaimana persaan ibu? Kontrak, Ibu
bagaimana kalu disini saja pak? Fase kerja, Kalau boleh tau bapak nama
lengkapnya siapa senang di panggil apa, saat Ini usia bapak sudah berapa,
apakah bapak masih ingat lahir dimana dan kapan? Apakah alasan bapak
dibawa kesini, sekarang ibu tinggal dimana dan dengan siapa? Fase
bincang tadi? Objektif Apakah ibu senang berkenalan dengan saya bu?
coba bapak ulangi lagi nama ibu, Coba bapak ulangi tanggal lahir dan
tempat lahir bapak ? Rencana Tindak lanjut, apakah boleh pak bsok
kita bertemu lagi bapk bisa menceritakan keluhan yang ibu rasakan, serta
kita akan membahan aspek positif yang ibu ,miliki ya bu, untuk
E. Implentasi keperawatan
Strategi Pelaksanaan Hari II (SP 1)
2. Pukul. : 12:00
b. Tujuan keperawatan
c. Tindakan keperawatan
42
2) Membuat list daftar aspek dan kemampuan positif yang dimiliki
klien
Evaluasi, Bagaimana perasan ibu siang ini bapak? Kontrak bapak kemarin
aspek positif yang bapak miliki apakah bapak setuju? Untuk tempaynya
kalua disni apakah bapak setuju? Serta waktunya sekitar 15 menit pak?
Fase kerja baik pak kita mulai ya, sekarang coba bapak sebutkan apa
aspek positif yang bapak miliki,yang bisa bapak lakukan pak? Kegiatan
apa yang biasa bapak lakukan ketika berada dirumah? Wah bapak bisa
membuat aquarium ya? Bagus pak, bapak bisa melakukan itu disni untuk
sebagai aktifitas bapak? Selain itu apa lagi yang bapak bisa? Oo bapak
bisa membuat layangan juga ya? Terminasi baiklah pak sudah 15 menit
bapak setalah kita berbincang bincang hari ini, coba bapak sebutkan
kegiatan apa saja yang dapat bapak lakukan saat ini?. Baik pak untuk
besok kita akan bertemu laki ya pak apakah bapak setuju? Baiak pak untuk
tempatnya bagaimana kalua di taman pak? Baik pak untuk waktunya sama
43
2. Pukul. : 08:00
b. Tujuan keperawatan
c. Tindakan keperawatan
Fase Orientasi, Selamat pagi pak apakah bapak ingat pagi ini kita berjanji
auntuk bertemu? Bagaimana perasaan bapak hari ini, baik pak bagimana
kalua kita berbincang-bincang di teras sana pak unuk waktu yam au berapa
lama pak, baik pak 15 menit ya pak? Fese Kerja Bapak kemaren kita
sudah embicarakan beberapa aspek postif yang dapat bapak lakukan pak
nah hari ini kita akan menentukan jadwal dan memilih kegiatan yang akan
bapak lakukan apakah bapak setuju? baik pak jadi bapak memilih
membuat layangan lalu di jual ya pak, baik untuk waktunya bapak akan
bapak pilih? Baik pak coba bapak ulangi kegiatan yang bapak pilih serta
jadwal yang bapak pilih? Baik pak? Baik pak untuk selanjutnya apakah
44
besok bapak besedia bertemu Kembali pak, baik pak untuk waktunya jam
2. Pukul. : 08:00
b. Tujuan keperawatan
c. Tindakan keperawatan
3. Proses keperawatan
Fase orientasi, Selamat pagi pak bagaimana perasaan bapak hari ini? Baik
alhamdulillah, baik pak sesuai dengan janji kita ya pak kalau hari ini kita
bertemu agar bapak mencoba kegiatan yang telah kita pilih dan kita
15 menit apakah bapak setuju? Fse kerja baik pak sekarang coba bapak
lakukan kegiatan yang telah bapak pilih yaitu membuat layangan? Bagus
ya pak, bapak bisa melakukan ini secara rutin ya pak? Fase terminasi
bagaimana persaan bapak setelah kita melakukan kegiatan tadi baik pak
bagus ya pak? Untuk besok apakah kitab isa bertemu Kembali pak? Baik
45
pak kalau begitu besok kita berbicara dimana pak baik di teras ya pak
2. Pukul. : 08:00
b. Tujuan keperawatan
c. Tindakan keperawatan
obat
Fase orientasi, Selamat pagi pak bagaimana perasaan bapak hari ini? Baik
pak sesuai dengan janji hari kita akan mendikusikan tentang manfaat
waktu serta akibat berhenti minum obat ya pak untuk tempat di sini waktu
sekitar 15 kan pak sesuai dengan kesepakatan kemaren ya pak? Fase kerja
jadi pa kapa yang bapak ketahui tentang waktu jenis dan manfaat serta
akibat bapak berhenti minum obat? Baik pak bagus pak ternyata bapak
sudah paham ya pak? Fase terminasi baik ya pak kita cukupkan sampai
disni karena sudah 4 kali pertemuan maka pertemuan kali ini yang terakhir
46
ya pak bapak semangat terus ya pak membuat layangan obat ya juga harus
F. Evaluasi keperawatan
No Tanggal Soap Paraf
1 Selasa S:
panggilan
A:
P:
Lanjutkan Intervensi
2 Rabu S
P: Lanjutkan interveni
3 Kamis S
47
25/11/21 lalu di jual
komunikasi
Lanjutakan intervensi
4 Jum’at S
rutin
obat
Masalah teratasi
Hentikan tindakan
48
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini akan memberikan ulasan dan bahasan mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan kepada Ny. M dengan luka kaki diabetik ditinjau dari sudut
pandang konsep dan teori. Pembahasan difokuskan pada askep pengkajian dan
1. Pengkajian
riwayat penyakit
diri rendah adalah harapan yang tidak sesuai dengan klien harapakan,
sehingga akan menyebabkan putus asa dan merasa dirinya gagal dalam
melakukan suatu hal. Hal ini sejlan denga napa yang di paparkan oleh
49
Damaiyanti, (2013) Faktor yang mempengaruhi harga diri,termasuk
penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik dan peran yang
sesuai dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai
dengan kebudayaan.
2. Diangnosa Keperawatan
(Nursalam, 2011).
keluhan-keluhan yang dirasakan oleh klien. Sesuai dengan hal yang dapat
interaksi aktual atau potensial dari individu atau kelompok tempat perawat
rendah kronik.
3. Intervensi
50
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah,
(Nursalam, 2011).
hubungan saling percaya, menggali aspek dan kegiatan yang positf yang
kepada klien, memilih kegitan positif yang sudah diketahui, melatih dan
frekuensi serta dampak tidak atau stop mengkonsumsi obat (Yusuf et. al,
2015).
4. Implementasi Keperawatan
keperawatan pada asuhan keprawan jiwa pada pasien dengan harga diri
saling percaya, menggali aspek dan kegiatan yang positf yang dapat
51
dilakukan oleh klien yang kemungkinan memberikan efek positif kepada
5. Evaluasi Keperawatan
teratasi dengan membandingkan antara tujuan dan kriteria hasil yang telah
terratasi.
berkaitan dengan sehat jiwa, masalah psikososial serta gangguan jiwa. Praktik
52
membutuhkan asuhan keperawatan jiwa biak sehat jiwa, psikososial serta
keperawatan.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan yang ditulis merujuk pada masalah dan tujuan penulisan. Bagaimana
teori diterapkan dalam situasi yang nyata serta hasil yang diperoleh, hambatan
atau kemudahan yang dialami. Saran adalah usulan operasional yang diajukan
53
melakukan asuhan keperawatan pada Tn S sesuai dengan apa saja yang dijelaskan
dalam kesimpulan.
A. Kesimpulan
ilmiah akhir ini, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya.
mengarah pada tujuan yang akan dicapai dan melibatkan kerjasama yang
54
melakukan asuhan keperawatan pada jiwa pada Tn S Adapun faktor
pendukung yang dirasakan oleh penulis adalah sikap klien dan keluarga
serta evaluasi.
B. Saran
khususnya pada asuhan keperawatan jiwa pada pasien gangguan jiwa yaitu:
1. Untuk Keluarga
2. Untuk Mahasiswa/i
diri rendah.
55
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, Mukripah dan Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : PT.
Refika Aditama.
Dinas Kesehatan (Dinkes). (2018). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2016. Dinas Kesehatan 2018. Retrieved from
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/KNJ/article/download/35013/756765826
15
Febriana et.al, (2016). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Harga Diri Rendah
Vol. 4, No. 1. Jurnal Ilmu Keperawatan
Hawari, D. (2009). Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa (Fakultas K).
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP
Keliat, B. A. (2013). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC
Nursalam. (2011). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika
Purwasih, R., & Susilowati, Y. (2016). Penatalaksanaan Pasien Gangguan Jiwa
Dengan Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Ruang Gathotkoco
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Profesi Keperawatan
(JPK),3(2).
http://jurnal.akperkridahusada.ac.id/index.php/jpk/article/view/26
Saputra, R. E. (2019). Pemikiran Dadang Hawari Tentang Psikoterapi Islam
Dalam Penanggulangan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika,
Zat Adiktif Dan Relevansinya Dengan Pengembangan Masyarakat Islam
[UIN Raden Intan Lampung]. http://repository.radenintan.ac.id/8662/
Setiadi. (2012). Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori
dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu
56
Stuart, G. W. (2014). Principles and practice of psychiatric nursing-ebook:
Elsevier Health Sciences. Elservier Health Sciences. Retrieved from
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP
Townsend, A. K., Clark, A. B., McGowan, K. J., Buckles, E. L., Miller, A. D., &
Lovette, I. J. (2009). Disease-mediated inbreeding depression in a large, open
population of cooperative crows. Proceedings Of The Royal Society B, 27(6).
Retrieved from https://doi.org/:10.1098/rspb.2008.1852
Wijayati, F., Nasir, T., Hadi, I., & Akhmad. (2020). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Harga Diri Rendah Pasien Gangguan Jiwa.
HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN, 12(2). Retrieved
from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP
Widianti, E., Keliat, B. A., & Wardhani, I. Y. (2017). Aplikasi Terapi Spesialis
Keperawatan Jiwa pada Klien Skizofrenia dengan Harga Diri Rendah Kronis
di RSMM Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 3(1), 83-
99.https://doi.org/10.17509/jpki.v3i1.7489
World Health Organization (WHO). (2015). Improving health systems and
services for mental health (Mental health policy and service guidance
package). WHO Press. Retrieved from
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/701/684
Yosep, I. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.
57