Anda di halaman 1dari 3

PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : SISWANTO Mengetahui Pembimbing 1

Nim : SR172110076

( Ns. Tisa Gusmiah, M.Kep)

Kelas : Reguler A (NIDN. 1131088001)

Judul: TINGKAT KECEMASAN PADA MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA SUNGAI
RENGAS KABUPATEN KUBU RAYA.
LatarBelakang:
Sejak merebaknya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Wuhan, China hingga kemunculan
kasus pertama pandemi Covid-19 di Indonesia pada tanggal 11 Maret 2020 (Azizah, 2020; Friana, 2020;
Hatta, 2020), Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah kebijakan dalam pemutusan dan
pencegahan penularan Covid-19. Kebijakan yang dimaksud, seperti diterbitkannya Keputusan Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor A Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku dari 28 Januari
2020 hingga 28 Februari 2020 (Kepala BPNB RI, 2020a), yang kemudian diperpanjang hingga 29 Mei
2020 (Kepala BPNB RI, 2020b), mengampanyekan social distancing (pembatasan sosial) (Davina, 2020;
Romi, 2020; Siregar, 2020) yang kemudian direvisi menjadi physical distancing (menjaga jarak fisik)
(Taher, 2020; Yahya, 2020), terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) yang menekankan pada peliburan sekolah dan tempat kerja; pembatasan kegiatan keagamaan;
dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum (Presiden Republik Indonesia, 2019), dan
kebijakan transisi menuju normal hingga diterapkan normal baru (Akbar & Benedict, 2020; Habibi, 2020;
Muhyiddin, 2020; Prabawanti, 2020; Sommaliagustina, 2020; Syaifudin, 2020).
Akibat lain yang ditimbulkan oleh wabah pandemi Covid-19, adalah kehilangan orang-orang yang
dicintai, kecemasan, ketakutan, khawatir dan perasaan terkanan (Karneli, 2020). Selain itu para korbanpun
lebih mudah mengalami panik. Serangan-serangan panik melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai
dengan simtom-simtom pisik, seperti jantung berdebar, nafas cepat, nafas tersengal-sengal atau kesulitan
bernafas (Duke, Zammit, & Lawson, 2001). Perasaan duka yang mendalam yang dialami oleh korban
setelah mengalami bencana menimbulkan trauma yang berupa reaksi maladaptif yang terjadi sesudah
mengalami pengalaman traumatik (Marotta, 2000). Reaksi yang maladaptif ini kemungkinan dapat
berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan setelah
adanya pemaparan peristiwa traumatis. Peristiwa ini dalam psikologi disebut gangguan pasca bencana.

Kecemasan biasanya berasal dari persepsi terhadap peristiwa yang tidak terkendali (uncontroled),
sehingga individu akan berfokus pada tindakan yang terkendali (Shin & Newman, 2019). Dalam konteks
pandemi ini contoh tindakan yang terkendali yang dilakukan antara lain berolahraga, meditasi, melukis,
bermain musik, berkebun, memasak, membaca buku, menonton film, dan lain sebagainya. Berbagai
aktivitas tersebut sesuai dengan ketertarikan dan kemampuan individu sebagai strategi yang tangguh dan
protektif untuk mengatasi stres, kecemasan, dan panik (Wood & Rünger, 2016).

Kondisi yang datang tiba-tiba ini membuat masyarakat tidak siap menghadapinya baik secara fisik
ataupun psikis (Sabir & Phil, 2016). Diantara kondisi psikologis yang dialami oleh masyarakat adalah rasa
anxiety apabila tertular (Fitria, 2020), (Hanifah, Yusuf Hasan, Nanda Noor, Tatang Agus, & Muhammad,
2020). Menurut American Psychological Association (APA), kecemasan merupakan keadaan emosi yang
muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikirang yang mebuat individu
merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung berdetak kencang, naiknya tekanan darah, dan lain
sebagainya (Okazaki, 1997), (Beaudreau & O'Hara, 2009). Kartini Kartono bahwa anxiety adalah bentuk
ketidakberanian ditambah kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas (Kartono & Andari, 1989), (Annisa
& Ifdil, 2016).

JudulTelah di Evaluasi oleh Panitia Skripsi pada:


Hari/ Tanggal :

Catatan Review Judul:


Hasil Evaluasi

Disetujui
Disetujui dengan Pertimbangan
Belum Disetujui

Pontianak, ......................................

Ketua Panitia Skripsi


Program Studi Ners Program Studi Ners

(.....................................................) (.....................................................)

Anda mungkin juga menyukai