Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Tinjauan Pustaka
A. Konsep teori
1. Pengrtian Perekonomian
Ekonomi adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dapat
dipastikan dalam keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan dengan
kebutuhan ekonomi (Astutiningsih & Sari, 2017 dalam Syarifudin, A.S dan Muaz,A.
2020). Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian, tempat
tinggal, dan lain sebagainya. Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut
menuntut negara untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin
perekonomian warga negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri
sebagai negara kesejahteraan/welfare staat. (Syarifudin, A.S dan Muaz,A. 2020).
Perekonomian masyarakat yang menurun dapat menyebabkan dampak psikologis
terhadap masyarakat,sebagai berikut :
a. Mental
Dalam buku Mental Hygiene, Kesehatan mental berhubungan dengan beberapa
hal. Pertama, bagaimana seseorang memikirkan, merasakan dan menjalankan
keseharian dalam kehidupan ; kedua, bagaimana seseorang memandang diri sendiri
dan orang lain ; dan ketiga, bagaimana seseorang mengevaluasi beberapa alternatif
solusi dan bagaimana mengambil keputusan terhadap keadaan yang di hadapi (Yusuf
2011., dalam Fakhriyani V.D 2019).
Kesehatan merupakan hal yang penting untuk di perhatikan dan di jaga, baik
kesehatan fisik, mental maupun sosial untuk mencapai kondisi yang harmonis,
menolak WHO, sehat merupakan kondisi yang lengkap secara fisik, mental dan
kesejahteraan sosial, disamping itu tidak ada penyakit atau kelemahan yang di miliki
(Treaties 1946., dalam Fakhriyani V.D 2019).
Prinsip prinsip kesehatan mental merujuk pada hakikat :
kesehatan mental serta kriterianya, yaitu kondisi yang dapat membentuk hubungan
antara kesehatan mental, kepribadian dengan aspek-aspek lainnya yang beragam.
Prinsip prinsip kesehatan mental menurut Schneiders didasarkan pada beberapa
kategori(Schneiders 1964), yakni pertama, hakikat manusia sebagai organisme:
kedua, hubungan manusia dengan lingkungannya; ketiga, Hubungan manusia dengan
Tuhan.
1. Prinsip berdasarkan hakikat manusia berdasarkan Organisme
a. Kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung pada kondisi jasmani yang
baik dan integritas organisme
b. Untuk memelihara kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka perilaku
individu harus sesuai dengan hakikatnya sebagai manusia yang memiliki moral
intelektual, agama, emosional, dan sOSial.
c. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai melalui integrai dan kontrol
diri. baik dalam cara berpikir mengekspresikan perasaan, serta bertingkah laku
d. Dalam mencapai dan memelihara kesehatan mental dan Berdasarkan Hakikat
Manusia Sebagai berimajinasi, memuaskan keinginan mengekspresikan perasaan,
serta bertingkah laku. Dalam mencapai dan memelihara kesehatan mental dan
penyesuaian diri, diperlukan pengetahuan serta pemahaman diri yang luas
mengenai diri sendiri (self insighe).
e. Kesehatan memerlukan konsep diri (pengetahuan dan sikap terhadap kondisi
fisik dan psikis diri sendiri) secara sehat yang meliputi penerimaan diri serta
penghargaan terhadap status diri sendiri secara realistik dan wajar.
f. Untuk mencapai kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka pemamhaman diri
(self insigh) dan penerimaan diri (self acceptance), hendaknya disertai dengan
upaya-upaya perbaikan diri (self improvement) serta perwujudan diri.
g. Kesehatan mental dan penyesuaian diri yang baik dalam mencapai kestabilan
dapat dilakukan dengan mengembangkan moral yang luhur dari dalam dir sendiri,
misalnya dengan mengembangkan sikap adil hati-hati, keteguhan hati, semangat,
integritas pribadi, rendah hati, kejujuran, dan segala bentuk sikap positif yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan pengembangan moral masing-masing individu.
h . Pencapaian dan pemeliharaan kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung
pada penanaman dan pengembangan kebiasaan yang baik (good habits)
i. Kestabilan mental dan penyesuaian diri menuntut adanya kemampuan melakukan
perubahan sesuai dengan keadaan (kondisi kingkungan) dan kepribadian.
j. Kesehatan mental dan penyesuaian diri memerlukan usaha yang terus menerus
untuk mencapai kematangan berpikir, mengambil keputusan, mengekspresikan
emosi, dan melakukan tindakan.
k. Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai dengan belajar mengatasi
konflik dan frustasi serta ketegangan-ketegangan secara efektif.
Mental menurut arti kamus bahasa Indonesia bersangkutan dengan batin dan
watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Sedangkan menurut Merriam
Webster Dictionary online mental berkaitan dengan pikiran atau terkait dengan total
respons emosional dan intelektual seorang individu dengan realitas eksternal. Menu-
rut Cambridge Dictionaries online mental adalah berkaitan dengan pikiran, atau
melibatkan proses berpikir (Kamus Besar Bahasa Indonesia., dalam Adi. S, 2016).

b. Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan was-was, khawatir, takut yang tidak jelas atau tidak
nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang mengancam. Ansietas adalah perasaan tidak
nyaman atau khawatir yang samar disertai respons otonom (sumber sering kali tidak
spesifik atau tidak diketahui individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan
individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi
ancaman (NANDA, 2018).
Kecemasan merupakan kondisi kejiwaan seseorang yang penuh khawatiran
(aprehensi) dan ketakutan, dengan perasaan tertekan, tidak tenang, merasa bersalah,
merasa tidak aman dan berpikiran kacau (emosi yang tidak menyenangkan) dimana
ditandai dengan gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik terhadap hal-hal
yang mungkin saja akan terjadi (Jeffrey, Rathus, & B, 2005 dalam Karneli,Y,.
Syukur,Y ,. Pratiwi,R. 2020).
Kemudian Shah (dalam M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, S, 2014: 144) membagi
kecemasan menjadi tiga aspek, yaitu.
1. Aspek fisik, seperti pusing, sakit kepala, tangan mengeluarkan keringat,
menimbulkan rasa mual pada perut, mulut kering, grogi, dan lain-lain.
2. Aspek emosional, seperti timbulnya rasa panik dan rasa takut.
3. Aspek mental atau kognitif, timbulnya gangguan terhadap perhatian dan memori,
rasa khawatir, ketidakteraturan dalam berpikir, dan bingung.
Kemudian menurut Ivi Marie Blackburn & Kate M. Davidson (1994: 9, dalam Dona
Fitri Annisa & Ifdil, 2016)
membagi analisis fungsional gangguan kecemasan, diantaranya :
1. Suasana hati, diantaranya: kecemasan, mudah marah, perasaan sangat tegang.
2.Pikiran, diantaranya: khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-
besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif, dan merasa tidak berdaya.
3.Motivasi, diantaranya: menghindari situasi, ketergantungan tinggi, dan ingin
melarikan diri.
4. Perilaku, diantaranya: gelisah, gugup, kewaspadaan yang berlebihan.
5.Gejala biologis, diantaranya: gerakan otomatis meningkat, seperti berkeringat,
gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, dan mulut kering.
Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian orang merasa khawatir atau takut
yang berlebihan dan berpikir yang tidak masuk akal. Tidak jarang mereka memiliki
kecurigaan dan prasangka pada orang yang memiliki tanda - tanda penderita Covid-
19. Hal tersebut semakin membuat orang semakin berusaha mencari berita mengenai
Covid-19, dan tidak dapat memilah berita yang akurat sehingga memunculkan
kecemasan. Keadaan demikian membuat seseorang mengalami sulit tidur, sakit
kepala, dan gangguan fisik lainnya. Inilah yang disebut kondisi stress (Muslim,
M.2020)
c. Stres
Stres merupakan suatu kondisi yang disebabkan adanya ketidaksesuaian
(Garniwa, I. 2007) antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis
atau sistem sosial individu (Sarafino, 2006; Wardi, R., & Ifdil, I. (2016). (Anggola &
Ongori 2009; Pratama, M. R., 2015; Siska, M., 2011) juga mendefinisikan stres
sebagai persepsi dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan
individu untuk memenuhinya. Stres merupakan respon individu terhadap keadaan atau
kejadian yang memicu stres (stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan
seseorang untuk menanganinya (coping) (Santrock, 2007; Diponegoro, A. M., &
Thalib, S. B. 2001; Dari, P. T. S. D., & Ibu, D. S. 2012,. dalam Mufadhal Barseli,
Ifdil Ifdil & Nikmarijal Nikmarijal, 2017).

2. Pengertian masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok orang (dalam jumlah yang banyaknya
relatif ), yang merasa sebangsa, seketurunan, sewilayah tempat tinggal atau yang
mempunyai kepentingan sosial yang sama. Yang dimaksud dengan masyarakat adalah
sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Karena titik berat
pengertian masyarakat pada “ merasa menggunakan bahasa yang sama”,
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata
Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab
syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu
kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling
berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan
yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan
masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1) Interaksi antar warga-warganya, 2).
Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua
warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).
a. Ciri - ciri masyarakat
b. Syarat fungsional masyarakat
1. Kesejahteraan masyarakat
a. Pengertian kesejahteraan
Kesejahteraan arti sempit, maka kesejahteraan di artikan dalam pengertian yang
bersifat sektoral, yaitu salah satu sektor dalam pembangunan (Adi, 2008).
kesejahteraan yaitu aman, damai, dan sejahterah. Kesejahteraan sosial dalam artian
yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang di lakukan manusia untuk mencari
taraf kehidupan yang lebih baik. Taraf kehidupan yang lebih baik ini tidak hanya di
ukur secara ekonomi dan fisik belaka, tetapi juga memperhatikan aspek sosial,
mental, dan segi kehidupan spiritual (Adi, 2008).
2. Pengertian pandemi
wabah penyakit yang terjadi di wilayah geografis yang luas (sebagai banyak negara
atau benua) dan biasanya memengaruhi sebagian besar populasi: wabah pandemi
suatu penyakit ( Webster, 2020).
Sebuah pandemi adalah epidemi penyakit yang telah menyebar melintasi wilayah
luas, misalnya banyak benua, atau seluruh dunia. Pandemi biasanya adalah penyakit-
penyakit yang terulang kembali yang cenderung terjadi tiba-tiba dan tanpa peringatan.
Penting untuk memperhatikan bahwa CDC menyelidiki penyakit-penyakit menular
baru-rata-rata satu penularan baru per tahun. Penyakit-penyakit menular ini bisa
muncul di sini atau, seperti yang sedang kita saksikan sekarang ini, hanya berjarak
satu kali penerbangan. Oleh karena pandemi bergerak cepat, tanpa adanya vaksin
yang bisa digunakan, ada potensi terjadinya angka kematian yang mengerikan.
(Pennington, 2020)
Coronaviruss adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.
Virus ini meninfeksi terutama hewan, termasuk diantaranya adalah kelelawar dan
unta. Struktur genom virus ini memiliki pola seperti coronavirus pada umumnya.
Sekuens SARS-CoV-2 memiliki kemiripan dengan coronavinus yang di isolasi pada
kelelawar, sehingga muncul hipotesis bahwa SARS-CoV.
2 berasal dari kelelawar yang kemudian bermutasi dan menginfeksi manusia.
Mamalia dan burung diduga sebagai reservoir perantara (Susiolo,Adity. dkk, 2020).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain: gejala gangguan pemapasan
akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi ratarata 5-6 hari, dengan
masa inkubasi terpanjang mencapai 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus yang
terkonfirmasi adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,
dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kementerian
Kesehatan RI, 2020).

Anda mungkin juga menyukai