MATERI KPK, Muhammad Fakhrurrozi
MATERI KPK, Muhammad Fakhrurrozi
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (biasa disingkat KPK) adalah lembaga
negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh
kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.[1] Komisi ini didirikan
berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.[2] Dalam pelaksanaan tugasnya, KPK berpedoman kepada
lima asas, yaitu kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan
proporsionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara
terbuka dan berkala kepada Presiden Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Badan Pemeriksa
Keuangan.[1]
KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, seorang ketua merangkap anggota
dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat
tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan,
pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial.[1] Ketua KPK saat ini adalah Firli Bahuri yang menjabat sejak
20 Desember 2019.
Struktur organisasi
Pimpinan
Artikel utama: Daftar Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Pimpinan KPK adalah pejabat negara yang terdiri dari 5 (lima) anggota yakni Ketua yang
merangkap Anggota, serta Wakil Ketua yang terdiri atas 4 (empat) orang dan masing-masing
merangkap Anggota.[2]
Ketua
Artikel utama: Daftar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Ketua KPK adalah salah satu dari lima pimpinan di KPK. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi juga
merangkap sebagai anggota KPK.[4]
Wakil Ketua
Wakil Ketua KPK merupakan pimpinan KPK yang juga merangkap sebagai anggota KPK. Wakil
Ketua KPK terdiri dari:
Pelaksana Tugas
Berdasarkan Lampiran Peraturan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi No. PER-08/XII/2008
tanggal 30 Desember 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja KPK, pelaksana tugas KPK terdiri
dari:[5]
Kepemimpinan
Taufiequrachman Ruki (2003–2007)
Pada tanggal 16 Desember 2003, Taufiequrachman Ruki, seorang alumni Akademi
Kepolisian (Akpol) 1971, dilantik menjadi Ketua KPK. Di bawah kepemimpinan Taufiequrachman
Ruki, KPK hendak memposisikan dirinya sebagai katalisator (pemicu) bagi Aparat dan institusi lain
untuk terciptanya jalannya sebuah "good and clean governance" (pemerintahan baik dan bersih) di
Republik Indonesia. Sebagai seorang mantan Anggota DPR RI dari tahun 1992 sampai 2001,
Taufiequrachman walaupun konsisten mendapat kritik dari berbagai pihak tentang dugaan tebang
pilih pemberantasan korupsi.
Taufiequrachman juga menyampaikan bahwa pembudayaan etika dan integritas antikorupsi harus
melalui proses yang tidak mudah, sehingga dibutuhkan adanya peran pemimpin sebagai teladan
dengan melibatkan institusi keluarga, pemerintah, organisasi masyarakat dan organisasi bisnis.
Pada tahun 2007 Taufiequrachman Ruki digantikan oleh Antasari Azhar sebagai Ketua KPK.
Kasus pembunuhan
Ketua KPK Antasari Azhar terbukti merancang pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen dan
divonis 18 tahun penjara serta dicopot dari jabatannya sebagai ketua KPK.
Kasus Anggoro
Artikel utama: Konfrontasi Cicak dan Buaya
Bermula saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan penyidikan dan pencekalan
terhadap sejumlah pejabat PT. Masaro Radiokom dalam kasus Proyek Sistem Komunikasi Radio
Terpadu (SKRT) Kementerian Kehutanan
Pada tanggal 17 September 2019, Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan revisi Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK) yang
kontroversial dan telah ditolak secara luas karena klaim bahwa undang-undang yang direvisi akan
melemahkan kemampuan KPK untuk beroperasi dan melakukan investigasi terhadap kasus-kasus
korupsi.[8] Revisi UU KPK dikerjakan hanya dalam 12 hari di DPR. KPK menyatakan bahwa KPK
tidak pernah terlibat dalam diskusi revisi UU tersebut.[9] Serangkaian unjuk rasa massal yang
dipimpin oleh mahasiswa telah terjadi di kota-kota besar di Indonesia sejak 23 September 2019,
untuk menentang revisi UU KPK, serta beberapa UU lainnya termasuk revisi Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP).[10] Pendemo terutama terdiri atas mahasiswa dari 300 universitas, dan tidak
terkait dengan partai politik atau kelompok tertentu.[10] Demonstrasi ini telah berkembang
menjadi pergerakan siswa di Indonesia terbesar sejak Kerusuhan Mei 1998 yang menurunkan rezim
Soeharto.[11]
2020
6 Desember 2020, KPK menahan Juliari P. Batubara (Menteri Sosial) dan Adi Wahyono (Plt.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial.
Penangkapan ini terkait dengan Perkara Dugaan Suap Dalam Pengadaan Bantuan Sosial Untuk
Wilayah Jabodetabek Tahun 2020.[12]
25 November 2020, KPK melakukan operasi tangkap tangan Menteri Kelautan dan Perikanan,
Edhy Prabowo atas dugaan penerimaan gratifikasi dalam kasus ekspor benih lobster.[13]
27 Juli 2020, Laporan Tahunan KPK 2019: 76 Orang Terjerat OTT KPK Sepanjang 2019.
Sebanyak 76 orang terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sepanjang 2019. Operasi senyap itu dilakukan di belasan daerah. "Melalui persiapan
yang cermat dan terukur, operasi ini telah dilakukan sebanyak 21 kali di 14 daerah," tulis
Laporan Tahunan KPK 2019 seperti dikutip Medcom.id, Senin, 27 Juli 2020.[14]
27 Juli 2020. Perdana, KPK Rebut Aset Hasil Korupsi dari Luar Negeri : Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) untuk pertama kalinya mengembalikan aset hasil korupsi dari luar negeri. Aset ini
berupa uang SGD200 ribu (Rp2,1 miliar) terkait perkara suap mantan Kepala Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
"Pengembalian aset berupa uang dari Singapura ke Indonesia dilakukan pada 17 Juni 2019,"
tulis Laporan Tahunan KPK 2019 seperti dikutip Medcom.id, Senin, 27 Juli 2020.[15]
27 Juli 2020. KPK Menyidik 160 Kasus Korupsi Selama 6 Bulan : Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) telah menyelidiki sebanyak 160 perkara dugaan korupsi selama enam bulan, dari
Januari-Juli 2020. Ribuan saksi diperiksa untuk mendukung penyelidikan tersebut. "Dari 160
tipikor (tindak pidana korupsi), KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi kurang
lebih 3.512 saksi," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam diskusi virtual, Senin, 27 Juli 2020.[16]
2008
16 Januari Mantan Kapolri Rusdihardjo ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua. Terlibat kasus
dugaan korupsi pada pungli pada pengurusan dokumen keimigrasian saat menjabat sebagai
Duta Besar RI di Malaysia. Dugan kerugian negara yang diakibatkan Rusdihardjo sebesar
6.150.051 ringgit Malaysia atau sekitar Rp15 miliar. Rusdiharjo telah di vonis pengadilan Tipikor
selama 2 tahun.
14 Februari Direktur Hukum BI Oey Hoey Tiong di Rutan Polda Metro Jaya dan Rusli
Simanjuntak ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua. Kedua petinggi BI ini ditetapkan tersangka
dalam penggunaan dana YPPI sebesar Rp 100 miliar. Mantan Direktur Hukum BI Oey Hoey
Tiong dan mantan Kepala Biro BI Rusli Simanjuntak yang masing-masing empat tahun penjara.
10 April Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah ditahan di Rutan Mabes Polri.
Burhanuddin diduga telah menggunakan dana YPPI sebesar Rp 100 miliar. Burhanuddin sudah
di vonis pengadilan tipikor lima tahun penjara,
27 November Aulia Pohan, besan Presiden SBY. Dia bersama tersangka lain, Maman Sumantri
mendekam di ruang tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Sementara Bun Bunan Hutapea dan Aslim Tadjuddin dititipkan oleh KPK di tahanan Badan
Reserse Kriminal Mabes Polri. Mereka diduga terlibat dalam pengucuran dana Yayasan
Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp100 miliar.
2 Maret Jaksa Urip Tri Gunawan ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua dan Arthalita Suryani
ditahan di Rutan Pondok Bambu. Jaksa Urip tertangkap tangan menerima 610.000 dolar AS dari
Arthalita Suryani di rumah obligor BLBI Sjamsul Nursalim di kawasan Permata Hijau, Jakarta
Selatan. Urip di vonis ditingkat pengadilan Tipikor dan diperkuat ditingkat kasasi di Mahkamah
Agung selama 20 tahun penjara. Sedangkan Arthalita di vonis di Tipikor selama 5 tahun
penjara.
12 Maret Pimpro Pengembangan Pelatihan dan Pengadaan alat pelatihan Depnakertrans
Taswin Zein ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Taswin diduga terlibat dalam kasus
penggelembungan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) Depnakertrans tahun 2004 sebesar Rp 15
miliar dan Anggaran Daftar Isian sebesar Rp 35 miliar. Taswin telah di vonis Pengadilan Tipikor
selama 4 tahun penjara.
20 Maret Mantan Gubernur Riau Saleh Djasit (1998-2004) ditahan sejak 20 Maret 2008 di rutan
Polda Metro Jaya. Saleh yang juga anggota DPR RI (Partai Golkar) ditetapkan sebagai
tersangka sejak November 2007 dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 20 unit mobil
pemadam kebakaran senilai Rp 15 miliar. Saleh Djasit telah di vonis Pengadilan Tipikor selama
4 tahun penjara.
10 November Mantan gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dan Dirjen Otonomi Daerah
Departemen Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi ditetapkan sebagai tersangka dalam
kasus Damkar ditahan di rutan Bareskrim Mabes Polri. KPK juga menahan mantan Kepala Biro
Pengendalian Program Pemprov Jabar Ijudin Budhyana dan mantan kepala perlengkapan
Wahyu Kurnia. Ijudin saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Jabar. Selain itu
KPK telah menahan Ismed Rusdani pada Rabu (12/12/08). Ismed yang menjabat staf biro
keuangan di lingkungan Pemprov Kalimantan Timur ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Damkar
juga menyeret Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Depok Yusuf juga ditetapkan
sebagai tersangka pada Senin 22 September 2008
9 April Anggota DPR RI (PPP) Al Amin Nur Nasution dan Sekda Kabupaten Bintan Azirwan
ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Sekda Bintan Azirwan ditahan di Rutan Polres Jakarta
Selatan. Al Amin tertangkap tangan menerima suap dari Azirwan. Saat tertangkap ditemukan
Rp 71juta dan 33.000 dolar Singapura. Mereka ditangkap bersama tiga orang lainnya di Hotel
Ritz Carlton.
17 April Anggota DPR RI (Partai Golkar) Hamka Yamdhu dan mantan Anggota DPR RI (Partai
Golkar) Antony Zeidra Abidin. Anthony Z Abidin yang juga menjabat Wakil Gubernur Jambi
ditahan di Polres Jakarta Timur, Hamka Yandhu ditahan di Rutan Polres Jakarta Barat. Hamda
dan Anthony Z Abidin diduga menerima Rp 31,5 miliar dari Bank Indonesia.
2007
2006
Desember
27 Desember - Menetapkan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani H.R. sebagai tersangka dalam
kasus korupsi Bandara Loa Kulu yang diperkirakan merugikan negara sebanyak Rp 15,9
miliar.Tribun Kaltim
22 Desember - Menahan Bupati Kendal Hendy Boedoro setelah menjalani pemeriksaan Hari
Jumat (22/12). Hendy ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan
korupsi APBD Kabupaten Kendal 2003 hingga 2005 senilai Rp 47 miliar. Selain Hendy, turut
pula ditahan mantan Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah Warsa Susilo.Tempo
Interaktif Diarsipkan 2007-02-22 di Wayback Machine.
21 Desember - Menetapkan mantan Gubernur Kalimantan Selatan H.M. Sjachriel
Darham sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penggunaan uang taktis. Sjachriel
Darham sudah lima kali diperiksa penyidik dan belum ditahan.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-23
di Wayback Machine.
Desember 2008, menahan BUPATI Garut 2004-2009 Letkol.(Purn) H. Agus Supriadi SH, yang
tersangkut penyelewangan dana bantuan bencana alam sebesar 10 miliar negara dirugikan,Bupati
Agus dikenakan hukuman 15 tahun penjara dan denda 300 juta.
November
30 November - Jaksa KPK Tuntut Mulyana W. Kusumah 18 Bulan dalam kasus dugaan korupsi
pengadaan kotak suara Pemilihan Umum 2004.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-25 di Wayback
Machine.
30 November - Menahan bekas Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, Eda Makmur. Eda
diduga terlibat kasus dugaan korupsi pungutan liar atau memungut tarif pengurusan dokumen
keimigrasian di luar ketentuan yang merugikan negara sebesar RM 5,54 juta atau sekitar Rp
3,85 miliar.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-25 di Wayback Machine.
30 November - Menahan Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-2004.
Rokhmin diduga terlibat korupsi dana nonbujeter di departemennya. Total dana yang
dikumpulkan adalah Rp 31,7 miliar.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-25 di Wayback Machine.
September
2 September - Memeriksa Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan selama 11 jam di gedung
KPK. Pemeriksaan ini terkait kasus pembelian alat berat senilai Rp 185,63 miliar oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dianggarkan pada 2003-2004.Tempo
Interaktif Diarsipkan 2007-03-13 di Wayback Machine.
Juni
19 Juni - Menahan Gubernur Kalimantan Timur, Suwarna A.F. setelah diperiksa KPK dalam
kasus izin pelepasan kawasan hutan seluas 147 ribu hektare untuk perkebunan kelapa sawit
tanpa jaminan, di mana negara dirugikan tak kurang dari Rp 440 miliar.Tempo
Interaktif Diarsipkan 2007-02-27 di Wayback Machine.
2005
Kasus penyuapan anggota KPU, Mulyana W. Kusumah kepada tim audit BPK (2005)
Kasus korupsi di KPU, dengan tersangka Nazaruddin Sjamsuddin, Safder Yusacc dan Hamdani
Amin (2005)
Kasus penyuapan panitera PT Jakarta oleh kuasa hukum Abdullah Puteh, dengan tersangka
Teuku Syaifuddin Popon, Syamsu Rizal Ramadhan, dan M. Soleh. (2005)
Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo, dengan tersangka Harini
Wijoso, Sinuhadji, Pono Waluyo, Sudi Ahmad, Suhartoyo dan Triyadi
Dugaan korupsi perugian negara sebesar 32 miliar rupiah dengan tersangka Theo
Toemion (2005)
Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005)
2004
Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia milik Pemda
NAD (2004). Sedang berjalan, dengan tersangka Ir. H. Abdullah Puteh.
Dugaan korupsi dalam pengadaan Buku dan Bacaan SD, SLTP, yang dibiayai oleh Bank
Dunia (2004)
Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda DKI Jakarta (2004)
Dugaan penyalahgunaan jabatan oleh Kepala Bagian Keuangan Dirjen Perhubungan Laut
dalam pembelian tanah yang merugikan keuangan negara Rp10 miliar lebih. (2004). Sedang
berjalan, dengan tersangka tersangka Drs. Muhammad Harun Let Let dkk.
Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito dari BI
kepada PT Texmaco Group melalui Bank BNI (2004)
Dugaan telah terjadinya Tindak Pidana Korupsi atas penjualan aset kredit PT PPSU oleh BPPN.
(2004)