Anda di halaman 1dari 3

Diny : Hallo semuanya, kali ini kita akan belajar tentang Sejarah KPK di Indonesia.

Sebelumnya perkenalkan kami dari kelompok 5 Pendidikan Budaya Anti Korupsi Kelas A RPL Kebidanan.

1. Diny Rahmawati (P20624423009)

2. Janatun (P20624423016)

3. Kamini (P20624423017)

4. Rina Nur Fadilah (P20624423024)

5. Triyani Sofiyani (P20624423036)

6. Utami Dwi Rizky Amalia (P20624423037)

Apa sih KPK itu ?

KPK adalah singkatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kapan KPK didirikan ?

KPK didirikan pada tahun 2002 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. KPK lahir pada 29 Desember
2002 bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya.

Apa sih yang mendasari didirikannya KPK?

Pendirian KPK ini didasari karena Megawati melihat institusi kejaksaan dan kepolisian saat itu terlalu
kotor, sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu. Namun jaksa dan polisi sulit dibubarkan
sehingga dibentuklah KPK.

Tri : Lalu apa tujuan didirikannya KPK ?

KPK merupakan lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna
terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

Ini dia Landasan KPK :

Landasan dibentuknya Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah Undang-undang Nomor 30
Tahun 2002.
Utami : Mari kita lanjutkan teman", bagaimana sejarah perkjalanan dari KPK ?

Komisi Pemberantasan Korupsi sebenarnya sudah menjadi wacana sejak masa Presiden BJ Habibie pada
tahun 1999. Pada saat itu, Presiden Habibie mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN serta UU Nomor 31 Tahun 1999. Habibie
kemudian mengawalinya dengan membentuk berbagai komisi atau badan baru seperti Komisi Pengawas
Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan lembaga
Ombudsman. Namun, upaya ini dianggap belum cukup efektif dalam memberantas korupsi.

Agar lebih serius lagi dalam penanganan pemberantasan korupsi, presiden berikutnya, Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) yang
dipimpin oleh Hakim Agung Andi Andojo melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2000. Namun,
ditengah semangat menggebu-gebu untuk memberantas korupsi dari anggota tim ini, melalui
suatu judicial review Mahkamah Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan dengan logika membenturkannya
ke Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999.

Rina : Sejak itu, Indonesia mengalami kemunduran dalam upaya pemberantasan KKN. Di samping
membubarkan TGPTPK, Gus Dur juga dianggap sebagian masyarakat tidak bisa menunjukkan
kepemimpinan yang bisa mendukung upaya pemberantasan korupsi.

Setelah Gus Dur lengser, Mega pun menggantikannya. Di era putri Presiden pertama RI ini, Mega
mewujudkan semangat pemberantasan korupsi. pada 27 Desember 2002 dikeluarkan UU Nomor 30
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada masa pemerintahan Megawati
Soekarnoputri, upaya pemberantasan korupsi dilanjutkan dan KPK akhirnya didirikan. Termasuk
melahirkan lima pendekar pemberantasan korupsi pertama. Dengan lahirnya KPK ini, maka
pemberantasan korupsi di Indonesia mengalami babak baru.

Tidak sampai disini, pada 2019 dilakukan revisi UU Pemberantasan Korupsi menjadi UU Nomor 19 Tahun
2019 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 30 Tahun 2002.

Janatun : Nahhh... seperti itu teman"....

Apalagi yahh ??

Ohhh iyaa... apa saja sih tugas dan wewenang dari KPK ?

Di dalam penyidikan terhadap tindak pidana korupsi, KPK melaksanakan tugas sebagai berikut :

1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;

3. Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;

4. Melakukan tindakan – tindakan pencegahan tindak pidana korupsi;

5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintah Negara.

Kamini : KPK juga memiliki wewenang dalam:

1. Mengoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;

2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan korupsi;

3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan korupsi kepada instansi yang terkait;

4. Melaksanakan pertemuan atau dengar pendapat dengan instansi yang berwenang dalam
pemberantasan korupsi;

5. Meminta laporan dari instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

Nah teman-teman begitulah sejarah KPK di Indonesia. Pesan untuk kita semua "Penerus generasi bangsa
adalah KITA. Perangi korupsi mulai dari dalam diri!"

Anda mungkin juga menyukai