Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PPKN

KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA: BINTANG JALAZENA/05

BRAM JATU PRATAMA/06

DWI INDAH JULIASARI/07

EKA SANTI PUTRI D.A/08


WAKIL PRESIDEN

Wakil Presiden Republik Indonesia, umumnya disingkat sebagai Wakil


Presiden, adalah pembantu Presiden Republik Indonesia sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai pembantu kepala negara,
Wakil Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia yang kualitas
tindakannya sama dengan kualitas tindakan Presiden sebagai kepala negara.
Sebagai pembantu kepala pemerintahan, Wakil Presiden adalah pembantu
Presiden yang kualitas bantuannya di atas bantuan yang diberikan oleh Menteri,
memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah
sehari-hari yang didelegasikan kepadanya. Wakil Presiden menjabat selama 5
tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu
kali masa jabatan.

Kekuatan terbesar kedua setelah Presiden di Negara Kesatuan Republik


Indonesia. Wakil Presiden merupakan garis pertama dalam pewarisan kekuasaan
Presiden. Pembentukan Wakil Presiden ditetapkan pada 1945 dengan dasar
Undang-Undang Dasar 1945 yang dirumuskan sebelumnya oleh Badan Persiapan
Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Wakil Presiden pertama Indonesia
adalah Mohammad Hatta yang ditetapkan bersama dengan pengangkatan
Soekarno sebagai Presiden pertama Indonesia pada 18 Agustus 1945, sehari
setelah kemerdekaan Indonesia.
Dasar hukum Wakil Presiden yaitu:
1. KEPPRES No. 84 Tahun 2000 tentang susunan keanggotaan dewan
pertimbangan otonomi daerah.
2. KEPPRES No. 151 Tahun 2000
3. KEPPRES No. 1 Tahun 2016 tentang susunan keanggotaan Dewan
Pertimbangan Otonomi Daerah
4. PERPRES No. 28 Tahun 2005 tentang Dewan Pertimbangan Otonomi
Daerah.

Jabatan wakil presiden di Indonesia pernah mengalami kekosongan yaitu


sejak tahun 1949 sampai dengan 1967 semasa pemerintahan Soekarno. Setelah
itu, kala Soeharto diangkat sebagai pejabat presiden, tahun 1967 sampai dengan
1968, termasuk ketika secara definitif menjabat sebagai presiden (1973), jabatan
ini juga kosong. Jabatan wakil presiden baru terisi kembali pada waktu
Hamengkubuwana IX mendampingi Soeharto pada tahun, mulai 24 Maret 1973.

Tugas Wakil Presiden adalah mendampingi sang presiden


jika presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan di negara. Membantu dan
mewakili tugas presiden di bidang kenegaraan dan pemerintahan.
Wakil Presiden umumnya ditetapkan oleh konstitusi oleh suatu
negara untuk mendampingi sang presiden jika presiden menjalankan tugas-tugas
kenegaraan di negara lain atau jika presiden menyerahkan jabatan kepresidenan
baik pengunduran diri atau halangan dalam menjalankan tugas seperti misalnya
mengalami kematian saat menjabat presiden.

Tata cara pemberhentian Presiden atau Wakil Presiden diatur dalam


Pasal 7A dan Pasal 7B UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Secara
ringkas, tata cara pemberhentian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Presiden atau Wakil Presiden dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR
apabila terbukti:
A. Telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap
Negara,korupsi,penyuapan,tindak pidana berat lainnya,atau perbuatan
tercela;
B. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden atau Wakil Presiden.

2. Apabila mahkamah konstitusi memutuskan bahwa Presiden atau Wakil


Presiden terbukti bersalah,DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk
mengusulkan pemberhentian kepada MPR.

3. MPR bersidang untuk memutuskan usulan DPR tersebut. Apabila MPR


menerima usul pemberhentian tersebut, MPR akan memberhentikan
Presiden atau Wakil Presiden sesuai wewenangnya.
Macam – macam hak Wakil Presiden:

1. Memegang kekuasaan pemerintah


2. Berhak megajukan RUU kepada DPR
3. Menetapkan peraturan pemerintah
4. Menyatakan keadaan bahaya
5. Pengangkatan dan pemberhentian menteri – menteri

SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai